PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PADA SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK.

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PADA SIFAT-SIFAT PENYANGGA

MINUMAN ISOTONIK

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia

oleh

Dega Reksa Muliana NIM 1008963

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PADA SIFAT-SIFAT PENYANGGA

MINUMAN ISOTONIK

Oleh

Dega Reksa Muliana NIM 1008963

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Dega Reksa Muliana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DEGA REKSA MULIANA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PADA SIFAT-SIFAT PENYANGGA

MINUMAN ISOTONIK


(4)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Inkuiri Terbimbing Pada Sifat-Sifat Penyangga Minuman Isotonik” bertujuan untuk mengembangkan LKS praktikum inkuiri terbimbing dan memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan tahapan inkuiri, respon siswa serta penilaian guru dan dosen terhadap LKS yang dikembangkan. Langkah penelitian yang dilakukan yaitu studi pendahuluan (studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal) dan pengembangan model (uji coba terbatas). Sumber data pada penelitian ini adalah 10 SMA di Kota Bandung, bahan ajar kimia, siswa kelas XII di SMAN 16 Bandung, 7 orang guru kimia SMA, serta 3 orang dosen jurusan kimia Universitas Pendidikan Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan praktikum, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugas LKS, angket respon siswa, serta lembar penilaian LKS oleh guru dan dosen. Hasil penelitian pada tahap studi pendahuluan menunjukkan bahwa karakteristik LKS pada materi pokok larutan penyangga yang tersedia saat ini adalah LKS cookbook. Karakteristik LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan terdiri dari fenomena, arahan rumusan masalah, arahan dalam membuat hipotesis, arahan dalam mengumpulkan data (memilih bahan, memilih alat, merancang prosedur percobaan, melakukan percobaan, menuliskan hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan analisis data), arahan membuktikan hipotesis, dan arahan membuat kesimpulan. Keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS yang dikembangkan tergolong baik sekali 94,23% yang terdiri dari observasi keterlaksanaan praktikum (100%) dan penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS (88,46%). Adapun respon siswa terhadap praktikum menggunakan LKS yang dikembangkan tergolong baik (78,57%). Berdasarkan penilaian guru dan dosen terhadap LKS tergolong baik sekali (88,56%) yang terdiri dari kesesuaian LKS yang dikembangkan dengan konsep larutan penyangga (88,86%) dan kesesuaian LKS yang dikembangkan terhadap tata bahasa (88,27%).


(5)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study entitled “The Development of Worksheet in Guided Inquiry Lab Work on Isotonic Drink Buffer Properties” is aimed at developing worksheet in a guided inquiry lab work and gaining information regarding the implementation of inquiry

steps, the students’ responses and the teachers’ as well as the lecturers’ assessment toward the students’ worksheet developed. The steps of conducting

the research are prior study (literature review, field survey, and early products construction) and model development (limited try out). The data sources of the research are ten senior high schools in Bandung, chemistry materials, twelfth graders in SMAN 16 Bandung, seven senior high school chemistry teachers and three lecturers from chemistry education department, Indonesia University of Education. The instruments used in the research are analysis sheet for the worksheets in lab work, interview guidance, observation sheet for lab work,

assessment guidance for the worksheets, the students’ response questionnaires and

assessment sheets for the worksheets given to the teachers and the lecturers. The results from the prior study show that the worksheets characteristic available in the recent time is cookbook. The developed worksheets characteristics comprise phenomena, guidance for the research problem, guidance for making hypothesis, guidance for collecting data (selecting materials, selecting tools, designing experiment procedures, experimenting, writing the observation results, and answering the data analysis questions), guidance for testing the hypothesis and guidance for drawing conclusions. The implementation of the lab work using the developed worksheets is categorized very good (94,23%) that consists of the observation of the implemented lab work (100%) and the assessment of the

students’ answers toward the assignments in the worksheet (88,46%). The

students’ responses toward the implemented lab work using the developed worksheet are good (78,57%). The teachers’ and the lecturers’ assessment toward

the developed worksheet is considered very good (88,56%) which comprises the suitability of the worksheet with the concept of buffer solution (88,86%) and with linguistic aspects (88,27%).


(6)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Pembatasan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Metode Praktikum ... 7

B. Inkuiri ... 8

C. LKS ... 12

D. Larutan Penyangga ... 15

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Langkah-Langkah Penelitian... 19

B. Definisi Operasional... 23

C. Sumber Data ... 24

D. Instrumen Penelitian ... 24


(7)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Karakteristik LKS Praktikum pada Materi Pokok Larutan Penyangga yang Ada di Sekolah ... 29

B. Karakteristik LKS Praktikum Inkuiri Terbimbing pada Sifat-Sifat Penyangga Minuman Isotonik yang Dikembangkan ... 37

C. Kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(8)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Karakteristik Jenis-Jenis LKS ... 14

Tabel 2.2. Perbedaan LKS cook book dan LKS inkuiri ... 15

Tabel 3.1. Instrumen Penelitian... 24

Tabel 3.2. Kriteria Interpretasi Skor... 26

Tabel 3.3. Skor Lembar Penilaian Berdasarkan Skala Likert ... 27

Tabel 3.4. Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert ... 28

Tabel 4.1. Hasil Analisis Standar Isi dan Proses pada Kurikulum 2013 ... 30

Tabel 4.2. Ketersediaan LKS Praktikum Larutan Penyangga ... 31

Tabel 4.3. Hasil Analisis Karakteristik LKS Praktikum Berdasarkan Alat dan Bahan yang Digunakan ... 32

Tabel 4.4. Hasil Analisis Karakteristik LKS Praktikum Berdasarkan Jenis LKS ... 34

Tabel 4.5. Kelemahan dan Kelebihan LKS Praktikum Inkuiri Larutan Penyangga yang Terdapat pada Skripsi Utami (2013) ... 35

Tabel 4.6. Hasil Survei Lapangan ... 36

Tabel 4.7. Kapasitas Penyangga Minuman Isotonik ... 38

Tabel 4.8. Hasil Observasi Keterlaksanaan Praktikum Menggunakan LKS yang Dikembangkan ... 45

Tabel 4.9. Persentase Respon Siswa pada Tahap Merumuskan Masalah ... 50

Tabel 4.10. Persentase Respon Siswa pada Tahap Merumuskan Hipotesis ... 50

Tabel 4.11. Persentase Respon Siswa pada Tahap Mengumpulkan Data ... 51

Tabel 4.12. Persentase Skor Respon Siswa pada Aspek Lainnya ... 53

Tabel 4.13. Respon Siswa terhadap Kesulitan dan Kemudahan dalam Melakukan Percobaan ... 53


(9)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Asam Sitrat ... 16

Gambar 2.2. Pengaruh Penambahan Asam atau Basa ke dalam Larutan Penyangga ... 16

Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian ... 20

Gambar 4.1. Optimasi Volume Larutan NaOH dan larutan HCL... 39

Gambar 4.2. Fenomena yang Terdapat pada LKS yang Dikembangkan ... 40

Gambar 4.3. Tabel Pengamatan yang Terdapat pada LKS yang Dikembangkan ... 43

Gambar 4.4. Diagram Skor Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas dalam LKS... 47

Gambar 4.5. Diagram Respon Siswa terhadap LKS Praktikum yang Dikembangkan ... 49

Gambar 4.6. Diagram Penilaian Indikator Kesesuaian LKS dengan Konsep ... 54

Gambar 4.7. Diagram Penilaian Umum Indikator LKS terhadap Tata Bahasa yang Digunakan ... 56

Gambar 4.8. Diagram Penilaian Umum Indikator LKS terhadap Tata Bahasa yang Digunakan ... 57


(10)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1. Lembar Analisis LKS Praktikum...68

Lampiran 1.2. Pedoman Wawancara Survei Lapangan ...69

Lampiran 1.3. RPP Larutan Penyangga ...70

Lampiran 1.4. LKS Sebelum Validasi ...83

Lampiran 1.5. LKS Setelah Validasi...90

Lampiran 1.6. Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri...97

Lampiran 1.7. Pedoman Jawaban Siswa terhadap Tugas-Tugas dalam LKS yang Dikembangkan ...99

Lampiran 1.8. Angket Respon Siswa ...103

Lampiran 1.9. Lembar Penilaian Kesesuaian LKS dengan Konsep ...105

Lampiran 1.10. Lembar Penilaian Tata bahasa dalam LKS Praktikum yang Dikembangkan ...108

Lampiran 2.1. Hasil Analisis LKS Praktikum...113

Lampiran 2.2. Hasil Survei Lapangan...121

Lampiran 2.3. Prosedur Praktikum Hasil Optimasi ...126

Lampiran 2.4. Pengolahan Skor Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri...127

Lampiran 2.5. Pengolahan Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas LKS...131

Lampiran 2.6. Pengolahan Skor Angket Respon Siswa Terhadap LKS yang Dikembangkan ...133

Lampiran 2.7. Pengolahan Skor Penilaian Kesesuaian LKS dengan Konsep ....135

Lampiran 2.8. Pengolahan Skor Penilaian Kesesuaian LKS dengan Tata Bahasa ...138

Lampiran 3.1. Daftar Sekolah untuk Survei Lapangan ...143

Lampiran 3.2. Daftar Guru dan Dosen Penilai LKS yang Dikembangkan ...144

Lampiran 4.1. LKS yang Dikembangkan Setelah Revisi...146

Lampiran 4.2. Foto Dokumentasi Penelitian...153


(11)

1 Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pemerintah melalui Permendikbud No. 59 tahun 2014 menyatakan bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Karakteristik pembelajaran dengan kurikulum 2013 adalah mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Pada kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Inti (KI) keempat yang mengukur perkembangan siswa dari aspek keterampilan. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan kimia sebagai produk (BSNP, 2006).

Ilmu kimia sering dianggap sulit dan tidak aplikatif, namun kenyataannya ilmu kimia sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Johnstone dan Al-Shuaili (2001), kimia merupakan mata pelajaran aplikatif, sehingga dalam pembelajarannya harus dilakukan dalam kegiatan praktikum. Praktikum merupakan salah satu cara mengajar, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah dan Zain, 2010). Dalam proses pembelajaran dengan metode praktikum, siswa diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri sehingga akan menjadi yakin atas suatu hal daripada hanya menerima informasi dari guru dan buku.

Pada pembelajaran dengan metode praktikum, untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran maka dibutuhkan LKS praktikum. Menurut Wenning (2005), LKS yang digunakan dalam kegiatan praktikum dapat berupa LKS inkuiri dan LKS cookbook (LKS yang berisi instruksi langsung seperti dalam buku resep masakan). Penggunaan LKS yang berbentuk cookbook perlu dikurangi karena dengan petunjuk yang sedemikian lengkapnya membuat siswa bekerja seperti mesin


(12)

2

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dan tidak ada peluang untuk melatih kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak secara ilmiah. Hal tersebut tidak sejalan dengan prinsip pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang menekankan perubahan paradigma peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu.

Dalam kemendikbud (2013) telah disebutkan bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan pendekatan saintifik/ilmiah (Scientific approach). Model ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban sementara atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. Inkuiri berpusat kepada pengalaman siswa yang menekankan kepada proses pemecahan masalah melalui pengujian hipotesis yang didasarkan kepada fakta. Hal ini berarti dengan inkuiri siswa di tuntut untuk mencari dan menemukan jawaban atau kesimpulan dari pertanyaan yang dipermasalahkan. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan LKS inkuiri yang dapat melatih siswa bekerja secara ilmiah serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa memiliki kesempatan untuk menemukan konsep, membangun pengetahuannya sendiri dan lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. LKS praktikum inkuiri adalah LKS praktikum yang didesain dengan menggunakan pendekatan dalam tahap-tahap proses inkuiri. Xu (2012) menyatakan LKS praktikum inkuiri lebih diutamakan untuk digunakan karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta pemahaman konsep kimia secara menyeluruh pada siswa.

Buck et al. (2008) membagi pembelajaran inkuiri di laboratorium menjadi 5 level, yaitu level 0: konfirmasi, level ½: inkuiri terstruktur, level 1: inkuiri terbimbing, level 2 inkuiri terbuka, dan level 3: inkuiri bebas. Inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis inkuiri yang dapat diterapkan pada siswa yang relatif baru belajar kimia. Pada inkuiri ini, siswa diberi kesempatan untuk bekerja merumuskan masalah sampai tahapan akhir inkuiri yaitu merumuskan kesimpulan secara mandiri setelah disajikan suatu orientasi fenomena. Sehingga pada inkuiri terbimbing, guru hanya berperan sebagai fasilitator (Suyanti, 2010). Menurut


(13)

3

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Beck (2012) dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing pada kegiatan praktikum akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan tingkat keterlibatan siswa yang tinggi selama kegiatan praktikum berlangsung. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Xu dan Talanquer (2012) dengan menggunakan inkuiri terbimbing kegiatan praktikum siswa lebih bersifat eksplorasi bila dibandingkan dengan tingkat inkuiri yang lebih rendah yaitu inkuiri terstruktur, karena guru memberikan prosedur praktikum kepada siswanya.

Penelitian mengenai pengembangan LKS berbasis inkuiri pada pokok bahasan larutan penyangga telah dilakukan oleh Utami (2013). Namun LKS yang dihasilkan memang sudah inkuiri namun pemilihan fenomena kurang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan pemilihan alat seperti botol vial 10 mL jarang ditemukan di laboratorium sekolah. Selain itu LKS yang dihasilkan dibuat berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang memiliki tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga. Sedangkan kurikulum pada tahun pelajaran 2013/2014 menggunakan kurikulum 2013 yang memiliki tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasi sifat larutan penyangga. Selain itu, penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri melalui praktikum dapat meningkatkan Keterampilan Proses Siswa (KPS), kemampuan berpikir kritis, pemahaman konsep siswa dan sikap ilmiah siswa (Purnaningtyas, 2012; Damayanti, 2013; Mawarsari, 2013). Oleh sebab itu, perlu dikembangkan LKS inkuiri untuk menunjang pembelajaran siswa selama praktikum yang membuat siswa memiliki kesempatan membangun pengetahuan mereka.

Kompetensi Dasar 4.13 dalam mata pelajaran kimia di SMA kelas X dalam Kurikulum 2013 yaitu “Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta

menyajikan hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga”.

Kompetensi dasar tersebut menuntut siswa untuk dapat merancang, melakukan, menyimpulkan dan menyajikan percobaan mengenai sifat larutan penyangga sehingga materi larutan penyangga sudah seharusnya dilakukan melalui praktikum. Pada kurikulum 2013, pembelajaran lebih dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga larutan penyangga yang digunakan pada penelitian ini adalah minuman isotonik. Beberapa minuman isotonik bisa jadi memiliki sifat larutan


(14)

4

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

penyangga karena komposisi bahan yang digunakan dapat menyangga asam dan basa konjugasinya serta basa dan asam konjugasinya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis perlu mengembangkan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada materi pokok larutan penyangga yang bisa dilakukan di sekolah. Adapun judul penelitian yang dilakukan peneliti adalah ”Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Inkuiri Terbimbing Pada Sifat-Sifat Penyangga Minuman Isotonik”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum inkuiri terbimbing pada sifat-sifat penyangga minuman isotonik?

Secara khusus pertanyaan penelitian terdiri dari:

1. Bagaimana karakteristik LKS praktikum materi pokok larutan penyangga yang digunakan di sekolah?

2. Bagaimana karakteristik LKS praktikum inkuiri terbimbing pada sifat-sifat penyangga minuman isotonik yang dikembangkan dalam penelitian ini? 3. Bagaimana kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan berdasarkan

keterlaksanaan tahapan inkuiri, respon siswa, dan penilaian guru dan dosen?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini, maka permasalahan dibatasi oleh hal-hal berikut:

1. Jenis minuman yang digunakan sebanyak 5 macam minuman isotonik yang beredar di pasaran.

2. Karakteristik LKS praktikum yang ada saat ini dibatasi pada alat, bahan dan jenis LKS (inkuiri atau cook book).

3. Aspek penilaian guru dibatasi pada kesesuaian LKS praktikum terhadap konsep larutan penyangga dan tata bahasa yang terdapat pada LKS praktikum.


(15)

5

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada sifat-sifat penyangga minuman isotonik.

2. Memperoleh informasi mengenai tingkat keterlaksanaan praktikum, respon siswa, dan penilaian guru serta dosen terhadap LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari pengembangan LKS praktikum inkuiri terbimbing ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi siswa dapat membangkitkan semangat belajar untuk mempelajari dan memahami kimia, khususnya pada sifat-sifat penyangga minuman isotonik dan meningkatkan kreativitas siswa dalam menentukan alat dan bahan yang digunakan saat praktikum serta merancang percobaan.

2. Bagi guru kimia SMA dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada sifat-sifat penyangga minuman isotonik yang dikembangkan pada pembelajaran kimia di sekolah. 3. Bagi peneliti dapat memberikan informasi tentang kelayakan LKS pada

pembelajaran kimia sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam hal pengembangan LKS praktikum inkuiri terbimbing untuk materi lainnya dalam pelajaran kimia.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini tersusun dari lima bab. Bab I (pendahuluan) berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. Latar belakang penelitian menguraikan alasan dalam melakukan penelitian berdasarkan referensi dan temuan penelitian sebelumnya. Rumusan masalah yang ingin diselesaikan melalui penelitian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Pembatasan masalah dilakukan untuk membatasi penelitian agar penelitian lebih terarah. Tujuan penelitian


(16)

6

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menjelaskan hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Manfaat penelitian menyajikan manfaat dari dilakukannya penelitian bagi siswa, guru, dan peneliti. Struktur organisasi menguraikan urutan penulisan dari setiap bab dan subbab dalam skripsi.

Bab II (tinjauan pustaka) menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori yang terkait diantaranya metode praktikum, inkuiri, LKS, larutan penyangga, dan mengkaji penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

Bab III (metodologi penelitian) berisi tentang langkah-langkah penelitian yang digunakan, definisi operasional, sumber data, instrumen yang digunakan, dan prosedur pengolahan data yang diperoleh dari sumber data melalui instrumen. Bab IV (hasil penelitian dan pembahasan) berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti. Dalam bab ini hasil penelitian dan pembahasan dibagi menjadi dua, yaitu hasil penelitian dan pembahasan pada tahap studi pendahuluan dan tahap pengembangan model.

Bab V (kesimpulan dan saran) berisi tentang kesimpulan dari jawaban penelitian secara singkat dan jelas mengenai rumusan masalah penelitian. Bab ini juga terdapat saran-saran dalam mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini yang ditujukan kepada peneliti berikutnya. Pada bagian akhir skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang berisi rujukan yang digunakan serta lampiran- lampiran yang berkaitan dengan penelitian ini.


(17)

19

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Langkah-Langkah Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah mengembangkan lembar kerja siswa praktikum inkuiri terbimbing pada sifat-sifat penyangga minuman isotonik. Dalam pencapaian tujuan penelitian, diperlukan langkah-langkah penelitian yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Sukmadinata, 2012) untuk mengembangkan suatu produk sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan data 2. Perencanaan

3. Pengembangan draft produk 4. Uji coba lapangan awal 5. Merevisi hasil uji coba 6. Uji coba lapangan

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan 8. Uji pelaksanaan lapangan

9. Penyempurnaan produk akhir 10.Diseminasi dan implementasi

Sukmadinata (2012) memodifikasi sepuluh langkah penelitian Borg dan Gall menjadi tiga langkah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan (langkah satu sampai tiga Borg dan Gall). 2. Pengembangan Model (langkah empat dan lima Borg dan Gall). 3. Uji model (langkah enam sampai sepuluh Borg dan Gall).

Pada penelitian ini, tidak semua lagkah-langkah penelitian menurut Borg dan Gall yang dimodifikasi Sukmadinata digunakan. Langkah-langkah penelitian yang digunakan hanya sampai tahap kedua. Sebagai gambaran umum mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, maka dirancang alur penelitian sebagai berikut:


(18)

20

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Studi k epustak aan

Penjaringan respon siswa Uji keterlaksanaan

Penilaian guru dan dosen

Pengolahan data

Kesimpulan Revisi LKS

Pengembangan Model Uji coba terbatas LKS praktikum inkuiri

Penyusunan RPP

Penyusunan produl awal

Pengembangan prosedur praktikum sifat-sifat penyangga

Validasi LKS praktikum inkuiri oleh pembimbing

Ya Tidak

Studi Pendahuluan

Revisi

Penyusunan instrumen penelitan

(Angket, lembar observasi, lembar penilaian guru, dan pedoman lembar jawaban siswa)

Validasi instrumen oleh pembimbing

Ya Tidak

Revisi Analisis standar isi dan

proses pembelajaran pada kurikulum 2013

LKS praktikum larutan penyangga yang beredar

di sekolah

Hasil analisis

Survei lapangan

Uji coba terbatas


(19)

21

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah penjelasan dari setiap langkah penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau tahap persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri dari 3 langkah yaitu studi kepustakaan, survei lapangan dan penyusunan produk awal.

a. Studi Kepustakaan

Pada tahap studi kepustakaan dilakukan analisis standar isi dan proses pembelajaran pada Kompetensi Inti 4 kelas XI semester 2 dengan Kompetensi Dasar 4.13, yaitu “merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga”. Pada tahap ini juga dilakukan analisis bahan ajar kimia SMA kelas XI semester 2 mengenai LKS praktikum materi pokok larutan penyangga. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan dan karakteristik LKS praktikum materi pokok larutan penyangga pada bahan ajar dan penelitian sebelumnya. Lembar analisis LKS praktikum ini dapat dilihat pada Lampiran 1.1. Halaman 68.

b. Survei Lapangan

Survei lapangan ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan praktikum dan jenis LKS praktikum materi pokok larutan penyangga yang digunakan di beberapa SMA di Bandung. Peneliti membuat instrumen untuk melakukan survei lapangan berupa pedoman wawancara yang dapat dilihat pada Lampiran 1.2. Halaman 69.

c. Penyusunan Produk Awal

Pada tahap penyusunan produk awal dilakukan tahapan sebagai berikut: 1) Penyusunan RPP

Penyusunan RPP berlandaskan hasil analisis standar isi dan standar proses pembelajaran pada KI 4 dan KD 4.13. Penyusunan RPP dilakukan agar peneliti mengetahui tujuan pembelajaran yang dilakukan. Langkah-langkah pembelajaran


(20)

22

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

inkuiri harus tercermin pada RPP yang dibuat. Selengkapnya RPP dapat dilihat pada Lampiran 1.3. Halaman 70.

2) Pengembangan Prosedur Praktikum

Sebelum menyusun LKS yang akan dikembangkan maka peneliti perlu membuat prosedur praktikum terlebih dahulu. Selanjutnya, prosedur praktikum yang telah disusun kemudian dioptimasi untuk mendapatkan prosedur praktikum yang optimum dan efektif dari segi alat, bahan, dan waktu yang akan diperlukan untuk melakukan praktikum.

3) Pengembangan LKS Praktikum

Pengembangan LKS ini mengacu kepada langkah-langkah pembelajaran inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. LKS praktikum inkuri terbimbing yang telah disusun (Lampiran 1.4. Halaman 83) divalidasi oleh dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan terhadap LKS praktikum inkuiri yang telah dibuat. LKS Hasil validasi dapat dilihat pada Lampiran 1.5. Halaman 90.

4) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen yang dibuat meliputi angket, lembar observasi, lembar penilaian guru, dan pedoman lembar penilaian jawaban siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan tahapan inkuiri pada saat praktikum dengan menggunakan LKS yang dikembangkan. Lembar penilaian guru digunakan untuk mengetahui kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan. Lembar penilaian jawaban siswa digunakan untuk mengetahui karakteristik LKS praktikum yang dikembangkan. Angket respon siswa digunakan untuk menjaring respon siswa mengenai penggunaan LKS praktikum yang dikembangkan. Sebelum instrumen dapat digunakan, maka terlebih dahulu divalidasi oleh dosen pembimbing.


(21)

23

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pada tahap pengembangan model, dilakukan uji coba terbatas LKS inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pengembangan model ini adalah sebagai berikut:

a. Uji keterlaksanaan

Uji keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri menggunakan LKS praktikum inkuiri dilakukan oleh siswa kelas XII SMA. Uji keterlaksanaan praktikum dilakukan dengan uji coba terbatas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan diobservasi oleh observer. Observer tersebut akan diberi lembar observasi keterlaksanaan praktikum. Hasil jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS untuk mengetahui karakteristik LKS praktikum inkuiri yang dikembangkan.

b. Penjaringan Respon Siswa

Respon siswa berupa angket akan diberikan setelah praktikum yang digunakan untuk menjaring informasi mengenai kelayakan LKS praktikum inkuiri yang dikembangkan.

c. Penjaringan Penilaian Guru dan Dosen

Guru dan dosen melakukan penilaian terhadap LKS praktikum inkuiri yang telah dikembangkan dengan menggunakan instrumen lembar penilaian. Penilaian tersebut digunakan untuk menjaring informasi mengenai kelayakan LKS praktikum inkuiri yang dikembangkan.

B. Definisi Operasional

1. Pengembangan adalah kegiatan memperdalam dan memperluas pengetahuannya yang telah ada (Sugiyono, 2010).

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik (Depdiknas, 2004).

3. LKS praktikum adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah (Trianto, 2008).

4. Inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan


(22)

24

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya (Suyanti, 2010).

5. Inkuiri terbimbing adalah satu jenis inkuiri, siswa dipandu oleh guru untuk menyelidiki masalah, namun untuk prosedur pemecahan masalah siswa yang merancangnya sendiri (Colburn, 2000).

6. Minuman isotonik adalah minuman formulasi yang ditujukan untuk mengganti cairan, karbohidrat, elektrolit, dan mineral tubuh dengan cepat (BPOM RI, 2006).

C. Sumber Data

Pada penelitian ini, terdapat beberapa sumber data. Pada tahap studi pendahuluan, untuk tahap studi kepustakaan yang menjadi sumber data adalah bahan ajar kimia yang digunakan untuk SMA. Pada survei lapangan yang menjadi sumber data adalah sepuluh orang guru kimia SMA Negeri maupun Swasta di Kota Bandung. Pada tahap pengembangan model, untuk tahap uji coba terbatas yang menjadi sumber data untuk uji tingkat keterlaksanaan adalah siswa-siswi kelas XII pada salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Sementara itu yang menjadi sumber data untuk penilaian LKS praktikum adalah 7 orang guru dan 3 dosen yang mengajar kimia di SMA/universitas Kota Bandung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.Instrumen Penelitian, Data yang Diperoleh dan Peruntukannya

No Jenis Instrumen Data yang diperoleh Peruntukan

1. Lembar analisis LKS praktikum

Prosedur praktikum larutan penyangga dan jenis prosedur praktikum yang terdapat dalam bahan ajar

Untuk mengetahui ketersediaan dan karakteristik LKS praktikum materi pokok larutan penyangga pada bahan ajar dan penelitian sebelumnya


(23)

25

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No Jenis Instrumen Data yang diperoleh Peruntukan

2. Pedoman wawancara Keterlaksanaan praktikum dan penggunaan LKS praktikum materi pokok larutan penyangga

Untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum dan penggunaan LKS praktikum materi pokok larutan penyangga yang digunakan di SMA/MA

3. Lembar observasi Keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan

Untuk mengetahui keterlaksanaan tahapan inkuiri pada saat

praktikum dengan menggunakan LKS yang dikembangkan

4. Lembar jawaban siswa terhadap tugas -tugas dalam LKS

Jawaban siswa dalam mengisi tugas-tugas LKS praktikum

Untuk mengetahui kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan 5. Angket Respon siswa mengenai

LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan

Untuk mengetahui kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan

6. Lembar penilaian guru dan dosen

Penilaian guru terhadap LKS praktikum inkuiri

Untuk mengetahui kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan

E. Prosedur Pengolahan Data

Semua data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian kemudian diolah sebagai hasil penelitian. Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan meliputi:

1. Pengolahan Lembar Observasi

Langkah pengolahan data dari lembar observasi, yaitu:

a. Memberikan Skor

Berikut ini adalah pemberian skor untuk setiap kegiatan yang mungkin dilakukan oleh siswa.

1 = jika siswa melakukan setiap item tahapan inkuiri (11) 0 = jika siswa tidak melakukan setiap item tahapan inkuiri (11)


(24)

26

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1) Menjumlahkan skor semua responden pada setiap penilaian dalam tahapan inkuiri.

2) Menentukan skor maksimal.

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah siswa Skor maksimal = 1 x 18 = 18

3) Menentukan persentase keterlaksanaan seluruh komponen pada setiap aspek penilaian dalam tahapan inkuiri.

Persentase setiap aspek penilaian =

x 100%

4) Menentukan rata-rata persentase keterlaksanaan LKS praktikum inkuiri oleh semua responden.

Rata-rata persentase keterlaksanaan =

x 100%

5) Melakukan interpretasi persentase keterlaksanaan praktikum.

Kriteria interpretasi skor menurut Arikunto (2009) seperti terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Kriteria Interpretasi Skor

Rentang skor (%) Kategori

81-100 Baik sekali

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

<21 Kurang Sekali

2. Pengolahan Penilaian Jawaban Siswa

Langkah pengolahan data dari penilaian jawaban siswa, yaitu:

a. Memberikan Skor

Memberikan skor semua siswa sesuai jawaban tugas-tugas yang ada pada LKS menurut pedoman lembar jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS yang telah dibuat (Lampiran 1.7. Halaman 99).

b. Mengolah Skor

1) Menjumlahkan skor semua jawaban tugas-tugas yang ada pada LKS yang dijawab masing- masing siswa.

2) Menentukan skor maksimal.


(25)

27

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3) Menentukan persentase jawaban siswa dalam mengisi tugas-tugas yang ada pada LKS.

Persentase setiap jawaban siswa =

x 100%

4) Menentukan rata-rata persentase jawaban siswa dalam mengisi tugas-tugas yang ada pada LKS.

Rata-rata persentase jawaban siswa =

x

100%

5) Melakukan interpretasi persentase jawaban siswa.

Kriteria interpretasi skor menurut Arikunto (2009) seperti terlihat pada tabel 3.2.

3. Pengolahan Data dari Lembar Penilaian Guru dan Dosen

Langkah pengolahan data dari lembar penilaian guru dan dosen, yaitu: a. Memberikan Skor

Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert yang digunakan untuk mengetahui penilaian guru adalah pernyataan positif. Adapun penilaian berdasarkan skala Likert terdapat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3.Skor Lembar Penilaian Berdasarkan Skala Likert

No. Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor

1. Sangat tidak jelas 1

2. Tidak jelas 2

3. Jelas 3

4. Sangat jelas 4

(Riduwan, 2010)

b. Mengolah Skor

1) Menjumlahkan skor semua responden pada setiap komponen yang dianalisis. 2) Menjumlahkan skor total keseluruhan komponen yang dianalisis pada setiap

indikator.

3) Menentukan skor maksimal.

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah responden Skor maksimal = 4 x 10 = 40


(26)

28

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4) Menghitung persentase skor setiap indikator.

Persentase setiap indikator =

x 100%

5) Menghitung rata-rata persentase skor aspek penilaian.

Rata-rata persentase aspek penilaian =

x 100%

6) Melakukan interpretasi persentase penilaian guru

Kriteria interpretasi skor menurut Arikunto (2009) seperti terlihat pada tabel 3.2.

4. Pengolahan Angket Respon Siswa

Langkah pengolahan data dari angket respon siswa, yaitu: a. Memberikan Skor

Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert adalah pernyataan positif dengan empat rentang skala, yaitu Sanga Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun cara pemberian skor dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert

Pernyataan Skor

SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

(Riduwan, 2010)

b. Mengolah Skor

1) Menjumlahkan skor seluruh siswa pada setiap item pertanyaan yang terdapat dalam angket respon siswa.

2) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah responden Skor maksimal = 4 x 18 = 72


(27)

29

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 3) Menentukan persentase skor setiap item pernyataan

Persentase setiap item pernyataan =

x 100%

4) Menentukan rata-rata persentase respon siswa

Rata-rata persentase respon siswa =

x 100%

5) Melakukan interpretasi persentase penilaian guru

Kriteria interpretasi skor menurut Arikunto (2009) seperti terlihat pada tabel 3.2.


(28)

60

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik LKS praktikum larutan penyangga yang ada di sekolah-sekolah masih berupa LKS dengan instruksi langsung (cookbook) dengan percobaan menggunakan alat dan bahan standar laboratorium kimia SMA.

2. Karakteristik LKS praktikum yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKS praktikum inkuiri terbimbing yang terdiri dari fenomena, arahan rumusan masalah, arahan dalam membuat hipotesis, arahan dalam mengumpulkan data (memilih bahan, memilih alat, merancang prosedur percobaan, melakukan percobaan, menuliskan hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan analisis data), arahan membuktikan hipotesis, dan arahan membuat kesimpulan. Fenomena yang terdapat dalam LKS praktikum yang dikembangkan yaitu mengidentifikasi sifat larutan penyangga, prosedur percobaan yang dibuat sendiri oleh siswa dengan menggunakan alat dan bahan berstandar laboratorium kimia SMA.

3. Kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan berdasarkan keterlaksanaan tahapan inkuiri, respon siswa, dan penilaian terhadap LKS praktikum yang dikembangkan secara keseluruhan termasuk pada kategori baik sekali. Adapun perolehan persentase skor secara berturut-turut adalah 94,23%; 78,57%; dan 88,56%.


(29)

61

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti berikutnya adalah:

a. Perlu dilakukannya pengembangan lanjutan terhadap LKS yang dikembangkan melalui uji coba pada skala lebih luas sesuai dengan langkah penelitian dan pengembangan menurut Sukmadinata (2012).

b. Perlu dilakukannya implementasi pembelajaran dengan menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

2. Untuk guru SMA perlu dilakukannya pembiasaan untuk menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing dalam melaksanakan pembelajaran supaya siswa terbiasa dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terutama pada langkah merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis serta perlu melatih siswa dalam menentukan pH dengan indikator universal.


(30)

62

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2004). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Arifin, M. et al. (2000). Common textbook strategi belajar mengajar kimia (Edisi Revisi). Bandung: IMSTEP.

Arikunto, S. (2009). Evaluasi program pendidikan: pedoman teoritis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Beck, K. (2012). The effect of guided-inquiry chemistry las on student engagement. (Tesis). Master of Education, Carrol University Waukesha, Wisconsin.

BSNP. (2006). Panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.

Buck, B. L., Bretz, S. L, dan Towns, M. H. (2008) Characterizing the level of inquiry in the undergraduate laboratoris. Journal of College Science Teaching, 42, helm. 52-57.

Budisetyawan, S. (2012). Pengembangan LKS IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing pada tema sistem kehidupan dalam tumbuhan kelas VIII di SMPN 2 Playen. Skripsi Jurusan Pendidikan IPA UNY Yogyakarta: Tidak diterbitkan.


(31)

63

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Damayanti, D. S. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis SMA Negeri 3 Purworejo kelas X tahun pelajaran 2012/2013.Radiasi, 3 (1), hlm. 58-62.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran kimia. Jakarta: Erlangga.

Gulo, W. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo.

Harnanto, A. dan Ruminten. (2009). Kimia 2: untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Johari, J.M.C. dan Rachmawati, M. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.

Johnstone, A. H. dan Al-Shuaili, A. (2001). “Learning in the laboratory: some

thoughts from the literature”. Journal of U.Chem.Ed. 5, hlm. 42-51.

Kalsum, S., et.al. (2009). Kimia 2 kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.


(32)

64

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kean dan Middlecamp. (1985). Panduan belajar kimia dasar. Jakarta: Gramedia. Kemendikbud. (2013). Dokumen kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:

http://kangmartho.com. Diakses 30 Maret 2014.

Mawarsari, A. (2013). Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah. Chemistry in Education, 2 (1), hlm 1-8.

Partana, C.F dan Antuni W. (2009). Mari belajar kimia 2 untuk SMA-MA XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Purnaningtyas, R. (2012). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) dengan tema asyiknya berolahraga dan berkeringat guna mengembangkan ketrampilan proses sains siswa SMP Negeri 1 Klaten. E Journal, 1 (1).

Riduwan. (2010). Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Purba, M. (2006). Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Putra, R. S. (2012). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Jember: DIVA Press.

Rahmawati, U. (2012). Pembelajaran buffer menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan. Chemistry in Education, 2 (1), hlm 136-141.


(33)

65

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Roestiyah. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudarmo, U. (2014). Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Sunardi. (2008). Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.

Sunarya, Y dan Agus S. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas XI SMA-MA program ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sutresna, N. (2014). Kimia untuk kelas XI. Bandung: Grafindo.

Suwardi, et al. (2009). Panduan pembelajaran kimia XI untuk SMU & MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.


(34)

66

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2007). Ilmu & Aplikasi Pendidikan: Bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, hlm. 222-225.

Trianto. (2008). Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek. Surabaya: Pustaka ilmu.

Utami, A. S. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan larutan penyangga. (Skripsi). Pendidikan kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Utami, B. et al. (2009). Kimia 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Watoni, A. H. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.

Wenning, C. J. (2005). Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes. Department of Physics Illinois State University.

Widjajanti, E. (2008). “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 1-7.

Xu, H. (2012). Exploring students’ interactions, arguments, Ana reflections in general chemistry Laboratories iith different level of inquiry. (Disertasi). The University of Arizona, Arizona.


(35)

67

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Xu, H. dan Talanquer, V. (2012). Effect of the level of inquiry on student interactions in chemistry Laboratories. J. Chem. Educ. 90, hlm. 29-36.


(1)

62 Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2004). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Arifin, M. et al. (2000). Common textbook strategi belajar mengajar kimia (Edisi Revisi). Bandung: IMSTEP.

Arikunto, S. (2009). Evaluasi program pendidikan: pedoman teoritis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Beck, K. (2012). The effect of guided-inquiry chemistry las on student engagement. (Tesis). Master of Education, Carrol University Waukesha, Wisconsin.

BSNP. (2006). Panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.

Buck, B. L., Bretz, S. L, dan Towns, M. H. (2008) Characterizing the level of inquiry in the undergraduate laboratoris. Journal of College Science Teaching, 42, helm. 52-57.

Budisetyawan, S. (2012). Pengembangan LKS IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing pada tema sistem kehidupan dalam tumbuhan kelas VIII di SMPN 2 Playen. Skripsi Jurusan Pendidikan IPA UNY Yogyakarta: Tidak diterbitkan.


(2)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Damayanti, D. S. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis SMA Negeri 3 Purworejo kelas X tahun pelajaran 2012/2013.Radiasi, 3 (1), hlm. 58-62.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran kimia. Jakarta: Erlangga.

Gulo, W. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo.

Harnanto, A. dan Ruminten. (2009). Kimia 2: untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Johari, J.M.C. dan Rachmawati, M. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.

Johnstone, A. H. dan Al-Shuaili, A. (2001). “Learning in the laboratory: some thoughts from the literature”. Journal of U.Chem.Ed. 5, hlm. 42-51.

Kalsum, S., et.al. (2009). Kimia 2 kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.


(3)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kean dan Middlecamp. (1985). Panduan belajar kimia dasar. Jakarta: Gramedia. Kemendikbud. (2013). Dokumen kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:

http://kangmartho.com. Diakses 30 Maret 2014.

Mawarsari, A. (2013). Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah. Chemistry in Education, 2 (1), hlm 1-8.

Partana, C.F dan Antuni W. (2009). Mari belajar kimia 2 untuk SMA-MA XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Purnaningtyas, R. (2012). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) dengan tema asyiknya berolahraga dan berkeringat guna mengembangkan ketrampilan proses sains siswa SMP Negeri 1 Klaten. E Journal, 1 (1).

Riduwan. (2010). Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Purba, M. (2006). Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Putra, R. S. (2012). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Jember: DIVA Press.

Rahmawati, U. (2012). Pembelajaran buffer menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan. Chemistry in Education, 2 (1), hlm 136-141.


(4)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Roestiyah. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudarmo, U. (2014). Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Sunardi. (2008). Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.

Sunarya, Y dan Agus S. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas XI SMA-MA program ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sutresna, N. (2014). Kimia untuk kelas XI. Bandung: Grafindo.

Suwardi, et al. (2009). Panduan pembelajaran kimia XI untuk SMU & MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.


(5)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2007). Ilmu & Aplikasi Pendidikan: Bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, hlm. 222-225.

Trianto. (2008). Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek. Surabaya: Pustaka ilmu.

Utami, A. S. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan larutan penyangga. (Skripsi). Pendidikan kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Utami, B. et al. (2009). Kimia 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Watoni, A. H. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.

Wenning, C. J. (2005). Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes. Department of Physics Illinois State University.

Widjajanti, E. (2008). “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 1-7.

Xu, H. (2012). Exploring students’ interactions, arguments, Ana reflections in general chemistry Laboratories iith different level of inquiry. (Disertasi). The University of Arizona, Arizona.


(6)

Dega Reksa Muliana , 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A SIFAT-SIFAT PENYANGGA MINUMAN ISOTONIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Xu, H. dan Talanquer, V. (2012). Effect of the level of inquiry on student interactions in chemistry Laboratories. J. Chem. Educ. 90, hlm. 29-36.