Efek Antipiretik Ekstrak Rimpang Kapulaga (Amomum compactum L.) Terhadap Suhu Rektal Dan Hitung Jenis Leukosit Mencit (Mus musculus L.) Jantan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Obat-obat yang dapat menurunkan demam disebut sebagai obat antipiretik. Obatobat yang digunakan untuk mengatasi demam antara lain parasetamol, asetosal,
fenasetin, dan antipirin. Obat-obat tersebut jika digunakan dalam jangka panjang
dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan pendarahan pada saluran
cerna. Harga obat-obat sintetik relatif mahal dan efek toksik yang ditimbulkan
cukup berbahaya maka dibutuhkan penelitian-penelitian mengenai obat tradisional
yang dapat menurunkan demam (Widyaningsih, 2009).
Obat antipiretik yang telah dilakukan dengan menggunakan tanaman daun
belimbing wuluh (Lisdiyanti, 2008), rimpang lengkuas (Ririn, 2006), daun pare
(Ermawaty, 2010), daun pepaya (Sheila dkk., 2010), ekstrak daun prasman (Kalay
dkk., 2014). Tanaman dapat dijadikan sebagai obat antipiretik apabila
mengandung senyawa flavonoid. Rimpang buah kapulaga mengandung minyak
atsiri, juga mengandung saponin, flavonoid dan polifenol. Komponen kimia
tersebut yang terdapat pada rimpang kapulaga dapat berfungsi sebagai obat
antipiretik demam. Menurut Yuwono (2008), demam pada rata-rata mencit betina
umur 40-50 hari adalah ketika suhu pada tubuhnya meningkat diatas 35,18oC,
sedangkan peningkatan suhu pada rektal lebih tinggi sebesar 0,5oC.
Meningkatnya suhu tubuh akibat reaksi keseimbangan fungsional didasari

inflamasi alergi. Mediator-mediator inflamasi yang dilepas akan menyebabkan
kontraksi otot polos, meningkatkan sekresi mukos, aliran darah dan permiabilitas
kapiler. Sel-sel darah yang berperan dalam kejadian inflamasi alergik ini adalah
sel darah putih (leukosit) dengan turunanya; neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit,
mastosit makrofag, sel plasma, sel epitel dan lain-lain. Akhir-akhir ini para ahli
mengungkapkan pula keterlibatan mediator inflamasi TNF (Tumor Necrosis
Factor), Neuropeptida, dan Interleukin-2 (Effendi, 2003).

1.2. Perumusan Masalah
Pemakaian obat antipiretik sintetik menimbulkan kerusakan hati, ginjal,
pendarahan pada saluran cerna. Tanaman yang mengandung flavonoid dapat
berpotensi menjadi obat antipiretik. Jenis tanaman yang telah diteliti berpotensi
sebagai obat antipiretik adalah ekstrak daun belimbing wuluh (Lisdiyanti, 2011),
rimpang lengkuas (Ririn, 2006), daun pare (Elly, 2010), daun pepaya (Sheila,
dkk., 2010). Buah kapulaga merupakan rempah yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai bumbu masakan. Rimpang kapulaga ini mengandung minyak
atsiri, saponin, flavonoid dan polifenol. Bagaimana efektifitas antipiretik ekstrak
rimpang kapulaga (Amomum compactum) terhadap penurunan suhu rektal dan
hitung jenis leukosit mencit (Mus musculus L.) jantan. Sejauh ini belum diketahui
pengaruh pemberian ekstrak rimpang kapulaga terhadap penurunan suhu rektal

dan hitung jenis leukosit mencit (Mus musculus L.) jantan. Bagaimana
perbandingan efektifitas antipiretik obat parasetamol yang telah banyak
dikomsumsi masyarakat sebagai penurun demam.

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak rimpang kapulaga (Amomum
compactum) terhadap penurunan suhu rektal dan jumlah leukosit mencit (Mus
musculus L.) jantan yang telah didemamkan menggunakan pepton.
b. Untuk membandingkan efek antipiretik ekstrak rimpang kapulaga (Amomum
compactum) dengan parasetamol terhadap penurunan suhu rektal dan jumlah
leukosit mencit (Mus musculus L.) jantan yang telah didemamkan
menggunakan pepton.

1.4. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah:
a.

Pemberian ekstrak rimpang kapulaga (Amomum compactum) dapat
menurunkan suhu rektal mencit (Mus musculus L.) jantan setelah di induksi

pepton.

b.

Pemberian ekstrak rimpang kapulaga (Amomum compactum) lebih efektif
daripada parasetamol dalam menurunkan suhu rektal.

c.

Pemberian ekstrak rimpang kapulaga (Amomum compactum) dapat
menurunkan jumlah leukosit.

1.5. Manfaat Penelitian
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat dan instansi terkait mengenai
pengaruh pemberian ekstrak rimpang kapulaga (Amomum compactum) yang dapat
menurunkan suhu rektal pada mencit dan hitung jenis leukosit mencit (Mus
musculus L.) jantan.