Tabel 3 Tingkat pemberian pakan FR, prosentase air dan lemak pada pembuatan pakan pasta untuk pendederan ikan sidat ukuran glass eel dan sidat muda
Tomiyama Hibiya 1977. Keterangan
glass eel 1 glass eel 2
sidat muda Feeding Rate
10 4-6
3-5 Persentase air
140-160 140-160
130-140 Persentase lemak
3-5
2.2. Hormon Pertumbuhan Growth Hormone GH
Hormon pertumbuhan merupakan polipeptida yang disekresikan oleh bagian anterior dari kelenjar pituitari yang memiliki fungsi utama memacu
pertumbuhan tubuh. Hormon ini merupakan peptida yang besar yang terdiri dari 191 asam amino dengan berat berkisar 20-25 kDa dan relatif bersifat spesifik
untuk masing-masing spesies. Menurut Biotechnology Industry Organization pada tahun 2007, GH manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1920 oleh Evans dan
Long. Kemudian, pada tahun 1979 hormon tersebut disintesis untuk pertama kali. Sekresi hormon pertumbuhan dikendalikan oleh hipotalamus. Somatotropin
menggambarkan hormon pertumbuhan yang biasa diproduksi di hewan, sedangkan somatropin menggambarkan hormon pertumbuhan yang diproduksi
oleh teknologi DNA rekombinan Lindholm 2006; Utomo 2010. Secara umum, GH berperan dalam memacu pertumbuhan tubuh,
khususnya dengan merangsang pelepasan somatomedin, dan mempengaruhi metabolisme protein, karbohidrat, dan lipid. Pada ikan GH memiliki beberapa
fungsi yang telah diketahui, di antaranya merangsang pertumbuhan tulang, otot dan gonad. Hormon ini juga berperan pada proses metamorfosis dan
perkembangan ikan, pada proses osmoregulasi, merangsang hati mengeluarkan IGF-1, tingkah laku ikan ketika bermigrasi, pada proses gametogenesis pubertas
dan perkembangan
embrio, menjaga
keseimbanganhomeostasi energi,
merangsang nafsu makan, mempengaruhi komposisi daging, efisiensi pemberian pakan, gambaran darah, dan meningkatkan sistem imunitas tubuh Sakai et al.
1997; Wong et al. 2006; Liu et al. 2007; Debnanth 2010.
Mekanisme GH dalam mempengaruhi pertumbuhan ada beberapa pendapat yang terus berkembang Gambar 3. Penelitian tentang bagaimana GH
dimediasi dalam mempengaruhi pertumbuhan sudah dimulai sejak tahun 1950-an. Paradigma berkembang pada mamalia bahwa GH mempengaruhi pertumbuhan
dimediasi oleh IGF-1 yang berada dalam hati. Pada tahun 1980-an paradigma berkembang bahwa ada mekanisme langsung pada GH dalam mempengaruhi
pertumbuhan, dan kemudian diketahui bahwa dalam organ dapat memproduksi IGF-1 sendiri. Pada tahun 2000-an diketahui mediasi yang terjadi tidak hanya
dalam hati, tetapi juga terjadi di luar hati dan ada peran IGF binding proteins IGFBPs dan acid-labile subunit ALS Ohlsson et al. 2009.
Gambar 3 Perkembangan pendapat tentang mediasi GH dalam mempengaruhi pertumbuhan dimodifikasi dari Ohlsson et al. 2009.
Pada ikan teori mengenai mekanisme GH juga terdapat beberapa pendapat yang berbeda. Perkembangan terakhir diketahui adanya mekanisme secara
langsung dan tidak langsung Gambar 4. Mekanisme secara langsung adalah GH
akan langsung mempengaruhi pertumbuhan organ tanpa perantara IGF-1 didalam hati. Sedangkan mekanisme tidak langsung adalah mekanisme GH dalam
mempengaruhi pertumbuhan yang dimediasi oleh IGF-1 dalam hati ikan. Ada beberapa faktor lain yang berperan dalam mekanisme ini, yaitu: reseptor GH
GHr, GH binding proteins GHBPs, IGF binding proteins IGFBPs, dan
reseptor IGF. GHr berfungsi dalam menangkap sinyal GH yang disekresikan oleh pituitari, GHBPs berfungsi dalam melindungi dan pengangkutan GH dari pituitari
di dalam darah. IGFBPs berfungsi dalam melindungi dan mengangkut IGF-1 di dalam darah menuju ke organ target. Reseptor IGF-1 berfungsi untuk
menangkap sinyal IGF-1 dalam organ-organ yang menjadi target. Beberapa pengaruh GH terhadap fungsi lain seperti merangsang nafsu makan, sistem
imunitas, pengaturan homeostasi energi juga masih terus diteliti dan dikaji bagaimana mekanismenya Sanches 1999; Moriyama 2000; Wong et al. 2006;
Debnanth 2010.
Gambar 4 Mekanisme hormon pertumbuhan GH dalam mempengaruhi pertumbuhan dan beberapa fungsi lain dimodifikasi dari Sanches
1999; Moriyama 2000; Wong et al. 2006; Debnanth 2010.
Sekresi GH dirangsang sinyal dari otak berupa neuropeptide, di antaranya growth hormone releasing hormone GHRH, pituitary adenilate cyclase-
activating polypeptide PACAP, gonadothropin realising hormone GnRH, thyroid realising hormone TRH, neuropeptide-Y NPY, bombensin, dan CCK.
Sinyal dari otak yang berupa neurotransmitter yang telah diketahui adalah dopamin. Selain itu sekresi GH juga dirangsang oleh insulin like growth factor 1
IGF-1 dan aktivin sinyal dari pituitari, ghrelin, protein pakan, kandungan gula
darah yang rendah, peningkatan sekresi androgen, arginin, T
3
T
4,
dan CVPCNP. Faktor yang dapat menghambat GH diantaranya somatostatin, SRIF, serotonin,
glutamate, norepinephrine konsentrasi hormon pertumbuhan dan insulin like growth factor 1 IGF-1 yang bersirkulasi, kandungan gula darah yang tinggi,
glukokortikoid, estradiol. Kandungan GH dalam tubuh ikan berkisar antara 0,2- 111,2 ngml plasma darah Björnsson et al. 2000; Arnesen et al. 2003; Drennon et
al. 2003; Wong et al. 2006; Nordgarden et al. 2005; Utomo 2010.
2.3. Protein GH Rekombinan