Peramalan Pendapatan Penjualan Energi Listrik (Dalam Juta Rupiah) Di Pt.Pln (Persero) Cabang Medan Tahun 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Tenaga Listrik merupakan komoditi yang mempengaruhi hajat hidup orang
banyak, oleh karenanya penyediaan bagi masyarakat haruslah seekonomis
mungkin dengan memperhatikan mutu dan keandalan. Untuk mencapai hal ini
Sistem Tenaga Listrik, yang menghasilkan Tenaga Listrik, haruslah dioperasikan
dengan profesionalisme yang tinggi agar tercapai kondisi operasi yang optimum.
Melihat masa depan masalah penyediaan Tenaga Listrik di Indonesia,
interkoneksi dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura bukanlah
impian kosong, tetapi akan menjadi kenyataan. Jika hal ini terjadi maka eksporimpor Tenaga Listrik dengan negara tetangga akan menjadi bisnis Tenaga Listrik
yang harus ditangani secara profesional (Djiteng Marsudi, 2008).
Dalam perekonomian, manusia berperan sebagai produsen sekaligus
sebagai konsumen yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya melalui
alat pemuas kebutuhan yang tersedia dan beranekaragam. Berbagai macam cara
dilakukan terkhusus bagi konsumen guna mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu
primer atau sekunder, baik itu melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)

yang tersedia maupun pendaur-ulangan bahan-bahan atau produk-produk yang
sudah lama tidak digunakan lagi. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia
merupakan salah satu alat pemuas kebutuhan manusia misalnya: tanah, air, energi
gas, energi listrik dan sebagainya.
Listrik merupakan salah satu kebutuhan primer, karena seluruh aspek
kegiatan membutuhkan listrik, khususnya pada era globalisasi dan modernisasi
saat ini. perkembangan teknologi yang canggih semakin canggih memerlukan
banyak hal yang dapat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut, salah satunya adalah energi listrik (Khairul Azmi, 2008).
Meskipun saat ini telah tersedia sebuah alat yang dinamakan genset
(generator set) yang dapat tetap mengalirkan listrik dengan menggunakan bahan
bakar solar, namun alat tersebut digunakan hanya sebagai cadangan ketika listrik

Universitas Sumatera Utara

2

padam tetapi dengan menggunakan alat ini juga menggunakan biaya yang cukup
besar. Oleh karena itu listrik tetap sangat diperlukan meskipun alat ini telah ada.
Kita secara bersama-sama mengelola dan menjaga jaringan listrik yang ada di

daerah kita ini dengan baik. Kita perlu intropeksi terhadap penggunaan arus listrik
sehingga tidak terjadi pemborosan dan kita juga harus tahu bahwa biaya produksi
listrik sangat besar, karenanya kita harus menghemat penggunaan listrik seefisien
mungkin jika tidak dibutuhkan sebaiknya lampu tersebut dimatikan.
Dari keadaaan dan berbagai alasan tersebut, penulis ingin meneliti salah
satu Sumber Daya Alam (SDA) yang kita miliki yaitu energi listrik. Dalam hal
ini, penulis ingin mengetahui dan meramalkan berapa besar pendapatan penjualan
energi listrik (dalam rupiah) yang diperoleh khususnya di wilayah Cabang Medan.
Berdasarkan pemikirian diatas maka penulis memilih judul: “PERAMALAN
PENDAPATAN PENJUALAN ENERGI LISTRIK (DALAM JUTA RUPIAH)
DI PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2018)”

1.2.

Perumusan Masalah

Pada saat ini banyak masalah yang terjadi tentang kelistrikan. PLN saat ini sulit
untuk meramalkan pendapatan penjualan energi listrik yang penjualannya disetiap
rumah tangga. Hal itu dapat menghambat kelancaran penjualan energi listrik
terhadap setiap rumah tangga. Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan

adalah: Bagaimana bentuk persamaan yang dapat dipakai untuk meramalkan
besarnya nilai penjualan energi listrik (dalam juta rupiah) pada tahun 2018
berdasarkan data dari tahun 2006-2015 di PT.PLN (Persero) Cabang Medan.

1.3.

Batasan Masalah

Sebagai pembatasan masalah adalah peramalan data dengan menggunakan
Smoothing Eksponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dari Brown. Data
kuantitatif yang digunakan adalah jumlah pendapatan penjualan energi listrik
pertahun dari tahun 2006-2015.

Universitas Sumatera Utara

3

1.4.

Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode peramalan
pendapatan penjualan energi listrik cabang Medan pada tahun 2015. Peramalan ini
menggunakan Smoothing Eksponesial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dari
Brown.

1.5.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi mengenai pendapatan penjualan energi listrik di
rumah tangga pada tahun 2015.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya
yang akan meramalkan permasalahan yang sama.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi PLN untuk membuat kebijakan dalam
menjual energi listrik pada rumah tangga di tahun-tahun berikutnya.


1.6.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah:
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari
buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat diperkuliahan
ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan
dengan objek yang diteliti.

2.

Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang

Universitas Sumatera Utara


4

diperoleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel
atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat
Statistika (BPS) Sumatera Utara. Data yang telah dikumpulkan kemudian
diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3.

Metode Pengolahan Data
Data

penelitian

diramalkan

dengan

menggunakan


Smoothing

Eksponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dari Brown untuk
melihat mengetahui seberapa besar peramalan pendapatan penjualan
energi listrik di rumah tangga pada tahun 2018.

1.7.

Tinjauan Pustaka

Metode Smoothing merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata
dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan
datang. Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang
dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan
mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru.
Setiap data diberi bobot, data baru diberi bobot yang lebih besar (Steven C, 1993).
Peramalan adalah, proyeksi, atau perkiraan yang akan terjadi di masa
depan. Karena masa depan itu tidak dapat dipastikan, dibutuhkan beberapa sistem
peramalan baik implicit maupun eksplisit. Tujuannya adalah untuk menggunakan

informasi yang ada sekarang ini sebagai arahan aktifitas di masa depan untuk
mencapai tujuan organisasi (Tersine, 1994).
Permalan (forecasting) merupakan nilai-nilai sebuah peubah kepada nilai
yang diketahui dari peubah tersebut atau peubah yang berhubungan. Meramal
juga dapat didasarkan pada keahlian penilaian, yang pada gilirannya didasarkan
pada data historis dan pengalaman. Metode exponential smoothing merupakan
metode peramalan yang cukup baik untuk peramalan jangka panjang dan jangka
menengah, terutama pada tingkat operasional suatu perusahaan, dalam
perkembangan dasar matematis dari metode smoothing dapat dilihat bahwa

Universitas Sumatera Utara

5

konsep exponential telah berkembang dan menjadi metode praktis dengan
penggunaan yang cukup luas, terutama dalam peramalan bagi persediaan
(Makridaksi, 1999).
Exponential Smoothing merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada
peramalan terhadap objek pengamatan terbaru. Ia menitik-beratkan pada
penurunan prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan yang lebih tua.

Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi bagi
peramalan dari pada observasi yang lebih lama (Aryoso, 2009).
Aktivasi peramalan permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas
yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara
pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal
yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudiaan hari
dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari
aktivitas peramalan adalah melakukan minimisasi ketidak pastian yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang (Budianti, 2004).
Peramalan pendapatan penjualan energi listrik di PT.PLN (PERSERO)
cabang Medan untuk tahun 2018 yang menggunakan metode pemulusan
(Smoothing) eksponensial ganda memiliki tahap-tahap dalam menentukan
ramalan. Persamaan-persamaan yang dipergunakan dalam penerapan metode
pemulusan (smoothing) eksponensial ganda seperti yang akan diuraikan dibawah
ini.

1.

Metode Single Exponential Smoothing
Metode ini juga digunakan untuk meramalkan suatu periode kedepan.

Untuk melihat persamaan metode ini dengan metode single moving
average, maka lihat kembali persamaan matematis yang digunakan pada
permalan single moving average.
Menentukan nilai permulusan eksponensial tunggal (

Universitas Sumatera Utara

6

2.

Metode Double Expnontial Smoothing Satu Parameter Brown
Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown adalah
serupa dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan
tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana
terdapat unsur trend, perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dangan
dadapat ditambahkan kepada nilai pemulusan dan disesuaikan untuk trend.
Persamaan yang dipakai dalam implementasi pemulusan linier satu
parameter Brown:
Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda


3.

Menentukan nilai
)

(
4.

Menetukan
)

Dimana:
= nilai peramalan untuk m periode kedepan
= besarnya konstanta periode t
= besarnya slope periode t
= jumlah periode yang di ramalkan
= nilai rill period t
= nilai parameter pemulusan
= nilai pemulusan eksponensial tunggal periode t
= nilai pemulusan eksponensial ganda periode t
= nilai pemulusan eksponensialtunggal periode t-1
= nilai pemulusan eksponensial ganda periode t-1

Universitas Sumatera Utara