PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMA NEGERI 3 BINJAI.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN D~
GAYA BERPIKIR
TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Dl SMP NEGERil IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR
TESIS

Oleh:
SRI SUSILAW ATI
NIM : 809121043

PASCASA.RJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
201

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA
BERPIKIR TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
DI SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

Disusun dan diajukan oleh:


SRI SUSILAWATI
NIM • 809 121 043
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal
15 Desember 2011 dan Dinyatakan Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, lS Desember 2011

Menyetujui
Tim Pembimbing

Pembimbing I,

Pembimbing II,

~

Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

NIP. 19601125 1986011 002
NIP. 19441030 197603 1 001

Mengetahui

Persetujuan Dewan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
No.

Nama

Tanda Tangan

1. Prof. Dr.Abdul Hasan Saragih, M.Pd
(Pembimbing I)
NIP.19601125 1986011 002

~

-


••••••.•••••••••

•••••••••

2. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd
(Pembimbing II)
NIP. 19441030 197603 1001

3. Prof. Dr.Harun Sitompul, M.Pd
(Penguji)
NIP. 19600705 1986011001

~

·······························
Q..-1,.-

4. Prof. Dian Armanto, M.A,M.Pd,M,Sc,P.hD
(Penguji)

NIP. 19631011198803 1001
..............................

J :,

5. Dr. R.Mursid, M.Pd
(Penguji)
NIP. 19660711199103 1003

Mahasiswa
Nama
: Sri Susilawati
NIM
: 809121043
Tanggal Ujian: 15 Desember 2011

.

...


'

Pemyataan Tidak Melakukan Plagiat Dan Memalsukan Data

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Sri Susilawati

Program Studi: Teknologi Pendidikan
NIM

: 809121043

Angkatan

: 17 /Reguler

Judul Tesis


Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Di SMP Negeri 1 ldi Rayeuk
Kabupaten Aceh Timur

dengan ini menyatakan bahwa:

..

1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;
'
2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. Saya tidak merubah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika ternyata dikemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya. Demikian
pemyataan saya ini saya buat dengan sebenarnya

Medan, 1 Desember 2011

Diketahui oleh

Asisten Direkt~

I,

Saya yan.g membuat

pemyataan,

Syarifuddin, M.Sc., Ph.D
Nip. 19591122 198601 1 001

Sri Susilawati
809121043

ABSTRAK
SRI SUSILAWATI, NIM. 809121043. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan
Gaya Berplldr Siawa Terhadap BasH Belajar Matematika Siawa Di SMP
Negeri 1 ldl Rayeak Kabapaten Aceh Timar, Tesis PascaSarjana Universitas
Negeri Medan, Desember 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan basil bebVar

Matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Stratcgi
Discovery dan Strategi Ekspositori, (2) mengetahui perbedaan basil belajar siswa
yang memiliki Oaya Berpikir Divergen dan Oaya Berpikir Konvergen (3)
interaksi antara penggunaan Stratcgi pembelajaran dan Oaya Berpikir dalam
mempengaruhi basil belajar Matematika siswa.

..

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas Vlll SMP Negeri I Idi Rayeuk
Kabupaten Aceh Timur sebanyak 9 kelas dengan jumlah 374 siswa. Teknik
penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Sampel penelitian
terdiri dari 80 siswa. Instrumen pengukuran untuk mengukur basil belajar
digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban terdiri dari 37
butir soal. Untuk menjaring data Oaya Berpikir Divergen dan Konvergen siswa,
dilakukan melalui Tes Psikolog. Untuk menganalisis tes basil belajar Matematika
digunakan point biserial. Metode penelitian menggunakan metode quasi
eksperimen dengan disain penelitian faktorlal 2x2, seda'ngkan teknik analisis data
menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikansi a = O.OS. Syarat ANAVA
adalah data berdistn"busi nonnal dengan lilifors dan data memiliki varians
populasi homogen dengan uji bartlett dan uji fisher.

Hasil penelitian diperoleh: (I) basil belajar Matematika siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery lebih tinggi
dibandingkan dengan basil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan Strategi Ekspositori, (2) basil belajar Mateman'ka siswa yang
memiliki Oaya Beipikir Divergen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
memiliki Oaya Berpikir Konvergen dan (3) terdapat interaksi antara penggunaan
Strategi pembelajaran dengan Gaya Berpikir dalam mempengarubi basil belajar
Matematika. Dari basil analisis data disimpulkan bahwa penggunaan Stratcgi
pembelajaran Discovery lebih tepat digunakan untuk siswa yang memiliki Gaya
Berpikir Divergen dan Strategi Ekspositori lebih tepat digunakan pada siswa yang
memiliki Gaya Berpikir Konvergen. lmplikasi dari penelitian ini secara khusus
ditujukan kepada guru Matematika yaitu dalam penerapan Strategi pembelajaran
harus diperbatikan karakteristik siswa khususnya Gaya Berpikir siswa.

ABSTRACT

SRI SUSILAWAll, Nim 809121043. The Effect Oflutructional Strategy And
Style Of Thinking On Students Oatcome In Matllematies SMP Negerl 1 ldl
Rayeak Kabupaten Aceh Timor. Graduated Program, State University Of


Medan.
The objectives of this research were to find out: ( 1) the difference
betweeen students learning of outcome in Mathematics taught with Discovery learning strategy and Expository teaching learning strategy, (2) the difference of
mathematics learning of outcome between students mathematics with divergent
thinking style and convergent thinking style and (3) to fmd out whether there was
any interaction effect between learning strategy with thinking style on the students
outcome of Mathematics.

...

The population of this research was the students vm Junior High School
SMP Negeri 1 ldi Rayeuk Kabupaten Aoeh Timur, involving 374 students, these
sample were taken by using cluster random sampling, method the sample of this
research was 80 students. The instrument tbat used the measure the outcome was
test multiple choice with 4 option with 37 questions. To get data thingking
divergent and convergent style used Tes Phsicolog. To get of data the outcome in
Mathematics used point biserial correlations formula. The research method used
quasi experiment .with .factorial design 2x2. The data analysis technique was
analysis of variance (ANOVA) two way at significant a= 0.05.
The fmding of the research showed that: ( l) the students outcome in

Mathematics that taught by Discovery instructional strategy had a higher than
outcome the students outcome that taught by Expository instructional strategy, (2)
the students outcome in Mathematics that taught by thinking divergent style is
higher than convergent thinking style and (3) be found interaction between
learning strategy with thinking style on the students outcome of Mathematics.
Based on the resuh of study, it is concluded that for the students with high
thinking divergent style, Discovery instructional strategy had learning and
students taught Expository aided learning strategy students with convergent.

ii

KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberikan
kekuatan dan Rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses
penulisannya penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat
bimbingan Pembimbing dan motivasi dari orang tua dan rekan-rekan mahasiswa
Pascasarjana akhimya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih yang tulus kepada :
Bapak Prof. Dr. Hasan Saragih. M. Pd, Pembimbing I dan, Bapak Prof. Dr.
Muhammad Badiran, M. Pd, Pembimbing II yang telah banyak memberikan
pengarahan serta bimbingan. Serta Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul,

M.Pd,

sebagai Penguji I, Prof. Dr. Dian Armanto, M A. M.Pd, M.Sc, Ph.D, sebagai
Penguji II dan Dr. R. Mursyid sebagai penguji III yang telah banyak memberikan

saran dan koreksi untuk perbaikan penulisan tesis ini.
Bapak Prof. H. lbnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed dan Bapak Prof. Dr. Belferik
Manullang, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bantuan administrasi di Program Pascasarjana Universitas Ncgeri
Medan.
Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian. M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan dan Bapak

Dr. R. Mursyid, M.Pd, Sekretaris Program Studi

Teknologi Pendidikan yang juga sebagai Penguji III, atas motivasi dan dukungan
yang telah diberikan serta seluruh Dosen (Staf Pengajar) dan tata usaha Program
Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah

.

memberikan sumbangan pemikiran, memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan
iii

juga waktu kepada penulis sclama mengikuti perkuliahan bingga dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini dan tak terlupakan juga rekan mahasiswa kelas
reguler angkatan ke 17 khususnya dan mahasiswa PascasaJjana Program Studi
Teknologi Pendidikan.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak '
Syawaluddin, SH, MH (Sekretaris Dinas Kabupaten Aceh Timur), Bapak Drs.
Muhammad Yakob, M.Pd ( Kabid Dikmen Kabupaten Aceh Timur), Bapak Ishak,
S.Pd ( Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Idi Rayeuk), lbu Mardhiah, S.Pd, lbu Cut
Nurfata, S.Pdi, lbu Juli Wami, S.Pd, lbu Fathonah, S.Pd dan lbu Fitriani, S.Pd
yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk membantu penulis selama
melalcsanakan penelitian
Ayahanda dan lbunda (almarbum) yang telah membesarkan, membimbing,
memberikan pendidikan, semangat dan motivasi serta seluruh keluarga dan anakanakku tercinta yang telah memberikan dukungan selama penyusunan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak terdapat
kekurangan yang masih perlu diperbaiki sehin'gga kritik, saran, dan penelitian
yang lebih lanjut mengenai pengaruh strategi pembelajaran dan gaya berpikir
masih sangat diperlukan. Dan saya juga memohon maaf kepada scmua pihak
apabila sclama proses penyusunan tesis ini penulis telah melakukan kesalahan.
Semoga penelitian ini dapat berguna bagi kemajuan pendidikan Nasional
dan kemajuan pendidikan bagi seluruh umat. Terima kasih.
Peaulis,
Sri Susilawati

iv

DAFI'ARISI

ABS'fRA.K..............................................................................................................

n

KATA PENGATAR ........- ..........- .........................-.........................._ .............-.........
DA.nAR lSI ...._.._...........- ........................_.....- ....· - - - -................._....__......
DAnAR TABIL .........................- ..............._ ...............................-..-....................

IU
v

DAFI'.AR GAMBAR ...............__...........................-...-........_.........._........... ...............
DAFI'AR LA.MPIR.AN ..............- ..................._ .....................- .............._...................

vii

BABI

DAB n

: PE'NDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................
B. ldcntifikasi Masalah .......................................................................
c. Pembatasan Masalah ......................................................................
D. Rumusan Masalah ..........................................................................
E. Tujuan Pcnclitian ...........................................................................
F. Manfaat Pcnelitian ........................................................................ .

c.

Kcrangka Berpikir..........................................................................
I. Pcrbedaan Hasil Belajar Matcmatika Siswa Yang Diajar Dcngan
Strategi Pcmbclajaran Discovery dan ttatcgi Pembelajaran
Ekspositori...............................................................................
2. Perbcdaan Hasil Belajar Matcmatika Siswa Yang Mcmilild
Gaya Berpildr Divergen dan Konvcrgcn...................................
3. Interaksi Strategi Pembclajaran dan Gaya Bcrpikir Terbadap
Hasil Belajar
D. Hipotesis Pcnc1itian ......................................................................

BAB m

vi

:s.l

1
1

10
11

12
12
13

: KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR. DAN
PENG.AJ'UAN m::ronsiS ..............................................................
A. Kajian Teoritis...............................................................................
I. Haldkat Belajar dan Hasfi Belajar Matematika .........................
2. Hakikat Stratcgi Pembch\jaran..................................................
a. Pcmbclajaran Discovery ......................................................
b. Pcmbclajaran Ekspositori ....................................................
3. Hakikat Gaya Bcrpikir .............................................................
a. Gaya Berpikir Divcrgcn .........................................................
b. Gaya Berpikir Konvergcn ......................................................
B. Pcnelitian Yang Rc1cvan ................................................................



15

IS
IS

23
27
33
38·
42
47
SO
52

S2

54

Matematika.........................................................

S6
58

:METOOOL()G.J PENELITI.AN' .......................................................

60
60
60
6I

A. Tcmpat dan Waktu Pcne1itian ................... ;, ....................~.
B. Populasi dan Salnpe1 ... ,..............................:.; ...~ •.~.
C. Metode dan Rancanian Pcne1itian.............................................. ~.
Proscdur dan Pelaksanaan
E. Variabc1 dan Dcftnisi Operasiona1 Variabc1 Penc1itian...................
F. Tcknik Pcngwnpu1an Data ............................................................
G. Uji Coba lnstrumcn Tcs .................................................................
H. Teknik. Analisis Data .. .. . .. •.. ... .. .. .. •.. .... ... .. •.. .. .. .. .... . .. .. ......

D.

..

l

ABSTRAcr ..........................................................................................................

Perlakuan.............................................

v

62
67
69

73
77

DAB VI

BABV

: HA.SIL PENELITIAN .......................................................................
A. Deskripsi Data .........................................................................................
B. Pengujian Persyaratan Analisis..............................................................
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................
E. Keterbatasan Penelitian .........................................................................

79
79
89
95

101
121

: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................................
B. Implikasi ..................................................................................................
C. Saran .........................................................................................................

123
124

DAFI'AR PUSTAKA ••••••••••••••••••.••••••••••••••••••••••••••••-..........................

129

LAMPIR.AN •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.•••••••••••••••••••••••••••••••••••

132

vi

127

.
DAFI'ARTABEL
Halamaa

Tabel

2.1

Rata-rata Nilai Semester Matematika Siswa SMP Negeri 1 Idi
Rayeuk
Komponen Strategi Pembelajaran

2.2

Rancangan Pembelajaran Strategi Discovery

2.3

Rancangan Pembelajaran Strategi Ekspositori
Jumlah Siswa Pada Kelas VIII di SMP NIdi Rayeuk
Desain Eksperimen Faktorial2 x 2

l.l

3.1
3.2

3.3
3.4
4.1

4.2
4.3

4.4
4.5

4.6
4.7
4.8
4.9
4.10

4.11

4.12



4.13
4.14
4.15

Kisi- kisi Tes Hasil Belajar Matematika
Kisi-kisi Tes Gaya Berpikir.
Deslaipsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery
Deskripsi Data basil belajar Matematika Siswa Yang
Diajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Ekspositori
Deskripsi Data basil belajar Matematika Siswa Yang
Memiliki Gaya Berpikir Divergen
Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang
Memiliki Gaya Berpikir Konvergen
Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang
Diajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Discovery Berdasarlcan Gaya Berpikir Divergen
Deslaipsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery
Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan Gaya Berpikir
Divergen
Deslaipsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
Siswa.
Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran
Discovery Dan Strategi Pemb~arn
Ekspositori
Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Dengan Gaya Berpikir DiVergen Dan . gaya Berpikir
Konvergen
·
Rangkuman analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir
Data basil Belajar Matematika Siswa
Rangkuman Analisis Faktoriall2x2
Rangkuman Uji Seheffe
vii

6
26
33
38
60
61
70

71

79
80

82
83

84
85

87

88

90
93

94
94

95
95

98

DAFfAR GAMBAR
Gambar
4.1

4.2
4.3
4.4
4.5

4.6

4.7

.

4.8



4.9

Halaman

Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Dibelajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery
Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Dibelajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Memiliki Gaya
Berpikir Divergen.
Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Memiliki Gaya
Berpikir Konvergen
Histogram Hasil belajar Matematika Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Berdasarkan Gaya
Berpikir Divergen
Histogram Hasil belajar Matematika Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Berdasarkan Gaya
Berpikir Konvergen
Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Ekspositori Berdasarkan Gaya Berpikir Divergen
Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Ekspositori Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berpikir

"
viii

80
81

82
83

85

86

87

89

100

..;

DAFTAR LAMPIRAN
Halamaa

Tabel

1
2
3
4

5
6

7
8
9

10
ll

12

Pengembangan Silabus

Rencana Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen I
Rencana Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen II
Tes Hasil Belajar Matematika
Kunci Jawaban Tes Maternatika
Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
Perhitungan Statistik Dasar Dan Distribusi Frekuensi
Pengujian Nonnalitas
Uji Homogenitas Data
Pengujian Hipotesis
Uji Lanjut (Uji Schefee)
Dokumentasi Penelitian

ix

132
139
161
176
184
185
201

216
225

228
233
236

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut
semua pihalc untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu
pendidikan, pemerintah RI melalui Departemen Pendidikan Nasional telah
melakukan berbagai kebljakan dengan melakukan perubahan dalam bidang
kurikulum, peningkatan kemampuan guru serta penambahan sarana dan prasarana
yang mendukung kelangsungan kegiatan belajar mengajar yang lebih dinamis dan
efekti£ Namun belum juga membuahkan basil yang lebih optimal
Kurikulum



sebagai

salah

satu

substansi

pendidikan

perltr

didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya
yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan siswa dan kondisi
sekolah atau daerah, dengan demikian sekolah atau daerah memiliki cukup
wewenang untuk merancang dan menentukan materi pokok

pemb~arn,

kegiatan pembelajaran dan penilaian basil pembelajaran. Banyak hal yang perlu
dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebljakan yang berkaitan dengan
implementasi standar pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah
harus menyusun kurikuluni tingkat satuan pendidikari ·(KTSP) yang terdiri dari
tujuan Pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan dan silabus
dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian standar kompetensi lulusan
(SKL) yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 tahun 2006.
Tujuan utama diselenggarakan proses belajar adalah demi tercapainya
tujuan untuk keberhasilan siswa dalam belajar, baik pada suatu mata pelajaran



2

tertentu maupun pendidikan pada umum.nya. Dalam upaya mewujudkan fungsi
pendidikan sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim
bel~ar

mengajar yang kontruktif bagi berkembangnya potensi kreatif peserta
didik seiring dengan

berkembangnya suasana kebiasaan, dan strategi

pembelajaran yang dilandasi dengan kepahaman tentang ilmu-ilmu pengetahuan
serta implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para guru di sekolah

Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran pokok yang
diajarkan mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi dan juga merupakan
salah satu mata pelajaran yang diuji dalam Ujian Nasional baik di tingkat Selcolah
Menengah Pertama (SMP), maupun di tingkat Sekolah Menengah Atas. Selain itu

..

matematika juga merupakan pengetahuan mendasar yang mencakup aspelc
pemahaman konsep. penalaran dan komunikasi serta aspek pemecahan masalah

yang sangat dibutuhkan dalam perkcmbangan teknologi , ini terungkap dalam
kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006, bahwa tujuan pembelajaran matematika
adalah
misalnya

(1) Melatih

melalui

menuqjukkan

cara berpikir dan bemalar dalam menarik kesimpulan.
kegiatan

kesamaan.

penyelidikan.

perbedaan.

mengksplora~

konsisten

eksperimen,

dan

Mengcmbangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imaj inas~

inkonsistensi;

(2)

intuisi, dan

penemuan dapat mengembangkan pemikiran divergen, orisinil. rasa ingin tabu.
membuat prediksi serta mencoba-coba; (3) Mengembangkan kemampuan

memecahkan masalah; (4) Mengcmbangkan kcmampuan penyampaian informasi
atau

mengk.omunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan. grafik.

diagram da1am menjelaskan gagasan.

3

Dalam

merumuskan

tujuan

pembelajaran

matematika
imajns~

mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan
penemuan dapat mengembangkan pemikiran divergen,

orisn~

di

atas,

intuisi, dan

rasa ingin tabu,

membuat predilcsi serta mencoba-coba, tennasuk ·dalam cara beipikir atau gaya
berpikir siswa. Hal yang sama juga tersirat dalam (NCTM, 2000) yang mana
menurut sumarno (dalam Situmorang, 2010) terdapat 5 aspek keterampilan
matematik (doing math) yaitu : (1) belajar untuk berkomunikasi (mathematical

communication), (2)

bel~ar

untuk bemalar (mathematical reasoning), (3) belajar

untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving), (4) belajar untuk
mengaitkan ide (mathematical conections), (5) pembentukan sikap positif



terbadap matematika (positive attitudes toward mathematics)
Oleh karenanya matematika memegang peranan penting di dalam dunia
pendidikan dan juga diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan, oleh sebab itu
matematika harus dipelajari dan dikuasai oleh setiap peserta didik dengan harapan
agar siswa dapat mencapai basil

bel~ar

yang lebih baik. Namun kenyataannya

tidak semua siswa dapat mencapai basil belajar seperti yang dibarapkan. Hasil
betajar yang dicapai dapat diketahui bila diadakan pengukuran dati pengetahuan
siswa. Untuk mengukur sampai dimana tingkat pengetahuan seseorang. harus ada
alat pengukuran tertentu yang fungsinya adalah mengukur basil belajar

Kualitas pendidikan matematika di Indonesia belum mencapai basil yang
diharapkan, makanya tidak menghcranbn bila prestasi belajar matematika juga
perlu diperhatikan oleh berbapi pihak, baik

oleh pemerintah, pemerbati

pendidikan dan oleh guru sebagai pelaku pendidikan itu sendiri. Dari pemyataan

4

tersebut maka dapat dilihat bahwa kamampuan matematika siswa masih rendah
sehingga diperlukan perhatian yang khusus dalam upaya perbaikannya
Rendahnya nilai matematika siswa merupakan masalah yang dihadapi
dewasa ini, dimana keberhasilan siswa dalam mengikuti suatu pelajaran dapat
dilihat dari basil yang diperolehnya. Demikian juga yang terjadi di SMP Negeri l
ldi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur, hal ini juga dapat dilihat dari rendahnya nilai
UAN matematika siswa yang merata. Ini dapat di identifikasi dari Data dari
bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Dinas Pendidikan Kabupaten
Aceh Timur tiga tahun terakhir yaitu, tahun 2007/2008 dengan nilai rata-rata
5,09, tahun 2008/2009 dengan nilai rata-rata 5,17, tahun 2009/2010 dengan nilai
rata-rata 5,35 dan terakhir tahun 2010/2011 dengan nilai rata-rata 5,45 nilai
tersebut masih dibawah nilai KKM 7,00. Hal ini menunjukkan bahwa rcndahnya
kemampuan matematika yang menyebabkan basil belajar siswa pada bidang studi
ini belum sesuai dengan yang diharapkan.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya basil belJ\iar matematika,
faktor tersebut mungkin datangnya dari dalam diri siswa (faktor internal) dan juga
berasal dari faktor luar diri siswa (ekstemal), yang berupa faktor internal adalah :
motivasi bel~ar,

minat, bakat, intelegensi, cara belajar , gaya berpikir, sedangkan

yang berupa faktor ek:sternal adalah : lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
yang berupa metode pembelajaran, media yang digunakan da1am
yang tidak sesuai dengan materi atau strategi pemb~arn

pemb~arn

yang digunakan tidak

sesuai dengan karakteristik siswa dan faktor lain yang turut membentuk sehingga
terjadi rendahnya prestasi belajar siswa.

5

Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa
pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih
berfokus pada guru sebagai sumber belajar utama pengetahuan, dan ceramah
menjadi pilihan utama metode pembelajaran. Dalam metode pembelajaran seperti
ini siswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa yang disampaikan
oleh guru. sehingga siswa kurang diberdayakan. Dengan kata lain siswa
memperoleh pengetahuan karena "diberitahukan" oleh gunmya dan bukan karena
"menemukan sendiri" oleh siswa secara langsung. Kegiatan belajar yang
dilakukan berorientasi pada target penguasaan materi, sehingga hanya berhasil
dalam kompetensi ingatan jangka pendek

saj~

namun gagal dalam membekali

siswa dengan ilmu dan pengetahuan jangka panjang. Pembelajaran seperti ini
akan mengakibatkan siswa menjadi kurang mampu memahami apa makna be~ar.
apa manfaatnya dan bagaimana cara untuk mencapainya. Siswa saat menerima
materi pelajaran dan dalam menyelesaikan soal matematika dituntut mengikuti
petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses berpikir. Pada akhimya siswa
merasa kesulitan dalam memecahkan persoalan-persoalannya sendiri karena tidak
memiliki bekal pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang mead~

strategi seperti

inilah yang sering terjadi di kelas-kelas sekolah kita.
Proses pembelajaran seperti ini akan memberikan basil belajar yang
kurang memuaskan disebabkan oleh berbagai hal, antara lain pemilihan strategi
atau strategi pembelajaran yang tidak sesuai. Untuk memperoleb basil

be~ar

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tepat, maka strategi pembelajaran
merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan dalam suatu proses betayar
mengajar, strategi pernbehijaran yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan

6

metode, media dan sumber belajar lainnya yang dianggap relevan dalam
penyampaian informasi, dan membimbing siswa agar terlibat secara optimal,
sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuh
kembangkan kemampuannya, seperti : mental, intelektual, emosional, dan sosial
serta keterampilan atau kemampuan kognitit: efektif dan psikomotorik. Dengan

demikian pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan
mendorong timbulnya aktifitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut.
Sebagai basil survey awal di SMP Negeri l ldi Rayeuk , pengajaran
bidang studi matematika disesuaikan dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, namun basil yang dicapai masih di bawah standar kelulusan. Ini
terlihat pada basil Ujian Semester kelas VIII pada tiga tahun terakhir seperti
terlihat pada Tabel 1.1 berikut :
Tabell.l : Nllal ajlaa semester matematlka kelas vm di SMP Negeri 1 Idi
Rayeak Kabapatea Aceh Timor
Nllal Rata-rata ·
Matematlka
Tabun 200812009
Tabun 2009/2010
Tabun 2010/2011

..

Semester I

SemesterD

KK)I

5,65
s 91
625

6,50
6,75

7,00
7,00
7,00

6,

so

Dalam rangka mengatasi persoalan basil belajar matematika yang masih
relatif rendah, berbagai upaya telab dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

dan pemabaman siswa dalam pelajaran matematika, baik pihak Dinas maupun
pihak sekolab yang telah melakukan

ke~a

sama dengan LPMP provinsi NAD

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Aceh, namun sejauh ini masih
tetap rendah ( dibawah standar KKM).

7

Oengan fenomena di atas, tentunya dibutuhkan perbaikan dan perhatian
serius dati pihak sekolah. Menurut pengamatan penulis, disamping berbagai
faktor yang turut mempengaruhi rendahnya basil belajar siswa maka penggunaan
strategi mengajar yang digunakan guru juga masih sering diabaikan, siswa hanya
mencatat semua materi di papan tulis, guru lebih cenderung menggunakan st:rategi
ceramah dalam menyampai.k.an materi matematika padahal masih banyak strategi

lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika agar dapat
meningkatkan basil belajar matematlka secara optimal. Strategi pembelajaran
yang diduga dapat memaksimalkan basil belajar peserta didik adalah dengan
strategi penemuan (discovery) dan st:rategi ekspositori.
Strategi pembelajaran discovery dan ekspositori sebagai salah satu
alternatif pembelajaran yang efektit: inovatif dan menyenangkan untuk mata
pelajaran matematika, karena strategi pembelajaran discovery adalah suatu strategi
pembelajaran yang mengatur pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa
memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan
tetapi pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan siswa. Konsep belajar ini
juga akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilildnya dengan penerapannya dalam menghadapi persoalan belajamya.
Konsep belajar ini mempunyai landasan filosofi konsb'Uktivisme, yakni
pemahaman berkembang sebagai suatu proses informasi dan mengkonstruksi ide-

ide secara mental, sehingga anak akan mcnemukan sendiri apa yang dipelajarinya,

bukan mengetahuinya dari orang lain. Dengan demikian siswa dapat menjelaskan
atau menyampaikan

ide-ide atau konsep-konsep matematika, disamping negosiasi

respon antar siswa akan dapat terjadi dalam proses pemb~arn.

Pada akhimya

8

dapat mernbawa siswa pada pernahaman yang lebih mendalam tentang konsep
matematika yang telah dipelajari. Untuk itu pembelajaran di sekolah hendaknya
dimulai dengan pengenalan rnasalah yang sesuai dengan situasi lingkungan siswa

(contextual problem). Dengan mengl\iukan masalah-rnasalah kontektual siswa
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep-konsep matematika. Hal ini sesuai
dengan aspek yang diukur dalam mata pelajaran matematika yaitu

(1)

pernahaman konsep, (2} penalaran dan komunikasi, dan (3) pernecahan masalah.
Pengetahuan siswa yang diperoleh dapat bertahan lebih lama dalam ingatan,
meningkatkan penalaran siswa, karena mereka harus menganalisis untuk
memecahkan masalah, membangkitkan keingintahuan siswa, serta membawa
siswa belajar dalam suasana yang lebih menyenangkan.
Dalam pernbell\iaran matematika, sering kali ditemukan proses berpikir
dan

cara siswa berbeda dengan strategi guru. Bila hal ini teljadi dan guru

memaksakan strateginya, maka akan menghambat aktivitas siswa untuk
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan yang dimilikinya dalam belajar
matematika. Dengan demikian, pembelajaran matematika diharapkan lebih
bennakna bagi siswa, karena proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam
bentuk kegiatan siswa, adalah bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan
dari guru ke siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Barcheid and Struve (dalam
Ratumanan, 2000) yang menyatakan bahwa konsep-konsep teoretis tidak cukup
dengan hanya memfokuskan pada individu, justru sesungguhnya siswa yang akan

menemukan konsep-konsep, tetapi perlu adanya social impulses, araban dan
bimbingan dari guru di sekolah agar siswa dapat mengkontruksikan konsep-

9

konsep yang diinginkan guna memperoleh ilmu pengetahuan, infonnasi dan
keterampilan yang bennanfaat bagi kepentingan belajamya.
Dari uraian di. atas, dapat dipahami bahwa ide kunci dari strategi
pembelajaran discovery adalah siswa harus diberi kesempatan untuk membangun
konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri.
Jadi, pada dasamya strategi pengajaran ini sejalan dengan pandangan
kontruktivisme, yakni : membantu siswa untuk membangun konsep-konsep atau
prinsip-prinsip intemalisasi, sehingga konsep-konsep atau prinsip-prinsip tersebut
terbangun kembali.
Selain itu faktor penting penentu keberhasilan pembelajaran adalah
karakteristik siswa yaitu Jatar belakang siswa, gaya berpikir adalah salah satu
karakteristik siswa. Gaya berpikir dari siswa merupakan hal yang penting
diketahui oleh guru sehingga guru dapat memahami kondisi siswa dan
menentukan strategi apa yang diperlukan untuk mengajamya dalam proses
pembelajaran selanjutnya. De Walle (2008:23) mengemukakan bahwa Teori
konstruktivisme memberikan kita wawasan tentang bagaimana anak-anak belajar
matematika dan membimbing kita untuk menggwlakan strategi pengajaran yang
dimulai dengan memperbatilcan kondisi anak.anak dan bukannya memperhatikan
kita sendiri. Menurut Dick and Carey (2005), seorang guru hendaknya mampu
mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik
terhadap karakteristik siswa akan sangat berpengaruh terhadap keberblsilan
proses belajar siswa.
Gaya berpikir merupakan salah satu dari karakteristik siswa. Torrance
(dalam Ali dan Asrori, 20 l 0) menyatakan berpikir kreatif atau berpikir divergen

10

adalah kemampuan individu untuk memahami kesenjangan atau hambatan dalam
hidupnya, untuk dapat melakukan itu semua diperlukan adanya dorongan yang
didasarkan atas potensi kreatif yang ada pada dirinya, dengan demikian dia dapat
memecahkan masalah-masalah dalam hidupnya, mampu berpikir kritis. Agar
individu dapat memahami kesenjangan atau hambatan yang dialami dalam
perjalanan hidupnya, merumuskan hipotesis, mengkomunikasikan hasilnya, serta
sedapat mungkin memodiflkasi dan menguji' hipotesis yang telah dirumuskan

diperlukan adanya rasa ingin tabu yang besar, ketekunan dan tidak mudah bosan.

percaya diri dan kemandirian, rasa tertantang oleh kemajemukan atau
kompleksitas, keberanian mengambil resiko, dan kemampuan berpikir divergen.
Pemilihan strategi pembelajaran matematika yang tepat sangat dibutuhkan
dan harus disesuaikan dengan gaya berpikir siswa, karena dengan memperbatikan
karakteristik siswa akan membantu guru dalam menentukan strategi, metode,

media belajar yang cocok untuk digunakan. Hal ini perlu dilakukan agar tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan akan tercapai dan akhimya basil belajar siswa
juga akan memuaskan.

Hal inilah yang mendasari peneliti untuk membuat penelitian peda kajian "

Pengaruh

~gi

pembelajaran dan gaya berpikir terhadap basil belajar

matematika siswa" .

B. Ideatlftkul Mualah

Berdasarbn latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah
berkenaan dengan penelitian ini ; apakah proses pembelajaran matematilca di SMP

sudah sesuai dengan tujuan mempelajari matematika seperti yang tertuang dalam

11

KTSP khususnya komponen mengembangkan aktivitas kreatif yang metibatkan
imajns~
orisn~

intus~

dan penemuan dapat mengembangkan pemikiran divergen,

rasa ingin tabu, membuat prediksi serta mencoba-coba; dan
mengembangkan

kemampuan

memecahkan . masalah?,Bagaimana

strategi

pembelajaran yang diterapkan selama ini?, strategi pembelajaran untuk pelajaran
Matematika kurang menarik perhatian peserta didik? Strategi pembelajaran yang
bagaimanakah yang tepat digunakan dalam pembelajaran Matematika?
Bagaimana hubungan strategi pembelajaran discovery dan basil belajar peserta
didik? Apakah strategi pembelajaran discovery dapat meningkatkan basil belajar
peserta didik pada pembelajaran Matematika? Apakah strategi pembelajaran
ekspositori dapat meningkatkan basil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Matematika? Apakah ada perbedaan basil belajar dengan strategi pembelajaran
discovery dan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah ada pengaruh pada basil
belajar peserta didik dengan mengetahui gaya berpikirnya? Apakah dengan gaya
berpikir yang berbeda dan strategi pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan

basil belajar yang berbeda? Apakah dengan mengetahui gaya berpikir yang
dimiliki siswa guru dapat meningkatkan basil belajar peserta didik?

C. Pembatuu Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka banyak pertanyaan yang
dijawab sehubungan dengan strategi pembelajaran Matematika. Keterbatasan
ruang lingkup lokasi, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian
menyebabkan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup :

12

l. Hasil belajar Matcmatika dalam ranah kognitif dengan matcri Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII semester ganjil tahun ajaran

201112012

2. Strategi pembelajaran penelitian ini adalah menggunakan strategi
pembelajaran discovery dan strategi ekspositori dalam pembelajaran
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

3. Gaya berpikir dikatagorikan atas katagori divergen dan konvergen

D. Ramuaa Masalab

Berdasarkan Jatar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah basil belajar matcmatika siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran discovery lebih tinggi dengan basil belajar matcmatika siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah basil belajar matcmatika siswa yang memiliki gaya berpikir
divergen lebih tinggi dari basil belajar matcmatika siswa yang memiliki
gaya berpikir konvergen?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan
gaya berpikir terbadap basil belajar matemanb siswa?
E. Tajaaa Peaelltlaa

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
pengaruh aplikasi strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap basil belajar
matematika siswa, Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan :

13

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan strategi pembelajaran discovery dengan basil belajar matematika siswa
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui

basil belajar matematika siswa yang memiliki gaya

berpikir divergen dengan basil belajar matematika siswa yang memiliki gaya
berpikir konvergen.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya

berpikir terhadap hasil belajar matematika siswa.

F. Manfaat PeaeUtian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat teoretis penelitian ini adalah :

l. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang bcrkaitan dengan
strategi pembelajaran matematika dan gaya berpikir siswa

2. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola,
pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin
mengkaji secara dalam tentang penerapan strategi pembelajaran dan gaya
berpikir serta pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika.
Sedangkan manfaat praktis dalam penelitian ini antara lain adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang penerapan

strategi pembelajaran dl3covery, sehingga guru dapat merancang suatu

rencana pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan
lebih balk jika siswa dapat terUbat secara aktif dalam menggunakan

14

mcntalnya agar memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan untuk
menemukan sendiri prinsip atau konsep matematika yang sebenamya
secara realistis, sehingga dapat meningkatkan basil belajar matematika,
dan
2. Memberikan gambaran bagi guru tentang efektifitas dan efesiensi
penerapan strategi pembelajaran discovery dan ekspositori berdasarkan
karakteristik gaya berpikir siswa untuk memperoleh basil belajar
matematika yang lebih maksimal.

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang
dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan rata-rata basil belajar tnatematika antara siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajara Discovery dengan siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Rata- rata basil belajar
Matematika siswa yang dibelajarlcan dengan menggunakan Strategi Discovery
lebih tingi dati basil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan Strategi Ekspositori. Strategi pembelajaran Discovery lebih
efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan hasil
belajar matematika siswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan gaya
berpikir.
2. Rata-rata Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Gaya Berpikir
Divergen lebih tinggi daripada basil belajar Matematika siswa yang memiliki

Gaya Berpikir Konvergen. Rata-rata hasil belajar matematika siswa denpn
gaya berpikir divergen baik sccara keseluruhan yang

denpn

discovery

strltegi pemb~
3. Tenlapat

dibel~

interaksi

antara penggunaan Strategi Pembelajarall dan Gaya

Berpildr dalam mempengaruhi hasil belajar Matematika siswa. Pengaruh
tersebut adalah (1) hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan denpn
strategi pembelajaran discovery ben:lasarkan gaya berpikir divergen lebih
tingai dibandingk.an dengan basil belajar matematika siswa yang diajarbn

123

124

dengan stratcgi pembelajaran ekspositori berdasarkan gaya berpikir divergen,
(2) basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir divergen lebih tinggi
dibanding dengan basil belajar matematika siswa dengan strategi
pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir konvergen, (3)

basil

belajar . matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
discovery berdasarkan gaya berpikir divergen lebih tinggi dibandingkan
dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan strategi
pembelajaran ekspositori dan gaya. berpikir koitvergen, (4) basil belajar
matematika siswa yang dt"belajarkan dengan strategi pembel'\iaran ekspositori
berdasarkan gaya berpikir divergen lebih rendah dibandingkan dengan basil
belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
discovery berdasarkan gaya berpikir konvergen. (5) basil belajar matematika
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori berdasarkan
gaya berpikir divergen lebib rendab dibandingkan dengan basil belajar
matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori
berdasarkan gaya berpikir konvergen. (6) basil belajar matematika siswa
dengan strategi pembelajaran ekspositori berdasarkan gaya berpikir konvergen
lebih tinggi dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa dengan
strategi pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir konvergen.

B. IMPLIKASI

Pertama, basil yang diperoleb dari penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh strategi pembel.Yaran terhadap basil bel.Yar siswa dalam bidang studi

125

Matematika. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk
meningkatkan basil belajar Matematika. Ini dapat dipahami karena melalui
penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif
siswa dalarn pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan
dan

ketercapaian

tujuan

pembelajaran

itu

sendiri.

Dengan

dCmikian

konsekuensinya apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran, maka
tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Melalui penelitian ini menut\iukkan bahwa secara rata·rata basil beh\jar
Matematika lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran Discovery

dari pada strategi Ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Diacuvery
lebih efektif untuk meoingkatkan basil
pembl~arn

be~ar

Matematika. lcarena dalam

yang menerapkan strategi Discovery siswa cenderung aktif ~
merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa beupaya menemukan
dan menyelesaikan masalah dalam kerangka pencapaian tujuan pemb~.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembeh\jaran terhadap
basil belajar Matematika berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi

Discuvery. Dengan menggunakan strategi pembelajaran Discuvery
pembl~arn

diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan
partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran Matematika dan dapat menciptakan
suasaua be~ar

yang lebih interakiif dan ~ktif

dalam. mencapai tujuan

pemb~arn.

Kedua, basil menunjukkan bahwa gaya berpikir siswa berpengaruh

terhadap basil belajar Matematika. Siswa dengan gaya berpikir divergen secara

126

rata-rata memiliki lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang gaya
berpikir konvergen. Pemyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa
gaya berpikir divergen signiftkan memberikan pengaruh dalam meningkatkan
basil belajar Matematika siwa~

Siswa dengan gaya berpikir divergen, maka pada

diri siswa terdapat keinginan untuk menyelesaikan masalah-masalah (soal-soal)
Matematika yang menantang, ia tidak akan pemah berhenti bekerja sebelum
nenemukan jalan keluar (jawaban) dengan selalu bertanya pada guru. Dengan
demikian maka siswa yang selalu melatih dirinya secara terus menerus akan
menemukanjalan dalam memecahkan masalah-masalah belajar.
Ketlga, basil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi

pembelajaran dan gaya berpikir terhadap basil belajar Matematika. Interaksi
tersebut terindikasi dari siswa dengan gaya berpikir konvergen dan dibelajarkan
dengan stratcgi Discovery secara rata-rata mempunyai basil belajar yang lebih

tlnagi dibandingkan dengan menggunakan strategi elcspositori, sedangkan bagi

siswa dengan gaya berpikir divergen dan dibelajarkan dengan strategi elcspositori
secara rata-rata lebih tinigi dibandingkan dengan menggunakan strategi

Discovery. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi Discovery lebih tepat
digunakan bagi siswa dengan gaya berpikir konvergen, stdanglran strategi
elcspositori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan gaya berpikir divergen.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan basil
bet.Var Matematika dipengaruhi oleh strategi pembebVaran yang diterapkan oleh
guru dan gaya berpikir siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai

peranan yang sama dan berarti dalam meningkadran basil bebVar Matematika itu

127

sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai basil belajar yang maksimal
maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan gaya berpikir.
Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan gaya berpikir
berimplikasi kepada guru dan siswa.. Untuk guru, agar dapat memahami dan
tentunya melaksanakan dengan baik strategi pembelajaran di kelas karena melalui
penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan basil belajar, sedangkan untuk
siswa agar selalu berupaya mengembangkan gaya berpikir dengan membuka diri
dan wawasan dalam berpikir.

C. SARAN

l. Kepada guru yang mengasuh mata pelajaran matematika bahwa strategi
pembelajaran Discovery lebih baik diberikan kepada siswa dengan gaya
berpikir divergen dan strategi Ekspositori lebih baik diberikan kepada siswa
dengan gaya berpikir konvergen.
2. Kepada guru yang akan menggunakan strategi pembelajaran discovery
maupun strategi pembelajaran ekspositori sebaiknya mengetahui langk.ahlangkah kegiatan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung sesuai
dengan strategi yang telah dikondisikan
3. Kepada pihak. penyelenggara pendidikan di SMP Negeri l Idi Rayeuk agar
dapat mensupport guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang
variatif sesuai dengan karakteristik gaya berpikir siswa
4. Kepada pihak. penulis buku materi ajar bidang studi matematika agar
menuliskan strategi pembelajaran yang variatif, hal ini dilakukan untuk
membelajarkan siswa sesuai dengan karakteristiknya yang beragam

128

5. Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang strategi
pembelajaran yang diterapkan dalam bidang matematika hendaknya
memperluas jumlah sampel dan menambah variabel-variabel yang dikontrol
sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai strategi
pembelajaran dan karakteristik siswa.

DAFfAR PUSTAKA
Ahmadi A dan Supriyono W, (2003). PsilwlogiBe/ajar. Jakarta : Rineka Cipta
Asrori M. (2010). Psilwlogi Remaja : Perlrembangan Peserta Didik. Jakarta :
Bumi Aksara.
Asrori ,Mohammad.(2007). Psilwlogi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Arikunto,S. (2009). Dasar- Dasar Evaluosi Pendidi/can (Edisi Revisi). Jakarta :
Rineka Cipta
Arikunto,S. (2010}. Manajemen Pene/itian. Jakarta: Rineka Cipta
Budiningsih,Asri C. (2005}. Be/ajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Bnmer,J.S. (1966). Toward A Theory ofInstructional. New York : Norton
Daryanto.(2010).Be/ajm dan Mengajm. Bandung: Yrama Widya.
Dimyati dan Mujiono.(2000). Belajm dan Pembelajman. Jakarta : Rineka Cipta.

De Walle J A V. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah :
Pen