16
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pola Komunikasi
1. Pengertian Pola
Kata “Pola” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pola memiliki arti yakni :
“Bentuk atau sistem, cara atau struktur yang tetap dimana pola itu sendiri bisa dikatakan sebagai contoh atau cetakan.
”
1
Sedangkan kata pola yang terdapat dalam Kamus Ilmiah Populer
memiliki arti yaitu: “Model, contoh atau pedoman.”
2
“Pola dikatakan juga dengan model, yaitu cara untuk menunjukan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses di dalamnya
dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya. ”
3
Berdasarkan pengertian pola di atas maka penulis dapat
menarik kesimpulan, bahwa pengertian pola adalah gambaran, bentuk dan rancangan dari sebuah komunikasi yang dapat dilihat dari jumlah
komunikasinya.
1
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996 h.778.
2
Puis A. Partanto dan M. dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994. h. 605
3
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasavina: 2004 . h.9
2. Pengertian Komunikasi
Komunikasi secara etimologi komunikasi berasal dari bahasa latin
“communication”. “Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berati
sama. Sama disini maksudnya sama makna dan sama arti. jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai
suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator yang diterima oleh komunikan.
”
4
Secara terminologis pengertian komunikasi bahwa: “Komunikasi berati proses penyampaian suatu pernyataan oleh
sesorang kepada orang lain. Sedangkan, secara paradigmatis arti komunikasi berati pola yang mengikuti sejumlah komponen yang
berkolerasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5
Contoh nya antara lain adalah ceramah, pidato, penyiar radio, dan sebagainya. Hakikat komunikasi adalah pikiran atau perasaaan
sesorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Para ahli komunikasi juga mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi itu sendiri.
6
1. Menurut Steward L. Tubbs dan Silvia Mess, sebagimana
dikutip oleh Jalaludin Rahmat dalam bukunya “Psikologi
4
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1992, h.30.
5
Drs. Tommy Suprapto,M.S, Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: CAPS, 2011, h.7.
6
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu 2009, h.32.