KONFLIK PERAN GANDA DITINJAU DARI STEREOTIP GENDER PADA PERAWAT - Unika Repository

  Perpustakaan Unika

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Arinta, I.L., dan Azwar, S. 1993. Peran Jenis Androgini dan Konflik Peran Ganda pada Ibu Bekerja. Jurnal Psikologi. No.2, 1993 (20-30). Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. ________. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Devi, A.A., dan Shanti, T.I. 2004. Peran Ibu Bekerja dan Ibu Rumah

  Tangga di Wilayah Perdesaan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak.

  Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE”. Th.9, No.1 (1- 10).

  Fakih, M. 2008. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Insist Press. Fauziah, S. 1999. Hubungan antara Kemampuan Manajemen Waktu dan

  Dukungan Sosial Suami dengan Tingkat Stres pada Ibu Berperan Ganda. Anima. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Vol.15, No.1 (33-55). Gibson. 1992. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ihromi, T.O. 1990. Para Ibu yang Berperan Tunggal dan Berperan Ganda.

  Laporan Penelitian . Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

  Kumolohadi. 2001. Tingkat Stres Dosen Perempuan UII Ditinjau dari Dukungan Suami. Psikologika. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. No.12 Tahun VI (29-40).

  Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Penerjemah: Yuwono, V.A., dkk. Yogyakarta: Penerbit Andi. Munandar, U.S.C. 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia: Suatu Tinjauan Psikologis. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

  Perpustakaan Unika

  51 Oentoro, S., Zamralita, dan Lianawati. 2006. Stres Kerja dan Temperamen Perawat Bagian Psikiatri. Phronesis. Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan organisasi . Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara. Vol.8, No.2 (145-172). Pangastuti, V.I. 2001. Konflik Peran Ganda Ibu Bekerja Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Asertivitas. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

  Semarang: Fakultas Psikolgi Universitas Katolik Soegijapranata. Prabowo, S. 2000. Membangun Perilaku Assertive pada Komunikasi

  Terapeutik antara Perawat dan Pasien. Psikodimensia. Kajian Ilmiah

  Psikologi . Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Vol.1, No.1, Sep-Des 2000 (6-20).

  Primastuti, E. 2000. Peran Ganda Wanita dalam Keluarga. Seri Kajian Ilmiah. Vol.10, No.1, 2000 (54-63). Priyanggraeni, W.A., Prasetyaningrum, J., dan Hakim, S.N. 2002.

  Hubungan antara Kepercayaan Diri dan Sikap Sadar Gender dengan Keputusan Karir pada Remaja Akhir Perempuan. Indigenous. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi . Vol.6, No.1 (79-84).

  Restiaty, I., Sutomo, A.H., dan As’ad, M. 2006. Beban Kerja dan Perasaan

  Kelelahan Kerja pada Pekerja Wanita dengan Peran Ganda di PT. Asia Megah Foods Manufacture Padang. Sains Kesehatan. Vol.19, No.3, Juli 2006 (347-361).

  Sarwono, S.W., dan Meinarno, E.A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Shevitz, H.H. 1991. Wanita Super. (Terjemahan). Alih bahasa: Agus Susanto. Yogyakarta: Kanisius. Sumiarni, E. 2004. Jender dan Feminisme. Edisi 1. Cetakan 1. Yogyakarta: Wonderful Publishing Company. Suryabrata, S. 1994. Pembimbing ke Psikodiagnostik. Yogyakarta: Rake Sarasain. ___________. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Edisi Pertama.

  Cetakan Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.

  52 Suryadi, D., Satiadarma, M.P., dan Wirawan, H.E. 2004. Gambaran Konflik Emosional Perempuan dalam Menentukan Prioritas Peran Ganda.

  Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE”. Th.9, No.1, 2004 (11-22).

  Susetyo, D.P.B. 2010. Stereotip dan Relasi Antarkelompok. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Taylor, S.E., Peplau, L.A., dan Sears, D.O. 2009. Psikologi Sosial. Edisi

  Kedua Belas . Alih Bahasa: Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

  Uyun, Q. 2002. Peran Gender Dalam Budaya Jawa. Psikologika.

  Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. No. 13, Tahun VII. Hal. 32-42. Wijayanti, I. 2003. Agresivitas dalam Sudut Pandang Stereotip Gender.

  Tabularasa Jurnal Psikologi.

  Tahun I, No.2, Agustus 2003 (15-19). Perpustakaan Unika

  Perpustakaan Unika Mohon pilih / coret yang tidak terpakai, sesuai dengan identitas Saudara.

  Pekerjaan Suami : Bekerja / Tidak Bekerja Pendidikan Anak : SD / SMP Pembantu Rumah Tangga : Punya / Tidak Punya Dengan hormat,

  Disela-sela kesibukan Anda, perkenankanlah saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi skala yang tersedia. Skala ini dibuat dalam rangka memenuhi kelengkapan dari penelitian skripsi yang menjadi tugas akhir guna meraih gelar kesarjanaan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Semua jawaban dan identitas Anda saya jamin kerahasiaannya dan jawaban yang Anda berikan hanya digunakan untuk penelitian.

  Hormat Saya, (Gamal Romelfa)

  PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

  2. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban adalah benar jika diisi dengan jujur sesuai dengan keadaan saat ini.

  3. Pilih salah satu dari empat jawaban yang ada dan yang paling sesuai dengan memberi tanda “ ”.

  SS : SANGAT SESUAI dengan pernyataan yang ada. S : SESUAI dengan pernyataan yang ada. TS : TIDAK SESUAI dengan pernyataan yang ada. STS : SANGAT TIDAK SESUAI dengan pernyataan yang ada.

  4. Periksalah kembali semua jawaban dan pastikan telah terisi semua.

  5. Jika Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan salah dan Anda ingin mengganti dengan jawaban yang lain, maka Anda dapat langsung mencoret dengan memberikan tanda dua garis horisontal (=) pada pilihan jawaban yang salah dan memberikan tanda silang (

  √) pada pilihan Anda yang benar atau yang baru. Contoh :

  Pernyataan SS S TS STS

  Saya mengerti tentang diri saya √

  Saya mengerti tentang diri saya √ √

  Contoh tersebut di atas, berarti Saudara beralih jawaban dari sesuai “S” menjadi sangat tidak sesuai “STS” 6.

  Atas partisipasi dan kerja sama yang baik dari Anda, saya ucapkan terima kasih.

SKALA KONFLIK PERAN GANDA

  Perpustakaan Unika A. Rasa bersalah

  Disaat ibu memenuhi kebutuhan pribadi seperti lebih fokus pada pekerjaan, maka akan timbul rasa bersalah karena konsekuensinya adalah tidak banyak waktu yang diluangkan untuk keluarga, dan sepanjang hari meninggalkan rumah. Favorabel : 1.

  Saya merasa bersalah karena keterbatasan waktu saya dalam mengurus 2. Ada rasa bersalah dalam diri saya sebagai ibu yang bekerja, karena perhatian saya terhadap anak menjadi tidak maksimal. 9

  3. Saya merasa bersalah terhadap keluarga saat harus kerja lembur di tempat kerja. 17 Unfavorabel : 1.

  Guna mengurangi rasa bersalah, saya menemani anak mengerjakan PR.

  2 2. Saya tidak merasa sungkan pada keluarga bila sesampai dirumah masih harus mengerjakan pekerjaan kantor. 10

3. Saya menemani anak bermain di hari libur untuk mengurangi rasa bersalah.

  18 B.

   Kegelisahan

  Ibu yang berperan ganda dengan jumlah jam kerja rata-rata 6-8 jam perhari sering merasa tidak nyaman sehingga selalu ingin mempersingkat jam kerjanya untuk mengurangi ketegangan akibat konflik peran ganda yang dihadapinya. Favorabel : 1.

  Konsentrasi saya saat bekerja terganggu karena mencemaskan keadaan anak

  Perpustakaan Unika 2.

  Saat berada di tempat kerja saya merasa gelisah karena memikirkan keadaan anak di rumah. 11

  3. Saya mencemaskan perkembangan pribadi anak saya karena kurangnya waktu untuk berinteraksi dengan mereka. 19 Unfavorabel : 1.

  Saya tidak gelisah walaupun suami saya memprotes kurangnya waktu saya untuk keluarga. 4

  2. Saya merasa tenang berada di tempat kerja meskipun harus meninggalkan 3.

  Saya tidak khawatir bila harus meninggalkan rumah untuk bekerja. 20 C.

   Keletihan

  Ibu yang berperan ganda sering merasakan keletihan karena adanya beban tanggung jawab terhadap pekerjaan dan rumah tangga dalam waktu yang bersamaan sehingga mengurangi waktu luang ibu untuk beristirahat. Favorabel : 1.

  Rasa lelah membuat saya ingin berhenti bekerja, dan ingin menjadi ibu rumah tangga saja. 5

  2. Sepulang dari kantor saya tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena sudah lelah bekerja. 13

  3. Saya merasa letih saat bekerja karena tenaga saya terkuras untuk mengurus rumah tangga. 21 Unfavorabel : 1.

  Tidak masalah bagi saya apabila sepulang dari tempat kerja harus membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya. 6

  2. Saya mampu bekerja optimal walaupun anak-anak di rumah menyita tenaga saya. 14

  3. Saya tetap mempunyai stamina yang baik walaupun harus menyelesaikan

  Perpustakaan Unika

D. Frustrasi

  Ibu yang berperan ganda sering dihadapkan pada pilihan yang sulit antara mendahulukan kepentingan keluarga dengan kepentingan pekerjaan seperti ketika memilih bekerja lembur. Hal ini sering menyebabkan seorang ibu bekerja harus membagi perhatian yang sama antara keluarga dan pekerjaannya sehingga menyebabkan timbulnya frustrasi pada ibu bekerja. Favorabel : 1.

  Saya merasa kebingungan di saat harus menetapkan prioritas antara pekerjaan dan keluarga. 7 Saya merasa kesal karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan kantor secara optimal. 15

  3. Peran sebagai ibu bekerja menyebabkan saya merasa gagal menjadi ibu rumah tangga. 23 Unfavorabel : 1.

  Saya puas karena dapat membagi tugas antara rumah dan kantor. 8 2. Saya dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik meskipun harus bekerja.

  16 3. Saya tidak merasa terhambat untuk memenuhi tugas sebagai ibu rumah tangga dan dapat bekerja sepenuhnya. 24

  Gejala-gejala Konflik

  Favourable Unfavourable Total

  Peran Ganda Rasa bersalah 1,9,17 2,10,18

  6 Kegelisahan 3,11,19 4,12,20

  6 Keletihan 5,13,21 6,14,22

  6 Frustrasi 7,15,23 8,16,24

  6 Total

  12

  12

  24

SKALA STEREOTIP GENDER

  Perpustakaan Unika A. Pelabelan dan citra diri.

  Favorabel : 1.

  Kemampuan intelektual wanita tidak sebagus laki-laki. 1 2. Laki-laki lebih terampil dalam memecahkan masalah dibanding perempuan.

  9 3. Laki-laki lebih mandiri, sementara perempuan lebih manja. 17

  Unfavourable : Wanita dapat juga mengerjakan pekerjaan laki-laki. 2 2.

  Wanita juga tangguh menghadapi kesulitan dalam hidup. 10 3. Laki-laki dan wanita sama-sama kuat menghadapi cobaan hidup. 18 B.

  

Pengambilan keputusan yang juga meliputi interaksi laki-laki dan

perempuan.

  Favorabel : 1.

  Dalam keputusan hendaknya perempuan menurut saja apa yang diputuskan oleh laki-laki. 3

2. Suami lebih tepat dalam menentukan sebuah keputusan. 11 3.

  Dalam membuat komitmen, wanita kurang dapat berpegang teguh terhadap komitmen tersebut. 19 Unfavourable : 1.

  Wanita berhak memutuskan pilihannya sendiri. 4 2. Istri juga pantas memutuskan rencana masa depan keluarganya. 12 3. Dalam forum diskusi, wanita juga berhak mengemukakan pendapatnya.

  20 C.

   Pembagian peran yang juga meliputi pembagian kerja.

  Favorabel : 1.

  Pekerjaan rumah tangga adalah mutlak tugas istri sehingga suami tidak

  Perpustakaan Unika 2.

  Meskipun wanita bekerja tetap saja harus mengurus suami dan anaknya.

  13 3. Wanita tidak berhak bekerja mencari nafkah di luar rumah. 21

  Unfavourable : 1.

  Laki-laki dan wanita sama-sama memiliki kesempatan untuk memimpin.

  6 2. Wanita juga berhak bekerja untuk mencari pendapatan. 14 3.

  Suami dan istri memiliki hak yang sama untuk pembagian peran dalam keluarga. 22

D. Akses dan kesempatan dalam bidang-bidang kehidupan seperti pekerjaan, kegiatan, hobi, minat, ekonomi, dan aktualisasi diri. Favorabel : 1.

  Menurut saya, hendaknya status pekerjaan istri tidak melebihi suami. 7 2. Perempuan tidak layak dinilai berprestasi. 15 3. Istri dalam mengembangkan hobinya, harus seijin suaminya. 23

  Unfavourable : 1.

  Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. 8 2. Perempuan juga memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan yang tinggi.

  16 3. Wanita tidak harus tergantung secara ekonomi kepada suaminya. 24

  Aspek Stereotip Total

  Favourable Unfavourable

  Gender Pelabelan dan citra

  1,9,17 2,10,18

  6 diri Pengambilan

  3,11,19 4,12,20

  6 keputusan Pembagian peran 5,13,21 6,14,22

  6 Akses dan kesempatan dalam 7,15,23 8,16,24

  6 bidang-bidang kehidupan

  Total

  12

  12

  24

  

SKALA I

Perpustakaan Unika

NO PERNYATAAN SS S TS STS

  1 Saya merasa bersalah karena keterbatasan waktu saya dalam mengurus pekerjaan rumah tangga.

  Guna mengurangi rasa bersalah, saya menemani anak

  2 mengerjakan PR.

  3 Konsentrasi saya saat bekerja terganggu karena mencemaskan keadaan anak saya.

  4 Saya tidak gelisah walaupun suami saya memprotes kurangnya waktu saya untuk keluarga.

  5 Rasa lelah membuat saya ingin berhenti bekerja, dan ingin menjadi ibu rumah tangga saja.

  6 Tidak masalah bagi saya apabila sepulang dari tempat

  kerja harus membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya.

  7 Saya merasa kebingungan di saat harus menetapkan prioritas antara pekerjaan dan keluarga.

  8 Saya puas karena dapat membagi tugas antara rumah dan kantor.

  9 Ada rasa bersalah dalam diri saya sebagai ibu yang

  bekerja, karena perhatian saya terhadap anak menjadi tidak maksimal. Saya tidak merasa sungkan pada keluarga bila sesampai

  10 dirumah masih harus mengerjakan pekerjaan kantor.

  11 Saat berada di tempat kerja saya merasa gelisah karena memikirkan keadaan anak di rumah.

  12 Saya merasa tenang berada di tempat kerja meskipun harus meninggalkan rumah hampir seharian.

  13 Sepulang dari kantor saya tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena sudah lelah bekerja.

  14 Saya mampu bekerja optimal walaupun anak-anak di rumah menyita tenaga saya.

  Saya merasa kesal karena tidak dapat menyelesaikan

  15 pekerjaan kantor secara optimal.

  16 Saya dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik meskipun harus bekerja.

  17 Saya merasa bersalah terhadap keluarga saat harus kerja lembur di tempat kerja.

  18 Saya menemani anak bermain di hari libur untuk mengurangi rasa bersalah.

  19 Saya mencemaskan perkembangan pribadi anak saya

  karena kurangnya waktu untuk berinteraksi dengan mereka.

  Perpustakaan Unika

NO PERNYATAAN SS S TS STS

  20 Saya tidak khawatir bila harus meninggalkan rumah untuk bekerja.

  Saya merasa letih saat bekerja karena tenaga saya

  21 terkuras untuk mengurus rumah tangga.

  22 Saya tetap mempunyai stamina yang baik walaupun

  harus menyelesaikan pekerjaan rumah sepulang dari tempat kerja.

  23 Peran sebagai ibu bekerja menyebabkan saya merasa gagal menjadi ibu rumah tangga.

  24 Saya tidak merasa terhambat untuk memenuhi tugas

  sebagai ibu rumah tangga dan dapat bekerja sepenuhnya.

  TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

  

SKALA II

Perpustakaan Unika

NO PERNYATAAN SS S TS STS

  1 Kemampuan intelektual wanita tidak sebagus laki-laki.

  2 Wanita dapat juga mengerjakan pekerjaan laki-laki.

  3 Dalam keputusan hendaknya perempuan menurut saja apa yang diputuskan oleh laki-laki.

  4 Wanita berhak memutuskan pilihannya sendiri.

  5 Pekerjaan rumah tangga adalah mutlak tugas istri sehingga suami tidak wajib membantunya.

  6 Laki-laki dan wanita sama-sama memiliki kesempatan untuk memimpin.

  7 Menurut saya, hendaknya status pekerjaan istri tidak melebihi suami.

  8 Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

  9 Laki-laki lebih terampil dalam memecahkan masalah dibanding perempuan.

  10 Wanita juga tangguh menghadapi kesulitan dalam hidup.

  11 Suami lebih tepat dalam menentukan sebuah keputusan.

  12 Istri juga pantas memutuskan rencana masa depan keluarganya.

  Meskipun wanita bekerja tetap saja harus mengurus

  13 suami dan anaknya.

  14 Wanita juga berhak bekerja untuk mencari pendapatan.

  15 Perempuan tidak layak dinilai berprestasi.

  16 Perempuan juga memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan yang tinggi.

  Laki-laki lebih mandiri, sementara perempuan lebih

  17 manja.

  18 Laki-laki dan wanita sama-sama kuat menghadapi cobaan hidup.

  Dalam membuat komitmen, wanita kurang dapat

  19 berpegang teguh terhadap komitmen tersebut.

  20 Dalam forum diskusi, wanita juga berhak mengemukakan pendapatnya.

  21 Wanita tidak berhak bekerja mencari nafkah di luar rumah.

  Perpustakaan Unika

NO PERNYATAAN SS S TS STS

  22 Suami dan istri memiliki hak yang sama untuk pembagian peran dalam keluarga.

  Istri dalam mengembangkan hobinya, harus seijin

  23 suaminya.

  24 Wanita tidak harus tergantung secara ekonomi kepada suaminya.

  TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA