PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015
PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO
DAN EARNING PER SHARE TERHADAP KEBIJAKAN
DIVIDEND
PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2012-2015
Elsa Badria Fidiyanti, Masyhad, Siti Rosyafah
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return On Equity,
Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share terhadap kebijakan Dividend Payout
Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015. Sampel penelitian ini terdiri dari 23 perusahaan dengan 92 jumlah observasi. Metode purposive sampling yang digunakan sebagai sampel metode penentuan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, analisis statistik deskriptif, dan uji hipotesis. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variable
Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan, Debt to Equity Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan, dan Earning Per Share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan Dividend Payout Ratio.
Kata Kunci: Dividend Payout Ratio, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, dan
Earning per Share.
ABSTRACT
This research aimed to analyze the effect of Return on Equity, Debt toEquity Ratio, and Earning per Share toward the policy of Dividend Payout Ratio
- – of manufacturing companies registered in the Bursa Efek Indonesia (BEI) 2012
2015 period. The research samples were consisted of 23 companies out of 92
observations. The researcher used purposive sampling method in determining the
sample. The data analysis which were used are multilinear regression, descriptive
statistic, and hypotheses test. Besides, the researcher also conducted the classic
assumption examinations which consisted of normality test, multicolonierity test,
heteroscedasticity test, and autocorrelation test. The result of this research
showed that Return on Equity partially has a positive significant effect, Debt to
Equity Ratio has a negative significant effect, and Earning per Share has positive
and not significant effect on the policy of Dividend Payout Ratio.
Keywords: Dividend Payout Ratio, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, and
Earning per Share.PENDAHULUAN
Salah satu cara yang banyak dipilih oleh masyarakat modern dalam mengelola uangnya adalah dengan melakukan investasi di pasar modal. Pasar modal memfasilitasi berbagai aktivitas jual beli instrumen keuangan, seperti surat utang (obligasi), saham, reksa dana, instrumen derivatif dan keuangan lainnya. “Menurut Husnan (2006) dalam Utama (2012), pasar modal adalah pasar untuk berbagi instrumen keuangan jangka panjang baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorithies, maupun perusahaan swasta.”
Salah satu investasi yang cukup menarik yang ditawarkan oleh pasar modal bagi seorang investor adalah investasi pada saham. Dalam pasar saham, investor dapat memperoleh dua macam pendapatan yaitu capital gain dan
dividend yield. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan return atau keuntungan yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus-menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan sekaligus juga harus memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya.
Tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen tidak Besar kecilnya jumlah dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan bergantung pada kebijakan dividen dari masing-masing perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend
payout ratio -nya, yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk tunai.
Artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
Rumusan Masalah
a. Apakah Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning
Per Share (EPS) berpengaruh secara simultan terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio ? b. Apakah Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning
Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio ? Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tambahan tentang pengaruh Return On Equity , Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio yang disajikan secara simultan dan parsial. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi yang dapat bermanfaat bagi investor sebagai acuan pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham sehubungan dengan harapan terhadap dividen kas yang dibayarkan oleh perusahaan dan juga dijadikan acuan dalam menanamkan modal. Bagi perusahaan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan Dividend Payout Ratio agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan.
KAJIAN TEORI Pasar Modal
Pasar modal sebagai pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal dengan peminjam dana atau dapat disebut juga dengan nama emiten (perusahaan yang go public). Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.
Dividen
Dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saha m. “Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Basuki,2012).
” Kebijakan dividen mencakup keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Apabila perusahaan memilih membagi laba sebagai dividen, tentunya akan mengurangi laba yang akan ditahan. Dampak selanjutnya akan mengurangi sumber dana internal, demikian sebaliknya apabila perusahaan memilih menahan laba, maka akan memperkuat atau memperbesar sumber dana internal.
Dividend Payout Ratio
“Menurut Sudana (2009:219), Dividend Payout Ratio merupakan besarnya persentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham”. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai/cash
Dividend (yang artinya setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang
tunai dalam jumlah tertentu untuk setiap lembar saham) atau dapat berupa stock
dividend yang nantinya akan menambah jumlah saham yang dimiliki pemegang
saham.Return On Equity
“Menurut Deitiana (2013), Return on Equity atau disebut dengan rentabilitas modal sendiri, merupakan kemampuan perusahaan dengan modal sendiri untuk menghasilkan laba.” Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri dan mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.
Debt to Equity Ratio
“Debt to Equity Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Sri Sudarsi, 2002) dalam (Primawestri, 2011).” Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui peningkatan hutang yang akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham.
Earning Per Share
“Menurut Setiowati (2013), Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap lembar saham.” Bagi investor rasio ini sangat diperlukan untuk mengetahui kemampuan laba perusahaan dalam menghasilkan laba tiap lembar sahamnya. Semakin tinggi nilai Earning Per , maka semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Share Kerangka Konseptual
Return On Equity (ROE) 1 (X
) Debt to Equity
Dividend Payout Ratio Ratio (DER) 2
(Y) (X ) Earning Per Share
(EPS) Sumber : Peneliti (2017)
(X 3 ) Sumber : peneliti (2017)
METODELOGI PENELITIAN Pengukuran Variabel
Adapun variabel yang digunakan dan pengukurannya, adalah :
a. Variabel Terikat Y = Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividen Per Lembar Saham Dividend Payout Ratio =
Laba Per Lembar Saham
b. Variabel Bebas
1 X = Return On Equity (ROE)
Laba Bersih Setelah Pajak
Return On Equity =
Total Ekuitas
2
c. X = Debt to Equity Ratio (DER) Total Kewajiban
Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
d. X
3 = Earning Per Share (EPS)
Laba Bersih =
Earning Per Share
Jumlah Saham Beredar
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh untuk melakukan penelitian adalah ada sekunder yaitu data yang berasal dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Data yang diambil adalah laporan keuangan tahun 2012-2015 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dan Sampel
“Menurut Murni, dkk, (2013:39) populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian yang peneliti tertarik untuk mempelajarinya (menjadi objek penelitian).” Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 yaitu sebanyak 150 perusahaan.
Sedangkan sampel merupakan sebagian elemen-elemen populasi yang terpilih untuk diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan obyek penelitian (Murni, dkk, 2013:40).” Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penentuan kriteria-kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menggunakan mata uang rupiah dalam pelaporan keuangan selama periode penelitian tahun 2012-2015.
b. Perusahaan yang membagikaan dividen berturut-turut selama tiga tahun pada periode pengamatan.
c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode penelitian tahun 2012-2015.
Sehingga dari kriteria diatas, dapat diperoleh total perusahaan seperti yang tersebut dalam Tabel 1 adalah sebanyak 23 perusahaan sampel.
Tabel 1
Kriteria Sampel
Kriteria Sampel Jumlah
a. Jumlah perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menggunakan mata uang rupiah dalam 150 pelaporan keuangan selama periode penelitian tahun 2012-2015.
b. Perusahaan yang tidak membagikaan dividen berturut-turut (92) selama tiga tahun pada periode pengamatan.
c. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah (35) diaudit selama periode penelitian tahun 2012-2015.
Perusahaan manufaktur yang sesuai dengan kriteria diatas
23 Sumber : Peneliti (2017)
Tabel 2
Daftar Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan1. HMSP PT H.M Sampoerna Tbk
2. ASII PT Astra International Tbk
3. TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
4. PGAS PT Gas Negara (Persero) Tbk
5. GGRM PT Gudang Garam Tbk
6. SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
7. INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Sumber : Peneliti (2017) Metode Analisis Data
,232 ,054 4,282 ,000 ROE ,009 ,001 ,714 7,213 ,015 DER -,197 ,063 -,307 -3.111 ,003 EPS ,020 ,016 ,097 1.106 ,272
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant)
Coefficients Standardized
Model Unstandardized
Koefisien Regresi
Tabel 3
3 ) dan Dividend Payout Ratio (Y) :
(X
1 ), Debt to Equity Ratio (X 2 ), Earning Per Share
Berikut ini adalah ringkasan hasil analisis regresi linier berganda pada variabel Return On Equity (X
Analisis Regresi Linier Berganda
peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis.
Ratio, dan Earning Per Share terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio,
Untuk meneliti pengaruh pengaruh Return On Equity, Debt to Equity
INAF PT Indofarma (Persero) Tbk
8. KLBF PT Kalbe Farma Tbk
22. STTP PT Siantar top Tbk 23.
21. MRAT PT Mustika Ratu Tbk
20. UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
19. MBOT PT Martina Berto Tbk
18. ADES PT Akasha Wira International Tbk
17. ULTJ PT Ultrajaya Milk Industri Tbk
16. SMCB PT Holcim Indonesia Tbk
15. ARNA PT Arwana Citamulia Tbk
14. SKBM PT Sekar Bumi Tbk
13. ROTI PT Nipon Indosari Corpindo Tbk
12. MYOR PT Mayora Indah Tbk
INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
10. GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 11.
9. AISA PT Tiga Pilar Sejahtera
Sumber: Peneliti, SPSS 23 (2017)
1 2 0,020 X + Y = 0,232 + 0,009 X
3 – 0,197 X
Koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan hubungan yang searah antara variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan yang bertanda positif menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta dalam persamaan regresi linier berganda pada tabel diketahui nilai konstanta (α) bernilai sebesar 0,232 artinya jika variabel Return On Equity
( X1), Debt toEquity Ratio (X 2 ), Earning Per Share (X 3 ) konstan atau =0, maka variable Dividend Payout Ratio akan bernilai sebesar 0,232.
2. Koefisien regresi pada variabel Return On Equity (X
1 ) bertanda "positif" atau
searah antara Return On Equity dengan Dividend Payout Ratio sebesar 0,009 yang artinya Return On Equity (X
1 ) menunjukkan pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (Y). Return On Equity berpengaruh positif menunjukkan bahwa
semakin meningkat profitabilitas (Return On Equity) yang diperoleh oleh perusahaan maka perusahaan tersebut semakin banyak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
3. Koefisien regresi pada variabel Debt to Equity Ratio (X
2 ) bertanda "negatif"
atau tidak searah antara Debt to Equity Ratio dengan Dividend Payout Ratio sebesar -0,197 yang artinya Debt to Equity Ratio (X
2 ) menunjukkan tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (Y).
Debt to Equity Ratio
berpengaruh negatif menunjukkan bahwa peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima.
4. Koefisien regresi pada variabel Earning Per Share (X
3 ) bertanda "positif" atau
searah antara Earning Per Share dengan Dividend Payout Ratio sebesar 0,020
3
yang artinya Earning Per Share (X ) menunjukkan ada pengaruh terhadap (Y). berpengaruh positif
Dividend Payout Ratio Earning Per Share
menunjukkan tingkat laba per saham yang besar dan kemungkinan pembagian dividen yang besar pula.
Analisis Statistik Diskriptif
Analisis Statistik Diskriptif merupakan suatu metode dalam mengorganisir dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran atau diskripsi data. Ukuran yang digunakan dalam diskripsi penelitian antara lain, jumlah data penelitian, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar devisasi masing-masing variabel. Berikut ini hasil dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS 23.0 :
Tabel 4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE24,148 92 ,27 125,81 25,07237
7 DER 92 ,16 2,26 ,8224 ,49398 EPS 92 ,01 8,23 ,7946 1,51700 DPR 92 ,05 1,38 ,3904 ,26107 Valid N (listwise)
92 Sumber : Peneliti, SPSS 23 (2017)
Dari Tabel 4, diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 23 sampel dan karena jangka waktu observasi selama 4 tahun maka N = 92. Selain itu, diketahui bahwa rata-rata ROE 24,1487 dengan standar deviasi sebesar 25,07237, DER memiliki rata-rata 0,8224 dengan standar deviasi sebesar 0,49398, EPS memiliki rata-rata 0,7946 dengan standar deviasi 1,51700, dan DPR memiliki rata-rata 0,3904 dengan standar deviasi sebesar 0,26107.
Besarnya pengaruh Return On Equity, Debt to Equity Ratio, dan Earning berpengaruh terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio juga diukur
Per Share
2
melalui koefisien determinasi (R ) . Berikut ini hasil uji koefisien determinan :
Tabel 5
1 Model R R Square R Square the Estimate Watson .899 .808 .781 .24318 1.439 aModel Summ ary
Hasil Uji F
Adjusted Std. Error of Durbin- b b.a. Dependent Variable: DPR Predictors: (Constant), EPS, DER, ROE Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan diperoleh sebesar 0,808 atau sebesar 80,8% yang ditunjukkan pada Tabel 5. Hal ini menunjukkan bahwa dividend payout ratio dipengaruhi oleh ROE, DER, EPS sebesar 80,8% dan 19,8% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN Uji F (Secara Simultan)
Tabel 6
Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Sum of 3.974Hasil Uji F
ANOV A 3 1.325 22.398 .000 b a a. b. Dependent Variable: DPR Predictors: (Constant), EPS, DER, ROE T otal 9.178 Residual 5.204 91 88 .059Sumber : Peneliti (2017) Sumber : peneliti (2017)
Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel 6 diperoleh nilai F (F hitunng ) sebesar 22,398 dengan signifikansi 0,000. Dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama Return On Equity (X 2
1 ), Debt to Equity Ratio (X ), dan Earning Per Share (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (Y) dalam Bursa Efek Indonesia.
Uji t (Secara Parsial)
Uji t digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Return On
1 2
3 Equity (X ), Debt to Equity Ratio (X ), dan Earning Per Share (X )
terhadap Dividend Payout Ratio (Y) sebagai berikut :
Tabel 7
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,232 ,054 4,282 ,000
ROE ,009 ,001 ,714 7,213 ,015 DER -,197 ,063 -,307 -3.111 ,003 EPS ,020 ,016 ,097 1.106 ,272
Sumber : Peneliti (2017)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa Return On
Equity memiliki t hitung sebesar 7,213 dengan tingkat signifikan 0,015 yang lebih
kecil dari 0,05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa Return On Equity pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan Dividend Payout Ratio.
Debt to Equity Ratio memiliki t hitung sebesar -3,111 dengan tingkat
signifikan 0,003 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
Debt to Equity Ratio pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
Dividend Payout Ratio.memiliki t hitung sebesar 1,106 dengan tingkat
Earning Per Share
signifikan 0,272 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio.SIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan, variabel Return On Equity, Debt dan Earning Per Share bersama-sama memiliki pengaruh
To Equity Ratio,
signifikan terhadap kebijakan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.
1
2. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial variabel Return On Equity (X ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (Y).
Variabel Debt to Equity Ratio (X
2 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (Y). Dan variabel Earning Per Share (X
3 ) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (Y).
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Bagi investor dan calon investor, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dalam pengambilan keputusan saat akan melakukan investasi sehubungan dengan harapan terhadap dividen yang akan dibayarkan perusahaan.
2. Bagi perusahaan, dari hasil uji analisis regresi linier berganda Debt to Equity
Ratio berpengaruh negatif terhadap kebijakan Dividend Payout Ratio, agar
tidak negatif dalam melihat kebijakan perusahaan, maka perusahaan dapat mengurangi peningkatan hutang yang tinggi agar perusahaan mampu membagikan dividen dengan jumlah yang lebih tinggi. Sehingga dapat membantu managemen untuk menentukan kebijakan dividen yang optimal.
3. Bagi penelitian selanjutnya, berdasarkan penelitian ini Retun On Equity, Debt
to Equity Ratio, dan Earning Per Share dapat digunakan sebagai dasar untuk
melihat kebijakan dividen perusahaan. Karena dalam hasil uji analisis regresi linier berganda Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif, maka penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel lain seperti Current Ratio yang merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas yang dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Serta dapat menambah periode tahun yang terbaru dengan N sampel >30.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Swastari Taqwami 2013, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011), Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 2, no. 51, hal. 145-160.
Basuki, Arif 2012, Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Total Assets Ratio,
Debt Equity Ratio, Return On Assets , dan Net Profit Margin Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Otomotif yang Listing Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2007-2011, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Darmadji, Tjiptono, dan Hendy M. Fakhruddin 2011, Pasar Modal Di Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba Empat. Deitiana, Tita 2013, Pengaruh Current Ratio, Return On Equity dan Total Asset
Turn Over Terhadap Dividen Payout Ratio dan Implikasi Pada Harga
Saham Perusahaan LQ-45, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. vol. 15, no. 1, hal. 82-88. Ghozali, Imam 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hardiatmo, Budi 2013, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010), Diponegoro Journal Of Management, vol. 2, No. 1, Tahun 2013, Halaman 1-13.
diakses pada 28 Februari 2017 Hermuningsih, Sri 2007, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend
Payout Ratio Pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia, Jurnal Ekonomi & Pendidikan , Vol. 4, No. 2, November 2007.
Kasmir 2012, Manajemen keuangan teori dan aplikasi, Yogyakarta. Murni, Asiah, dkk 2013, Metode Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Surabaya: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Primawestri, Laksmi 2011, Analisis Faktor
- – Faktor yang Mempengaruhi
Dividend Payout Ratio , Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik Dengan SPSS, Yogyakarta: CV Andi Offset. Puspita, Fira 2009, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividend Payout Ratio , Tesis, Universitas Diponegoro Semarang.
Rudianto, 2012. Akuntansi Pengantar, Jakarta : Erlangga. Sari, Fitria Ratih 2010, Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, KebijakanUtang dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sudana, I Made 2009, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek, Jakarta: Erlangga. Utama, I Made Karya 2012, Dividend Payout Ratio dan Faktor yang mempengaruhinya (Studi Pada BEI Periode 2006-2010), Jurnal
Manajemen Bisnis dan Syariah, No. 1 , Th. VI , Januari 2012.
akses pada 28 Februari 2017
akses pada 04 Mei 2017