Pemanfaatan Pelepah dan Abu Janjang Kelapa Sawit Dalam Pembuatan Papan Semen Pulp (Pulp Cement Board)

RINGKASAN
FAKHRUDDIN RIZA. 950305016. Pemanfaatan Pelepah dan Abu Janjang Kelapa Sawit Dalam Pembuatan Papan Semen Pulp (Pulp Cement Board), dibimbing oleh Ir. Darun, MSi. sebagai Ketua Pembimbing, dengan Anggota Pembimbing DRJr.Sumono, MS. dan Ir. Soekirman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah pelepah dan abu janjang kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan papan semen pulp (pulp cement board) dan untuk mengetahui pengaruh perbandingan pulp dengan semen serta pengaruh penambahan abu janjang kelapa sawit terhadap mutu papan semen pulp.
Penelitian ini dilaksanakan di Lab. Mekanisasi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Pengujian ini dilakukan dengan dua faktor yaitu perbandingan pulp dengan semen sebagai faktor pertama dan abu janjang kelapa sawit sebagai faktor kedua.
Perlakuan perbandingan pulp dengan semen (P) terdiri dari tiga taraf yaitu; P1= 5: 50, P2= 10:50, dan P3= 15:50. Sedangkan perIakuan penambahan abu janjang kelapa sawit (A) terdiri dari tiga taraf yaitu; Ao= tanpa penambahan abu janjang, Al= penambahan abujanjang 15 bagian, A2= penambahan abujanjang 30 bagian.
Pengaruh perlakuan diamati melalui analisa terhadap kadar air, bobot isi (densitas), keteguhan lentur (modulus of elasticity), penyerapan air dan perubahan panjang akibat penyerapan air. Data diolah secara statistik dan diuji dengan uji Duncan.

Kadar Air Perlakuan perbandingan pulp dengan semen berpengaruh berbeda sangat
nyata terhadap kadar air. Semakin besar perbandingan pulp dengan semen, kadar air papan semen pulp semakin menurun. Kadar air terbesar pada perlakuan perbandingan pulp dengan semen 5:50 (PI) yaitu 8,750%, sedangkan kadar air terendah pada perlakuan perbandingan pulp dengan semen 15:50 (P3) yaitu sebesar 8,075%.
Perlakuan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air. Semakin hesar penambahan abu janjang kelapa sawit, kadar air semakin menurun. Kadar air terbesar pada perlakuan tanpa penambahan abu janjang kelapa sawit (Ao) yaitu 8,624%,. sedangkan terkeeil pada perlakuan penambahan abu janjang kelapa sawit 30 bagian (A2) sebesar 8,172%. Sedangkan interaksi antara perbandingan pulp dan semen dengan abu janjang kelapa sawit berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air.
Bobotlsi Perlakuan perbandingan pulp dengan semen berpengaruh berbeda sangat
nyata terhadap bobot isi. Semakin besar perbandingan pulp dengan semen, hobot isi papan semen pulp semakin keeiL Bobot isi terbesar yaitu 1,171 g/em3 pada perlakuan PI sedangkan bobot isi terkeeil 0,902 g/em3 pada perlakuan P3 .
Perlakuan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap bobot isi, semakin besar penambahan abu janjang semakin besar hobot isi. Bobot isi terbesar 1,086 g/em3 pada perlakuan Ao sedangkan terkecil pada
11

perlakuan A2 yaitu 0,993 glem3. Sedangkan interaksi antara perbandingan pulp dan semen dengan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap bobot isi.

Keteguhan Lentur

Perlakuan perbandingan pulp dengan semen berpengaruh berbeda sangat


nyata terhadap keteguhan Ientur. Keteguhan Ientur terbesar pada perlakuan terbesar pada perlakuan P2 sebesar 0,595 kglem2 sedangkan terkeeil 0,356 kglem2 pada perlakuan P3.

Perlakuan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh berbeda sangat

nyata terhadap keteguhan Ientur. Keteguhan lentur terbesar pada perlakuan Ai yaitu

0,553

kglem

2 ,

sedangkan

terkeeil

sebesar

0,382


kglem2

pada

perlakuan

A2.

Sedangkan interaksi antara perbandingan pulp dan semen dengan penambahan abu

janjang kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap keteguhan lentur.

Penyerapan Air Perlakuan perbandingan pulp dengan semen berpengaruh berbeda sangat
nyata terhadap penyerapan air. Semakin besar perbandingan pulp dan semen semakin besar penyerapan air papan semen pulp. Penyerapan air terbesar 53,70% pada perlakuan P3dan terkeeiI32,98% pada perlakuan PI.
Perlakuan penambahan abu janjang kelapa sawit berepengaruh berbeda sangat nyata terhadap penyerapan air. Semakin besar penambahan abu janjang , penyerapan air semakin besar. Penyerapan air terbesar 46,07% pada perlakuan A2 dan terkeeil
pada perlakuan Ao sebesar 40,37%. Sedangkan interaksi antara perbandingan pulp

III

dan semen dengan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap penyerapan air. Perubahan Panjang Akibat Penyerapan Air

Perlakuan perbandingan pulp dengan semen berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap perubahan panjang akibat penyerapan air. Semakin besar perbandingan pulp dengan semen, perubahan panjang akibat penyerapan air semakin besar. Perubahan pajang akibat penyerapan air terbesar 0,0213% pada perlakuan P3 dan terkecil 0,0136% pada peralakuan Pl.
Perlakuan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap perubahan panjang akibat penyerapan air. Semakin besar penambahan abu janjang, perubahan panjang akibat penyerapan air semakin besar. Perubahan panjang akibat penyerapan air terbesar 0,0230% pada perlakuan A2 dan terkecil pada
perlakuan Ao sebesar 0,0118%. Sedangkan interaksi antara perbandingan pulp dan
semen dengan penambahan abu janjang kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap perubahan panjang akibat penyerapan air.
IV

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara