RPP UJIAN PEKERJAAN UTILITAS BANGUNAN MODERN Rizky Muhammad Faisal

  PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 2 GARUT BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI Jl. Suherman No.90 Kotak Pos 103, Telp./Fax.(0262) 233141 Garut E-mail :info@smknegeri2garut.sch.id-Web:www-smknegeri2garut.sch.net

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UJIAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Garut Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan Kelas/Semester : X/II Materi Pelajaran : Pekerjaan Utilitas Pertemuan Ke : 21 Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti 1. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

  2. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perlaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

  3. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan mintanya untuk memecahkan masalah.

  4. KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

  B. Kompetensi Dasar

  3.11 Mengklasifikasi macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan

  4.11 Mengidentifikasikan macam pekerjaan utilitas pada bangunan

  C. Indikator Pembelajaran

  3.11.1 Mengidentifikasi Utilitas Bangunan Modern

  4.11.1 Merinci Perancangan Plambing dan Sanitasi Bangunan Modern

  4.11.2 Merinci Perancangan Pengudaraan/penghawaan

  4.11.3 Merinci Perancangan Penerangan

  4.11.4 Merinci Perancangan Sistem Komunikasi dan CCTV

  4.11.5 Merinci Perancangan Penangkal Petir

  4.11.6 Merinci Perancangan Transportasi Dalam Bangunan

  4.11.7 Merinci Perancangan Alat Pembersih Bangunan

  D. Tujuan Pembelajaran

  Dengan pembelajaran model discovery learning, siswa dapat Mengklasifikasi macam- macam pekerjaan utilitas pada bangunan serta Mengidentifikasikan macam pekerjaan utilitas pada bangunan secara tanggung jawab, jujur, peduli, kerjasama , santun, percaya diri, dan disiplin.

  E. Materi Pembelajaran Utilitas Bangunan Modern

  Perkembangan perencanaan system utilitas pada saat sekarang ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat dalam pendirian suatu bangunan bukan hanya keindahan tampak dan keserasiannya terhadap lingkungan tetapi bagaimana bangunan itu dapat memberikan rasa nyaman, sejuk, dan dapat menjaga kestabilan rnernpunyai sifat pelayanan lokal maupun wilayah diluar bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan, sehingga yang termaksud dalam pengertian ini diantaranya yaitu Jaringan listrik, Jaringan Telkom, Jaringan air bersih, jaringan drinase, Jaringan distribusi gas dan bahan bakar, dan Jaringan sanitasi lainnya. Namun keamanan bangunan juga perlu diperhatikan terhadap segala bencana yang dapat diakibatkan oleh kurang diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam bangunan tersebut. Ketersediaan fasilitas dan utilitas yang tidak memadai pada bangunan modern, juga harus ditinjau dari segi keamanan pangan, yakni: berbagai komponen biologi, kimia, fisika atau kondisi makanan yang dapat mempengaruhi kesehatan bangunan modern, seperti pasar, mal, dan gedung-gedung bertingkat. Sistem utilitas pada bangunan merupakan suatu sistem jaringan, penyediaan, pengaturan, pemeliharaan, dan pengamanan terhadap pelaku bangunan (pengguna) dalam pencapaian sebagai wadah aktifitas manusia. Dalam sistem pembangunan tentu ada berbagai aspek yang menjadi faktor utama dalam merancang dan mendesain sebuah bangunan ataupun penataan lingkungan kota sebagai sarana pendukung yang sangat harus diperhatikan apalagi yang sifatnya sebagai bangunan publik atau sarana umum, sehingga dalam hal ini bangunan ataupun penataan lingkungan kota sangat erat kaitannya dengan utilitas, sebab utilitas ini menjelaskan keterkaitan dan hubungan letak suatu bangunan terhadap lingkungan, hubungan lingkungan dengan sarana dan prasarana bangunan yang tersedia, dan hubungan bangunan terhadap aktivitas pengguna sehingga sistem utilitas ini merupakan salahsatu sarana pendukung pada suatu sistem perancangan.

  Seperti telah dijelaskan pada bagian atas, bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.

  Setiap bangunan, sistem utilitasnya tentu tidak sama, baik itu standar minimal menjulang tinggi tentu berbeda. Sebuah bangunan modern dan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi, biasanya, fungsi bangunan ditambahkan, elevator (lift), kebutuhan teknologi yang tinggi juga untuk mendukung menciptakan kenyamanan bagi pengguna, salah satunya adalah masalah utilitas bangunan.

1. Perancangan Plambing dan Sanitasi Bangunan Modern

  Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat, yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar tentang peralatan dan instalasinya . Sistem plambing yang baik bergantung pada sistem plambing pemipaan yang baik pula. Selain pemipaan, terdapat hubungan yang erat juga antara masalah penyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan beberapa aspek berikut: 1) Kesehatan.

  2) Penggunaan air. 3) Pengolahan dan pembuangan limbah. 4) Perancangan Pencegahan Kebakaran

  

Gambar E.1 Alat Pemadam Kebakaran

  Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukan suata cara atau sistem pencegahan kebakaran karena bahaya kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa korban manusia, harta benda, terganggunya proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan dan terganggunya masyarakat. Bahaya kebakaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: Bahaya kebakaran ringan; Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan- bahan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah dan menjalarnya api lambat. Bahaya kebakaran berat; Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan-bahan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar tinggi dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas

  Perancangan sistem kebakaran erat kaitannya dengan sistem plumbing karena agar meminimalisir bahaya bencana kebakaran maka dikembangkan sistem- istem yang melingkupi pengaliran air, sebagai media pemadaman guna mencegah bahaya kebakaran skala besar, sistem pencegahan tersebut diantaranya adalah Sistem hidran dan Sistem sprinkler. Sistem penanggulangan kebakaran dapat dilakukan dengan cara melengkapi bangunan tersebut dengan alat-alat yang dapat membantu mencegah kebakaran dan mengurangi membesarnya api. Oleh karena itu, perlindungan disediakan untuk seluruh gedung, masing-masing untuk zona hunian, termasuk tersedianya tangga dan lift untuk keadaan darurat pada saat terjadi kebakaran. Disamping itu harus tersedia sistem pembuangan asap pada saat terjadi kebakaran pada setiap lantainya. Pada Signature Tower layaknya seperti bangunan tinggi lain diperlukan alat-alat yang dapat mencegah kebakaran pada sebuah bangunan, seperti harus tersedianya alat pemadam api ringan (APAR), Alarm Detector, Sprinkler, Fire Hose Reel dan Hydrant Pillar.

2. Perancangan Pengudaraan/penghawaan

  Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup dalam bangunan bertingkat, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada daerah yang beriklim tropis dengan udaranya yang panas dan kelembaban udaranya yang tinggi, maka diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar dari aliran udara alam maupun aliran udara buatan . Perencangan pengudaraan atau penghawaan adalah perencanaan untuk mendapatkan aliran udara yang tepat untuk ruangan serta pengontrolannya.

  

Gambar E.2 Alat Pendingin Udara

  Penggunaan air conditioner (AC) atau pendingin ruangan sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya di kantor, di rumahpun alat ini menjadi penolong utama untuk mengusir udara panas. Satu hal yang harus diingat, janganlah hanya menjadi pengguna tapi juga harus dapat merawat alat pendingin ruangan ini. Pendingin ruangan yang tidak dirawat secara berkala dan saksama dapat menjadi polusi udara bagi penghuninya sehingga menyebabkan beberapa jenis penyakit, seperti penyakit pada saluran pernafasan. Hal ini disebabkan karena pendingin ruangan yang kotor dapat menyimpan berbagai virus dan bakteri yang kemudian disebarkan kembali ke seluruh ruangan sehingga masuk melalui indera penciuman.

3. Perancangan Penerangan

  Pada perencanaan penerangan dan pencahayaan gedung dimaksudkan agar bangunan tersebut mendapat pencahayaan dan penerangan yang baik pada siang hari maupun pada malam hari . Dewasa ini pemanfaatan pencahayaandigunakan sumber penerangan atau pencahayaan juga mempertimbangkan tentang standar pencahayaan buatan yang diatur pada SNI 03- 6575-2001 tentang “Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung”.

4. Perancangan Sistem Komunikasi dan CCTV

  Perancangan telepon pada gedung harus mempertimbangkan kepada perencanaan sistem komunikasi antara ruangan (intercom) dan perencanaan sistem komunikasi luar. Perancangan ini juga harus memperhatikan sistem pengaturan pemasangan kabel dalam bangunan sedemikian rupa sehingga tidak menggangu estetika pada bangunan serta untuk memudahkan dalam perawatan. Perencanaan arus lemah telepon, sistem telepon harus menggunakan sistem hubungan seperti saluran untuk daya pembangkit komputer, yaitu aliran di dalam lantai (floor duct).

  

Gambar E.3 CCTV Sebagai Utilitas Keamanan Bangunan

  Pada saat ini CCTV (closed-circuit television) sudah merupakan salah satu utilitas bangunan, untuk meningkatkan keamanan. CCTV dapat memantau dan merekam segala aktivitas dan kejadian pada suatu tempat setiap saat. Juga untuk menjaga sebuah ruang penyimpanan atau rumah tinggal dengan pendeteksi gerak sehingga memantau kondisi lokasi yang terpasang sistem ini menggunakan PC atau handphone melalui jaringaninternet. Deteksi gerak yang terpasang dapat memberikan peringatan melalui email apabila terdektesi adanya sebuah gerakan oleh kamera. Untuk menghasilkan sistem yang baik, diperlukan analisa terhadap jaringan, penggunaan peralatan, dan analisis terhadap daya tangkap lensa pada kamera Kemajuan teknologi CCTV Online, bisa memantau toko, kantor, pabrik dari Rumah atau tempat mana saja, dengan sangat mudah. Bisa memantau kantor cabang dari pusat secara langsung, mengawasi kegiatan pabrik dari kantor, mengawasi rumah (babby sitter/pembantu dll) selagi anda di kantor, meningkatkan kinerja staff secara luar biasa drastis, Mengurangi dan mencegah kecurangan dan penipuan mencegah kehilangan barang dan kerugian material, memproteksi asset berharga anda, Bisa tetap memantau jalannya bisnis sambil berlibur bersama keluarga tidak lagi mengorbankan waktu bersama keluarga yang sangat berharga. Kelebihan dan Keunggulan CCTV Antara Lain : 1) CCTV bisa diakses oleh multi user secara bersama-sama pada saat bersamaan via jaringan LAN 2) CCTV bisa dimonitor dari jarak jauh hanya menggunakan line telepon biasa, tanpa perlu koneksi internet apapun 3) CCTV Bisa diakses dari mana saja tanpa batasan jarak, dari luar kota atau dari luar negeri menggunakan akses internet 4) Bisa dimonitor menggunakan PDA / Handphone, laptop maupun PC 5) Dilindungi password protection sehingga yang tidak berhak tidak bisa mengakses 6) Tidak perlu menggunakan banyak layar monitor! Cukup 1 layar monitor untuk melihat sampai dengan 16 titik kamera cctv secara bersamaan 7) CCTV bisa difungsikan sebagai alarm yang akan secara otomatis menghubungi no telp yang sudah ditentukan jika ada hal yang tidak dikehendaki

  5. Perancangan Penangkal Petir

  Pengamanan bangunan bertingkat dari bahaya sambaran petir perlu dilakukan dengan memasang suatu alat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut. Penangkal petir ini harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimal bangunan 2 lantai, terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya.

  6. Perancangan Transportasi Dalam Bangunan

  Sebuah bangunan yang besar atau tinggi memerlukan suatu alat angkut transportasi untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu-lalang di bangunan tersebut. Alat transportasi tersebut mempunyai sifat berdasarkan arah geraknya sebagai alat angkut dalam bentuk arah vertikal berupa elevator, arah horizontal berupa konveyor, arah diagonal berupa eskalator. Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai empat lantai.

  Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

  

Gambar E.4 Bagian- bagian Elevator

7. Perancangan Alat Pembersih Bangunan

  Perancangan alat pembersih bangunan yang diterapkan pada bangunan tinggi, biasanya menggunakan gondola. Sistem gondola digunakan untuk membersihkan debu pada dinding dan kaca bangunan, sehingga warnanya tetap terjaga dan terawat. Mengacu pada standart Working at height Procedure, metode yang umum adalah Rope Acess dan system BMU ( Building Maitenance Units ) atau di Indonesia di sebut Gondola. Jika mengacu pada fungsi Maintenance gedung, maka yang dimaksud dengan BMU atau Gondola adalah alat atau sistem yang di instal di atas atap gedung, berfungsi untuk mengantarkan pekerja Cleaning Service atau Teknisi Gedung yang akan melakukan pekerjaan di sisi luar gedung dalam posisi kaca,dinding gedung atau perbaikan lampu, dinding dan kaca atau konstruksi lainnya yang berada di sisi luar gedung.

  Gambar E.5 Gondola Bangunan

  F. Alokasi Waktu

  2 x 45 menit

  G. Strategi/Metode/Pendekatan Pembelajaran

  Metode :

  1. Ceramah Bervariasi

  2. Tanya Jawab

  3. Diskusi

  4. Penugasan

  5. Presentasi / Pelaporan

H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke – 21 (2x45 Menit)

  Alokasi NO Kegiatan Pembelajaran

  Waktu

  1. Kegiatan Awal 15 menit

  Guru :

  Orientasi :

  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk memulai pembelajaran

  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin 

  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali  kegiatan pembelajaran.

  Apersepsi :

  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan  pengalaman peserta didik

  Mengingatkan kembali materi prasyaratdengan bertanya. 

  Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya  denganpelajaran yang akan dilakukan.

  Motivasi :

  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran  yang akan dipelajari.

  Mengajukan pertanyaan.

  Pemberian Acuan :

  Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada  pertemuan saat itu.

  Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,  indikator,dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

  Pembagian kelompok belajar 

  1. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

  Kegiatan Inti Mengamati :

  Membaca bahan bacaan terkait dengan utilitas pada bangunan  modern

  Mengamati berbagai utilitas pada bangunan modern 

  Menanya :

  Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik  yang berkaitan dengan utilitas bangunan modern

  Mengeksplorasi :

  2. Melakukan pengumpulan data tentang utilitas bangunan modern 

  Mengasosiasi :

  60 menit Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya,

   selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan utilitas bangunan modern

  Mengkomunikasikan :

  Mempresentasikan hasil pengamatan tentang berbagai utilitas  pada bangunan

  3. Kegiatan Akhir 15 menit

  Peserta didik : penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.  Mengagendakan pekerjaan rumah. 

  Mengagendakan materi yang harus mempelajari pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

   Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang elesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian portofolio.

   Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama

I. Sumber/Media Pembelajaran

   Sumber

  :

   Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius.  Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius.  Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana.. Kanisius.  Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius.  Gunawan, Rudy. Ir. 1978 Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius. 

  Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius. 

  Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)

   Dian Ariestadi.2008. Teknik Struktur Bangunan.Jilid1-3.BSE PSMK Depdikbud.

   Media

  :

   Papan Tulis

   Power Point

   Infokus J. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Sikap

  • Penilaian Observasi, Mengamati sikap peserta didik dalam melakukan diskusi yang mencakup kesantunan, percaya diri dan kemampuan bermusyawarah

  b. Pengetahuan

  • Tes Tertulis Uraian atau Pilihan Ganda, Melakukan tes untuk mengetahui pemahaman peserta didik

  

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik: Indikator sikap tanggung jawab, jujur, dan peduli dalam pembelajaran:

  1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran

  2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten

  3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten

  4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten

  Indikator sikap kerjasama dan santun dalam kegiatan .

  a. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dan santun dalam kegiatan .

  b. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dan santun dalam kegiatan tetapi masih belum ajeg/konsisten.

  c. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dan santun dalam kegiatan tetapi masih belum ajeg/konsisten.

  d. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dan santun dalam kegiatan secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

  1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap percaya diri dan disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

  2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap percaya diri dan disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten

  3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap percaya diri dan disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.

  4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap percaya diri dan disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

  Bubuhkan tanda√pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Rekapitulasi Lembar Penilaian Sikap

  

No Butir Soal Kunci Jawaban Skor

  1 Sebutkan macam- Perancangan Plambing dan Sanitasi

   Bangunan Modern macam pekerjaan Perancangan Pengudaraan/penghawaan

   utilitas bangunan  Perancangan Penerangan Perancangan Sistem Komunikasi dan  modern!

  CCTV

  33.3 Perancangan Penangkal Petir

   Perancangan Transportasi Dalam  Bangunan Perancangan Alat Pembersih Bangunan 

   2 Sebutkan dan jelaskan  Hydran Kebakaran, Suatu alat untuk alat – alat pemadam memadamkan kebakaran yang sudah kebakaran! terjadi dengan menggunakan alat baku air. Halon,Sistem pemadam kebakaran yang

   berbentuk tabung gas yang digunakan pada ruangan yang tidak diperbolehkan menggunakan air, seperti pada ruangan yang penuh dengan peralatan – peralatan

  33.3 atau ruang arsip Sprinkler, alat yang berguna untuk  memadamkan api secara otomatis dan alat ini merupakan bagian dari fire sprinkler system yang akan mengeluarkan debit air ketika terdeteksi ada api, atau ketika telah melampaui suhu yang telah ditentukan.

  3. Sebutkan kegunaan mengatur sirkulasi udara yang ada pada suatu

  33.3 dari AC atau Air ruangan atau bangunan Untuk mencapai Conditioner! kenyamanan, kesehatan dann kesegaran hidup.

  Biasanya sistem tata air conditioning ini sangat yang bertingkat bertingkat.Apalagi bangunan dan rumah yang berada pada daerah yang mempunyai iklim tropis ditambahdengan udara yang panas dan sekaligus memiliki tingkat kelembaban tinggi.

  Garut, Mei 2016 Guru Pamong PPL Praktikan

  Enden Lesmanawati, M.Pd Rizky Muhammad Faisal

  NIP. 197105151998012001 NIM 1102067

  Mengetahui,

  Kepala Sekolah SMKN 2 Garut Drs. H. Aban Suryana, M. Si.

  NIP. 19580513 198403 1 005