Tujuan Penggunaan Metode Discovery Kekuatan dan Kelemahan Metode Discovery

Rohani 2004:39, menyatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Hamalik 2003:134, menjelaskan metode discovery merupakan prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi objek-objek dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode discovery adalah metode penemuan, yang kegiatannya memanipulasi obyek dan melakukan percobaan, untuk mencari atau menemukan kesimpulan dari suatu masalah dengan menggunakan cara belajar siswa aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif.

2.4.2 Tujuan Penggunaan Metode Discovery

Tujuan penggunaan metode discovery adalah sebagai berikut: 1 Untuk mengaktifkan siswa belajar sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. 2 Untuk memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar siswa tidak jenuh dalam belajar. 3 Agar siswa dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan memcahkan sendiri masalah yang dipelajari, sehingga materi yang dipelajari akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan.

2.4.3 Kekuatan dan Kelemahan Metode Discovery

Metode discovery memiliki kekuatan seperti diungkapkan oleh Suryosubroto 2002:200, yaitu: 1 Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa. 2 Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh. 3 Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan. 4 Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri. 5 Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus. 6 Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Kelemahan metode discovery menurut Suryosubroto 2002:200 adalah: 1 Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. 2 Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional. 3 Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan, sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan. 4 Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada. 5 Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti. Berdasarkan pendapat di atas, metode discovery memiliki beberapa kekuatan yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain memiliki kekuatan, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, peneliti akan melakukan beberapa hal, antara lain: 1 Menggunakan beberapa metode pendukung, seperti metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan sebagainya. 2 Menyiapkan media yang sesuai dengan materi pelajaran, yaitu benda- benda konkret atau manipulatif yang bisa diotak-atik, sehingga siswa akan terlihat aktif dalam belajar. 3 Membimbing siswa untuk menyimpulkan dan menyusun hasil penemuannya dalam bentuk tertulis. 2.4.4 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Discovery Langkah-langkah pembelajaran discovery menurut Richard Scuhman yang dikutip oleh Suryosubroto 2002:199 adalah sebagai berikut: 1 Identifikasi kebutuhan siswa 2 Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan 3 Seleksi bahan, problematugas-tugas 4 Membantu dan memperjelas tugasproblema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa 5 Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan 6 Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan 7 Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan 8 Membantu siswa dengan informasidata jika diperlukan oleh siswa 9 Memimpin analisis sendiri self analysis dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah 10 Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa 11 Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IVC SD NEGERI 1 TANJUNGGADING BANDAR LAMPUNG

1 11 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI 5 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 15 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SD NEGERI 2 KANGKUNG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 11 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE STAD SISWA KELAS VI B SD TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 45

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI A SDN 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 35

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUPANG TEBA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 38