Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sungai adalah aliran air besar dan memanjang yang mengalir secara terus-

menerus dari hulu menuju hilir. Sungai merupakan sumber air yang sangat
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Sungai juga merupakan salah satu
komponen lingkungan yang dapat memengaruhi makhluk hidup yang ada di
sekitarnya termasuk manusia dikarenakan terjadinya pencemaran air secara
alamiah dan akibat buangan limbah industri yang mengandung berbagai bahan
organik maupun logam berat ( Cunningham, 2004).
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 menyebutkan bahwa
pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Mulia, 2005).
Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air baik itu secara fisik,
kimia, biologi, maupun estetika dikarenakan masuknya bahan-bahan pencemar
baik itu bahan pencemar organik, anorganik dan logam-logam berat yang berasal

dari kegiatan manusia (Fardiaz,1992).
Berbagai kasus pencemaran perairan telah terjadi di berbagai belahan
dunia. Di negara-negara kurang berkembang seperti Amerika Selatan, Afrika, dan
Asia, 95% limbah yang berasal dari industri maupun rumah tangga di buang ke
sungai tanpa proses pengolahan yang baik. Sungai Amazon merupakan salah satu

1
Universitas Sumatera Utara

2

contoh sungai yang telah tercemar oleh logam berat merkuri (Hg) yang di
gunakan para penambang emas, diperkirakan terdapat 130 ton merkuri tiap
tahunnya di sungai ini. Selain itu di India, dua pertiga dari air permukaan
dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dikarenakan adanya peningkatan
jumlah bakteri koliform mencapai 24 juta sel per 100 ml. Sungai Donau juga telah
tercemar oleh logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), kromium (Cr) yang
berasal dari kegiatan industri dan pertambangan ( Cunningham, 2004).
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar perairan di
Indonesia baik itu sungai maupun laut telah mengalami pencemaran oleh logam

berat berbahaya seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsen (As), cadmium (Cd), dan
nikel (Ni). Tidak hanya mencemari air akan tetapi logam berat tersebut juga
terakumulasi pada biota air seperti ikan, kerang-kerangan, dan tumbuhan air.
Salah satu perairan laut yang kualitas perairannya sudah melewati ambang baku
mutu kualitas perairan menurut kriteria Menteri Lingkungan Hidup tahun 1988
adalah Teluk Jakarta. Sejak tahun 1972 perairan teluk Jakarta telah mengalami
pencemaran bahan organik dan logam berat yang telah melampaui ambang batas
(Bangun, 2005).
Kandungan logam merkuri (Hg), timbal (Pb) dan kromium (Cr) pada
perairan Teluk Jakarta berfluktuatif antara 0,00004 – 0.056 ppm dan rata-rata nilai
kandungan logam di dalam tubuh kerang hijau (Perna viridis L.) sebesar 0,062 –
47,813 ppm (Apriadi, 2005). Di kelurahan Barombong, Makassar konsentrasi
timbal (Pb) pada air laut sebesar 0,516 mg/L dan pada ikan baronang berkisar
1,023-1,761 mg/kg. Sedangkan di kelurahan Tallo konsentrasi timbal (Pb) pada

Universitas Sumatera Utara

3

air laut sebesar 0,395 mg/L dan pada ikan baronang berkisar 0,967-1,754 mg/kg.

Setelah dibandingkan dengan standar kualitas air menurut Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 dan untuk ikan yaitu
berdasarkan BPOM RI No. HK.00.06.1.52.4011, ternyata keduanya telah
melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan yaitu 0,05 mg/L untuk air dan
0,3 ppm untuk ikan (Zulfikar, 2013).
Di Sumatera Utara, telah dilakukan penelitian terhadap kualitas air sungai
Percut dengan mengambil 3 stasiun sebagai sampel yaitu stasiun I pada
Kecamatan Medan Amplas, stasiun II pada Kecamatan Medan Tembung, dan
stasiun III pada kecamatan Percut Sei Tuan. Dengan didasarkan pada PP No. 82
tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran,
kandungan timbal (Pb) yang diperbolehkan ada dalam air yaitu 0,03 mg/L. Hasil
pengukuran menunjukkan di stasiun I terdapat timbal (Pb) sebesar 0,08 mg/L,
stasiun II 0,04 mg/L, stasiun III 0,06 mg/L. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kandungan timbal (Pb) pada air telah melampaui nilai ambang batas yang telah
ditetapkan yaitu 0,03 mg/L (Alhusainy, 2014).
Aliran sungai Percut kaya akan biota airnya seperti ikan, kerang, dan
kepiting. Pada daerah muara sungai Percut banyak menghasilkan ikan, seperti
ikan nila, ikan mujair, ikan gabus, ikan bandeng, kepiting dan kerang. Dari hasil
wawancara dengan warga pada tahun 2011 didapatkan bahwa produksi ikan nila
0,6 ton/ha, ikan mujair 0,5 ton/ha, kepiting 0,05 ton/ha. Sedangkan produksi ikan

mujair pada bulan Juni tahun 2015 yaitu 10000 ekor tiap panen 3-4 bulan,
sedangkan penangkapan ikan menggunakan boat rata-rata diperoleh 30 kg-300 kg.

Universitas Sumatera Utara

4

Sungai Percut merupakan sungai yang alirannya melewati kawasan
pemukiman kota Medan dan Deli Serdang yang bermuara ke Selat Malaka.
Padatnya masyarakat disekitarnya yang memanfaatkan sungai Percut untuk
kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan aktifitas lainnya dengan aktivitas
tersebut menyebabkan masuknya berbagai limbah domestik. Adanya aktivitas
industri karet, kertas, baterai, PVC, pencucian celana jeans, pencucian getah, serta
polusi dari bahan bakar kendaraan bermotor di sekitar kawasan sungai Percut
menyebabkan masuknya berbagai limbah industri ke badan sungai. Berbagai
sumber polutan yang ada di kawasan aliran sungai Percut tersebut menjadi
penyebab timbulnya pencemaran logam berat seperti timbal (Pb) di sungai Percut
(Safitri, 2014).
Air yang tercemar timbal (Pb) mencapai 188 mg/L dapat di akumulasi
oleh ikan dan dapat menyebabkan ikan-ikan yang berada di muara sungai Percut

mati dan apabila ikan yang mengakumulasi logam berat timbal (Pb) di konsumsi
oleh manusia maka akan berdampak buruk bagi kesehatan karena timbal (Pb)
dapat merusak sistem hematopoetik, susunan syaraf, serta dapat mengganggu
fungsi sistem reproduksi (Palar, 2008).
Fenomena pencemaran yang terjadi sepanjang aliran sungai membuat
peneliti tertarik untuk menganalisis kadar timbal (Pb) yang ada pada ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) yang terdapat di aliran muara sungai Percut,
Kecamatan Percut Sei Tuan. Hasil yang di peroleh penulis akan disesuaikan
dengan Standar Nasional Departemen Kesehatan RI tahun 2009. Ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) dipilih untuk di teliti dengan alasan produksi dan

Universitas Sumatera Utara

5

konsumsi ikan yang cukup tinggi pada masyarakat sekitar, disamping itu sekitar
muara sungai terdapat restoran yang menjajakan berbagai jenis ikan dan kerang
yang bersumber dari muara. Selain itu, ikan ini mudah menyesuaikan diri
terhadap kondisi lingkungan disekitarnya dan berpotensi mengakumulasi logam
berat dan ikan ini juga merupakan bioindikator untuk monitoring polusi yang ada

pada air tawar dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap kadar garam atau
salinitas (Setianto, 2012).
1.2

Rumusan Masalah
Seiring dengan pesatnya kegiatan industri, maka tidak dapat dipungkiri hal

tersebut menyebabkan semakin meningkatnya pencemaran sungai disekitar
industri oleh limbah yang dihasilkan baik itu berupa bahan organik maupun logam
berat. Air sungai yang tercemar oleh limbah akan terus mengalir ke hilir sungai
yang menyebabkan semua bahan pencemar akan terakumulasi di hilir.
Aliran sungai Percut merupakan salah satu perairan yang telah mengalami
pencemaran oleh logam-logam berat termasuk timbal (Pb) dikarenakan aktifitas
manusia yang bersumber dari industri, rumah tangga, dan pencemaran udara
akibat asap kendaraan. Keadaan ini dapat menyebabkan terganggunya atau
bahkan dapat menyebabkan kematian pada berbagai biota air. Ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) merupakan salah satu biota air yang rentan terhadap
pencemaran, khususnya logam berat timbal (Pb). Ikan ini dapat dengan mudah
mengakumulasi logam berat pada tubuhnya. Sehingga apabila dikonsumsi oleh
manusia dengan melebihi nilai ambang batas 0,3 mg/kg, dapat berdampak buruk

pada tubuh manusia.

Universitas Sumatera Utara

6

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis kandungan logam berat timbal (Pb) yang terdapat
pada ikan mujair (Oreochromis mossambicus) pada aliran muara sungai Percut.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) yang ada pada air
muara sungai percut.
2. Untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) yang berada di aliran muara sungai Percut .
3. Untuk mengetahui Acceptable Daily Intake (ADI) ikan mujair (Oreochromis
mossambicus) yang mengandung logam berat timbal (Pb) yang ada di aliran


sungai Percut yang di sesuaikan dengan SNI 7387: 2009 tentang batas
cemaran logam berat dalam pangan yaitu 0,3 mg/kg.
1.4

Manfaat Penelitian

1. Memeberikan informasi kepada masyarakat disekitar aliran muara sungai
Percut mengenai terjadinya pencemaran ikan oleh logam berat timbal (Pb)
agar dapat meminimalisasi terhadap paparan timbal (Pb) di lingkungan.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Acceptable Daily Intake
(ADI) ikan mujair yang mengandung timbal (Pb).
3. Memberikan informasi kepada pemerintah, khususnya pemerintah yang
bergerak dalam bidang manajemen sumberdaya perairan dan perikanan serta
dinas kesehatan mengenai pencemaran ikan yang telah terjadi, agar
dilakukannya tindakan pengendalian terhadap kualitas air sungai.

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

1 17 51

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

8 69 125

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 1 15

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 16

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 47

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 3

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 17