Kelembagaan Permodalan KERAGAAN DAN KINERJA KELEMBAGAAN AGRIBISNIS USAHATANI PADI SEHAT

Begitupun kelembagaan yang dibangun LPS bersama kelompok taninya, belum semuanya diikuti sepenuhnya oleh petani anggotanya. Dan dari jangkauan program, apa yang diprakarsai oleh LPS baru terbatas pada kelompok tani binaan saja, belum menjadi kelembagaan pedesaan yang menjadi bagian dari kehidupan ekonomi masyarakat desa secara keseluruhan. Peran kelembagaan LPS dalam pengadaan permodalan dan pengadaan saprodi yang pertama adalah memberikan bantuan modal sewa lahan selama satu tahun dan biaya produksi selama satu musim lihat tabel 5. dan tabel 6.. LPS dengan mitranya, kelompok tani yang mereka bentuk, mampu menyalurkan dana sehingga sampai pada orang dan pemakaian yang tepat. Tidak adanya kebocoran dan penyimpangan dana tersebut karena adanya kontrol yang ketat dari pendamping yang sengaja ditunjuk oleh LPS. Hal itu yang kurang terjadi pada program bantuan atau pinjaman modal yang selama ini ada, tidak ada kerjasama antara lembaga permodalan dengan pendamping lapang. Karena pada faktanya KUD dengan dinas terkait pendamping lapang adalah organ yang berbeda. Untuk mengelola permodalan petani, LPS membentuk sebuah kelembagaan yang bernama Lumbung Tani Sehat LTS. Ada dua kegiatan pokok dalam kelembagaan LTS, yaitu kegiatan simpanan atau tabungan tani dan pengolahan produk gabah menjadi beras kepala bebas pestisida atau beras SAE dibahas dalam sub bab kelembagaab panen. Tabungan tani diambil dari 40 persen hasil panen dalam bentuk Gabah Kering Panen yang di setor ke LTS dan dikonversi dalam rupiah sesuai harga yang berlaku. Kegunaan tabungan adalah untuk simpanan sewa lahan tahun berikutnya dan biaya produksi usahatani berupa pembelian saprodi dan biaya lainnya. Kelembagaan tabungan tani di kelompok tani di desa Ciburuy dan Pasir Jaya melibatkan penggilingan padi mitra LPS di desa Ciburuy, yang menerima dan mengelola gabah petani, dan pendamping dari LPS yang mendata dan memegang keuangannya. Sementara ketua kelompok tani hanya membantu kedua pihak tadi agar petani mau menyetorkan gabah ke LTS di penggilingan. Berbeda halnya dengan penarikan tabungan tani di kelompok Maju Jaya dan Tunas Mekar, ketua kelompok menjadi mitra langsung bagi pendamping LPS dalam menarik dan menampung tabungan dari petani. Di kedua kelompok terakhir, panen dari petani langsung dikoordinir oleh ketua kelompok ke penggilingan mitra mereka masing-masing –tapi bukan mitra LPS untuk mengelola LTS. Empat puluh persen gabah tabungan petani langsung di jual ke penggilingan tersebut, dan uangnya langsung dipegang ketua untuk dilaporkan ke pendamping sebagai tabungan petani. Dari hasil panen itu petani tinggal terima bersih enam puluh persen dalam bentuk uang dan atau beras. Untuk menarik tabungan guna keperluan modal usahatani di kelompok tani desa Pasir Jaya dan Ciburuy juga dilayani oleh penggilingan langsung, yang bekerja sama dengan koperasi Gapoktan Lisung Kiwari, atau pendamping. Karena lokasi yang agak jauh dari penggilingan di desa Ciburuy, anggota kelompok tani Harapan Maju, desa Pasir Jaya ada yang menarik tabungan hanya dalam bentuk uang dan belanja saprodinya di lakukan di toko saprodi yang lebih dekat dengan lahan mereka. Sedangkan di kelompok tani Maju Jaya dan Tunas Mekar dilayani langsung oleh ketua kelompok masing-masing, termasuk dalam pengadaan saprodinya. Tabel 10. Pengelolaan Modal Petani Melalui Sistem Tabungan Tani Kelompok Tani Tabungan Tani TT Pendapatan Petani PP Asal Biaya Sewa Lahan Asal Biaya Produksi Silih Asih 40 TP 60 TP TT TT PP Manunggal Jaya 40 TP 60 TP TT TT PP Lisung Kiwari 40 TP 60 TP TT TT PP Harapan Maju 40 TP 60 TP TT TT PP Maju Jaya 65 TP 35 TP TT 30 TP TT 35 TP Tunas Mekar 40 PB 60 PB TT TP - PB Ketarangan : TP = Total Panen dalam bentuk GKP, PB = Panen Bersih TP – Biaya Produksi Sumber : diolah dari data primer Dalam perkembangan terakhir, sistem penghitungan tabungan tani berbeda-beda antar kelompok. Di empat kelompok dari kecamatan Cigombong menerapkan sistem 40 persen dari total panen ditabung untuk sewa lahan dan biaya usahatani dan sisanya dibawa petani sebagai hasil panen. Sementara di kelompok tani Maju Jaya sudah menerapkan sistem baru yaitu 30 persen dari total panen ditabung untuk sewa lahan, 35 persen ditabung untuk pembiayaan usahatani dan 35persen dibawa pulang oleh petani sebagai hasil. Adapun di kelompok tani Tunas Mekar, pembiayaan usahatani musim panen terkhir dibayar dari hasil panen tersebut, baru setelah total panen dipotong dengan pemakaian biaya usahataninya, diambil tabungan 40 persen cadangan sewa lahan. Dari semua kelompok tani tersebut berlaku bahwa sisa tabungan tani dapat diambil atau dipakai untuk keperluan lain dan kekurangan pembiaayaan karena kurangnya tabungan tani musim panen terakhir akan diambil dari tabungan musim panen berikutnya.

6.2. Kelembagaan Penyediaan Input

Penyediaan dan penyaluran pupuk kimia bagi anggota kelompok tani di desa Ciburuy melibatkan kelembagaan koperasi Gapoktan Lisung Kiwari. Petani mengambil langsung barang ke koperasi. Di Kelompok Tani Harapan Maju melibatkan kelembagaan penjual pengecer dan ada juga yang ke koperasi Gapoktan. Koperasi Gapoktan belum bisa menjangkau semua kelompok tani diluar desa Ciburuy, apalagi yang berada di luar kecamatan Cigombong, seperti di kelompok tani Maju Jaya dan Tunas Mekar, penyediaan dan penyaluran pupuk dikoordinir langsung oleh ketua kelompok yang barangnya diperoleh dari toko penyedia saprotan terdekat. Harga yang diperoleh petani relatif sama untuk semua jenis pupuk dari jalur tersebut. Kelembagaan yang terlibat dalam penyediaan pupuk kimia di atas kelembagaan koperasi Gapoktan, pedagang pengecer ataupun ketua kelompok tani adalah kelembagaan toko penyalur, kelembagaan distributor atau pedagang besar baru kemudian kelembagaan pabrik pupuk. Dapat dilihat bahwa kelembagaan penyalur langsung pupuk kimia kepada petani minimal berada pada tingkat ke empat dari rantai kelembagaan yang ada. Hal itu berarti bahwa pada subsistem penyediaan input berupa pupuk kimia masih tergantung, dari sisi supply dan harganya, kepada empat tingkat dari rantai penyediaan yang ada. Gambar 5. Rantai Kelembagaan Penyediaan Pupuk Kimia Bagi Petani Binaan Lembaga Pertanian Sehat KETUA KT PENYALUR DISTRIBUTOR PABRIK PUPUK KOP. GAPOKTAN PENGECER P E T A N I