Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Sejak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 perekonomian

Indonesia terus mengalami kemerosotan dan belum mengalami kepulihan untuk
satu dasawarsa terakhir. Terpuruknya sistem keuangan dan perekonomian
Indonesia akibat krisis tersebut membuat pelaku bisnis mencari solusi dan bangkit
dari keterpurukan tersebut guna memulihkan sektor perekonomian nasional secara
umum. Krisis tersebut telah menimbulkan banyaknya sektor usaha yang dengan
sendirinya harus gulung tikar, pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran,
daya beli masyarakat yang terus menurun, dan meningkatnya jumlah
pengangguran pada usia produktif. Hal ini tentunya akan menimbulkan
permasalahan ekonomi yang cukup besar dan kompleks yang penyelesaiannya
membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu sektor usaha yang tidak terkena
dampak yang besar dari krisis ekonomi tersebut adalah sektor usaha kecil dan
menengah yang pada faktanya tetap bertahan dan mengalami sedikit kemajuan
hingga saat ini. Pelaku sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin

bertambah seiring dengan dampak PHK besar-besaran yang memacu para pekerja
yang kehilangan pekerjaan untuk memulai usaha baru pada sektor usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) tersebut. Kemampuan memahami lingkungan
bisnis, menurut Cunningham dalam Riyanti (2003:9) merupakan faktor yang
menyebabkan 28,1% keberhasilan usaha skala kecil. Faktor ini terkait dengan

1
Universitas Sumatera Utara

2

sifat-sifat kepribadian dan kemauan untuk belajar dan menerima perubahan.
Bisnis adalah ajang kompetisi yang peka terhadap perubahan. Kawasan kota
Medan merupakan kawasan padat penduduk dengan variasi usaha yang cukup
kompleks khususnya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang
berkembang pasca krisis moneter tersebut. Salah satu kawasan yang cukup
berkembang dalam 5 tahun terakhir adalah kawasan Jl. Setia Budi Medan, yang
salah satu usaha yang berkembang di usaha tersebut adalah jenis usaha kuliner.
Menurut Sukardi dalam Hutagalung (2008:1) wirausaha merupakan
gabungan kata wira (gagah,berani) dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang

gagah berani dalam usaha. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di
butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan
yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya.
Menurut Suryana (2003:13) kewirausahaan dapat di defenisikan sebagai
suatu kemampuan kreatif dan inovatif (Create new and different) yang dijadikan
kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah
barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang
diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah
kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga
menimbulkan keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam
menangani suatu usaha yang dalam penelitian ini adalah pelaku usaha jajanan
malam yang sebagian besar adalah usaha kecil dan menengah. Kewirausahaan
merupakan modal yang ada pada diri manusia untuk melakukan proses produksi,

Universitas Sumatera Utara

3

kewirausahaan merupakan konsep, maka untuk menerapkan dalam kegiatan usaha

harus diwujudkan dalam tindakan, bisa saja seseorang memiliki potensi
kewirausahaan yang bagus tetapi tidak diwujudkan dalam perilaku, maka potensi
itu tidak mempunyai nilai tambah dalam dunia bisnis riil. Jadi perilaku
kewirausahaan harus ada dalam aktivitas bisnis.
Secara filosofis, eksistensi usaha mikro sebetulnya mengandung spirit
enterpreunership yang hakiki dan itu lekat dalam praktek keseharian pelaku

usahanya di lapangan. Dan ketika hari ini kita bicara soal kewirausahaan, di titik
itulah sebetulnya kita bisa melahirkan pioner-pioner pembaharuan di bidang
ekonomi. Dalam konteks ketahanan dan pertumbuhan ekonomi, memfokuskan
pengembangan ekonomi rakyat khususnya pada usaha mikro bisa jadi adalah
langkah yang sangat strategis untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi yang adil
yang merata. Disamping itu, masalah pengangguran merupakan masalah besar
yang timbul akibat krisis moneter yang terjadi. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah pengangguran adalah memanfaatkan keahlian
dan pengetahuan wirausaha untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri atau
bahkan membuka lapangan kerja untuk orang lain. Wirausahawan yang membuka
usaha jajanan malam di jalan Setia Budi membuka usahanya dengan
menggunakan pengetahuan yang dimiliki.
Pengetahuan adalah mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen,

basis data, kebijakan, dan prosedur lengkap, beserta informasi tentang
pengalaman, keahlian, dan kecakapan sumber daya manusia secara individu
maupun kolektif. Menurut Widayana (2005:9) pengetahuan terdiri dari

Universitas Sumatera Utara

4

pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki oleh wirausahawan
sebelum ia menjadi seorang wirausaha serta pengetahuan tidak langsung yang di
perolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat ia telah menjadi seorang
wirausaha. Menurut Riani (2005:43) motif berprestasi sebagai dorongan yang
berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau
fisik, mengatasi rintangan, dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain. Seseorang yang
memiliki motif berprestasi yang tinggi akan menyukai tugas-tugas yang
menantang, bertanggung jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang
memperbaiki prestasi inovatif-kreatif.
Menurut Riani (2005:23) mengatakan bahwa perkembangan keefektifan
pribadi dan antar pribadi dapat digerakkan secara progresif pada kontiniu

kematangan menuju kemandirian sampai saling ketergantungan. Sehubungan
dengan uraian di atas, kemandirian pribadi adalah sebuah karakter yang akan
memberikan kekuatan untuk bertindak, terutama dalam menghadapi tantangan,
jadi bukan menjadi sasaran tindakan itu sendiri. Hal ini dapat membebaskan diri
dari pengaruh lain sehingga kemandirian merupakan cita-cita pembebas yang
layak. Namun, kemandirian bukanlah tujuan tertinggi dalam kehidupan yang
efektif.
Pengertian

tersebut

diatas

tampak

mengandung

maksud

bahwa


kemandirian merupakan suatu proses kematangan. Kematangan akan memberikan
kekuatan

karakter

menuju

kondisi

sampai

saling

ketergantungan

(interdependency). Kematangan akan mendorong untuk meraih prestasi, maka

Universitas Sumatera Utara


5

prestasi demi prestasi akan semakin memantapkan kematangan dalam bentuk
kedewasaan (maturity) tersebut.Kekuatan karakter yang telah menyatu dalam
kedewasaan akan mendorong kekuatan untuk bertindak. Menurut Drucker dalam
Riyanti (2003:46) sikap kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli,
dalam kaitan dengan kewirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif juga
menegaskan bahwa untuk meraih keberhasilan, seorang wirausaha harus belajar
mempraktikkan inovasi secara sistematik. Inovasi adalah alat khusus bagi para
wirausahawan. Kreatifitas lebih menekankan kemampuan, bukan kegiatan. Jadi,
kreatif jika wirausahawan memiliki ide/ gagasan yang baru tanpa harus
merealisasikan gagasan itu. Inovasi adalah proses melakukan sesuatu yang baru.
Kemandirian pribadi direfleksikan dalam bentuk kemampuan mengerjakan
suatu pekerjaan yang baik dan benar sesuai dengan kapasitas yang ada dalam
dirinya. Kemampuan berusaha yang dimaksudkan adalah perolehan kemampuan
yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang direfleksikan dengan
adanya nilai tambah dari keadaan sebelumnya. Faktor pengalaman dalam
pekerjaan juga sangat berperan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, sebab
pengalaman itu sendiri berfungsi sebagai seni, dalam menangani berbagai masalah
yang timbul dalam rangka menjalankan suatu usaha.

Menurut Riyanti (2003:7) perilaku kewirausahaan merupakan sifat
wirausahaan. Hal ini dikarenakan merupakan ciri khas yang melekat pada
individu wirausaha bukan semata-mata atribut yang diberikan oleh lingkungan.
Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada upaya

Universitas Sumatera Utara

6

para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk
memuaskan pelanggan.
Pengembangan sistem ekonomi yang memberi peluang bagi usaha-usaha
kecil untuk berkiprah dalam perekonomian nasional akan mendorong tumbuhnya
perekonomian berbasis wirausaha, yang selanjutnya akan mendorong tumbuhnya
usaha-usaha baru. Kemajuan teknologi yang semakin cepat akan meningkatkan
konsumsi informasi dan kebutuhan barang-barang elektronik ikut meningkat.
Kesempatan ini dapat diambil pelaku-pelaku usaha lokal. Para wirausahawan ini
biasanya memulai usahanya secara mandiri dengan modal sendiri atau modal
bersama. Kemandirian ini merupakan modal awal terciptanya ekonomi
perusahaan sehat. Usaha mereka umumnya berskala kecil, tetapi dapat menyerap

tenaga kerja yang besar.
Tabel 1.1
Data Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Kota Medan
Tahun
Jumlah UMKM
2013

187.966

2014

212.142

2015

220.000

Sumber: Diskopumkm.Pemkomedan.go.id

Pada tabel 1.1 terlihat bahwa adanya peningkatan usaha mikro kecil

menengah yang ada di kota medan. Pada tahun 2013-2014 terjadi penambahan
24.176 unit usaha dan pada tahun 2014-2015 terjadi penambahan jumlah usaha
sebesar 7.858, ini membuktikan bahwa setiap tahun usaha mikro kecil dan

Universitas Sumatera Utara

7

menengah (UMKM) yang ada di kota Medan terus mengalami perkembangan
yang signifikan.
Jenis usaha yang sangat berkembang saat ini di kota Medan adalah usaha
di bidang makanan yang banyak ditemukan dimana pun terutama di daerah
pemukiman padat penduduk, sarana pendidikan atau pusat perbelanjaan yang
menuntut ketersediaan kebutuhan hidup sehari-hari yaitu makanan dan minuman.
Bisnis makanan terus berkembang dari waktu ke waktu dan sebagian besarnya
mampu memperoleh laba yang lebih dari cukup dan bahkan memperluas usahanya
menjadi lebih besar lagi. Dengan kata lain, peluang dan potensi dari bisnis
makanan sangat menjanjikan dalam segi keuntungan maupun pasar yang ada.
Kemampuan untuk mengembangkan usaha bergantung kepada upaya para
pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan

pelanggan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut bersumber
dari pengetahuan kewirausahaan, keinginan untuk maju atau motif berprestasi dan
juga kemandirian pribadi dalam berpikir sehingga setiap pengusaha mampu secara
maksimal memanfaatkan keterampilan usaha pada dirinya. Kemampuan
memahami lingkungan bisnis, menurut Cunningham dalam Riyanti (2003:9)
merupakan faktor yang menyebabkan keberhasilan usaha skala kecil. Faktor ini
terkait dengan sifat-sifat kepribadian dan kemauan untuk belajar dan menerima
perubahan.
Jajanan malam yang berlokasi di Jalan Setia Budi Medan, jajanan malam
yang hanya muncul pada malam hari, karena tempat yang mereka tempati adalah
tempat parkiran atau halaman toko yang buka pada siang hari dan tutup pada

Universitas Sumatera Utara

8

malam hari yang berada di Jalan Setia Budi Medan. Tempat jajanan malam
tersebut hanya menjual makanan dan minuman. Dengan keberadaan jajanan
malam yang ada sangat membantu bagi orang-orang yang ingin mencari makanan
tertentu pada saat malam hari.
Tabel 1.2
Berdasarkan Tahun Berdiri Usaha
Tahun Berdiri
Jumlah Usaha
2004-2008
10
2008-2012
12
2012-2015
38
Total
60
Tabel 1.3
Berdasarkan Modal Usaha
Modal Usaha
Jumlah Usaha
(Jutaan Rupiah)
0-5
26
6-10
22
11-15
12
Total
60

Dari pra survey yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 1.2
bahwa rata-rata usaha yang berada di sekitar jalan Setia Budi telah berdiri selama
4 tahun. Rata-rata usaha yang berdiri ini adaah usaha UMKM yang memerlukan
modal yang tidak terlalu besar sekitar 5.000.000-15.000.000 juta rupiah untuk
memulai usaha kulinar yang mereka ingin jalankan.
Pada penelitian ini peneliti tertarik melakukan penelitian pada jajanan
malam di jalan setia budi dikarenakan bisnis makanan yang ada, buka pada malam
hari saja tetapi penjaja makanan pada lokasi tersebut tetap ramai dikunjungi oleh
pelanggan. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat apa yang melatar belakangi

Universitas Sumatera Utara

9

para wirausahawan dalam membuka usaha jajanan malam di kawasan ini. Faktorfaktor apakah yang membuat para wirausahawan yang membuka usaha jajanan
malam di kawasan ini dapat mempertahankan usaha mereka,

dengan

menambahkan variabel pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, dan
kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan. Peneliti ingin melihat
seberapa pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki oleh para wirausaha, seperti
apa manfaat berwirausaha, bagaimana menjadi wirausahawan yang sukses dan
lain-lain. Demikian pula dengan motif berprestasi (keinginan untuk maju) visi dan
misi yang harus dimiliki oleh wirausahawan, serta kemandirian pribadi yang harus
dimiliki oleh wirausahawan untuk mencapai keberhasilan usaha.
Berdasarkan pemikiran-pemikiran di

atas,

penulis

tertarik

untuk

mengembangkan penelitian pada usaha jajanan malam di Jalan Setia Budi Medan,
maka penulis mengambil judul :”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan,
Motif

Berprestasi

dan

Kemandirian

Pribadi

terhadap

Perilaku

Kewirausahaan pada jajanan malam di Jalan Setia Budi Medan “.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah:
1. Apakah pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap perilaku
kewirausahaan pada jajanan malam di Jalan Setia Budi.
2. Apakah

motif

berprestasi

berpengaruh

terhadap

perilaku

kewirausahaanpada jajanan malam di Jalan Setia Budi.

Universitas Sumatera Utara

10

3. Apakah

kemandirian

pribadi

berpengaruh

terhadap

perilaku

kewirausahaan pada jajanan malam di Jalan Setia Budi.
4. Apakah

pengetahuan

kemandirian

kewirausahaan,

pribadi

berpengaruh

motif

berprestasi

terhadap

dan

perilaku

kewirausahaanpada jajanan malam di Jalan Setia Budi.
1.3

Tujuan Penelitian
1. Untuk

mengetahui

dan

menganalisis

pengaruh

pengetahuan

kewirausahaan terhadap perilaku kewirausahaan pada jajanan malam
di Jalan Setia Budi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motif berprestasi
terhadap perilaku kewirausahaanpada jajanan malam di Jalan Setia
Budi.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemandirian pribadi
terhadap perilaku kewirausahaan pada jajanan malam di Jalan Setia
Budi.
4. Untuk

mengetahui

dan

menganalisis

pengaruh

pengetahuan

kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap
perilaku kewirausahaanpada jajanan malam di Jalan Setia Budi

Universitas Sumatera Utara

11

1.4 Manfaat Penelitian
1.

Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan

pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap
perilaku kewirausahaan.
2.

Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang

nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa
yang akan datang.
3.

Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas wawasan
penulis mengenai pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian
pribadidan kaitannya dengan perilaku kewirausahaan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

1 4 105

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 94

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 1 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 17

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 1

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 19