Henyria Barus : Perilaku Pria Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2009, 2010.
5.5.10. Tindakan terhadap adanya perasaan lain yang dirasakan sewaktu dulu
menggunakan alat kontrasepsi.
Dari hasil wawancara dengan seluruh informan dapat diketahui bahwa seluruh informan merasa sangat tidak nyaman atau risih disaat akan melakukan hubungan
suami istri. Seperti yang diungkapkan oleh seorang informan dibawah ini “
“saya merasa sangat risih dan merasa sangat tidak nyaman menggunakan kondom disaat akan melakukan hubungan suami istri”
Akan tetapi ada juga informan yang merasa menggunakan kondom merasa akan mengurangi tingkat kepuasan dalam berhubungan suami istri karena sentuhan
yang tidak langsung. Seperti yang diungkapkan oleh seorang informan :
“dengan menggunakan kondom akan mengurangi kepuasan dalam berhungan suami istri”
5.5.11. Tindakan informan terhadap alasan tidak lagi menggunakan alat
kontrasepsi .
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa alasan dari informan tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi karena selain merasa sangat tidak nyaman juga karena
alasan istri yang sudah menggunakan alat kontrasepsi sehingga mereka merasa tidak perlu lagi untuk menggunakan alat kontrasepsi. Seperti yang diungkapkan oleh
seorang informan dibawah ini :
“saya tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi karena istri saya sudah menggunakan alat kontrasepsi, jadi menurut saya buat apa lagi saya harus
menggunakan alat kontrasepsi.”
Akan tetapi ada juga informan yang tidak mau lagi menggunakan alat kontrasepsi karena mereka merasa untuk menggunakan alat kontrasepsi adalah tugas
Henyria Barus : Perilaku Pria Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2009, 2010.
dari istri dan bukan tugas dari suami, seperti yang diungkapkan oleh seorang informan dibawah ini.
“saya tidak mau lagi menggunakan alat kontrasepsi karena saya merasa untuk menggunakan alat kontrasepsi itu adalah urusan istri bukan urusan suami”
5.5.12. Tindakan terhadap menambah jumlah anak
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar dari informan sudah tidak ingin menambah jumlah anak karena merasa jumlah anak yang mereka miliki
sudah cukup dan sudah ideal karena mereka sudah memiliki anak laki-laki dan perempuan seperti yang diungkapkan oleh seorang informan :
“saya sudah tidak mau menambah jumlah anak karena menurut saya jumlah anak kami sudah cukup yaitu empat orang dan sudah ada anak laki-laki
dan sudah ada anak perempuan”
Akan tetapi ada seorang informan yang masih ingin menambah jumlah anak mereka, seperti yang diungkapkan oleh seorang informan :
“saya masih ingin menambah jumlah anak karena kami masih memiliki tiga orang anak dan semuanya berjenis kelamin perempuan, dan kami sangat
mengharapkan untuk mendapatkan anak laki-laki”
Dari hasil penelitian diatas peneliti berasumsi bahwa nilai-nilai budaya yang masih melekat erat pada seluruh informan sehingga mempengaruhi jumlah anak dari
seluruh informan, dimana mereka sangat mengharapkan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki sehingga kepercayaan seperti ini cenderung
membuat sebuah keluarga memiliki jumlah anak yang lebih dari dua.
Henyria Barus : Perilaku Pria Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2009, 2010.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan