Implementasi Sistem Monitoring Daya Listrik Berbasis Web dan Protokol Komunikasi Websocket

  Vol. 3, No. 1, Januari 2019, hlm. 7792-7798 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Implementasi Sistem Monitoring Daya Listrik Berbasis Web dan Protokol

1 Komunikasi Websocket 2 3 Zakky Ramadhan , Sabriansyah Rizqika Akbar , Gembong Edhi Setyawan

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: [email protected], [email protected], [email protected]

  

Abstrak

  Penggunaan dan biaya energi listrik yang setiap tahunnya semakin meningkat mendorong masyarakat untuk mengontrol penggunaan energi listrik. Salah satu langkah awal yang dilakukan dalam rangka mengontrol penggunaan energi listrik adalah dengan melakukan monitoring terhadap perangkat elektronik yang digunakan. Pada penelitian ini, dikembangkan sebuah sistem monitoring daya listrik yang dipasang pada terminal listrik di sebuah ruangan dengan menggunakan sensor arus current

  

transformer (CT) sensor YHDC SCT-013-000 dan mikrokontroler NodeMCU. Nantinya, perangkat

  listrik yang terhubung pada terminal listrik tersebut akan dipantau penggunaan daya listriknya. Data

  

monitoring daya listrik dari perangkat monitoring akan dikirimkan dengan menggunakan protokol

  komunikasi Websocket yang selanjutnya akan disimpan pada database server. Sedangkan untuk data

  

monitoring daya listrik ditampilkan pada antarmuka web. Dengan begitu, diharapkan pengguna dapat

  melakukan monitoring daya listrik pada ruangan dengan lebih mudah dan akurat. Hal ini berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapat akurasi pengukuran arus listrik hingga 97,14%, akurasi tegangan listrik hingga 99%, dan akurasi perhitungan daya listrik mencapai 98%. Untuk performa penerimaan data monitoring daya listrik yang didapat membutuhkan waktu rata-rata sebesar 160,8 milidetik. Sedangkan untuk web monitoring daya listrik yang dibangun mampu menampilkan penggunaan daya listrik hingga estimasi biaya penggunaan listrik pada setiap perangkat monitoring.

  Kata kunci: CT Sensor, Listrik, Monitoring, NodeMCU, Websocket, Web

Abstract

  

Electricity usage and its price are always increased every year which encourages people to control

their electricity usage. We can control electricity usage by doing electricity usage monitoring. In this

study, we developed an electric power monitoring system which installed on the power strip using

current transformer sensor YHDC SCT-013-000 and NodeMCU microcontroller. So, electric power

usage of electronic devices that plugged into the power strip will be monitored. For data transmission,

we used Websocket protocol for communicating all monitoring devices to the server. All monitoring

data is saved to database server and electricity monitoring output will be showed using web interface.

We hope users can monitor their electricity usage easier and more accurate. Based on the test, we get

up to 97,14% accuracy result for electric current, up to 99% for electric voltage, and up to 98%

accuracy result for electric power calculation. We also get a good performance with an average of

160,8 milliseconds for data monitoring acquisition. For the monitoring web, we built a web which has

features such as showing electric power usage and estimated power cost on each monitoring devices..

  Keywords: Current Sensor, Electricity, Monitoring, NodeMCU, Websocket, Web Gambar 1.

1. Listrik memegang peranan penting dalam PENDAHULUAN

  kehidupan manusia karena sebagian besar Salah satu tanda berkembangnya peralatan yang digunakan oleh manusia untuk kehidupan manusia dapat dilihat dari menyelesaikan sebuah pekerjaan menggunakan penggunaan energi khususnya energi listrik energi listrik. Namun, meningkatnya yang dari tahun ke tahun jumlahnya semakin penggunaan energi listrik yang terjadi setiap meningkat, seperti yang diperlihatkan pada

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

7792 tahunnya juga menyebabkan meningkatnya penggunaan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik tersebut. Sebagian besar energi listrik di Indonesia masih dihasilkan dari pembangkit listrik yang menggunakan batu bara, gas, dan bahan bakar fosil (diesel) dimana bahan-bahan tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Hal tersebut mendorong pentingnya melakukan monitoring dan penghematan penggunaan listrik serta penggunaan energi terbarukan untuk menghasilkan energi listrik seperti misalnya tenaga surya, angin, air, dan lain-lain.

  Gambar 1. Konsumsi Tenaga Listrik Indonesia Sumber: (Dirjen Ketenagalistrikan, 2016)

  bekerja dalam mode full duplex dibanding dengan menggunakan HTTP-AJAX pada umumnya yang masih bekerja dalam mode half

  h) Tahun

  2011 2012 2013 2014 2015 K o ns ums i (R ib u M W

  50 100 150 200 250 300

  232

  178 194 208 221

  Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat merancang sebuah sistem monitoring daya listrik yang memiliki keakuratann tinggi, performa pengambilan data monitoring yang baik, dan web monitoring yang dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan monitoring terhadap penggunaan energi listrik di setiap ruangan yang ada di rumah.

  smartphone .

  total penggunaan listrik (KWh), dan estimasi biaya penggunaan listrik (Rp). Antarmuka web dipilih karena bersifat cross-platform dapat diakses dari browser pada komputer maupun

  duplex (Sim., 2014). Sedangkan untuk output monitoring akan ditampilkan dalam antarmuka web berupa penggunaan daya listrik (Watt),

  latency pada penggunaan traffic jaringan serta

  Pengguna listrik rumahan saat ini hanya dapat melakukan monitoring penggunaan daya listrik melalui KWh meter dimana data penggunaan listrik dapat dilihat pada struk pembayaran listrik bulanan berupa jumlah biaya listrik yang harus dibayar, namun tidak ada berapa jumlah KWh listrik yang telah digunakan selama satu bulan. Jumlah biaya listrik yang harus dibayar tersebut merupakan jumlah pemakaian KWh seluruh perangkat listrik yang ada di rumah dikalikan dengan biaya TDL (Tarif Dasar Listrik) yang sudah ditentukan oleh PLN sesuai dengan golongan TDL yang digunakan (Listrik.org, 2017).

  mikrokontroler NodeMCU dan sensor arus listrik current transformer (CT) sensor YHDC SCT-013-000 untuk melakukan monitoring penggunaan listrik di ruangan. Mikrokontroler NodeMCU memiliki keunggulan dimana NodeMCU memiliki bentuk fisik yang ringkas, sudah terintegrasi dengan Wi-Fi, dan terdapat sebuah input analog untuk menghubungkan sensor arus listrik. Sensor YHDC SCT-013-000 juga memiliki keunggulan pada pembacaan nilai arus listrik hingga 100 A serta pemasangannya yang cukup mudah hanya dengan menjepit sensor tersebut pada salah satu kabel terminal listrik. Untuk pengiriman data, peneliti menggunakan protokol komunikasi Websocket karena memiliki karakteristik low

  monitoring arus listrik dengan memanfaatkan

  Umumnya pada setiap ruangan dalam suatu rumah hanya tersedia sebuah stop kontak. Maka dari itu, masyarakat biasanya menggunakan terminal listrik untuk menghubungkan satu atau beberapa perangkat listrik ke sebuah stop kontak. Terminal listrik tersebut dapat dipasang sebuah perangkat

  penggunaan daya listrik dari perangkat elektronik pada waktu tertentu yang diakses melalui aplikasi Thingspeak di smartphone.

  output monitoring listrik hanya sebatas

  komunikasi menggunakan protokol MQTT yang disimpan pada broker Thingspeak. Untuk

  monitoring tersebut berbasis aplikasi dengan

  Pada penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Kurniawan (2017), telah dikembangkan sebuah sistem monitoring listrik dengan menggunakan mikrokontroler NodeMCU dan sensor arus current transformer sensor. Sistem

  Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggraeni (2016) telah mengembangkan sebuah sistem monitoring listrik menggunakan mikrokontroler AVR ATMega 8535 dan sensor arus listrik ACS712 30 A. Output monitoring listrik hanya berupa penggunaan daya listrik dari perangkat elektronik pada saat itu yang ditampilkan pada layar LCD.

  Grafik Konsumsi Tenaga Listrik Indonesia

  IMPLEMENTASI

  Komponen elektronika seperti resistor dan kapasitor diperlukan dalam menghubungkan sensor arus listrik dengan mikrokontroler NodeMCU, karena output sinyal analog dari sensor arus harus dikondisikan terlebih dahulu sehingga cocok dengan syarat input analog dari mikrokontroler NodeMCU.

2. PERANCANGAN DAN

2.1 Perancangan Sistem

  monitoring daya listrik yang akan menampilkan

  data monitoring penggunaan listrik pada ruangan.

  Process NodeMCU, Web socket server , dan database server

  Input Sensor Arus CT sensor

  Output Web server Gambar 2. Diagram Blok Sistem

  Sistem yang dibangun merupakan sistem

  memiliki nilai reaktansi yang rendah hanya beberapa ratus ohm, sehingga kapasitor dengan ukuran 10 uF sudah cukup.

  output tegangan sebesar 1.65 V. Kapasitor C1

  Resitor R1 dan R2 pada rangkaian berfungsi sebagai pembagi tegangan yang mengubah tegangan referensi 3.3 V dari mikrokontroler NodeMCU untuk menghasilkan

YHDC SCT-013-000

  Gambar 3. Skematik Rangkaian Perangkat Keras

  Sensor arus listrik YHDC SCT-013-000 memiliki jumlah lilitan sebanyak 2000 lilitan. Maka,

  Berdasarkan Gambar 2, pada bagian input terdapat sensor arus CT sensor YHDC SCT- 013-000. Sensor arus tersebut membaca sinyal

  analog arus listrik yang mengalir pada terminal

  N = (14,4 A / 0, 0707 A) / 22 Ω

  N = (P / S) / I (4)

  Untuk dapat melakukan pengukuran arus listrik menggunakan sensor arus YHDC SCT- 013-000 diperlukan nilai kalibrasi sehingga hasil pengukuran dapat dilakukan dengan lebih akurat.

  I = 23, 3 Ω e. Hitung nilai kalibrasi

  I = (3,3 V / 2) / 0,0707 A I = 1,65 V / 0,0707 A

  burden resistor idealnya: I = (AREF / 2) / S (3)

  Mikrokontroler NodeMCU memiliki tegangan Vcc sebesar 3,3 V. Maka perhitungan

  S = 0,0707 A d. Hitung burden resistor ideal

  S = 141,4 A / 2000

  S = P / n (2)

  P = 141,4A c. Hitung secondary peak-current

  Pada Gambar 3 menunjukkan rancangan skematik rangkaian dari perangkat keras

  P = 100 A × 1,414

  (1)

  b. Hitung primary peak-current P = Nilai maksimal arus × √2

  Sensor arus listrik CT sensor YHDC SCT- 013-000 memiliki rentang pengukuran arus dari 0 A hingga maksimal 100 A.

   Karakteristik arus listrik pada CT sensor

  langkah sebagai berikut: a.

  listrik. Pada bagian process hasil pembacaan sinyal analog arus tersebut nantinya akan diproses oleh mikrokontroler NodeMCU yang selanjutnya akan dikirimkan ke Websocket

  Sensor arus listrik CT sensor YHDC SCT- 013-000, memiliki keluaran sinyal analog arus listrik yang perlu diubah sesuai dengan burden resistor yang digunakan. Adapun proses pemilihan burden resistor dan nilai kalibrasi sensor yang digunakan pada perangkat

  server menggunakan protokol komunikasi

  Websocket. Websocket server bertindak sebagai perantara antara database server dengan perangkat keras NodeMCU. Database

  server berfungsi sebagai tempat untuk

  menyimpan data hasil monitoring yang dikirimkan oleh mikrokontroler NodeMCU. Pada bagian output terdapat web server yang akan menampilkan data monitoring dalam antarmuka web dan sebagai media interaksi antara pengguna dengan sistem monitoring daya listrik.

  monitoring daya listrik yang digunakan.

  monitoring listrik didapat dengan langkah- N = 2000 / 22 Setelah perangkat keras dirancang, maka Ω

  N = 90,9 selanjutnya perlu merancang Websocket server, database server , dan web monitoring daya

  Keterangan:

  listrik agar data monitoring daya listrik dapat

  P = Primary peak-current

  diakses oleh pengguna. Pada Gambar 5

  S = Secondary peak-current

  menunjukkan diagram alir kerja dari sistem

  n = Jumlah lilitan sensor

  daya listrik yang dibangun. Ketika

  I = Burden resistor ideal monitoring N = Nilai kalibrasi sensor

  perangkat keras aktif, maka perangkat keras akan mengirimkan data monitoring arus listrik Berdasarkan perhitungan burden resistor ke Websocket server. Data monitoring arus ideal didapat burden resistor idealnya sebesar listrik yang diterima selanjutnya akan dihitung 23,3

  Ω. Namun dikarenakan 23,3 Ω bukanlah dengan nilai tegangan default 220 V untuk nilai resistor yang umum, maka diambil nilai mendapatkan nilai perhitungan daya listrik. resistor umum yang terdekat, yaitu 22 Ω.

  Setelah daya listrik didapat, maka Websocket

  server akan melakukan input ke database server sesuai dengan perangkat monitoring

  daya listrik yang digunakan. Terakhir, Websocket server akan mengirimkan request data monitoring arus listrik ke perangkat keras.

  Pengguna mengakses halaman web monitoring daya listrik

  Gambar 4. Pengkondisian sinyal oleh sensor arus

  Dengan menggunakan rancangan tersebut, maka nantinya sinyal analog arus listrik yang dibaca oleh sensor arus akan dikondisikan ke sinyal analog yang dapat dibaca oleh

  Pengguna mengatur

  mikrokontroler NodeMCU, seperti yang

  konfigurasi perangkat ditunjukkan pada Gambar 4. monitoring, ruangan, Mulai dan TDL data monito ring arus listrik Perangkat keras mengirim ke Websocket server Pengguna Pengguna melihat detail monitoring dari setiap perangkat monitoring Daya = Arus x 220V (Web socket server) yang terpasang Ya Gambar 6. Akses web monitoring daya listrik Web socket server Input data Pada Gambar 6, menunjukkan diagram use monitoring ke case dari pengguna. Dalam hal ini, pada web database server monitoring daya listrik pengguna dapat melihat

  detail data monitoring daya listrik serta melihat Web socket server estimasi biaya penggunaan listrik dari setiap data monito ring ke mengirim request perangkat monitoring yang terpasang. perangkat keras Pengguna juga dapat melakukan konfigurasi dari perangkat monitoring dan ruangan dimana Tidak perangkat monitoring diletakkan. Selain itu, Selesai pengguna dapat mengubah tarif TDL pada web

  monitoring daya listrik sesuai dengan golongan Gambar 5. Diagram Alir Kerja Sistem TDL yang digunakan.

HASIL PENGUJIAN

2.2 Implementasi Sistem

  A 222 V 126,54

  220

  V

  92.4 W 0,4 A 222

  V 88,8 W

  3. Kamar Jack 0,6 A

  220

  V 132 W 0,57

  Berdasarkan Tabel 1 diatas, didapat hasil pengukuran baik arus, tegangan, dan daya listrik yang tidak jauh berbeda. Perbedaan data

  W Keterangan: I = Arus, V = Tegangan, P = Daya

  V 75,48 W

  monitoring arus listrik disebabkan oleh

  penggunaan burden resistor pada perangkat keras yang tidak sesuai dengan perhitungan

  burden resistor. Hal ini dikarenakan nilai

  resistor 23,3 Ω merupakan nilai resistor yang tidak umum, jadi digunakan nilai burden resistor yang terdekat, yaitu sebesar 22 Ω.

  Perbedaan tersebut juga dapat diakibatkan oleh

  noise yang terjadi pada proses sampling sinyal analog sensor arus listrik ke dalam bentuk nilai

  diskrit digital atau dari penggunaan komponen atau penyusunan rangkaian elektronik dari perangkat keras monitoring listrik yang kurang baik. Untuk nilai tegangan listrik yang dibaca

  2. Kamar Faisal 0,42 A

  Setelah perancangan dilakukan, maka perancangan akan diimplementasikan ke dalam sebuah sistem yang jadi. Pada Gambar 7 memperlihatkan implementasi dari perangkat keras monitoring daya listrik. Sensor arus listrik YHDC SCT-013-000 dijepit pada salah satu kabel yang ada pada terminal listrik dan mikrokontroler NodeMCU dihubungkan dengan sumber listrik 5V dari adapter atau

  power bank .

  monitoring daya listrik dan pengujian perangkat

  Gambar 7. Perangkat Keras Monitoring Daya Listrik

  Ketika perangkat keras aktif mengirimkan data monitoring ke Websocket server, maka data monitoring akan disimpan pada database

  server . Untuk melihat data monitoring ,

  pengguna perlu mengakses halaman web

  monitoring daya listrik. Pada penelitian ini, Web monitoring daya listrik dapat diakses pada

  alamat http://localhost/skripsi/index.php. Gambar 8 memperlihatkan web monitoring daya listrik yang dibangun.

  Gambar 8. Web monitoring daya listrik 3.

  Pada penelitian ini, pengujian dilakukan pada dua kategori pengujian, yaitu pengujian akurasi dari perangkat keras perangkat

  lunak sistem monitoring daya listrik berupa pengujian performa penerimaan data

  V

  monitoring listrik dan pengujian fungsionalitas web monitoring listrik yang dibangun.

  3.1. Pengujian Akurasi Monitoring Perangkat Keras

  Pengujian akurasi monitoring perangkat keras dilakukan untuk menguji keakuratan hasil pengukuran arus listrik yang dilakukan oleh sensor arus YHDC SCT-013-000 yang terpasang pada terminal listrik di ruangan. Selain itu, nilai tegangan dan hasil perhitungan daya listrik yang didapat juga akan diukur akurasinya. Pengujian ini dilakukan pada tiga ruangan dengan perangkat elektronik terpasang pada terminal listrik yang berbeda-beda. Sedangkan hasil pengujian didapat dengan membandingkan hasil pengukuran arus pada perangkat keras dan tegangan serta daya listrik yang dihitung di Websocket server dengan menggunakan alat Taff Energy Power Meter.

  Tabel 1. Hasil Pengujian Perangkat Keras No Ruangan Perangkat Keras Power Meter

  I V P

  I V P

  1. Kamar Baihaqi 0,35 A

  220

  77 W 0,34 A 222 oleh power meter tidak berada tepat pada nilai tegangan sebesar 220 V. Jadi, terdapat perbedaan antara nilai 220 V yang diatur secara

  default

  2

  8

  7

  6

  5

  pada program perangkat keras dengan hasil pembacaan alat power meter. Pengujian dilakukan sekitar pukul 15:00 WIB, dimana nilai tegangan yang didapat oleh power meter saat itu sebesar 222 V di tiga ruangan yang berbeda. Sedangkan perbedaan antara perhitungan daya listrik yang dilakukan oleh perangkat keras dengan pengukuran power

  4

  3

  1

  Gambar 10. Performa Penerimaan Data Monitoring Listrik 3.3.

  150 200

  20

  40

  60

  80 100 Arus Tegangan Daya

  A kur as i (% )

  Akurasi Monitoring Perangkat Keras Kamar Baihaqi Kamar Faisal Kamar Jack

  175 149 161 184

   Pengujian Fungsionalitas Web Monitoring Daya Listrik Tabel 2. Pengujian Fungsionalitas Web Monitoring

  monitoring listrik disimpan pada database server .

  140 159 50 100

  10 W akt u ( mi li de ti k)

  meter diakibatkan dari penggunaan nilai default

  220 V pada nilai tegangan di program

  monitoring daya listrik, yang mana pada

  pengujian tegangan listrik nilai tegangan tidak berada tepat pada nilai 220 V. Jadi, hal tersebut akan mempengaruhi akurasi perhitungan daya listrik yang didapat.

  Gambar 9. Akurasi Monitoring Perangkat Keras

  Sedangkan grafik pada Gambar 9 diatas menunjukkan akurasi monitoring yang didapat oleh perangkat keras memiliki akurasi pengukuran yang berkisar antara 95 % hingga 97,14 % untuk arus listrik, 99% untuk tegangan listrik, dan 95,87 % hingga 98 % untuk akurasi perhitungan daya listrik.

  Data diterima

  Data monitoring ke- Performa Penerimaan Data Monitoring Listrik

  9

  dibangun memerlukan waktu rata-rata sekitar 160,8 milidetik. Waktu tersebut merupakan waktu yang diperlukan oleh sistem dimulai dari sensor mengolah sinyal arus listrik hingga data

  Setelah itu, pada console log node.js Websocket

  server akan tampil waktu data diterima. Selisih

  waktu antar data yang diterima tersebut akan merupakan performa penerimaan data

  monitoring .

  Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, performa penerimaan data

  monitoring listrik dari sistem monitoring daya

  listrik yang dibangun memiliki performa yang baik sesuai harapan peneliti. Dimana berdasarkan Gambar 10, dari 10 sampel data

  monitoring listrik yang diterima, sistem yang

  140 169 159 182

3.2. Pengujian Performa Penerimaan Data

  97,14 dengan cara pengguna mengakses web 99 98 95,24 99 96,1 95 99 95,87

  monitoring daya listrik. Pengujian dilakukan

  Pengujian fungsionalitas web monitoring daya listrik dilakukan untuk menguji seluruh fungsi atau fitur yang terdapat pada web

  5. Pengubahan daftar nilai TDL Berhasil

  4. Tampilkan data monitoring listrik sesuai nama perangkat dan rentang waktu tertentu Berhasil

  3. Konfigurasi pada perangkat monitoring yang terdaftar

  2. Deteksi perangkat monitoring baru Berhasil

  1. Konfigurasi data ruangan Berhasil

  No Fungsi (Fitur) Hasil

  waktu yang diperlukan untuk mendapatkan setiap data monitoring. Pengujian dilakukan mulai dari sensor arus listrik CT sensor YHDC SCT-013-000 melakukan akuisisi data sinyal listrik, data sinyal listrik diproses oleh mikrokontroler NodeMCU dan dikirim ke Websocket server, hingga data monitoring listrik yang diterima oleh Websocket server disimpan pada database server. Untuk menguji lamanya waktu penerimaan data, pada Websocket server digunakan fungsi waktu dengan tambahan fungsi this.getmillisecond().

  monitoring listrik dilakukan untuk menguji

  Pengujian performa penerimaan data

  Monitoring Listrik

  Berhasil daya listrik dan setiap halamannya.

  monitoring 5.

DAFTAR PUSTAKA

  Seperti pada Tabel 2, dari hasil pengujian Anggraeni, I., Ramdhani, M. & Ary Murti, M., yang telah dilakukan web monitoring daya

  2016. Sistem Monitoring Penggunaan listrik yang dibangun mampu melakukan

  Daya Listrik Menggunakan Sensor Arus

  fungsi-fungsi yang sudah dirancang oleh

  Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega

  peneliti. Web monitoring daya listrik 8535, Bandung: Universitas Telkom. diantaranya mampu melakukan perubahan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, 2016. konfigurasi data ruangan, mendeteksi perangkat Statistik Ketenagalistrikan. 26 ed.

  monitoring listrik baru, melakukan perubahan

  konfigurasi pada perangkat monitoring listrik Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. yang telah terdaftar, menampilkan data

  monitoring listrik berdasarkan perangkat

  Kurniawan, A., 2017. Pengembangan Sistem

  monitoring listrik yang digunakan pada rentang Monitoring Listrik pada Ruangan

  waktu tertentu, serta mampu melakukan Menggunakan NodeMCU dan MQTT. perubahan pada daftar TDL yang digunakan Malang: Universitas Brawijaya. untuk perhitungan estimasi biaya penggunaan

  Listrik.org, 2017. Tarif Dasar Listrik PLN listrik dari setiap perangkat monitoring listrik.

  Desember 2017. [Online] Tersedia di:

  Selain itu, web monitoring daya listrik juga <http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik- dapat diakses dengan menggunakan browser pln/> [Diakses 12 Januari 2018]. pada smartphone. Sehingga web monitoring daya listrik mampu berjalan sesuai dengan apa

  Sim., A. X. A., 2014. WebSocket. [Online] yang sudah peneliti rancang.

  Tersedia di:<https://bertzzie.com/ knowledge/javascript-lanjut/WebSocket

4. KESIMPULAN .html> [Diakses 1 Januari 2018].

  Akurasi pengukuran arus dan daya listrik yang dilakukan oleh perangkat keras

  monitoring daya listrik menggunakan

  mikrokontroler NodeMCU dan sensor arus listrik YHDC-SCT-013-000 memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Hal ini berdasarkan dari pengujian yang dilakukan, didapat hasil akurasi pengukuran sensor arus listrik berada di kisaran 95% hingga 97,14% untuk arus listrik, 99% untuk tegangan, dan 95,87 % hingga 98 % untuk daya listrik. Performa penerimaan data

  monitoring juga memiliki performa yang baik,

  dimana didapat rata-rata waktu sebesar 160,8 milidetik untuk mendapatkan data monitoring. Selain itu, web monitoring daya listrik yang dibangun juga memiliki fitur-fitur untuk menampilkan data monitoring, melakukan konfigurasi pada perangkat monitoring, dan dapat diakses dengan menggunakan browser pada komputer dan smartphone.

  Saran untuk pengembangan berikutnya adalah dengan menambahkan sebuah rangkaian yang dapat mengukur tegangan listrik, jadi perhitungan daya listrik nantinya dapat lebih akurat. Selain itu, pada web monitoring yang dibangun dapat ditambahkan fitur seperti login,

  admin , dan notifikasi ke pengguna.