Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela, Beta Pasar dan Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The extent to which voluntary disclosure could minimize the cost of equity capital of firms has been an interesting problem. Until today, the results haven’t come to a compromise. That is why this study is conducted to find out whether voluntary disclosure, market beta, and market value of equity have partially effects on cost of equity capital. Thirty-eight finance companies were chosen as samples in this study through purposive sampling method. One year observation was taken which is on year 2009. The results show that, of the three variables selected, only market beta has significant effect on cost of equity capital while the other two have none.

Keywords: Voluntary diclosure, market beta, market value of equity, and cost of equity capital


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sejauh mana pengungkapan secara sukarela yang dilakukan oleh perusahaan dapat menurunkan cost of equity capital perusahaan menjadi permasalahan yang menarik perhatian banyak pihak. Hingga kini, hasil penelitian yang ada belum mencapai suatu kesepakatan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji adakah pengaruh secara parsial luas pengungkapan sukarela, beta pasar, dan nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital. Sampel pada penelitian ini berjumlah 38 perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan yang dipilih dengan metoda purposive sampling. Perioda waktu yang diambil hanya satu tahun yaitu tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel beta pasar yang berpengaruh secara signifikan terhadap cost of equity capital sedangkan kedua variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.

Kata kunci: Luas pengungkapan sukarela, beta pasar, nilai pasar ekuitas perusahaan, dan cost of equity capital


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.5. Kontribusi Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rerangka Pemikiran ... 8


(4)

x Universitas Kristen Maranatha 2.3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tentang Penyajian Laporan

Keuangan ... 10

2.4. Peraturan BAPEPAM-LK ... 13

2.5. Pasar Modal.. ... 15

2.6. Laporan Keuangan ... 17

2.7. Pengungkapan (disclosure) ... 20

2.7.1. Tingkat Pengungkapan ... 21

2.7.2. Pengungkapan Wajib dan Sukarela ... 22

2.7.3. Regulasi pengungkapan ... 23

2.7.4. Metoda Pengungkapan ... 24

2.8. Beta Pasar... 27

2.8.1. Pengertian Beta ... 27

2.8.2. Mengestimasi Beta ... 28

2.8.3. Beta Pasar ... 28

2.8.4. Koreksi terhadap beta yang bias ... 29

2.9. Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan ... 29

2.10. Cost of Equity Capital ... 30

2.11. Pengungkapan Sukarela terhadap Cost of Equity Capital ... 31

2.12. Beta Pasar terhadap Cost of Equity Capital ... 35

2.13. Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan terhadap Cost of Equity Capital ... 36

BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3. Sumber dan Data yang Digunakan ... 40

3.4. Variabel Penelitian ... 41

3.4.1. Variabel Independen (X) ... 41

3.4.2. Variabel Dependen (Y) ... 44

3.5. Teknik Analisa Data ... 45

3.5.1. Menilai Goodness of Fit Suatu Model ... 45

3.5.2. Uji normalitas ... 46

3.6. Model Penelitian ... 47

3.7. Model Regresi ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 48

4.2. Pengujian Asumsi Normalitas... 49

4.3. Pengujian Hipotesis ... 51

4.4. Pembahasan... 52

4.4.1. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela terhadap Cost of Equity Capital ... 52

4.4.2. Pengaruh Beta Pasar terhadap Cost of Equity Capital ... 54

4.4.3. Pengaruh Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan terhadap Cost of Equity Capital ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 56


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.3. Saran...58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ...61


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Grafik histogram ... 50 Gambar 2 Normal probability plot ... 50


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Jenis-jenis laporan yang diserahkan oleh emiten

kepada BAPEPAM atau BEI...14

Tabel II Hasil seleksi sampel berdasarkan purposive sampling ... 39

Tabel III Hasil analisis statistik deskriptif ... 48


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kriteria Tingkat Pengungkapan Sukarela ... 61

Lampiran B Daftar Perusahaan Sampel ... 64

Lampiran C Data Pengungkapan Sukarela, Beta Pasar Koreksian, Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan dan Cost of Equity Capital ... 66

Lampiran D Contoh Penghitungan Indeks Pengungkapan Sukarela ... 67

Lampiran E Contoh Penghitungan Beta Pasar ... 69

Lampiran F Contoh Penghitungan Beta Pasar Perioda Lag t-1 ... 71

Lampiran G Contoh Penghitungan Beta Pasar Perioda Lead t+1 ... 73

Lampiran H Contoh Penghitungan ρ ... 75

Lampiran I Contoh Perhitungan Beta Koreksian ... 77

Lampiran J Contoh Perhitungan Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan ... 78


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Statemen keuangan digunakan sebagai media untuk memonitor peristiwa ekonomi dan transaksi yang telah terjadi (Godfrey et al., 2006). Sebagaimana yang dinyatakan dalam PSAK No. 1 Paragraf 5 (IAI, 2009), laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan–keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Stanko (2001) dalam Juniarti dan Yunita (2003) juga menyatakan bahwa peranan pelaporan keuangan dan disclosure adalah untuk mengkomunikasikan informasi yang mendukung pengambilan keputusan bisnis termasuk keputusan investasi oleh investor. Laporan keuangan merupakan signal untuk mengkomunikasikan informasi “penting” yang dimiliki manajemen perusahaan, misalnya perkiraan manajemen (Frankel et al., 1995 dalam Juniarti dan Yunita, 2003) dan profitabilitas perusahaan (Kanodia et al., 1998 dalam Juniarti dan Yunita, 2003).

Di sisi lain, perusahaan sebagai pihak yang menerbitkan statemen keuangan menggunakan statemen tersebut sebagai media untuk mendapatkan pendanaan, baik pendanaan kewajiban maupun ekuitas. Untuk perusahaan–perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, informasi–informasi yang harus diungkapkan diatur oleh


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha peraturan BAPEPAM-LK. Namun demikian, terdapat cukup banyak perusahaan– perusahaan yang mengungkapkan informasi lebih dari yang disyaratkan. Hal ini mengindikasikan adanya manfaat di balik pengungkapan sukarela tersebut.

Fenomena ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Levinsohn (2001) bahwa terdapat semakin banyak perusahaan yang bersedia mengungkapkan informasi bisnis yang ekstensif secara sukarela yang diharapkan dapat memperlancar komunikasi informasi kepada investor. Dalam studi yang dilakukan oleh FASB (2001) dalam Levinsohn (2001) ditemukan bahwa perusahaan–perusahaan yang mengungkapkan informasi bisnis dan keuangan secara sukarela memberikan tingkat informasi yang lebih tinggi yang dapat membantu investor dan kreditor memahami perusahaan dengan lebih baik. Informasi–informasi tersebut dapat membantu investor memahami strategi, faktor keberhasilan utama dan lingkungan persaingan, rerangka pengambilan keputusan serta langkah–langkah yang akan diambil oleh perusahaan untuk memastikan keberlanjutan kinerja (Levinsohn, 2001).

Statemen keuangan yang tidak memberikan tingkat pengungkapan yang memadai oleh sebagian investor akan dipandang sebagai statemen keuangan yang berisiko. Apabila investor menilai suatu perusahaan berisiko tinggi, maka nilai return yang diharapkan oleh investor juga tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya biaya ekuitas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan (Coles et al., 1995 dalam Juniarti dan Yunita, 2003).

Penelitian–penelitian yang membahas tentang pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital telah banyak dilakukan sebelumnya. Salah satu di antaranya ialah yang dilakukan oleh Special Commitee on Financial Reporting of the American Institute of Certified Public Accountants (misalnya


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Jenkins Committee) yang menyatakan bahwa keuntungan penting dari tingkat pengungkapan yang lebih luas adalah cost of equity capital yang lebih rendah (Botosan, 1997). Hasil ini konsisten dengan penelitian Botosan (1997) bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat pengungkapan dan cost of equity capital pada perusahaan yang bersifat low analyst following. Penelitian Lang dan Lundholm (1996) dalam Anggraeni (2007) juga menemukan bukti secara tidak langsung akan adanya keuntungan potensial dari pengungkapan yang tinggi yaitu dapat mengurangi risiko estimasi dan asimetri informasi, yang mana masing–masing pada akhirnya menunjukkan pengurangan cost of equity capital. Demikian juga hasil penelitian Juniarti dan Yunita (2003) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengungkapan dan biaya ekuitas.

Penelitian teoritis yang mendukung hubungan negatif antara tingkat pengungkapan dan cost of equity capital didukung oleh dua aliran penelitian. Pertama, pengungkapan yang lebih luas meningkatkan likuiditas pasar saham sehingga mengurangi cost of equity capital, baik melalui pengurangan biaya–biaya transaksi maupun melalui peningkatan permintaan saham perusahaan. Aliran ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Demsetz (1968), Copeland dan Galai (1983), Glosten dan Milgrom (1985), Amihud dan Mendelson (1986) serta Diamond dan Verrecchia (1991) dalam Botosan (1997). Aliran penelitian yang kedua didukung oleh penelitian Klein dan Bawa (1976), Barry dan Brown (1985), Coles dan Loewenstein (1988), Handa dan Linn (1983), Coles et al. (1995) serta Clarkson et al. (1996) dalam Botosan (1997), yang menyatakan bahwa pengungkapan yang lebih luas mengurangi risiko estimasi yang muncul dari hasil estimasi investor mengenai parameter asset’s return atau payoff distribution. Dengan demikian, ketidakpastian


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha yang lebih besar akan terjadi ketika informasi yang dimiliki hanya sedikit, tanpa mempedulikan parameter yang sebenarnya. Jika risiko estimasi tidak dapat didiversifikasikan, maka investor meminta kompensasi untuk tambahan elemen risiko tersebut (Clarkson et al., 1996, dalam Botosan, 1997).

Meskipun demikian, terdapat banyak peneliti yang menemukan hasil yang berkebalikan dari yang disebutkan di atas. Fony (2005), Amurwani (2006), Sabrina (2008) dan Jimanto (2009) menemukan bahwa luas pengungkapan sukarela tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity. Anggraeni (2007) juga menemukan bahwa luas pengungkapan sukarela dan nilai pasar ekuitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Selain pengungkapan sukarela, beta pasar dan nilai pasar ekuitas perusahaan juga sering diuji sebagai variabel yang mempengaruhi cost of equity capital. Fony (2005) dan Amurwani (2006) membuktikan bahwa beta pasar berpengaruh secara signifikan terhadap cost of equity capital. Namun untuk variabel nilai pasar ekuitas perusahaan, hasil penelitiannya tidak menunjukkan hal yang konsisten. Jimanto (2009) menemukan bahwa nilai pasar ekuitas perusahaan atau yang sering disebut dengan market value of equity berpengaruh terhadap cost of equity capital sedangkan hasil penelitian Fony (2005) dan Anggraeni (2007) gagal menemukan pengaruh nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital.

Ketidakkonsistenan ini membuat penulis tertarik untuk meneliti kembali hubungan luas pengungkapan sukarela, beta pasar, dan nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital dengan menggunakan sampel dan perioda waktu yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA, BETA PASAR,


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha DAN NILAI PASAR EKUITAS PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.”

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta hasil penelitian tersebut di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian untuk mendapatkan bukti empiris mengenai:

1. Apakah terdapat pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital suatu perusahaan?

2. Apakah terdapat pengaruh beta pasar terhadap cost of equity capital suatu perusahaan?

3. Apakah terdapat pengaruh nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital suatu perusahaan?

1.3.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai: 1. Terdapat pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap cost of equity

capital suatu perusahaan.

2. Terdapat pengaruh beta pasar terhadap cost of equity capital suatu perusahaan.

3. Terdapat pengaruh nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital suatu perusahaan.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha 1.4.Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain:

1. Perusahaan yang terdaftar pada BEI. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan bagi perusahaan dalam mempertimbangkan dan memilih informasi–informasi yang ingin diungkapkan secara sukarela dalam laporan publikasian tahunannya.

2. Peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi peneliti–peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik pengaruh luas pengungkapan sukarela, beta pasar, dan nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital.

1.5.Kontribusi Penelitian

Seperti yang telah penulis kemukakan dalam latar belakang sebelumnya, penelitian ini telah banyak dilakukan oleh berbagai peneliti baik di dalam maupun di luar negeri. Namun, daftar item pengungkapan sukarela serta model penghitungan cost of equity capital yang digunakan oleh setiap peneliti berbeda-beda. Hal ini menyebabkan hingga kini pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital belum mencapai suatu kesepakatan. Oleh sebab itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti-bukti empiris bagi pencapaian simpulan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan daftar item pengungkapan sukarela yang diadopsi dari penelitian Jimanto (2009) yang terdiri dari 24 kriteria tingkat pengungkapan sukarela. Penulis juga menggunakan sampel yang berada pada industri yang sama dengan industri yang dipilih oleh Jimanto (2009) dengan tujuan


(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha agar luas pengungkapan sukarela yang diukur oleh daftar tersebut memberikan hasil yang sebagaimana diharapkan. Cost of equity capital dihitung dengan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang mana cost of equity capital tersebut didapatkan dari rata-rata cost of equity capital selama empat hari berturut-turut sejak penerbitan laporan tahunan sebagaimana yang dihitung oleh Sabrina (2008) dalam penelitiannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat menangkap secara tepat pengaruh pengungkapan dalam laporan tahunan terhadap cost of equity capital setelah penerbitan laporan tahunan tersebut.


(17)

56 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah terdapat pengaruh luas pengungkapan sukarela, beta pasar, dan nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia paling lambat sejak 1 Januari 2009 dan sampel yang terpilih berjumlah 38 emiten. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Luas pengungkapan sukarela tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Hal ini disebabkan informasi yang disampaikan manajemen dalam laporan tahunan perusahaan masih belum sesuai dengan kebutuhan investor (Jimanto, 2009), pasar modal Indonesia tergolong dalam pasar modal efisien dalam bentuk lemah (Widjaja dan Ernawati, 2002 dalam Jimanto, 2009) dan terdapatnya keberagaman daftar kriteria pengungkapan sukarela yang digunakan.

2. Beta pasar berpengaruh terhadap cost of equity capital. Hal ini telah sesuai dengan penelitian Botosan (1997), Fony (2005), Gulo (2000) dalam Fony (2005) dan Amurwani (2006). Beta diyakini sebagai faktor yang mempengaruhi cost of equity capital suatu perusahaan karena jika tingkat estimasi risiko terhadap suatu perusahaan menurun, maka tingkat pengembalian yang diminta oleh investor juga akan menurun sehingga cost of


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 57

Universitas Kristen Maranatha equity capital pada akhirnya akan lebih rendah (Fama dan French, 1992 dalam Jimanto, 2009).

3. Nilai pasar ekuitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan investor kurang melihat ukuran perusahaan sebagai faktor dalam menentukan biaya ekuitas (Anggraeni, 2007). Seperti yang dinyatakan oleh Wahyudi (2004) dalam Anggraeni (2007), ukuran perusahaan belum secara otomatis memberikan assurance kepada investor dalam menentukan return saham.

5.2.Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan-perusahaan keuangan sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor industri lain.

2. Luas pengungkapan sukarela diproksikan melalui suatu daftar kriteria pengungkapan sukarela yang mana setiap peneliti mengggunakan daftar kriteria yang berbeda-beda sehingga hasil penelitian yang didapatkan bervariasi.

3. Penghitungan cost of equity capital menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagaimana yang digunakan oleh Juniarti dan Yunita (2003), Fony (2005), Sabrina (2008), dan Jimanto (2009). Seperti yang dinyatakan oleh Botosan (1997) CAPM mengasumsikan variasi cross sectional dalam beta pasar saja yang memicu variasi cost of equity capital


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 58

Universitas Kristen Maranatha sehingga pendekatan CAPM mungkin tidak dapat menunjukkan variasi cost of equity capital akibat pengungkapan yang lebih luas.

5.3.Saran

Berdasarkan keterbatasan yang penulis temui dalam penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu perkembangan penelitian selanjutnya:

1. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada sektor industri yang berbeda, terutama pada sektor industri di luar industri manufaktur dan keuangan yang telah banyak diteliti sehingga pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital dapat digeneralisasi secara lebih luas. 2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan daftar kriteria pengungkapan

sukarela yang dikembangkan berdasarkan saran dari penyusun standar, BAPEPAM, analis keuangan, dan pengguna laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu daftar yang benar-benar dapat mengukur sensitivitas pengungkapan sukarela secara tepat.

3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan model pengukur cost of equity capital yang berbeda misalnya dengan menggunakan formula penilaian berbasis akuntansi yang dikembangkan oleh Edwards dan Bell (1961), Ohlson (1995) serta Feltham dan Ohlson (1995) dalam Botosan (1997) sebagaimana yang digunakan oleh Botosan (1997).


(20)

59 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Amurwani, A. 2006. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi terhadap Cost of Equity Capital. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Anggraeni, V. 2007. Pengaruh Tingkat Disclosure dan Nilai Pasar Ekuitas terhadap Biaya Ekuitas. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Botosan, C. A. 1997. Disclosure Level and The Cost of Equity Capital. The Accounting Review, vol. 72, no. 3, pp. 323-349.

Fony, L. 2005. Analisis Efek Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan terhadap Cost of Capital perusahaan. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Godfrey, J., A. Hodgson, S. Holmes, dan A. Tarca. 2006. Accounting Theory. Sixth Edition. Singapore: John Wiley & Sons Australia.

Hartono, J. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Http://www.idx.co.id/ Http://finance.yahoo.com/ Http://www.bapepam.go.id/

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jimanto, Y. L. 2009. Perbedaan Signifikansi Pengaruh Tingkat Pengungkapan Sukarela dan Good Corporate Governance terhadap Cost of Equity. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Juniarti, dan F. Yunita. 2003. Pengaruh Tingkat Disclosure Terhadap Biaya Ekuitas. Jurnal Akuntansi & Keuangan, vol. 5, no. 2, pp. 150-168.

Levinsohn, A. 2001. FASB Weighs The Value of Voluntary Disclosure. Strategic Finance (March). pp. 73-74.


(21)

60

Universitas Kristen Maranatha Sabrina, N. T. 2008. Pengaruh Luas Pengungakpan Sukarela dan Informasi Asimetri

terhadap Cost of Equity Capital (Studi pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di BEI). Skripsi. Universitas Padjajaran. Bandung.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Ross, S. A., R. W. Westerfield, dan J. Jaffe. 2010. Corporate Finance. Ninth Edition. Singapore: McGraw-Hill.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

agar luas pengungkapan sukarela yang diukur oleh daftar tersebut memberikan hasil yang sebagaimana diharapkan. Cost of equity capital dihitung dengan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang mana cost of equity capital tersebut didapatkan dari rata-rata cost of equity capital selama empat hari berturut-turut sejak penerbitan laporan tahunan sebagaimana yang dihitung oleh Sabrina (2008) dalam penelitiannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat menangkap secara tepat pengaruh pengungkapan dalam laporan tahunan terhadap cost of equity capital setelah penerbitan laporan tahunan tersebut.


(2)

56 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah terdapat pengaruh luas pengungkapan sukarela, beta pasar, dan nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia paling lambat sejak 1 Januari 2009 dan sampel yang terpilih berjumlah 38 emiten. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Luas pengungkapan sukarela tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Hal ini disebabkan informasi yang disampaikan manajemen dalam laporan tahunan perusahaan masih belum sesuai dengan kebutuhan investor (Jimanto, 2009), pasar modal Indonesia tergolong dalam pasar modal efisien dalam bentuk lemah (Widjaja dan Ernawati, 2002 dalam Jimanto, 2009) dan terdapatnya keberagaman daftar kriteria pengungkapan sukarela yang digunakan.

2. Beta pasar berpengaruh terhadap cost of equity capital. Hal ini telah sesuai dengan penelitian Botosan (1997), Fony (2005), Gulo (2000) dalam Fony (2005) dan Amurwani (2006). Beta diyakini sebagai faktor yang mempengaruhi cost of equity capital suatu perusahaan karena jika tingkat estimasi risiko terhadap suatu perusahaan menurun, maka tingkat pengembalian yang diminta oleh investor juga akan menurun sehingga cost of


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 57

Universitas Kristen Maranatha

equity capital pada akhirnya akan lebih rendah (Fama dan French, 1992 dalam Jimanto, 2009).

3. Nilai pasar ekuitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan investor kurang melihat ukuran perusahaan sebagai faktor dalam menentukan biaya ekuitas (Anggraeni, 2007). Seperti yang dinyatakan oleh Wahyudi (2004) dalam Anggraeni (2007), ukuran perusahaan belum secara otomatis memberikan assurance kepada investor dalam menentukan return saham.

5.2.Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan-perusahaan keuangan sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor industri lain.

2. Luas pengungkapan sukarela diproksikan melalui suatu daftar kriteria pengungkapan sukarela yang mana setiap peneliti mengggunakan daftar kriteria yang berbeda-beda sehingga hasil penelitian yang didapatkan bervariasi.

3. Penghitungan cost of equity capital menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagaimana yang digunakan oleh Juniarti dan Yunita (2003), Fony (2005), Sabrina (2008), dan Jimanto (2009). Seperti yang dinyatakan oleh Botosan (1997) CAPM mengasumsikan variasi cross sectional dalam beta pasar saja yang memicu variasi cost of equity capital


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 58

Universitas Kristen Maranatha

sehingga pendekatan CAPM mungkin tidak dapat menunjukkan variasi cost of equity capital akibat pengungkapan yang lebih luas.

5.3.Saran

Berdasarkan keterbatasan yang penulis temui dalam penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu perkembangan penelitian selanjutnya:

1. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada sektor industri yang berbeda, terutama pada sektor industri di luar industri manufaktur dan keuangan yang telah banyak diteliti sehingga pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital dapat digeneralisasi secara lebih luas. 2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan daftar kriteria pengungkapan

sukarela yang dikembangkan berdasarkan saran dari penyusun standar, BAPEPAM, analis keuangan, dan pengguna laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu daftar yang benar-benar dapat mengukur sensitivitas pengungkapan sukarela secara tepat.

3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan model pengukur cost of equity capital yang berbeda misalnya dengan menggunakan formula penilaian berbasis akuntansi yang dikembangkan oleh Edwards dan Bell (1961), Ohlson (1995) serta Feltham dan Ohlson (1995) dalam Botosan (1997) sebagaimana yang digunakan oleh Botosan (1997).


(5)

59 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Amurwani, A. 2006. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi terhadap Cost of Equity Capital. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Anggraeni, V. 2007. Pengaruh Tingkat Disclosure dan Nilai Pasar Ekuitas terhadap Biaya Ekuitas. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Botosan, C. A. 1997. Disclosure Level and The Cost of Equity Capital. The Accounting Review, vol. 72, no. 3, pp. 323-349.

Fony, L. 2005. Analisis Efek Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan terhadap Cost of Capital perusahaan. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Godfrey, J., A. Hodgson, S. Holmes, dan A. Tarca. 2006. Accounting Theory. Sixth Edition. Singapore: John Wiley & Sons Australia.

Hartono, J. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Http://www.idx.co.id/ Http://finance.yahoo.com/ Http://www.bapepam.go.id/

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jimanto, Y. L. 2009. Perbedaan Signifikansi Pengaruh Tingkat Pengungkapan Sukarela dan Good Corporate Governance terhadap Cost of Equity. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Juniarti, dan F. Yunita. 2003. Pengaruh Tingkat Disclosure Terhadap Biaya Ekuitas. Jurnal Akuntansi & Keuangan, vol. 5, no. 2, pp. 150-168.

Levinsohn, A. 2001. FASB Weighs The Value of Voluntary Disclosure. Strategic Finance (March). pp. 73-74.


(6)

60

Universitas Kristen Maranatha

Sabrina, N. T. 2008. Pengaruh Luas Pengungakpan Sukarela dan Informasi Asimetri terhadap Cost of Equity Capital (Studi pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di BEI). Skripsi. Universitas Padjajaran. Bandung.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Ross, S. A., R. W. Westerfield, dan J. Jaffe. 2010. Corporate Finance. Ninth Edition. Singapore: McGraw-Hill.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital, Asetri Informasi dan Nilai Pasar Ekuitas terhadap Cost of Equity Capital pada perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI (2011-2013)

2 125 88

PENGARUH STATUS PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 20 21

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA, BETA SAHAM DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI DI INDONESIA

6 24 57

PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL

0 4 61

Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela, Beta Pasar, dan Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan Terhadap Cost of Equity Capital Pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015.

0 0 4

Pengaruh Nilai Pasar Ekuitas, Leverage dan Voluntary Disclosure terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ45 di BEI

0 0 10

Pengaruh Intellectual Capital, Asetri Informasi dan Nilai Pasar Ekuitas terhadap Cost of Equity Capital pada perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI (2011-2013)

0 0 11

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh Tingkat Pengungkapan Sukarela dan Beta Pasar Terhadap Cost Of Equity Capital (Studi Kasus Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI)

0 0 8