C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay
pada perusahaan pertambangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 sampai 2009 adalah sebesar 69,09 hari, dengan
nilai minimum atau audit tercepat 26 hari dan nilai maksimum atau audit terlama 107 hari.
2. Hubungan tingkat profitabilitas yang diwakili ROA terhadap audit delay.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa profitabilitas yang
diwakili ROA tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung peneliti terdahulu yaitu Hossain and taylor 1998,
Ahmad dan Kamarrudin 2000 , Luciana dan Lucas 2006, Rachmawati 2008 yang menyertakan ROA dalam penelitian mereka dan berkesimpulan
bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap audit delay. Namun tidak sejalan dengan penelitian kartika 2009 dan Lestari 2010 yang menyatakan ROA
berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini juga bertentangan dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya yang menyatakan ROA berpengaruh
terhadap audit delay, semakin besar ROA maka audit delay negatif atau semakin cepat. Hal ini disebabkan dalam penelitian ini tidak berpengaruh
apakah ROA nya besar atau kecil, karena ada yang ROA nya besar tanggal terbit laporan auditornya ada yang lama namun ada pula yang singkat.
Sehingga tidak terpengaruh besarnya ROA 3.
Hubungan tingkat solvabilitas yang diwakili DER terhadap audit delay
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa solvabilitas yang
diwakili DER tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung peneliti terdahulu Hossain dan Taylor 1998,
Kartika 2009, Rachmawati 2008, Luciana dan Lucas 2006 menyatakan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Namun tidak sejalan
dengan penelitian Lestari 2010 yang menyatakan solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini juga bertentangan dengan teori yang telah
dipaparkan sebelumnya yang menyatakan perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi audit delay-nya akan semakin lama. Kemungkinan hal ini
terjadi karena sampel adalah perusahaan perbankan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi. Pada perusahaan perbankan total kewajiban sangat tinggi
bila di bandingkan dengan ekuitas. Sebab seluruh asset perusahaan perbankan berasal dari kewajiban. Sehingga DER nya tinggi pula, namun
perusahaan perbankan memiliki tanggal terbit laporan auditor yang singkat dibawah 90 hari, jadi DER yang tinggi tidak terpengaruh terhadap audit
delay pada sampel perusahaan perbankan. 4.
Hubungan ukuran perusahaan yang ditinjau dari total asset yang dimiliki perusahaan terhadap audit delay.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa total asset secara parsial
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung peneliti terdahulu Hossain dan taylor 1998, Ahmad dan kamaruddin
2000, Kartika 2009, lestari 2010. Namun tidak sejalan dengan penelitian Rachmawati 2008 serta Luciana dan lucas 2006 yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan total asset berpengaruh. Hal ini juga bertentangan dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa teori yang
menyatakan suatu perusahaan dikatakan besar dan kuat bila total asetnya besar tidak sepenuhnya benar. Tidak berpengaruhnya total asset terhadap
ketepatan terbitnya laporan audit disebabkan perusahaan telah memiliki pengendalian internal yang memadai, sehingga walaupun total asetnya kecil
namun pengendalian internalnya telah memadai maka penyampaian laporan keuangan auditan sudah ditentukan waktunya.
5. Hubungan kualitas auditor atau KAP terhadap audit delay.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas KAP yang
mengaudit perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung peneliti sebelumnya Rachmawati 2008,
Lestari 2010. Namun bertentangan dengan hasil penelitian Hossain dan Taylor 1998, Ahmad dan Kamaruddin2000, Carslaw dan Caplan 1991,
kartika 2009 yang menyatakan tidak ada bedanya penerbitan laporan audit pada perusahaan yang diaudit oleh KAP big four ataupun non big four.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori. Jadi umumnya pada perusahaan pertambangan dan perbankan yang di audit oleh KAP yang tergolong big
four memiliki audit delay yang lebih singkat audit delay negatif 6.
Hubungan Jenis industri terhadap audit delay Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa jenis industri secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung
peneliti sebelumnya Ashton dkk 1987, Ahmad dan Kamaruddin 2000.
Universitas Sumatera Utara
Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Halim 2000. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa jenis industri keuangan finansial lebih cepat audit nya audit delay negatif.
7. Hubungan keseluruhan variabel independen terhadap audit delay
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan,
keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini berarti dalam memprediksi audit delay, juga memperhatikan ROA, DER,
Total Asset, Kualitas auditor KAP dan jenis industri secara bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan menggunakan objek penelitian perusahaan pertambangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
periode pengamatan 2007-2009. Sampel penelitian yang digunakan adalah tiga puluh lima perusahaan. Fenomena yang terlihat adalah audit delay pada
perusahaan pertambangan dan perbankan yang go public di Indonesia, dari tahun ke tahun semakin singkat. Pada tahun 2007 rata-rata 70,4 hari, tahun 2008 sekitar
69,97 hari dan tahun 2009 sekitar 66,88 hari. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diperoleh, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas yang diproksikan melalui rasio ROA secara parsial tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Hossain and taylor 1998, Ahmad dan Kamarrudin 2000 ,
Luciana dan Lucas 2006, Rachmawati 2008 yang menyertakan ROA dalam penelitian mereka dan berkesimpulan bahwa ROA tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Namun tidak sejalan dengan penelitian kartika 2009 dan Lestari 2010 yang menyatakan ROA berpengaruh
terhadap audit delay. 2.
Solvabilitas yang diproksikan melalui rasio DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung
peneliti terdahulu Hossain dan Taylor 1998, Kartika 2009, Rachmawati 2008, Luciana dan Lucas 2006 menyatakan solvabilitas
Universitas Sumatera Utara