Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI(Air Susu Ibu) Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara

(1)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Motivasi

1. Pengertian

Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam mencapai tujuan tertentu sangat tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007).

Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Natoatmodjo (2005) menyatakan bahwa motivasi berasal dari bahasa latin yang berarti to move, secara umum pada adanya kekuatan dorongan yang menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam mempelajari motivasi kita akan berhubungan dengan hasrat, keinginan, dorongan dan tujuan.

2. Pembagian Motif

Menurut Notoatmodjo (2003) pembagian motif terbagi atas : a. Berdasarkan atas terbentunya, motif tersebut mencakup :

1) Motif pembawaan, yaitu yang dibawa sejak lahir tanpa dipelajari, misalnya dorongan untuk makan, minum, istirahat dan sebagainya

2) Motif dipelajari, yaitu yang timbul karena dipelajari, seperti dorongan untuk belajar, dorongan mengejar kedudukan dan sebagainya


(2)

b. Pembagian motif menurut penyebabnya, motif tersebut mencakup :

1) Motif intrinsik, yaitu motif yang berfungsi tanpa rangsangan dari luar tetapi sudah dengan sendirinya terdorong untuk berbuat sesuatu.

2) Motif ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu :

a. Motif instrinsik, yaitu motif yang berfungsi tanpa rangsangan dari luar tetapi sudah dengan sendirinya terdorong untuk berbuat sesuatu.

1) Kebutuhan (need)

Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai keinginan dan menimbulkan kebutuhan yang harus dipenuhi. Keinginan atau kebutuhan ini bersifat terus menerus dan selalu meningkat.

Kebutuhan manusia tersebut berjenjang atau bertingkat-tingkat. Tingkatan tersebut menunjukkan urutan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam suatu waktu tertentu.

Motif yang lebih tinggi atau yang bersifat psikologi tidak akan dapat mempengaruhi atau mendorong tindakan seseorang, sebelum kebutuhan dasar terpenuhi.

2) Minat

Minat merupakan rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada satu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu


(3)

didalam diri. Semakin kuat dan dekat dengan hubungan tersebut maka semakin besar minat.

3) Harapan

Harapan timbul karena seseorang dimotivasi untuk mencapai tujuan atau keinginan tertentu. Harapan seseorang seharusnya harapan-harapan yang realistis dan dapat dicapai. Jadi, seseorang dimotivasi oleh adanya harapan dan pencapaian kepada keberhasilan.

Dalam suatu siklus, apabila keberhasilan dan harga diri meningkat, maka menggerakkan seseorang kearah pencapaian tujuan. Jika seseorang cukup nyaman dengan pencapaian yang sudah direncanakan, maka motivasi akan meningkat.

b. Motif ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.

1) Motif (motive) atau dorongan

Dalam diri manusia ada dua motif, yaitu motif primer (motif yang tidak dipelajari) dan motif sekunder (motif yang dipelajari). Motif primer secara alamiah timbul pada setiap manusia secara biolagis. Motif ini mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Misalnya, kebutuhan akan makan, minum, seks dan sebagainya. Sedangakan motif sekunder timbul dari pengalaman dan interaksi dengan orang lain, sehingga disebut dengan motif sosial.

2) Ransangan (incentive)

Agar seseorang bersedia untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan, terkadang perlu diberikan ransangan. Dalam motivasi


(4)

ransangan dibagi menjadi dua, yaitu ransangan positif (memberikan satu imbalan) dan ransangan negatif (memberikan hukuman).

Rangsangan positif adalah memberikan suatu imbalan yang dapat menyenangkan bagi seseorang yang memiliki suatu prestasi. Ransangan ini terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah hadiah, pengakuan atau melibatkan orang tersebut pada kegiatan yang bergengsi. Sedangkan ransangan negatif yaitu imbalan yang tidak menyenangkan berupa hukuman bagi orang yang tidak melakukan atau berbuat seperti apa yang diinginkan.

3) Lingkungan

Individu dan lingkungan terjalin proses interaksi atau saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan dapat memberikan pengaruh dan menimbulkan perubahan pada tingkah laku individu. Hal ini berarti lingkungan dapat memberikan pengaruh yang bersifat mendidik, baik itu pengaruh perubahan tingkah laku yang baik maupun tidak baik. Misalnya media cetak atau elektronik dan tenaga kesehatan sangat berpengaruh terhadap motivasi ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

B. Menyusui

Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi/anak yang optimal sekaligus mempertahankan kesehatan ibu setelah bersalin (Depkes RI, 2002).

Menyusui merupakan aktivitas keluarga. Menyusui merupakan hadiah yang sangat berharga, yang dapat diberikan orang tua pada bayi. Menyusui pada satu


(5)

jam pertama menyelamatkan satu juta jiwa bayi merupakan suatu pernyataan berdasarkan bukti ilmiah yang mengandung pesan moral sangat besar untuk semua orang demi kelangsungan hidup dan kesehatan bayi (Roesli, 2008).

Menurut Presetyono (2009), aktivitas menyusui dapat membentuk ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi, menghadirkan perasaan aman dan tenang, merangsang produksi ASI, serta memperlancar ASI sehingga bayi lebih bisa terpuaskan. Saat menyusui terjalinlah ikatan psikologi antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh dari pemberian susu formula.

Menyusui bukan hanya memberi makan, tetapi juga mendidik. Proses menyusui merupakan interaksi antara ibu dan bayinya. Dengan menyusui, ibu akan merangsang indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, bahkan sensasi raba. Saat menyusui, ibu dianjurkan untuk berbicara kepada bayi dan lebih baik lagi jika ibu menyanyi. Melodi akan merangsang otak kanan dan kata - kata merangsang otak kiri (Roesli, 2008).

C. ASI Eksklusif

1. Pengertian

ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses perkembangan bayi (Prasetyono, 2009).

ASI merupakan makanan bayi yang terbaik, terutama pada bayi yang berumur kurang dari enam bulan. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada enam bulan pertama kehidupannya (Nuraini, 2009).


(6)

ASI merupakan makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu penyerapan nutrisi. ASI sangat baik bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi karena merupakan makanan utama bayi. (Anna, 2010).

ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa tambahan asupan apapun selain ASI. ASI sudah mengandung berbagai asupan makanan yang sangat dibutuhkan tubuh bayi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan lainnya, sehingga bayi sebenarnya tak membutuhkan zat apapun lainnya di luar ASI (Anna, 2010).

Pada tahun 2001, WHO menyatakan bahwa ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan, air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Pemberian ASI eksklusif dapat menghindarkan bayi dari beberapa penyakit berbahaya seperti infeksi, diare, radang otak, radang paru-paru, diabetes dan kanker. Begitu juga dengan kesehatan ibu, dengan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi akan mempercepat pengembalian uterus seperti sebelum melahirkan (involusi uterus) dan banyak lagi (Purwanti, 2004).

Menurut Roesli, ASI Eksklusif atau lebih tepat dikatakan sebagai “pemberian ASI secara eksklusif” saja tanpa tambahan cairan lain seperi susu formula jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan tim (Suherni, 2010).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan yang lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan (Purwanti, 2004).


(7)

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat (Prasetyono, 2009).

2. Manfaat ASI Eksklusif

Ibu yang menginginkan manfaat optimal dari pemberian ASI, harus memahami syarat-syaratnya yaitu, Pemberian ASI harus dilakukan dengan baik sehingga terjadi keberhasilan menyusui. Pemberian ASI yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan bayi (on demand ) dan pemberian ASI harus dilakukan secara eksklusif yaitu sampai enam bulan (Nuraini, 2009)

Menurut Prasetyono 2009, beberapa manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai berikut :

a. ASI memang terbaik untuk bayi manusia, sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk sapi.

b. ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi.

c. Para dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi.

d. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning. Jumlah bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring diberikannya kolostrum yang dapat mengurangi penyakit kuning.

e. ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya. ASI pun selalu dalam keadaan steril dan suhunya juga cocok.

f. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI semakin mendekatkan hubungan ibu dan bayinya.


(8)

g. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya, karena ASI sangat mudah dicerna.

h. Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai kebutuhan bayi.

i. Intelligence Quotient (IQ) pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

Selain bagi bayi, ASI juga bermanfaat bagi ibu yang menyusui bayinya. Berbagai manfaat tersebut adalah sbb :

a. Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat terjadinya involusio uteri dan mengurangi resiko pendarahan.

b. Lemak disekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.

c. Risiko terkena kanker payudara dan rahim pada ibu menyusui lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.

d. Menyusui bayi lebih menghemat waktu karena ibu tidak perlu menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dan sebagainya.

e. ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan.

f. ASI lebih murah karena tidak perlu membeli susu formula dan perlengkapannya.

g. ASI tidak akan basi, karena senantiasa diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara.

Menurut Roesli 2008, manfaat yang dirasakan ibu yang menyusui bayi sebagai berikut :


(9)

a. Mengurangi risiko kanker payudara (ca mamma), kanker indung telur (ca ovarium), dan kanker rahim (ca endometrium).

b. Mengurangi keropos tulang (osteoporosis). c. Metode KB paling aman.

d. Mengurangi risiko diabetes maternal, lebih lama menyusui, risiko terjadinya diabetes lebih rendah.

e. Mengurangi stres dan gelisah.

Menurut Prasetyono 2009, ternyata ASI juga bermanfaat bagi keluarga. Adapun manfaat bagi keluarga adalah sebagai berikut :

a. Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan sedikit biaya guna perawatan kesehatan.

b. Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta gas untuk merebus air, dan peralatan susu lainnya.

c. Jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga.

d. Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.

e. Keluarga tidak perlu repot membawa botol, susu formula, air panas dan sebagainya ketika bepergian.

3. Cara Memberikan ASI Eksklusif

Menurut Suherni 2010, bila ibu dan bayi sehat, ASI harus secepatnya diberikan. ASI yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuningan.

Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Untuk memudahkan pemberian ASI, sebaiknya dilakukan rawat gabung (rooming-in) antara ibu dan bayi baru lahir.


(10)

Sebagai pedoman, hari pertama dan kedua, lama pemberian ASI ialah 5-10 menit pada tiap payudara. Pada hari ketiga dan seterusnya lama pemberian ASI adalah 15-20 menit. Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan ibu yang tenang.

Menurut Sudarti 2010, cara pemberian ASI Eksklusif, yaitu :

a. Anjurkan ibu untuk menyusui tanpa jadwal siang dan malam (paling kurang 8 kali dala 24 jam) setiap kali bayi menginginkan.

b. Bila bayi melepaskan isapannya dari satu payudara, berikan payudara yang lain.

c. Nasehati agar ibu tidak memaksakan bayi untuk menyusu bila bayi tidak mau, tidak melepaskan isapan bayi sebelum bayi selesai menyusu dan tidak memberikan minuman lain selain ASI, atau menggunakan dot atau kompeng. d. Anjurkan ibu hanya memberikan ASI untuk 6 bulan pertama.

e. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar.

f. Susuilah bayi apabila sudah siap menyusu. Tanda bayi telah siap menyusu antara lain mulut terbuka lebar, gerakan mencari puting (rooting reflek), melihat-lihat sekeliling dan bergerak.

g. Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayi sewaktu menyusui 1) Topang seluruh tubuh bayi, jangan hanya kepala dan leher.

2) Kepala dan tubuh bayi lurus sehingga menghadap payudara ibu dan hidung bayi dekat puting susu ibu.

h. Tunjukkan kepada ibu cara meletakkan bayi 1) Menyentuhkan puting pada bibir bayi. 2) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.


(11)

3) Mulut bayi digerakkan ke arah puting ibu sehingga bibir bawah bayi terletak jauh di belakang puting pada areola.

i. Nilai perlekatan bayi pada ibu dan reflek menghisap bayi. Bantu bila ibu membutuhkan terutama ibu muda atau primipara

1) Dagu bayi menyentuh payudara ibu.

2) Mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi melipat keluar.

3) Daerah areola di atas mulut bayi nampak lebih banyak dari pada dibawah mulut bayi dan bayi menghisap dengan pelan kadang-kadang berhenti. j. Bila bayi dapat minum dengan baik, anjurkan ibu menyusui secara eksklusif.


(1)

ASI merupakan makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu penyerapan nutrisi. ASI sangat baik bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi karena merupakan makanan utama bayi. (Anna, 2010).

ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa tambahan asupan apapun selain ASI. ASI sudah mengandung berbagai asupan makanan yang sangat dibutuhkan tubuh bayi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan lainnya, sehingga bayi sebenarnya tak membutuhkan zat apapun lainnya di luar ASI (Anna, 2010).

Pada tahun 2001, WHO menyatakan bahwa ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan, air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Pemberian ASI eksklusif dapat menghindarkan bayi dari beberapa penyakit berbahaya seperti infeksi, diare, radang otak, radang paru-paru, diabetes dan kanker. Begitu juga dengan kesehatan ibu, dengan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi akan mempercepat pengembalian uterus seperti sebelum melahirkan (involusi uterus) dan banyak lagi (Purwanti, 2004).

Menurut Roesli, ASI Eksklusif atau lebih tepat dikatakan sebagai “pemberian ASI secara eksklusif” saja tanpa tambahan cairan lain seperi susu formula jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan tim (Suherni, 2010).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan yang lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan (Purwanti, 2004).


(2)

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat (Prasetyono, 2009).

2. Manfaat ASI Eksklusif

Ibu yang menginginkan manfaat optimal dari pemberian ASI, harus memahami syarat-syaratnya yaitu, Pemberian ASI harus dilakukan dengan baik sehingga terjadi keberhasilan menyusui. Pemberian ASI yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan bayi (on demand ) dan pemberian ASI harus dilakukan secara eksklusif yaitu sampai enam bulan (Nuraini, 2009)

Menurut Prasetyono 2009, beberapa manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai berikut :

a. ASI memang terbaik untuk bayi manusia, sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk sapi.

b. ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi.

c. Para dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi.

d. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning. Jumlah bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring diberikannya kolostrum yang dapat mengurangi penyakit kuning.

e. ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya. ASI pun selalu dalam keadaan steril dan suhunya juga cocok.

f. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI semakin mendekatkan hubungan ibu dan bayinya.


(3)

g. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya, karena ASI sangat mudah dicerna.

h. Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai kebutuhan bayi.

i. Intelligence Quotient (IQ) pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9

poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

Selain bagi bayi, ASI juga bermanfaat bagi ibu yang menyusui bayinya. Berbagai manfaat tersebut adalah sbb :

a. Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat terjadinya involusio uteri dan mengurangi resiko pendarahan.

b. Lemak disekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.

c. Risiko terkena kanker payudara dan rahim pada ibu menyusui lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.

d. Menyusui bayi lebih menghemat waktu karena ibu tidak perlu menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dan sebagainya.

e. ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan.

f. ASI lebih murah karena tidak perlu membeli susu formula dan perlengkapannya.

g. ASI tidak akan basi, karena senantiasa diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara.

Menurut Roesli 2008, manfaat yang dirasakan ibu yang menyusui bayi sebagai berikut :


(4)

a. Mengurangi risiko kanker payudara (ca mamma), kanker indung telur (ca ovarium), dan kanker rahim (ca endometrium).

b. Mengurangi keropos tulang (osteoporosis). c. Metode KB paling aman.

d. Mengurangi risiko diabetes maternal, lebih lama menyusui, risiko terjadinya diabetes lebih rendah.

e. Mengurangi stres dan gelisah.

Menurut Prasetyono 2009, ternyata ASI juga bermanfaat bagi keluarga. Adapun manfaat bagi keluarga adalah sebagai berikut :

a. Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan sedikit biaya guna perawatan kesehatan.

b. Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta gas untuk merebus air, dan peralatan susu lainnya.

c. Jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga.

d. Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.

e. Keluarga tidak perlu repot membawa botol, susu formula, air panas dan sebagainya ketika bepergian.

3. Cara Memberikan ASI Eksklusif

Menurut Suherni 2010, bila ibu dan bayi sehat, ASI harus secepatnya diberikan. ASI yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuningan.

Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Untuk memudahkan pemberian ASI, sebaiknya dilakukan rawat gabung (rooming-in) antara ibu dan bayi baru lahir.


(5)

Sebagai pedoman, hari pertama dan kedua, lama pemberian ASI ialah 5-10 menit pada tiap payudara. Pada hari ketiga dan seterusnya lama pemberian ASI adalah 15-20 menit. Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan ibu yang tenang.

Menurut Sudarti 2010, cara pemberian ASI Eksklusif, yaitu :

a. Anjurkan ibu untuk menyusui tanpa jadwal siang dan malam (paling kurang 8 kali dala 24 jam) setiap kali bayi menginginkan.

b. Bila bayi melepaskan isapannya dari satu payudara, berikan payudara yang lain.

c. Nasehati agar ibu tidak memaksakan bayi untuk menyusu bila bayi tidak mau, tidak melepaskan isapan bayi sebelum bayi selesai menyusu dan tidak memberikan minuman lain selain ASI, atau menggunakan dot atau kompeng. d. Anjurkan ibu hanya memberikan ASI untuk 6 bulan pertama.

e. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar.

f. Susuilah bayi apabila sudah siap menyusu. Tanda bayi telah siap menyusu antara lain mulut terbuka lebar, gerakan mencari puting (rooting reflek), melihat-lihat sekeliling dan bergerak.

g. Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayi sewaktu menyusui 1) Topang seluruh tubuh bayi, jangan hanya kepala dan leher.

2) Kepala dan tubuh bayi lurus sehingga menghadap payudara ibu dan hidung bayi dekat puting susu ibu.

h. Tunjukkan kepada ibu cara meletakkan bayi 1) Menyentuhkan puting pada bibir bayi. 2) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.


(6)

3) Mulut bayi digerakkan ke arah puting ibu sehingga bibir bawah bayi terletak jauh di belakang puting pada areola.

i. Nilai perlekatan bayi pada ibu dan reflek menghisap bayi. Bantu bila ibu membutuhkan terutama ibu muda atau primipara

1) Dagu bayi menyentuh payudara ibu.

2) Mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi melipat keluar.

3) Daerah areola di atas mulut bayi nampak lebih banyak dari pada dibawah mulut bayi dan bayi menghisap dengan pelan kadang-kadang berhenti. j. Bila bayi dapat minum dengan baik, anjurkan ibu menyusui secara eksklusif.


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI(Air Susu Ibu) Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara

26 191 73

Kepatuhan Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Sidodadi Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang

10 100 54

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

0 3 88

Faktor-Faktor Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang.

0 0 1

ANALISIS KUALITATIF FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA DI WILAYAH PUSKESMAS BANGKALAN.

0 0 7

Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Air Susu Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe Kabupaten IMG 20160222 0001

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI(Air Susu Ibu) Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI(Air Susu Ibu) Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI(Air Susu Ibu) Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara

0 0 5