Pengaruh Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang Belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor terhadap Efektivitas Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Bandung).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

 

ABSTRAK

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan auditor internal bersertifikasi Quailified Internal Audittor dengan Efektivitas Pengendalian Intern. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Bandung. Sertifikasi Qualified Internal Auditor adalah sertifikasi dalam bidang audit internal yang merupakan simbol kompetensi,kemampuan dan, profesionalisme dari individu yang menyandang sertifikat tersebut. Dalam memperoleh sertifikat tersebut tidak sedikit waktu dan biaya yang dikeluarkan, sebagai auditor yang telah memperoleh sertifikasi QIA wajib memberikan nilai tambah bagi organisasi dibanding sebelum bersertifikasi. Internal audit mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektifitas dan efisiensi pengendalian intern dan harus dilaksanakan oleh seseorang yang berkompeten dan professional.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan (menggunakan kuesioner). Kuesioner sebanyak 33 buah disebarkan kepada auditor internal yang bersertifikasi Qualified Internal Auditor yang dalam tahap dasar dan lanjutan dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan dalam variabel X dan variabel Y menunjukan hasil yang valid, selain itu baik variabel X dan Y memperoleh hasil yang reliable. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dapat dilihat bahwa Audtor Internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal

Auditor berperan sebesar 54,5% terhadap perubahan efektivitas pengendalian internal.

Sementara sebanyak 45,5% terdapat faktor-faktor ain yang memiliki peran. Dari hasil signifikansi korelasi pearson dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena hasil signifikansi korelasi pearson sebesar 0,000<0,05. Dari pembahasan hasil kusioner dapat ditarik kesimpulan bahwa auditor internal bersertifikasi Qualified

Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor berpengaruh

signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi Indonesia.

Kata kunci : Auditor Internal, Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Efektivitas, Pengendalian Intern


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

 

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………. ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL….………... ix

DAFTAR GAMBAR……… xi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah……….... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Kegunaan Penelitian……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………. 8

2.1 Tinjauan Pustaka………. ……… 8

2.1.1 Auditing……… 8

2.1.1.1 Pengertian Audit….……….. 8

2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit….…………... 9

2.1.1.3 Jenis-Jenis Auditor………... 10

2.1.2 Auditor Internal………...………….. 12

2.1.2.1 Pengertian Audit Internal………... 12


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

 

2.1.2.3 Fungsi dan Peranan Auditor Internal……….. 17

2.1.2.4 Aktivitas Utama Audit Internal………. . 19

2.1.3 Efektifitas……… 21

2.1.4 Sitem Pengendalian Intern……….. 22

2.1.4.1 Defenisi Sistem Pengendalian Intern……….. 22

2.1.4.2 Langkah-langkah dalam Pengendalian Intern……... 23

2.1.4.3 Tujuan Pengendalian Intern……… 24

2.1.4.5 Elemen-Elemen Pengendalian Intern………. 25

2.1.4.5 Komponen Pengendalian Intern………. 26

2.1.5 Qualified Internal Auditor………. . 32

2.1.5.1 Defenisi Sertifikasi QIA………. 32

2.1.5.2 Jenjang Pendidikan dan Materi Sertifikasi QIA……. 34

2.1.5.3 Keistimewaan Sertifikasi QIA……… 37

2.1.6 Kemampuan Proffesional Audit Internal………... 38

2.1.7 Pengaruh Internal Auditor Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan Yang Belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor Terhadap Efektifitas Pengendalian Intern………... 40

2.2 Kerangka Pemikiran………... 41

2.3 Pengembangan Hipotesis... 45

BAB III METODE PENELITIAN……… 46

3.1 Objek Penelitian………. 46

3.2 Metodologi Penelitian……… 47


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

 

3.2.2 Jenis Data……… 48

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………. 48

3.2.4 Tipe Skala dan Metode Penskalaan……… 49

3.2.4.1 Tipe Skala……… 49

3.2.4.2 Metode Penskalaan………. 50

3.2.5 Populasi dan Sampel………... 50

3.2.6 Operasionalisasi Variabel……….... 50

3.2.7 Pengujian Data……… 56

3.2.7.1 Uji Validitas……… 56

3.2.7.2 Uji Reabilitas……….. 57

3.2.8 Penetapan Hipotesis Penelitian……….. 59

3.2.9 Metode Analisis Data………. 60

3.1.10 Kriteria Penarikan Kesimpulan………. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 64

4.1 Hasil Penelitian……… 64

4.1.1 Profil Perusahaan………. 64

4.1.2 Hasil Uji Validitas……… 69

4.1.2.1 Variabel Independen……… 69

(Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan Yang Belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor) 4.1.2.2 Variabel Dependen………. 70

(Efektivitas Pengendalian Intern) 4.1.3 Hasil Uji Reabilitas………... 72 4.2 Pembahasan


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

 

4.2.1 Gambaran Data Tanggapan Responden……… 72

4.2.1.1 Auditor Internal Bersertifikasi QIA dan Yang Belum Bersertifikasi QIA……… 73

4.2.1.2 Efektivitas Pengendalian Internal………. 80

4.2.2 Pengaruh Auditor Internal Bersertifikasi QIA dan yang Belum Bersertifikasi QIA Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pada PT.TELKOM……… 88

4.2.2.1 Analisis Korelasi……… 88

4.2.2.2 Analisis Regresi………. 89

4.2.2.3 Pengujian Hipotesis……… 91

4.2.2.4 Koefisien Determinasi……… 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 94

5.2 Saran………... 95

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jenjang dan Materi Pendidikan Qualified Internal Auditor…… 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel……… 51

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Indeks Validitas dan Reliabilitas... 58

Tabel 3.3 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi……….. 61

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X………... 71

Table 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y………... 72

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian………. 74

Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Ketaatan Pada Kode Etik……… 75

Tabel 4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan dan Kecakapan……….. 77

Tabel 4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Hubungan Antar Manusia dan Komunikasi……… 78

Tabel 4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Pendidikan Yang Berkelanjutan………. 79

Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Proffesional……… 79

Tabel 4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Pengendalian……… 82

Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Penaksiran Risiko 85 Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Aktivitas Pengendalian……….. 86

Tabel 4.12 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Informasi dan Komunikasi……….. 87


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

 

Tabel 4.14 Koefisien Korelasi Auditor Internal dengan

Efektivitas Pengendalian Internal... 91

Tabel 4.15 Hasil Regressi Auditor Internal Terhadap

Efektivitas Pengendalian Internal……….. 92


(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Auditing, Auditor , dan Pekerjaan Mereka……... 10

Gambar 2.2 Lima Tingkat Pendidikan Qualified Internal Auditor…… 34

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran……… 45

Gambar 4.1 Struktur Organisasi………. 69

Gambar 4.2 Garis Kontinum Kategorisasi Variabel Auditor internal

bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum

bersertifikasi Qualified Internal Auditor... 81

Gambar 4.3 Garis Kontinum Kategorisasi Variabel

Efektivitas Pengendalian Internal... 89


(9)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Internal auditor mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah satu yang perlu dilakukan Internal Auditor agar operasi perusahaan berjalan efektif dan efisien adalah dengan menyelenggarakan pengendalian intern yang memadai. Tujuan utama dari pengendalian intern adalah untuk mengetahui efesiensi dan efektifitas operasi perusahaan, memperoleh suatu laporan yang andal, dan untuk mengetahui kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Arens at all,2003:270). Pengendalian internal yang baik dapat mengatasi dengan cepat kejadian yang dianggap tidak efektif bagi perusahaan.

Sistem pengendalian intern merupakan faktor yang dapat menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan yang dihasilkan perusahaan. Perlu adanya konsep-konsep yang mendasarinya, yaitu tanggung jawab manajemen, jaminan yang memadai, metode pengolahan data dan keterbatasan pengendalian. Internal audit mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektifitas dan efisiensi pengendalian intern. (Iriyadi, 2004).

Stonner, Freeman, Gilbert dalam bukunya Manajemen (1996:9) mendefenisikan efektif dan efisien sebagai berikut:

“efektif adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai atau dengan kata lain melakukan hal yang tepat, sedangkan efisien berarti


(10)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi atau dengan kata lain melakukan dengan tepat”

Wilkinson, dkk (1996:234) mengungkapkan bahwa jika efektifitas pengendalian internal telah dillksanakan maka semua operasi, sumber daya fisik, dan tujuan perusahaan akan tercapai, serta resiko menjadi kecil. Dunia usaha sekarang ini mempunyai perhatian yang semakin meningkat terhadap sistem pengendalian intern yang baik, tetapi pengendalian intern tersebut tidaklah dapat berlaku secara universal. Pengendalian yang baik untuk suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lain meskipun perusahaan itu termasuk dalam bidang usaha yang sejenis.(Nasution, 2003)

Hadibroto (1984) mengemukakan ciri-ciri sistem pengendalian intern yang memadai adalah adanya empat unsur seperti berikut ini:

1. Suatu bagan organisasi yang menungkinkan pemisahan fungsi secara tepat.

2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar

tercapai. Pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang-hutang, hasil dan biaya.

3. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian organisasi.

4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawab.

Dari penjelasan diatas diketahui bahwa salah satu kriteria pengendalian intern yang memadai, harus dilaksanakan oleh seseorang yang berkompeten dan professional.

Dalam perkembangannya Kebutuhan akan internal auditor di Indonesia mulai

dirasakan setelah keluarnya Position Paper #1/2003 yang disampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia, Menteri BUMN dan Ketua Bapepam mengenai penting


(11)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha dan strategisnya peran internal auditor dalam upaya mentransformasi good corporate governance principles dari tataran ideal ke dalam bentuk yang lebih konkret, yaitu tataran implementasi. Kebutuhan dunia bisnis akan internal auditor yang kompeten terus meningkat dan belum diimbangi oleh jumlah sumber daya kompeten secara memadai. (www.widyamandala.org)

Effendi dalam situs http://ade-hsl.blogspot.com mengatakan profesi auditor internal sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi apapun, baik perusahaan swasta, BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan asing, pemerintahan, lembaga pendidikan dan Organisasi Nir Laba. Dalam melakukan rekrutmen terhadap tenaga auditor internal untuk suatu organisasi, selain dapat diambil dari karyawan / staf dari bagian / divisi lain, juga diperoleh dari pihak luar organisasi, baik yang telah berpengalaman maupun yang baru lulus dari perguruan tinggi (fresh graduate). Persaingan untuk memperebutkan posisi Auditor internal ternyata lebih ketat dibandingkan posisi tenaga staf akuntansi (accounting staff) atau Auditor untuk Kantor Akuntan Publik (KAP), sebab auditor internal dapat diperebutkan oleh lulusan dari berbagai disiplin ilmu serta berbagai pengalaman kerja.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal pada tanggal 12 Mei 2004 telah menetapkan Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dan wajib diterapkan semua anggota organisasi profesi yang tergabung dalam konsorsium dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 2005. Konsorsium merekomendasikan anggota IIA Indonesia Chapter, Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK SPI) BUMN/BUMD, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) agar segera memasukkan (mengadopsi) jiwa yang terdapat dalam butir-butir standar ini kedalam


(12)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha Audit Charter, pedoman, kebijakan serta prosedur audit internal yang ada pada organisasi masing-masing

Auditor Internal yang memenuhi spesifikasi dan kualifikasi yang telah ditetapkan akan mendapat sertifikasi. Sertifikasi ini merupakan suatu pengakuan atas kemampuan yang dimilikinya. Sertifikasi auditor internal dapat diperoleh setelah auditor internal melalui serangkaian pendidikan yang ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme auditor internal.

Effendi, mengutip bukunya Brown yaitu The Global Practice of Internal Auditing menyatakan bahwa Certified Internal Auditor (CIA) merupakan satu-satunya sertifikasi bidang audit internal yang diakui secara internasional. Gelar CIA saat ini dijadikan sebagai salah satu pengakuan atas integritas, profesionalisme dan kompetensi pemegangnya di bidang Audit Internal. Pemegang sertifikat CIA akan mendapat pengakuan yang tinggi karena program CIA terkenal memiliki standar

pengetahuan, integritas dan profesionalisme yang tinggi pula. Sertifikasi ini

dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA).

Sertifikasi yang diakui di Indonesia adalah Qualified Internal Audit (QIA). QIA adalah gelar kualifikasi dalam bidang internal auditing, yang merupakan simbol profesionalisme dari individu yang menyandang gelar tersebut. Gelar QIA juga merupakan pengakuan bahwa penyandang gelar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sejajar dengan kualifikasi internal auditor kelas dunia. QIA diberikan oleh Dewan Sertifikasi yang terdiri dari unsur-unsur organisasi profesi internal audit terkemuka di Indonesia yaitu unsur Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan (BPKP), Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern , The Institute of Internal Auditor (IIA) Indonesia Chapter, Perhimpunan Auditor Internal Indonesia


(13)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha (PAII), YPIA dan akademisi serta praktisi bisnis yang memiliki kompetensi dan komitmen terhadap internal auditing. Sampai saat ini, YPIA adalah satu-satunya lembaga yang diberi wewenang oleh Dewan Sertifikasi untuk menyelenggarakan pendidikan dan Ujian Sertifikasi QIA. (Effendi, 200). Dalam situs

www.internalauditing.com, Tugiman (2006) menyatakan bahwa Auditor Internal

yang bersertifikasi QIA atau CIA mempunyai kemampuan lebih dalam mengevaluasi sistem pengendalian internal.

Rujukan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fajar (widyatama, 2008) yang berjudul “Hubungan Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dengan kualitas komunikasi hasil penugasan Audit Internal” pada Studi Kasus PT. PLN (Persero) Bandung menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dengan kualitas komunikasi hasil penugasan audit internal, dengan rata-rata resiko kesalahan sebesar 5%. Penelitian ini dilakukan pada 48 responden di PT. PLN (Persero) Bandung.

Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan Yang belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor Terhadap Efektifitas Pengendalian Intern.”

Mengambil variabel dan pendekatan yang berbeda, penulis bermaksud untuk menilai sejauh mana Internal Auditor bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan Yang belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor memiliki pengaruh terhadap efektifitas pengendalian Intern.


(14)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka Identifikasi masalah yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kegiatan pengendalian internal pada perusahaan PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk. (TELKOM) Bandung sudah efektif?

2. Seberapa besar pengaruh positif Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan Yang belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor terhadap Efektifitas Pengendalian Intern pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Bandung.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui apakah kegiatan pengendalian intern pada perusahaan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Bandung sudah efektif.

3. Untuk mengetahui apakah Internal Auditor Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan Yang belum Bersertifikasi Qualified Internal Auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Efektifitas Pengendalian Intern pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan akan memberikan Informasi yang dapat dimanfaatkan oleh:


(15)

Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan        |   

Universitas Kristen Maranatha

1. Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber pemikiran berupa saran positif untuk mengevaluasi serta meningkatkan fungsi Internal auditor dan pelaksanaan pengendalian Internal yang berjalan di perusahaan.

2. Pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran untuk melakukan penelitian dengan masalah yang sama.


(16)

Universitas Kristen Maranatha Bab V Kesimpulan dan Saran | 94

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified

Internal Auditor terhadap efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi

Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Simpulan

1. Efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi Indonesia sudah

tinggi atau sudah efektif. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor pada PT Telekomunikasi Indonesia.

2. Auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum

bersertifikasi Qualified Internal Auditor memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 54,5% terhadap perubahan efektivitas pengendalian internal. Hasil pengujian secara empiris membuktikan bahwa auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi Indonesia


(17)

Universitas Kristen Maranatha Bab V Kesimpulan dan Saran | 95

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

1. Bagi Perusahaan

a. Audit internal dalam melakukan penilaian atas pengendalian perusahaan

untuk memberikan keyakinan bahwa risiko usaha telah diketahui dan tujuan serta alasan tercapai secara efisian, efektif, dan ekonomis.

b. Para Auditor Internal Perusahaan diharapkan selalu berupaya meningkatkan

keahlian dan kemampuan teknisnya melalui pendidikan berkelanjutan (misalnya: keanggotaan, profesi, seminar, kursus, pogram pelatihan dan mengikuti pelatihan dan pendidikan bersertifikasi QIA.

2. Bagi Peneliti Lainnya

a. Sebaiknya sampel yang digunakan lebih banyak lagi dari yang penulis

gunakan agar dapat diperoleh sampel yang lebih mewakili.

b. Memasukan faktor-faktor lain yang belum diteliti oleh penulis dalam


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2003. Auditing & Pelayanan

Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jakarta: Indeks.

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2006. Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach. Edisi 11. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2008. Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach. Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Arikunto, Suharsini. 1998. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka cipta

Cahsin, James A., Paul D, Neuwirth., John F, levy. 1998. Cashin’s Hand Book For

Auditors. Second edition. Mc Graw Hill International

Chris Barker, Nancy Pistrang & Robert Elliot (2002). Research Methods in Clinical

Psychology.( 2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England

Fajar. 2005. Skripsi: Hubungan Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal

Auditor dengan Kualitas komunikasi hasil penugasan Audit Internal. Bandung.

Widyatama.

Hadibroto. 1984. Masalah Akuntansi. Jakarta: Lembaga penerbit FE UI.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Heckert J.B., James D. Wilson dan Jhon B. Campbell. 1986. Controllership. Tugas

Akuntan Manajemen. Edisi Tiga. Jakarta: Terjemahan Penerbit Erlangga.

Ikatan Akuntan Indonesia. Kompartemen Akuntan Publik. 2001. Standar/Akuntansi


(19)

Universitas Kristen Maranatha Indriyanto, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis: Untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. Yogjakarta: BPFE

Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Auditor Internal. Jakarta

Moeller dan Witt. 1999. The Institute of Internal Auditors. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi dan kanaka puradireja. 1998. Auditing. Edisi ke 5. Jakarta: Salemba Empat. Nasution. 2003. Metode research. Jakarta: PT.bumi aksara

Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia..

Patricia, dan Audrey. 1996. Practitioners and users perception of the benefit of

certification of internal auditor. Journal.

Sawyer, L.B., M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. 2006. Sawyer’s Internal Auditing: Audit Internal

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Stonner, James., Freeman, Edward., dan Gilbert, Daniel. 1996. Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Syahrul dan Nizar, Afdi. 2000. Kamus akuntansi. cetakan pertama. Jakarta: Citra Harta Prima.


(20)

Universitas Kristen Maranatha Moeller, Robert. 2005. Brinks Modern Internal Auditing. John willey and sons. Wilkinson,Joseph W dan Wibowo, Herman. 1996. Sistem akunting dan informas. Jilid 3.

Jakarta: Binarupa Aksara. http://ade‐hsl.blogspot.com www.eko13wordpress.com www.internalauditing.com www.internalauditing.or.id

www.damandiri.or.id 


(1)

Bab I Pendahuluan        |   

1. Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber pemikiran berupa

saran positif untuk mengevaluasi serta meningkatkan fungsi Internal auditor

dan pelaksanaan pengendalian Internal yang berjalan di perusahaan.

2. Pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan dapat

dijadikan sebagai landasan pemikiran untuk melakukan penelitian dengan

masalah yang sama.


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran | 94

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor terhadap efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Simpulan

1. Efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi Indonesia sudah tinggi atau sudah efektif. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor pada PT Telekomunikasi Indonesia. 2. Auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum

bersertifikasi Qualified Internal Auditor memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 54,5% terhadap perubahan efektivitas pengendalian internal. Hasil pengujian secara empiris membuktikan bahwa auditor internal bersertifikasi Qualified Internal Auditor dan yang belum bersertifikasi Qualified Internal Auditor berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pada PT Telekomunikasi Indonesia


(3)

Bab V Kesimpulan dan Saran | 95

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

1. Bagi Perusahaan

a. Audit internal dalam melakukan penilaian atas pengendalian perusahaan

untuk memberikan keyakinan bahwa risiko usaha telah diketahui dan tujuan serta alasan tercapai secara efisian, efektif, dan ekonomis.

b. Para Auditor Internal Perusahaan diharapkan selalu berupaya meningkatkan keahlian dan kemampuan teknisnya melalui pendidikan berkelanjutan (misalnya: keanggotaan, profesi, seminar, kursus, pogram pelatihan dan mengikuti pelatihan dan pendidikan bersertifikasi QIA.

2. Bagi Peneliti Lainnya

a. Sebaiknya sampel yang digunakan lebih banyak lagi dari yang penulis

gunakan agar dapat diperoleh sampel yang lebih mewakili.

b. Memasukan faktor-faktor lain yang belum diteliti oleh penulis dalam


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2003. Auditing & Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jakarta: Indeks.

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 11. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2008. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Arikunto, Suharsini. 1998. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka cipta

Cahsin, James A., Paul D, Neuwirth., John F, levy. 1998. Cashin’s Hand Book For Auditors. Second edition. Mc Graw Hill International

Chris Barker, Nancy Pistrang & Robert Elliot (2002). Research Methods in Clinical

Psychology.( 2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England

Fajar. 2005. Skripsi: Hubungan Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor dengan Kualitas komunikasi hasil penugasan Audit Internal. Bandung. Widyatama.

Hadibroto. 1984. Masalah Akuntansi. Jakarta: Lembaga penerbit FE UI.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Heckert J.B., James D. Wilson dan Jhon B. Campbell. 1986. Controllership. Tugas

Akuntan Manajemen. Edisi Tiga. Jakarta: Terjemahan Penerbit Erlangga.

Ikatan Akuntan Indonesia. Kompartemen Akuntan Publik. 2001. Standar/Akuntansi Keuangan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.


(5)

Indriyanto, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. Yogjakarta: BPFE

Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Auditor Internal. Jakarta

Moeller dan Witt. 1999. The Institute of Internal Auditors. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi dan kanaka puradireja. 1998. Auditing. Edisi ke 5. Jakarta: Salemba Empat. Nasution. 2003. Metode research. Jakarta: PT.bumi aksara

Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia..

Patricia, dan Audrey. 1996. Practitioners and users perception of the benefit of certification of internal auditor. Journal.

Sawyer, L.B., M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. 2006. Sawyer’s Internal Auditing: Audit Internal

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Stonner, James., Freeman, Edward., dan Gilbert, Daniel. 1996. Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Syahrul dan Nizar, Afdi. 2000. Kamus akuntansi. cetakan pertama. Jakarta: Citra Harta Prima.


(6)

Moeller, Robert. 2005. Brinks Modern Internal Auditing. John willey and sons. Wilkinson,Joseph W dan Wibowo, Herman. 1996. Sistem akunting dan informas. Jilid 3.

Jakarta: Binarupa Aksara. http://ade‐hsl.blogspot.com www.eko13wordpress.com www.internalauditing.com www.internalauditing.or.id www.damandiri.or.id  www.widyamandala.org  


Dokumen yang terkait

Fungsi dan Kedudukan Internal Auditor pada PT. Kharisma Indonesia Jaya Medan

0 20 56

Kedudukan Dan Fungsi Internal Auditor Pada PT. Sidharta Husada Medan

0 32 81

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pengaruh peran dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal : studi empiris perguruan tinggi badan layanan umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten

1 18 0

Analisis Auditor Internal Pengaruhnya Terhadap Kualitas Pelaksanaan Audit Internal (Kasus pada Auditor Internal Bersertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dengan Auditor Internal yang Tidak Bersertifikasi QIA Pada PT. INTI dan PT. PINDAD Bandung)

6 78 273

Peranan Auditor Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.).

0 0 25

Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada Perusahaan X di Bandung.

2 2 22

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas Pengendalian Internal Penjualan.

0 0 18

Pengaruh Role Stress terhadap Perilaku Disfungsional Internal Auditor dan Kinerja Internal Auditor (Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Wilayah Bandung).

1 4 27

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Internal terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Kasus pada Kantor Inspeksi PT. BRI (Persero) Tbk, Bandung).

0 0 24