Pelaksanaan Akad Pembiayaan Murabahah Al-Wakalah Pada Pembiayaan Warung Mikro Di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH

  AL-WAKALAH PADA PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN TESIS Oleh DESY WULANDARI WIJAYA 117011051/ MKn PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH

  AL-WAKALAH PADA PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh DESY WULANDARI WIJAYA 117011051/ MKn PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  (Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) Tanggal Lulus : 20 Agustus 2014 Telah diuji pada Tanggal : 20 Agustus 2014 ____________________________________________________________________

  Telah diuji pada Tanggal : 20 Agustus 2014 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

   2. Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum

   3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

   4. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum

SURAT PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : DESY WULANDARI WIJAYA NIM : 117011051 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN

   MURABAHAH AL-WAKALAH PADA PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

  Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

  Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

  

ABSTRAK

  Salah satu produk pembiayaan di Perbankan Syariah adalah pembiayaan Murabahah

  

Al-Wakalah yang terdapat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No.04/DSN-MUI/IV/2000

  perihal Murabahah dan No.10/DSN-MUI/IV/2000 perihal Al-Wakalah. Akad pembiayaan

  

Murabahah Al-Wakalah ini diterapkan pada Bank Syariah Mandiri cabang Medan dalam

  pelaksanaan pembiayaan mikro yang disalurkan kepada masyarakat. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Pertama, mengapa akad pembiayaan murabahah

  al-wakalah menjadi keharusan dalam proses pemberian pembiayaan warung mikro di PT.

  Bank Syariah Mandiri cabang Medan, Kedua, bagaimana pelaksanaan akad pembiayaan pada pembiayaan warung mikro di PT. Bank Syariah Mandiri cabang

  murabahah al-wakalah

  Medan, Ketiga, apakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan akad pembiayaan

  

murabahah al-wakalah pada pembiayaan warung mikro di PT. Bank Syariah Mandiri cabang

Medan.

  Penelitian menggunakan penelitian deskriptif analitis, jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai yuridis empiris guna melihat penerapan ketentuan yang diteliti di lapangan tentang Pelaksanaan Akad Pembiayaan Murabahah Al-Wakalah Pada Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

  Dari hasil penelitian diketahui bahwa akad murabahah al-wakalah merupakan akad yang digunakan pada produk pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri. Warung mikro merupakan pembiayaan Bank Syariah Mandiri kepada calon nasabah perorangan/ badan usaha untuk membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi, pembiayaan usaha rakyat, pembiayaan tunas, madya dan utama. Dimana pembiayaan tersebut menggunakan akad murabahah al-wakalah sebagai akad perjanjian pembiayaannya. Murabahah merupakan akad pembiayaan dimana peran bank selaku penjual

  (ba’i) lebih tepat digambarkan sebagai pembiayaan dan bukan penjual barang,

  karena bank tidak memegang barang, tidak pula mengambil risiko atas barang. Pihak bank hanya memberikan sejumlah uang yang dikreditkan kerekening nasabah sesuai dengan plafond yang diminta nasabah. Dalam pelaksanaan murabahah, digunakan tambahan akad pelengkap yaitu akad al-wakalah merupakan akad pemberian kuasa dari pihak bank kepada calon nasabah untuk membeli barang sesuai dengan kesepakatan didalam pejanjian pembiayaan. Adapun hambatan yang dihadapi bank secara internal, kurangnya kesadaran nasabah untuk membayar angsuran tunggakan pembiayaan warung mikro tepat pada waktunya sehingga mengakibatkan pembiayaan macet. Sedangkan hambatan yang dihadapi nasabah terkadang lamanya proses pencairan dana dari pihak bank dan adanya biaya keterlambatan (denda) jika nasabah melakukan terlambat membayar

  Disarankan kepada pihak bank agar dalam memproses pengajuan berkas pembiayaan dari calon nasabah harus lebih memperhatikan prinsip kehati-hatian dan lebih teliti dalam menilai karakter calon nasabah. Dan kepada nasabah debitur penerima pembiayaan hendaknya menyadari bahwa pembiayaan yang diperolehnya adalah hutang oleh karena itu, diharapkan beritikad baik untuk dapat membayar angsuran tepat pada waktunya agar tidak terjadi pembiayaan macet.

  Kata Kunci : Akad Murabahah, Akad Al-Wakalah, dan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan i ii

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini dengan judul

  

“ PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH AL-WAKALAH

PADA PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK SYARIAH

MANDIRI CABANG MEDAN “ . Dan tidak lupa Shalawat beriring salam penulis

  hadiahkan kepada Rasullullah SAW yang selalu menjadi suri tauladan dan syafa‟atnya selalu diharapkan seluruh umatnya.

  Penulisan Tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan dalam bidang Ilmu Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan Tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moriil berupa masukan dan saran, sehingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada Bapak

  

Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD ., Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin,

SH, MS, CN ., dan Ibu Dr. Utary Maharany Barus , SH, MHum selaku Komisi

  Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan demi tercapainya hasil yang terbaik dalam penulisan Tesis ini. Kemudian juga kepada Dosen Penguji Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum ., dan Bapak Dr. Dedi iii

  Harianto, SH, MHum yang telah berkenan memberikan masukan dan arahan sehingga penulisan Tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.

  Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada : 1.

  Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,

  DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), atas kesempatan dan fasilitas yang

  diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung

  Sitepu, SH, MHum, atas kesempatan bagi penulis menjadi mahasiswa

  Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  3. Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  4. Kepada kedua orang tua saya yang tercinta, Ayahanda Edy Wijaya, SE dan Ibunda Endang Wartiningsih, SH, dan kepada adik-adik saya Dewi Sartika

  Wijaya, SST, dan Budi Utama Wijaya, terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini.

  5. Kepada suamiku yang tercinta, Muhammad Irfan Lubis, SST, terima kasih atas segala dukungan, motivasi, dan doanya selama ini. iv

  6. Teman-teman seperjuangan Magister Kenotariatan Group B Angkatan 2011 semoga walaupun dengan selesainya studi ini persahabatan kita tetap terjalin dengan baik, dan seluruh pegawai TU di Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian tesis ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan pada khususnya. Demikian pula atas bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan, dan rezeki yang melimpah kepada kita semua. Amin Ya Rabbal „Alamin.

  Medan, November 2014 Penulis,

  Desy Wulandari Wijaya v

RIWAYAT HIDUP I.

  Nama Lengkap : Desy Wulandari Wijaya Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 19 Februari 1989 Status : Menikah Alamat : Jl. Melinjo V No.9 Komp. Johor Permai

II. KELUARGA

  Nama Ayah : Edy Wijaya, SE Nama Ibu : Endang Wartiningsih, SH Nama Saudara Kandung : Dewi Sartika Wijaya, SST

  Budi Utama Wijaya Nama Suami : Muhammad Irfan Lubis, SST

III. PENDIDIKAN

  SD : Swasta Perguruan Al-Azhar, Medan Tahun 1995-2001

  SMP : Swasta Perguruan Al-Azhar, Medan Tahun 2001-2004

  SMA : Swasta Perguruan Al-Azhar, Medan Tahun 2004-2007

  Perguruan Tinggi/ S1 : Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, Tahun 2007-2011

  Perguruan Tinggi/ S2 : Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, Tahun 2011-2014 vi

  DAFTAR ISI Halaman i ABSTRAK……………………………………………………………….

  ABSTRACT ii ……………………………………………………….……… iii KATA PENGANTAR………………………………………………..…. vi RIWAYAT HIDUP……………………………………………...………. vii DAFTAR ISI…………………………………………………………….. DAFTAR ISTILAH................................................................................... x

  BAB I

  1 PENDAHULUAN……………………………………… A.

  1 Latar Belakang .............…………………………… B.

  11 Perumusan Masalah………………………………....

  C.

  12 Tujuan Penelitian…………………………………....

  D.

  13 Manfaat Penelitian………………………………….. .

  E.

  14 Keaslian Penelitian…………………………..……… F.

  16 Kerangka Teori dan Konsepsi…………………….....

  1.

  16 Kerangka Teori…………………………………. .

  2.

  23 Konsepsi………………………………………… G.

  27 Metodologi Penelitian………………………………..

  1.

  27 Sifat dan Jenis Penelitian………………………...

  2.

  28 Lokasi Penelitian………………………………… 3.

  29 Sumber Data……………………………………… 4.

  30 Teknik Pengumpul Data………………………….

  5.

  31 Analisis Data………………………………………

  BAB II KEHARUSAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH AL-WAKALAH DALAM PROSES PEMBERIAN PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK

  32 SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN…………….

  A.

  Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan…………………………………………

  32 1. Produk Penghimpunan Dana di Bank Syariah Mandiri……………………………………………..

  38 vii

  2.

  40 Produk Penyaluran Dana di Bank Syariah Mandiri… 3.

  42 Produk Jasa di Bank Syariah Mandiri……………… B.

  44 Pengertian Pembiayaan Warung Mikro………………… C. Beberapa Alasan Akad Murabahah Al-Wakalah Diterapkan

  Pada Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah

  52 Mandiri Cabang Medan………………………………….

  1. Tinjauan Umum Tentang Akad Murabahah

  Al- Wakalah………………………………………………… 52

  2. Dasar Hukum Akad Murabahah Al-Wakalah Dalam Hukum Islam Pada Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah Mandiri…………………………… 65 3. Alasan Penerapan Akad Murabahah Al-Wakalah Pada

  Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah Mandiri…………………………………………….… 71 a.

  71 Alasan Menggunakan Akad Murabahah……….

  b.

  74 Alasan Menggunakan Akad Al-Wakalah………

  BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH AL-WAKALAH PADA PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN…………………………………………. 79 A. Prinsip Penilaian Dalam Pemberian Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah Mandiri……………………… 79 B. Ketentuan Pelaksanaan Pembiayaan Melalui Warung Mikro……………………………………………………… 85 C. Jaminan Dalam Pembiayaan Murabahah Al-Wakalah Pada Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan……………………………………………. 99 1. Fungsi Jaminan Dalam Perjanjian Pembiayaan Murabahah Al-Wakalah ……………………………... 102 2. Jaminan Dalam Pembiayaan Murabahah Al-Wakalah Pada Pembiayaan Warung Mikro di PT. Bank Syariah Mandiri…………………………… 105 BAB IV HAMBATAN DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH

  viii

  AL-WAKALAH PADA PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI 110 CABANG MEDAN………………………………………..

  A.

  110 Hambatan yang Dihadapi Bank………………………….

  B.

  112 Hambatan yang Dihadapi Nasabah……………………… C.

  Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pembiayaan

  Murabahah Al-Wakalah Pada Pembiayaan Warung Mikro

  114 di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan………………..

1. Penyelesaian Sengketa Pada Pembiayaan Warung Mikro

  Bank Syariah Mandiri Cabang Medan ……………… 115 2.

  Upaya Penyelamatan Pembiayaan Macet Pada Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Cabang Medan……………………………………….. 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………… 123 A. Kesimpulan………………………………………………. 123 B. Saran……………………………………………………… 126 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 128 LAMPIRAN

  ix

DAFTAR ISTILAH 1.

  Akad adalah perjanjian yang mengikat.

  2. Al-ta’awun adalah tolong menolong.

  3. Al- mu’in wal mus ta’in adalah orang yang memberi pertolongan dan juga minta tolong.

  4. La yu’in wa la yasta’in adalah orang yang tidak mau menolong dan juga tidak minta tolong.

  5. Yasta’in wa la yu’in adalah orang yang mau minta tolong saja.

  6. Yu’in wa la yasta’in adalah orang yang selalu menolong orang lain namun tidak meminta balasan pertolongan.

  7. Dual banking system adalah sistem perbankan ganda.

  8. Shariah Principle adalah prinsip syariah.

  9. Marketable adalah menarik.

  10. Al-muta’aqidain adalah pihak-pihak yang berakad.

  11. Al-ma’qud alaih adalah objek akad.

  12. Maudhu al’aqd adalah tujuan akad.

  13. Lumpsum adalah secara angsuran.

  14. Mukallaf adalah cakap bertindak hukum.

  15. Financial Intermediaries adalah fungsi bank.

  16. Merger adalah melakukan penggabungan beberapa perusahaan.

  17. Riba adalah sistem bunga.

  18. Maisir adalah spekulasi.

  19. Gharar adalah ketidakpastian atau ketidakjelasan.

  20. Margin adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.

  21. Good Corporate Governance adalah tata kelola perusahaan yang baik dari pemerintah.

  22. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna manfaat atas suatu barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. x

  23. Murabahah adalah jual beli dengan harga pokok ditambah keuntungan yang diketahui.

  33. Wakil adalah orang yang menerima kuasa.

  40. Fairness adalah prinsip yang menguntungkan.

  39. Tsaman adalah harga.

  38. Mabi’ adalah barang yang diperjualbelikan.

  37. Musytari adalah pembeli.

  36. Ba’i adalah penjual.

  35. Repayment adalah sumber pembayaran.

  34. Marketing adalah pemasaran.

  32. Muwakil adalah orang yang memberikan kuasa.

  24. Mudharabah adalah suatu akad kerjasama atau perkongsian antara dua pihak.

  31. Wadiah adalah titipan.

  30. Qardh adalah pinjaman uang.

  29. Istishna adalah jual beli antara pemesan dan penerima pesanan, dimana spesifikasi dan harga yang disepakati diawal, sedangkan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan.

  28. Al-wakalah adalah perwakilan.

  27. Kafalah adalah garansi bank.

  26. Rahn adalah gadai.

  25. Salam adalah suatu proses jual beli barang pesanan dengan kriteria yang jelas pembayaran dilakukan dimuka sementara penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.

  41. Customer Information File (CIF) adalah input data dan dokumen nasabah. xi