Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan
digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
membeli bahan baku, membayar upah buruh, membayar hutang dan lainlain. Kekurangan uang tunai (kas) akan menyebabkan perusahaan tidak
mampu membayar kewajiban dalam jangka pendek sedangkan kekurangan
persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh
keuntungan. Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerja dengan
pinjaman, jika tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang selain akan
mengurangi laba yang seharusnya diperoleh, juga akan memberikan beban
berat pada perusahaan diwaktu yang akan datang (Sundjaja, 2003:186).
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia
untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari (Sawir 2005: 129).
Manajemen Modal Kerja adalah kegiatan yang mencakup semua
fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek
perusahaan.Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting
untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang
(Syahyunan, 2004:36).


Universitas Sumatera Utara

Menurut Riyanto (2001:57), ada tiga konsep pengertian modal kerja :
a. Konsep Kuantitatif.
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva lancar,aktiva ini merupakan aktiva yang sekali
berputar akan kembali ke dalam bentuk semula dalam waktu yang
tidak terlalu lama. Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan
dari jumlah aktiva lancar.Modal kerja dalam pengertian ini sering
disebut modal kerja bruto (gross working capital).
b.

Konsep Kualitatif.
Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari aktiva
lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnyaa, yaitu merupakan
kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya Modal kerja dalam
konsep ini sering disebut modal kerja neto (net working capital).


c. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep fungsional berdasarkan pada fungsi dari
dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana digunakan dalam
suatu

periode

akuntansi

tertentu

yang

seluruhnya

langsung

menghasilkan pendapatan pada periode tersebut disebut modal kerja.
Dalam konsep ini dikenal modal kerja potensial, yaitu modal kerja
yang menghasilkan pendapatan di luar kegiatan utama dari perusahaan

yang bersangkutan dan dana yang diperoleh dari aktivitas perusahaan
namun belum digunakan untuk kegiatan utama perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai
operasinya sehari-hari, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan
tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk ke dalam perusahaan
dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
2.1.1 Pentingnya Modal Kerja yang Cukup
Manfaat dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah:
1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai
aktiva lancar, misalnya seperti adanya kerugian karena debitur
tidak membayar.
2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan
tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan
harga.
4. Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat

mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti
adanya kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang
cukup guna melayani permintaan konsumennya.
6. Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat
kredit yang menguntungkan kepada para pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

7. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan
baku, jasa, dan supplies yang dibutuhkan.
8. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam
periode resesi atau depresi.
2.1.2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja
Menurut Sundjaja (2003:189) besarnya modal kerja yang

dibutuhkan suatu perusahaan tergantung pada beberapa hal, yaitu:

a. Besar kecilnya skala usaha perusahaan
Kebutuhan modal kerja pada perusahaan besar berbeda
dengan perusahaan kecil.Perusahaan besar mempunyai keuntungan
akibat

lebih

luasnya

sumber

pembiayaan

yang

tersedia

dibandingkan dengan perusahaan kecil yang sangat bergantung
pada


beberapa

sumber

saja.Pada

perusahaan

kecil,

tidak

tertagihnya beberapa piutang para langganan dapat sangat
mempengaruhi unsur-unsur modal kerja lainnya seperti kas dan
persediaan.
b. Aktivitas perusahaan
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak
mempunyai persediaan barang dagangan sedangkan perusahaan
yang menjual persediaannya secara tunai tidak memiliki piutang
dagang. Hal ini


mempengaruhi tingkat perputaran dan jumlah

modal kerja suatu perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

c. Volume penjualan
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting
yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Bila penjualan
meningkat maka kebutuhan modal kerja juga akan meningkat
demikian pula sebaliknya.
d. Perkembangan teknologi
Kemajuan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan
proses produksi akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja.
Otomatisasi yang mengakibatkan proses produksi yang lebih cepat
membutuhkan persediaan bahan baku yang lebih banyak agar
kapasitas maksimum dapat tercapai, selain itu akan membuat
perusahaan mempunyai persediaan barang jadi dalam jumlah yang
lebih banyak pula bila tidak diimbangi dengan petambahan

penjualan yang besar.
e. Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan
mengakibatkan jumlah modal kerja yang relatif besar mempunyai
kecendrungan untuk mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan
menahan uang kas dan perediaan barang yang lebih besar akan
membuat perusahaan lebih mampu untuk membayar transaksi yang
dilakukan dan risiko kehilangan pelanggan tidak terjadi karena
perusahaan mempunyai persediaan barang yang cukup.

Universitas Sumatera Utara

2.1.3

Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut Syahyunan (2004:39) modal kerja digolongkan dalam dua

jenis yaitu:
1. Modal kerja permanen (permanent working capital)
Modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat

menjalankan fungsinya. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan
dalam:
a.

Modal kerja primer
Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

b.

Modal kerja normal
Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang diperlukan
untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.

2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan dalam:
a.

Modal kerja Musiman

Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.

b.

Modal kerja siklus
modal kerja siklus merupakan modal kerja yang jumlah
kebutuhannya dipengaruhi oleh konjungtur.

c.

Modal kerja darurat

Universitas Sumatera Utara

Modal kerja yang besarnya berubah karena keadaan darurat yang
tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh,
banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
2.1.4


Kebijakan Modal Kerja
Menurut Syahyunan untuk menentukan kebijakan modal kerja

terutama untuk menentukan besarnya proporsi aktiva lancar yang dibiayai
oleh sumber dana jangka pendek dan dana jangka panjang, ada tiga
kebijakan yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu:
a. Kebijakan modal kerja moderat
Untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan aktiva lancar permanen
dengan menggunakan sumber dana jangka panjang, baik dari hutang
jangka panjang maupun modal sendiri. Hal ini untuk menghindari risiko
perusahaan apabila sumber dana yang digunakan adalah sumber dana
jangka pendek, maka pada saat jatuh tempo perusahaan tidak dapat
membayar kembali.
b. Kebijakan modal kerja konservatif
Untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan aktiva lancar permanen
serta sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi dengan menggunakan
sumber dana hutang jangka panjang atau modal sendiri. Keputusan ini
dimaksudkan

untuk

lebih

memperkecil

risiko

meskipun

akan

memperkecil keuntungan yang diharapkan yang tersedia untuk
pemegang saham karena biaya hutang jangka panjang pada umumnya
lebih besar daripada hutang jangka pendek.

Universitas Sumatera Utara

c. Kebijakan modal kerja agresif
Untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan sebagian aktiva lancar
permanen dengan sumber dana dari hutang jangka panjang dan sebagian
aktiva lancar permanen lainnya dan semua aktiva lancar variabel dengan
hutang jangka pendek. Oleh karena itu, perusahaan yang menggunakan
kebijakan agresif menanggung pengembalian hutang jangka pendek
yang lebih besar, sehingga risiko fluktuasi bunga hutang jangka pendek
juga semakin besar tetapi dengan harapan bahwa laba yang diperoleh
juga akan semakin besar.
2.1.5

Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Perhitungan perputaran modal kerja yang ditujukan untuk mengukur

keefektifan pendayagunaan modal kerja untuk melaksanakan kegiatan
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.Rasio ini menunjukkan
hubungan antara modal kerja dengan penjualan. Makin tinggi perputaran
modal kerja semakin kecil dana yang tertanam dalam modal kerja untuk
mencapai penjualan tertentu yang telah ditetapkan.
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam
perusahaan.Selama

perusahaan

yang

bersangkutan

dalam

keadaan

beroperasi.Periode perputaran modal kerja (working capital turnover period)
dimulai disaat dimana kas diinvestasikan dalm komponen-komponen modal
kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.Makin pendek periode
tersebut,

makin

cepat

perputarannya

atau

makin

tinggi

tingkat

perputarannya.Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah

Universitas Sumatera Utara

tergantung pada berapa lama periode perputaran masing-masing komponen
modal kerja tersebut.
Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja
dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat
diperoleh perusahaan (jumlah rupiah) untuk tiap modal kerja.Perputaran
modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin disebabkan rendanhnya perputaran persediaan, piutang atau adanya
saldo kas yang terlalu besar.
2.2. Rasio Hutang
Menurut Munawir (2004:18), Hutang adalah semua kewajiban
keuangan perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi, dimana hutang
ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditur.
Pendanaan melalui hutang akan memiliki implikasi penting, yaitu
(Brigham & Houston, 2010:140):
1. Dengan memperoleh dana melalui hutang, para pemegang saham dapat
mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut sekaligus
membatasi investasi yang mereka berikan.
2. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri
sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari
jumlah modal yang diberikan pemegang saham, maka semakin kecil
resiko yang harus dihadapi oleh kreditor.

Universitas Sumatera Utara

3. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan
dana hasil pinjamsan lebih besar dari pada bunga yang dibayarkan, maka
pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar.
Rasio hutang dapat diukur dengan menggunakan debt to equity ratio
dan debt to asset ratio.
a. Debt to equity ratio
Rasio ini adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri (ekuitas). Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut ( Van Horne dan Wachowicz, 2005:209):
���� �� ������ ����� =

b. Debt to Asset Ratio

����� ������
�������

Rasio ini berfungsi menghitung berapa bagian dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang. Rasio ini menekankan
pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan
menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh
pendanaan utang (Van Horne dan Wachowicz, 2005:209).
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
���� �� ����� ����� =

2.3. Profitabilitas

����� ������
����� �����

Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen
penting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya
kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya

Universitas Sumatera Utara

perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Penggunan
semua sumber daya tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh
penjualan yang dikurangi dengan beban. Menurut Brigham (2010 : 148) ada
beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu :
Margin laba atas penjualan, Basic Earning Power, Pengembalian atas aktiva
(ROA), dan Pengembalian atas ekuitas (ROE).
Peneliti membatasi hanya menggunakan satu cara yakni dengan
memakai rasio Return On Total Assets untuk mengukur profitabilitas
perusahaan. Return On Total Assets adalah ukuran keefektifan manajemen
dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi
tingkat pengembalian yang dihasilkan maka perusahaan akan semakin baik.
Return on Asset=

���� ����� ℎ
����� ����

2.4. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1

Nama
Peneliti
Ratih
Gayatri
(2012)

Judul Penelitian
Pengaruh
Perputaran
Modal
Kerja,
perputaran total
asset dan rasio
utang terhadap
rentabilitas pada
perusahaan
Properti
dan
Real
Estate
yang terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia

Variabel
Teknik Analisis
Penelitian
X1=Perputaran
Regresi
Linear
modal kerja
Berganda
X2=perputaran
total aset
X3= Debt to
asset ratio
Y= ROA

Hasil Penelitian
Secara simultan,
perputaran modal
kerja, perputaran
total aset, dan
debt to asset ratio
berpengaruh
signifikan terhaap
rentabilitas..
Secara
Parsial,
perputaran modal
kerja
tidak
berpengaruh
signifikan.
Perputaran total

Universitas Sumatera Utara

aset dan debt to
asset
ratio
berpengaruh
signifikan
terhadap
rentabilitas
2

3

4

Silviana
Dwi
Sulistianing
rum
(2012)

Pengaruh
perputaran
modal kerja
terhadap
profitabilitas
perusahaan
Property dan
Real Estate
yang terdaftar di
BEI.
I Made Dian Pengaruh
Satriya
perputaran
(2013)
modal kerja
terhadap
profitabilitas
perusahaan
Property dan
Real Estate
yang terdaftar di
BEI.

X1=perputaran
modal kerja
Y= ROA

Julkarnain

X1= Modal kerja

Pengaruh modal

Regresi
Linear Terdapat
Sederhana
pengaruh
yang
signifikan antara
variabel
perputaran modal
kerja
dengan
profitabilitas

X1= perputaran Regresi Linear
modal kerja
Berganda
X2= perputaran
kas
X3=perputaran
persediaan
Y=ROA

Regresi Linear

Perputaran modal
kerja
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap
profitabilitas
perusahaan
Property dan
Real Estate di
BEI
Peprutaran kas
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap
profitabilitas
perusahaan
Property dan
Real Estate di
BEI
Perputaran
persediaan
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap
profitabilitas
perusahaan
Property dan
Real Estate di
BEI
Secara simultan

Universitas Sumatera Utara

(2012)

kerja,
perputaran
modal kerja,
perputaran kas,
dan perputaran
piutang terhadap
profitabilitas
pada perusahaan
Property dan
Real Estate di
Bursa Efek
Indonesia

X2=perputaran
modal kerja
X3=perputaran
kas
X4=perputaran
piutang
Y=ROA

Berganda

5

Dewi
Noratika
(2014)

Pengaruh
perputaran
modal kerja,
perputaran
piutang,
perputaran kas,
dan perputaran
persediaan
terhadap Net
Profit Margin.

X1= perputaran Regresi Linear
modal kerja
berganda
X2= perputaran
piutang
X3= perputaran
kas
X4= perputaran
persediaan
Y= Net profit
margin

6

Julita
(2013)

Pengaruh debt
to asset ratio
dan debt to
equity ratio
terhadap

X1= debt to Regresi Linear
Berganda
equity ratio
X2= Debt to
asset ratio
Y= Profitabilitas

modal kerja,
perputaran modal
kerja, perputaran
kas, perputaran
piutang
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
Secara parsial
modal kerja
berpengaruh
signifikan.
Peprutaran modal
kerja, perputaran
kas, dan
perputaran
piutang todak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Secara
simultan,perputar
an modal kerja,
perputaran
piutang,
perputaran kas,
dan perputaran
persediaan
berpengaruh
signifikan
terhadap NPM
Secara parsial,
perputaran modal
kerja, perputaran
kas berpengaruh
signifikan.
Perputaran
piutang,
perputaran
persediaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap NPM.
Secara simultan,
debt to equity
ratio, debt to
asset ratio
berpengaruh

Universitas Sumatera Utara

profitabilitas
pada perusahaan
Transportasi
yang terdaftar di
BEI

signifikan
terhadap
profitabilitas.
Secara parsial,
debt to equity
ratio tidak
berpengaruh
signifikan. Debt
to asset
ratioberpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas

Sumber : Jurnal Ilmiah
2.5. Kerangka Konseptual
Jumlah modal kerja yang cukup merupakan syarat keberhasilan suatu
perusahaan. Dengan modal kerja, perusahaan mampu menentukan posisi
likuiditas, selain itu modal kerja juga sebagai penentu terhadap profitabilitas
perusahaan
Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin
kontinuitas operasi dari perusahaan secara efesien dan ekonomis. Bila modal
kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi
kebutuhan, sehingga mengakibatkan adanya dana menganggur (idle fund),
karena dana tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain
dalam rangka peningkatan laba. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja
untuk memperluas penjualan dan produksinya, maka besar kemungkinannya
akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak
memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka
pendek tepat waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Modal

Universitas Sumatera Utara

kerja diukur dengan menggunakan working capital turnover, receivable
turnover, dan inventory turnover.
Menurut Munawir (2004:18), Hutang adalah semua kewajiban
keuangan perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi, dimana hutang
ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditur. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak hutang dibanding
modal sendiri maka tingkat solvabilitas akan menurun karena beban bunga
yang harus di tanggung juga meningkat. Hal ini akan berdampak terhadap
menurunnya profitabilitas. Padadasarnya, jika perusahaan meningkatkan
jumlah utang sebagai sumber dananya hal tersebut dapat meningkatkan
risiko keuangan. Jika perusahaan tidak dapat mengelola dana yang diperoleh
dari utang secara produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh negatif
dan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya
jika utang tersebut dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek
investasi yang produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang
positif dan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.
Menurut Brigham (2010 : 148) Rasio hutang dapat diukur dengan
menggunakan debt to equity ratio dan debt to asset ratio. Profitabilitas
diukur dengan menggunakan return on Asset (ROA).Menurut James Van
Home dan John M. Wachowicz (2005, 124) bahwa net profit margin
maupun rasio perputaran aktiva tidak dapat memberikan pengukuran yang
memadai atas keseluruhan efektifitas perusahaan.Net profit margin tidak
memperhitungkan penggunaan aktiva, sedangkan rasio perputaran aktiva

Universitas Sumatera Utara

tidak

memperhitungkan

profitabilitas

dalam

penjualan.ROA

dapat

mengatasi kedua kelemahan tersebut. Peningkatan dalam daya untuk
menghasilkan laba perusahaan akan terjadi jika terjadi peningkatan dalam
perputaran aktiva, peningkatan dalam net profit margin, atau keduanya.
Dengan memperhatikan variabel independen, dependen, maupun
kontrol yang digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka konseptual
yang dapat dikembangkan sebagai berikut:
Working Capital Turnover
(X1)

Receivable Turnover
(X2)

Inventory Turnover
(X3)

Profitabilitas (ROA)
(Y)

Debt to Equity Ratio
(X4)
Debt to Asset RAtio
(X5)

2.6. Hipotesis
Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk
diuji secara empiris.Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang
dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau
konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan
demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku,

Universitas Sumatera Utara

fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Erlina,
2008:49).
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut maka hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H1: Working

capital

turnover,

Receivable

turnover,

Inventory

Turnover,Debt to equity ratio, Debt to asset ratio secara
simultanberpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan
Propety dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
H2: Working

capital

turnover,

Receivable

turnover,

Inventory

Turnover,Debt to equity ratio, Debt to asset ratio secara
parsialberpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan
Propety dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage, dan Rasio Pasar Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 43 107

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 48 83

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

The Effect of Current Ratio, Activity Ratio, Debt Ratio, and Inflation on Profitability Ratio in the Real Estate Company in Indonesia Stock Exchange 2010-2013

0 3 91

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 103

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8