3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne

BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian dianggap baik apabila dilandasi oleh metode yang tepat. Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang

  

digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis

mengenai suatu cara atau metode. merupakan suatu penyelidikan yang

sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha

yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang

memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari

berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang

mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi

masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah

sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu

berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan

mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya

menjadi motivasi untuk melakukan penelitian (Sugiyono, 2003:11).

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Suatu kegiatan pasti mempunyai tujuan, demikian juga kegiatan penelitian ilmiah. Berdasarkan tujuannya, pendekatan dalam penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif, yaitu metode yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2012: 55).

  Sementara jika dilihat dari jenis penelitiannya, penelitian ini dikategorikan sebagai eksplanatori. Adapun yang dimaksud dengan penelitian eksplanatori adalah suatu jenis penelitian yang berusaha untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini hubungan sebab akibat harus tampak nyata. Hubungan sebab akibat ini disebut pula sebagai hubungan kausal. Dari uraian tersebut jelas bahwa adanya sebab tertentu akan menimbulkan akibat, dan tidak dibenarkan melihat akibatnya baru dicari-cari penyebabnya (Sukandarrumidi, 2006 : 105).

  3.2. Unit Amatan dan Unit Analisis Unit amatan dalam penelitian ini mahasiswa UKSW yang menonton Acara ILC, daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC), dan minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne, sementara unit analisisnya adalah pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne.

  3.3. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiwa UKSW yang menonton siaran ILC yang disiarkan oleh tvOne. Asumsi dalam penelitian ini bahwa jumlah populasi tidak terbatas. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 70 sampel dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (N= 30). Sampel tersebut diambil dengan melandaskan pada pendapat Supramono dan Intiyas (2003) yang menyatakan bahwa sampel dikatakan layak apabila jumlahnya antara 30-500 orang. Kemudian menurut Supramono dan Sugiarto (1993), untuk analisis statistik jumlah sampel minimal 30 orang. Melalui kedua pendapat tersebut jumlah sampel sebanyak 70 orang sudah layak.

  Kemudian teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan jenis sampling kuota, yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuata yang dinginkan (Indiyantoro dan Bambang Supomo, 2002 : 115). Adapun ciri-ciri dari sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKSW dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersedia menjadi responden.

3.4. Variabel dan Indikator Empirik 3.4.1. Variabel Penelitian

  Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu varabel independen, dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini, yaitu : daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC), sedang variabel dependennya adalah minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne.

3.4.2. Indikator Empirik

  Dalam penelitian ini untuk mengukur variabel-variabel penelitian dilakukan dengan menterjemahkan masing-masing variabel, yaitu: program siaran televisi, dan minat ulang, berikut penjelasannya:

Tabel 3.1.

1. Relative

  ILC Jadwal tayang ILC selalu

  acara

  Program acara ILC hanya mengusung isu hukum kelas wahid, sehingga susah diikuti oleh kalangan tertentu (19).

  Masalah hukum yang didiskusikan sesuai dengan kondisi riil di lapangan sehingga mudah dipahami (7)

  nilai dan pengalaman konsumen

  g. Kesesuaian dengan

  Program acara ILC kurang diminati pemirsa (18).

  minat konsumen Program acara ILC sesuai minat (6)

  f. Kesesuaian dengan

  Program acara ILC terlalu berat untuk diikuti masyarakat awam (17).

  kegemaran konsumen Program acara ILC sesuai dengan kegemaran (5).

  e. Kesesuaian dengan

  Pelaku program acara ILC menarik (4) Pelaku acara ILC perlu diganti (16).

  d. Pelaku acara

  

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Sub Indikator Pertanyaan Skala

  Favorable Unfavorable

  Daya Tarik Program Acara ILC

  Program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produk yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

  Advantage

  a. Ketertarikan Tema

  ILC mengusung tema yang menarik (1) Tema yang diusung ILC kurang menarik (13).

  Ordinal

  b. Ketertarikan

  Konten

  ILC menyiarkan permasalahan hukum yang menarik (2)

  Konten yang diusung ILC membosankan (14).

  c. Waktu tayang

  ILC ditayangkan pada waktu yang tepat (3) Waktu tayang terlalu malam (15).

2. Compatibility

h. Kejelasan jadwal Program

3. Complexity

  tayang memiliki kejelasan jadwal tayang (8) berubah-ubah (20).

4. Observability

1. Faktor

  Menonton ILC justru sering membuat saya jadi frustasi tentang permasalahan hukum yang terjadi (20).

  Bagi saya menonton ILC hanya sekedar tahu saja tentang isu permasalahan hukum yang sedang terjadi (21).

  ILC saya dianggap tidak ketinggalan informasi tentang permasalahan hukum (7).

  Dengan menonton

  dianggap kurang memiliki pengetahuan hukum yang memadai.

  g. Supaya tidak

  Motif Sosial.

  Menonton acara

  ILC memberikan masukan positif tentang permasalahan hukum yang terjadi (6).

  pemahaman saat berdiskusi.

  membangun perspektif yang positif tentang isu hukum yang sedang terjadi.

  f. Keinginan untuk

  ILC hanya mempertontonkan obralan- obrolan hukum tidak bermutu (19).

  Acara

  Menonton acara ILC sama halnya dengan kuliah hukum gratis (5).

  pemahaman hukum secara formal.

  h. Supaya memiliki

  Menonton

  Menonton ILC merupakan bekal berdiskusi dengan rekan tentang permasalahan hukum (8).

  j. Menonton acara

  Bagi saya acara ILC hanya biasa-biasa saja, tidak ada yang special (25).

  Bagi saya ILC adalah acara TV yang bermutu (11)

  ILC adalah acara TV yang bermutu.

  k.

  Saya menonton ILC jika topiknya menurut saya menarik (24).

  Bagi saya menonton acara ILC adalah wajib (10).

  ILC merupakan kebutuhan wajib.

  Emosional Al Smadi (2012:43)

  Saya semakin bertambah bingung dengan isu hukum yang terjadi setelah menonton acara ILC (18).

  ILC (23) 3. Faktor

  Tidak pernah ada motif apapun untuk menonton

  ILC saya dianggap pintar dalam menyikapi permasalahan hukum (9).

  Dengan menonton

  Supaya dianggap pintar oleh rekan.

  i.

  ILC hanya untuk memberikan pemahaman hukum bagi diri saya sendiri (22).

  e. Ketertarikan

  Bagi saya menonton ILC merupakan upaya pencerahan tentang permasalahan hukum yang sedang terjadi (4).

  i.

  (Lamb, 2010:189)

  ILC bermanfaat memberikan inspirasi yang positif (12).

  Program acara

  l. Manfaat inspirasi

  ILC tidak memberikan manfaat informasi apapun (23).

  ILC bermanfaat memberikan informasi yang positif (11).

  Program acara

  k. Manfaat informasi

  Alur program acara ILC membingungkan (22).

  Minat ulang menonton acara

  ILC memiliki alur yang mudah dipahami (10)

  dipahami Program acara

  j. Alur yang mudah

  ILC terbatas (21).

  Jangkauan siaran

  ILC memiliki jangkauan siaran yang luas (9)

  Jangkauan siaran Program acara

  ILC memberikan inspirasi buruk kepada pemirsa (24). Minat Ulang Menonton Acara tvOne

  ILC dapat didefinisikan sebagai niat seorang individu mahasiswa untuk menonton atau menyaksikan kembali acara

  mendapatkan pencerahan terhadap permasalahan yang sedang terjadi.

  Saya semakin tidak mengerti tentang permasalahan hukum yang terjadi setelah menonton

  d. Keinginan untuk

  ILC (17).

  Menurut saya tidak ada pengetahuan yang bermanfaat yang dapat diambil setelah menonton

  Bagi saya menonton ILC menambah pengetahuan tentang hukum (3)

  meningkatkan pengetahuan tentang hukum.

  c. Keinginan untuk

  ILC (16).

  Bagi saya menonton ILC cara mengerti permasalahan hukum yang sedang terjadi (2).

  ILC yang ditayangkan oleh stasiun tvOne

  mengerti permasalahan yang terjadi dengan baik.

  b. Keinginan untuk

  Ordinal

  Bagi saya ILC memberikan informasi hukum yang menyesatkan (15).

  Saya ingin memperoleh informasi tentang permasalahan hukum secara valid (1).

  memperoleh informasi yang valid.

  a. Keingunan untuk

  Kebutuhan dari dalam.

2. Faktor

  l. Menjadi kepuasan

  ILC merupakan kebutuhan yang mendesak.

  Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pernyataan

  2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian dengan mempelajari dokumen, buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini atau data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain (Supramono dan Sugiarto, 2003:11). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, seperti: literatur, buku-buku, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, juga dari data-data internet.

  1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti dan kemudian diolah sendiri oleh peneliti, sehingga dapat diambil kesimpulan (Supramono dan Sugiarto, 2003:11). Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dengan melakukan pembagian kuesioner kepada responden, yaitu Mahasiswa UKSW yang menonton acara ILC dengan jumlah 70 orang.

  Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  ILC hanya mengisi waktu luang saja (28).

  Menonton

  Bagi saya menonton ILC merupakan kebutuhan yang mendesak (14).

  n. Mononton

  tersendiri saat menonton ILC.

  Bagi saya acara ILC hanya sebuah infotaimen biasa (27).

  ILC adalah sebuah kebanggaan (13).

  Bagi saya menonton acara

  ILC sebuah kebanggaan.

  m. Menonton acara

  ILC membuat saya pusing (26).

  Bagi saya menonton acara

  Terdapat kepuasan bagi saya menonton acara ILC (12)

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Jenis dan Sumber Data

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

  atau pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002 : 116). Dengan metode tersebut maka akan diperoleh tanggapan responden atas daftar pertanyaan dalam kuesioner.

  Kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert 4 tingkat, dimana nilai 4 menunjukkan jawaban SS (sangat setuju), dan nilai 1 menunjukkan jawaban STS (sangat tidak setuju) untuk pernyataan favorable, sementara untuk pernyataan unfavorable memiliki nilai kebalikannya, berikut penjelasan konkritnya:

   Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) Skor 4 Skor 1

Setuju (S) Skor 3 Skor 2

Tidak Setuju (TS) Skor 2 Skor 3

Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1 Skor 4

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 3.6.1. Uji Validitas

  Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi (Santoso dan Ashari, 2005: 248).

  Uji validitas dapat dilakukan dengan korelasi pearson product moment , dimana jika r hitung dan nilainya positif (+) serta > r tabel maka maka butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2004:42).

  Berikut hasil uji validitas yang dilakukan oleh peneliti,

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Indikator Instrumen r-hit r-tab Ket Instrumen r-hit r-tab Ket

  ILC memberikan inspirasi buruk kepada pemirsa (24).

  ILC memiliki alur yang mudah dipahami (10)

  0,446 0,361 Valid Alur program acara ILC membingungkan (22).

  0,412 0,361 Valid 4.

   Observability

  Program acara

  ILC bermanfaat memberikan informasi yang positif (11).

  0,476 0,361 Valid

  ILC tidak memberikan manfaat informasi apapun (23).

  0,401 0,361 Valid Program acara

  ILC bermanfaat memberikan inspirasi yang positif (12).

  0,599 0,361 Valid

  0,486 0,361 Valid Minat Ulang Menonton Acara tvOne 1.

  ILC terbatas (21).

  Faktor Kebutuhan dari dalam.

  Saya ingin memperoleh informasi tentang permasalahan hukum secara valid (1).

  0,270 0,361 Gugur Bagi saya ILC memberikan

  informasi hukum yang menyesatkan (15).

  0,403 0,361 Valid Bagi saya menonton ILC cara mengerti permasalahan hukum yang sedang terjadi (2).

  0,222 0,361 Gugur Saya semakin tidak

  mengerti tentang permasalahan hukum yang terjadi setelah menonton ILC (16).

  0,536 0,361 Valid Bagi saya menonton ILC menambah pengetahuan tentang hukum (3)

  0,618 0,361 Valid Menurut saya tidak ada pengetahuan yang bermanfaat yang dapat diambil setelah menonton

  ILC (17).

  0,747 0,361 Valid Bagi saya menonton ILC merupakan upaya pencerahan tentang permasalahan hukum yang sedang terjadi (4).

  0,781 0,361 Valid Saya semakin bertambah bingung dengan isu hukum yang terjadi setelah menonton acara ILC (18).

  0,583 0,361 Valid Program acara

  0,638 0,361 Valid Jangkauan siaran

  Favorable Unfavorable

  0,408 0,361 Valid 2.

  Daya Tarik Program Acara ILC

  1. Relative

  Advantage

  ILC mengusung tema yang menarik (1) 0,474 0,361 Valid Tema yang diusung ILC kurang menarik (13).

  0,547 0,361 Valid

  ILC menyiarkan permasalahan hukum yang menarik (2)

  0,406 0,361 Valid Konten yang diusung ILC membosankan (14).

  0,583 0,361 Valid

  ILC ditayangkan pada waktu yang tepat (3) 0,390 0,361 Valid Waktu tayang terlalu malam (15).

  0,379 0,361 Valid Pelaku program acara ILC menarik (4)

  0,415 0,361 Valid Pelaku acara ILC perlu diganti (16).

   Compatibility Program acara ILC sesuai dengan kegemaran (5).

  ILC memiliki jangkauan siaran yang luas (9)

  0,393 0,361 Valid Program acara ILC terlalu berat untuk diikuti masyarakat awam (17).

  0,095 0,361 Gugur

  Program acara ILC sesuai minat (6) 0,578 0,361 Valid Program acara ILC kurang diminati pemirsa (18).

  0,384 0,361 Valid Masalah hukum yang didiskusikan sesuai dengan kondisi riil di lapangan sehingga mudah dipahami (7)

  0,641 0,361 Valid Program acara ILC hanya mengusung isu hukum kelas wahid, sehingga susah diikuti oleh kalangan tertentu (19).

  0,361 0,361 Valid 3.

   Complexity

  Program acara

  ILC memiliki kejelasan jadwal tayang (8)

  0,576 0,361 Valid Jadwal tayang ILC selalu berubah-ubah (20).

  0,273 0,361 Gugur

  Program acara

  0,500 0,361 Valid Menonton acara ILC sama halnya dengan kuliah hukum gratis (5).

  0,613 0,361 Valid Acara

  ILC adalah sebuah kebanggaan (13).

  Bagi saya ILC adalah acara TV yang bermutu (11)

  0,757 0,361 Valid Bagi saya acara ILC hanya biasa-biasa saja, tidak ada yang special (25).

  0,576 0,361 Valid Terdapat kepuasan bagi saya menonton acara ILC (12)

  0,623 0,361 Valid Bagi saya menonton acara

  ILC membuat saya pusing (26).

  0,657 0,361 Valid Bagi saya menonton acara

  0,586 0,361 Valid Bagi saya acara ILC hanya sebuah infotaimen biasa (27).

  0,744 0,361 Valid Saya menonton ILC jika topiknya menurut saya menarik (24).

  0,639 0,361 Valid Bagi saya menonton ILC merupakan kebutuhan yang mendesak (14).

  0,511 0,361 Valid Menonton

  ILC hanya mengisi waktu luang saja (28).

  0,530 0,361 Valid

  Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2017 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada instrumen daya tarik Program Acara ILC terdapat 2 (dua) instrumen yang gugur (r-hitung > r-hitung), sehingga jumlah instrumen valid keseluruhan adalah sebanyak 22 (dua puluh dua) item. Sementara pada instrumen minat ulang menonton Acara tvOne, terdapat 5 (lima) intrumen yang gugur (r-hitung > r-hitung), sehingga jumlah instrumen yang valid berjumlah 23 (dua puluh tiga) item.

  Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengujian diulang dua kali atau lebih (Santoso dan Ashari, 2005: 248).

  0,347 0,361 Gugur

  Bagi saya menonton acara ILC adalah wajib (10).

  ILC hanya mempertontonkan obralan- obrolan hukum tidak bermutu (19).

  0,680 0,361 Valid Bagi saya menonton ILC hanya sekedar tahu saja tentang isu permasalahan hukum yang sedang terjadi (21).

  0,206 0,361 Gugur

  Menonton acara

  ILC memberikan masukan positif tentang permasalahan hukum yang terjadi (6).

  0,714 0,361 Valid Menonton ILC justru sering membuat saya jadi frustasi tentang permasalahan hukum yang terjadi (20).

  0,413 0,361 Valid 2. Faktor Motif Sosial.

  Dengan menonton ILC saya dianggap tidak ketinggalan informasi tentang permasalahan hukum (7).

  0,407 0,361 Valid Menonton ILC merupakan bekal berdiskusi dengan rekan tentang permasalahan hukum (8).

  3. Faktor Emosional

  0,758 0,361 Valid Menonton

  ILC hanya untuk memberikan pemahaman hukum bagi diri saya sendiri (22).

  0,361 0,361 Valid Dengan menonton ILC saya dianggap pintar dalam menyikapi permasalahan hukum (9).

  0,632 0,361 Valid Tidak pernah ada motif apapun untuk menonton

  ILC (23)

  0,303 0,361 Gugur

3.6.2. Uji Reliabilitas

  Untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha (ά). Suatu konstruk dikatakan reliabel apabila memiliki nilai r alpha positif dan r alpha >= 0,6 (Nunnally dalam Ghozali, 2004:41).

  Rangkuman hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel Alpha Hitung Alpha Keterangan Pembanding

  1 Daya Tarik 0,8452 0,6 Reliabel

  2 Minat Ulang 0,7311 0,6 Reliabel Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2017 Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha masing-masing konstruk atau variabel > 0,6, hal tersebut menunjukkan jika semua variabel masuk dalam kategori reliabel.

3.7. Uji Asumsi Klasik 3.7.1. Uji Normalitas

  Cara untuk mengetahui regresi normal atau tidak dilakukan dengan melakukan uji kolmogrov-sminornov, dengan kriteria p-value (asymp. sig) > 0,05 berarti data terdistribusi normal (Ghozali, 2004:114).

  3.7.2. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Suatu model regresi terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai sig. hasil analisis variable independen > 0,05 (Ghozali, 2004:105).

  3.7.3. Uji Linieritas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

  Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 (Ghozali, 2004:117).

3.7. Analisis Data

  Untuk menjawab kebenaran hipotesis dalam penelitian maka digunakan alat analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan : Y : Minat Ulang Menonton Acara ILC X : Daya Tarik Program Siaran Televisi bi : Koefisien regresi variable Daya Tarik Program Siaran Televisi a : Konstanta Penarikan kesimpulan hasil analisis,

  Ho diterima, jika nilai t- : Tidak terdapat pengaruh daya tarik program hitung > t-tabel atau acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 2 12

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

1 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 2 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne

0 0 10