Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
menjamin bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan. Jumlah penduduk miskin
dengan status kesehatan yang rendah masih sangat besar dan meningkatnya
prevalensi penyakit degeneratif. Dengan masuknya berbagai teknologi baru yang
umumnya lebih mahal, membuat biaya pelayanan kesehatan terus meningkat. Di
sisi lain, anggaran kesehatan yang tersedia masih terbatas dan belum memadai
(Kementrian Kesehatan, 2013).
Obat dan perbekalan farmasi merupakan bagian penting dari pelayanan
kesehatan. Biaya obat umumnya mencapai 30-40% dari total biaya pelayanan
kesehatan dan cenderung meningkat. Bahkan akhir-akhir ini diperkirakan biaya
obat hampir mencapai 60% dari total biaya pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
perlu studi khusus untuk mempelajari analisis obat dari segi ekonomi sehingga
pelayanan kesehatan menjadi efisien dan ekonomis. Studi khusus yang
mempelajari hal tersebut dikenal dengan nama farmakoekonomi (Kementrian
Kesehatan, 2013).
Tujuan farmakoekonomi adalah membandingkan obat yang berbeda untuk
pengobatan pada kondisi yang sama. Selain itu juga membandingkan pengobatan

yang berbeda pada kondisi yang berbeda dan hasilnya dijadikan informasi yang
akan membantu pembuat kebijakan menentukan pilihan atas alternatif-alternatif
pengobatan yang tersedia agar pelayanan kesehatan lebih efisien dan ekonomis.

1
Universitas Sumatera Utara

Informasi farmakoekonomi saat ini dianggap sama pentingnya dengan informasi
khasiat dan keamanan obat dalam menentukan pilihan obat yang akan digunakan
(Trisna, 2010).
Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi
obat pada sistem pelayanan kesehatan dan masyarakat. Spesifiknya, studi
farmakoekonomi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan membandingkan
biaya, risiko, dan manfaat dari program, pelayanan, atau terapi dan menentukan
alternatif yang memberikan keluaran kesehatan terbaik untuk sumber daya yang
digunakan (Tri Murti, 2013).
Diabetes mellitus (DM) terus meningkat dan merupakan salah satu
ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad ke 21. Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization/WHO) memperkirakan jumlah penderita DM di
Indonesia akan meningkat hingga dua sampai tiga kali lipat pada tahun 2030 dari

8,4 juta mencapai 21,3 juta (Enny Wahyuni, dkk., 2012).
Menurut International Diabetes Federation (IDF), terdapat 382 juta orang
yang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada tahun 2035, jumlah
tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang. Diperkirakan dari
382 juta orang tersebut, 175 juta di antaranya belum terdiagnosis, sehingga
terancam berkembang progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa
pencegahan (Kementrian Kesehatan, 2014).
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindroma klinik yang ditandai oleh
poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau
hiperglikemia (glukosa puasa ≥ 126 mg/dL atau postprandial ≥ 200 mg/dL atau
glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dL). Bila DM tidak segera diatasi akan terjadi

2
Universitas Sumatera Utara

gangguan metabolisme lemak dan protein, risiko timbulnya gangguan
mikrovaskular atau makrovaskular meningkat (Suherman, 2007).
Diabetes mellitus Tipe 2 (DMT2) lebih banyak ditemukan daripada DM
Tipe 1 dan banyak faktor risiko yang berkaitan dengan DMT2 seperti obesitas,
gaya hidup, dan pola makan yang buruk (Charles dan Ivar, 2011).

Upaya terapi non-farmakologi dan farmakologi telah dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien DM. Terapi farmakologi untuk DMT2
meliputi OHO (Obat Hipoglikemik Oral) dan terapi insulin. Insulin diberikan
untuk pasien yang memiliki nilai HbA1c ≥ 7,5%. Penggunaan insulin dapat
dikombinasikan dengan OHO apabila kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan
baik (HbA1c > 9%) dalam jangka waktu tiga bulan dengan dua OHO
(Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011).
Terapi obat pada pasien DM dilakukan seumur hidup sehingga
membutuhkan biaya yang sangat besar, misalnya di Amerika pada tahun 2007
mencapai total biaya sebesar $174 juta yang meliputi $116 juta biaya medis
langsung dan $58 juta biaya medis tidak langsung (Centers for Disease Control,
2011).
Biaya pelayanan kesehatan semakin meningkat diakibatkan berbagai
faktor seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan, peningkatan
penggunaan teknologi canggih, meningkatnya permintaan masyarakat dan
perubahan ekonomsi secara global. Hal ini juga terjadi pada penggunaan obat
antidiabetes yang semakin beragam dan mengakibatkan adanya perbedaan biaya
yang dikeluarkan pasien dalam terapinya. Terapi pengobatan yang baik dan benar
akan sangat menguntungkan pasien. Oleh karena itu, diperlukan analisis


3
Universitas Sumatera Utara

efektivitas biaya terapi antidiabetes untuk mengetahui terapi antidiabetes dari segi
efektivitas pengobatan dan biaya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah penelitian ini:
a. apakah ada perbedaan efektivitas pengobatan diantara antidiabetes
yang digunakan pada pengobatan pasien DMT2 rawat jalan di RSUP
H.Adam Malik?
b. apakah ada perbedaan biaya diantara antidiabetes yang digunakan pada
pengobatan pasien DMT2 rawat jalan di RSUP H.Adam Malik?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini:
a. terdapat perbedaan efektivitas pengobatan diantara antidiabetes yang
digunakan pada pengobatan pasien DMT2 rawat jalan di RSUP
H.Adam Malik.
b. terdapat perbedaan biaya diantara antidiabetes yang digunakan pada
pengobatan pasien DMT2 rawat jalan di RSUP H.Adam Malik.


1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis di atas, maka tujuan penelitian ini:
a. mengetahui

efektivitas

pengobatan

diantara

antidiabetes

yang

digunakan pada pengobatan pasien DMT2.
b. mengetahui perbedaan biaya diantara antidiabetes yang digunakan
pada pengobatan pasien DMT2.

4
Universitas Sumatera Utara


1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai contoh kajian farmakoekonomi
dalam memilih suatu obat yang memiliki efektivitas terapi dan biaya terbaik pada
pengobatan DMT2.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini menganalisis biaya dan efektivitas pengobatan diantara
antidiabetes yang digunakan pada pengobatan pasian DMT2 di RSUP H.Adam
Malik Medan. Secara skematis, kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada
Gambar 1.1.
Variabel bebas

Terapi
Antidiabetes

Variabel terikat

Parameter


Efektivitas
pengobatan

Kadar Gula
Darah (mg/dL)

Efisiensi
biaya

Biaya medis
langsung

Biaya obat

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian
Keterangan:
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, dalam
hal ini adalah terapi antidiabetes.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas,
dalam hal ini adalah efektivitas pengobatan dan efisiensi biaya.


5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

13 93 79

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

4 54 72

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 13

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 7

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 3

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 11

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

0 0 13