ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK - Test Repository

  

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK

TUGAS AKHIR

Oleh :

  

Budi Utomo

NIM. 201-11-009

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

  

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK

TUGAS AKHIR

  Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

  Program Studi D3 Perbankan Syariah

  

Oleh :

Budi Utomo

NIM. 201-11-009

  

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2014

  ABSTRAK Utomo, Budi. 2014. AnalisaPembiayaanMudharabahPada Bank SyariahMandiri Kantor CabangPembantuBanyumanik. TugasAkhir.

  JurusanSyariahdanEkonomi Islam. Program Studi D3 PerbankanSyariah. SekolahTinggi Agama Islam NegeriSalatiga.Pembimbing: Dr. FaqihNabhan, S.E, M.M

  Kata kunci:BSM KCP Banyumanik, Prosedur, Mudharabah, Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri adalah lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah, artinya dalam operasionalnya tidak menggunakan riba. Pada Bank syariah Mandiri ini mempunyai produk pembiayaan Mudharabah. Namun pembiayaan Mudharabah masih kurang diminati dari pembiayaan Murabahah. Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana prosedur pembiayaan Mudharabah, penghitungan bagi hasil, kendala dan solusi pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor cabang Pembantu Banyumanik.

  Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Dari data yang didapatkan digunakan oleh penulis sebagai bahan analisis yang disesuaikan dengan konsep aplikasi pada Bank syariah Mandiri KCP Banyumanik. Setelah dilakukan analisis kemudian di tarik kesimpulan dan memberikan saran-saran.

  Berdasarkan penelitian dibawah bahwa pelaksanaan pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik memiliki prosedur yang sistematis dengan beberapa tahapan. Penggunaan analisa 5C menjadi sangat penting dalam prosedur pembiayaan. Penghitungan bagi hasil menggunakan metode Revenue Sharing. Kendala dalam pembiayaan mudharabah yaitu : nilai pembiayaan minimal harus diatas 100 juta, persyaratan-persyaratan pembiayaan yang masih sulit untuk dipenuhi oleh nasabah, karena sebagian besar masyarakat masih merupakan pengusaha kecil. Adapun solusi dari kendala tersebut adalah : Bank Syariah Mandiri perlu membuat produk pembiayaan mudharabah dengan nilai dibawah 100 juta, membuat persyaratan yang bisa dipenuhi oleh masyarakat dengan usaha yang baru.

  KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat- Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ( TA ) ini. Penulisan Tugas Akhir ini dalam rangka memenuhi salah saatu syarat kelulusan jurusan D3 Perbankan Syariah pada fakultas Syari’ah STAIN SALATIGA. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada tahap penyusunan Tugas akhir ini, sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

  1) Dr. FaqihNabhan dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 2) Pihak bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik yang telah membantu dalam memberikan data yang saya perlukan. 3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan berupa dukungan material dan moral; dan 4) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas akhir ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

  Salatiga,11 Agustus,2014 Penulis

  Budi Utomo PERSEMBAHAN Alhamdulillah hirobbil ‘alamin

  Puji syukur senantiasa aku panjatkan kehadirat Allah SWT Kupersembahkan karya ini kepada :

  Bapak dan Ibu ( Lasidi Dan Istianah ) saya ucapkan banyak terima kasih atas kasih sayang yang diberikan, atas do’a nya yang selalu menyertai setiap hari ku. Nasehat dan motivasinya yang menjadikan penguat tekad untuk memjadi yang terbaik.

  Buat kakak kakak tercinta ( Puji Utami, M. Saefudin ) terima kasih atas nasehat dan bantuannya.

  Buat teman-teman yang selalu bersama dalam setiap suka duka pada masa-masa kuliah. Buat teman Magang (Azizah Solaemah), terimaksih telah menjadi teman magang yang baik, yang membantu dalam penelitian pada Bank syariah

  Mandiri KCP Banyumanik. Sehingga tercipta sebuah karya ilmiah ini.

  MOTTO Dan Berdo’alah : Ya Tuhanku, Tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baiknya yang memnberi tempat.

  ( Al-Mu’minun : 29 ) Jangan kamu katakan apa yang kamu ketahui, tapi ketahuilah apa yang kamu katakan.

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i LEMBAR PERSETUJUAN..………………………………………..…… ii LEMBAR PENGESAHAN..……………………………………………… iii LEMBAR KEASLIAN….....……………………………………………… iv ABSTRAK ……………………………………………………………….. v KATA PENGANTAR……………………………………………….……. vi HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. vii MOTTO …........………………………………………………………….. viii DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ix DAFTAR TABEL……………...………………………………………….. x DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xi DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….

  1 B. Rumusan Masalah …………………………………..

  5 C. Tujuan Penulisan ……………………………………

  5 D. Metode Penelitian …………………………………

  6 E. Sistematika Penulisan …………………………………

  9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA B. Kerangka Teoritik ……………………………………..

  12 1. Bank ………………………………………..

  12

  a. Pengertian Bank …………………………

  12

  b. Prinsip-Prinsip Bank Syariah ……………

  13

  2. Pembiayaan …………………………………

  15

  a. Pengertian Pembiayaan……………….……

  15

  b. Metode Penghitungan Pembayaran Angsuran…………………………………. 17 c. Tujuan Pembiayaan …………………….

  23 d. Prosedur Pembiayaan …………………….

  24 e. Prinsip-Prinsip Pembiayaan……………….

  26

  3. Mudharabah ……………………………………

  29 a. Pengertian Mudharabah …………………...

  29 b. Landasan-landasan Mudharabah ………….

  30

  c. Penerapan Mudharabah pada Bank Syariah…………………………………….

  30

  4. Nisbah bagi Hasil ……………………………

  32 a. Pengertian Bagi Hasil……………………..

  32

  b. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil …

  33 c. Penghitungan Nisbah Bagi Basil ………….

  36 BAB III : LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umun ………………………………………

  38 B. Data Deskriptif ………………………………………

  53 BAB IV : ANALISIS

  A. Analisa Prosedur Pembiayaan Mudharabah……………

  55 1. Tahap Solisitasi ……………………………………..

  55

  2. Tahap Permohonan …………………….…………

  55

  3. Tahap Investigasi……………………………………

  57

  4. Tahap Analisa ………………………………………

  58 5. Tahap Persetujuan …………………………………..

  62 6. Tahap Pencairan …………………………………….

  62 7. Tahap Monitoring ………………………………..

  63 8. Tahap Pembiayaan Angsuran / Pelunasan ………….

  64 B. Analisis Kendala dan Solusi Dalam Pelakasanaan Pembiayaan Mudharabah ……………………………..

  64

  1. Kendala Kendala ………………………………

  64 2. Penyelesaian ........…………………………….

  67 BAB V : PENUTUP A.

  69 Kesimpulan…………………………………………… B. Saran …………………………………………………..

  70 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..

  72 DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbandingan Antara Bank Syaiah Dan Bank Konvensional …………………………………………….

  13 Tabel 2.2 : Daftar Angsuran Metode Sliding Rate……………………

  20 Tabel 2.3 : Daftar Angsuran Anuitas …………………………………

  22 Tabel 2.4 : Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil …………………

  35 Tabel 2.5 : Metode Penghitungan Bagi Hasil…………………………

  36 Tabel 4.1 : Perbandingan Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah ………………………………………………..

  64 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Prosedur Pembiayaan …………………………………….

  25 Gambar 2.2 : Penerapan Mudharabah Pada Bank Syariah ……………..

  31 Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik…………………………………………

  41 Gambar 3.2 : Fortofolio pembiayaan BSM KCP Banyumanik.…………

  54 Gambar 3.3 : Fortofolio pembiayaan BSM………………..……………..

  54

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Bukti Konsultasi Lampiran 2 : Formulir Pengajuan Pembiayaan Lampiran 3 : Biodata Penulis

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berpengaruh dalam perkembangan ekonomi suatu Negara.Perbankan menjadi suatu lembaga yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai penyokong kegiatan ekonomi yang dilakukannya.Perbankan di Indonesia memiliki dua system perbankan yaitu Perbankan dengan system konvensional atau dengan menggunakan bunga dan Bank syariah yang menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan syariat islam.

  Pada prinsipnya bank konvensional dan bank syariah mempunyai kesamaan yaitu lembaga keuangan yang bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Namun dalam operasionalnya bank konvensional menjalankannya dengan berpedoman dengan bunga, sedangkan bank syariah tidak terpengaruh oleh tingkat rate bunga karena operasional yang dilakukan menggunakan prinsip bagi hasil yang bebas bunga.

  Sejak krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1998 dunia perbankan konvensioanal mengalami keterpurukan yang membuat perekonomian Indonesia mengalami penurunan sehingga mengakibatkan banyak pengusaha yang gulungtikar.Namun sejak saat itu pula bank syariah muncul sebagai lembaga keuangan yang tidak terpengaruh oleh adanya krisis moneter bahkan bank syariah mampu berkembang. Bila pada periode 1992 -1998 hanya ada satu bank Syariah,

  20 unit, yaitu 3 Bank Umum Syariah dan 17 Unit Usaha Syariah. Sementara BPRS hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah (Karim, 2004:25).

  Bank syariah di Indonesia mulai berdiri sejak pemerintah mengesahkan UU No. 7 tahun 1992.Dengan adanya kekuatan hukum tersebut bank syariah terus berkembang.Pengaturan bank syariah dalam bentuk undang-undang disempurnakan dengan menetapkan UU No. 10 tahun 1998 hingga akhirnya disahkanya UU No. 21 tahun 2008.Dengan adanya penyempurnaan tersebut membuktikan bahwa bank syariah terus berkembang.

  Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 Bank syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahannya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank syariah memiliki beberapa program pembiayaan yang antara lain: pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Bai’ Salam. Adanya Bank islam diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank islam (Muhammad, 2002:16).

  Dengan adanya pembiayaan tersebut diharapkan mampu memacu masyarakat untuk bisa menciptakan usaha dan mampu mengembangkannya.Dalam kenyataannya masyarakat masih sulit mengembangkan usaha karena faktor permodalan.Pembiayaan bank syariah yang akhir-akhir ini mulai gencar di sosialisasikan untuk membangun ekonomi masyarakat.

  Permodalan Mudharabahdianggap sesuai dengan masyarakat yang akan prinsip bagi hasil pada Mudharabah tidak akan memberatkan pengusaha. Tidak hanya itu pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah menuntut kejujuran dari kedua pihak, hal ini tentu akan menciptakan kenyamanan dalam menjalin kerjasama. Menurut Muhammad (2002:17) Bank syariah memiliki sifat sebagai bank berdasarkan prinsip syariah wajib memposisikan diri sebagai uswatun hasanah dalam implementasi moral dan etika bisnis yang benar atau melaksanakan etika dan moral agama dalam aktivitas ekonomi. Terlebih lagi pembiayaan ini sesuai dengan umat islam,karena bagi hasil ini tidak mengandung riba.

  Namun sejauh ini pengelolaan pembiayaan Mudharabah masih belum banyak dikembangkan oleh bank-bank syariah.Dalam Bank Syariah penggunanaan pembiayaan berprinsip Mudharabah juga masih kalah dengan pembiayaan Murabahah.Produk pembiayaan berprinsip jual beli (Murabahah) disalurkan kepada nasabah untuk kebutuhan konsumsi yang mana ruang lingkup kebutuhan ini lebih luas dibandingkan dengan pembiayaan Mudharabah dengan ruang lingkup pengusaha. Hal ini terjadi karena bank Syariah menilai pembiayaan Murabahah lebih menguntungkan. Karena produk Murabahah menggunakan marjin sebagai keuntungan bank Syariah yang mana marjin sudah ditentukan besarnya oleh bank syariah di awal akad. Dengan demikian produk Murabahah tidak membawa resiko kerugian bagi bank syaraiah.

  Sementara itu pembiayaan Mudharabah tidak bisa dihindarkan dengan resiko ketidakpastian. Hal ini karena Mudharabah menggunakan prinsip bagi hasil atau pengusaha tidak selalu konstan tiap bulannya. Resiko ini menjadi alasan bank- bank syariah jarang menggunakan produk ini dalam penyaluran pembiayaannya.Resiko kerugian ini bisa diminimalkan dengan analisa 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral&Condition ). Dengan analisa yang tepat oleh bank terhadap calon nasabah yang baik bank syariah dapat mengetahui prospek usaha yang dilakukan oleh calon nasabah.

  Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri sebagai Bank Syariah terbesar di Indonesia bisa bertindak sebagai Shahibul maal dalam pembiayaan Mudharabah.Dimana Bank Syariah Mandiri bertindak sebagai penyedia dana untuk modal usaha. Dari dana tersebut dimanfaatkan oleh para pengusaha sebagai Mudharib untuk mengembangkan usahanya. Shahibbulmaal dan Mudharib harus bisa menjalin kerjasama dengan baik, sehingga dapat meminimalkan resiko kerugian.

  Melihat hal ini seharusnya Bank Syariah Mandiriharus bisa mengembangkan dan memasyarakatkan pembiayaan mudharabah. Indonesia dengan penduduk yang mayoritas beragama islam akan menjadi peluang yang nyata bagi bank syariah. Orang islam sejauh ini melihat bahwa bunga bank merupakan riba yang harus dihindari, sedangkan prinsip bagi hasil merupakan prinsip yang sesuai dengan islam. Sehingga hal ini akanmembuka peluang bagi bank syariah dalam mengembangkan pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan mudharabah bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat muslim karena lebih sesaui dengan syariat islam.

  Penelitian ini dibuat karena melihat kurangnya minat bank syariah ataupun masyarakat terhadap pembiayaan Mudharabah.Oleh karena itu penulis tertarikuntuk mengangkat judul penelitian “ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAHMANDIRIKANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK”.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis akhirnya memberikan rumusan masalah yaitu :

  1. Bagaimana prosedur pembiayaan Mudharabahpada BankSyariah Mandiri KCPBanyumanik ?

  2. Bagaimana penghitungan bagi hasil pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah KCP Banyumanik ?

  3. Apa yang menjadi kendala pada pembiayaan Mudharabahdi Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik ?

  C. Tujuan Dan Kegunaan

  1. Tujuan Penulisan Dalam penulisan tugas ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk memperoleh jawaban atas permasalah yang muncul yaitu : a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  b. Untuk mengetahui bagaimana penghitungan bagi hasil pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik. c. Untuk mengetahui kendala-kendala pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  2. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

  a. Bagi Penulis Penulis dapat menambah pengetahuan mengenai pembiayaan mudharabah jugakendala dalam mengaplikasikan pembiayaan

  Mudharabah pada bank mandiri syariah.

  b. Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Penulisan penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukkan bagi bank mandiri syariah dalam melakukan pengembangan pembiayaan

  Mudharabah.Hasil dari penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan langkah pengembangan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

D. Metode Penelitian

  1. Sumber data Ada dua jenis sumber data yang digunakan penulis yaitu :

  a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama).Dalam penelitian ini yang termasuk dalam data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.Narasamber dalam penelitian ini

  Syariah Mandiri KCP Banyumanik.Narasumber tersebut adalah Bapak Haris Isnainda, Tina Yulianti selaku Sales acisstant dan Prasdika Perdana Putra selaku Account Officer. Data primer dalam penelitian ini meliputi : 1) Jenis-jenis produk pembiayaan dan pendanaan pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  2) Prosedur-prosedur pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  3) Kendala-kendala dalam penerapan Pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data sekunder yang diperoleh penulis meliputi : 1) Sejarah dan Profil Bank Syariah Mandiri 2) Produk-produk Bank Syariah Mandiri 3) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Pembiayaan yaitu :

  Buku Pedoman Pembiayaan, Laporan Keuangan, akad pembiayaan dan dokumen-dokumen mengenai prosedur pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.

  2. Teknik Pengumpulan Data Ada tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan Studi Pustaka. a. Observasi Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Data yang didapatkan penulis didapatkan dari hasil pengamatan langsung dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai Bank Syariah Mandiri.

  b. Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).Obyek wawancara meliputi :

  1) Sales Acisstant Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Untuk mendapatkan informasi bagaimana produk dan prosedur pembiayaan mudharabah pada bank mandiri syariah kcp banyumanik. 2) Account Officer Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

  Untuk mendapatkan imformasi tentang kendala-kendala dan solusi dalam penerapan pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik. c. Studi Pustaka Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan topik pembahasan dalam penelitian ini untuk mandapatkan dasar teoritis yang relevan.

E. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan beberapa sub bab yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan pengertian-pengertian yang bersifat teoritis. Sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian. BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KCP BANYUMANIK Pada bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum dan data- data deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah berdiri, visi misi bank syariahmandirikcp banyumanik, struktur organisasi dan badan hokum dari bank mandiri syariah.

  BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan prosedur pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik. Dan menguraikan kendala-kendala dan solusi pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi hasil dari penelitian yang berwujud dalam bentuk kesimpulan dan saran

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Berdasarkan dari bebarapa penelitian yang membahas mengenai pembiayaan mudharabah dan musyarakah diantaranya disusun oleh saudari Riska Isro Setyoningsih yang berjudul “Manajemen Pembiayaan Mudharabah Di Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran” tahun 2009. Penelitian tersebut membahas mengenai manajemen pembiayaan Mudharabah bank mandiri syariah cabang Ungaran, yang menjelaskan mengenai pengertian pembiayaan Mudharabah, bagaimana aturan dan prinsip dalam pemberian pembiayaan Mudharabah, dan bagaimana proses seleksi calon nasabah oleh bank syariah mandiri cabang Ungaran. Sehingga pembiayaan Mudharabah yang dilakukan bisa dilakukan dengan baik dan meminimalkan risiko yang terjadi.

  Selanjutnya dari penelitian saudari Novia Ria Rahmawati yang berjudul “Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Surakarta” tahun 2011. Penelitian ini menjelaskan jenis-jenis dan prosedur pembiayaan yang dilakukan di PT BNI Syariah Cabang Surakarta, yang mana dari penelitian ini menjelaskan tentang pembiayaan yang menjadi produk PT. BNI Syariah cabang Surakarta. Prosedur pembiayaan pada BNI Syariah Cabang Surakarta tidak dijelaskan secara mendetail, tidak dijelaskan apa yang menjadi pertimbangan Bank untuk menentukan kelayakan calon nasabah untuk diberi suatu pembiayaan.

  Menurut TA saudari Yuli Astuti yang berjudul “ Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada BMT Al-Mu’aawanah Bringin Kabupaten Semarang” tahun 2009. Penelitian ini menjelaskan tentang persyaratan-persyaratan pengajuan pembiayaan mudharabah di BMT Al-Mu’aawanah yang harus dipenuhi oleh nasabah, juga menjelaskan proses analisis pembiayaan Mudharabah oleh BMT Al-Mu’aawanah mulai dari sebelum pembiayaan di cairkan sampai pada tahap pengembalian / angsuran dari pembiayaan mudharabah.

  Dari penelitian diatas terdapat kesamaan pembahasan penelitian yaitu sama- sama mengkaji masalah sistem pembiayaan Mudharabah. Sedangkan perbedaan dari penelitian diatas adalah pada lokasi penelitian atau studi kasusnya..Setyoningsih (2009) dalam penelitiannya menjelaskan aturan dan prinsip pembiayaan Mudharabah.Rahmawati (2011) penelitiannya menjelaskan prosedur pembiayaan, tetapi tidak menjelaskan analisa kelayakan calon nasabah.Sedangkan Astuti (2009) dalam penetiannya menjelaskan persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah, sebagai bagian dari prosedur pembiayaan Mudharabah.

  Pada penelitian ini menjelaskan prosedur pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik, dalam prosedur pembiayaan dijelaskan bahwa bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik menggunakan analisis 5C sebagai untuk mengetahui layak tidaknya calon nasabah. Penelitian ini juga menjelaskan penghitungan bagi hasil pembiayaan yang diterapkan pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.Selain itu dalam penelitian ini juga menjelaskan kendala- kendala dalam pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

B. Kerangka Teoritik

1. BANK

  a. Pengertian Bank Menurut Taswan (2010:6) bank adalah suatu lembaga yang beraktivitas sebagai penghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui jasa penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Adapun jenis bank sendiri ada dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ).

  Sistem yang digunakan oleh bank ada dua yaitu sistem yang berdasarkan bunga dan sistem non bunga atau syariah. Bank konvensioanal adalah bank yang dasar operasionalnya menggunakan sistem bunga, sedang bank yang tanpa bunga disebut dengan bank Syariah. Bank syariah yang menurut Muhammad (2002:13) adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak mengandalkan bunga. Karena islam menilai bahwa bunga bank adalah riba yang mana riba diharamkan oleh islam.

  Menurut Kasmir (2004:12) kegiatan bank meliputi tiga kegiatan

  1) Menghimpin Dana 2) Menyalurkan Dana 3) Memberi jasa Bank lainnya

  Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana adal;ah kegiatan pokok bank. Sedangkan pemberian jasa bank hanyalah merupakan pendukung dari kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

  Tabel 2.1 Perbandingan Antara Bank Syaiah Dan Bank Konvensional

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

  1. Melakukan Investasi – investasi yang halal

  1. Investasi yanga halal dan haram saja.

  2. Memakai perangkat bunga

  2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa.

  3. Profit oriented 3. Profit dan oriented.

  4. Hubungan dengan nasabah

  

4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk dalam bentuk hubungan debitor-

hubungan kemitraan. debitor.

  5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus

  5. Tidak terdapat dewan sejenis sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah

  Sumber : Antonio2001 : 34

  b. Prinsip - Prinsip Bank Syariah Menurut Muhammad (2002:85) Bank syariah memiliki 5 konsep utama yang menjadi dasar operasional yaitu :

  1) Prinsip Simpanan Murni ( al-wadi’ah ) Prinsip al wadiah sering juga disebut titipan merupakan prinsip wadiah tidak mendapatkan keuntungan bagi hasil ataupun margin, al wadiah hanya menerapkan bonus dari Bank.

  2) Bagi Hasil ( Syirkah ) Konsep ini meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara shahibul maal (penyedia dana) dengan mudharib (pengelola dana).

  Nisbah bagi hasil ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Prinsip ini memiliki bentuk produk yaituMudharabah dan Musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan.

  3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah) Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan bagaimana penerapan konsep jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan ( margin ).

  4) Prinsip Sewa ( al-Ijarah ) Prinsip ini terbagi menjadi dua jenis : (1) Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya

  (operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli waktu dan hanya yang telah disepakati kepada nasabah. (2) Bai’ al takjiri atau IjarahAlMuntahiyaBitTamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa (finansial lease).

  5)Prinsip jasa/fee ( al-Ajr walumullah ) Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garasi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer,dll. Secara syari’ah prinsip ini didasarkan pada konsep konsep al ajr wal umulah.

2. PEMBIAYAAN

  a. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

  1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah. 2) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk IjarahAlMuntahiyaBitTamlik.

  3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan Istisnha’ 4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

  5) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

  Sementara menurut Ridwan (2007:92) pembiayaan berprinsip syariah adalah penyediaan dana berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, dengan ketentuan pihak peminjam wajib melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan menyertakan bagi hasilnya.

  Sedangkan Kasmir (2004:73) juga menjelaskan pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasrkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dengan demikian pengertian pembiayaan adalah penyediaan dana oleh bank yang disalurkan kepada pihak lain dengan ketentuan pengembalian dengan menyertakan imbalan atau bagi hasil.

  Dalam pembiayaan terdapat kontrak yang harus dilakukan oleh dua pihak yaitu shahibul mal dan mudharib. Menurut Muhammad (2008:94) kontrak pembiayaan adalah pengikatan dua pihak dengan kesepakatan- kesepakatan, diantaranya adalah kesepakatan tentang lama atau waktu kontrak.

  Menurut Kasmir (2004:75-76) unsur yang terkandung dalam pembiayaan yaitu:

  1. Kepercayaan Yaitu keyakinan pihak pemberi dana bahwa dana yang diberikan akan

  2. Kesepakatan Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing-masing Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. pihak menandatangani hak dan kewajiban

  3. Jangka waktu Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana harus dikembalikan. harus dikembalikan.

  4. Resiko Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk mengembalikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan ikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan ikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan sehingga nasabah benar-benar tidak mampu mengembalikan. sehingga nasabah benar benar tidak mampu mengembalikan.

  5. Balas Jasa Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia dana Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia dana Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia dana mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu. mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu. mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu.

  b. Metode Penghitungan Pembayaran Angsuran Pembiayaan Metode Penghitungan Pembayaran Angsuran Pembiayaan 1) Metode Anuitas Anuitas Penetapan angsuran pokok dan marjin secara konstan selama masa kredit. Penetapan angsuran pokok dan marjin secara konstan selama masa kredit. Penetapan angsuran pokok dan marjin secara konstan selama masa kredit.

  Pembayaran yang dilakukan setiap bulan jumlahnya selalu sama, dengan Pembayaran yang dilakukan setiap bulan jumlahnya selalu sama, dengan Pembayaran yang dilakukan setiap bulan jumlahnya selalu sama, dengan nominal angsuran marjin setiap bulan menurun, nominal angsuran marjin setiap bulan menurun, sedangkan angsuran sedangkan angsuran pokok naik atau bertambah. pokok naik atau bertambah. Rumus penghitungan Rumus penghitungan

  A : Anuitas : Anuitas M : Plafon Kredit : Plafon Kredit i : Marjin : Marjin n : Jangka waktu : Jangka waktu

  2) Metode Sliding Rate Sliding Rate Angsuran pokok di perhitungakan tetap pada setiap angsuran, sedangkan Angsuran pokok di perhitungakan tetap pada setiap angsuran, sedangkan Angsuran pokok di perhitungakan tetap pada setiap angsuran, sedangkan angsuran marjin menurun pada setiap bulannya sejalan dengan angsuran marjin menurun p ada setiap bulannya sejalan dengan berkurangnya sisa kredit. berkurangnya sisa kredit. Rumus penghitungan Rumus penghitungan a = b Keterangan a : Angsuran Pokok : Angsuran Pokok b : Angsuran Bunga : Angsuran Bunga M : Plafon Kredit : Plafon Kredit i : Marjin : Marjin n : Jangka waktu : Jangka waktu

  3) Metode Flate Rate Flate Rate Perhitungan angsuran Perhitungan angsuran pokok dan marjin selalu sama dalam setiap pokok dan marjin selalu sama dalam setiap bulannya.

  Rumus penghitungan Rumus penghitungan

  F= Keterangan F : Flate Rate : Flate Rate M : Plafon Kredit : Plafon Kredit i : Marjin : Marjin n : Jangka waktu : Jangka waktu

  Contoh penghitungan angsuran pembiayaan Contoh penghitungan angsuran pembiayaan Bapak Toni meminjam dana untuk modal usaha kepada Bank Syariah Mandiri Bapak Toni meminjam dana untuk modal usaha kepada Bank Syariah Mandiri Bapak Toni meminjam dana untuk modal usaha kepada Bank Syariah Mandiri dengan plafon Rp. 100.000.000, jangka waktu 2 tahun, dengan ketentuan marjin dengan plafon Rp. 100.000.000, jangka waktu 2 tahun, dengan ketentuan marjin dengan plafon Rp. 100.000.000, jangka waktu 2 tahun, dengan ketentuan marjin

  20 %. Hitunglah besarnya angsuran dengan metode: besarnya angsuran dengan metode:

  1. Sliding Rate

  2. Flate Rate

  3. AnuitasRate Jawab :

  1. Sliding rate Angsuran pokok : PLFN/Jangka Waktu

  : Rp. 100.000.000 / 24 Bulan = Rp. 4.166.666 = Rp. 4.166.666 Angsuran Marjin : PLFN x Mrjin/12

  :Rp. 100.000.000 x (20%/12) : Rp. 100.000.000 x 0.016 = Rp. 1.600.000 = Rp. 1.600.000

  Total Angsuran bulan 1 Total Angsuran bulan 1 = Rp. 5.766.666 Rp. 5.766.666

  Angsuran Bulan ke-2 2 : (Plfon-Ansuran Pokok) x marjin/12

  : Rp. 95.833.334 x 0.016 = Rp. 1.533.333 Total Angsuran bulan 2 : Rp. 4.166.666 + Rp. 1.533.333

  

9 Rp 66.666.667 Rp 4.166.667 Rp1.066.667 Rp 5.233.333 Rp62.500.000

  

18 Rp 29.166.667 Rp 4.166.667 Rp 466.667 Rp 4.633.333 Rp25.000.000

  

17 Rp 33.333.333 Rp 4.166.667 Rp 533.333 Rp 4.700.000 Rp29.166.667

  

16 Rp 37.500.000 Rp 4.166.667 Rp 600.000 Rp 4.766.667 Rp33.333.333

  

15 Rp 41.666.667 Rp 4.166.667 Rp 666.667 Rp 4.833.333 Rp37.500.000

  

14 Rp 45.833.333 Rp 4.166.667 Rp 733.333 Rp 4.900.000 Rp41.666.667

  

13 Rp 50.000.000 Rp 4.166.667 Rp 800.000 Rp 4.966.667 Rp45.833.333

  

12 Rp 54.166.667 Rp 4.166.667 Rp 866.667 Rp 5.033.333 Rp50.000.000

  

11 Rp 58.333.333 Rp 4.166.667 Rp 933.333 Rp 5.100.000 Rp54.166.667

  

10 Rp 62.500.000 Rp 4.166.667 Rp1.000.000 Rp 5.166.667 Rp58.333.333

  

8 Rp 70.833.333 Rp 4.166.667 Rp1.133.333 Rp 5.300.000 Rp66.666.667

  : Rp. 5.699.999

  

7 Rp 75.000.000 Rp 4.166.667 Rp1.200.000 Rp 5.366.667 Rp70.833.333

  

6 Rp 79.166.667 Rp 4.166.667 Rp1.266.667 Rp 5.433.333 Rp75.000.000

  

5 Rp 83.333.333 Rp 4.166.667 Rp1.333.333 Rp 5.500.000 Rp79.166.667

  

4 Rp 87.500.000 Rp 4.166.667 Rp1.400.000 Rp 5.566.667 Rp83.333.333

  

3 Rp 91.666.667 Rp 4.166.667 Rp1.466.667 Rp 5.633.333 Rp87.500.000

  

2 Rp 95.833.333 Rp 4.166.667 Rp1.533.333 Rp 5.700.000 Rp91.666.667

  

1 Rp 100.000.000 Rp 4.166.667 Rp1.600.000 Rp 5.766.667 Rp95.833.333

  Bln Pokok Pinjaman Cicilan Pokok Cicilan Marjin Angsuran Per bulan Saldo Pokok

  Tabel 2. 2 Daftar Angsuran Metode Sliding Rate

  

19 Rp 25.000.000 Rp 4.166.667 Rp 400.000 Rp 4.566.667 Rp20.833.333

  : PLFN+(PLFNxMarjin x Jangka Waktu) : Rp. 100.000.000 + (Rp. 100.000.000 x 20% x 2)

  Sumber: Data Terolah Flate Rate

  Rp 4.500.000 Rp16.666.667 Rp 4.433.333 Rp12.500.000 Rp 4.366.667 Rp 8.333.333 Rp 4.300.000 Rp 4.166.667 Rp 4.233.333 Rp (0) Rp 120.000.000

  3.450.584 + 1.600.000 = Rp. 5.050.584

  Rp. 139.999.992 Anuitas Rate

  Rp. 5.833.333 : Rp.5.833.333 x 24 :

  :

  24

  : Rp. 100.000.000 + (Rp. 100.000.000 x 20% x 2)

  : PLFN+(PLFNxMarjin x Jangka Waktu) Jumlah Bulan Angsuran

  Rp 4.166.667 Rp 333.333 Rp 4.500.000 Rp 4.166.667 Rp 266.667 Rp 4.433.333 Rp 4.166.667 Rp 200.000 Rp 4.366.667 Rp 4.166.667 Rp 133.333 Rp 4.300.000 Rp 4.166.667 Rp 66.667 Rp 4.233.333 Total Angsuran Rp 120.000.000

  20 Rp 20.833.333 Rp 4.166.667

  = 3.450.584 = Rp. 5.050.584

  3. Metode Anuitas Rate A = A =

  2. Metode Flate Rate Angsuran Per Bulan Total Angsuran

  Sumber: Data Terolah

  24 Rp 4.166.667 Rp 4.166.667 Total Angsuran

  23 Rp 8.333.333 Rp 4.166.667

  22 Rp 12.500.000 Rp 4.166.667

  21 Rp 16.666.667 Rp 4.166.667

  Tabel 2.3 Daftar Angsuran Anuitas

  

12 Rp 58.856.539 Rp 4.108.879 Rp 941.705 Rp 5.050.584 Rp 54.747.660

  

21 Rp 19.419.398 Rp 4.739.874 Rp 310.710 Rp 5.050.584 Rp 14.679.524

  

20 Rp 24.084.628 Rp 4.665.230 Rp 385.354 Rp 5.050.584 Rp 19.419.398

  

19 Rp 28.676.390 Rp 4.591.762 Rp 458.822 Rp 5.050.584 Rp 24.084.628

  

18 Rp 33.195.840 Rp 4.519.451 Rp 531.133 Rp 5.050.584 Rp 28.676.390

  

17 Rp 37.644.118 Rp 4.448.278 Rp 602.306 Rp 5.050.584 Rp 33.195.840

  

16 Rp 42.022.345 Rp 4.378.226 Rp 672.358 Rp 5.050.584 Rp 37.644.118

  

15 Rp 46.331.623 Rp 4.309.278 Rp 741.306 Rp 5.050.584 Rp 42.022.345

  

14 Rp 50.573.038 Rp 4.241.415 Rp 809.169 Rp 5.050.584 Rp 46.331.623

  

13 Rp 54.747.660 Rp 4.174.621 Rp 875.963 Rp 5.050.584 Rp 50.573.038

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG JEMBER

5 18 95

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG MALANG

0 9 25

PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG METRO

2 7 44

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA TUGAS AKHIR - ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA - Test Repository

0 0 122

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 2 90

ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 1 105

ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG UNGARAN - Test Repository

0 0 84

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH UNIT MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN

0 0 116

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH UNIT MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN

0 0 128