PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP KEBERHASILAN USAHA : Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung.

(1)

No. Daftar/FPEB/160.UN.40.7.D1/LT/2014

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL

TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

Syofia Sofatunisa R 1006458

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP

KEBERHASILAN USAHA

(Survey pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di

Kota Bandung)

Oleh

Syofia Sofatunisa R

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Syofia Sofatunisa R 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung)

Bandung,Juli 2014

Skripsi ini disetujui oleh :

PEMBIMBING

Drs. Ani Pinayani, MM

NIP. 19620612 198803 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM


(4)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

“ Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha Pengrajin

Boneka’’

( Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung)

di bawah bimbingan Drs. Ani Pinayani, MM.

Oleh

Syofia Sofatunisa R 1006458

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha para pengrajin boneka di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 49 pengrajin boneka. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kemampuan manajerial dan variabel terikat yaitu keberhasilan usaha dengan indikator laba. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Resourced Based Strategy dari Mahoney dan Pandian serta teori Dinamis dari J. Schumpeter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui angket untuk data primer dan dokumentasi untuk data sekunder. Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 16.00 for Windows. Hasil penelitian memberikan temuan bahwa kemampuan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha yang diukur berdasarkan indikator laba.


(5)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

The Influence of Managerial Skill towards the Success of Craftsmen Doll Bussiness”

(A Survey investigated to Craftsmen Doll in Industrial District in Bandung ) Working Under Drs. Ani Pinayani, MM

by

Syofia Sofatunisa R 1006458

This study aims to determine the influence of managerial skills to business success of the craftsmen doll in the industrial district of Bandung. The study is conducted on 49 craftsmen who make these dolls. Saturated sampling technique is used as the preferred method of sampling. Independent variable that is identified consist of managerial skill while as business success is identified as a dependent variable with profit as indicator. Resource Based Theory from Mahoney and Pandian and Dinamic Theory from J. Schumpeter are using as the grand theory. Sensus design is used as the research method. Data collection was done by using questionnaires for primary data and documentation for the secondary data. The data was analyzed by simple regression analysis and data processing performed by the software SPSS 16.0 for Windows. Based on the output of data analysis, results show that, managerial skill has a positive and significant effect on business success (with indicator profit). Thus it was seen that managerial skills are essential for the success of doll business.


(6)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 5 DAFTAR GAMBAR ... 8 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1. 1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error!

Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)Error! Bookmark not

defined.

2.1.1.1 Pengertian Usaha Mikro , Kecil dan Menengah (UMKM) Error! Bookmark

not defined.

2.1.1.2 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3 Karakteristik Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Indikator Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.3 Langkah Menuju Keberhasilan BerwirausahaError! Bookmark not defined. 2.1.2.4 Jalan Menuju Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark

not defined.

2.1.2.6 Teori Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.6.1 Teory Competitive Strategy ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.6.2 Teori Resource Based Strategy ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.6.3 Teori Strategy The New 7-S’s ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Laba ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Teori Laba ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.1 Teori Dinamis Schumpeter ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.2 Teori Premi Risiko dari F.Knight ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.3 Teori Residu dari David Ricardo ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Keseimbangan Pasar Monopolistik ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Konsep Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Konsep Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Fungsi Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.3 Konsep Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.4 Indikator Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.1 Uji Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.2 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian Error! Bookmark not defined. 4.2 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Gambaran Umum Responden... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.

4.3.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... Error!

Bookmark not defined.

4.3.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengalaman usaha... Error!

Bookmark not defined.

4.3.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

4.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Hasil Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.6.1 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.6.2 Analisis regresi secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.7.1 Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha (Laba) . Error!

Bookmark not defined.

4.7.2 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Perbandingan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Indonesia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 2 Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat tahun 2011-2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 3 Data Sentra Industri Boneka di Kota Bandung Tahun 2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 1. 4 Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Sukamulya ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 1. 5 Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Warung Muncang ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 1. 6 Jumlah Rata-rata Laba, Rata-rata Volume penjualan dan Rata-rata Jumlah Produksi Pengrajin Boneka di Kota Bandung Bulan Desember 2013 – Februari 2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 1 Kriteria UMKM…….………..………...

Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 2 Karakteristik-karakteristik Utama dari Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK), dan UM (Usaha Menengah) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 3 Fungsi-Fungsi Manajemen Menurut Para AhliError! Bookmark not defined. Tabel 2. 4 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Operasional Variabel ...51 Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas Kemampuan Manajerial Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark not

defined.


(11)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha. Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Pengrajin dalam Enam Bulan Terakhir ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Klasifikasi Interval Nilai Keberhasilan UsahaError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Distribusi Frekuensi Keberhasilan Usaha (Rata-rata laba) Pengrajin Boneka Periode Oktober 2013 - Maret 2014 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Usia ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Pengalaman usaha ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 17 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Usia Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 19 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Pendidikan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 20 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Pengalaman Usaha ... Error!


(12)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4. 21 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Pendidikan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Kemampuan Manajerial dalam Hal Perencanaan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 23 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Perencanaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 24 Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengorganisasian . Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengorganisasian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 26 Kemampuan Manajerial dalam Hal Penggerakan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 27 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Penggerakan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 28 Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengawasan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 29 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengawasan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 30 Hasil Analisis Regresi Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha ( Rata-rata Laba) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 31 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Langkah Menuju Kewirausahaan yang Berhasil ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 2 Kurva Keseimbangan Jangka Pendek yang Memperoleh Keuntungan... 29

Gambar 2. 3 Kurva Keseimbangan Jangka Pendek yang Memperoleh Kerugian... ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Kurva Keseimbangan Jangka Panjang... ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran ... 49

Gambar 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 64

Gambar 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………66

Gambar 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……….. 67

Gambar 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman usaha………. 69

Gambar 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja………. 71

Gambar 4. 6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Keberhasilan Usaha………... 74

Gambar 4. 7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Kemampuan Manajerial……… 78

Gambar 4.8 Uji t Variabel Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba)……….. 92


(14)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong ke dalam “10 besar” di dunia dalam luas wilayah dan kekayaan alam yang dimilikinya. Tetapi

dalam bidang ekonomi dan negara maju, Indonesia tidak termasuk ke dalam “10

besar” dunia dari kedua kategori tersebut. Jika saat ini Indonesia belum tergolong ke dalam “10 besar” di dunia, maka hal ini merupakan tantangan bagi bangsa

Indonesia untuk mengejarnya dan menempatkan diri ke dalam “10 besar” di dunia.

Belanda dan Swiss termasuk negara maju, baik ekonomi maupun teknologinya, walaupun kedua negara tersebut tergolong kecil jika ditinjau dari luas wilayah dan jumlah penduduknya. Hal ini menandakan bahwa yang menjadi andalan utama keberhasilan pembangunan nasional kita bukanlah kekayaan alam yang berlimpah ruah, melainkan kualitas manusia Indonesia (Wijandi 2004:13).

Tantangan pembangunan dewasa ini terutama adalah tantangan kesempatan kerja atau usaha bagi penduduk yang terus meningkat. Jutaan orang atau pemuda memerlukan kerja sementara lapangan kerja formal yang baru relatif sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Ironinya, sebagian lowongan kerja yang ada tidak dapat terisi oleh mereka yang mencari pekerjaan karena mereka tidak memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang diminta. Sebagian terbesar angkatan kerja tersebut memang berpendidikan rendah dan tidak memiliki keterampilan khusus. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mereka kemudian mencari dan berusaha sendiri dalam berbagai usaha kecil. Karena usaha mereka umumnya tidak menentu dan tidak terdaftar secara resmi, maka sering usaha mereka disebut usaha informal. Usaha mikro kecil menengah,


(15)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

baik yang terdaftar secara resmi dan mempunyai kegiatan yang tetap dan sinambung ataupun yang tidak terdaftar dan tidak menentu usahanya (musiman).

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) ternyata merupakan penyerap tenaga kerja terbesar saat ini. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) mampu menyerap tenaga kerja ketika sektor formal tidak lagi dapat menampung tenaga kerja yang semakin bertambah. Sektor UMKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda utama pembangunan ekonomi di Indonesia. Seringkali dinyatakan dalam media massa, artikel di internet, seminar, bahkan pertemuan ilmiah bahwa usaha mikro kecil menengah memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pernyataan ini tentunya tidak tanpa alasan. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, selain berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Di kala krisis ekonomi pada tahun 1998, usaha mikro kecil menengah (UMKM) terbukti tangguh dan mampu bertahan jika dibandingkan dengan usaha berskala besar. Ada lima alasan mengapa UMKM mampu bertahan di kala krisis, yaitu : pertama, UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Kedua, sebagian UMKM tidak mendapatkan modal dari bank sehingga ketika terjadi kenaikan suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. Ketiga, UMKM memiliki modal yang terbatas dan pasar yang bersaing sehingga UMKM memiliki spesialisasi produk yang ketat, hal ini memungkinkan UMKM mudah untuk pindah dari usaha satu ke usaha yang lain. Keempat, reformasi menghapuskan hambatan-hambatan di pasar. UMKM memiliki pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan baku sehingga biaya produksi turun dan efisiensi meningkat. Kelima, dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerja-pekerjanya. Dengan bukti-bukti tersebut, jelas bahwa UMKM dapat diperhitungkan dengan


(16)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada (peyeumcipatat.blogspot.com, 2014). Perbandingan antara perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan usaha berskala besar (UB) di Indonesia dapat terlihat pada tabel di halaman berikut.


(17)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 1. 1

Perbandingan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Indonesia

No Indikator Satuan Tahun 2011 Tahun 2012 Perkembangan tahun 2011–2012

Jumlah Pangsa (%)

Jumlah Pangsa (%)

Jumlah (%)

1 Unit Usaha (A+B) (Unit) 55.211.396 56.539.560 1.328.163 2,41

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

(Unit) 55.206.444 99,99 56.534.592 99,99 1.328.147 2,41

- Usaha Mikro (UMi) (Unit) 54.559.969 98,82 55.856.176 98,79 1.296.207 2,38

- Usaha Kecil (UK) (Unit) 602.195 1,09 629.418 1,11 27.223 4,52

- Usaha Menengah (UM) (Unit) 44.280 0,08 48.997 0,09 4.717 10,65

B. Usaha Besar (UB) (Unit) 4.952 0,01 4.968 0,01 16 0,32

2 Tenaga Kerja (A+B) (Orang) 104.613.681 110.808.154 6.194.473 5,92

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

(Orang) 101.722.458 97,24 107.657.509 97,16 5.935.051 5,83

- Usaha Mikro (UMi) (Orang) 94.957.797 90,77 99.859.517 90,12 4.901.720 5,16

- Usaha Kecil (UK) (Orang) 3.919.992 3,75 4.535.970 4,09 615.977 15,71

- Usaha Menengah (UM) (Orang) 2.844.669 2,72 3.262.023 2,94 417.354 14,67

B. Usaha Besar (UB) (Orang) 2.891.224 2,76 3.150.645 2,84 259.422 8,97

3 PDB ATAS DASAR

HARGA KONSTAN 2000 (A+B)

(Rp. Milyar) 2.377.110,0 2.525.120,4 148.010,4 6,23

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

(Rp. Milyar) 1.369.326,0 57,60 1.451.460,2 57,48 82.134,2 6,00 - Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 761.228,8 32,02 790.825,6 31,32 29.596,8 3,89

- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 261.315,8 10,99 294.260,7 11,65 32.944,9 12,61

- Usaha Menengah (UM) (Rp. Milyar) 346.781,4 14,59 366.373,9 14,51 19.592,5 5,65 B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1.007.784,0 42,40 1.073.660,1 42,52 65.876,1 6,54

Berdasarkan tabel perbandingan antara UMKM dan UB Indonesia di atas, terlihat bahwa UMKM memiliki unit usaha yang lebih banyak dibandingkan dengan usaha berskala besar. Selain itu, UMKM dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan sumbangan yang lebih besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) jika dibandingkan dengan UB.

Pada tahun 2011, jumlah unit usaha UMKM sebanyak 55.206.444 unit dan meningkat sebesar 2,41% pada tahun 2012 menjadi 56.534.592 unit sedangkan unit usaha besar pada tahun 2011 sebanyak 4.952 meningkat 0,32% menjadi 4.968 unit. Kemudian tenaga kerja UMKM pada tahun 2011 yaitu sebesar 101.722.458 orang dan meningkat sebesar 5,83% pada tahun 2012 yaitu sebesar 107.657.509 orang, jauh berbeda dengan jumlah tenaga kerja pada Usaha Besar


(18)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu sebanyak 2.891.224 dan meningkat menjadi 3.150.645 orang. Begitupun dengan pangsa terhadap PDB dimana UMKM menguasai pangsa PDB sebesar 57,60% pada tahun 2011 dan menurun menjadi 57,48% pada tahun 2012. Hal ini berbanding terbalik dengan pangsa PDB Usaha besar (UB) yang meningkat dari 42,40% menjadi 42,52%. Dari data perkembangan tersebut, menunjukkan bahwa perkembangan UMKM berpotensial ke arah yang lebih baik. Hal ini tidak hanya terlihat dari perkembangan UMKM dan UB di Indonesia tetapi hal yang sama terjadi di provinsi Jawa Barat dimana UMKM menguasai pangsa jumlah unit, penyerapan tenaga kerja dan pangsa terhadap Produk Domestik Regional Bruto. Berikut tabel perkembangan UMKM dan UB di Jawa Barat :

Tabel 1. 2

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat tahun 2011-2012

\ indikator satuan tahun 2011 pangsa

(%)

tahun 2012 pangsa (%)

jumlah jumlah

1. Unit usaha (unit) 8.752.642 9.168.356 A. Usaha mikro, kecil, dan

menengah (unit) 8.750.914 99,98 9.166.503 99,98 Usaha Mikro (unit) 8.626.671 98,56 9.042.519 98,63 Usaha Kecil (unit) 116.062 1,33 115.749 1,26 Usaha Menenegah (unit) 8.181 0,09 8.235 0,09 B. Usaha Besar (unit) 1.728 0,02 1.853 0,02

2. Tenaga kerja (orang) 16.549.165 17.382.500 A. Usaha mikro, kecil, dan

menengah (orang) 14.278.402 86,28 15.007.695 86,34 Usaha Mikro (orang) 13.172.794 79,60 13.861.814 79,75 Usaha Kecil (orang) 607.236 3,67 623.556 3,59 Usaha Menenegah (orang) 498.372 3,01 522.325 3,00 B. Usaha Besar (orang) 2.270.763 13,72 2.374.805 13,66

3. Peranan terhadap PDRB ATAS

HARGA KONSTAN 2000 (Rp Milyar) A. Usaha mikro, kecil, dan

menengah (Rp Milyar) 179.069,7 52,19 181.484,1 52,39 Usaha Mikro (Rp Milyar) 104.099,9 30,34 105.689,6 30,51 Usaha Kecil (Rp Milyar) 35.512,0 10,35 36.269,1 10,47 Usaha Menenegah (Rp Milyar) 39.457,7 11,5 39.525,3 11,41 B. Usaha Besar (Rp Milyar) 164.041,4 47,81 164.925,8 47,61 Sumber : BPS Jawa Barat dan Dinas KUMKM (diolah)


(19)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan data yang diperoleh dari badan pusat statistik (BPS) Jawa Barat dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan (DISKOPERINDAG) bahwa 9,98% unit usaha pada tahun 2011 dan 2012 masih dikuasai oleh UMKM dan sisanya yaitu sebesar 0,02% dikuasai oleh usaha besar. Begitupun halnya dengan penyerapan tenaga kerja dimana UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 86,28% pada tahun 2011 dan meningkat pada tahun 2012 sebanyak 86,34%. Sedangkan perbedaan peranan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) antara UMKM dan UB tidak terpaut jauh dimana UMKM mampu memberikan kontribusi terhadap pangsa PDRB sebesar 52,19% dan meningkat sebesar 0,20% di tahun 2012 menjadi 52,39%. Sedangkan UB mampu berkontribusi terhadap PDRB Jawab Barat sebesar 47,81% pada tahun 2011 dan menurun menjadi 47,61% di tahun 2012. Hal ini berbanding terbalik dengan perkembangan pangsa PDRB UMKM yang cenderung meningkat. Perkembangan UMKM tersebut memiliki nilai yang sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan sehingga akan berdampak secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebagai ibu kota Jawa Barat, Bandung diharapkan dapat meningkatkan peluang kerja bagi para pengangguran dikarenakan kota ini juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika terdapat peningkatan nilai usaha atau keberhasilan usaha UMKM dan dapat menyerap tenaga kerja.

Dengan maraknya liberalisasi perdagangan yang ditandai dengan maraknya produk impor menyebabkan industri perdagangan dalam negeri perlu mengembangkan usaha yang berdaya saing tinggi. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan kawasan industri dan perdagangan. Sentra industri di kota Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke kota ini. Bandung memiliki 30 sentra industri aktif yang terdaftar pada DISKOPERINDAG Kota Bandung dan berdasarkan data dari


(20)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DISKOPERINDAG Kota Bandung pada tahun 2012 memiliki jumlah unit usaha industri sebanyak 2773 unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13.282 orang. Beberapa UMKM terus eksis menopang kemajuan ekonomi Kota Bandung dan pemerintah Kota Bandung juga ikut konsen menumbuhkan UMKM salah satunya dengan menetapkan tujuh sentra UMKM di Kota Bandung. Menurut sekretaris daerah kota Bandung, DR. H. Edi Siswadi, M.Si, pemerintah kota Bandung akan mengoptimalkan tujuh sentra industri di kota Bandung sebagai ikon bisnis dan bagian kebijakan pemerintah kota bandung (www.Bandung.go.id, 2012). Tujuh sentra industri yang dimaksud adalah :

a. Sentra industri rajutan Binong Jati

b. Sentra industri jeans Cihampelas

c. Sentra industri kain Cigondewah

d. Sentra industri tahu dan tempe Cibuntu

e. Sentra industri sepatu Cibaduyut

f. Sentra industri boneka Sukamulya

g. Sentra industri kaos Suci

Salah satu industri mikro kecil yang berpotensial adalah sentra pusat UKM boneka kain yang ada di jalan Sukamulya, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi. Dalam sentra industri tersebut, lebih dari 200 jenis boneka diproduksi dalam setiap bulannya, mulai dari boneka ukuran kecil, sedang, besar. Selain boneka Sukamulya, Bandung memiliki satu sentra industri boneka lain yang terdaftar pada DISKOPERINDAG Kota Bandung yaitu sentra industri boneka Warung Muncang yang berlokasi di kawasan Hollis kecamatan Bandung Kulon Kelurahan Warung Muncang.

Tabel 1. 3

Data Sentra Industri Boneka di Kota Bandung Tahun 2012

No Nama

Sentra

Alamat


(21)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Milyar) (unit) Usaha Kerja 1 Boneka

Sukamulya Sukajadi Bandung

Jawa

Barat 1,74 792.300 17 212

2

Boneka Warung Muncang

Bandung

Kulon Bandung

Jawa

Barat 2,691 768.940 48 175

Sumber : Dinas UMKM dan Perindustrian Perdangangan Kota Bandung

Berdasarkan tabel 1.3, pada tahun 2012 terdapat dua sentra industri boneka di Kota Bandung yaitu sentra industri boneka Sukamulya sebanyak 17 unit usaha dan Sentra industri boneka Warung Muncang sebanyak 48 unit usaha. Secara keseluruhan, jumlah pengrajin di Industri boneka di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Penurunan yang drastis terjadi pada pengrajin boneka Sukamulya yang awalnya berjumlah sekitar 90-100 pengrajin dan terus berkurang sampai tahun 2013, hanya tersisa 13 pengrajin boneka. Selain itu, para pengrajin di sentra industri boneka Warung Muncang mun mengalami penurunan meskipun tidak terjadi penurunan drastis seperti pada industri boneka Sukamulya. Hal ini menandakan bahwa terjadinya kegagalan usaha pada beberapa pengrajin di industri boneka di kota Bandung. Berdasarkan survey awal dan pengumpulan data yang diperoleh dari para pengrajin di sentra industri boneka di Kota Bandung, dapat diketahui jumlah pengrajin boneka kain di Sukamulya bandung saat ini sebagai berikut :

Tabel 1. 4

Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Sukamulya

No Tahun Jumlah pengrajin

1 1986 90-100

2 1987 90-100

3 2002 57

4 2003 40

5 2012 17


(22)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber : berdasarkan hasil wawancara pra penelitian Tabel 1. 5

Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Warung Muncang

No Tahun Jumlah pengrajin

1 2005 32

3 2007 57

4 2008 47

5 2009 45

6 2012 48

7 2014 36

Sumber : berdasarkan hasil wawancara pra penelitian

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa pengrajin boneka kain yang masih bertahan sampai sekarang, diketahui penyebab penurunan dari jumlah pengusaha boneka yaitu : pertama, karena krisis ekonomi yang melanda ditandai dengan lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak pengrajin gulung tikar serta meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur, krisis moneter adalah dimana merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sangat tajam, yang terjadi pada tahun 1998 masih berdampak buruk bagi pengrajin boneka sampai sekarang karena dengan harga bahan baku yang tinggi maka terkendala dalam pendanaan usahanya. Kedua, karena para pengrajin di sentra industri boneka tidak berani mengambil resiko. Para pelanggan dari pengrajin boneka di sentra industri boneka menginginkan boneka kain yang sesuai dengan tren pada setiap tahunnya, sehingga para pengrajin boneka kain ini hanya memproduksi boneka sesuai dengan pesanan pelanggan (sesuai dengan desain dan jumlah unit yang telah disepakati), apabila dilakukan produksi yang berlebihan, para pengrajin boneka khawatir kalau produksi mereka tidak laku dan mempengaruhi omzet perusahaan. Ketiga, karena pada sentra UKM boneka kain Sukamulya kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan masih menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana dalam memproduksi boneka, sehingga membutuhkan


(23)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

waktu yang lama dalam tahap produksinya. Keempat, karena pada masa kejayaan di industri ini, para pengrajin memproduksi boneka untuk dijual kepada para pedagang kaki lima (PKL) dan toko-toko mainan sehingga ketika terjadi maraknya pemberantasan pedagang kaki lima (PKL) dan bermunculannya produk boneka dari Cina yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk lokal, maka permintaan boneka pun semakin berkurang.

Tabel 1. 6

Rata-rata Laba Pengrajin Boneka di Kota Bandung Bulan Desember 2013 – Februari 2014

Bulan /Periode Laba (dalam ribuan rupiah)

Rata-rata % Ket.

Desember 3.6676 - -

Januari 3.3465 -8.76 Turun

Februari 3.1554 -5.71 Turun

Sumber : Wawancara dan angket pra penelitian (diolah)

Berdasarkan tabel 1.6 terlihat bahwa rata-rata laba 20 pengrajin boneka di sentra industri boneka di kota Bandung selama beberapa bulan kebelakang mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh keadaan ekonomi pengrajin yang tidak menentu karena adanya persaingan usaha lain, jumlah pesanan dari pelanggan, dan bahan baku yang sulit diperoleh. Hal ini tentu saja dapat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha para pengrajin boneka. Laba dapat dijadikan indikator kuantitatif dari keberhasilan usaha karena laba merupakan alat penting bagi perusahaan yang dapat menciptakan manfaat dan kepuasan bagi para pemilik kepentingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Widjaja (dalam Suryana,

2006:168) bahwa “Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis dan

menjadi ukuran keberhasilan, tetapi bukan tujuan akhir dari perusahaan”.


(24)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk memenuhi tren boneka yang ada saat ini pengrajin harus berlomba-lomba dalam mendapatkan bahan baku guna mencukupi pesanan pelanggan. Selain itu, kesulitan bahan baku dapat terjadi karena kenaikan BBM yang terjadi pada tahun 2011 dan 2013 sehingga berdampak pada penurunan laba. Krisis ekonomi global serta sulitnya bahan mentah untuk pembuatan bahan baku mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh pengrajin dengan melakukan pengurangan pada isi atau mengganti bahan pada boneka yang mereka produksi. Dalam hal pengadaan bahan baku, pemasok merupakan pelaku utama yang mempengaruhi pemasaran usaha boneka di sentra industri boneka Sukamulya dan Warung Muncang karena pemasok dapat mempengaruhi perolehan laba yang dihasilkan oleh pengrajin. Hal ini dapat terjadi ketika telah terjadi kesepakatan harga antara konsumen dan pengrajin, namun pemasok tidak dapat memenuhi pesanan bahan baku yang telah dipesan oleh perusahaan selain itu dengan adanya pemesanan boneka yang jumlahnya sangat banyak sedangkan teknologi dan tenaga kerja terbatas sehingga pemenuhan pesanan boneka dalam waktu yang telah ditentukan tidak dapat terpenuhi karena ketidaksanggupan dari pengrajin boneka tersebut. Dengan kondisi tersebut maka keuntungan yang di dapat berkurang.

Berdasarkan hasil survey lembaga DISKOPERINDAG Kota Bandung, 2014, sentra industri boneka di Kota Bandung memiliki masalah internal yang pada umumnya terjadi pada industri kecil antara lain modal yang terbatas atau pendanaan usaha terbatas, segi manajerial (kemampuan manajemen, produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia seperti kesulitan mendapatkan tenaga kerja terampil).

Masuknya produk boneka dari Cina dengan harga yang murah dan karakter yang beraneka ragam sehingga menjadi pertimbangan para konsumen dalam memilih produk boneka. Maka dari itu, saat ini para pengrajin terfokus pada pemenuhan pesanan-pesanan dari perusahaan saja untuk menjaga


(25)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keberlangsungan usahanya. Untuk menjaga keberlangsungan usahanya, para pengrajin boneka di Kota Bandung mencoba mempertahankan produktivitas, pasar, kualitas produk, dan strategi bisnis. Dalam hal ini, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama yang berperan untuk mewujudkan hal tersebut. Tanpa kemampuan SDM yang cukup, suatu usaha tidak akan mampu bertahan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin terjadi dalam dunia usaha. Segala hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin di industri boneka dapat disiasati atau diatasi dengan kemampuan manajemen usaha (kemampuan manajerial) yang memadai. Kemampuan ini berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen usaha (kemampuan manajerial) yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Hal ini berdasarkan teori resource based strategy yang dikemukakan oleh Mahoney dan Pandian (dalam Suryana, 2006:170) bahwa perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang baik, salah satunya adalah kemampuan manajerial. Teori ini dipandang potensial untuk memelihara keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang kompleks dan situasi eksternal yang bergejolak seperti krisis ekonomi berkepanjangan yang terjadi di Indonesia seperti saat ini. Selain teori resource based strategy, penelitian ini juga didukung oleh teori dinamis dari J. Schumpeter dimana untuk memperoleh profit dalam perekonomian yang dinamis maka diperlukan pengusaha yang dinamis. Pengusaha yang mampu mengoptimalkan kemampuan manajerial merupakan salah satu pengusaha dinamis. Suatu usaha tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh kemampuan pengelolaan dari seorang manajer. Berapapun besarnya kekuatan modal yang dimiliki oleh serang pengusaha, jika usaha tersebut tidak terorganisir secara baik bahkan buruk dalam pengelolaanya, maka perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan memperoleh keadaan usaha yang lebih baik dari sebelumnya. Sebagian besar para pengrajin industri boneka di Kota Bandung


(26)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, mereka hanya memiliki kemampuan yang terbatas sehingga dalam mengelola usahanya pun cenderung mengalami kegagalan karena dengan terbatasnya kemampuan yang dimiliki, maka belum ada pemisahaan antara keuangan keluarga dan keuangan perusahaan sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan usahanya. Selain itu, masalah pengelolaan administrasi pun masih sangat kurang, seluruh pengrajin tidak memiliki pencatatan administrasi yang memadai. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha baik pengetahuan tentang proses produksi, pemasaran maupun pengelolaan keuangan turut menentukan keberhasilan suatu usaha. Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, maka seorang pengusaha harus memiliki kemampuan/skill yang memadai sehingga mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk mengkaji lebih lanjut

permasalahan ini dengan mengadakan penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Kemampuan manajerial terhadap Keberhasilan Usaha” (Survey pada

Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung). 1.2 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah. Maka, dirumuskanlah perumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran umum mengenai kemampuan manajerial dan

keberhasilan usaha pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung?

b. Bagaimana pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha


(27)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan beberapa permasalahan tadi, maka ada hal yang menjadi tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai kemampuan manajerial dan

keberhasilan usaha pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung.

b. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan


(28)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan, khususnya tentang pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung.

2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan usaha di sentra industri boneka di Kota Bandung. Juga dapat memberi masukan bagaimana seorang pengrajin boneka dapat meningkatkan keberhasilan usahanya.


(29)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) “Objek penelitian adalah variable

penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian”. Objek dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung dengan tiga indikator yaitu laba, volume penjualan dan jumlah produksi.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung yaitu sentra industri boneka Sukamulya yang berlokasi di jalan Sukamulya dan sentra industri boneka Warung Muncang yang berlokasi di kawasan Hollis.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

hipotesis. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) “Metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus.

Menurut Kerlinger (dalam Riduwan, 2010:49) “Penelitian sensus adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut”.


(30)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin boneka yang terdaftar di Diskoperindag Kota Bandung yang berjumlah 49 pengrajin.

3.3.2 Sampel

Menurut Arikunto (2006:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiarto (2001:2) “Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur

tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya”. Dalam penelitian ini,

teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Menurut Riduwan

(2011:64) “Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus”. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 49 pengrajin boneka.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3. 1

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Variabel Depedent Keberhasilan usaha (Y) Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya (Noor, 2007:39)

Laba yang dihasilkan dari selisih penerimaan total dan biaya total (per bulan) selama enam bulan

terakhir. Dengan rumus  = TR-TC

Data diperoleh dari jawaban responden (pengrajin boneka) mengenai :

Rata-rata laba selama enam bulan terakhir dalam rupiah Interval Variabel Independent Kemampuan manajerial (X) Kemampuan manajerial yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang

Indikator kemampuan manajerial meliputi: 1. Perencanan 2. Pengorganisasian 3. Penggerakan 4. Pengawasan

Jawaban responden mengenai kemampuan manajerial yang meliputi :

1. tingkat kemampuan menentukan tujuan dan strategi untuk mencapai tujuan 2. tingkat kemampuan menentukan unit dan

pembagian kerja dari awal proses produksi


(31)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Operasional Variabel

3.5 Sumber dan Jenis Data

Menurut Arikunto (2010:172) bahwa “Sumber data dalam suatu penelitian

merupakan subjek dari mana data tersebut diperoleh”. Adapun sumber data yang

diperoleh dari penelitian ini adalah pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung dan referensi studi pustaka, artikel, jurnal dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada

pengrajin boneka di Kota Bandung yang menjadi sampel dalam penelitian.

2. Sumber data sekunder diperoleh dari Dinas Koperasi dan Perindustrian

Perdagangan Kota Bandung (DISKOPERINDAG), Badan Pusat Statistik (BPS) dan internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan ada tiga cara, yaitu :

1. Studi dokumentasi, merupakan teknik mengumpulkan data dengan mencatat

data-data yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk mencari atau

meliputi perencanaan, koordinasi, menjaga kelancaran usaha, mengawasi dan mengevaluasi usaha (Dusselman, dalam Suryana, 2006:51)

hingga akhir proses produksi

3. tingkat kemampuan memberikan motivasi dengan menciptakan kenyamanan dalam bekerja agar tercipta kelancaran usaha 4. tingkat kemampuan untuk mengontrol pelaksanaan tugas dan meningkatkan pencapaian hasil yang dicapai


(32)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memperoleh hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan, laporan, serta dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Kuesioner (angket), menurut Sugiyono (2012:199) “Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:268), sebelum menyusun angket harus melalui beberapa prosedur yaitu :

1. merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

2. mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner

3. menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan

tunggal.

4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisisnya.

3. Wawancara, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi dengan cara

mengajukan pertanyaan lisan. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada pengrajin boneka.

3.7 Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner tentang kemampuan manajerial. Skala yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan (Method of

Summated Ratings), atau lebih populer dengan penskalaan model Likert

Penskalaan model Likert (Gable, 1986)- merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dalam pendekatan ini tidak diperlukan adannya kelompok panel penilai (judging group) dikarenakan nilai skala disetiap pernyataan tidak akan ditentukan oleh derajat favorablenya masing-masing akan tetapi ditentukan oleh


(33)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

distribusi respons setuju atau tidak setuju dari sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji coba (pilot study).

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

Sangat setuju/sangat sering diberi skor 5

Setuju/sering diberi skor 4

Ragu/kadang-kadang diberi skor 3

Tidak setuju/jarang diberi skor 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1

Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan pembuatan kuesioner yaitu mengetahui pengaruh

kemampuan manajerial

2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengrajin boneka

Sukamulya dan pengrajin boneka Warung Muncang

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

4. Memperbanyak kuesioner.

5. Menyebarkan kuesioner.

6. Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul.Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu kemampuan manajerial. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive

Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab)


(34)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

Proporsi (P).

3. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi

yang ada dengan proporsi sebelumnya.

4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk

setiap kategori.

5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

6. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:

SV=(Density of Lower Limit)- (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit)- (Area Bellow Lower Limit)

7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu instrumen alat ukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :


(35)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

  

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY

(Arikunto, 2010 : 213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :

r hitung > r 0,05 = valid

r hitung r 0,05 = tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Arikunto, 2009: 75)

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Arikunto (2010:221) mengungkapkan bahwa “Sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap


(36)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sama. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

             

2

2 11 1 1 t b k k r  

(Arikunto, 2010 : 239) Dimana :

11

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

2 i

= jumlah varians butir

2

t

 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan

taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel,

sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel. Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:

Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrumen penelitian reliabel dan

signifikan, begitu pula sebaliknya.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan.


(37)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010:207) ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu :

1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden

2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden

3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta untuk menjawab rumusan masalah. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data dengan regresi, cross tab, dan skala deviasi normal.

1. Regresi linear sederhana

Regresi merupakan suatu teknik statistika yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan fungsional antara suatu variabel tak bebas (respon) dengan satu atau beberapa variabel bebas (deterministik) dengan tujuan pokok dalam penggunaan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel lain yang belum diketahui. Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna dalam bentuk persamaan matematis yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel tersebut dan kemudian mengambil kesimpulan yang bermakna tentang hubungan ketergantungan variabel terhadap variabel lainnya atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Analisis regresi dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dan regresi memberikan keleluasaan kepada peneliti untuk menyusun model pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, bahkan digunakan untuk meramalkan pada kondisi berikutnya. Teknik


(38)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS).

Regresi sederhana digunakan untuk mendapatkan parameter estimasi β0 dan β1 sekaligus membuat kesimpulan tentang parameter estimasi yang

sebenarnya sehingga kita mndapatkan yang sebenarnya. Regresi sederhana

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable dependen. Variabel dependen berupa variabel Y yaitu keberhasilan usaha dan variabel independen yaitu kemampuan manajerial. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

Y = b 0+b 1X1+e

(Rohmana, 2010 : 21)

Dimana :

Y = Keberhasilan Usaha

b 0= Konstanta regresi

b 1= Konstanta regresi

Xi = Kemampuan manajerial

e = Variabel penganggu

2. Cross Tab

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis tabulasi silang (cross

tab). Menurut Singarimbun (2005:273) “Tabulasi silang adalah metode analisa yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk

menjelaskan hubungan antar variable”. Analisa Tabulasi Silang digunakan ungtuk

melihat hubungan variabel-variabel penelitian, dalam hal ini efek variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh.


(39)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Azwar (2000, 141-142) mengemukakan bahwa :

Tujuan penentuan nilai skala dengan deviasi normal adalah untuk memberikan bobot yang tertinggi dari jawaban yang paling favorabel dan memberikan bobot rendah bagi kategori jawaban yang tidak favorabel. Jawaban favorabel adalah respon setuju terhadap pernyataan yang favorabel dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang tak-favorabel, jawaban tidak favorabel adalah respon tidak setuju terhadap pernyataan yang favorabel dan respon setuju terhadap pernyataan yang tak-favorabel.

3.8.2 Pengujian Hipotesis 3.8.2.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Uji t statistik ini menggunakan rumus sebagai berikut :

t= b 1- b 1

Se(b 1)

(Rohmana, 2010:74) Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

t= b 1

Se1

(Rohmana, 2010:74)

Kriteria dalam uji t adalah sebagai berikut :

 Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

 Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

 Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0.05 (5%) pada taraf signifikansi 95%.


(40)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uji hipotesis penelitian yang dikemukakan di kerangka pemikiran adalah kemampuan manajerial berpengaruh terhadap keberhasilan usaha dengan indikator laba. Hipotesis tersebut dapat digambarkan dalam hipotesis statistik menjadi :

 H0 : β ≤ 0, tidak terdapat pengaruh antara kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha dengan indikator laba pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung.

 Ha : β > 0, terdapat pengaruh positif antara kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha dengan indikator laba pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung.

3.8.2.2 Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2005:98) dijelaskan bahwa “Koefisien determinasi (R2), yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan mnerangkan

variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut”. Koefisien

determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan (goodness of

fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total

dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Rumus untuk menguji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut :

R2 =b12.3S x2iyi+b13.2S x3iyi S yi

2

(Rohmana, 2010:76) Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0<1R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut :


(41)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat semakin erat.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas


(42)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha (rata-rata laba) pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan manajerial dan keberhasilan usaha para pengrajin boneka di

sentra industri boneka di Kota Bandung secara umum berada pada kategori sedang dengan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia 34-44 tahun, berpendidikan SLTP, memiliki pengalaman usaha 6-10 tahun dan memiliki jumlah tenaga kerja ≤ 4 orang.

2. Kemampuan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan

usaha dengan indikator laba pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung. Artinya ketika kemampuan manajerial yang dimiliki pengrajin meningkat maka laba yang diperoleh pengrajin akan semakin meningkat sebaliknya jika kemampuan manajerial yang dimiliki pengrajin rendah maka laba yang diperoleh pengrajin pun akan menurun.

5.2 Saran

Berdasarkan kajian sebelumnya, yang telah disarikan pada bagian kesimpulan, maka dapat dikemukakan beberapa saran baik untuk kepentingan praktis maupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya sebagai berikut :

1. Para pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung harus

memperhatikan dukungan latar belakang pendidikan formal, tingkat kesesuaian kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk


(43)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diterapkan pada perusahaan, pentingnya penerapan hasil pelatihan manajerial dari aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, keterampilan yang pernah diikuti, dan pengalaman berusaha dalam meningkatkan keberhasilan usahanya. Kemudian dalam pelaksanaannya, para pengrajin harus memperhatikan tertib administrasi pembukuan dalam bidang keuangan, kemampuan memperoleh sumber daya baik manusia, material uang dan waktu serta meningkatkan jaringan pemasarannya.

2. Para pengrajin boneka harus dapat memahami faktor-faktor lain selain

kemampuan manajerial yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya laba, volume penjualan dan jumlah produksi guna mempertahankan keberhasilan usahanya.

3. Untuk bisa berkembang, para pengrajin harus mampu memanfaatkan peluang

serta berkreasi menjadi syarat utama karena dalam menekuni industri kerajinan boneka, seorang pengrajin harus kaya dengan kreasi. Maka dari itu, para pengrajin boneka harus meningkatkan kreatifitas dan kemampuan untuk tetap bertahan dan meningkatkan keberhasilan usahanya.

4. Pemerintah khususnya departemen perindustrian dan perdagangan perlu

meningkatkan perhatian dalam pengembangan usaha para pengrajin boneka dengan cara melaksanaan pembinaan dan menciptakan iklim kondusif agar pengembangan usaha mikro dan kecil di bidang usaha boneka dapat lebih berkembang pesat, termasuk jaringan kemitraan, pemasaran serta

pemberdayaan koperasi. Pembinaan ditujukan kepada peningkatan

kemampuan manajerial. Kemudian perlu dipahami tentang kondisi real dari setiap usaha boneka dengan menyiapkan tim pendampingan dari setiap pengusaha, pelaksanaannya dibantu oleh unit pelaksana teknis dengan memonitor keberhasilan usaha boneka dan mengatasi kekurangan dan permasalahan mulai dari kesulitan permodalan, ketersediaan bahan baku,


(44)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sarana dan prasarana produksi, pelaksanaan produksi, sampai dengan jaringan pemasaran dan pelaksanaan pemasaran, serta bantuan manajemen yang diperlukan.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian ke sekop

yang lebih luas agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha para pengrajin boneka.


(45)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007) Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Rizqi Press.

Agustin, Melan. (2013). Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Diferensiasi

Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Skripsi FEB UPI. Tidak diterbitkan.

Alma, Buchari. (2001). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

Alma, Buchari. (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi ke VI, 2006). Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Case and Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Prehallindo. Daulay, Rina W. dan Rina R. (2012). Efikasi Diri dan Motivasi Terhadap

Keberhasilan Usaha Pada Usaha Foto Copy dan Alat Tulis Kantor Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal

Manajemen FE USU, [Online]. Tersedia : portalgaruda.org [7 April 2014].

Gujarati, Damodar N dan Porter, Dwan C.(2009). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat.

Gustiana, Gita. (2013). Pengaruh Perilaku Keiwrausahaan Terhadap

Keberhasilan Usaha (Survey pada Pengusaha Sate Bandeng di Kota Serang).Skripsi pada FPEB UPI .Tidak diterbitkan.

Hasibuan, Malayu S.P. (edisi revisi 2009). Manajemen (Dasar, Pengertian dan

Masalah). Jakarta : Bumi Aksara.

Hayu, Dwi. A, dan Yudianti. (2002). Keterkaitan Keberhasilan Usaha dengan

Jiwa Kewirausahaan. Jurnal ekonomi dan bisnis (Dian Ekonomi) Volume


(46)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Indriyatni, Lies. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil (Studi Pada Usaha Kecil di Semarang Barat). Jurnal STIE Semarang, Vol 5, No 1.

Kashmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Manizu, Musran. (2010). Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal

terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 12, No 1, Hlm 33-41

Muhammad Falih, Noor. (2013). Terkendala Minimnya Tenaga Terampil. [Online]. Tersedia : mobile.kontan.go.id. [16 Januari 2013].

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor : PT Ghalia Indonesia.

Noor, Henry F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Prihatin Dwi, Benedicta dan Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut

Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Purnama, Suyatno dan Chamdan. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha

Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil(Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, pp. 177-184.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Samuelson, P.A dan W.D. Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempat

belas. Jakarta : Erlangga.

Samuelson, P.A dan W.D. Nordhaus. (1999). Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga

Setiawan, Heru. (2010). Industri Kecil Makanan dan Minuman di Jawa Barat. Bandung : Unpad Press

Siagian, P. Sondang. (2007). Fungsi-Fungsi Manajerial. Cet. IV ; Jakarta : Bumi Aksara

Silalahi, Uber. (2002). Asas-Asas Manajemen. Bandung : Alfabeta. Singarimbun, Masri. (2005). Metode Penelitian Survei. Jakarta LP3ES.

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (2003). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta : LP3ES.


(47)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Soemanto, Wasty.(2002). Pendidikan Kewiraswastaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito.

Sugiarto, et.al. (2001). Teknik Sampling. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suhardi, Theo. (2009). Entrepreneurship (Kewirausahaan). Bandung : Unpad Press.

Sukirno, Sadono. (2009). Teori Pengantar Mikroekonomi. Jakarta : Rajawali Pers. Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan S. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta :

Kencana.

Suryana. (2001). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. (2009). UMKM Di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Terry, George R., dan Rue, Leslie W. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Bumi

Aksara.

Tritisari, Kartika Hendra dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan

terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th.XVII/33/2005, hlm 1-15.

Ukas, Maman. (1999). Manajemen. Erlangga : Bandung

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Waspada, Ikaputera. Sukses Wirausaha Sukses Profit. Jurnal UPI. [Online]. Tersedia : junal.upi.edu. [8 Mei 2014]

Wijandi, Soesarsono. (2004). Pengantar Kewiraswastaan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

_______. (2013). UMKM Terbukti Tangguh. [Online]. Tersedia : http:// peyeumcipatat.blogspot.com/2013/05/sektor-umkm-telah-terbukti-tangguh. html. [18 Januari 2013].


(48)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

_______. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2013. Bumi Siliwangi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Web.unair.ac.id

Www.depkop.go.id


(1)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diterapkan pada perusahaan, pentingnya penerapan hasil pelatihan manajerial dari aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, keterampilan yang pernah diikuti, dan pengalaman berusaha dalam meningkatkan keberhasilan usahanya. Kemudian dalam pelaksanaannya, para pengrajin harus memperhatikan tertib administrasi pembukuan dalam bidang keuangan, kemampuan memperoleh sumber daya baik manusia, material uang dan waktu serta meningkatkan jaringan pemasarannya.

2. Para pengrajin boneka harus dapat memahami faktor-faktor lain selain kemampuan manajerial yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya laba, volume penjualan dan jumlah produksi guna mempertahankan keberhasilan usahanya.

3. Untuk bisa berkembang, para pengrajin harus mampu memanfaatkan peluang serta berkreasi menjadi syarat utama karena dalam menekuni industri kerajinan boneka, seorang pengrajin harus kaya dengan kreasi. Maka dari itu, para pengrajin boneka harus meningkatkan kreatifitas dan kemampuan untuk tetap bertahan dan meningkatkan keberhasilan usahanya.

4. Pemerintah khususnya departemen perindustrian dan perdagangan perlu meningkatkan perhatian dalam pengembangan usaha para pengrajin boneka dengan cara melaksanaan pembinaan dan menciptakan iklim kondusif agar pengembangan usaha mikro dan kecil di bidang usaha boneka dapat lebih berkembang pesat, termasuk jaringan kemitraan, pemasaran serta pemberdayaan koperasi. Pembinaan ditujukan kepada peningkatan kemampuan manajerial. Kemudian perlu dipahami tentang kondisi real dari setiap usaha boneka dengan menyiapkan tim pendampingan dari setiap pengusaha, pelaksanaannya dibantu oleh unit pelaksana teknis dengan memonitor keberhasilan usaha boneka dan mengatasi kekurangan dan permasalahan mulai dari kesulitan permodalan, ketersediaan bahan baku,


(2)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sarana dan prasarana produksi, pelaksanaan produksi, sampai dengan jaringan pemasaran dan pelaksanaan pemasaran, serta bantuan manajemen yang diperlukan.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian ke sekop yang lebih luas agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha para pengrajin boneka.


(3)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007) Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Rizqi Press.

Agustin, Melan. (2013). Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Diferensiasi

Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Skripsi FEB UPI. Tidak diterbitkan.

Alma, Buchari. (2001). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

Alma, Buchari. (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi ke VI, 2006). Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Case and Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Prehallindo. Daulay, Rina W. dan Rina R. (2012). Efikasi Diri dan Motivasi Terhadap

Keberhasilan Usaha Pada Usaha Foto Copy dan Alat Tulis Kantor

Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal

Manajemen FE USU, [Online]. Tersedia : portalgaruda.org [7 April 2014]. Gujarati, Damodar N dan Porter, Dwan C.(2009). Dasar-dasar Ekonometrika.

Jakarta : Salemba Empat.

Gustiana, Gita. (2013). Pengaruh Perilaku Keiwrausahaan Terhadap

Keberhasilan Usaha (Survey pada Pengusaha Sate Bandeng di Kota Serang).Skripsi pada FPEB UPI .Tidak diterbitkan.

Hasibuan, Malayu S.P. (edisi revisi 2009). Manajemen (Dasar, Pengertian dan

Masalah). Jakarta : Bumi Aksara.

Hayu, Dwi. A, dan Yudianti. (2002). Keterkaitan Keberhasilan Usaha dengan

Jiwa Kewirausahaan. Jurnal ekonomi dan bisnis (Dian Ekonomi) Volume


(4)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Indriyatni, Lies. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil (Studi Pada Usaha Kecil di Semarang Barat). Jurnal STIE Semarang, Vol 5, No 1.

Kashmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Manizu, Musran. (2010). Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal

terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 12, No 1, Hlm 33-41

Muhammad Falih, Noor. (2013). Terkendala Minimnya Tenaga Terampil. [Online]. Tersedia : mobile.kontan.go.id. [16 Januari 2013].

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor : PT Ghalia Indonesia.

Noor, Henry F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Prihatin Dwi, Benedicta dan Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut

Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Purnama, Suyatno dan Chamdan. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha

Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil(Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, pp. 177-184.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. Samuelson, P.A dan W.D. Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempat

belas. Jakarta : Erlangga.

Samuelson, P.A dan W.D. Nordhaus. (1999). Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga Setiawan, Heru. (2010). Industri Kecil Makanan dan Minuman di Jawa Barat.

Bandung : Unpad Press

Siagian, P. Sondang. (2007). Fungsi-Fungsi Manajerial. Cet. IV ; Jakarta : Bumi Aksara

Silalahi, Uber. (2002). Asas-Asas Manajemen. Bandung : Alfabeta. Singarimbun, Masri. (2005). Metode Penelitian Survei. Jakarta LP3ES.

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (2003). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta : LP3ES.


(5)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Soemanto, Wasty.(2002). Pendidikan Kewiraswastaan. Jakarta : Bumi Aksara. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito.

Sugiarto, et.al. (2001). Teknik Sampling. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suhardi, Theo. (2009). Entrepreneurship (Kewirausahaan). Bandung : Unpad Press.

Sukirno, Sadono. (2009). Teori Pengantar Mikroekonomi. Jakarta : Rajawali Pers. Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan S. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta :

Kencana.

Suryana. (2001). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. (2009). UMKM Di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Terry, George R., dan Rue, Leslie W. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Bumi

Aksara.

Tritisari, Kartika Hendra dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan

terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th.XVII/33/2005, hlm 1-15.

Ukas, Maman. (1999). Manajemen. Erlangga : Bandung

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Waspada, Ikaputera. Sukses Wirausaha Sukses Profit. Jurnal UPI. [Online]. Tersedia : junal.upi.edu. [8 Mei 2014]

Wijandi, Soesarsono. (2004). Pengantar Kewiraswastaan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

_______. (2013). UMKM Terbukti Tangguh. [Online]. Tersedia : http:// peyeumcipatat.blogspot.com/2013/05/sektor-umkm-telah-terbukti-tangguh. html. [18 Januari 2013].


(6)

Syofia Sofatunisa Ramdayani

Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

_______. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2013. Bumi Siliwangi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Web.unair.ac.id

Www.depkop.go.id