PORTOFOLIO ENVELOPE PADA ASET FINANSIAL

  Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 80 – 87

  ISSN : 2303–2910 Jurusan Matematika FMIPA UNAND c PORTOFOLIO ENVELOPE PADA ASET FINANSIAL

  

JATU VISITASARI, DODI DEVIANTO

Program Studi Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas,

Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia,

jatuv@yahoo.com

Abstrak.

  Salah satu permasalahan yang terjadi pada aset finansial adalah menentukan

portofolio untuk mendapatkan return yang telah ditargetkan tetapi dengan resiko yang

minimum. Himpunan dari portofolio-portofolio disebut sebagai envelope dari aset-aset.

Dalam studi ini membahas solusi untuk mendapatkan portofolio envelope dan efficient

frontier pada suatu aset finansial dengan menggunakan geometri invarian yaitu proyeksi

ortogonal dalam ruang Euclidean khususnya proses Gram-Schmidt. Sehingga diperoleh

hubungan mena-variance untuk portofolio envelope. Pada paper ini kita memberikan

sebuah ilustrasi dengan empat aset finansial pada perusahaan Bank Negara Indonesia,

  

XL Axiata, Agung Podomoro dan Astra Internasional yang mana data asetnya diunduh

pada tanggal 12 April 2014 di www..yahoofinance.com.

Kata Kunci : Analisis portofolio, portofolio envelope, envelope, efficient frontier, mean-

variance relation

1. Pendahuluan

  Dalam melaksanakan investasi, analisis portofolio sering menghadapi masalah ten- tang penaksiran risiko yang dihadapi oleh investor. Pada dasarnya, investor sangat menyukai investasi dengan return tinggi tetapi tidak menyukai risiko. Untuk men- gatasi permasalahan tersebut investor bisa menginvestasikan aset-aset yang ada dengan membuat suatu portofolio, dimana portofolio ini merupakan gabungan dari beberapa aset yang bertujuan mengurangi risiko dengan return yang tetap.

  Portofolio envelope merupakan portofolio yang dipilih investor setelah portofolio ini diidentifikasi kondisi harga jual dan harga belinya di pasar finansial. Efficient frontier merupakan himpunan dari semua portofolio yang efisien. Untuk menen- tukan portofolio envelope dan efficient frontier, dalam skripsi ini digunakan proyeksi ortogonal pada proses Gram-Schmidt. Proses Gram-Schmidt ini merupakan proses dimana mengubah suatu vektor sebarang menjadi vektor ortogonal sehingga akan mengahsilkan jarak terpendek dan tunggal.

  1

  · · · , A masing-masing aset memiliki return yang berbeda yang mana dinotasikan dengan r. Misalkan A k aset ke-k yang memiliki r k , sehingga dalam analisis portofolio,

  2 Dalam kasus ini semua aset yang digunakan N buah aset, A , A , N dan

  E (R k ) = µ k

  2 V ar

  (R k ) = σ

  k

  Cov , R

  Portofolio Envelope pada Aset Finansial

  81 1 , A 2 ,

  Portofolio adalah kombinasi dari aset A N yang dinotasikan dengan · · · , A x sehingga

  N

  X x x r , = k k

  i=1

  x

  1

  • · · · + x Teorema 1.1. Untuk setiap portofolio

  2 + x N = 1.

      x

  1 y

  1

  2 y

  2

      x

      x , = dan y =

      · · · · · · x y

  N N

  (1) E(X) = µ

  1 x 1 + µ 2 x

2 N x N = M x,

  • · · · + µ

  T

  (2) V ar(X) = x Sx ,

  T

  (3) Cov(X, Y ) = x Sy , dimana S adalah matriks kovarian   a

  11 a

  22

1 N

  · · · a  a

  21 a

  22 2  N

  · · · a  

  S = dan M = µ

  1 µ 2 .

  · · · µ N  

  · · · · · · · · · · · · a a

  N 1 N 2 N N

  · · · a

2. Envelope dan Efficient Frontier Definisi 2.1.

  [3] Himpunan dari semua portofolio efisien disebut dengan efficient

  · · · , A · · · , A Definisi 2.2. [3] Suatu portofolio disebut sebagai portofolio envelope jika mempun- yai variansi yang lebih kecil diantara semua portofolio dengan pengembalian yang diharapkan sama. Definisi 2.3. [3] Himpunan dari semua portofolio envelope disebut dengan proporsi

  1 , A 2 , 1 , A 2 , frontier dari aset A N dan dinotasikan EF (A N ).

  · · · , A · · · , A   x

  1 , A 2 , 1 , A 2 , envelope dari aset A N dan dinotasikan Env(A N ).

  1

   x

  2 

    Suatu vektor x = adalah suatu portofolio envelope jika x merupakan

    · · · x

  N

  solusi dari x

  1

  2

  • x N = 1,
  • · · · + x

  E (X) = µ. (2.1)

  Untuk menentukan portofolio envelope dengan menggunakan proses Gram- Schmidt, maka solusi dari (2.1), misalkan q, akan diproyeksikan ke bidang W secara ortogonal dimana diperoleh proyeksi q terhadap bidang W sebagai berikut.

  1

  (x, v ) (x, v N ) proj W x = v

  • · · · +

  

1

V N . (2.2)

82 Jatu Visitasari, Dodi Devianto Teorema 2.4.

  Andaikan Q = {q + w|w ∈ W } adalah subruang affine dari L, dimana L adalah ruang linier. Maka terdapat suatu vektor di Q dengan panjang yang paling pendek dan tunggal, yaitu x q. (2.3)

  

min = q − proj W

  Berdasarkan Teorema 1.1, karena E(X) = M x maka diperoleh matriks U x = 1,

  M x = µ, (2.4)

  1 µ

  · · · µ 1 1 · · · 1 , M = µ Dari (2.4) diperoleh persamaan sistem homogen sebagai berikut.

  2 dengan U = N dan U, M saling bebas.

  U x = 0,

  M x = 0. Teorema 2.5.

  Terdapat suatu portofolio envelope yang tunggal dengan E(X) = µ untuk setiap µ suatu bilangan riil. Portofolio envelope tunggal dapat ditulliskan sebagai berikut. x q.

  µ W (2.5)

  = q − proj dimana q merupakan solusi dari (2.4). Teorema 2.6. Misalkan v

  1 , v 2 , sistem ortogonal dari solusi persamaan

  · · · , v

  N −2

  (2.4), maka (1) (y, v k ) = Cov(Y, V k ) untuk setiap y ∈ H dimana k = 1, 2, · · · , N − 2. (2) x µ adalah portofolio envelope dengan E(X) = µ ;

  (q, v )

  k N −2

  x v

  µ k (2.6)

  = q − Σ

  k=1

  , v (v k k ) dimana q solusi dari (2.4). q

  (3) Aset-aset envelope yang diberikan merupakan himpunan {x µ = q − proj W |µ ∈ ℜ}.

  Dalam analisis portofolio, jika return yang diharapkan tinggi maka risiko yang akan diterima oleh investor juga tinggi. Teorema 2.7. Envelope digambarkan dalam (σ, µ)-plane pada bagian kanan hiper- bola, dimana:

  2

  2

  σ )

  (µ − µ = 1, (2.7)

  2 −

  2 A B untuk semua σ > 0, A > 0, B > 0, dan µ .

  Portofolio dengan risiko terendah berada pada titik µ dengan varian A (dapat

  Portofolio Envelope pada Aset Finansial

  83

  hiperbola dengan pusat (σ, µ ) :

  2

  2

  σ ) (µ − µ

  = 1, −

  A B σ > 0, µ .

  ≥ µ Bukti. Definisikan x µ sebagai portofolio envelope dengan E(X µ ) = µ dan

2 V ar (X µ ) = σ . Dengan menggunakan eleminasi Gauss-Jordan, maka diperoleh

  fungsi linier q dengan parameter µ. Dari Teorema 2.6, X µ juga fungsi linier dari µ : x µ = c + bµ dimana c dan b saling bebas dan b 6= 0.

  

Gambar 1. Efficient frontier

  Berdasarkan Teorema 1.1 diperoleh

2 T T T T T T T σ Sx Sc Sbµ µ Sc µ Sbµ.

  = V ar(X µ ) = x µ = c + c + b + b (2.8)

  µ

  Persamaan (2.8) merupakan hubungan antara σ dan µ dimana diberikan dengan persamaan berderajat dua sebagai berikut.

  T T T T

  µ b Sb Sb Sc Sc

  • µ(c + b + c = 0. (2.9)

  ) − σ sehingga persamaan (2.9) dapat dirubah menjadi persamaan umum berikut.

  2

  2

  a

  11 u 12 uv 22 v 13 u 23 v

  33

  • 2a + a + 2a + 2a + a = 0, (2.10)

  1 T T T T

11 Sb

  22

  33 Sc

  13 Sb Sc

  12

  dan diperoleh a = b , a = c , a = (c + b ), a = = −1, a

  2

  a

  23

  84 Jatu Visitasari, Dodi Devianto

  2

  3 Bandingkan dua invarian I dan I .

  a

  11 a

  12 T

  I 2 Sb.

  = = −b a

  21 a

  22 I 2 < 0 karena S definit positif.

  a

  11 a 12 a 13 a 11 0 a

  13

  a

  11 a

  13

  1

  2 T T T T

  = − − (b a

  3 I = a 21 a 22 a 23 = 0 1 0 = [(c Sb + b Sc ) Sb )(c Sc )]

  31 a

  33

  4 a

  31 a 32 a 33 a 31 0 a

  33 Karena S definit positif, maka untuk setiap bilangan riil t berlaku: T

  (c + bc) S (c + bt) > 0. Karenanya untuk setiap t berlaku :

2 T T T T

  t b Sb + t(c Sb + b Sc ) + c Sc > 0. Sehingga diskriminan dari I

  3 bernilai negatif:

2 T T T T (c Sb + b Sc ) Sb )(c Sc ) < 0.

  − 4(b Hal ini memperlihatkan bahwa I

  3 &lt; 0 dan I 2 &lt;

  0. Persamaan (2.9) dapat di- transformasikan ke bentuk kanonik dengan melengkapi kuadrat dari µ sehingga menghasilkan bentuk pada Persamaan (2.7. Dari Persamaan (2.7 dapat dilihat

  √ bahwa titik kanan dari hiperbola mempunyai koordinat (µ , A ) bersesuain dengan portofolio yang memiliki risiko terendah. Berdasarkan Gambar 1, setiap nilai yang tepat dari σ (kecuali nilai titik) bersesuaian dengan dua titik pada envelope dan dua titik dari µ. Titik dengan µ yang lebih tinggi terletak pada efficient frontier.

3. Studi Kasus

  Misalkan kita ambil empat perusahaan, yaitu Agung Podomoro, XL Axiata, Bank Negara Indonesia dan Astra Internasional, masing-masing memiliki aset dengan return sebesar 3%, 6%, 3%, dan 88%, serta matriks kovariannya

    29, 747 3, 735 25, 128 270, 1

    3, 735 61, 040

  25, 870 −447, 4   .  

  25, 128 25, 870 118, 676 75, 8 270, 059 −447, 431 75, 840 25269, 3

  Diketahui N = 4 dan M = 3 6 3 88 berdasarkan Persamaan (2.4) diperoleh SPL :

  • x + x + x = 1,

  1

  2

  

3

  4

  3x + 6x + 3x + 88x = µ, (3.1) sehingga diperoleh salah satu solusinya  

  0, 33µ − 1  

  −0, 33µ + 2   q = .  

  Portofolio Envelope pada Aset Finansial

  85 Berdasarkan Persamaan (2.4) diperoleh sistem persamaan homogen:

  x

  1

  2

  3

  4

  • x + x + x = 0,

  1

  2

  3

  4

  3x + 6x + 3x + 88x = 0, (3.2) dan diperoleh salah satu solusi non-trivial  

  1     v

  

1 ,

  =  

  −1 dan solusi non-trivial lainnya  

  1

  x  x

  2 

  

2 ,

  =   x

    v

  3

  x

  4

  2

  1 dimana v ortogonal terhadap v .

  Sehingga berdasarkan Teorema 1.1 diperoleh

  T

  Cov

  1 , V

2 Sv

  2

  

1

  2

  3 4 .

  (V ) = 0 = v

  1 = 4, 61858x + 194, 219x

  − 22, 1344x − 93, 5474x Selanjutnya Persamaan (3.2) menjadi : x

  1 + x 2 + x 3 + x 4 = 0,

  3x

  1 + 6x 2 + 3x 3 + 88x 4 = 0,

  1

  2

  3

  4

  4, 61858x + 194, 219x = 0, − 22, 1344x − 93, 5474x sehingga diperoleh

   

  1  

  2, 961   v

  

2 = .

    −1

  −0, 1 Berdasarkan Persamaan (2.3) dapat ditentukan portofolio envelope:

  1

  2

  (q, v ) (q, v ) x v

  1 v 2 . µ

  = q − −

  1 , v

  

2

2 , v

  2

  (v ) (v ) Perhatikan persamaan berikut:

  T

  1

  1 Sv

  1

  (q, v ) = Cov(Q, V ) = q = −228, 188µ + 602, 423,

  T

  2

  2 Sv

  2

  (q, v ) = Cov(Q, V ) = q = −70, 839µ + 364, 001,

  T 1 , v 1 1 , V

  1 Sv

  1

  (v ) = Cov(V ) = v

  1 = 98, 1660, T 2 , v

  2 2 , V

  2 Sv

  2

86 Jatu Visitasari, Dodi Devianto

  σ

  T µ

  Sx

  µ

  = 515, 72µ

  2

  − 2755, 47µ + 3897, 19 = µ

  2 − 5, 34 + 7, 56.

  Envelope bisa dipresentasikan dengan kurva mean-variance : σ

  2

  = 515, 72µ

  2

  − 2755, 47µ + 3897, 19 = µ

  2 − 5, 34 + 7, 56.

  (3.3) Persamaan (3.3) dapat dirubah menjadi persamaan hiperbola dengan pusat(0;2,67) dan (σ &gt; 0) :

  2

  2

  14, 6889 −

  (µ − 2, 67)

  2

  14, 6889 = 1. (3.4)

  Dari Gambar 2, daerah feasible adalah daerah bagian kanan dari kurva, yaitu:

  

Gambar 2. Feasible solution

  σ

  2

  ≥ p(µ − 2, 67)

  2 + 14, 6889.

  Portofolio dengan risiko terendah pada Gambar 2 terletak pada titik (4,67;2,67) sehingga x =

     

  0, 93 1, 66

  −0, 13     .

  = x

  Jadi, x

  µ

  } =

  = q − (q, v

  1

  ) (v

  1 , v

  2

  ) v

  1

  − (q, v

  2

  ) (v

  2 , v

  2

  ) v

  2

     

  |µ ∈ ℜ} Varian dari x µ adalah

  3

     

  2, 39µ − 6, 51 0, 007µ − 0, 037

  −2, 09µ + 6, 51 −0, 54µ + 3, 1

  ) = {    

  4

  , A

  , A

  −2, 09µ + 6, 51 −0, 54µ + 3, 1

  2

  , A

  1

  Env (A

     

  2, 39µ − 6, 51 0, 007µ − 0, 037

  σ

  Portofolio Envelope pada Aset Finansial

  87 Efficient frontier pada Gambar 2 terletak pada σ &gt; 0 dan µ ≥ 2, 67, sehingga :

    −2, 09µ + 6, 51

    −0, 54µ + 3, 1

    EF

  1 , A 2 , A 3 , A

  4

  (A ) = { |µ ≥ 2, 67}.

    2, 39µ − 6, 51

  0, 007µ − 0, 037

4. Kesimpulan

  Masalah yang terjadi dalam matematika keuangan dapat diselesaikan dengan meng- gunakan metode kalkulus dan metode probabilitas. Akan tetapi permasalahan ini juga dapat diselesaikan dengan menggunakan teori aljabar. Masalah yang sering terjadi adalah panaksiran investor dalam menginvestasikan asetnya yang mana in- vestor menginginkan return yang tinggi tetapi risiko yang kecil. Pada kenyataannya, semakin tinggi return yang diharapkan maka semakin juga risiko yang terima. Un- tuk itu perlu dilakukan membentuk portofolio envelope. Dari portofolio-portofolio envelope yang terbentuk, investor dapat memilih satu portofolio envelope atau di- namakan efficient frontier. Dengan pembentukan portofolio envelope, investor bisa melakukan investasi dengan return yang diharapkan tinggi tapi dengan risiko yang kecil.

  Daftar Pustaka [1] Anton, H. 1987. Aljabar Linier Elementer. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

  nd

  [2] Benninga,S. and Czaczkes, B. 2000. Financial Modelling. 2 ed., MIT Press,Cambridge. [3] Kachapova, Farida and Kachapov, Ilias. 2012. Finding the Envelope and Effi- cient Frontier of Financial Assets. Journal of Mathematics and Statistics 8(3):

  323 – 329. [4] Walpole, RE. 1993. Pengantar Statistika. Edisi-3. Jakarta: PT. Gramedia Pus- taka Utama.