PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG.

(1)

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh :

Aris Muharram

0802964

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA

PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA

BANDUNG

Oleh Aris Muharram

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Aris Muharram 14 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ARIS MUHARRAM

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Drs. Endang Supardi M.Si NIP. 195905081987031002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001


(4)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

ABSTRAK

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG Oleh:

Aris Muharram 0802964

Skripsi ini dibimbing oleh : Drs. Endang Supardi, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondusifitas iklim organisasi, gambaran tingkat semangat kerja pegawai, serta adakah pengaruh iklim organisasi tehadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: pertama adalah variabel X (iklim organisasi) yang memiliki indikator: 1) structure, 2) responsibility, 3) reward, 4) warmth,

5) support, 6) organizational identity and loyality,dan 7) riks, kedua adalah Variabel Y

(semangat kerja) yang indikatornya adalah: 1) disiplin,2) tanggung jawab, 3) antusiasme, 4) inisiatif, dan 5) kerja sama.

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala interval. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Berdasarkan data yang diperoleh hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklim organisasiberpengaruh positif terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.


(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE ORGANIZATIONAL CLIMATE TO EMPLOYEES WORKING SPIRIT OF THE REGIONAL COMPANY CLEANLINESS CITY OF

BANDUNG.

By:

Aris Muharram 0802964

This Script is guided by:

Drs. Endang Supardi, M.Si

This research aims to know the description of the organizational climate, employee working spirit level of representation, as well as organizational climate influence is taking action against employee morale in the company of the regional company cleanliness city of Bandung.

In this study there are two variables examined, namely: the first is the variable X (climate organization) that has an indicator: 1) structure, 2) responsibility, 3) reward, 4) warmth, 5) support, 6) organizational identity and loyality, and 7) risk, second is the Variable Y (working spirit) that charge indicators will be: 1) discipline,2) responsibilitie, 3) enthusiasm,4) initiative, and 5) teamwork. This research is explanatory survey methods, data gathering techniques by means of dissemination of the question form (questionnaire). The instruments used are the now interval scale model. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. Based on the data obtained in this study results show that the positive effect the Organization climate of working spirit of the regional company cleanliness city of Bandung.


(6)

i

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... 7

DAFTAR LAMPIRAN ... 8 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESISError! Bookmark not d 2.1 Konsep Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Pendekatan Iklim Organisasi .. Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim OrganisasiError! Bookmark not defin 2.1.4 Indikator Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.


(7)

ii

2.2 Konsep Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengertian Semangat Kerja .... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat KerjaError! Bookmark not defin 2.2.3 Indikator Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Penelitan Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Error! Bookmark not defined. 3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.


(8)

iii

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Variabel-Variabel PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined. 4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat KerjaError! Bookmark not defin BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.


(9)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember 2012 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung . Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Kajian Empirik Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasional Iklim Organisasi... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Operasional Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.


(10)

v

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Kategori Penafsiran Deskripsi Variabel Iklim Organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Structure ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Structure ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Responsibility ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Responsibility ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Reward ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Reward ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Warmth .... Error! Bookmark


(11)

vi

Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Warmth ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Support .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Support ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator organizational identity and loyality ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap organizational identity and loyality ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Risk .... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Risk ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Kategori Penafsiran Deskripsi Variabel Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Semangat Kerja... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Disiplin .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.24 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Disiplin ... Error! Bookmark not defined.


(12)

vii

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

Tabel 4.25 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Tanggung Jawab ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.26 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tanggung Jawab ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.27 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Antusias ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.28 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Antusias ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.29 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Inisiatif .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.30 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Inisiatif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.31 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Kerja Sama ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.32 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kerja Sama Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.33 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.


(13)

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tentang Konsep Dasar Perilaku Individu ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku organisasi ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.4 Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Structure ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Responsibility ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Reward Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Warmth Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Indikator Support Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator organizational identity and loyality ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Risk ... Error! Bookmark


(14)

9

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Gambar 4.9 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Disiplin ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tanggung Jawab .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Antusias ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Inisiatif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerja Sama ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3 Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba Dan Setelah Uji Coba) ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 5 Data Hasil Penyebaran Angket ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Data Deskripsi Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 7 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.


(15)

10

Lampiran 8 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 9 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 11 Frekuensi Bimbingan ... Error! Bookmark not defined.


(16)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang tidak dapat digantikan peranannya bagi efektivitas organisasi. Walaupun semua perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tidaklah mungkin alat-alat teknologi tersebut bernilai guna secara efektif. Seperti apa yang dikemukakan oleh Hasibuan (2007:10) bahwa :”Manusia selalu berperan aktif, dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu

terwujudnya tujuan organisasi.”

Sebuah organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang cakap, terampil, dan berprestasi merupakan suatu kekayaan yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap berkembangnya suatu organisasi. Oleh karena itu menurut pendapat Hasibuan (2007:13): “Pegawai adalah kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Pegawai berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan

tujuan yang ingin dicapai.”

Hal-hal yang menjadi masalah pokok dari tenaga kerja atau manusia disini adalah bagaimana caranya agar tenaga kerja ini dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mampu memberikan hasil yang optimal sesuai dengan apa yang diharapkan.


(17)

Setiap perusahaan selalu berusaha agar produktivitas kerja pegawainya dapat ditingkatkan dan salah satunya dengan meningkatkan semangat dan kegairahan kerja pegawai. Semangat kerja ini perlu ditingkatkan karena merupakan unsur penunjang tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

Menurut Siswanto (2005:264) pengertian semangat kerja dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Pengertian moral kerja atau semangat kerja dan kegairahan kerja secara definitif dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.”

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa semangat kerja merupakan reaksi pegawai terhadap pelaksanaan kerja secara giat dengan perasaan senang demi tercapainya tujuan bersama.

Besar harapan perusahaan kepada pegawai, terutama untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya seoptimal mungkin guna mencapai tingkat produktivitas tertinggi. Permasalahan yang sering timbul dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan adalah tingkat semangat kerja pegawai.

Ketidakhadiran atau kemangkiran merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan alat ukur untuk mengukur tingkat semangat kerja pegawai terhadap perusahaan karena dengan semangat kerja pegawai yang tinggi maka akan menciptakan kinerja yang tinggi bagi perusahaan. Persentase ketidakhadiran pegawaiberikut ini juga dapat menggambarkan bagaimana tingkat semangat kerja yang ditunjukan oleh pegawai pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota


(18)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Bandung. Berikut data mengenai ketidakhadiran pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung :

Tabel 1.1

Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember 2012 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Bulan

Keterangan

Izin Cuti Sakit Mangkir Terlambat

Datang

Cepat Pulang

Januari 2,04% 0,08% 1,64% 4,08% 20,34% 15,66% Februari 2,64% 0,04% 2,75% 2,68% 23,36% 19,34% Maret 1,28% 0,08% 2,44% 2,64% 19,66% 18,26% April 2,64% 0,06% 2,88% 3,06% 20,34% 15,12% Mei 2,12% 0,04% 2,77% 2,08% 22,34% 17,05% Juni 1,08% 0,36% 2,68% 2,08% 23,66% 21,12% Juli 2,04% 0,08% 2,44% 2,12% 28,34% 23,68% Agustus 2,12% 0,68% 2,77% 4,04% 32,66% 22,05% September 1,04% 0,12% 1,84% 2,64% 31,34% 26,08% Oktober 2,64% 0,08% 3,56% 2,08% 29,68% 19,05% November 3,06% 0,86% 2,24% 2,64% 28,26% 23,86% Desember 2,04% 0,08% 2,77% 2,08% 20,34% 15,05%

Rata-rata 2,06% 0,21% 2,57% 2,69% 25,03% 19,69%

Sumber: PD Kebersihan Kota Bandung

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata jumlah ketidakhadiran pegawai yang meliputi (sakit, ijin, cuti dan mangkir) dan pegawai yang terlambat datang dan cepat pulang selama satu tahun terakhir terhitung mulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 masih dirasakan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Rata-rata jumlah pegawai yang mangkir sebesar 2,69% dan pegawai dikatakan terlambat apabila melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan yaitu 30 menit dari jam masuk yaitu sebesar 25,03%. Sedangkan rata-rata jumlah pegawai yang cepat pulang selama satu tahun terakhir


(19)

sebesar 19,69%.Hal ini menunjukan bahwa tingkat disiplin kerja pegawai rendah, sehingga dapat menggambarkan tingkat semangat kerja yang rendah.

Selain faktor ketidakhadiran, ada faktor lainnya yang menunjang dalam mengukur tingkat semangat kerja pegawai, yaitu turnover yang tersaji dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1.2

Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

NO BAGIAN/UNIT KERJA

TAHUN

2011 2012

MASUK KELUAR MASUK KELUAR

1

Staff Kepegawaian Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

0 18 0 25

JUMLAH 0 18 0 25

PERSENTASE 0 1,1 0,0 1,6

Sumber: PD Kebersihan Kota Bandung

Seperti yang terlihat pada tabel daftar diatas bahwa pegawai yang berhenti dari Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung pada tahun 2011 sebanyak 18 orang sedangkan pada awal tahun 2013 terjadi kenaikan pegawai yang berhenti dari pekerjaannya baru 25 orang. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ibu Indah selaku bagian SDM Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung bahwa sebagian besar pegawai yang berhenti dengan keterangan pensiun dini secara sukarela artinya mungkin saja mereka sudah merasa bosan dengan pekerjaannya atau mencari penghasilan yang lebih baik di tempat bekerja selanjutnya. Keadaan demikian menjadi suatu permasalahan yang harus segera diatasi oleh pimpinan agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat meningkatkan semangat kerja pegawai guna tercapainya tujuan perusahaan.


(20)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terhadap semangat kerja pegawai adalah iklim organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Zainun

(2004:172) bahwa “Terdapatnya suatu suasana dan iklim organisasi yang

bersahabat mampu meningkatkan semangat kerja pegawai”.

Menurut Davis dan Newstrom (2004 : 80) iklim organisasi adalah yang menyangkut semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya.

Iklim organisasi yang dirasakan individu secara positif (menyenangkan) akan memberikan tampilan kerja yang baik dan efektif yang akhirnya mempengaruhi pada keberhasilan organisasi. Iklim organisasi terjadi di setiap organisasi dan akan mempengaruhi perilaku organisasi dan diukur melalui persepsi setiap anggota organisasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis dengan Ibu Indah selaku bagian SDM Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung ternyata ada beberapa masalah yang terjadi berkaitan dengan suasana iklim organisasi sebagai berikut :

1. Pada setiap ruang kantor antara sesama pegawai terlihat ada beberapa yang tidak menggunakan jam kerja dengan sebaik mungkin, hal ini dapat dikatakan penggunaan jam kerja yang belum maksimal.

2. Terlihat pula pegawai yang datang terlambat ke tempat kerja 5-10 menit, tetapi dengan alasan mereka telah datang tepat setelah jam masuk kerja dan telah mengisi daftar kehadiran terlebih dahulu. Setelah itu, izin keluar dengan alasan pribadi masing-masing.


(21)

Suasana seperti ini akan menyebabkan ketidakefektifan dalam melakukan pekerjaan dan tertundanya pencapaian target-target pekerjaan yang sudah direncakan sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara juga jika dilihat dari suasana kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, sering ditemukan meja-meja kerja yang kosong saat pertengahan jam kerja masih berlangsung. Iklim organisasi seperti diindikasikan menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya tingkat semangat kerja para pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai. Berawal dari hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai yang dituangkan dalam judul:

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung”

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kondusifitas iklim organisasi pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat semangat kerja pegawai pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?

3. Adakah pengaruh iklim organisasiterhadap semangat kerja pegawai pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?


(22)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai kondusifitas iklim organisasi pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat semangat kerja pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu :

1. Manfaat teoritis, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai kajian yang berkaitan dengan iklim organisasi dan semangat kerja.

2. Manfaat praktis, diharapkan berguna bagi instansi untuk mengembangkan teori manajemen yang diteliti yaitu iklim organisasi dan semangat kerja. 3. Manfaat lainnya, sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran

bagi para peneliti yang akan menggunakan penelitian yang berkaitan dengan iklim organisasi dan semangat kerja pegawai.


(23)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Bab ini akan membahas mengenai objek penelitian, metode penelitian, operasional variabel, populasi, teknik dan alat pengumpulan data, pengujian instrumen, teknik analisis data, pengujian hipotesis dan waktu penelitian dari penelitian yang akan dilakukan.

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai yang akan di lakukan pada perusahaan daerah kebersihan kota bandung.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Agustus 2013 sampai dengan penelitian ini berakhir.Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel dari seluruh staf pegawai perusahaan daerah kota bandung.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:203), “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.


(24)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode

explanatory survey. Explanatory survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap

sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Explanatory survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.

3.3 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian ke dalam indikator sebagai skala, untuk mendefinisikan dan mengukur variabel.Untuk menghindari salah pengertian dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2007:20) bahwa “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi


(25)

Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan variabel dan menentukan data apa yang diperlukan, serta mempermudah pengukuran variabel-variabel tersebut maka dioperasionalisasikan. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasional Iklim Organisasi

Variabel X Indikator Ukuran Skala

pengukuran No. Item Iklim organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif

dirasakan oleh anggota organisasi yang kemudian akan mempengaruhi perilaku mereka berikutnya(Lussier dalam Barkah (2002)) 1.Structure(penstrukturan)

1. Tingkat

kejelasan struktur

interval

1

2. Tingkat

pelaksanaan pekerjaan yang mengacu pada prosedur

2

2. Responsibility

(pengawasan)

1. Tingkat

kejelasan pengawasan yang dilakukan

perusahaan interval

3

2. Tingkat

tanggung jawab atas semua hasil pekerjaan

4

3. Reward

(penghargan)

1. Tingkat

penghargaan terhadap pegawai yang berprestasi

interval 5

4. Warmth

(kenyamanan)

1. Tingkat

peran serta pegawai terhadap hasil

kerja interval

6

2. Tingkat

kepuasan terhadap hasil kerja


(26)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

5. Support

(dukungan)

1. Tingkat

dukungan yang diberikan rekan kerja

interval

8

2. Tingkat

motivasi yang diberikan pimpinan

9

6. Organizational Identity And Loyalty

(loyalitas)

1. Tingkat

perasaan bangga terhadap

perusahaan

interval

10

2. Tingkat

Loyality terhadap perusahaan

11

7. Risk

(resiko)

1. Tingkat

keleluasaan pegawai untuk bertindak

interval

12

2. Tingkat

toleransi yang diberikan perusahaan terhadap resiko kesalahan 13

Sumber : (Lussier dalam Barkah (2002))

Tabel 3.2

Operasional Semangat Kerja

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

Pengukuran No. Item Semangat kerja adalah keadaan psikologis seseorang yang menimbulkan kesenangan yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan giat dan konsekuen

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.(Siswanto

1. Disiplin

1. Tingkat ketepatan jam masuk kerja

interval

1 2. Tingkat

ketepatan jam keluar kerja

2

3. Tingkat kepatuhan pada tata tertib


(27)

(2005:265)) 2. 4. Tingkat kepatuhan pada prosedur kerja 4 3. Tanggung jawab

1. Tingkat kesediaan melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab

interval 5

interval 2. Tingkat

kesediaan untuk Berani menanggung resiko

6

3. Tingkat kesediaan bekerja tepat waktu

7

4. Antusias

1. tingkat untuk

mengutamaka n prestasi kerja

interval

8

2. Semangat dalam mencari solusi terhadap masalah

pekerjaan.

9

3. semangat menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin 10 5. Inisiatif 1. menciptakan ide-ide baru untuk meningkatkan mutu pekerjaan


(28)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

2. memberikan saran untuk kemajuan perusahaan

12

6. Kerja sama

1. bekerja sama dalam

menyelesaikan pekerjaan yang sulit

interval

13

2. menciptakan hubungan yang harmonis dengan rekan kerja.

14

Sumber : (Siswanto (2005:265))

3.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder.Sugiyono (2007:129) mengartikan bahwa “Sumber primer adalah sumber daya yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.

3.4.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian.Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah hasil wawancara dan angket yang didapatkan langsung dari responden pada objek penelitian.

3.4.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan secara langsung dengan objek penelitian.Dalam penelitian ini


(29)

yang menjadi sumber data sekunder adalah buku literatur dan berkas-berkas atau dokumen pada objek penelitian.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) mengemukakan

bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit

analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek

penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Sedangkan Somantri dan Muhidin (2006) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan unit penelitian atau analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah staf pegawai perusahaan daerah kebersihan Kota Bandung yang berjumlah 281 orang yang meliputi 6 bagian. Dapat dilihat di tabel 3.3

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

NO BIDANG JUMLAH

1 SDM 21

2 Perlengkapan dan TU 59

3 Hukum dan Humas 10

4 Keuangan 54

5 Penagihan 137


(30)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Dalam suatu penelitian kadang-kadangtidak semua unit populasi diteliti karena dilihat dari segi waktu, tenaga, dana serta kepraktisan dalam pengumpulan data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian yang benar-benar mewakili seluruh populasi. Sampel

penelitian menurut Sugiyono (2007:116) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dilanjutkan oleh Suharsimi Arikunto (2002:100) mengemukakan bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -25%”.

Beranjak dari pendapat di atas, maka untuk sampel penelitian ini digunakan teknik sampling dengan derajat kesalahan 10% atau 0,1. Penarikan sampel tidak hanya sebatas menarik sebagian populasi yang dilakukan begitu saja, melainkan ada aturan-aturan atau teknik-teknik tertentu. Menggunakan teknik yang tepat akan memungkinkan peneliti dapat menarik data yang reliabel. Karena itu ketentuan-ketentuan dalam penarikan sampel menjadi penting dalam kegiatan penelitian ilmiah.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating dan Sambas, 2006:71). Peneliti menggunakan teknik ini sebab sampelnya


(31)

refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel.

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Husein Umar (2000:146) yaitu:

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 74. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 74 orang pegawai perusahaan daerah kebersihan kota bandung.

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus :

(Al-Rasyid, 1994:80) Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit


(32)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing bidang, sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Penyebaran Proporsi Sampel

NO NAMA BAGIAN JUMLAH PEGAWAI PERHITUNGAN SAMPEL

1 Sumber Daya Manusia 21 21/281 x 74 6

2 Perlengkapan dan TU 59 59/281 x 74 16

3 Hukum dan Humas 10 10/281x 74 3

4 Keuangan 54 54/281 x 74 14

5 Penagihan 137 137/281 x 74 36

Jumlah 281 74

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakiltiap bidang dipilih melalui pengundian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik Wawancara dan teknik Angket atau Kuesioner dalam mengumpulkan data.

Berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode

survey. Kuesioner atau dikenal dengan sebutan angket menurut Sambas Ali M (2009:108) adalah “ Salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan


(33)

pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden”.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2002:160), suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Jumlah Angket untuk Uji Coba

No. Variabel Jumlah Item Angket

1 Iklim Organisasi (X) 13

2 Semangat Kerja (Y) 14

Total 27

Sumber : Angket Penelitian

3.2.6.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian


(34)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keshahihan sesuatu instrumen”.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( ) ( 2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y N X X N Y X Y X N r           

(Suharsimi Arikunto, 1998) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i

X

 = Jumlah skor item ke i 2

1

X = Kuadrat skor item ke i

2

i

X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

 = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i

iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba


(35)

instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid


(36)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuosioner penelitian.Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung

kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =

0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan

tidak valid.Berikut rekapitulasi perhitungannya:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi (X)

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Dari tabel pengujian validitas variabel iklim organisasi (X) terhadap 13 item angket menunjukan keseluruhan item dinyatakan valid.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Semangat Kerja (Y) No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,572 0,444 Valid

2 0,540 0,444 Valid

3 0,554 0,444 Valid

4 0,547 0,444 Valid

5 0,650 0,444 Valid

6 0,524 0,444 Valid

7 0,518 0,444 Valid

8 0,787 0,444 Valid

9 0,499 0,444 Valid

10 0,656 0,444 Valid

11 0,654 0,444 Valid

12 0,604 0,444 Valid

13 0,674 0,444 Valid


(37)

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Pada pengujian

validitas di atas untuk variabel

semangat kerja (Y), terdapat 14

item angket menunjukan keseluruhan item dinyatakan valid.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No Variabel

Jumlah Item Angket Sebelum

Uji Coba

Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid

1 Iklim Organisasi(X) 13 13 0

2 Semangat kerja (Y) 14 14 0

Total 27 27 0

Sumber: Hasil pengolahan data

3.2.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil

Item

1 0,515 0,444 Valid

2 0,643 0,444 Valid

3 0,574 0,444 Valid

4 0,508 0,444 Valid

5 0,595 0,444 Valid

6 0,631 0,444 Valid

7 0,539 0,444 Valid

8 0,642 0,444 Valid

9 0,587 0,444 Valid

10 0,526 0,444 Valid

11 0,505 0,444 Valid

12 0,844 0,444 Valid

13 0,572 0,444 Valid


(38)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai

berikut :

   

      

 2

2

11 1

1 t

i

k k r



Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya bulir soal = jumlah varians = varians total

Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 1998 : 236)

Keterangan:

= varians = jumlah skor N = jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji reabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.


(39)

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).

12.Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%. 13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel, 2. Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.


(40)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel

dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika

rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y

No. Variabel Hasil Ket.

rhitung rtabel

1. Iklim Organisasi(X) 0,834 0,444 Reliabel

2. Semangat Kerja (Y) 0,803 0,444 Reliabel

Sumber: Uji Coba Angket

Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel.Setelah memperhatikan

kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel.Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.


(41)

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara keduaproporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis

statistik yang akan diuji adalah : H0: X mengikuti distribusi normal

H1: X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data : Tabel 3.7

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

Sn (Xi) - Fo

(Xi)

Sn (Xi) - Fo (Xi)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :


(42)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =

Dimana :X = dan S =

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal. Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan

cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara . Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.  D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :


(43)

Dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi)

S2Gab = Varians gabungan = S2Gab=

Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2 Db. Log

Si2

Db. Si2

1 2 3

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2= 4. Menghitung log dari varians gabungan.

5. Menghitung nilai Barlett. 6. Menghitung nilai χ²

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut:

 Jika nilaiχ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan

homogen).

 Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak


(44)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] = b.

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan

rumus:

RJKReg[a] =JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan

rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a] =

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes=

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus: JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes –JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan

rumus: RJKTC =

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =


(45)

Fhitung =

13.Mencari nilai Ftabelpada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan

rumus:

Ftabel = F (1- α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15.Membuat kesimpulan :

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

 Jika Fhitung≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya pengaruh antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar variabel yang diteliti.Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh berbentuk data interval.


(46)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh

responden.

3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.

4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.

5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.

Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh

responden.

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.

5. Menghitung nilai uji statistik t.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel t, pada derajat bebas (db = n – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung t dengan nilai r atau nilai t yang terdapat dalam tabel.

8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau t lebih besar dari nilai tabel r atau t, maka item angket dinyatakan signifikan. 3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji hipotesis.Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis.

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah pengujian hipotesis yang dapat dilakukan adalah :


(47)

1) Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1

H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

2) Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).

3) Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi).

4) Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan? 6) Berikan kesimpulan

Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan (koefisien korelasi) antara variabel X (Iklim Organisasi) dengan Y (Semangat Kerja) maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. 1

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

No. Besarnya nilai r Interpretasi

1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat

2 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat

3 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang/Cukup Kuat

4 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Lemah

5 Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Lemah

Sumber : Sugiyono (2006:214)

Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Untuk mengetahui besarnya pengaruh iklim organisasi (variabel X) terhadap semangat kerja pegawai (variabel


(48)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

KD = r2x100% Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien korelasi


(49)

(50)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan penulis, untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Perusahan Daerah Kebersihan Kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran secara umum kondusifitas iklim organisasi di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan telah berjalan kondusif, hal tersebut dapat terlihat dari analisis deskriptif iklim organisasi pada hasil jawaban responden variabel X ada pada kategori kondusif. Hasil penelitian ini diukur melalui beberapa indikator, yaitu:1) structure; 2) responsibility; 3)

reward; 4) warmth;5) support; 6) organizational identity and loyality dan 7) risk. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, diketahui bahwa indikator structure memperoleh skor tertinggi sedangkan pada indikator reward masih

terlihat belum optimal.

2. Gambaran secara umum gambaran tingkat semangat kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan berada pada tingkat sedang. Hasil penelitian ini diukur melalui beberapa indikator, yaitu: 1) disiplin;2) tanggung jawab; 3) antusiasme; 4) inisiatif; dan 5) kerja sama. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, diketahui bahwa indikator kerja


(51)

2

sama memperoleh skor tertinggi sedangkan disiplin masih dalam tingkat rendah.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

1.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai iklim organisasi dan semangat kerja sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menujukkan bahwa iklim organisasi di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung telah kondusif. Kondisi demikian sudah bagus untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan dengan memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator reward dalam tingkat sedang dan belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan untuk lebih memperhatikan para pegawai, terutama pegawai yang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik. Salah satu hal yang dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian reward yaitu dengan memberikan penghargaan baik berupa imbalan maupun penghargaan lainnya sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan oleh para pegawai.

2. Hasil penelitian menujukkan bahwa semangat kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung berada pada kategori sedang. Kondisi demikian


(52)

3

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

sudah bagus untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan dengan memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator disiplin masih dalam tingkat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan untuk perusahaan agar lebih meningkatkan kedisiplinan bagi para pegawai salah satunya dengan memperketat izin keluar serta jam masuk kerja. Selain itu perusahaan juga diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap kayawan agar karyawan tetap loyal pada perusahaan.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, iklim organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap semangat kerja pegawai. Oleh karena itu, pihak Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung harus memperhatikan iklim organisasi yang tercipta pada perusahaan dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada semangat kerja pegawai.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

______. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barkah. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap

Prestasi Kerja Organisasi di Surabaya. Surabaya: Tesis Program

Pascasarjana Unair

Davis, Keith dan Newstrom. 2004.Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga Elfrida, Dame. 2009. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi dan

Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Petugas Lembaga

Permasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Medan. Tesis program

pascasarjana USU

Gibson, Ivancevich. 1992. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur

Proses.Jakarta:Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara Heidjrachman ranupandojo dan suad husnan. 2002. Manajemen personalia.

Yogjakarta: BPFE

Higgins. 1994. Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Iklim Organisasi dan

Kepuasan Kerja. Terjemahan Abdul Rasyid dan Ramelan, PPM, Jakarta.

Kossen, Stan. 1993. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama

Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung: PT. Rosda Karya.

Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman, Maman. (2006). Aplikasi Statistika

dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

________. 2009. Analisis Korelasi, Regresi danJalur. Bandung: Pustaka Setia. Muhidin, Sambas Ali .2010. Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama


(54)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Nawawi, Hadari. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama.Yogyakarta : GajahMada University Press

________. 2003. Manajemen Sumber daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Ndraha, Taliziduhu. 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber daya

Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya

Manusia). Jakarta: Galia Indonesia

Simamora, Henry .2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE. Yogyakarta. Siswanto, Bejo. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian

Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Stringer, Robert. 2002. Leadership and Organizational Climate. Prentice Hall. New Jersey.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Gie, The Liang. 1992. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty _______. 1992. Administrasi Perkantoran Modern Edisi Kedua. Yogyakarta :

Liberty

Tohardi, Akhmad. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada

Toulson, P. & Mike, S. 1994. The Relationship Between Organizational

Climate and Employee Perceptions of Personnel Management Practices. Journal of Public Personnel Management. Vol. 23, Issue 3.

(Fall).

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian.


(55)

Wursanto, Ig. 2007. Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta : Kanisius Zainun, Buchari. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta. Balai Pustaka

Sumber Skripsi

Yoke, Ramadhan Ginanjar. 2010. Hubungan kompensasi Dengan semangat kerja

pegawai Pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung. Skripsi

FPEB UPI. UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Ferri, Harianto. 2010. Pengaruhpenilaian kinerja Terhadap semangat kerja

Pegawai Pada Hotel Santika Bandung. Skripsi FPEB UPI. UPI Bandung:

Tidak diterbitkan

Ani, Suryani. 2008. Pengaruh iklim organisasiterhadap Efisiensi Kerja di PT.

Kharisma Muzdalifah Tours & Travel Bandung. Skripsi FPEB UPI. UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Moch, Hasan Laziefuna. 2006. Hubungan iklim organisasi Dengan Kepuasan

Kerja PegawaiDi Instansi Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Skripsi Manajemen


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan penulis, untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Perusahan Daerah Kebersihan Kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran secara umum kondusifitas iklim organisasi di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan telah berjalan kondusif, hal tersebut dapat terlihat dari analisis deskriptif iklim organisasi pada hasil jawaban responden variabel X ada pada kategori kondusif. Hasil penelitian ini diukur melalui beberapa indikator, yaitu:1) structure; 2) responsibility; 3)

reward; 4) warmth;5) support; 6) organizational identity and loyality dan 7) risk. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, diketahui bahwa indikator structure memperoleh skor tertinggi sedangkan pada indikator reward masih

terlihat belum optimal.

2. Gambaran secara umum gambaran tingkat semangat kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan berada pada tingkat sedang. Hasil penelitian ini diukur melalui beberapa indikator, yaitu: 1) disiplin;2) tanggung jawab; 3) antusiasme; 4) inisiatif; dan 5) kerja sama. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, diketahui bahwa indikator kerja


(2)

2

sama memperoleh skor tertinggi sedangkan disiplin masih dalam tingkat rendah.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

1.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai iklim organisasi dan semangat kerja sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menujukkan bahwa iklim organisasi di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung telah kondusif. Kondisi demikian sudah bagus untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan dengan memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator reward dalam tingkat sedang dan belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan untuk lebih memperhatikan para pegawai, terutama pegawai yang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik. Salah satu hal yang dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian reward yaitu dengan memberikan penghargaan baik berupa imbalan maupun penghargaan lainnya sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan oleh para pegawai.

2. Hasil penelitian menujukkan bahwa semangat kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung berada pada kategori sedang. Kondisi demikian


(3)

3

sudah bagus untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan dengan memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator disiplin masih dalam tingkat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan untuk perusahaan agar lebih meningkatkan kedisiplinan bagi para pegawai salah satunya dengan memperketat izin keluar serta jam masuk kerja. Selain itu perusahaan juga diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap kayawan agar karyawan tetap loyal pada perusahaan.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, iklim organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap semangat kerja pegawai. Oleh karena itu, pihak Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung harus memperhatikan iklim organisasi yang tercipta pada perusahaan dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada semangat kerja pegawai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

______. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barkah. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap

Prestasi Kerja Organisasi di Surabaya. Surabaya: Tesis Program

Pascasarjana Unair

Davis, Keith dan Newstrom. 2004.Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga Elfrida, Dame. 2009. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi dan

Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Petugas Lembaga

Permasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Medan. Tesis program

pascasarjana USU

Gibson, Ivancevich. 1992. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur

Proses.Jakarta:Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara Heidjrachman ranupandojo dan suad husnan. 2002. Manajemen personalia.

Yogjakarta: BPFE

Higgins. 1994. Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Iklim Organisasi dan

Kepuasan Kerja. Terjemahan Abdul Rasyid dan Ramelan, PPM, Jakarta.

Kossen, Stan. 1993. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama

Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung: PT. Rosda Karya.

Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman, Maman. (2006). Aplikasi Statistika

dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

________. 2009. Analisis Korelasi, Regresi danJalur. Bandung: Pustaka Setia. Muhidin, Sambas Ali .2010. Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama

Muhidin, Sambas Ali .2010. Statistik 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama


(5)

Nawawi, Hadari. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama.Yogyakarta : GajahMada University Press

________. 2003. Manajemen Sumber daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Ndraha, Taliziduhu. 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber daya

Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya

Manusia). Jakarta: Galia Indonesia

Simamora, Henry .2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE. Yogyakarta. Siswanto, Bejo. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian

Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Stringer, Robert. 2002. Leadership and Organizational Climate. Prentice Hall. New Jersey.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Gie, The Liang. 1992. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty _______. 1992. Administrasi Perkantoran Modern Edisi Kedua. Yogyakarta :

Liberty

Tohardi, Akhmad. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada

Toulson, P. & Mike, S. 1994. The Relationship Between Organizational

Climate and Employee Perceptions of Personnel Management Practices. Journal of Public Personnel Management. Vol. 23, Issue 3.

(Fall).

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian.


(6)

Wursanto, Ig. 2007. Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta : Kanisius Zainun, Buchari. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta. Balai Pustaka

Sumber Skripsi

Yoke, Ramadhan Ginanjar. 2010. Hubungan kompensasi Dengan semangat kerja

pegawai Pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung. Skripsi

FPEB UPI. UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Ferri, Harianto. 2010. Pengaruhpenilaian kinerja Terhadap semangat kerja

Pegawai Pada Hotel Santika Bandung. Skripsi FPEB UPI. UPI Bandung:

Tidak diterbitkan

Ani, Suryani. 2008. Pengaruh iklim organisasiterhadap Efisiensi Kerja di PT.

Kharisma Muzdalifah Tours & Travel Bandung. Skripsi FPEB UPI. UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Moch, Hasan Laziefuna. 2006. Hubungan iklim organisasi Dengan Kepuasan

Kerja PegawaiDi Instansi Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Skripsi Manajemen