1-5 tahun 40 6-8 tahun 30
Frekuensi nadi Normal
Takikardi Takikardi
Bradikardi Pedoman nilai baku frekuensi nadi pada anak
Usia Frekuensi nadi normal per menit
2-12 bulan 160 1-2 tahun 120
6-8 tahun 110
Pulsus paradoksus pemeriksaannya
tidak praktis Tidak ada
10 mmHg
Ada 10-20 mmHg
Ada 20mmHg
Tidak ada, tanda
kelelahan otot
respiratorik
PEFR atau FEV1 nilai
dugaannilai terbaik
Pra bonkodilator Pasca
bronkodilator 60
80 40-60
60-80 40
60, respon2 jam
SaO2 95
91-95 ≤ 90
PaO2 Normal
biasanya tidak perlu
diperiksa 60 mmHg
60 mmHg
PaCO2 45 mmHg 45 mmHg
45 mmHg Departemen Kesehatan, 2008
2.5 Manifestasi klinis asma
Batuk kering yang intermitten dan mengi merupakan gejala kronis yang sering dikeluhkan pasien. Pada anak yang lebih tua dan dewasa mengeluhkan sukar bernafas
dan terasa sesak di dada. Pada anak yang lebih kecil sering merasakan nyeri yang nonfokal di bagian dada. Simptom respiratori ini bisa lebih parah pada waktu malam
terutamanya apabila terpapar lebih lama dengan alergen. Orang tua sering mengeluhkan anak mereka yang asma mudah letih dan membatasi aktivitas fisik
Universitas Sumatera Utara
mereka Nelson, 2007. Manakala menurut Boguniewicz 2007, mengi merupakan karakteristik yang utama pada pasien asma. Jika bronkokonstriksi bertambah parah,
suara mengi akan lebih jelas kedengaran dan suara pernafasan menghilang. Menurutnya lagi, sianosis pada bibir dan nail beds akan terlihat disebabkan oleh
hipoksia. Takikardia dan pulsus paradoxus juga bisa terjadi. Agitasi dan letargi merupakan tanda-tanda permasalahan pada pernafasan. Menurut Abbas et al 2007,
pada pasien asma terjadi peningkatan produksi mukus. Hal ini dapat menyebabkan obstruksi bronkus dan pasien mengeluhkan sukar bernafas.
Kebanyakan dari penderita asma juga mengalami alergi rinitis dan eksema Sheffer, 2004. Alergi rinitis merupakan inflamasi pada mukosa nasal yang ditandai
dengan nasal kongesti, rinorea, bersin dan iritasi konjuntiva. Rinorea, nasal kongesti, bersin paroxysmal dan pruritus pada mata, hidung, telinga dan palatum merupakan
tanda yang sering dikeluhkan oleh pasien alergi rinitis. Anak yang alergi rinitis bisa juga terjadi gangguan tidur, aktivitas yang terbatas, irritabilitas dan gangguan mood
dan kognitif yang bisa menggangu prestasi anak di sekolah. Hidung yang terasa gatal akan menyebabkan anak sering terlihat menggosok hidung dengan tangan Nelson,
2007. Beberapa kajian telah menyatakan bahwa alergi rinitis merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya asma. Prevalensi alergi rinitis pada pasien asma diperkirakan
sebanyak 80 hingga 90 B Leynaert, 2000. Menurut Akdis et al 2006 dalam Bieber 2008 dermatitis atopik atau
eksema adalah penyakit kulit yang sering dideritai oleh pasien dengan penyakit atopik yang lain seperti asma dan alergi rinitis. Lesi kulit dermatitis atopik memperlihatkan
adanya edema dan infiltrasi sel mononuklear dan eosinofil serta penimbunan cairan dalam kulitmembentuk vesikel yang jelas terlihat secara klinis. Pecahnya vesikel
kecil dalam jumlah yang banyak ini mengakibatkan terbentuknya krusta dan kulit menjadi bersisik. Perubahan ini dan pruritus berat yang mendahului dan menyertai
erupsi, terjadi karena kulit sangat kering. Pada keadaan ini, terjadi hambatan
Universitas Sumatera Utara
pengeluaran keringat dan retensi keringat seringkali menimbulkan gatal-gatal berat yang disebabkan oleh panas. Rasa gatal dan rasa sakit yang hebat akibat kulit yang
pecah-pecah adalah keluhan utama pasien eksema Solomon, 2003. Eksema jarang terjadi pada orang dewasa. Eksema dimulai sejak usia 2 bulan sampai 6 bulan, sering
terdapat pada wajah dan iritasi ini menyebabkan anak tidak dapat tidur. Hasil kajian juga menunjukkan 25 penderita eksema alergi terhadap telur, susu, kacang, tepung,
ikan dan kerang Pitaloka, 2002.
2.6 Penatalaksanaan Asma