Sistem Informasi Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Berbasis WEB

BAB II LANDASAN

TEORI

2.1 Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang dalam bahasa Inggris
Cooperative. Co artinya bersama dan operation artinya bekerja, sehingga Cooperation
berarti bekerja atau berusaha bersama-sama. Pengertian secara umum: “Koperasi
adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum
koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan para anggotanya” (Afrimarta, G. & Eko, A. J. 2010).
Pengertian Koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 yaitu:
“Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang. Badan Hukum
Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
Gerakan Ekonomi Rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.” (Wahyuni, H.
S., 2009).
Pengertian Koperasi menurut Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki
nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolongmenolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan
seorang buat semua dan semua buat orang. (Santyaminah, 2012).


2.1.1 Jenis-jenis koperasi
Dalam garis besarnya sekian banyak jenis Koperasi tersebut dapat dibagi
menjadi 5 (lima) golongan, yaitu :
1.

Koperasi Konsumsi

2.

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

3.

Koperasi Produksi

Universitas Sumatera Utara

7

4.


Koperasi Jasa .

5.

Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD).

2.1.2

Pengertian Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang kegiatannya untuk menghimpun dana
dan menyalurkan melalui kegiatan simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi
yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan,koperasi lain dan atau
anggotanya (Rudianto : 2006).
Tujuan Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam menurut Ninik Widiyanti dan Y.W.
Sunindhia adalah:
1.

Membantu keperluan kredit para anggota, yang sangat membutuhkan dengan

syarat-syarat yang ringan.

2.

Mendidik kepada para anggota, supaya giat menyimpan secara teratur sehingga
membentuk modal sendiri.

3.

Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan
mereka.

4.

Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.

2.1.3 Manajemen Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan kegiatan penghimpunan
dana baik dari anggota ataupun masyarakat umum. Bentuk penghimpunan ini bisa
berupa tabungan atau simpanan sedangkan dari masyarakat bisa berbentuk pinjaman

modal.
1. Penghimpunan Dana Koperasi Simpan Pinjam
Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus melakukan
penghimpunan dana. Dari keseluruhan sumber dana, sumber dana utama adalah
simpanan.
Menurut PP 9 Tahun 1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam
bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana
dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi
KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan

Universitas Sumatera Utara

8

kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi
KSP).

2. Jenis Simpanan Koperasi Simpan Pinjam
a. Simpanan Pokok (KSP)

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi
anggota.

b. Simpanan Wajib (KSP)
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib
dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

c. Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang
bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap
saat pada hari kerja Koperasi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh KSP/USP agar anggota berminat
menyimpan di koperasi antara lain adalah:
• Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh pemiliknya sesuai dengan
perjanjian.
• Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan atau insentif lainnya

dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.
• Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari partisipasi anggota di dalam
kedudukannya sebagai pengguna jasa, dan karena itu anggota merasakan adanya
kedudukan yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di tempat lain.
Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena menerima sisa hasil
usaha pada akhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan koperasi dan lainlain.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tabungan dapat meliputi:

Universitas Sumatera Utara

9


Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada hari kerja.

• Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan) dan setoran minimal
selanjutnya.


Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan.




Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik tabungan.

• Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik tabungan atau yang
diberikan kuasa.


Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan kepada penyimpan;

• Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata
harian, saldo terkecil atau yang lainnya.
• Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke
dalam saldo tabungan.


Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian pembukuan.

d. Simpanan Berjangka Koperasi

Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya
dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara
penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum
jangka waktu tersebut berakhir.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:
• Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih dulu untuk
menjadi penabung.


Jumlah setoran minimal.

• Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga sesuai dengan jangka
waktu dari simpanan berjangka tersebut.
• Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir bulan dengan
menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

3. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (total revenue [TU]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost
[TC]) dalam satu tahun buku.


Universitas Sumatera Utara

10

SHU menurut UU No. 25/1992, tentang Perkoperasian, Bab IX, pasal 45
adalah sebagai berikut.
• Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
• SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.


Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

• Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya
ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.

• Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung
besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
• Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka
semakin besar SHU yang akan diterima.
Untuk koperasi Indonesia, dasar hukum bahwa pembagian SHU dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota adalah pasal 5 ayat
1 ; UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dalam penjelasannya
mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :
a. SHU atas jasa modal
Pembagian mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa
atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi
tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
b. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai

atau pelanggan. Secara umum SHU Koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang

Universitas Sumatera Utara

11

telah ditetapkan pada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Koperasi
sebagai berikut:
- Dana Cadangan
- Jasa anggota
- Dana pengurus
- Dana karyawan
- Dana pendidikan
- Dana sosial
- Dana untuk pembangunan lingkungan

2.2 Contoh Menghitung SHU Koperasi
Contoh Perhitungan SHU Koperasi. Melanjutkan posting sebelumnya tentang
pengertian SHU Koperasi dan lanjutanya.Sesuai dengan perundang undangan kopesi
indonesi pembagian SHU KOPERASI “biasanya” dibagi atas bagian-bagian yang
telah disebutkan sebelumnya. Dikatakan “biasanya” karena pembagian SHU
KOPERASI tetap harus sesuai dengan keputusan anggota di RAT yang dituangkan
dalam AD/ART.

2.2.1 Pembagian SHU Koperasi
Pembagian yang “ideal” dan biasa dipakai pada koperasi di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Jasa Anggota : 40 %
2. Jasa Pengurus : 20 %
3. Dana Cadangan : 25 %
4. Dana Pendidikan : 5 %
5. Dana Pembangunan : 3 %
6. Dana Sosial : 3 %
7. Dana Karyawan : 4 %

2.2.3 Menghitung SHU koperasi
Persentase penghitungan SHU Koperasi pun ditentukan pada RAT dan harus
dituangkan dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan SHU KOPERASI

Universitas Sumatera Utara

12

dibagikan seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini tidak dianjurkan karena
keberadaan dana cadangan dll juga sangat penting untuk keberlangsungan koperasi.
Rumus Cara Menghitung SHU Koperasi.

Dengan menggunakan model matematika, SHU koperasi per anggota dapat dihitung
Sebagai berikut.
SHU koperasi= Y + X

Dengan
SHU koperasi ae = ta/tk(Y)
SHU koperasi mu = sa/sk(X)

Dimana.
SHU koperasi: total sisa hasil usaha per anggota
SHU koperasi ae : SHU koperasi aktivitas ekonomi
SHU koperasi mu : SHU koperasi anggota atas modal usaha

Y : jasa usaha anggota
X: jasa modal anggota
ta: total transaksi anggota
tk : total transaksi koperasi
sa : jumlah simpanan anggota
sk : simpana anggota total

Contoh:
SHU koperasi koperasi a setelah pajak adalah Rp. 1000.000,Jika dibagi sesuai prosentase pembagian SH koperasi koperasi seperti contoh yang
disampaiakan sebelumnya maka diperoleh:

Dana Cadangan : 25 % = 25 % x Rp.1.000.000,- = Rp. 250.000,Jasa Anggota : 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,Dana Pengurus : 20 % = 20% x Rp.1.000.000,- = Rp. 200.000,Dana Pendidikan : 5 % = 5% x Rp. 1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Universitas Sumatera Utara

13

Dana Karyawan : 4 % = 4% x Rp.1.000.000,- = Rp. 40.000,Dana Pembangunan : 3 %= 3% x Rp.1.000.000,- = Rp. 30.000,Dana Sosial : 3 % = 3% x Rp.1.000.000,- = Rp. 30.000,-

Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU koperasi dibagi pada anggota : 40 %
Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-

Maka langkah-langkah pembagian SHU koperasi adalah sebagai berikut:

1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU koperasi yang dibagikan untuk aktivitas
ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU koperasi modal usaha
(simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena
perbandingan antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan
dominasi pengaruh atas usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun .
Biasanya prosentase SHU koperasi yang dibagi atas aktivitas ekonomi (y) adalah 70%
dan presentase SHU koperasi yang dibagi atas modal usaha adalah 30%. Jika
demikian maka sesuai contoh diatas,
Y

X

=

70% x Rp.400.000,-

=

Rp. 280.000,-

=

30% x Rp.400.000,-

=

Rp. 120.000,-

2. Hitung total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi
seluruh anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagai contoh kita akan
menghitung SHU koperasi gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui gusbud
bertransaksi sebesar Rp. 10.000,- dengan simpanan Rp. 5.000,- sedangakan total
transaksi seluruh anggota adalah Rp.10.000.000,- dengan total simpanan anggota
adalah Rp.2.000.000,-

Universitas Sumatera Utara

14

Maka:
SHU koperasi gusbud = Rp. 10.000,-/ Rp.10.000.000,- ( Rp. 280.000,-)
= Rp. 280,SHU koperasi gusbud = Rp. 5000,- / Rp.2.000.000,- (Rp. 120.000,-)
= Rp.300,-

2.3 Pengertian WEB
Website adalah kumpulan dari halaman - halaman situs, yang terangkum dalam
sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web
(WWW) di dalam Internet.

2.4 Perangkat Lunak Pendukung
Dalam pembuatan program aplikasi untuk laporan tugas akhir ini, penulis
menggunakan beberapa perangkat lunak yang menunjang dalam pembuatan program
aplikasi berbasis web. Yaitu Windows sebagai sistem operasi yang akan dipakai,
AppServ sebagai Web Sever, PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai
Database, Adobe Dreamweaver sebagai layout dan editor penulisan file-file PHP dan
HTML.

2.5 Arsitektur Komputer Sistem Koperasi Simpan Pinjam
Pada penelitian ini arsitektur komputer yang digunakan dapat dilihat seperti pada
Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

15

Client
192.168.10.2

Server
192.168.10.1
Modem

Switch/HUB

Printer

Gambar 2.1 Arsitektur Komputer Sistem Koperasi Simpan Pinjam
Pada Gambar 2.1 di atas terlihat arsitektur komputer yang digunakan untuk sistem
informasi koperasi simpan pinjam yang terdiri dari satu unit server sebagai
penyimpanan data serta penghubung antar komputer pada jaringan yang dalam hal ini
adalah client. Komputer server dan client terhubung ke HUB yang bertugas untuk
membagi bandwitch ke modem.
Spesifikasi komputer server antara lain:

Sedangkan komputer client adalah:

1. Prosesor Intel Core I5 speed 2.1 GHz.

1. Prosesor Intel Core I3 speed 2.1 GHz.

2. RAM 4 GB

2. RAM 4 GB

3. Harddisk 500 GB

3. Harddisk 500 GB

4. Monitor/mouse/keyboard

4. Monitor/mouse/keyboard

Perangkat pendukung adalah:
1. Satu unit modem min 2 MBPS
2. Satu unit HUB/switch 4 port
3. Kabel UTP dan konektor RJ 45 straight through konfigurasi

Universitas Sumatera Utara

16

2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No.

Judul

Tahun

Metode

Keterangan

yang
Digunakan
1

Sistem Informasi

Wahyuni – 2009

-

Sistem Informasi

Ayudya, S. -

-

Koperasi Simpan

2013.

Simpan Pinjam Di
Dinas Koperasi
UKM Dan
Perindag Kota
Bandung

2

Pinjam Studi
Kasus Pada
Koperasi
Karyawan PT.
Dok&Perkapalan
Surabaya.
Narotama

Setelah
merancang
sistem informasi simpan
pinjam yang dibuat
dalam sebuah
program, maka penulis
dapat
mengambil
kesimpulan
sebagai
berikut:
a.
Dengan
adanya
sistem informasi ini
maka
akan
memudahkan tata cara
perhitungan di simpan
pinjam
b. Dengan dibuatnya
sistem terkomputerisasi
maka memudahkan
proses pencarian
anggota apabila masih
melakukan
penyimpanan maupun
pinjaman karena
datanya sudah dalam
database.
Dalam
pembuatan
sistem informasi ini
terdapat beberapa data
yang
diperlukan
diantaranya adalah data
Anggota, data Petugas
Koperasi,
data
Simpanan,
data
Pinjaman, dan data
Angsuran. Dari data –
data tersebut
diharapkan bisa menjadi

Universitas Sumatera Utara

17

dasar dibuatnya sistem
informasi ini agar dapat
menyajikan
informasi
yang dibutuhkan secara
cepat dan tepat. Selain
itu untuk meningkatkan
kinerja
petugas
Koperasi. Persyaratan
sebagai
anggota
koperasi
adalah
merupakan
karyawan
PT. Dok & Perkapalan
Surabaya,
membuat
surat permohonan untuk
menjadi
anggota
koperasi karyawan PT.
Dok & Perkapalan.
Surat
tersebut
dilengkapi juga dengan
data
diri
lengkap,
fotokopi KTP, fotokopi
surat nikah (jika sudah
menikah), serta surat
keterangan dari PT.Dok
& Perkapalan bahwa
pemohon benar adalah
merupakan
karyawan
PT. Dok & Perkapalan
Surabaya.
Hasil yang diharapkan
dari pembuatan sistem
ini adalah agar data-data
yang selama ini masi
htersimpan dan dikelola
secara manual dapat
mulai dikomputerisasi
sehingga dapat lebih
mengefektifkan kinerja
serta
mempermudah
para petugas koperasi
didalam menjalankan
kegiatan
yang
berhubungan
dengan

Universitas Sumatera Utara

18

3

Relative

Tesfamariam, K.

Efficiency of

, Tesfay, H., &

Rural Saving and

Tesfay, A. –

Credit

2013

Cooperatives: An
Application of
Data Envelopment
Analysis

koperasi itu sendiri.
Koperasi
Simpan
Pinjam
memegang
peranan penting di area
pedesaan
Ethiopia
dalam
hal
jangkauan,.bobot
operasi dan tujuan yang
mereka layani. Semakin
tinggi tingkat efisiensi
antarkoperasi
simpan
pinjam pedesaan akan
menghasilkan
akses
keuangan yang lebih
tinggi,keuntungan yang
lebih
banyak
dan
peningkatan pelayanan
keuangan
ke
masyarakat pedesaan

Universitas Sumatera Utara