dan bukti penyerahan perbekalan farmasi. Setiap penerimaan perbekalan farmasi harus di entry ke komputer SIRS.
3.3.3.6 Penyimpanan
Pokja perbekalan bertanggung jawab atas penyimpanan perbekalan farmasi di gudang dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock
perbekalan farmasi. Pokja instalasi farmasi, Depo Farmasi dan instalasi user SMF bertanggung jawab atas penyimpanan perbekalan farmasi di unit kerja
masing-masing dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock perbekalan farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi dipisahkan berdasarkan
penyedia : Askes, Jamkesmas, Umum dan Floor Stock. Ruang penyimpanan di gudang farmasi harus memenuhi syarat penyimpanan perbekalan farmasi.
Penyimpanan perbekalan farmasi disusun sesuai dengan suhu dan kestabilannya. Penyimpanan untuk obatbahan berbahaya termasuk high alert diberi label atau
penandaan khusus bahan berbahaya, terpisah dari obatperbekalan farmasi lainnya. Penyimpanan larutan nutrisi dilakukan pada suhu 25
˚C dan terpisah dari obat yang lain. Untuk penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi
jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi tanda atau label LASA.
3.3.3.7 Pendistribusian
Pendistribusian perbekalan farmasi dilaksanakan instalasi farmasi dengan menggunakan sistem:
a. Floor Stock
b. Resep perseoranganKartu Obat Pasien c.
One Day Dose Dispensing ODDD One Unit Dose Dispensing OUDD.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi perbekalan farmasi yang masuk kedalam paket pelayanan atau tindakan yang dilaksanakan di instalasi-instalasi dilakukan dengan sistem floor
stok. Distribusi perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien rawat inap dilakukan dengan sistem one day dose dispensing. Distribusi perbekalan farmasi untuk
kebutuhan pasien rawat jalan dilakukan dengan sistem resep perseorangan.
Distribusi perbekalan farmasi untuk pasien di IGD dilakukan dengan sistem floor
stok, resep perseorangan, dan one unit dose dispensing. Distribusi perbekalan
farmasi untuk ruang OK dilakukan dengan sistem floor stock paket dan one unit
dose dispensing. Distribusi perbekalan farmasi pada hari libur panjang lebih dari
tiga hari dari pokja perbekalan ke pokjadepo farmasi dilaksanakan dengan
sistem on call. Pemberian Obat dan Penulisan Resep
a. Pemberian obat kepada pasien berpedoman kepada formularium rumah sakit, DPHO untuk pasien ASKES, formularium program jaminan
kesehatan masyarakat u ntuk pasien jamkesmas. b. Penulisan resepkartu obat dengan nama generik
c. Penulisan resep ditulis pada blanko resep RSUP H. Adam Malik sesuai dengan ketentuan penulisan resep yang lengkap.
d. Penulisanpermintaan obat bermerek untuk pasien askes dan jamkesmas dapat diganti dengan obat yang termasuk daftar obat askes dengan generik
yang sama dan kadar yang sama kalau obat tidak tersedia di instlasi farmasi tanpa persetujuan dokter.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan Obat Pasien Rawat Jalan a. Resep yang dapat dilayani adalah resep yang sudah memenuhi persyaratan
yang sudah ditentukan b. Pemberian obat maksimal untuk tiga hari kecuali antibiotik, obat antifungi
dapat diberikan sesuai dengan yang ditentukan lima hari dan kasus-kasus tertentupenyakit kronis dapat diberikan maksimal untuk pemakaian satu
bulan c. Jumlahjenis obat setiap lembar resep maksimal tiga macam.
Pelayaann obat pasien obat rawat inap dilakukan dengan sistem: a. ODDD one day dose dispensing
b. Pemberian obat pasien pulang maksimum tiga hari Pelayanan Obat Emergensi
a. Obat-obat emergensi disediakan oleh instalasi farmasi di setiap ruang rawat inap, instalasi gawat darurat dan kamar operasi sesuai dengan
jumlah dan obat yang ditentukandisepakati, diperiksa stok obat setiap hari dan expire date setiap bulannya
b. Petugas farmasi memeriksamelengkapi stok obat dalam troli emergensi setiap pemakaianbulan bersama dengan perawat penanggung jawab troli
emergensi di masing-masing unit pelayanan.
3.3.4 Pelayanan Kefarmasian 3.3.4.1 Pengkajian Resep