23
8. Mengestimasi daerah yang rawan atau berpotensi terkena
tsunami dengan menerapkan fungsi bufer misalnya pada radius 50 km dari garis pantai sehingga dapat merencanakan
permukiman penduduk yang aman dari tsunami.
2.2.5 Geomorfologi
Kata Geomorfologi Geomorphology berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu: Geos erathbumi, morphos shapebentuk, logos
knowledge atau ilmu pengetahuan. Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-
bentuk permukaan bumi. Namun, Geomorfologi bukan hanya mempelajari bentuk-bentuk muka bumi, tetapi lebih dari itu mempelajari material dan
proses. Berdasarkan pada pengertian Geomorfologi diatas, secara singkat
dapat dijelaskan bahwa Geomorfologi membicarakan tentang bentuk lahan dan proses yang terjadi di permukaan bumi termasuk pergerakan material, air
dan drainase serta faktor lain yang memicu terjadinya proses geomorfik. Secara singkat berikut ini disajikan mengenai beberapa definisi geomorfologi
yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
24
1 Menyatakan bahwa Geomorfologi adalah studi tentang bentuk
lahan. 2
Dinyatakan bahwa geomorfologi adalah studi mengenai bentuklahan dan terutama tentang sifat alami, asal mula, proses
perkembangan, dan komposisi material penyusunnya. 3
Disebutkan bahwa geomorfologi adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk lahan.
4 Menyatakan bahwa
Geomorfologi adalah studi
yang menguraikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhi
pembentukannya serta mengkaji hubungan timbal balik antara bentuklahan dengan proses dalam tatanan keruangannya.
5 Bentuk lahan adalah menjadi sasaran Geomorfologi bukan
hanya daratan tetapi juga yang terdapat di dasar laut lautan. Dengan demikian obyek kajian dari Geomorfologi berdasarkan
definisi-definis tersebut adalah bentuklahan, bukan hanya sekedar mempelajari bentuk-bentuk yang tampak saja, tetapi juga mentafsirkan
bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa terjadi, proses apa yang
mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka bumi. Misalnya, dalam mempelajari pegunungan, lembah-lembah atau bentukan-bentukan lain yang
ada di permukaan bumi, bukan hanya mempelajari dalam arti mengamati serta mengukur bentukan-bentukan tersebut, tetapi juga mnedeskripsikan dan
25
menganalisa bagaimana bentukan itu terjadi. Dalam hal ini kita harus berhati- hati, karena pada bentukan yang tampak sama, ada kemungkinan latar
belakang pembentukan dan kejadiannya tidak sama, bahkan sangat berbeda sekali. Umpamanya suatu deretan pegunungan, mungkin terjadi karena
pelipatan kulit bumi, patahan, mungkin juga karena hasil pengerjaan erosi yang demikian hebat, sehingga menimbulkan relief permukaan bumi yang
bervariasi, dan penyebab lainnya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dijelaskan bahwa Geomorfologi adalah mempelajari bentuklahan landform, proses-proses yang menyebabkan pembentukan dan perubahan yang dialami
oleh setiap bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat di dasar lautsamudera serta mencari hubungan antara bentuklahan
dengan proses-proses dalam tatanan keruangan dan kaitannya dengan lingkungan. Di samping itu, juga menelaah dan mengkaji bentuklahan secara
deskriptif, mempelajari cara pembentukannya, proses alamiah dan ulah manusia yang berlangsung, pengkelasan dari bentuklahan serta cara
pemanfaatannya secara tepat sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Konsep Dasar Geomorfologi
26
Dalam mempelajari geomorfologi secara baik diperlukan secara baik dasar pengetahuan yang baik dalam bidang klimatologi, geografi, geologi
serta sebagian ilmu fisika dan kimia yang mana berkaitan erat dengan proses dan pembentukan muka bumi. Secara garis besar proses pembentukan muka
bumi menganut azas berkelanjutan dalam bentuk daur geomorfik geomorphic cycles, yang meliputi pembentukan daratan oleh tenaga dari dalam bumi
endogen, proses penghancuranpelapukan karena pengaruh luar atau tenaga eksogen, proses pengendapan dari hasil pengahncuran muka bumi agradasi,
dan kembali terangkat karena tenaga endogen, demikian seterusnya merupakan siklus geomorfologi yang ada dalam sekala waktu sangat lama.
Geomorfologi bukan hanya sekedar mempelajari bentuklahan yang tampak saja, tetapi juga mentafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa
terjadi, proses apa yang mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka bumi. Jadi meliputi bentuklahan landform, proses-proses yang menyebabkan
pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat di dasar lautsamudera
serta mencari hubungan antara bentuklahan dengan proses-proses dalam tatanan keruangan dan kaitannya dengan lingkungan. Jadi proses-proses
geomorfologi mempelajari ekologi bentang lahannya yang tersusun atas batuan, bentuklahan, tanah, vegetasi, penggunaan lahan, dan lain-lain. Dengan
demikian bahwa dalam mempelajari geomorfologi terkait pada geologi,
27
fisiografi, dan proses geomorfologi yang menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan dalam perubahan bentuklahan. Konsep dasar Geomorfologi perlu
dipahami secara baik untuk mempelajari Geomorfologi dalam membantu mengenal dan menganilasa kenampakan bentuklahan di permukaan bumi,
sehingga pada akhirnya dapat mengenal peristilahan baik secara deskriptif maupun secara empiris, terutama nanti dalam melakukan klasifikasi
bentuklahan. Geomorfologi mempunyai peran dan terapan dalam survei dan
pemetaan, survei geologi, hidrologi, vegetasi, penggunaan lahan pedesaan, keteknikan, ekplorasi mineral, pengembangan dan perencanaan, analisis
medan, banjir, serta bahaya alam disebabkan oleh gaya endogen Suprapto, 2001.
Analisis Analisis didefinisikan bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan
detail apa yang harus dikerjakan oleh sistem Al Fatta, 2007.
2.2.6 LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS