PENANAMAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL Penanaman Dan Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal Di SDN Dersono Iii Pacitan.

(1)

PENANAM AN DAN PENGEM BANGAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL

DI SDN DERSONO III PACITAN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh : SRIYATIN

NIM : Q 100 110 233

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA


(2)

LEM BAR PENGESAHAN

PUBLIKASI ILM IAH

PENANAM AN DAN PENGEM BANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL DI SDN DERSONO III PACITAN

Disusun Oleh : Nam a : SRIYATIN NIM : Q 100 110 233

Telah disset ujui oleh pembimbing t anggal 13 Desem ber 2013


(3)

PENANAM AN DAN PENGEM BANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL

DI SDN DERSONO III,PRINGKUKU,PACITAN, JAW A TIM UR

Sriyatin

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN,PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA

Jl. A Yani , Tromol Pos I Pabelan, Kar t asura, Surakart a 57102

Abstract: This study is a qualitative research which takes setting at PKBM Sasono

Mulyo. The purpose of this study is to know and describe the implementation and

development of character education based on local culture at SDN Dersono III

Pringkuku Pacitan East Java. There are 45 students joining a combined learning

among character building and development, implementation of school’s missions

and visions, school partnership networking, national culture preservation, and

implementation of innovative and creative learning models. The implementation

of this learning model is started by assessing students’ encouragement and basic

ability of local culture especially traditional music (karawitan) and songs

(tetembangan).

Kata kunci: penanaman, pengembangan, pendidikan karakter, kearifan, budaya,

local

Pendahuluan

Wacana t ent ang pentingnya pendidikan karakt er sebenarnyaa sudah menjadi pem bicaraan secara nasional, namun dem ikian pada kenyat aanya belum sepenuhnya t erim plem ent asi secara maksimal. Bukti belum m aksim alnya penanaman dan pengem bangan pendidikan karakt er t ersebut cont ohnya masih banyaknya kasus - kasus kekerasan dan tindak kejahat an yang sering t erjadi di masyarakat , baik pisik m aupun psikis,t awuran ant ar pelajar, t awuran ant ar mahasisw a , M asih banyaknya t indakan –t indakan t ercela di masyarakat . M akin maraknya t indak kejahat an , berkem bangnya t indakan-t indakan asusila, rusaknya kehidupan generasi muda,maraknya pergaulan bebas, free sex,


(4)

kasus-kasus aborsi dan sebagainya, rendahnya moralit as bangsa, m enunjukkan bahw a kekerasan sem akin mengakar dan membudaya di masyarakat .

Fluralit as dan kemajemukan bangsa , seringkali diartikan secara sem pit dan negat ive, sebagai fakt or pemicu konflik, pem icu keraw anan social, pem icu perselisihan, sebagai sumber permasalahan dan akar penyebab ket idakharmonisan di masyarakat .

Pengaruh negat if m edia m asa, baik m edia cet ak maupun m edia elekt ronika t elah m eracuni dan m embelokkan arah dan gaya kehidupan para generasi bangsa,karena program yang menarik. Generasi m uda t erbuai dengan kehebat an berbagai m edia elekt ronika, sehingga menjadikannya benda-benda itu melebihi guru. Pada perkembangannya, m em posisikan barang –barang t ersebut sebagai idola dan guru-guru yang t idak bernafas. Kecanggihan dan kehebat annya m elebihi guru-guru di sekolah. M ayorot as generasi m uda bergelim ang dalam model kehidupan yang konsum tib, dan berbangga hat i dengan produks t eknologi global buat an luar negeri , yang pada akhirnya membuat generasi bangsa t erlena dalam keasyikan,t erbuai dalam kenikm at an.

Akhir-akhir ini kearifan budaya lokal t erabaikan adanya. Padahal budaya lokal adalah akar budaya Nasional, dan nilai-nilai yang t erkandung di dalamnya sarat dengan ajaran-ajaran kebaikan. Tersingkirnya budaya lokal berakibat pada hilangnya sendi-sendi pem bent uk moral dan jat i diri bangsa Indonesia. Juga mengakibat kan banyak ragam budaya yang di claim oleh bangsa lain . Hal ini


(5)

merupakan salah sat u bukt i kurangnya perhatian pem erint ah t erhadap aset budaya bangsa, kurangnya kepedulian m asyarakat t erhadap budayanya sendiri.

Kalau hal ini berlanjut sangat m ebahayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tet api semua gejala yang m uncul t ersebut bila dim aknai secara posit if, adalah m erupakan suatu perubahan cultur. M aka agar perbahan kultur t ersebut bisa m engarah posiif, maka harus segera diant isipasi, salah sat u caranya adalah m eningkat kan kepedulian, perhat ian, m engenalkan dan mew ariskan budaya kepada generasi m uda, meningkat kan kecerdasan pikirannya, meningkat kan kecerdasan em osinalnya, m eningkat kan kecerdasan sosialnya, dan meningkat kan kecerdasan spiritualnya.

Tujuannya penelitian ini secara um um mengkaji dan m endiskripsikan bagaim ana penanaman dan pengembangan pendidikan karakt er berbasi s kearifan budaya lokal, Indikat or yang dapat dikem bangkan, sert a desain penanaman dan pengembangan pendidikan karakt er berbasis kearifan budaya lokal dalam sub unsur budaya karaw it an dan t et embangan di SDN Dersono III Pacit an. Secara khususs bert ujuan Unt uk m enghasilkan model pem belajaran yang cocok bagi m enanam an dan pengem bangan pendidikan karakt er.

M etode Penelitian

Penelit ian ini adalah penelitian kualit at if dengan menggunakan pendekat an penelit aian dan pengembangan at au Research and Development ( R and D). Subyek penelit ian adalah sisw a SDN Dersono III Kecam at an Pringkuku,


(6)

Kabupat en Pacit an , Propinsi Jaw a Timur. Tehnik pengumpulan dat a dengan observasi, angket , waw ancara, pengamat an t indakan yang dilakukan ant ar sisw a. Analisa dat a adalah diskriptif kualit at if. Tahapan-t ahapan yang dilakukan (1). Koordinasi dan sosialisasi (2).M encat at sisw a yang berm inat , m em illah sisw a sesuai predeksi kem am puan aw al sisw a (3). Penerapan model pem belajaran. (4)Refleksi, Evaluasi, (5).M elaporkan hasil penelit ian.

Hasil Penelitian

SDN Dersono III Pacit an adalah salah satu lem baga sekolah yang mem iliki Visi dan M isi M eningkat kan pendidikan budi pekert i. Visi dan M isi t ersebut sebagai upaya m emfilt er buadaya m anca Negara yang t idak sesuai dengan pola kehidupan di masyarakat Indonesia. Pengimplement asian pendidikan karakt er t ersebut t erint egrasi di dalam m at a pelajaran lain. Pendidikan Karakt er t idak berdiri sendiri sebagaimana m at a pelajaran lain sepert i Agama, PKN, M at em at ika, IPA, IPS, Bahasa Jaw a,Bahasa Inggris, Kert akes dan Olah raga. sehingga alokasi w akt unya tidak jelas, hal ini dimungkinkan penerapannya kurang optim al, bahkan mungkin t erabaikan. Sehingga program h anya bersifat t ert ulis dan kurang t erim plem ent asi.

Berdasarkan hal itulah maka lem baga sekolah m erasa bahw a unsur pendidikan karakt er yang sudah t erprogram dalam visi dan misi sekolah belum sepenuhnya mencapai harapan bersama. Secara jujur t erbukt i masih nam pak adanya t anda-t anda unsur sikap egois dari w arga sekolah, baik pendidik , t enaga


(7)

kependidikan, sisw a maupun kom it e sekolah. M asih ada kurang kedisiplianan dari w arga sekolah, masih ada sikap kurang mengapresiasi budaya lokal, w alaupun sebenarnya secara t urun tem urun lingkungan SDN Dersono III mempunyai cultur sejarah yang senang dan m engapresiai t erhadap kearifan budaya local. Kem udian demi t ercapainya program yang t ermuat dalam visi misi sekolah, m aka lem baga sekolah melakukan upaya peningkat an.

Sejumlah 68 sisw a SDN Dersono III, t erdapat 45 anak yang t ergabung dalam kegiat an belajar berbsis kearifan budaya lokal . Adapun rinciannya adalah, t erdapat sebanyak 15 sisw a perem puan dan laki-laki yang dipredeksi memiliki modal kemampuan dasar dalam berolah vocal apabila diint ensifkan, dan sejumlah 20 sisw a laki-laki dan perem puan, dipredeksi m em iliki modal kemam puan dasar berkaraw it an apabila diint ensifkan. Sisanya yang 10 anak belum m em iliki modal kem am puan dasar t erhadap kedua-duanya art inya baru t ahap mengenal t et api sudah m em iliki minat untuk belajar dan mengem bangkan diri m elalui model pem belajaran berbasis kearifan budaya lokal.

Dari hasil w aw ancara , observasi, pengamat an pelaksanaan kegiat an, angket,diket ahui bahwa: (1). Penanam an dan pengembangan pendidikan karakt er di SDN Dersono III Pacit an, dilaksanakan dengan kerja sama pihak Sekolah dengan Komit e sekolah, Lem baga Pendidikan Non Form al Pusat Kegiat an Belajar M asyarakat “ PKBM Sasono M ulya” , juga pem erint ahan Desa


(8)

(2). Pengem bangan pendidikan karakt er dilakukan dengan mengem bangkan model pem belajaran berbasis kearifan budaya lokal. (3). Penanam an dan pengem bangan pendidikan karakt er dilaksanakan t erpadu ant ara t erjalinnya jaringan kelem bagaan ant ar lem baga ( Lem baga sekolah dengan lembaga pendidikan Non Formal , komit e sekolah dan pem erint ahan Desa), upaya pelest arian budaya lokal, M odel pembelajaran inovat if, kreat if dan menyenangkan, sert a t erbent uknya karakt er anak seiring dengan berkembangnya jiw a seni pada anak dalam m odel pembelajaran. (4). Berdasarkan w aw ancara, observasi, angket dan pengam at an t indakan, t erdapat t iga puluh lim a indikat or pendidikan karakt er yang dapat dikem bangkan.

Indikator yang dapat dikem bangkan dalam model pem belajaran ant ara lain adalah : Delapan belas indikat or karakt er yang dit et apkan oleh pemerint ah (Religius, jujur, t oleransi, disiplin, kerja keras, kreat if, m andiri, dem okrat is, rasa ingin t ahu, sem angat kebangsaan, cint a tanah air, m enghargai prest asi, bersahabat / komunikat if, cint a dam ai, gem ar m em baca, peduli lingkungan, peduli social, t anggung jaw ab). Sedangkan indikator pendidkan karakt er lain yang dapat dikembangkan dalam model pembelajaran antara lain: kesabaran/ pengendalian emosi, ket ekunan, kerja sama, m enghargai budaya bangsa,kekompakan, sem angat belajar, menghargai pendapat orang lain, berbudi luhur, t oleransi, et ika,est et ika, kebanggaan, cint a t anah air, ket aaat an, anti korupsi, rasa syukur, dan dimungkinkan m asih t erdapat indicator pendidikan


(9)

karakt er yang secara ot om atis t ert anam dan berkem bang pada anak seiring dengan berkem bangnya jiw a seni pada diri anak.

Dari ke t iga puluh lim a unsur pendidikan karakt er yang dikem bangkan, t erdapat 10 unsur karakt er yang m antab (art inya mayorit as siswa m em aham i, dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga m embent uk kepribadian / karakt ernya). Set elah mengikut i pem belajaran sisw a meningkat et ika / kesopanannya,(2)menghormat i warisan budaya, t anggung jawabnya, kedisiplinannya,kerja sam anya,kebanggaan diri yang t erkendali, Cint a damai, sem angat belajar dan kreat ifit asnya . Sepuluh indikator pendidikan karakt er t ersebut melekat kuat pada diri anak, dalam mem bangun kebersam aan, dan muncul sebagai unsur yang signifikan dalam m embangun sebuah kerja sam a t em , dan dalam m encipt akan karya seni kolekt if, dalam upaya m elest arikan kebudayaan Bangsa Indonesia.

Hasil penelitian ini adalah bahw a seni karaw it an dan t et embangan dapat menumbuhkan sifat -sifat karakt er pada sisw a. Konsep belajar berm ain dan berekspresi m enyenangkan bagi anak karena sesuai dengan dunia anak yang menyukai hal-hal yang m enyenangkan. Konsep belajar ini t anpa disadari oleh anak anak t ergiring kepada sikap-sikap at au perilaku karakt er. Hasil pengam at an tutor, selam a pem belajaran karakt er ini t erdapat sepuluh indikat or karakt er yang dominan t ampak nyat a pada saat berkolaburasi, m encipt akan


(10)

sebuah karya seni karawit an dan t et embangan. Indikat or t ersebut dapat disebut indikat or yang mant ap pada sisw a. Indikator karakt er t ersebut adalah

Dalam m enanam kan Pendidikan Karakt er kegiat an didesain dengan perekrut an sisw a berdasarkan m inat dan predeksi kem ampuan aw al sisw a, kemudian dilakukan pembinaan dan pelatihan oleh t ut o r dari PKBM Sasono M ulyo secara kont inyu.

Pendidikan karakt er dikem bangkan m elalui model pem belajaran,dengan t ahapan: Bina suasana belajar, bina konsep belajar, bina proses belajar, bina kolaburasi, bina unjuk gelar, beri hikm ah, evaluasi, dan pelaporan hasil penelitian.

Anak-anak m erupakan aset bangsa yang perlu diselamat kan. Sejak dini perlu dikenalkan pada nilai-nilai et ika, nilai-nilai m oralit as yang t inggi, m elalui kegiat an pelest arian budaya yang ada di daerahnya at au budaya lokal. Sangat disayangkan apabila pendidikan hanya m engejar bidang akadem ik saja. Padahal keberhasilan pendidikan harus seimbang ant ara bidang akadem ik dan non akadem ik .

Hasil Penelitian

Senada dengan pendapat Ambarjaya (2012 ) Yang m enyebut kan bahw a Dunia pendidikan m erupakan sebuah dunia yang penuh dengan dinam ika. Di dalamnya t erlibat berbagai fact or yang saling m em pengaruhi t ujuan dan proses dari pendidikan itu sendiri . Salah satu diant ara beberapa fact or yang


(11)

sangat mempengaruhi t et api t erabaikan adalah fakt or psikologi anak. Dalam penelitian ini unsur psikologi anak sangat diut amakan.

Begit u juga hasil penelitian ini secara psikologis pun sesuai dengan pendapat Hariwijaya (2012 ) yang m enyebut kan bahwa: Anak-anak dengan rasa percaya diri yang lem ah, m em punyai pert ahanan psikologis yang juga lemah dalam melaw an prasangka oleh karenanya sasaran dalam m embangun rasa percaya diri seorang anak adalah mem bangun kebanggan dalam diri, m em elihara kebanggan t erhadap kualit as unik m ereka

Dalam model pem belajaran berbasis kearifan budaya lokal, menitik berat kan pada t erbentuknya karakt er anak , t erm asuk rasa kebanggan diri yang t erkendali pada anak.

Akhm ad M uhaimin azzel (2011) m enyebut kan bahw a“ Banyak pakar pendidikan dalam m elaksanakan penelit ian pendidikan menyimpulkan bahw a,bila m emerhat ikan pelaksanaan dari pendidikan di Indonesia pada akhir-akhir ini, t ampaknya sangat mement ingkan kecerdasan int elekt ual saja” .

Penelit ian dan pengem bangan model pembelajaran ini juga mengupayakan kecerdasan anak agar kecerdasan non akadem iknya seim bang dengan kecerdasan akademiknya, sehingga fungsi ot ak kanan dan kiri anak

seim bang.

Penelit ian ini juga senada dengan pendapat Sart ini dalam Joko susilo (2007 ), m enyebut kan bahw a jika anak banyak diberi dorongan, m aka ia akan t erbiasa percaya diri. Jika anak m endapat pengakuan dari kiri kanan, m aka ia


(12)

akan t erbiasa menet apkan arah langkahnya. Jika anak diperlakukan dengan jujur, maka ia akan t erbiasa m elihat kebenaran. Jika anak dit im ang t anpa berat sebelah, m aka ia akan t erbiasa m elihat keadilan, Jika anak dikerumuni keram ahan, m aka ia akan t erbiasa berpendirian ” Sungguh indah dunia ini “ .

Kearifan budaya lokal adalah nilai-nilai kebaikan dari budaya lokal dan sudah m endapat pengakuan oleh m ayoritas masyarakat t ent ang kebaikannya. M aka relevan digunakan unuk menanamkan dan m engem bangkan pendidikan karakt er. M odel pembelajaran yang dikem bangkan dalam penelit ian ini juga penyam paian pesan lew at karaw it an dan t et em bangan anak.

Wiw ien widyawat i (2010) m enyebut kan M asyarakat jaw a m enyebut ajaran m oral dengan ist ilah pepali, w ew aler, unggah ungguh, t ata karm a, sopan santun,suba sut a, t at a susila, wulang w uruk, w ejangan, wulangan, dan m asih ada yang lain t idak penulis sebut kan. Pesan-pesan m oral dalam masyarakat Jaw a disampaikan lew at m edia seni, t embang, pitutur, piweling ,para orang tua secara t urun t emurun.

Berkait an dengan pesan m oral dalam budaya lokal karawit an ini Adimiharja (2008 ) m enyebut kan bahw a Ist ilah Penget ahuan lokal digunakan sem at a-m at a sebagai ist ilah t eknis yang bersifat net ral yang secara khusus dapat pula disebut sebagai ekspresi budaya lokal, yang dikalangan para ahli selalu dihubungkan dengan penget ahuan t radisional.

Hasil penelitian ini juga dikait kan dengan hasil penelitian Cast leberry ( 2002), “ St aging charact er educat ion: Invest igat ing t he possible link bet w een t he


(13)

t heat re art s curriculum and charact er educat ion” , m enyebut kan bahw a : Dat a dan t ema yang signifikan muncul t ent ang hubungan ant ara seni t eat er, kurikulum dan pendidikan karakt er.Hubungan ant ara pendidikan karakt er dan kurikulum seni t eat er , it u bukan link langsung t et api pert um buhan karakt er pada sisw a yang berpart isipasi lebih erat t erkait . Sisw a berpart isipasi dalam program yang berbeda, diperoleh pem aham an bahwa keseluruhan lebih pent ing dari pada sat u. Nam un demikian , kepercayaan diri , penget ahuan diri , dan kerja sam a t im adalah sebagai t ema signifikan yang diidentifikasi oleh para guru dan siswa. Guru percaya bahw a pert umbuhan karakt er adalah kualit as yang melekat dalam kurikulum seni t eat er jika sisw a m enemukan hubungan pribadi dengan bentuk seni t eat er . "Jika" ini penting karena t idak set iap siswa m enem ukan hubungan itu . Guru muncul sebagai fakt or yang berpengaruh dalam m asyarakat karena perannya dalam m em bangun lingkungan belajar yang am an.

Pembahasan

Hasil penelit ian ini jika dibandingkan dengan hasil penelitian Cast leberry ( 2002, adalah sebagai berikut : Kesamaannya adalah : Perkem bangan karakt er adalah kualit as yang melekat dalam seni t eat er juga seni karaw it an dan t et embangan. Perbedaannya adalah Pada seni t eat er sisw a m enem ukan hubungan dirinya dengan bentuk seni t eat er, sedangkan pada penelitian ini sisw a menemukan hubungan dirinya dengan sikap berseni karawit an dan syair-syai r t et embangan yang berpengaruh pada sikap perilaku anak. Kelemahannya adalah


(14)

Proses penghayat an dan apresiasi dalam seni karaw it an dan t et em bangan menggunakan wakt u dan konsent rasi yang t inggi. Keunggulannya adalah Proses kerjasam a t em yang dibangun, t erbangun indikat or pendidikan karakt er yang int egral dan m embangun ikat an bat in yang sangat kuat , m enghasilkan suat u kehidupan dan persaudaraan yang erat . Yang t itik akhirnya dapat m em perkuat rasa persat uan dan kesat uan bangsa yang pluralis. Secara vert ikal bisa memperkuat keyakinan hakiki kepada Tuhan yang M aha Kuasa, dari syair syairnya yang religius.

Kesimpulan

Hasil penelit ian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1). Penanaman dan pengem bangan Pendidikan di SDN Dersono III Pacit an, dilakukan sesuai minat sisw a t erhadap unsur budaya lokal Karaw it an dan Tet embangan. (2). Penanaman pendidikan Karakt er dilaksanakan m elalui kerjasama yang sinergis ant ar lembaga pendidikan form al dan non Form al (3). Pendidikan karakt er dapat dikembangkan dengan mendasarkan pada kearifan budaya lokal,dengan m odel pem belajaran yang menyenangkan. (4).Terdapat t igapuluh lim a indikat or pendidikan karakt er yang dapat dikem bangkan m elalui kearifan budaya lokal, dan sepuluh diant aranya m ant ab pada sisw a . (5) Desain penanaman pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal, m endasarkan pada nila-nilai positif dari kebudayaan lokal , pelaksanaannya m em anfaat kan w akt u yang fleksibel dengan program sekolah. (6). Pengembangan pendidikan


(15)

karakt er berbasis kearifan budaya lokal, didesain dalam bentuk m odel pembelajaran kreat if dan inovatif. (7).Desain Pengem bangan Pendidikan Karakt er berupa M odel pem belajaran yang sangat relevan dan efekt if untuk pengem bangan pendidikan karakt er.

Berdasarkan hal diat as,maka dapat disimpulkan bahw a Kearifan Budaya Lokal sangat efekt if untuk m enanam kan dan mengem bangkan Pendidikan Karakt er. Implikasinya adalah jika budaya lokal , khususnya budaya karaw it an dan t et em bangan diapresiasi dan dimanfaatkan nilai-nilai kearifannya, sert a di desain dengan m odel pem belajaran yang akt if,kreat if,inovat if, t erpadu dan menyenangkan, maka sangat efekt if m em bent uk, karakt er anak, berdam pak posit if pada perbaikan moral dan et ika, sehingga m encapai t ujuan puncak yait u “ Tingginya m artabat Bangsa dan Luhurnya Jat i diri Bangsa Indonesia “ .

Saran

M engingat pent ingnya dan efekt ifit as kearifan budaya lokal sebagai sarana yang m endasari t erim plem ent asinya penanam an dan pengem bangan pendidikan karakt er, m aka saran yang t epat adalah : (1).Bagi sekolah,program t ersebut perlu t erus disem purnakan dan dit ingkat kan sebagai program unggulan sekolah (2). Upaya kepala sekolah unt uk mew ujudkaan Visi M isi sekolah dan m engimplem ent asikan pendidikan karakt er dengan berbasis budaya lokal dengan kerja sam a yang harmonis dan model belajar yang t erpadu sangat baik dan w ajib dihargaii. (3). Guru memegang amanah untuk m em bent uk dan


(16)

membangun m anusia seutuhnya. Prest asi akademik dan non akadem ik sam a-sam a pent ing, maka harus diseim bangkan . (4). Salah sat u yang m em pengaruhi rendahnya karakt er bangsa adalah media elekt ro nika Televisi. Pem erint ah w ajib memfilt er t ayangan berbau negat if, agar pluralit as Bangsa Indonesia t et ap t erjaga unt uk selama-lamanya. (4). M asyarakat hendaknya proaktif m endukung kegiat an ekst ra program kegiat an pendidikan karakt er di sekolah, khususnya komit e sekolah. Agar t erbangun kem it raan yang saling mengunt ungkan ant ara sekolah dengan m asyarakat t ent ang pendidikan karakt er. Program sekolah bisa berjalan lancar, dan sekolah m enjadi pusat budaya karakt er yang berim bas pada lingkungan masyarakat sekit ar.

DAFTAR PUSTAKA

Adimiharja, Kusnaka. 2008. Dinamika Budaya Lokal. Bandung: Indra prahast a Pusat Kajian LBPB.

Aka, Haw ari. 2012.Guru yang Berkarakt er Kuat . Jogjakart a :Laksana.

Am barjaya, Beni S. 2012.Psikologi pendidikan Dan Pengajaran Teori Dan prakt ik. Yogyakart a : Caps

Asmani,Jamal M akmur.2012.Tips sakt i m em bangun Organisasi Sekolah. Jogjakart a: Diva press.

Azzel,Akhm ad M uhaimin. 2011.Urgensi Pendidikan Karakt er Di Indonesia. Jogjakart a : Ar ruzz M edia


(17)

Bahm , Kat ie L. “ The Int egrat ion Of Charact er Education and it s Impact on Teachers’ Professional Pract ice” . Universit y of M issouri – Saint Louis. Volum e 78, No.08 (E). pg.185.

Castleberry, Terry Lynn, 2002. “ St aging Character Educat ion; Invest igat ing t he Possible Link Bet w een t he t heat re Art s Curriculum and Charact er Educat ion” . Oklahoma St at e Universit y. Vol.64, No.06: pg.265.

Daniels, M argaret Cullen. 2005. “ A comparative study of elementary character education programs and their levels of alignment to Florida state statute” . Florida Atlant ic Universit y Unit ed St at e. Volume 66. No. 03. Page 122

Harimurt i, Wisnu.2011.M ut iara-mut iara Terpendam Dari Jaw a. yogyakart a: In anza books.

Hariw ijaya, M . 2010. Panduan M endidik dan M embent uk W at ak Anak. Yogyakart a: Luna Publisher

Haye, Henry H. 2012. “ A St udy of Urban M iddle school Teacher’ Report on How Inst ruction in Charact er Educat ion Cont ribut es t o St udent s’ Leadership Pract ices” . Universit y of Harford. Volume 73. No.06. page 214.

Rahayu,Sri.2012.Kreat ivit as Kemandirian .yogyakart a Adit ya M edia Publising. Rusydie,Salm an. 2012.Kembangkan Dirimu Jadi guru M ult it alent a. Jogjakart a:

Diva Press.

Sukat m an. 2012 But ir-but ir Tradisi Lisan Indonesia. Yogyakart a: Laksbang Presindo.

Susilo, M .Joko.2007.Pembodohan sisw a t ersist emat is.Yogyakart a : Pinus.

Sut am a . 2012.M et ode Penelit ian Pendidikan Kualit at if, Kuant it at if, PTK, R& D Kart asura : Fairus.


(18)

Syarbini,Amirullah.2012.Buku Pint er Pendidikan Karakt er.Jakart a: as@prim a pust aka.

Tim Penyusun Kamus . 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakart a : Balai Pust aka.

Widyaw at i, Wiw ien.2010. Et ika jaw a.Yogyakart a. Pura Pust aka.

Yandles, Joan. 2006. “ Teachers’ Perceptions of Their Role in Character Education” . Walden University. Unit ed St at es. Vol.70. No.01. page 137

Zubek, Amy, Josephine. 2001. “ Enhancing positive character traits in children through art and storytelling” . Ursuline College. Unit ed St at es. Volume 45. No. 01. Page 165


(1)

t heat re art s curriculum and charact er educat ion” , m enyebut kan bahw a : Dat a dan t ema yang signifikan muncul t ent ang hubungan ant ara seni t eat er, kurikulum dan pendidikan karakt er.Hubungan ant ara pendidikan karakt er dan kurikulum seni t eat er , it u bukan link langsung t et api pert um buhan karakt er pada sisw a yang berpart isipasi lebih erat t erkait . Sisw a berpart isipasi dalam program yang berbeda, diperoleh pem aham an bahwa keseluruhan lebih pent ing dari pada sat u. Nam un demikian , kepercayaan diri , penget ahuan diri , dan kerja sam a t im adalah sebagai t ema signifikan yang diidentifikasi oleh para guru dan siswa. Guru percaya bahw a pert umbuhan karakt er adalah kualit as yang melekat dalam kurikulum seni t eat er jika sisw a m enemukan hubungan pribadi dengan bentuk seni t eat er . "Jika" ini penting karena t idak set iap siswa m enem ukan hubungan itu . Guru muncul sebagai fakt or yang berpengaruh dalam m asyarakat karena perannya dalam m em bangun lingkungan belajar yang am an.

Pembahasan

Hasil penelit ian ini jika dibandingkan dengan hasil penelitian Cast leberry ( 2002, adalah sebagai berikut : Kesamaannya adalah : Perkem bangan karakt er adalah kualit as yang melekat dalam seni t eat er juga seni karaw it an dan t et embangan. Perbedaannya adalah Pada seni t eat er sisw a m enem ukan hubungan dirinya dengan bentuk seni t eat er, sedangkan pada penelitian ini sisw a menemukan hubungan dirinya dengan sikap berseni karawit an dan syair-syai r t et embangan yang berpengaruh pada sikap perilaku anak. Kelemahannya adalah


(2)

Proses penghayat an dan apresiasi dalam seni karaw it an dan t et em bangan menggunakan wakt u dan konsent rasi yang t inggi. Keunggulannya adalah Proses kerjasam a t em yang dibangun, t erbangun indikat or pendidikan karakt er yang int egral dan m embangun ikat an bat in yang sangat kuat , m enghasilkan suat u kehidupan dan persaudaraan yang erat . Yang t itik akhirnya dapat m em perkuat rasa persat uan dan kesat uan bangsa yang pluralis. Secara vert ikal bisa memperkuat keyakinan hakiki kepada Tuhan yang M aha Kuasa, dari syair syairnya yang religius.

Kesimpulan

Hasil penelit ian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1). Penanaman dan pengem bangan Pendidikan di SDN Dersono III Pacit an, dilakukan sesuai minat sisw a t erhadap unsur budaya lokal Karaw it an dan Tet embangan. (2). Penanaman pendidikan Karakt er dilaksanakan m elalui kerjasama yang sinergis ant ar lembaga pendidikan form al dan non Form al (3). Pendidikan karakt er dapat dikembangkan dengan mendasarkan pada kearifan budaya lokal,dengan m odel pem belajaran yang menyenangkan. (4).Terdapat t igapuluh lim a indikat or pendidikan karakt er yang dapat dikem bangkan m elalui kearifan budaya lokal, dan sepuluh diant aranya m ant ab pada sisw a . (5) Desain penanaman pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal, m endasarkan pada nila-nilai positif dari kebudayaan lokal , pelaksanaannya m em anfaat kan w akt u yang fleksibel dengan program sekolah. (6). Pengembangan pendidikan


(3)

karakt er berbasis kearifan budaya lokal, didesain dalam bentuk m odel pembelajaran kreat if dan inovatif. (7).Desain Pengem bangan Pendidikan Karakt er berupa M odel pem belajaran yang sangat relevan dan efekt if untuk pengem bangan pendidikan karakt er.

Berdasarkan hal diat as,maka dapat disimpulkan bahw a Kearifan Budaya Lokal sangat efekt if untuk m enanam kan dan mengem bangkan Pendidikan Karakt er. Implikasinya adalah jika budaya lokal , khususnya budaya karaw it an dan t et em bangan diapresiasi dan dimanfaatkan nilai-nilai kearifannya, sert a di desain dengan m odel pem belajaran yang akt if,kreat if,inovat if, t erpadu dan menyenangkan, maka sangat efekt if m em bent uk, karakt er anak, berdam pak posit if pada perbaikan moral dan et ika, sehingga m encapai t ujuan puncak yait u “ Tingginya m artabat Bangsa dan Luhurnya Jat i diri Bangsa Indonesia “ .

Saran

M engingat pent ingnya dan efekt ifit as kearifan budaya lokal sebagai sarana yang m endasari t erim plem ent asinya penanam an dan pengem bangan pendidikan karakt er, m aka saran yang t epat adalah : (1).Bagi sekolah,program t ersebut perlu t erus disem purnakan dan dit ingkat kan sebagai program unggulan sekolah (2). Upaya kepala sekolah unt uk mew ujudkaan Visi M isi sekolah dan m engimplem ent asikan pendidikan karakt er dengan berbasis budaya lokal dengan kerja sam a yang harmonis dan model belajar yang t erpadu sangat baik dan w ajib dihargaii. (3). Guru memegang amanah untuk m em bent uk dan


(4)

membangun m anusia seutuhnya. Prest asi akademik dan non akadem ik sam a-sam a pent ing, maka harus diseim bangkan . (4). Salah sat u yang m em pengaruhi rendahnya karakt er bangsa adalah media elekt ro nika Televisi. Pem erint ah w ajib memfilt er t ayangan berbau negat if, agar pluralit as Bangsa Indonesia t et ap t erjaga unt uk selama-lamanya. (4). M asyarakat hendaknya proaktif m endukung kegiat an ekst ra program kegiat an pendidikan karakt er di sekolah, khususnya komit e sekolah. Agar t erbangun kem it raan yang saling mengunt ungkan ant ara sekolah dengan m asyarakat t ent ang pendidikan karakt er. Program sekolah bisa berjalan lancar, dan sekolah m enjadi pusat budaya karakt er yang berim bas pada lingkungan masyarakat sekit ar.

DAFTAR PUSTAKA

Adimiharja, Kusnaka. 2008. Dinamika Budaya Lokal. Bandung: Indra prahast a Pusat Kajian LBPB.

Aka, Haw ari. 2012.Guru yang Berkarakt er Kuat . Jogjakart a :Laksana.

Am barjaya, Beni S. 2012.Psikologi pendidikan Dan Pengajaran Teori Dan prakt ik. Yogyakart a : Caps

Asmani,Jamal M akmur.2012.Tips sakt i m em bangun Organisasi Sekolah. Jogjakart a: Diva press.

Azzel,Akhm ad M uhaimin. 2011.Urgensi Pendidikan Karakt er Di Indonesia. Jogjakart a : Ar ruzz M edia


(5)

Bahm , Kat ie L. “ The Int egrat ion Of Charact er Education and it s Impact on Teachers’ Professional Pract ice” . Universit y of M issouri – Saint Louis. Volum e 78, No.08 (E). pg.185.

Castleberry, Terry Lynn, 2002. “ St aging Character Educat ion; Invest igat ing t he Possible Link Bet w een t he t heat re Art s Curriculum and Charact er Educat ion” . Oklahoma St at e Universit y. Vol.64, No.06: pg.265.

Daniels, M argaret Cullen. 2005. “ A comparative study of elementary character education programs and their levels of alignment to Florida state statute” . Florida Atlant ic Universit y Unit ed St at e. Volume 66. No. 03. Page 122

Harimurt i, Wisnu.2011.M ut iara-mut iara Terpendam Dari Jaw a. yogyakart a: In anza books.

Hariw ijaya, M . 2010. Panduan M endidik dan M embent uk W at ak Anak. Yogyakart a: Luna Publisher

Haye, Henry H. 2012. “ A St udy of Urban M iddle school Teacher’ Report on How Inst ruction in Charact er Educat ion Cont ribut es t o St udent s’ Leadership Pract ices” . Universit y of Harford. Volume 73. No.06. page 214.

Rahayu,Sri.2012.Kreat ivit as Kemandirian .yogyakart a Adit ya M edia Publising. Rusydie,Salm an. 2012.Kembangkan Dirimu Jadi guru M ult it alent a. Jogjakart a:

Diva Press.

Sukat m an. 2012 But ir-but ir Tradisi Lisan Indonesia. Yogyakart a: Laksbang Presindo.

Susilo, M .Joko.2007.Pembodohan sisw a t ersist emat is.Yogyakart a : Pinus.

Sut am a . 2012.M et ode Penelit ian Pendidikan Kualit at if, Kuant it at if, PTK, R& D Kart asura : Fairus.


(6)

Syarbini,Amirullah.2012.Buku Pint er Pendidikan Karakt er.Jakart a: as@prim a pust aka.

Tim Penyusun Kamus . 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakart a : Balai Pust aka.

Widyaw at i, Wiw ien.2010. Et ika jaw a.Yogyakart a. Pura Pust aka.

Yandles, Joan. 2006. “ Teachers’ Perceptions of Their Role in Character Education” . Walden University. Unit ed St at es. Vol.70. No.01. page 137

Zubek, Amy, Josephine. 2001. “ Enhancing positive character traits in children through art and storytelling” . Ursuline College. Unit ed St at es. Volume 45. No. 01. Page 165