HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU

PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP

NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh :

WULAN SARI

NIM 111 10 063

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

MOTTO





   demi masa.

  Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

  (QS. Al-Ashr : 1-3).

  

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk

Orang-orang yang telah memberikan arti bagi hidupku

  

Dengan pengorbanan, kasih sayang dan ketulusannya.

Kepada kedua orang tuaku yang paling berjasa dalam hidupku dan slalu menjadi

motivator dan penyemangat dalam setiap langkahku untuk terus berproses

menjadi insane kamil,

ibu tersayang (Istiqomah) bapak tersayang (Jumino)

adiku yang telah menjadikan hidupku lebih bermakna,penuh warna memberikan

semangatdan keceriaan tersendiri dalam hidup

  

(dek ticka)

Kepada mbh uti (Paini) dan kakung (Muh Hamin) terimakasih banyak atas doa

restunya selama ini,

Kepada guru-guruku yang telah memberikan ilmunya kepadaku

  

Teman terbaikku Yuyun Nurhidayati yang telah memberikan pengalaman,

pengetahuan, pelajaran hidup yang penuh warna dan canda tawa selama penulis

ada dirantau ini Terima kasih atas ketulusan dan keihlasannya dalam

memberikan kasih sayang selama ini

sehingga menjadikan hidupku begitu indah dan lebih berarti, Kupersembahkan

buah karya

sederhana ini kepada kalian semua hanya do’a dan harapan yang terucap:

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemampuan kepadaku

untuk bisa mewujudkan apa yang kalian titipkan selama ini.

  

Dan semoga ku bisa menjadi yang terbaik bagi kalian

“Amien Ya Robbal Alamin”

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Kompetensi Paedagogik Guru PAI

  

Dengan Gaya Belajar Siswa di SMP Nusantara Tuntang Tahun Pelajaran

2014

  ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga 2.

  Bapak Jumino dan Ibu Istiqomah tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan dan do’a restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis.

  3. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikannasehat, arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  5. Seluruh dosen dan petugas admin Prodi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  6. Kepada Bapak Kepala Sekolah SMP Nusantara Tuntang Bapak Drs. Sutikno yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian

  7. Seluruh Guru dan staf karyawan SMP Nusantara Tuntang yang telah berkenan mempermudah penulis dalam melakukan penelitian.

  8. Seluruh siswa-siswa SMP Nusantara Tuntang yang telah ikhlas menjadi sampel dalam penelitian.

  9. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga, yang telah mendidik, membimbing, mengajarkan dan mencurahkan ilmu-ilmunya kepada penulis.

  Semoga Allah membalas amal kebaikan mereka.

  10. Teman – teman karibku (My Best Friends) : Tiwik, Wulan, Yuyun, Desi, Said, Faizah, Anisa, Rozak, Farid, Zye, Ardhy, Saiful.Terima kasih atas kebersamaan kita yang indah, suka duka bersama, pelajaran hidup, pengalaman-pengalaman, semoga persaudaraan dan persahabatan akan abadi selamanya!

  11. Teman – teman satu seperjuangan dalam bimbingan skripsi kita ini Aini, Linna, Iswati, Mbk Rini, Aris. Semangat, dukungan, kebersamaan kita selama ini terimakasih. pelajaran-pelajaran yang membantu ku untuk terus belajar

  • – belajar terus menjadi yang lebih baik.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Semoga karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri.

  Amin ya Robbal‘Alamiin…...

  Salatiga, 27 Agustus 2014 Penulis

  

ABSTRAK

KOMPETENSI Wulan Sari. 2014. 11110063.HUBUNGAN

  PAEDAGOGIKGURU PAIDENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2014.

  

Pembimbing: Drs. Mufiq, S.Ag,M.Phil.

Kata Kunci: Kompetensi paedagogik guru PAI dan gaya belajar siswa

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana hubungan kompetensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014. 2) Bagaimana gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun

  pelajaran 2014. 3) Adakah hubungan kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 36 responden, menggunakan rumus prosentase dan rumus korelasi

  

statistik produk moment . TeknikPengumpulan data menggunakan instrumen

  kuesioner untuk menjaring data tentang kompetensi paedagogik guru PAI (X)dan data tentang gaya belajar siswa (Y).Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal ang berupa transkrip, catatan, buku, dan lain sebagainya dan melengakapi data yang diperoleh dari hasil angket.

  Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: kompetensi paedagogik guru PAI mendapat kategori baik sebanyak 24 responden dengan prosentase 66,66 %, yang mendapat kategori cukup sebanyak 8 responden dengan prosentase 22,22 % dan yang mendapatkan yang mendapat kategori kurang sebanyak 4 responden dengan prosentase 11,11 %. Untuk gaya belajar siswa yang mendapat kategori baik sebanyak 16 responden dengan prosentase 44,44 %, yang mendapat kategori cukup sebanyak 11 responden dengan prosentase 30,56 % dan yang mendapat kategori kurang sebanyak 9 responden dengan prosentase 25 %.Uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan tentang kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (rhitung ) sebesar 0, 695 lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 1% (0, 424) dan pada taraf signifikansi 5% (0, 329). Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang Tahun Pelajaran 2014.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

DEKLARASI ..................................................................................................

  v

  

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar belakang Masalah ...............................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah ........................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian .........................................................................

  D.

  7 Hipotesis Penelitian ......................................................................

  E.

  7 Manfaat Penelitian .......................................................................

  F.

  8 Definisi Operasional.....................................................................

  G.

  Metode Penelitian......................................................................... 11 H. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 20

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Paedagogik ............................................................. 28

  4. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..................................... 48 5.

  Dasar Pendidikan Agama Islam ............................................. 48 6. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................................... 50 7. Fungsi Pendidikan Agama Islam ........................................... 55 B. Gaya Belajar Siswa ...................................................................... 42 1.

  Pengertian Gaya Belajar Siswa .............................................. 42 2. Klasifikasi Gaya Belajar Siswa .............................................. 45 3. Faktor yang mempengaruhi Gaya Belajar Siswa ................... 50 D. Hubungan kompetesi paedagogik guru PAI dengan

  Gaya belajar siswa ...................................................................... 65

  BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 58 1. Letak Geografis .................................................................. 58 2. Sejarah berdirinya ................................................................ 58 3. Visi dan Misi ....................................................................... 58 4. Struktur Organisasi .............................................................. 59 5. Keadaan Guru dan Siswa ..................................................... 59 6. Sarana Dan Prasarana .......................................................... 60 B. Penyajian data hasil penelitian .................................................. 63 1. Daftar responden .................................................................. 63 2. Data Hasil Angket ............................................................... 65 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisi Data .............................................................................. 68 B. Analisis Hipotesis ..................................................................... 80 C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................. 86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 87

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Indikator Instrument Kompetensi paedagogik guru PAI .........

  14 Tabel 1.2. Indikator Instrumen Gaya Belajar Siswa .................................

  16 Tabel 3.1. Keadaan Jumlah Siswa .............................................................

  60 Tabel 3.2. Data Prasarana dan Sarana .......................................................

  60 Tabel 3.3. Data Peralatan ..........................................................................

  60 Tabel 3.4. Daftar Nama Responden siswa VII ..........................................

  62 Tabel 3.5. Daftar Nama Responden siswa VIII.........................................

  63 Tabel 3.6. Hasil Data tentang Kompetensi Paedagogik Guru PAI ...........

  64 Tabel 3.7. Hasil Data tentang Gaya Belajar Siswa....................................

  65 Tabel4.1. Nilai Angket Kompetensi Paedagogik Guru PAI ...................

  68 Tabel4.2. Interval Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI ...............

  69 Tabel4.3. Prosentase Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI ...........

  71 Tabel 4.4. Nilai Angket Gaya Belajar Siswa.............................................

  72 Tabel 4.5. Interval Tingkat Gaya Belajar Siswa .......................................

  74 Tabel 4.6. Prosentase Gaya Belajar Siswa ................................................

  76 Tabel 4.7. Koefisien Korelasi antara Kompetensi Paedagogik Guru PAI dengan Gaya Belajar Sisw

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kegiatan

  pembelajaran tidak akan bisa berjalan sesuai yang diharapkan tanpa ada ke ikut sertaanya dalam pembelajaran. Ia menjadi sumber yang dapat menghantarkan para siswanya menuai hasil yang diharapkan. Menurut Pasal 1 UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dan tugas utamanya mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan megevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah( UU No.14 : 2005 : 2 ).

  Pada hakekatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, guru sangat berperan dalam hal tersebut. Guru juga bertanggung jawabnya terhadap kelangsungan proses pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa (Majid : 2007 : 4 ).

  Kata kompetensi paedagogik terdiri dari dua kata kunci yaitu “kompetensi dan “paedagogik”. Kompetensi berarti pengetahuan, ketrampilan dan nilai- nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak, mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa:2007:75). Dengan demikian dapat disimpulkan secara sederhana bahwa kompetensi paedagogik adalah kemampuan untuk memahami peserta didik dan mengelola pembelajaran yang mendidik.

  Membuat agar siswa-siswa menjadi belajar tidak serta merta dibiarkan begitu saja, melainkan dibimbing dan diarahkan serta dengan mengubah kondisi kelas menjadi suatu kondisi yang mengarah pada terciptanya kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan bisa tercapai secara baik.

  Dengan demikian seorang guru harus benar

  • –benar memiliki kompetensi yang memadai. Tidak hanya menguasai materi pelajaran melainkan juga menguasai dan memahami tentang perencanaan pembelajaran, memilih metode pembelajaran yang tepat dan mengevaluasinya. Kompetensi tersebut harus selalu diolah dan dikembangkan sehingga semakin tinggi, diharapkan guru dapat melakukan tugas panggilan dengan lebih baik dan bertanggung jawab (Suparno: 2004: 47).

  Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktul dan diharapi oleh setiap orang. Maka dari itu banyak ahli –ahli membahas dan menghasilkan berbagai teori tentang belajar. Dalam hal ini tidak dipertentangankan kebenaran setiap teori yang dihasilkan, tetapi yang lebih penting adalah pemakaian teori

  • – teori itu dalam praktek kehidupan yang paling cocok dengan situasi kebudayaan
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

  Belajar merupakan suatu aktivitas perubahan manusia untuk menjadi suatu yang lebih dari sebelumnya .Belajar merupakan perubahan pola pikir, pola rasa, dan pola tingkah laku. Manusia harus belajar untuk bisa mempertahankan hidupnya di segala sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan Allah. Melalui proses belajar manusia dapat memahami dan menyakini kebenaran pengaruhNya. Proses belajar dalam penggalian ilmu merupakan suatu kewajiban bahkan suatu kebutuhan manusia yang dijadikan dasar dalam berperilaku dan beraplikasi terhadap suatu ilmu.

  Allah memberikan sarana berupa penglihatan, pendengaran, dan qolbu yang dapat dimanfaatkan manusia untuk belajar sepanjang hidup.

  Berpeganglah pada konsep “Hidup untuk Belajar” bukan suatu konsep “Belajar untuk Hidup” didalam menjalankan fitrah manusia sebagai hamba yang selalu mengabdi kepadaNya. Berkaitan dengan belajar secara tuntas dan parsial (Shota : 2006).

  Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagai siswa bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut.

  Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.

  Ada beberapa permasalahan di Indonesia yang sampai saat ini belum terselesaikan secara tuntas. Antara lain: masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efesiensi pendidikan dan masalah relevansi pendidikan. Memang kita perlu akui bahwa secara umum manusia Indonesia kurang dapat menggunakan kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Hal ini kemungkinan dikarenakan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan betapa pentingnya mengoptimalkan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan.

  Ada beberapa fenomena yang menarik bagi penulis untuk diteliti. Di dalam suatu komunitas pendidikan penulis melihat ada siswa yang lebih suka apabila pembelajaran dengan ditunjukkan gambar

  • – gambar, ada siswa yang sangat senang belajar dengan ceramah yaitu mendengarkan guru, dan juga ada
SMP Nusantara Tuntang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan Unggul dalam Prestasi dan Berbudi Pekerti Luhur. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya perlu memperhatikan sekaligus menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan.

  Berdasarkan pengamatan penelitian di SMP Nusantara Tuntang bahwa penelitian sering mendapati siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang pada akhirnya berdampak pada hasil mereka. Siswa juga kerap kesulitan menyesuaikan cara belajar mereka dengan cara mengajar guru disekolah. Demikian juga dirumah, siswa kadang harus belajar dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh orang tua dirumah.

  Dari itu penulis berpikir bahwa ada hubungan kompetensi paedagogik dalam cara mengajar guru PAI dengan gaya belajar siswa. Walaupun hal itu belum diuji kebenaranya namun secara teoritis kompetensi paedagogik guru PAI berperan penting dalam gaya belajar siswa. Seperti yang jelaskan oleh Bobbi De Porter dan Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning: “gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antara pribadi”. Dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi sesorang dalam menyerap mengelolah informasi.

  Dari peristiwa dari teori tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan kompetensi paedagogik guru PAI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TAHUN PELAJARAN 2014” B.

   Rumusan Masalah

  Memperhatikan Latar Belakang masalah yang ditulis diatas maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan kompetensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara

  Tuntang tahun pelajaran 2014? 2. Bagaimana gaya belajar siswa di SMP NusantaraTuntang tahun pelajaran

  2014? 3. Adakah hubungan kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014?

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui kompetensi paedagogikguru PAI di SMP NusantaraTuntang tahun pelajaran 2014.

  2. Untuk mengetahui gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014.

  3. Untuk mengetahui adanya korelasi antara kompetensi paedagogik guru PAIdengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah preposisi (pertanyaan tentang suatu konsep) yang masih bersifat sementara dan harus diuji kebenarannya (Hasan, 2006:13).

  Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut “ada hubungan yang signifikan antara kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014.

  E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a.

  Untuk menambah khasanah keilmuan dalam ilmu pendidikan terkait kompetensi paedagogik.

  b.

  Untuk perkembangan ilmu pendidikan dan wawasan sekaligus kontribusi pemikiran akan arti penting kompetensi paedagogik dalam meningkatkan mutu pemebelajaran.

2. Manfaat Praktis a.

  Sebagai bahan masukan bagi dewan guru akan arti pentingnya kompetensi paedagogik dalam rangka meningkatkan pembelajaran siswa di SMP Nusantara khususnya guru PAI.

  b.

  Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan di SMP Nusantara, khususnya dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan

F. Definisi Operasional

  Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Menurut Masri Singarimbun (2003:46

  • – 47), definisi oprasional harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain.

  Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independent(variabel bebas) yaitu kompetensi paedagogik (X), serta variabel dependent(variabel terikat) yaitu gaya belajar siswa (Y). Variabel ini merupakan terjemahan tertentu memiliki pengertian yang masih bersifat umum.(Arikunto:1998:101) Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas serta mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setia variabel ke dalam suatu devinisi operasional. Kemudian definisi operasional dari variabel dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi dengan indikatornya masing-masing.

  Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya masing-masing sebagai berikut:

1. Kompetensi Paedagogik Guru PAI

  Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UU RI NO.14:2005:3).

  Dalam standar nasional pendidikan, penejelasan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola dimilikinya. Guru adalah orang yang pekerjaanya ( mata pencahariannya, profesinya) mengajar (E.Mulyasa:2007:75). Dalam rangka mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik.

  Pendidikan Agama Islam ( PAI ) adalah suatu mata pelajaran yang diajarkan setiap lembaga pendidikan baik pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Adapun tujuan diberikannya materi PAI adalah untuk memperkuat iman, ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai yang dianut oleh peserta didik yang bertakwa (Acmadi:1992:103). Pendidikan Agama Islam di sini meliputi mata pelajaran Aqidah Akhlak, Fiqih, Quran Hadis, dan Sejarah Kebudayann Islam.

  Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kompetensi paedagogik yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan guru dalam hal pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar, praktikan pendidikan yang melaksanakan tugas mengajar dan mendidik siswa di sekolah dalam mata pelajaran PAI. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: a.

  Penguasaan guru dalam pembelajaran b. Merencanakan PBM c. Metode PBM d. Pelaksanaan PBM h.

  Alat peraga sesuai i. Pengkondisian terhadap siswa di kelas j. Memberikan motivasi 2.

  Gaya Belajar Siswa Menurut Nasution gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara siswa bereaksi dan mengunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar (Nasution:2008:93).

  Informasi tentang adanya gaya belajar yang berbeda-beda mempunyai pengaruh atas kurikulum, administrasi, dan proses mengajar belajar. Masalah ini sangat kompleks, sulit, memakan waktu banyak, biaya yang tidak sedikit, frustasi (Nasution:2008:93)

  Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi (De Porter, Bobbi & Hernacki, Mike:2000:110- 112). Gaya belajar bukan hanya berupa aspek pemprosesan informasi sekunsial, analitik,global atau otak kiri

  • – otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret).

  Dari penegertian

  • – pengertian di atas, disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk berkreasi dan menggunakan perangsang
  • – perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta
c.

  Dengan mendengarkan musik dalam mengingat d. Sering berbicara sendiri ketika belajar e. Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang dibaca f. Biasanya tidak terganggu dengan suasana ribut, atau gaduh saat belajar g.

  Mengerakkan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca h. Banyak gerak fisik i. Belajar melalui praktek langsung j. Posisi duduk G.

METODE PENELITIAN

  Ketepatan menggunakan metode akan mempermudah dan memperlancar dalam mengadakan suatu penelitian.

  Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1998:151). Adapun langkah- lanhkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1.

   Pende katan dan Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

  Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik obyek melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentukan frekuensi dan prosentase tanggapan mereka. c. Melaksanakan penelitian

  d. Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian 2.

   Lokasi dan Waktu Penelitian

  Lokasi penelitian ini di SMP Nusantara kelurahan Gedangan kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014. Adapun waktu penelitian akan dimulai ketika proposal penelitian diajukan pada tanggal 17 Mei sampai selesai.

  3. Populasi dan Sampel Penelitian

  Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2010:173). Pada penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas di SMP Nusantara Tuntang.

  Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2010:174). Dalam pengambilan sampel Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Mengingat banyaknya populasi, penulis merasa keberatan untuk meneliti secara keseluruhan. Karena itu penulis hanya mengambil sampel dari kelas VII dan VIII yang berjumlah 36 siswa.

  4. Metode Pengumpulan Data angka,keterangan tertulis,informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.

  Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan: a.

  Angket Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang hubungan kompetensi paedagokik guru PAIdengan gaya belajar siswa di

  SMP Nusantara kelurahan Gedangan kecamatan Tuntang kabupaten Semarang.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi penulis gunakan untuk mengetahui data tentang kondisi lokasi sekolah,ruang kelas,guru,siswa,serta data yang dianggap perlu.

  c.

  Observasi Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi yaitu dengan cara mencari informasi mengamati sikap dan perilaku gaya belajar siswa.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:102). Jumlah instrumen penelitian menyesuaikan jumlah variabel dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.

  Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa angket dan dokumentasi, angket yang terdapat dalam lampiran.

  a.

  Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan sekolah yang diteliti, dimana data tidak ditanyakan di angket.

  b.

  Angket terdiri dari dua yaitu kompetensi paedagogik guru PAI dan gaya belajar belajar siswa.

  Berikut ini tabel dua variabel tersebut yang dicarikan dari berbagai sumber:

Tabel 1.1 Indikator Instrument angket Tentang Kompetensi paedagogik guru PAI

  

No Variabel Komponen indikator Deskriptif No

  1 Kompetensi Pengembangan

  1. Penguasaandalam a.

  Seorang guru mampu

Paedagogik Kurikulum/silab bahan ajar memahami bahan

  1 Guru PAI us ajar, sehingga dalam penyampaian materi tidak terbata-bata b. Guru menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum

  2 Penyusunan

  2. Merancang PBM a.

  Guru PAI sebelum program melaksanakan proses 3 pembelajaran belajar mengajar memilih materi pembelajaran terlebih dahulu b. Guru PAI sebelum proses belajar

  4 mengajar menyiapkan materi pembelajaran terlebih dahulu

  

3. Metode PBM

a.

  Guru PAI dalam pembelajar,Guru PAI

  6 dalam penggunaan metode sesuai dengan materipembelajaran yang disampaikan guru

  Pelaksanaan

  4. Pelaksanaan PBM a.

  Guru PAI disiplin pembelajaran saat proses belajar 7 mengajar dan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran b.

  8 Guru PAI apabila tida bisa hadir guru tetap memberikan tugas. Evaluasi hasil

  5. Pengayaan a.

  Guru PAI mampu belajar terhadap hasil siswa menyusun program 9 yang kurang remidial bagi peserta didik yang nilainya kurang dari KKM (kriteria ketuntasan minimal) b.

  Guru PAI anda sering memberikan program pengayaan bagi

  10 peserta yang nilainya sudah mencangup dari KKM untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya

  6. Pemberian a. guru PAI sering penilaian sesuai memberikan

  11 dengan kemampuan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jawab saat proses belajar mengajar berlangsung b. guru PAI sering memberikan kesempatan kepada beserta didik untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang

  12 disampaikan guru andapada akhir pembelajaran, sering memberikan

  14 penialaian tentang absensi kehadiran peserta didiknya?

  8. Alat peraga sesuai a.

  Guru PAI dalam proses belajar mengajar sering

  15 menggunakan media pembelajaran yang sesuai b.

  16 Guru PAI anda dalam penggunaan sumber belajar sesuai dengan materi pembelajar yang disampaikan Pemahaman

  9. Pengkondisisan a.

  Guru PAI saat proses terhadap peserta terhadap siswa di belajar mengajar 17 didk kelas dapatmampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

  b.

  Guru PAI dapat menggambil sikap untuk membuat suasana kelas menjadi tenang lagi dan proses belajar

  18 mengajar dapat berjalan dengan baik

10. memberikan

a.

  Guru PAI sering motivasi memberikan nasehat 19 kepada anda untuk menjadi yang lebih baik lagi b.

  20 Guru PAI dalam pembelajaran guru mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengikuti pelajaran.

Tabel 1.2 Indikator Instrument Angket Gaya Belajar Siswa

  no Variabel Komponen Indikator Deskretif No

1 Gaya Visual a.

  a.

  1.

  1.Rapi, teratur dan mencatat materi belajar teliti pelajaran mencatatnya dengan rapi dan teratur dengan cepat b. menyampaikan suatu pendapat

  4. dengan berbicara cepat?

  5.

  c.

  a. Auditorial c. 3.Dengan dengan

mendengarkan musik mendengarkan

dalam mengingat musik lebih

  

d. mudah mengingat

informasi b. fokus lebih mengolah 6. informasi dengan mendengarkan e. berbicara a.

  7.

  

4.Sering menghafalkan

sendiri ketika belajar informasi yang dia dapat dengan cara berbicara sendiri tanpa di sadari

  8.

  b. mudah lebih memahami materi pelajaran dengan cara berbicara sendiri f. mudah

  a. mudah 9.

  5.Lebih lebih mengingat apa yang mengingat dilihat daripada yang gambar

  • – gambar dibaca

  10. melihat gambar daripada membaca buku

  b. suka lebih

  c. tidak

  a. suasana 11. Kinestik g. 6.Biasanya dalam terganggu dengan keramaian, tetap suasana ribut,atau dapat

gaduh saat belajar berkonsentrasi

dengan baik b. butuh teman saat 12. belajar

7. Mengerakkan bibir a.

  13. membaca buku, dan mengucapkan sering mengerak- tulisan di buku ketika gerakkan bibir membaca untuk menyerap informasi dari apa yang dibaca

  14.

  b. membaca sering mengucapkan kalimat

  16. depan kelas mengerakkan tubuh anda i.

  a.

  17.

  9. Belajar melalui lebih memahami praktik langsung dengan cara dicontohkan secara langsung b. mudah lebih memahami materi 18. pelajaran dengan mempraktekanny j.

  a.

  19.

  10. Posisi duduk sulit untuk duduk diam saat belajar b. fokus lebih dengan posisi 20. duduk rileks dan tenang

6. Analisis data a.

  Untuk mengetahui skor dari masing-masing variabel peneliti menggunakan rumus:

  P X 100 %

  = F P = Prosentasi F = Frekuensi N = Jumlah responden b. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kompetensi paedagogik guru pai dengan gaya belajar siswa , penulis menggunakan data rumusan product moment sebagai berikut :

  (∑ ) (∑ )

  ∑ −

  rxy = √({∑ 2 − (∑ )2 )

  (∑ 2 −(∑ )2)} Keterangan : R xy = koefisisen korelasi antara variabel N = jumlah responden ∑ = jumlah variabel 1 ∑ = jumlah variabel 2

  2

  2

  = jumlah ∑

  2

  2

  = jumlah ∑ ∑ = jumlah variabel x dan y

  Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y atau diperoleh nilai ha (hipotesis alternatif) dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5 % atau 1%.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Bab I Pendahuluan : Berisiskan tentang Latar Belakang Masalah,Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis , Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi. Bab II Landasan Teori : Berisiskan tentang Kompetensi Paedagogik Guru PAI dan Gaya Belajar Siswa. Bab III Laporan Hasil Penelitian : Berisikan tentang letak geografis SMP Nusantara Tuntang, sejarah

  berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru / karyawan dan siswa, sarana dan prasarana, penyajian data.

  Bab IV Analisis Data : Berisikan tentang analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian hipotesis, pembahasan. Bab V Penutup : Berisikan tentang Kesimpulan, Saran-saran, Kata Penutup, Lampiran- lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Paedagogik Guru PAI 1. Pengertian Kompetensi Paedagogik Dalam pendidikan guru dikenal adanya “ Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi”. Mengenai kompetensi guru ini, ada berbagai

  model cara mengkelasifikasikannya. Untuk S1 salah satunya dikenal adanya “sepuluh kompetensi guru” yang merupakan profil kemampuan dasar guru , kelas menggunakan media sumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar bimbingan dan penyuluhan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

  Dan kemudian dijelaskan dalam Pasal 10 Tentang Macam-macam Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

  Kompetensi pedagogik sesuai dengan UU RI Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 dan PP Nomor 19/2005 adalah merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan mengelola Kependidikan (2006) telah merumuskan secara substantif kompetensi paedagogik yang mencakup kemampuan terhadap peserta didik.

  Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  Kompetensi Pedagogik adalah seperangkat kemampuan danketrampilan (skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalam kelas. Kompetensi Peagogik meliputi, kemapuanguru dalam menjelaskan materi, melaksanakan metode pembelajaran,memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola kelas, danmelakukan evaluasi (Muchith :2008 :148).

  Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar yang mencakup tanggung jawab dan kedisiplinan. Berkenaan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Dan guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat (Mulyasa, 2005:37).

  Guru sebagai pendidik yang profesional juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri (independent), terutama dalam hal yang bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran dan peserta didik, tidak menunggu perintah dari kepala sekolah.

  Jadi kompetensi paedagogik adalah kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak. Sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merencanag pembelajaran, mengeplemantasikan pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan perbaikan secara berkelanjut.

2. Klasifikasi Kompetensi Paedagogik Guru PAI

  Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa :2007:25)

  Kompetensi Paedagogik adalah seperangkat kemampuan dan ketrampilan (skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalam kelas. Kompetensi Peagogik meliputi, kemapuan guru dalam menjelaskan materi, melaksanakan metode pembelajaran,

  Guru yang memiliki kompetensi paedagogik adalah guru yang memiliki ciri-ciri sekurang-kuranganya sebagai berikut: a. Penguasaan dalam bahan ajar.

  Guru hendaknya menguasai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum maupun silabus baik berupa bahan ajar pokok, bahan ajar pengayaan, dan bahan ajar penunjang dengan baik untuk mencapai pengajaran yang efektif dan efisien. Guru mampu menjabarkan serta mengorganisasikan bahan ajar secara sistematis, relevan dengan tujuan instruksional khusu yang selaras dengan perkembangan mental siswa, tuntutan perkembangan ilmu secara teknologi dan dengan memperhatikan fasilitas yang ada disekolah dan atau ada di luar sekolah (Asdiqoh :2013:30)

  Dalam pembelajaran guru harus mampu diantaranya: 1)

  Guru menguasai dalam bahan ajar Seorang guru dituntut menguasai bahan ajar dan ilmu pengetahuan yang diperlukan guna dalam proses pengajaran, guru tidak terbata-bata dalam menyampaikan materi sehingga bahan ajar yang disampaikan guru mudah dipahami oleh siswa.

  Penguasaan atau pemahaman bahan ajar dari para guru sangatlah menentukan keberhasilan pengajar (Asdiqoh :2013:30).

  2) Guru mampu menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum.

  Guru dalam menyampaikan materi pelajaran dituntut untuk menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disekolah.

  Sebagaimana upaya sentral peningkatan mutu pendidikan berporos pada pembaharuan kurikulum pendidikan dalam rangka mewujudkan praktik pembelajaran yang berkualitas bagi siswa, terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, baik dalam kaitannya dengan lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar mandiri (Muslich :2009: 11).

  Dengan adanya kurikulum, sudah barang tentu tugas guru atau pendidik sebagai . pengajar dan pendidik lebih terarah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI SMKN BINAAN PROVSU MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

0 0 128

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 16

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR ( Studi Kasus pada Kelas VIII MTs NU Salatiga 2008 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 91

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA CANDIMULYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)

0 0 80

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM W AJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA C ANDIMUL Y O KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 81

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQHMELALUI METODE DISKUSI DI MI SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 83