53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Lokasi dan Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ádalah Kabupaten Ngawi yang merupakan salah satu sentra produksi beras di Propinsi Jawa Timur, sedangkan obyek
penelitiannya adalah petani peserta SL-PTT padi sebanyak 160 responden. Wilayah Kabupaten Ngawi secara administrasi terbagi dalam
19 kecamatan dan 217 desakelurahan dengan penggunaan lahan sebagaimana Tabel 3 berikut :
Tabel 3. Luas Wilayah dan Penggunaan lahan di Kabupaten Ngawi
No Uraian
Luas Ha Persen
1 Lahan sawah
50.658 39,09
- Sawah Irigasi Teknis 37.438
28,88 - Irigasi ½ Teknis
5.531 4,27
- Irigasi Sederhana 2.438
1,88 - Irigasi DesaNon PU
496 0,38
- Tadah Hujan 4.573
3,53 2
Lahan bukan sawah 78.940
60,91 - Pekarangan
18.368 14,17
- Tegal 14.745
11,38 - Hutan Negara
39.972 30,84
- Hutan Rakyat 1.088
0,83 - Perkebunan
1.886 1,45
- Lain-lain 3.881
2,99 - Jumlah
129.598,58 100,00
Sumber : Ngawi Dalam Angka, 2009 Dari Tabel 3 dapat terlihat bahwa lahan sawah di Kabupaten Ngawi
seluas 50.658 ha atau 39 dari keseluruhan luas wilayah yang merupakan potensi sangat besar bagi pengembangan tanaman pangan
khususnya padi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
54
Struktur perekonomian sampai saat ini masih didominasi sektor pertanian dan menyerap sekitar 76 dari total tenaga yang ada. Dan dari
5 sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sub sektor tanaman pangan merupakan
penyumbang terbesar terhadap total nilai PDRB yaitu sebesar 43,18 . Dari data yang ada rata-rata kepemilikan lahan per KK sekitar 0,58 Ha
sawah dan lahan lain, khusus untuk lahan sawah baik yang telah menggunakan irigasi teknis maupun tadah hujan, kepemilikan per KK
petani rata-rata hanya 0,28 Ha. Di Kabupaten Ngawi terdapat kelompok tani tanaman pangan
dengan perincian menurut kelas kelompok sebagaimama Tabel 4 berikut :
Tabel 4. Jumlah Kelompok Tani menurut Kelas Kelompok di Kabupaten Ngawi
No Kelas Kelompok
Jumlah Persen
1 Pemula
171 15,66
2 Lanjut
678 62,09
3 Madya :
238 21,79
4 Utama :
5 0,46
Jumlah 1.092
100 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Ngawi, 2010
Dari Tabel 4 dapat dikemukakan bahwa sebagian besar Kelas kelompok tani termasuk Kelas Pemula dan Lanjut yaitu lebih dari 77 ,
sedangkan yang masuk Kelas Madya dan Utama hanya sekitar 22,15 . Keberadaan kelas kelompok yang tidak merata ini dapat mempengaruhi
tingkat adopsi terhadap teknologi yang disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan PPL.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
55
4.2. Sejarah dan Pelaksanaan SL-PTT Padi