pencapaian Prestasi belajar, karena mereka dapat mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan serta menentukan cara belajar yang lebih efektif dalam memahami
pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tanpa terpengaruh oleh lingkungan dan tidak tergantung orang lain, tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu
perbuatan seperti belajar, apabila motivasinya rendah maka pencapaian tujuan belajar juga akan kecil dan apabila motivasinya tinggi, maka pencapaian belajarnya
tinggi.
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar ádalah tingkat pencapaian yang dicapai peserta didik atau siswa terhadap tujuan yang ditetapkan oleh masing-masing bidang studi, setelah
mengikuti program pengajaran dalam jangka waktu tertentu, jadi jelaslah bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penilaian kemajuan atau prestasi belajar yang
diukur melalui tes, hasil penilaian itu kemudian dicatat dalam rapor atau kartu hasil studi setelah diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Rahmawati,W.R 2009 Prestasi Belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa dari
semester I-V mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar yang terwujud dalam perubahan tingkah laku kearah yang lebih maju dan dapat diukur melalui ujian,
dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui prestasi belajar mahasiswa yang mana berupa Indeks Prestasi Kumulatif yang diketahui dengan meminta ke
bagian pendidikan Akbid Pemkab Karo Kabanjahe dan dari hasil penelitian berdasarkan Tabel 5.2 diatas menyatakan bahwa mayoritas responden yang
memiliki Indeks Presatasi Belajar yang memuaskan yaitu sebanyak 70 orang
77,8 dan dari 70 mahasiswa yang memiliki presatsi belajar yang memuaskan diantarnya 54 mahasiswa tersebut memiliki motivasi yang tinggi dan 16 orang
memliki motivasi yang rendah dan dari hasil penelitian tersebut dapat kita ketahui bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan mendapatkan prestasi
belajar yang memuaskan juga akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang memilki motivasi yang rendah untuk mendapatkan prestasi
belajar yang memuaskan dikarenakan banyak hal yang dapat mempengaruhi presatsi belajar mahasiswa seperti IQ,EQ,SQ, bakat, minat dan sebagainya
c. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar
Di dalam prosese belajar-mengajar dan prestasi belajar di sekolah, siswa memiliki kateristik tertentu, baik fisiologis manpun psikologis, mengenai fisiologis
ialah bagaiman kondisi fisiknya, panca indranya, dan sebagainya, sedangkan yang menyangkut psikologis adalah minatnya, tingkat kecerdasanya, bakatnya,
motivasinya, kemampuan kognitifnya dan sebagainya semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar-mengajar dan hasil belajarnya atau prestasi belajarnya
motivasi seorang mahasiswa sangat mempengaruhi prestasi belajarnya. Motivasi menjadi bidan merupakan motivasi mahasiswa yang berpangkal pada
penghayatan kebutuhan mahasiswa, antara lain kebutuhan dihargai dan dihormati, kebutuhan aktualisasi diri serta kebutuhan memperoleh pengetahuan. Motivasi
menjadi bidan mendorong atau menggerakkan individu melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yaitu untuk menjadi bidan. Mahasiswa terdorong melakukan
tindakan belajar untuk mencapai prestasi yang baik serta memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang bidan.
Berdasarkan data penelitian yang ditunjukkan pada tabel 5.3 maka diketahuai nilai α = 0,05 dan nilai p = 0,026 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
motivasi menjadi bidan dengan pretasi belajar mahasiswa Akbid Pemkab Karo Kabanjahe. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa responden yang memiliki
motivasi tinggi memiliki prestasi belajar yang memuaskan, responden yang mempunyai motivasi rendah belum tentu mempunyai prestasi yang tidak memuaskan.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Agustina,S 2010 bahwa terdapat hubugan yang signifikan antara motivasi dengan
prestasi belajar mahasiswa pada tingkat kepercayaan 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi memang secara positif dan signifikan mempengaruhi
prestasi belajar. Beberapa penelitian tentang prestasi belajar menunjukkan, bahwa motivasi
merupakan faktor yang banyak memberikan pengaruh terhadap proses dah hasil belajar, tokoh-tokoh pendidikan seperti Mc. Clelland 1985, Bandura 1977, Blom
1980, Weiner 1986, Fyans and Maerh 1987 melakukan berbagai penelitian tentang peranan motivasi dalam belajar dan memuaskan hasil yang menarik.Walberg
dkk 1983 menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi anatar 11 sampai 20 terhadap prestasi belajar. Studi yang dilakukan Suciati 1990 menyimpulkan
bahwa kontribusi motivasi sebesar 36, sedangkan Mc Clelland menunjukkan bahwa motivasi berpresatsi achivement motivation mempunyai kontribusi sampai 64
terhadap prestasi belajar Siregar, E 2010
Penelitian di atas sesuai dengan teori Sardiman 2009 seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, inilah prinsip
dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut motivasi, motivasi dalam hal ini meliputi
dua hal : 1 mengetahui apa yang kan dipelajari, dan 2 memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari, dengan berpijak pada kedua unsur motivasi inilah sebagai
dasar permulaan yang baik untuk belajar, sebab tanpa motivasi tidak mengerti apa yang akan dipelajari kegiatan belajar –mengajar sulit untuk berhasil.
2. Keterbatasan Penelitian