PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLGA.

ABSTRAK
Mula Joddy Lumbantoruan, NIM: 081188210041, Pengaruh
Model
Pembelajaran Kooperatif Dan Kemampuan Awal Siswa Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa SMA Negeri 1 Sibolga. Tesis. Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan. 2012
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui apakah pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar fisika siswa, (2) Untuk
mengetahui apakah kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah memberi
pengaruh berbeda terhadap hasil belajar fisika siswa, dan (3) Untuk mengetahui
apakah ada interaksi model pembelajaran dengan kemampuan awal memberi
pengaruh berbeda terhadap hasil belajar fisika kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga T.A.
2011/2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sibolga pada semester ganjil
tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random
sampling yang berkisar 80 orang yang terdiri dari 40 orang kelas XI IPA 3 diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan 40 orang kelas XI IPA 6
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Metode yang digunakan
adalah kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Data diperoleh dengan
melakukan uji hasil belajar fisika terhadap siswa setelah perlakuan pembelajaran yang

diberikan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dua
jalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar fisika siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada hasil
belajar fisika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT, dengan Fhitung = 21.33 > Ftabel = 4.08 pada taraf
signifikan 0.05; (2) hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi
lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan awal
rendah, dengan Fhitung = 106.70 > Ftabel = 4.08 pada taraf signifikan 0.05; (3) terdapat
interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa
dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa, dengan Fhitung = 9.75 > Ftabel = 4.08
pada tarf signifikan 0.05. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih unggul meningkatkan hasil belajar siswa
dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran
fisika.

i

ABSTRACT


Mula Joddy Lumbantoruan, NIM: 081188210041, The effect of Cooperative
Learning Model and Students Entry Behaviors towards the physics studying
result of the students in State Senior High School 1 Sibolga. Thesis.
Postgraduated Program, State University of Medan. 2012.

This study is aimed at finding out: (1) to know the influence STAD type
Cooperative Learning Model and NHT type Cooperative Learning Model toward
students’ physics studying result, (2) to know the high entry behaviors and the low
entry behavior influence differently toward students physics studying result, and (3) to
know there is a relationship of learning model and entry behaviors that give a
different influence towards studying physics result for XI grade in SMA Negeri 1
Sibolga T.A. 2011/2012.
This study was conducted in State Senior High School 1 Sibolga in semesters
of studying period 2011/2012. The sample taken by cluster random sampling, was 80
student’s. 40 student’s from class XI IPA 3 had been taught by STAD type
Cooperative Learning Model and 40 student’s from class XI IPA 6 by NHT type
Cooperative Learning Model. The method used for this research was quasi experiment
with factorial design 2x2. The data obtained by conducting physics test to the students
after the teaching-learning process conducted. The techique of data analysis used was

Analysis of Variance (ANOVA).
The result of student’s shown: (1) the studying physics result of student’s
who taught by STAD type Cooperative Learning Model is higher than the result of
student’s who taught by NHT type cooperative learning model, with Famount = 21.33 >
Ftable = 4.08, with the significance rate α = 0.05; (2) the result of students who have
the high entry behaviors is higher than the student who have the low entry behaviors,
with Famount = 106.70 > Ftable = 4.08, with the significance rate α = 0.05; (3) there was
interaction between learning models and entry behaviors to increase the physics
studying result of the students, with Famount = 9.75 > Ftable = 4.08, with the significance
rate α = 0.05.The conclusion of this study is that STAD type Cooperative Learning
Model is better to increase the physics studying result of the students than by using
NHT type cooperative learning model in physics learning process for grade XI of
Science Class of State Senior High School 1 Sibolga.

ii

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan kasih-Nya yang senantiasa memberika kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang
direncanakan. Tesis ini berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Koopeatif dan
Kemampuan Awal Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Negeri 1
Sibolga”.
Penulisan tesis ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan
Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis dalam melaksanakan penulisan tesis ini tidak lepas dari bimbangan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku Ketua Prodi Teknologi
Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan Narasumber
yang telah memberikan ijin dan kesempatan serta masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Dr. R Mursid, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Teknologi Pendidikan
Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan Narasumber yang telah

memberikan ijin dan kesempatan serta kepada penulis dalam menyelesaikan
tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
6. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd selaku Narasumber yang telah
berkenan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis
ini.

iv
7. Bapak Prof. Motlan Sirait, M.Sc, Ph.D selaku Narasumber yang telah
berkenan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis
ini.
8. Seluruh Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis sehingga memudahkan penulisan tesis ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu selama penulisan tesis ini.


Teristimewa kepada keluarga saya yang memberikan dukungan dalam
penyelesaian tesis ini, maka tesis ini kupersembahkan bagi mereka yang saya sayangi.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan
khasanah pengetahuan.

Medan,

Januari 2013

Penulis

Mula Joddy Lumbantoruan

v
DAFTAR ISI

ABSTRACT

...................................................................... i


ABSTRAK

...................................................................... ii

KATA PENGANTAR

...................................................................... iii

DAFTAR ISI

...................................................................... v

DAFTAR TABEL

...................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR

...................................................................... ix


DAFTAR LAMPIRAN

...................................................................... x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian

................................................
................................................
................................................
................................................

................................................
................................................

1
13
13
14
14
15

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Belajar dan Hakikat Hasil Belajar Fisika
1.1.
Hakikat Belajar
........................... 16
1.2.
Hakikat Hasil Belajar
........................... 19

1.3.
Hakikat Hasil Belajar Fisika ........................... 20
1.4.
Teori-teori Belajar Yang Melahirkan Metode
Pembelajaran Kooperatif
.......................... 25
2. Hakikat Model Pembelajaran
.......................... 34
3. Model Pembelajaran Kooperatif
.......................... 40
3.1. Model Pembelajaran Kooperatif
tipe STAD
.......................... 47
3.2.Model Pembelajaran Kooperatif
tipe NHT
.......................... 51
4. Hakikat Kemampuan Awal
.......................... 56
5. Penelitian Yang Relevan
.......................... 59

B. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa yang Diajar
model Pembelajaran Tipe STAD Dengan Siswa yang
Diajar Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ..... 61
2. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Antara Siswa yang
Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan
Awal Rendah
........................... 64
3. Interaksi antara Model Pembelajaran dan Kemampuan
Awal terhadap Hasil Belajar Fisika ........................... 66
C. Hipotesis Penelitian
................................................ 68
v

vi

BAB III

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
.....................................
B. Populasi dan Sampel Penelitian .....................................
1. Populasi Penelitian
.....................
2. Teknik Pengambilan sampel Penelitian .....................
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
................
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
................
1. Variabel Penelitian ...............................................
2. Defenisi Operasional ...............................................
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan
..........................
F. Pengontrolan Perlakuan
..........................
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data ...............
H. Uji Coba Instrumen
..............................................
I. Hasil Uji Instrumen
..........................
1. Instrumen Tes Kemampuan Awal .........................
2. Instrumen Tes Hasil Belajar Fisika ..........................
J. Teknik Analisa Data
..............................................
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................
1. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Berdasarkan Kemampuan
Awal Tinggi dan Rendah
...................................
2. Hasil Belajar Fisika yang diajar dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ..............
B. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................
1. Uji Normalitas Data ............................................
2. Uji Homogenitas
............................................
C. Pengujian Hipotesis
..................................
D. Diskusi Hasil Penelitian
.................................
1. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa yang Diajarkan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dengan Siswa yang diajar Menggunakan Model
Pembelajaran Tipe NHT
..................................
2. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa yang memiliki
Kemampuan awal tinggi dengan Siswa yang
memiliki Kemampuan Awal Rendah ........................
3. Interaksi Model pembelajaran kooperatif dengan
kemampuan awal siswa dalam Mempengaruhi Hasil
Belajar Fisika Siswa .............................................
E. Keterbatasan Penelitian
..................................

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
....................................
B. Implikasi
....................................
C. Saran
....................................
DAFTAR PUSTAKA
..........................

69
69
69
69
69
71
71
72
73
76
78
81
84
84
85
87

89

89
90
100
100
102
104
111

113

116

118
127

BAB V

vi

129
130
131
134

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2. 1 : Langkah Pembagian Kelompok Pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT ……………………….........................

52

4.1 : Histogram Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……………..……..........

90

4.2 : Histogram Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ……………..……............

91

4.3 : Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Kemampuan
Awal Rendah Pada Kedua Kelas Eksperimen …..……............

93

4.4 : Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Kemampuan
Awal Tinggi Pada Kedua Kelas Eksperimen

…..……............

94

4.5 : Histogram Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang Memiliki
Kemampuan Awal Rendah

……………..……............

95

4.6 : Histogram Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang Memiliki
Kemampuan Awal Tinggi

……………..……............

97

4.7 : Histogram Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT yang Memiliki
Kemampuan Awal Rendah

……………..……............

98

4.8 : Histogram Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT yang Memiliki
Kemampuan Awal Tinggi

……………..……............

100

4.9 : Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Dengan
Kemampuan Awal Siswa

……………..……............

ix

112

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

: Silabus Fisika Kelas XI IPA …………………………………..

137

2

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tipe STAD ………………

139

3

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tipe NHT ………………..

166

4

: Tes Kemampuan Awal …………………………………………

194

5

: Tes Hasil Belajar ……………………………………………….

202

6

: Diagram Entry Behavior ……………………………………….

211

7

: Tabulasi Data Ujicoba Tes Kemampuan Awal …………………

212

8

: Tabulasi Data Ujicoba Tes Hasil Belajar ……………………….

213

9

: Perhitungan Ujicoba Instrumen Tes Kemampuan Awal ………..

214

10 : Perhitungan Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar ………………

219

11 : Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes Kemampuan Awal ………

224

12 : Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belajar …………….

225

13 : Data Mentah Hasil Penelitian Kemampuan Awal Siswa
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan NHT ………….

226

14 : Data Mentah Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan NHT ………….

228

15 : Deskripsi Data Penelitian ………………………………………

230

16 : Tabel Distribusi Frekuensi Data Penelitian ……………………..

234

17 : Uji Persyaratan Analisis Data Peneltian ……………………….

250

18 : Uji Hipotesis ……………………………………………………

268

19 : Dokumentasi ……………………………………………………

277

x

.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian,
maka dalam penelitian ini diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi
daripada hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan kemampuan
awal terhadap hasil belajar fisika. Dari hasil pengujian lanjut ternyata siswa
yang memiliki kemampuan awal tinggi, lebih tinggi hasil belajar fisikanya jika
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
daripada diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sedangkan
siswa yang memiliki kemampuan awal rendah lebih tinggi hasil belajar
fisikanya jika diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT daripada diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD.

89

B. IMPLIKASI
Dari simpulan pertama di atas bahwa hasil belajar fisika siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada hasil
belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,
maka hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru fisika untuk
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran fisika pada tingkat sekolah menengah atas.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD menitikberatkan kerjasama antara sesama siswa dalam
pembelajaran fisika. Pada model ini siswa yang memiliki kemampuan akademik
tinggi dalam materi pelajaran dapat berbagi informasi kepada temannya yang
kurang dalam kemampuan akademik. Melalui kegiatan yang demikian akan
terjadi interaksi yang meliputi penyampaian ide, konsep, gagasan, atau prosedur
kerja dalam memecahkan masalah pembelajaran.
Kesempatan ini dapat diperoleh dari siswa pada saat pembelajaran fisika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Melalui
penggunaan model ini, siswa juga akan terlatih untuk mampu mengungkapkan
jawaban dan mengkomunikasikan jawaban secara lisan ketika diskusi berlangsung
serta mampu mengungkapkan jawaban dari permasalahan fisika secara tertulis
ketika kuis berlangsung. Hasil belajar berupa kemampuan intelektual dalam
berbagi pendapat dan menerima pendapat juga dapat ditingkatkan dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini.

90

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa
yang memiliki kemampuan akademik kurang dapat diberi kesempatan
memperbaiki kekurangan atau pengetahuan yang keliru yang dimilikinya melalui
teman-teman yang lainnya ketika bersama-sama memecahkan masalah yang
dihadapi. Kesalahan yang dilakukan seorang siswa dapat digunakan sebagai
bagian dari proses pengalaman mereka akan kelemahan-kelemahan yang telah
dilakukan para siswa. Hasil belajar fisika yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terbukti lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Oleh karena itu hasil
penelitian ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang
mengajar mata pelajaran fisika. Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan
lewat seminar, lokakarya atau pendidikan maupun pelatihan.

C. SARAN
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan di
atas, maka disarankan beberapa hal berikut:
1. Setelah siswa mempelajari fisika, siswa diharapkan memiliki sejumlah
kompetensi dalam berpikir dan bertindak sesuai dengan prosedur ilmiah,
disarankan agar guru di dalam kelas mengembangkan keterampilan siswa
dengan memperhatikan siswa yang memiliki potensi untuk dapat memberikan
informasi kepada temannya agar melatih kemampuan siswa tersebut dalam
mengungkapkan segala informasi yang mereka miliki. Disarankan bagi guru

91

untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini agar hasil
belajar fisika tersebut lebih tinggi.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan
awal tinggi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat dijadikan
salah satu alternative yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, di
samping itu siswa akan terlatif dan terbiasa bekerjasama untuk menyelesaikan
permasalahannya demikian juga disarankan bagi guru untuk menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk membelajarkan siswa yang
memiliki kemampuan awal rendah agar hasil belajarnya lebih tinggi.
3. Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
materi pelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu
disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan
model

pembelajaran

dan

meningkatkan

pengawasan

pelaksanaan

pembelajaran siswa di kelas.
4. Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian ini jumlahnya kecil,
untuk itu disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjut yang
jumlah populasi dan sampelnya lebih besar.
5. Guna penelitian lanjutan pada penerapan model pembelajaran, di samping
guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu
kepada siswa bagaimana tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe
STAD maupun NHT agar saat pembelajaran berlangsung tidak dijumpai
kegagalan yang mampu mengurangi keefektifan kegiatan belajar mengajar.
(2002) 0561.

92

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, Siti. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Proses
Sains
Siswa
Pada
Pembelajaran
Fisika
di
SMA.
http://www.budakfisika.net/2011/03/penerapan-model-pembelajarankooperatif.html.
Arends, 2008, Learning to Teach Belajar untuk Mengajar (Edisi Ketujuh),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S., 2009, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Baharuddin dan Wahyuni, E.N., 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,
Jogjakarta: Penerbit Ar-Ruzz Media.
Confrey, Jere. (1990b). What constructivism implies for teaching. Journal for
Research in Mathematics Educations. Monograph, Number 4, 1992,
p.107-122. USA: NCTM, Inc.
Dahar, Ratna Willis. (1988). Konstruktivisma dalam mengajar dan belajar
(Makalah). Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Pada FPMIPA
IKIP Bandung. Bandung: IKIP Bandung.
_________________, 1991, Teori-teori Belajar, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Degeng, Nyoman S., 1993, Terapan Teori Kognitif dalam Desain Pembelajaran,
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Dick and Carey, 2005, The Systematic Design of Instrustional Sixth Edition,
Florida: Florida State University.
Djiwandono, 2002, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
http://aristo.files.wordpress.com/2007/12/ppp pembelajaran kooperatif. html)
Kagan_Cooperative
Learning
Structure.
NHT,
(Online),
(http://Alt.Red/clnerwork/numbered.htm, diakses 15 Januari 2010).

Fakhri Rahmadhani, 2009, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dan Konsep Diri
Terhadap Hasi Belajar Bioogi siswa SMP Negeri 2 Binjai, Tesis, Medan:
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Gagne and Briggs, 1979, Principles of Instrunctional Design Second Edition,
Florida: Florida State University.
Hamid, A., 2007, Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan: Tim Kreatif
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Hamalik, O., 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hergenhahn,B.R dan Olson, M.H.,2008, Theories of learning (Teori Belajar)
Edisi ketujuh, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Isjoni, 2010, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok,
Bandung: Alfabeta.
Ibad, Hisbahul, 2011, Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Metode
Kooperatif tipe STAD dan Metode Kooperatif Tipe NHT Ditinjau dari
Gaya Belajar Siswa, Tesis. PPs Universitas Sebelas Maret.
Japaris Sinaga, 2006, Pengaruh Model Pembeajaran dan Sikap Bahasa Terhadap
Hasil Belajar Mengapreasi Puisi, Medan, Tesis: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Karuru, Perdy, 2001. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas
Belajar IPA Siswa SLTP. www.depdiknas.go.id.
Lie, A., 2010, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo.
Mahoney. (2003). Constructivism. ERIC Clearinghouse for Science Mathematics
and
Environmental
Education.
http://www.ericdigests.org./20043/math.html di download (Juni, 2005).
Moh. Nur dan Wikandari P.R., 2000, Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan
Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran, Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Nasution, S., 2010, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nadeak, S., 2008, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal
Terhadap hasil Belajar Fisika Sekolah SMA Negeri 1 Binjai, Tesis.
Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Novar, R., 2008, Pengaruh Model Pembeajaran Berbasis Portofoio dan
Kemampuan Awal Terhadap Hasi Belajar Kewarganegaraan Siswa Kelas
1 SMA Negeri di Kabupaten Gayo Luwes, Tesis. Medan: program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Nurhadi, 2003, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK, Malang: Universitas
Negeri Malang.
__________, 2004, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Malang: PT
Grasindo.
Ormrod, Jeanne Ellis. (1995a). Educational psychology principles and
applications. New Jersey: Prentice Hall.
Pitersz, F. dan Saragih, H., 2010, Prosiding Seminar Nasional Fisika Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Terhadap
Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua, Bandung:
Universitas Advent Indonesia.
Rita Richey, 1986, The Theoretica and Conceptual Bases of Instructional Design,
New York: London/Nichols Pubishing.
Riyanto, Y. , 2010, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sagala, S., 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sanjaya, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta :Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M., 2009, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Slavin, Robert, E. (1994). Educational psychology, theories and practice. Fourth
Edition. Masschusetts: Allyn and Bacon Publishers.
_______________. 2010, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik,
Bandung: Penerbit Nusa Media.

Sebayang, N., 2010, Pengaruh Pemberian Tugas dan Kemampuan Awal
Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan Fakutas Teknik Universitas Negeri Medan, Tesis. Medan:
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Soedjadi, R. (1995). Memantapkan matematika sekolah sebagai wahana
pendidikan dan pembudayaan penalaran. Makalah, disampaikan pada
seminar nasional pendidikan matematika FMIPA IKIP Medan.
Sofan Amri dan Khoiru Ahmadi, 2010, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
dalam Kelas, Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Bandung: Penerbit Tarsito.
Suparman, A., 1993, Desain Instruksional, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Suparno, Paul. (1997). Filsafat konstruktivis dalam pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Suprijono, A., 2010, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyanti, R.D., 2010, Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taylor, Lyn. (1993). Vygotskyan scientific concepts: Implications for mathematics
education. Focus on learning problems in mathematics Vol. 15, 2-3.
Widyantini, 2006,
Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Kooperatif, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat
Pengembangan dan Penataran Guru Matematika Yogyakarta.
Uno, Hamzah, 2009, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif , Jakarta : P.T. Bumi Aksara.
Uno, Hamzah, 2010, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : P.T. Bumi Aksara.
Yurnetti, 1999. Pembelajaran Kooperatif sebagai Model Alternatif dalam
Pembelajaran Fisika. Jurnal Fisika HFI B5