PENDEKATAN SEKTORAL DAN REGIONAL DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

PENDEKATAN SEKTORAL DAN REGIONAL DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

   Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Wilayah  Pendekatan Sektoral  Pendekatan Regional  Memadukan Pendekatan Sektoral dan Redional

Ruang lingkup perencanaan pembangunan wilayah

  Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah.

  Perencanaan wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah.

  Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai setelah tersusunya rencana tata ruang wilayah karena tata ruang wilayah merupakan landasan sekaligus sasaran dari perencanaan pembangunan wilayah.

  Pendekatan sektoral lebih bersifat less-spatial, sedangkan pendekatan regional lebih bersifat spatial dan merupakan jembatan untuk mengaitkan prencanaan pembangunan dengan rencana tataruang.

Pendekatan sektoral

  • Pendekatan sektoral adalah dimana seluruh kegiatan ekonomi di dalam wilayah perencanaan dikelompokan atas sektor-sektor. Selanjutnya setiap sektor dianalisis satu per satu.
  • • Dengan metode agregasi akhirnya dapat dismpulkan tentang per

    subsektoral dan selanjutnya keadaan keseluruhan sektor.
  • Pendekatan sektoral dengan metode AGREGASI, memiliki resiko

    kehilangan gambaran latar belakang yang mendukung produksi

    sektoral tersebut. Mis, proyeksi produksi dilakukan secara terpisah untuk masing-masing komoditi tanpa memperhatikan proyeksi komoditi lainnya. Dapat terjadi hasil proyeksi tidak realisitik karena input ynag mendukung proyeksi dapat dipakai oleh berbagai komoditi/kegiatan sekaligus.

  Salah satu pendekatan sektoral yang sekali gus melaihat kaitan pertumbuhan antara satu sektor dengan sektor lainnya dikenal dengan analsisi masukan-kelauaran (input-output) Pendekatan linier programing. Pendekatan ini adalah agar tujuan (mis, nilai tambah) dapat tercapai secara optimal dengan mengalokasikan factor-factor yang terbatas kepada berbagai kegiatan.

  

Dalam pendekatan sektoral untuk setiap sektor/komoditi,

semestinya dibuat analisis sehingga dapat memberi jawaban tentang :

1. sektor/komoditi apa yang memiliki competitive advantage di

wilayah tersebut, artinya komoditi tersebut dapat bersaing di

pasa global.

  2. Sektor/komoditi apa yang basis dan non basis

  3. Sektor/komoditi apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi

  4. Sektor/komoditi apa yang memiliki forward lingkage dan backward lingkage yang tinggi

  5. Sektor/komoditi apa yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan minimal wilayah tersebut

  

6. Sektor/komoditi apa yang banyak menyerap TK per satu satuan

modal dan per satu hektar lahan

  Pendekatan Regional

  • Pendekatan sektoral lebih dahulu memperhatikan sektor/komoditi yang kemudian dianalisi menghasilkan proyek-proyek yang disusulkan untuk dilaksanakan, setelah setelah proyek diketahui barulah dipikirkan dimana lokasi proyek tersebut.
  • Pendekatan sektoral berbeda dengan pendekatan regional walaupun tujuan akhirnya adalah sama yitu menentukan kegiatan apa pada lokasi mana.

  Pendekatan sektoral mengabaikan factor ruang (spasial).

Pendekatan regional dalam arti sempit meperhatikan ruang dengan segala

kondisinya.

  • Pendekatan regional pengertian lebih luas selain memperhatikan penggunaan ruang untuk kegiatan produksi/jasa juga memprediksi arah konsentrasi kegiatan dan memperkirakan kebutuhan fasilitas untuk masing-masing konsentrasi serta merencanakan jaringan-

    jaringan penghubung sehingga berbagai konsentrasi kegiatan dapat

    dihubungkan secara efsien.
  • Analisis regional adalah analisis atas penggunaan ruang saat

  

ini, analisis atas aktivitas yang akan mengubah penggunaan ruang

dan perkiraan atas bentuk penggunaan ruang di masa yang akan datang.

  Analisis regional didasarkan anggapan perpindahan orang dan barang dari suatu daerah ke daerah lain adalah bebas dan orang berpindah berdasarkan daya Tarik suatu daerah yang lebih kuat dari daerah lain.

  Pendekatn regional memandang wilayah sebagai kumpulan dari bagian-bagian wilayah yang lebih kecil dengan potensi dan daya teriknya masing-masing.

  Pada dasarnya pergeseran penduduk selalu disertai atau disebabkan oleh pergeseran modal dan keahlian.

  Jadi pertambahan rill suatu daerah adalah pertumbuhan factor-

factor produksi yang ada di daerah ditambah factor produksi yang

dating dari luar daerah dikurangi factor produksi yang keluar dari daerah tersebut

  • Pendekatan regional adalah pendekatan ekonomi dan pendekatan ruang.

  Pendekatan ekonomi untuk melihat arah perkembangan sesuatu daerah di masa yang akan datang.

  Mis;

  • Metode analsisi menyangkut pertumbuhan ekonomi daerah
  • Analisis competitiveness dari sektor sektor yg ada di suatu wilayah
  • Model gravitasi
  • Teori lokasi
  • Hubungan kota dengan daerah belakangnya
  • dll

  • Analisis eko regional kemudian dikombinasikan dengan pendekatan tata ruang, sehingga harus dibarengi dengan peta-peta untuk mempermudah dan memantapkan analisis.

  Mis; Pendekatan tataruang dengan memperhatikan

  • Strukutur ruang saat ini
  • Penggunaan lahan saat ini
  • Kaitan suatu wilayah terhadap wilayah tetangga

  • Unsur-unsur struktur tataruang
    • orde-orde perkotaan, termasuk di dalamnya konsentrasi permukiman
    • Sistem jaringan lalu lintas, termasuk penetapan jaringan jalan primer, jarring jalan sekunder, jaringan jalan local
    • Kegiatan ekonomi berskala besar yang terkonsentrasi, seperti kawasan industry, kawasan pariwisata, kawasan pertambangan dan kawasan perkebunan

Memadukan Pendekatan sektoral dan Regional dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah

  • Perencanaan pembangunan wilayah tidak cukup hanya menggunakan pendekatan sektoral saja atau pendekatan regional saja.
  • Pendekatan sektoral saja tidak mampu melihat adanya kemungkinan tumpang tindih dalam penggunaan lahan, juga tidak mampu melihat perubahan struktur ruang yang mungkin terjadi sebagai akibat dilaksanakannya rencana sektoral tersebut. Mis. Tidak mampu melihat wilayah mana yang akan berkembang, wilayah mana yang kurang terbangun, perubahan dari pergerakan arus orang dan barang sehingga memerlukan perubahan

    kapasitas jalan, serta apakah kegiatan sektoral bisa menanggung

    kelestarian lingkungan atau tercipta pusat wilayah baru
  • Pendekatan regional saja tidak cukup karena analisisnya akan bersifat makrosehingga tidak cukup detil memebahas sektor persektor apalagi komoditi per komoditi. Misal. Tidak mampu melihat komoditi apa yang akan dikembangkan, berapa luas, apakah pasar masih dapat menyerap tambahan komoditi, apakah input pengembangannya masih cukup, serta bagaimana tingkah laku para pesaing.
  • Atas dasar alasan tersebut, pendekatan pembangunan wilayah haruslah gabungan antara pendekatan sektoral dan pendekatan regional

Langkah-langkah pembangunan kedua pendekatan dalam penyusunan RPJM dapat dikemukakan:

  1. Tetapkan visi dan misi, tujuan dan strategi

  2. Lakukan pendekatan sektoral terlebih dahulu

  3. Uraian atas setiap komoditi setidaknya harus menyangkut luas penanaman, wilayah penanaman, luas panen, tingkat produksi, jumlah TK, besarnya kebutuhan input lianya, wilayah pemasaran dan

perkembangan harga tahun terakhir, permasalahan yang dihadapi

baik produksi maupun pemasaran

  4. Untuk tiap komoditi dihitung parameter tertentu

  5. Proyeksi kebutuhan atau prospek pemasaran dari masing-masing komoditi untuk 5 tahun yang akan dating

  6. Atas dasar prospek pemasaran dan berbagai pertimbangan makro lainnya, proyeksi luas penanaman untuk masing-masing sub wilayah.

  

7. Proykesi perubahan atas berbagai parameter sperti produktivitas per

hektar, produktivitas per TK, tingkat pemakaian pupuk atau pestisida, bnayaknya musim tanam per tahun

  8. Rekapitulasi kebutuhan lahan, kebutuhan TK, kebutuhan pupuk/pestisida, kebutuhan modal,

  9. Gabungan kebutuhan input, setiap komoditi secara keseluruhan sehingga diperoleh kebutuhan sektor, kemudian gabungkan pula kebutuhan seluruh sektor untuk mendapatkan kebutuhan total

  10.Hitung apakah kebutuhan lahan, TK, pupuk atau pestisida masih tersedia

  11.Setelah kebutuhan input dianggap dapat dipenuhi dan luas penanaman atau produksi sudah ditetapkan, gmabarkan dalam peta tentang lokasi rencana penanaman per komoditi per lokasi.

  13.Hitung kembali luas penanaman yang realistis, dimana input cukup tersedia dan kelestarian lingkungan tetap terjaga

  

14.Hitung atau proyeksikan 5 tahun kedepan, jumlah produksi dan

nilai tambah masing-masing komoditi yang kemudian digabung menjadi nilai tambah masing-masing sektor

  15.Perkirakan pertumbuhan sektor-sektor lainnya, baik dengan cara model korelasi maupun dengan metode input-output

  16.Atas dasar perhitungan pada poin 14 dan 15 perkirakan pertumbuhan PDRB dimasa yang akan dating

  17.Atas dasar pertumbuhan sektor-sektor yang diperkirakan di atas buat proyeksi penggunaan lahan di wilayah tersebut untuk

pertanian, industry, pertambangan dan jasa serta penetapan

lokasi dimasa yang akan datang

  18.Proyeksikan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang

  

19.Dengan adanya pertambahan kegiatan di berbagai lokasi maka

pada peta perlu dibuat perkiraan sentra-sentra permukiman dan sentra-sentra produksi pada masa yang akan datang ruas jalan, peningkatan kelas dari jalan yang sudah ada, penambahan pelabuhan, kebutuhan jaringan listrik, kebutuhan telpon, air minum, rumah sakit, sekolah, pasar, dll

  

21.Periksa kembali apakah perluasan kegiatan tersebut terutama

mengenai lokasinya apakah masih sesuai dengan arahan penggunaan lahan, tidak mengganggu kawasan lindung, menciptakan keseimbangan atau pemerataan antar wilayah

serta masih terjaminnya kelancaran pergerakan orang dan

barang wilayah tersebut

  22.Proyeksi total kebutuhan investasi untuk sektor produksi dan jasa dengan cara proyeksi kenaikan produksi (nilai tambah)dikalikan ICOR.

  23.Proyeksikan kemampuan nkeuangan pemerintah yang dapat dialokasikan untuk kegiatan pembangunan di wilayah tersebut

  21.Bandingkan antara dana yang tersedia per tahun dengan rencana pembangunan yang dibiayai pemerintah di wilayah tersebut

  22.Hasil yang diperoleh dari berbagai langkah tersebut di atas masih berupa rencana pembangunan selama lima tahun

  23.Evaluasi kemampuan kelembagaan pemerintah yang akan melaksanakan rencana pembangunan tersebut

TUGAS

  • Buatlah analisis system Kota di wilayah yang dipilih

  (wilayah di Indonesia)