ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

  

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Pe rmata Tbk

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh:

  Nicholas Martinus Tania NIM : 052214040

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Pe rmata Tbk

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh:

  Nicholas Martinus Tania NIM : 052214040

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Semua Pikiran adalah rencana. Maka, pikirkanlah

yang terbaik.

  

(Mario Teguh)

Menang itu tidak penting, tapi itu adalah

segalanya.

(Giampiero Boniperti)

God is my helper,

  

He upholds my life

(PS 5:4)

  Skripsi ini kupersembahkan bagi  Tuhan Yesus sumber pengharapanku  Ibu Maria yang selalu mendoakanku  Papa, mama (di surga) dan adikku  Keluarga besarku yang banyak membantu  Semua teman-teman ku  Angela Merici Febri Rentanubun

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

  

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

  Studi Kasus : Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Permata Tbk Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pikiran penulisan lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang diambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Yogyakarta, 30 Juli 2012 Yang membuat pernyataan, Nicholas Martinus Tania

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Nicholas Martinus Tania NIM : 052214040

  Demi kepentingan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Analisis Kinerja

  

Bank Sebelum Dan Sesudah Merger Dengan Menggunakan Metode

CAMEL. Studi kasus Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Permata Tbk. Dengan

  demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 30 Juli 2012 Yang menyatakan Nicholas Martinus Tania

  

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Pe rmata Tbk

  Nicholas Martinus Tania Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2012

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank khususnya kinerja keuangan Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Permata Tbk sebelum dan sesudah merger.

  Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2011 dengan metode studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity.

  Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa tingkat kesehatan Bank Permata sebelum merger pada tahun 1999, 2000, dan 2001 menunjukkan kinerja bank yang buruk. Setelah merger, tingkat kesehatan Bank Permata pada tahun 2002, 2003, dan 2004 menunjukkan kinerja ba nk yang sehat. Sedangkan tingkat kesehatan Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger pada tahun 2005, 2006, dan 2007 menunjukkan kinerja bank yang sehat. Sedangkan setelah merger, tingkat kesehatan Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2008, 2009, dan 2010 menunjukkan peningkatan kinerja bank yang signifikan.

  ABSTRACT ANALYSIS OF BANK’S FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE

AND AFTER THE MERGER USING CAMEL METHOD

A Case study: Bank CIMB Niaga Tbk and Bank Permata Tbk

  Nicholas Martinus Tania Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2012

  The research aimed to identify the bank’s financial health especially bank financial performance of Bank CIMB Niaga Tbk and Bank Permata Tbk before and after the merger.

  The research was conducted during Juni 2011 with case study method. The technique of data analysis was use CAMEL method consisting of Capital, Assets, Management, Earning, and Liquidity.

  Based on the analysis, the result as follows that bank financial performance of Bank Permata before the merger in 1999, 2000, and 2001 idicated that the bank was on bad performance. After a merger, soundness of Bank Permata in 2002, 2003, and 2004 indicated the bank was on healthy performance. While Bank CIMB Niaga Tbk the health level bank merger in 2005, 2006, and 2007 indicated that the performance of bank on those years were health. After the merger, the healthy level bank in 2008, 2009, and 2010 indicated that the increase in the bank significantly.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimphkan segala berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Bank Sebelum Dan Sesudah Merger Dengan Menggunakan Metode CAMEL

  ” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa ada bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus me nyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogayakarta,

  2. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Dr. Lukas Purwoto selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan, kritik dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan, kritik dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  6. Bapak Drs. V. Supriyanto, SU selaku dosen tamu dalam ujian sarjana saya yang berlangsung pada tanggal 30 Juli 2012. Menjadi salah satu tanggal bersejarah dalam hidup saya.

  7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang banyak membantu lewat bimbingan dan dukungannya.

  8. Ibu Tutik di BEI Fakultas Ekonomi Sanata Dharma, terima kasih sering menemani saya mencari bahan dan pinjaman ICMD 2010 yang sangat membantu saya dalam penulisan skripsi ini.

  9. Papa, Mama di surga, Kelvin dan seluruh keluarga saya yang sangat saya sayangi. Terima kasih atas doa, dukungan dan kesabaran kalian yang bagi saya tidak ternilai harganya.

  10. Angela Merici Febri atas dukungan dan doa yang terus diberikan kepada saya.

  11. Teman

  • – teman kost Brojomusti No. 3 yang terkadang ikut susah membantu saya dan memberikan dukungan.

  12. Teman- teman Manajemen 2005 kelas B (semuanya yah) makasih yah atas semangat yang terus kalian berikan. Lukas, Matt, Titus, David, Nala, dan semuanya yang sibuk waktu saya ujian skripsi.

  13. Haryoga yang berjuang bersama saya menghadapi semua masalah yang membuat kami hampir kebingungan untuk ujian. Selamat bro.

  14. Dan kepada semua pihak yang telah banyak membantu lewat doa dan bantuannya sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Karena itu penulis sangat mengarapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 30 Juli 2012 Nicholas Martinus Tania

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................... . vi

ABSTRAK........................................................................................................ vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .............................................................................

  4 C. Batasan Masalah................................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian...............................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................

  5 F. Sistematika Penulisan .......................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................

  8 A. Pengertian Bank ...............................................................................

  8 B. Jenis Bank ........................................................................................

  9 C. Fungsi Pokok Bank .......................................................................... 13

  D. Laporan Keuangan Bank ................................................................... 15

  E. Arsitektur Perbankan Indonesia ........................................................ 16

  F. Definisi Merger ................................................................................. 19

  G. Jenis-Jenis Merger ............................................................................ 21

  H. Analisis Kinerja Bank ....................................................................... 22

  I. Tingkat Kesehatan Bank .................................................................. 23

  J. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 28

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 31

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 31 B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 31 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 31 D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 32 E. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 33 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33 G. Variabel Penelitian ............................................................................ 34 H. Teknik Analisis Data......................................................................... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 44

A. Gambaran Umum Bank Lipoo, Tbk ................................................. 44 B. Gambaran Umum Bank Niaga.......................................................... 45 C. Gambaran Umum Bank CIMB Niaga, Tbk ...................................... 45 D. Gambaran Umum Bali Tbk .............................................................. 47 E. Gambaran Umum Bank Universal Tbk ............................................ 47 F. Gambaran Umum Bank Prima Express Tbk ................................... 48 G. Gambaran Umum Bank Artamedia Tbk ........................................... 48 H. Gambaran Umum Bank Patriot Tbk...................................... ........... 48 I. Gambaran Umum Bank Permata Tbk............................................... 48

BAB V ANALSIS DATA ................................................................................ 50

A. Gambaran Data ................................................................................. 50 B. Analis Data ....................................................................................... 50

  1. Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger................................... 50

  2. Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger ..................................... 60

  3. Bank Permata Tbk sebelum merger .......................................... 66

  4. Bank Permata Tbk setelah merger ............................................ 74

  C. Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank dengan Teknik Analisis Trend ................................................................................................... 81

  

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .................... 85

A. Kesimpulan ....................................................................................... 85 B. Saran ................................................................................................. 87 C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

  67 5.9 Faktor RORA Bank Permata Tbk sebelum merger..................................

  81 5.16 Perkembangan Tingkat Kesehatan CIMB Niaga Tbk ............................

  74 5.15 Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Permata Tbk ..........................

  72 5.14 Penilaian CAMEL Bank Permata Tbk sebelum merger ........................

  71 5.13 Faktor LDR Bank Permata Tbk sebelum merger...................................

  70 5.12 Faktor BOPO Bank Permata Tbk sebelum merger ................................

  69 5.11 Faktor ROA Bank Permata Tbk sebelum merger ..................................

  69 5.10 Faktor NPM Bank Permata Tbk sebelum merger ..................................

  59 5.8 Faktor CAR Bank Permata Tbk sebelum merger.....................................

   Halaman 3.1 Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank............................................

  57 5.7 Penilaian CAMEL CIMB Niaga Tbk sebelum merger ............................

  56 5.6 Faktor LDR Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger .............................

  55 5.5 Faktor BOPO Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger ..........................

  54 5.4 Faktor ROA Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger.............................

  52 5.3 Faktor NPM Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger ............................

  51 5.2 Faktor RORA Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger ..........................

  42 5.1 Faktor CAR Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger .............................

  41 3.2 Tatacara Penilaian Predikat Kesehatan Bank ...........................................

  83

  

DAFTAR GAMBAR

Tabel Judul Halaman

2.1 Model Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................

  63 5.12 Grafik BOPO Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger...........................

  72 5.20 Grafik LDR Bank Permata Tbk sebelum merger...................................

  71 5.19 Grafik BOPO Bank Permata Tbk sebelum merger ................................

  70 5.18 Grafik ROA Bank Permata Tbk sebelum merger ..................................

  69 5.17 Grafik NPM Bank Permata Tbk sebelum merger ..................................

  67 5.16 Grafik RORA Bank Permata Tbk sebelum merger................................

  66 5.15 Grafik CAR Bank Permata Tbk sebelum merger...................................

  65 5.14 Grafik CAMEL Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger .......................

  64 5.13 Grafik LDR Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger .............................

  62 5.11 Grafik ROA Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger .............................

  30 5.1 Grafik CAR Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger .............................

  61 5.10 Grafik NPM Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger.............................

  61 5.9 Grafik RORA Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger ............................

  60 5.8 Grafik CAR Bank CIMB Niaga Tbk setelah merger ...............................

  58 5.7 Grafik CAMEL Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger .......................

  57 5.6 Grafik LDR Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger .............................

  56 5.5 Grafik BOPO Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger ..........................

  54 5.4 Grafik ROA Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger.............................

  53 5.3 Grafik NPM Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger ............................

  52 5.2 Grafik RORA Bank CIMB Niaga Tbk sebelum merger ..........................

  73

  5.21 Grafik CAMEL Bank Permata Tbk sebelum merger.............................

  74 5.22 Grafik CAR Bank Permata Tbk setelah merger.....................................

  75 5.23 Grafik RORA Bank Permata Tbk setelah merger ..................................

  76 5.24 Grafik NPM Bank Permata Tbk setelah merger ....................................

  76 5.25 Grafik ROA Bank Permata Tbk setelah merger.....................................

  77 5.26 Grafik BOPO Bank Permata Tbk setelah merger ..................................

  78 5.27 Grafik LDR Bank Permata Tbk setelah merger .....................................

  79 5.28 Grafik CAMEL Bank Permata Tbk setelah merger ...............................

  80 5.29 Grafik CAMEL Bank Permata Tbk dan Bank CIMB Niaga Tbk ..........

  80

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Neraca dan perhitungan rasio CAMEL PT Bank Bali

Lampiran 2. Neraca dan perhitungan rasio CAMEL PT Bank Prima Express

Lampiran 3. Neraca dan perhitungan rasio CAMEL PT Bank Universal Lampiran 4. Neraca dan perhitungan rasio CAMEL PT Bank Patriot Lampiran 5. Hasil perhitungan rasio CAMEL Bank Permata, Tbk Lampiran 6. Hasil perhitungan rasio CAMEL Bank Permata, Tbk Lampiran 7. Hasil perhitungan rasio CAMEL Bank Permata, Tbk Lampiran 8. Hasil perhitungan rasio CAMEL Bank Lippo Lampiran 9. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Niaga Lampiran 10. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank CIMB Niaga, Tbk Lampiran 11. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Bali Lampiran 12. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Prima Express Lampiran 13. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Universal Lampiran 14. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Patriot Lampiran 15. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Permata, Tbk Lampiran 16. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Lippo Lampiran 17. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank Niaga Lampiran 18. Hasil perhitungan bobot CAMEL Bank CIMB Niaga, Tbk Lampiran 19. Koefisien

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No. 10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan

  usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

  Industri perbankan di Indonesia dalam perkembangannya telah mengalami pasang surut. Krisis ekonomi tahun 1997 menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memilki kelembagaan perbankan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur yang baik sehingga secara fundamental masih harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal (Taswan, 2006:25).

  Dampak dari permasalahan perbankan pada tahun 1997 adalah banyak bank yang mengalami likuidasi atau penghentian kegiatan usaha dan banyak pula bank yang dimerger dengan bank lain karena kekurangan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR). Bank yang terkena likuidasi adalah bank yang mempunyai Capital Adequacy Ratio / CAR minus.

  2 Sedangkan bank yang termasuk dalam kategori harus dimerger adalah bank yang memiliki CAR kurang dari yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.26/20/KEP/DIR/1993 sebesar 8% (Pangaribuan & Sihol, 2007:172).

  Bank Permata merupakan salah satu bank nasional di Indonesia yang melakukan merger. Bank Permata merupakan bank hasil penggabungan dari lima bank yang terdiri Bank Bali Tbk, Bank Universal Tbk, Bank Prima Express, Bank Artamedia dan Bank Patriot. Kelima bank tersebut ditunjuk menjadi bank rangka dan pada tanggal 18 Februari 2002 berganti nama menjadi Bank Permata.

  Penggabungan lima bank ini merupakan implementasi dari keputusan pemerintah mengenai program restrukturisasi lanjutan yang dilakukan pada tanggal 22 November 2001, yang bertujuan untuk membentuk suatu bank yang memiliki struktur permodalan yang kuat.

  Pada tahun 2004, bank Indonesia telah memiliki sebuah blueprint mengenai tatanan industri perbankan ke depan yang dinamakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) (Hermansyah, 2008:178). API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan (Taswan, 2006:25).

  Selain merger bank yang diterapkan oleh bank Indonesia yang tertuang dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan baru mengenai kepemilikan tunggal perbankan

  3

  (single presence policy) . Secara harafiah single presence policy dapat

  diartikan sebagai suatu kondisi di mana suatu pihak hanya menjadi pemegang saham pengendali pada suatu bank (Ibrahim, 2008: 6).

  Berdasarkan Pasal 1 Ayat (3) Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/16/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia dijelaskan bahwa pemegang saham pengendali adalah badan hukum dan/atau perorangan dan/atau kelompok usaha yang:

  1. Memiliki saham bank sebesar 25 % atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan bank dan mempunya i hak suara.

  2. Memiliki saham bank kurang dari 25 % dari jumlah saham yang dikeluarkan bank dan mempunyai hak suara namun dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian bank baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Merger yang dilakukan antara Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo menjadi Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 lalu, menggambarkan kebijakan baru yang diberlakukan Bank Indonesia menganai single presence policy (Sutedi, 2008:96). Dan dampak dari kebijakan single presence policy tersebut adalah menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank urutan kelima terbesar di Indonesia dilihat pada jumlah asetnya.

  Salah satu bank yang terkena dampak dari penerapan merger dan

  single presence policy adalah Bank Permata Tbk dan Bank CIMB Niaga

  Tbk. Mengingat betapa pentingnya kesehatan bank yang akan berpengaruh

  4 terhadap stabilitas moneter secara keseluruhan maka Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan di Indonesia mempunyai kewajiban untuk mencegah terulangnya kembali banyaknya bank yang

  collapse akibat terkena likuidasi. Salah satu cara yang dilakukan oleh bank Indonesia adalah dengan membuat standar kesehatan bank.

  Melihat dari kebijakan yang diterapkan oleh bank Indonesia, maka perlu adanya sebuah penelitian untuk membandingkan pencapaian kinerja sebelum dan sesudah merger dengan melihat pada kinerja keuangannya. Bank Indonesia dalam menentukan tingkat kesehatan bank pada dasarnya menggunakan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengar uh terhadap kondisi dan perkembangan bank. Adapun faktor-faktor yang digunakan untuk menilai kinerja operasi perbankan umumnya meliputi lima aspek, yaitu: 1) capital; 2) assets; 3) management; 4) earnings; 5)

  liqiudity yang biasa disebut CAMEL. Maka peneliti tertarik untuk menulis

  penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Sebelum dan

  Sesudah Merger Dengan Menggunakan Metode CAMEL Studi Kasus: Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Permata Tbk. B. Rumusan Masalah

  Bagaimanakah kinerja keuangan Bank CIMB Niaga Tbk dan Bank Permata Tbk sebelum dan setelah merger dengan menggunakan metode CAMEL?

  5

  C. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini penghitungan tingkat kesehatan bank diproksikan dengan rasio-rasio keuangan CAMEL yang disesuaikan terhadap data yang tersedia. Tingkat kesehatan bank dinilai berdasarkan aspek permodalan, kualitas aktiva produk (KAP), aspek manajemen, rentabilitas, likuiditas. Adanya penyesuaian tersebut dikarenakan ada informasi- informasi yang tidak dapat dilacak dari laporan keuangan bank (LKB) seperti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan manajemen.

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Mengetahui kinerja keuangan Bank CIMB Niaga Tbk sebelum dan sesudah dilakukan merger.

  2. Mengetahui kinerja keuangan Bank Permata Tbk sebelum dan sesudah dilakukan merger.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat atau kegunaan bagi berbagai pihak:

  1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi meningkatkan kinerja keuangan dalam persaingan di era globalisasi saat ini.

  6

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian di masa yang akan datang. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan khususnya di bidang perbankan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang manajemen keuangan.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan Teori Dalam bab ini mengemukakan tentang teori-teori pengertian bank, jenis-jenis bank, fungsi pokok bank, pengertian laporan keuangan bank, penjelasan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), pengertian merger, jenis-jenis merger, analisis kinerja bank, tingkat kesehatan bank dan CAMEL, kerangka pemikiran teoritis, hipotesis dan tabel penelitian sebelumnya.

  7

  Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini mengemukakan mengenai jenis penelitian, subyek dan objek yang diteliti, waktu dan lokasi, variabel penelitian, sampel dan populasi, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

  Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan ya ng meliputi sejarah perusahaan, lokasi unit, dan perkembangan perusahaan.

  Bab V : Analisis Data Bab ini mengemukakan tentang menganalisis data-data yang telah dikumpulkan berdasarkan teknik analisis data yang sudah ditentukan serta pembahasannya.

  Bab VI : Kesimpulan, Saran, Keterbatasan Penelitian Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, serta keterbatasan yang ada dalam penelitian yang dilakukan.

  8

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari- hari, bank dikenal sebagai lembaga

  keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya ( Kasmir, 2004:23 ).

  Sedangkan menurut (Jusuf, 2004 : 1) bank adalah perantara antara sektor yang kelebihan dana atau surplus dan sektor yang kekurangan dana atau minus . Secara umum bank didefinisikan sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit dalam jangka waktu yang ditentukan dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana.

  Menurut pasal 1 Undang- undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan, bank adalah bank umum dan ba nk perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  9

B. Jenis Bank

  Jenis

  • – jenis perbankan di Indonesia dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain (Kasmir, 2004 : 32-39) :

  1. Dilihat dari segi fungsinya Dalam UU Pokok Perbankan Nomor 7 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari : a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prins ip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  2. Dilihat dari segi kepemilikannya Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya terdiri dari:

  a. Bank Pemerintah, bank di mana pendirian maupun modal dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuangan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah antara lain :

  1. Bank Negara Indonesia (BNI)

  2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

  3. Bank Tabungan Negara (BTN)

  4. Bank Pembangunan Daerah (BPD)

  10 b. Bank Milik Swasta Nasional, bank di mana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendirianpun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Contoh bank swasta nasional :

  1. Bank Muamalat

  2. Bank Central Asia

  3. Bank Mandiri

  4. Bank Danamon

  5. Bank CIMB Niaga

  6. Bank Universal

  7. Bank Bumi Putra

  8. Bank Nusa Internasional

  9. Bank Internasional Indonesia

  c. Bank Milik Koperasi, bank di mana kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

  Contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia.

  d. Bank Milik Asing, merupakan bank cabang dari bank yang ada di luar negeri yang kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.

  Contohnya :

  1. ABN AMRO Bank

  2. Deutsche Bank

  3. American Express Bank

  4. Dan bank asing lainnya

  11 e. Bank Milik Campuran, merupakan bank yang dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepe milikan saham mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain :

  1. Sumitomo Niaga Bank

  2. Bank Merincorp

  3. Bank Sakura Swadarma

  4. Mitsubishi Buana Bank

  5. Dan bank campuran lainnya

  3. Dilihat dari segi statusnya Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat maka bank umum dapat dibagi ke dalam 2 macam.

  Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.

  Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian- penilaian dengan kriteria tertentu.

  Dilihat dari segi statusnya, bank terdiri dari :

  a. Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

  12 keseluruhan. Pernyataan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

  b. Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

  4. Dilihat dari cara menentukan harga Jenis bank dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok yaitu : c. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional

  Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya menggunakan metode menetapkan bunga sebagai produk simpanan dan produk pinjamannya. Penentuan harga seperti itu disebut spread based. Sedangkan untuk jasa bank lainnya menerapkan biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee

  based .

  d. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah Dalam mencari keuntungan dan menerapkan harga berdasarkan prinsip syariah, yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, pembiayaan berdasar pada prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

  13 keuntungan, dan pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan. Sedang penentuan bia ya jasa bank lainnya juga sesuai dengan Syariah Islam.

C. Fungsi Pokok Bank

  Pasal 3 UU No. 10/1998 tentang Perbankan menjelaskan bahwa fungsi perbankan Indonesia adalah menghimpun dana dan kemudian menyalurkan dana itu ke masyarakat. Fungsi tersebut dikenal sebagai intermediasi keuangan (financial intermediary). Maksud dari fungsi intermediasi adalah bahwa perbankan memberikan kemudahan untuk mengalirkan dana dari nasabah yang memiliki kelebihan dana (savers) dengan kedudukan sebagai penabung ke nasabah yang memerlukan dana (borrowers) untuk berbagai kepentingan.

  Menurut Ade Arthesa (2006 : 11-12) dalam bukunya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, bank mempunyai fungsi sebagai berikut:

  1. Fungsi Pembangungan (Development) Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Jika sistem dan kelembagaan industri perbankan baik, perbankan akan sangat bermanfaat bagi pembangunan Indonesia. Pemerintah dan masyarakat membutuhkan dana yang disediakan bank sebagai perantara untuk menggerakkan sektor riil.

  14

  2. Fungsi Pelayanan (Services) Perbankan adalah jenis perusahaan dengan kegiatan utama berupa pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan dana maupun nasabah peminjam dana. Pelayanan ini pada dasarnya adalah memberikan semua kegiatan keuangan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh nasabah, sehingga nasabah memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi keuangannya.

  3. Fungsi Transmisi Fungsi transmisi merupakan kegiatan perbankan yang berkaitan dengan lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dengan menciptaka instrumen keuangan yang disebut dengan uang giral. Maksud uang giral adalah jenis simpanan dana di bank yang dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan cek dan jenis simpanan uang tersebut umumnya dikenal dengan tabungan/simpanan giro. Sedangkan menurut Ismail (2010:12-14), fungsi utama bank ada 3

  (tiga) yaitu:

  1. Penghimpunan Dana Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat mempercayai bank sebagai tempat untuk menyimpan bank. Bank akan membayar sejumlah tertentu atas penghimpunan dana masyarakat yang besarnya tergantung pada

  15 jenis simpanan. Jenis simpanan masyarakat antara lain, simpanan giro, tabungan, dan deposito.

  2. Penyaluran Dana Fungsi bank yang kedua adalah menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank sebagian besar dalam bentuk kredit/pinjaman.

  3. Pelayanan Jasa Pelayanan jasa bank merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank. Pelayanan jasa bank dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jasa bank dalam negeri dan jasa bank luar negeri. Jasa bank dalam negeri adalah merupakan jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh bank terkait dengan transaksi- transaksi antarbank dalam negeri. Sedangkan jasa bank luar negeri adalah jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh bank terkait dengan transaksi dengan bank koresponden (bank asing yang berlokasi di luar negeri yang memiliki hubungan kerja sama dengan bank yang terdapat di Indonesia).

D. Laporan Keuangan Bank

  Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu (Ismail, 2010 :15). Laporan

  16 keuangan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan (Taswan, 2010:151).

  Pemakai laporan keuangan bank sangat beragam, antara lain:

  1. Pemilik perusahaan/pemegang saham ;

  2. Manajemen;

  3. Kreditor;

  4. Investor;

  5. Dinas perpajakan;

  6. Karyawan;

  7. Pengelola pasar modal;

  8. Bank Indonesia;

  9. Lembaga penjamin simpanan;

  10. Bapepam;

  11. Pengguna industri perbankan; dan

  12. Pihak lain yang memerlukan laporan keuangan bank

E. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

  Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan

  17 memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang oleh API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (Taswan, 2006:25).

  Menurut Arthesa dan Handiman (2006:26), lembaga perbankan Indonesia diharapkan melakukan koreksi terhadap kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya untuk mengarahkan masing- masing banknya ke kebijakan yang telah ditentukan dalam API. API mempunyai visi bagi perbankan Indonesia dengan menetapkan:

  1. Bank berskala internasional, dengan modal minimum 50 triliun rupiah.

  2. Bank berskala nasional, dengan modal minimum 10 triliun rupiah.

  3. Bank spesialis berfokus pada kegiatan tertentu, dengan modal minimum 100 miliar rupiah.

  4. Bank Perkreditan Rakyat dan bank berfokus pada kegiata tertentu, dengan modal minimum 100 miliar rupiah.

  Visi ini akan membuat bank-bank yang ada di Indonesia segera mempersiapkan diri dan mengarahkan banknya sehingga dalam jangka panjang mereka telah memiliki tujuan dan arah yang jelas. Tatanan baru di bidang perbankan ini merupakan rencana yang terpadu dengan program restrukturisasi perbankan maupun white paper penyehatan perbankan

  18 nasional pasca krisis pada tahun 1997 yang menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur perbankan yang baik sehingga secara fundamental masih harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal (Taswan, 2006:25).