Rancang Bangun Alat Pembuat Sari Pada Kacang Kedelai (Glycine Max)

TINJAUAN PUSTAKA

  Sejarah kedelai

  Menurut para ahli botani, kedelai adalah tanaman yang berasal dari Manchuria dan sebagian Cina, dan terdapat jenis kedelai liar yang tergolong dalam spesies Glycine ussuriensis. Kemudian menyebar ke daerah tropika dan subtropika serta dilakukan pemuliaan sehingga dihasilkan berbagai jenis kedelai unggul yang dibudidayakan (Koswara, 1992).

  Kedelai (Glycine max (L.) Merr) menjadi komoditas pangan yang telah lama dibudidayakan di Indonesia, yang saat ini tidak hanya diposisikan sebagai bahan baku industri pangan, namun juga ditempatkan sebagai bahan baku industri non-pangan.Beberapa produk yang dihasilkan antara lain tempe, tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak , dan bahan baku industri. Sifat multiguna yang ada pada kedelai menyebabkan tingginya permintaan kedelai di dalam negeri. Selain itu, manfaat kedelai sebagai salah satu sumber protein murah membuat kedelai semakin diminati. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, permintaan kedelai di dalam negeri pun berpotensi untuk meningkat setiap tahunnya.

  Botani tanaman kedelai

  Kedudukan tanaman kedelai dalam sistematik tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Ordo : Polypetales Famili : Leguminosae (Papilionaceae) Genus : Glycine Spesies : Glycine max (L.) Merill. Sinonim dengan G. soya (L.) sieb & Zucc. atau Soya max atau S. hipsida.

  (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

  Gambar 1. Tanaman kedelai (wikipedia, 2013)

  Manfaat kedelai

  Dilihat dari segi pangan dan gizi, kedelai merupakan sumber protein yang paling murah di dunia, di samping menghasilkan minyak dengan mutu yang baik.

  Baik kedelai utuh, maupun protein dan minyaknya dapat diolah melalui berbagai cara menjadi bermacam produk pangan, pakan ternak dan produk untuk keperluan industri. Kedelai dapat langsung dimakan maupun dalam bentuk olahannya. Kedelai yang langsung dimakan, dipersiapkan dengan perebusan, penyangraian atau penggorengan. Kedelai rebus biasa disajikan dalam bentuk kedelai muda bersama polongnya. Sedangkan produk hasil olahan merupakan produk kedelai yang dihasilkan melalui proses pengolahan terlebih dahulu, baik secara tradisional maupun modern (Koswara, 1992).

  Kedelai sudah lama diakui sebagai sumber protein, serat larut air dan berbagai zat gizi mikro yang memiliki kontribusi unggul dalam pola makan.

  Kedelai memiliki kandungan lemak rendah (18%) tetapi memiliki asam lemak tak jenuh yang tinggi (85%). Biji kedelai mempunyai nilai gizi yang terbaik diantara semua sayuran yang dikonsumsi di seluruh dunia. Karena kedelai kaya akan sumber protein, karbohidat, lemak nabati, mineral dan vitamin (Koswara, 1992).

  Pengolahan kedelai

  Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan (Margono, dkk., 2000).

  Dari tabel 1 menjelaskan tentang komposisi kedelai per 100 gram bahan.Terdapat 4 komponen yaitu : protein,lemak,karbonhidrat,dan air.Protein memiliki kadar 35-42 persen,Lemak memiliki kadar 18-32 persen,karbonhidrta memiliki kadar 12-30 persen,dan air memiliki kadar hanya 7 persen.Jadi protein memili kadar paling banyak yaitu sampai 42 persen,sedangkan yang memiliki kadar paling sedikit adalah air (Margono, dkk., 2000).

  Tabel 1. Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan

  Komponen Kadar (%) Protein 35-45 Lemak 18-32 Karbohidrat 12-30 Air

  7 Dari tabel 2 menjelaskan tentang perbandingan antara kadar protein kedelai dengan beberapa bahan makanan seperti susu skim kering, kedelai, kacang hijau, daging, ikan segar, telur ayam, jagung, beras, dan tepung singkong.Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa susu skim kering memiliki protein terbanyak sebesar 36%, dan tepung singkong memiliki protein yang sangat sedikit hanya 1,10% (Margono, dkk., 2000)

  Tabel 2. Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai Dengan Beberapa Bahan Makanan Lain

  Bahan makanan Protein (% Berat) Susu skim kering 36,00 Kedelai 35,00 Kacang hijau 22,00 Daging 19,00 Ikan segar 17,00 Telur ayam 13,00 Jagung 9,20 Beras 6,80 Tepung singkong 1,10

  Sumber : Margono, dkk., 2000

  Sari Kedelai

  Sari kedelai adalah cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas. Sejak abad II sebelum masehi, sari kedelai sudah dibuat di negeri Cina. Dari sana kemudian berkembang ke Jepang dan setelah Perang Dunia II masuk ke Asia Tenggara.Komposisi gizi sari kedelai hampir sama dengan susu sapi. Karena itu sari kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu ini baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang- orang yang tidak punya atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi. (Muchtaridi, 2008) .

  Banyak hasil olahan kedelai yang nilai gizinya semakin meningkat, salah satunya sari kedelai. Sari kedelai merupakan minuman hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas yang bergizi tinggi. Berdasarkan penelitian, protein kedelai bersifat hipokolesterolemik dan hipoglikemik baik pada model binatang maupun manusia. Namun, sari kedelai kurang banyak disukai oleh masyarakat karena mempunyai cita rasa langu yang disebabkan oleh adanya aktivitas enzim lipoksigenase (Muchtaridi, 2008).

  Sari kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selain itu sari kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Namun perhatian masyarakat kita terhadap jenis minuman ini pada umumnya masih kurang. Sari kedelai ini harganya lebih murah daripada susu produk hewani. Sari kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus. Penggunaan air sumur dapat menghasilkan sari kedelai dengan rasa yang lebih enak. Untuk memperoleh sari kedelai yang baik, kita perlu menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dihasilkan 10 ltr sari kedelai. (Margono, dkk., 2000).

  Alat Mesin Pertanian dengan Sumber Tenaga Mekanis

  Dalam kegiatan agribisnis dan agroindustri, teknologi pertanian diperlukan sejak penyiapan lahan, penyediaan pupuk, produksi, pemanenan, penanganan pasca panen, pengolahan hasil, pengemasan serta distribusi dan pengangkutan sampai pemasaran. Hal penting yang patut dicermati pada kegiatan agroindutri adalah teknologi yang menjadi kendala utama. Oleh sebab itu teknologi harus dikembangkan secara terus menerus melalui kegiatan penelitian dan pengembangan (Mangunwidjaja dan Sailah, 2005).

  Mekanisasi pertanian adalah bagian penting dari industri pertanian saat ini. Menurut Shin and Curtis (1978), hal ini disebabkan karena nilai efisiensi produksi dan kualitas proses pengolahan bergantung pada mekanisasi. Teknologi dari yang sederhana sampai canggih mempunyai peranan yang sangat penting dalam transformasi suatu bahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan nilai tambah lebih tinggi.

  Komponen Alat Motor listrik Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.

  Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjayang disebut sebagai elektromagnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Motor listrik mempunyai keuntungan sebagai berikut: 1.

  Dapat dihidupkan dengan hanya memutar sakelar 2. Suara dan getaran tidak menjadi gangguan 3. Udara tidak ada yang diisap, juga tidak ada gas buang, karena itu tidak perlu mengukur polusi lingkungannya atau membuat ventilasi

4. Motor DC mempunyai daya besar pada putaran rendah. Di lain pihak, motor

  AC yang menggunakan sumber daya umum tidak mudah mengubah

  Di lain pihak, motor listrik juga memiliki kekurangan sebagai berikut : 1. Motor listrik membutuhkan sumber daya, kabelnya harus dapat dihubungkan langsung dengan stopkontak, dengan demikian tempat penggunaannya sangat terbatas panjang kabel.

  2. Kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan menjadi besar.

  3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi dari harga bahan bakar minyak.

  4. Untuk menghasilkan daya yang sama dihasilkan oleh sebuah motor pembakaran, maka motor listrik akan lebih berat (Soenarta dan Furuhama, 2002).

  Screw press

Screw press berfungsi menekan buah yang sudah dihancurkan dari pisau sehingga

ampas keluar dari daging buah sekaligus memisahkan sari dari kacang kedelai.

  

Screw press berada dalam cylinder press yang masuk didalam alat kempa. Screw

press berbentuk uliran yng berguna untuk mempres lumatan yang telah dilumat

  oleh pisau. Screw press saat ini banyak digunakan di sebagian industri kimia, seperti: ABS, sodium alginat, carrageenan, karet sintesis, resin sintesis, polimer kering, naphthalene, bahan elastomerik adesif, emulsi film warna, CMC, farmatikal dan berbagai bahan lainnya (Smith dan Wilkes, 1990).

  Bantalan

  Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan tahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.

  Bantalan dapat diklasifikasikan berdasarkan pada: 1. Gerakan bantalan terhadap poros

  • bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas

  Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gerakan luncur antara poros dan

  • bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.

  Bantalan gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara

2. Beban terhadap poros

  • sumbu poros

  Batalan radial: arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus

  Bantalan radial: arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros

  • Bantalan gelinding khusus: bantalan ini dapat menumpu beban yang
  • arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

  (Sularso dan Suga, 2002).

  Pisau Penghancur

  Pisau merupakan elemen yang sangat penting dalam proses pengirisan dan pemotongan. Bahan pisau harus lebih kuat dan terbuat dari bahan baja stainless, karena pisau digunakan untuk memotong bahan makanan, maka pisau harus terjamin kehigienisan dan kesterilannya. Sudut potong sangat berpengaruh sehingga mampu menghasilkan irisan yang baik dan memenuhi. Ketajaman pisau berkurang jika sering digunakan. Frekuensi penggunaan pisau bergantung pada berapa kali telah digunakan dan pada ketebalan benda yang dipotong. Untuk memotong benda yang tebal pisau akan tumpul setelah digunakan misalnya 100 kali. Untuk memotong benda yang tipis pisau akan tumpul setelah digunakan misalnya 1000 kali. Pisau yang tumpul jika dipaksa terus untuk memotong akan menghasilkan pemotongan yang tidak memuaskan seperti : irisan yang tidak lurus, ukuran yang tidak presisi, dan efisiensi bahan yang rendah. Jika benda yang dipotong memiliki ketebalan yang sama maka mudah dalam menentukan kapan waktunya pisau harus diganti karena telah tumpul (Sugijono, 2013).

  Puli

  Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran transmisi penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.

  SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) …………………………………...............(1) Dimana : S = Kecepatan putar pulley (rpm) D = Diameter pulley (mm) (Smith dan Wilkes, 1990).

  Pemasangan puli antara lain dapat dilakukan dengan cara: Horizontal, pemasangan puli dapat dilakukan dengan cara mendatar di

  • mana pasangan puli terletak pada sumbu mendatar.
  • puli adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran pada bagian mekanisme serta penurunan umur sabuk (Mabie and Ocvirk, 1967).

  Vertikal, pemasangan puli dilakukan secara tegak dimana letak pasangan

  Sabuk V

  Sabuk bentuk trapesium atau V dinamakan demikian karena sisi sabuk dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. Dalam kerjanya, sabuk V mengalami pembengkokan ketika melingkar melalui roda transmisi. Bagian sebelah luar akan mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami tekanan. Susunan khas sabuk V terdiri atas : 1.

  Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi.

  2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut (Smith dan Wilkes, 1990).

  Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk V dibelitkan di sekitar alur pulley yang berbentuk V pula. Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai beberapa keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah digunakan dalam semua bidang industri, misalnya mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang ada pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan pulley sehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap (Daryanto, 1993).

  Sabuk banyak digunakan dalam mesin mesin pertanian. Hal ini dikarenakan sabuk memiliki beberapa kelebihan. Sularso dan Suga (2004) juga menyatakan bahwa bila dibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai, sabuk v bekerja lebih halus dan tidak bersuara. Untuk mempertinggi daya transmisi, dapat dipakai beberapa sabuk v yang dipasang sebelah menyebelah. Namun, sabuk v juga memilik kelemahan yaitu : Tidak dapat digunakan pada jarak yang panjang.

  • Tidak cocok untuk beban yang berat pada kecepatan rendah.
  • Hanya dapat menghubungkan poros – poros yang sejajar dengan arah putar
  • yang sama. Menurut Smith dan Wilkes (1990), apabila pemindahan daya menggunakan dua roda transisi, maka hubungan antara jarak kedua titik pusat sumbu roda transisi dengan panjang sabuk dapat ditentukan dengan rumus:

  L = 2C + 1,57(D + d) + ……………………….………..................(2) dimana:

  L = Panjang efektif sabuk (mm) C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm) D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm) d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm)

  Filter

  Filter berfungsi untuk menyaring ampas kedelai sehingga tertampung sari kedelai yang sebelumnya telah dihancurkan oleh pisau penghancur. Ayakan ini terbuat dari stainless steel karena pada pengolahan makanan, bahan yang digunakan harus tahan dari karat agar tidak terjadi perubahan kualitas. Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan driving

  

force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati lapisan suport

  pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan tertahan pada medium penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium filter berupa pada benda padat yang bentuknya tetap. Sebaliknya, diperlukan perlakuan- perlakuan khusus sebelum dan sesudah proses filtrasi jika padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah terdeformasi atau berukuran kecil dan relatif sulit diambil dari suspensi cair. Filtrasi sering diterapkan pada proses- proses biologis seperti memisahkan ekstrak juice atau memisahkan mikroorganisme dari medium fermentasinya. Pada proses-proses pemisahan yang sulit, proses filtrasi konvesional harus didukung dengan teknologi lain agar filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak terdegradasi (Ima, 2003).

  Ayakan dibuat dari logam, pelat logam yang berlubang-lubang, tenunan kain dan sebagainya. Logam yang digunakan adalah besi, besi tahan karat, tembaga, nikel dan perak. Ukuran lubang ayakan antara 4 inci sampai 400 mesh, tapi ayakan yang sangat halus (100

  • – 150 mesh) jarang digunakan. Ukuran lubang ayakan yang digunakan tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak (Idrial, 1987).

  Speed Reducer Speed reducer (gearbox) adalah jenis motor yang mempunyai sistem

  reduksi yang besar. Gearbox bersinggungan langsung ke dalam motor, dan secara bersamaan rangkaian ini mengurangi kecepatan keluaran (outputspeed).

  Speed reducer digunakan untuk menurunkan putaran. Dalam hal ini perbdaningan speed reducer putarannya dapat cukup tinggi.

  i = ...................................................................................................... (3) dimana: i = Perbandingan reduksi N2 = Output putaran (rpm) (Niemann, 1982).

  Wadah Penampung

  Wadah penampung berfungsi untuk menampung hasil sari kedelai yang telah disaring sebelumnya oleh filter. Wadah ini terbuat dari plastik yang bisa dilepaskan jika tidak digunakan. Air Adalah kebutuhan yang penting, sehingga ketersedian air tetap harus selalu ada baik di rumah tangga, tempat umum, perkantoran ataupun industri. Ini menyebabkan peran penampung air menjadi penting dan diperlukan suatu mekanisme pengukuran untuk mengetahui ketersedian air padawadah tersebut. Seringkali mekanisme tersebut masih berupa cara-cara manual, misalnya dengan mendatangi, melihat atau melakukan pengukuranlangsung pada tempat penampung air tersebut. Cara ini merupakan cara yang gampang dan murah, tetapiakan sedikit sulit jika misalnya letak penampungan air tersebut jauh dan sulit dijangkau, misalnya di puncak bangunan atau di tebing sungai (A.

  Logam yang Digunakan Baja Tahan Karat (Stainless Steel) Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel).

  Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam tiga kelompok dasar, yakni :

1. Baja Tahan Karat Ferit

  Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan.

  2. Baja Tahan Karat Austenit Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.

  3. Baja Tahan Karat Martensit Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon.

  Bajayang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan. (Amanto dan Haryanto, 1999).

  Besi

  Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya

  Magnetite (Fe

  3 O 4 ), Hermanite (Fe

2 O 3 ), Siderite (FeCO 3 ), Pirite (FeS 2 ) (Amanto dan Haryanto, 1999).

  Aluminium

  Aluminium adalah logam yang sangat ringan (berat jenis aluminium ,65

  • 8

  atau 1/3 berat jenis tembaga). Tahanan jenis 2,8 x 10 atau 1,25 x tahanan jenis

  2

  tembaga. Sifat tahan tarik maksimum dalam keadaan dingin 17-20 kg//mm . Oleh sebab itu aluminium hanya dapat dipakai untuk lebar tegangan yang pendek.

  Untuk tegangan yayng panjang dipakai kabel aluminium (beberapa kawat yang dipilin) dengan kawat baja sebagai intinya (Sumanto, 1994).

  Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

  Menurut Daywin, dkk., 2008, kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dokonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi : Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut : Kapasitas Alat =

  …………………....................(4) Proses pembelahan biji kedelai dalam pembuatan tempe pada industri rumah tangga masih dilakukan secara manual dinjak-injak. Kapasitas cara ini baru mencapai 10 kg/jam dengan efisiensi 93%. Beberapa pengrajin tempe kedelai skala yang lebih besar telah menggunakan mesin pembelah, seperti mesin pembelah sistem dua lempengan grinda (disk). Efisiensi pembelahan jenis mesin tersebut 85% dan kapasitasnya 50 kg/jam, dimana biji kedelai yang berukuran lebih besar dari jarak dua lempengan cenderung pecah atau hancur, sedangkan biji

  Analisis Ekonomi Biaya pemakaian alat

  Pengukuran biaya pemakaian alat dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).

  Biaya pokok = + BTT C ...................................................... .............(5)

  ]

  dimana : BT = total biaya tetap (Rp/tahun) BTT = total biaya tidak tetap ( Rp/jam) x = total jam kerja pertahun (jam/tahun) C = Kapasitas alat (jam/satuan produksi)

  Biaya tetap

  Biaya tetap terdiri dari: 1. Biaya penyusutan (metode sinking fund)

  Dt = (P-S) (A/F, %, n) ................................................................. .............(6) dimana: Dt = biaya penyusutan (Rp/tahun) P = nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) (Rp) S = nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp) n = umur ekonomi (tahun)

  2. Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan besarnya: I = ............................................................................ ............ (7) dimana:

  3. Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin- mesin dan peralatan pertanian, bahwa beberapa literature menganjurkan bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari nilai awalnya.

4. Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1 %, rata-rata diperhitungkan 1% nilai awal (P) pertahun (Halim, 2009).

  Biaya tidak tetap

  Biaya tetap terdiri dari: 1. Biaya perbaikan untuk motor litrik sebagi sumber tenaga penggerak. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan:

  Biaya reparasi = ........................................................... ............ (8) 2. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya (Halim, 2009).

  Break Even Point (BEP) Break even point (analisis titik impas) umumnya berhubungan dengan

  proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (Self financing). Dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila pendapatan dari produksi berada disebelah kiri titik impas maka kegiatanusaha akan menderita kerugian, sebaiknya bila disebelah kanan titik impas akan memperoleh keuntungan.

  1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternative kegiatan usahan.

  2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetepkan tambahan investasi untuk peralatan produksi.

  3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternative usulan investasi.

  (Waldyono, 2008).

  Manfaat perhitungan titik impas (break event point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masi layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tan ada keuntungan.

  Untuk mengetahui produksi titik (BEP) maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: N = .................................................................................. ............ (9) dimana: N = jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg) F = biaya tetap pertahun (rupiah) R = penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (Rupiah) V = biaya tidak tetap per unit produksi (Waldyono, 2008).

  Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada out put yang dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan dan biaya yang digunakan akan semkin besar juga. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya

  Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi. Sedangkan biaya pariabel adalah biaya yang besarnya berubah- ubah sesuai dengan aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total akan berubah sesuai dengan volume produksi (Halim, 2009).

  Net Present Value (NPV) Net Present value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi

  nilai sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan dating. Identivikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dengan kriteria investasi. Net Present Value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.

  Perhitungan Net Present Value merupakan Net benefit yang telah didiskon dengan Discount factor. Secara singkat dapat dirumuskan: CIF

  • – COF ≥ 0 ............................................................................ ........... (10) dimana :

  CIF = chas inflow COF = chas outflow Sementera itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :

  Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n).

  Kriteria NPV yaitu : NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan

  • NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan

  • dikeluarkan (Soeharno, 2007).

  NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang

  Internal Rate of Return (IRR)

  Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % perode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengenbalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi (Giatman, 2006).

  (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada

  Internal rate of return

discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat

  dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  1 (i

  1 2 ) ............................................. .......... (11)

  • – IRR = i
  • – i dimana : i

  1 = suku bunga bank paling atraktif

  i

  2 = suku bunga coba-coba

  NPV

  1 = NPV awal pada i

1 NPV = NPV pada i

  2

  2 (Kastaman, 2006).

Dokumen yang terkait

Perbandingan Terjadinya Epitelialisasi Pada Luka Bakar Derajat Dua Dengan Pemakaian Aloe Vera Dan Moist Exposed Burn Oinment Pada Hewan Coba

0 0 16

Identifikasi Periode Kritis Dengan Uji Interval Bebas Gulma Dalam Berbagai Varietas Pada Tanaman Sorgum ( Sorgum bicolor L.) Muench Dilihat Pada Aspek Pertumbuhan Vegetatif

0 0 12

Identifikasi Periode Kritis Dengan Uji Interval Bebas Gulma Dalam Berbagai Varietas Pada Tanaman Sorgum ( Sorgum bicolor L.) Muench Dilihat Pada Aspek Pertumbuhan Vegetatif

0 0 6

Identifikasi Periode Kritis Dengan Uji Interval Bebas Gulma Dalam Berbagai Varietas Pada Tanaman Sorgum ( Sorgum bicolor L.) Muench Dilihat Pada Aspek Pertumbuhan Vegetatif

0 0 15

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Bank Indonesia - Sistem Internal Kontrol Kas Pada Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara

0 0 21

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan - Sistem Pengawasan Internal Kas Pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.KPBN) Cabang Medan

0 0 13

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sepsis Neonatorum 2.1.1. Definisi - Prokalsitonin Sebagai Tes Diagnostik Sepsis Bakterialis Pada Neonatus

0 4 14

Penghalusan Citra Lokal Adaptif Pada B-Spline Hirarki

0 0 19

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Tentang Flash - Perancangananimasi Pengenalan Alat Transportasi Pada Tingkat Taman Kanak-Kanak(TK) Dengan Menggunakan Adobe Flash CS

0 0 24

Rancang Bangun Alat Pembuat Sari Pada Kacang Kedelai (Glycine Max)

0 0 26