DIVERSIFIKASI MATA PENCAHARIAN PETANI BAWANG MENJADI PENANGKAP IKAN PORA-PORA DI DESA SIMANINDO KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.

(1)

DIVERSIFIKASI MATA PENCAHARIAN PETANI BAWANG MENJADI PENANGKAP IKAN PORA-PORA DI DESA

SIMANINDO KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ENY LESMANA MANURUNG NIM. 3103122013

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

ENY LESMANA MANURUNG. NIM : 3103122013. DIVERSIFIKASI MATA PENCAHARIAN PETANI BAWANG MENJADI PENANGKAP IKAN PORA-PORA DI DESA SIMANINDO KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI , FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014.

Penelitian ini mengenai mata pencaharian yang merupakan ciri dari sistem ekonomi pedesaan dengan mengambil daerah penelitian di Desa Simanindo Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan bagaimana pola mata pencaharian masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada masyarakat pesisir Danau Toba yang mengalami diversifikasi mata pencaharian..

Hasil penelitian menunjukkan bagaimana strategi dalam memenuhi kebutuhan saat menghadapai kendala yang terjadi pada salah satu komoditi tanaman pada sektor pertanian yaitu, tanaman Bawang yang menjadi andalan pertanian di Desa Simanindo.Seiring dengan hal tersebut maka tingkat pendapatan petani juga menurun.Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha mayarakat petani yang menggeluti usaha non sektor pertanian sebagai mata pencaharian sambilan (part time) atau dapat dikatakan sebagai mata pencaharian tambahan. Berbagai masalah yang sering dialami oleh petani tersebut pada umumnya disebabkan oleh kondisi tanah dan cuaca yang tidak cocok untuk pertanian komoditi Bawang.

Dari hasil penelitian menyimpulkan masyarakat memecahkan masalah kehidupan ekonomi melalui kegiatan perekonomian melalui diversifikasi mata pencaharian untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tetap bekerja keras di lahan sendiri dengan mengganti jenis tanaman menjadi jagung,cabe maupun tomat.Bentuk dari pekerjaannya yang sifatnya kondisional, dimana jenis pekerjaan dilakukan berdasarkan kondisi nyata yang sedang dihadapi sesuai potensi alam yang tersedia,selain pemanfaatan sumber alam juga sumber daya manusia yang harus dilakukan terus-menerus sampai pada titik kesejahteraan.


(6)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Diversifikasi Mata Pencaharian Petani Bawang menjadi Penangkap Ikan Pora-pora di Desa Simanindo, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir”.

Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih bagi pihak-pihak yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini . Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Restu MS beserta jajarannya yang telah

memberikan segala kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi sekaligus Dosen Pembimbing

Akademik penulis, Ibu Dra. Puspitawati, M,Si yang telah memberikan masukan, fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Noviy Hasanah M.Hum selaku pembimbing penulis yang telah

membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan nasihat kepada penulis ,memberi motivasi yang luar biasa selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Supsiloani,M.Si dan Ibu Rosramadhana Nasution, M.Si selaku dosen

penguji yang telah memberikan banyak masukan berharga dalam perbaikan penyelesaian skripsi ini.

6. Ayanda T. Manurung dan Ibunda D. Br. Sibagariang yang telah


(7)

iii tidak terhitung baik secara materi dan nonmateri serta selalu mendoakan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

7. Bapak R. Sidauruk Selaku Kepala Desa Simanindo yang telah memberikan

izin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Keluarga dari sahabat saya Wirma Sidauruk, Tulang P.Sidauruk dan

R.Samosir memberikan tempat menginap selama melakukan penelitian serta membantu penulis dalam melakukan pendekatan dengan informan.

9. Saudara saya, Kakak Vina Yanti Manurung, Sabri Manurung dan Yaena

Manurung ,Exaudy Manurung yang selalu mendoakan saya ,memberi semangat dalam pengerjaan skripsi ini

10. Teman-teman sependeritaan terbaik Motu CS, Ketua kami Devita Masni

Munthe,Yunisa Sitorus,Wirma Yuni Sidauruk,Devi Rianti Sinaga ,Sonya Indri Sebayang ,Hizkia Bangun,Boby Rajawali dan Toga Samosir.Terlebih buat teman-teman Pendidikan Antropologi stambuk 2010 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Antropologi is the best dengan slogan “Satu Sama Bersaudara” dan teman satu bimbingan,Toga Samosir dan Silkirisvivo Sinurat terimakasih atas kebersamaan kalian yang selalu memberi dukungan yang terbaik.

11. Abang Stanbuk Antropologi 2009 yang turut membantu saya memberikan

pengalaman kepada penulis bagaimana menulis proposal penelitian hingga skripsi yaitu, Haposan Viktor Situmorang,Alex Panjaitan dan Andi Sinaga yang turut membantu saya dalam penelitian.

12. Semua teman kost Gg Lestari yang pernah menjadi teman di mana saya


(8)

iv Medan, di antaranya Fransiska Simanungkalit dan Eben Pakpahan,Putri Silitonga , Amangboru Kost R.Sinabang dan Namboru B. Situmorang Gg Lestari yang selalu memberikan nasehat, semangat serta menanyakan kapan wisuda sehingga penulis semakin termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

13. Serta semua teman yang tidak saya sebutkan satu persatu, karena kasih dan dorongan dari teman-temanlah saya bisa menjadi pribadi yang percaya diri dan perjuangan saya sampai menulis skripsi ini.

Kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian serta diberikan berkat dan rahmatNya.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi semua pihak.

Medan, 9 Juni 2014 Penulis

NIM : 3103122013 Eny Lesmana Manurung


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………. ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR TABEL……… x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 4

1.3 Pembatasan Masalah………... 5

1.4 Rumusan Masalah……… 5

1.5 Tujuan Penelitian………. 6

1.6 Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka……….. 8

2.2 Kerangka Konsep……….. 10

2.2.1. Diversifikasi Mata Pencaharian ………... 10

2.2.2 Sistem Mata Pencaharian……….………... 10

2.2.3 Petani ………... 12

2.2.4 Bawang Merah………. 12

2.2.5 Ikan Pora-pora……….………... 13

2.2.6 Penangkap Ikan ………... 14


(10)

vi

2.2.8 Awal Keberadaan Ikan Pora-pora di Samosir…………... 15

2.3 Landasan Teori……….. 16

2.3.1 Teori Budaya Ekonomi Rasional ………... 16

2.3.2 Teori Pertukaran Nilai….………. …… 17

2.3.3 Teori Perubahan ……….…………... 18

2.4 Kerangka Berifikir……….………. 20

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………... 20

3.2 Subjek dan Objek Penelitian……….. 20

3.2.1 Subjek Penelitian………..………. 20

3.2.2 Objek Penelitian……….... 21

3.2.2.1Tempat(Place)……… 21

3.2.2.2 Pelaku (Actors)……….. 21

3.2.2.3 Aktivitas……… 22

3.3 Teknik Pengumpulan Data……… 22

3.3.1 Observasi... 22

3.3.2 Wawancara... 23

3.3.3 Dokumentasi... 23

3.4 Teknik Analisis Data……….………. 24

3.4.1 Reduksi Data……… 24

3.4.2 Penyajian Data……….. 24


(11)

vii

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 26

4.1.1 Keadaan Geografis……….. 26

4.1.2 Keadaan Demografis lokasi peneltian……….. 28

4.1.3 Keadaan Penduduk……….. 29

4.1.3.1 Jumlah Penduduk………. 29

4.1.3.2 Suku Bangsa………. 30

4.1.3.3 Bahasa……….. 30

4.1.3.4 Mata Pencaharian………. 30

4.1.3.5 Pendidikan……… 31

4.1.3.6 Sarana dan prasarana……… 31

4.1.3.7 Agama………... 32

4.1.3.7 Sistem Sosial………. 32

4.2 Hasil Penelitian………... 35

4.2.1 Latar Belakang Melakukan Diversifikasi ……...……….. 36

4.2.1.1 Bertani Sebagai Mata Pencaharian... 36

4.2.1.2 Bertani Bawang Merah... 38

4.2.1.3 Kerambah Jaring Apung... 40

4.2.1.4 Berdagang/Martikkar... 41

4.2.2 Strategi Bertahan Hidup Petani Bawang... 43

4.2.3 Etos Kerja Masyarakat... 45

4.3 Usaha Penangkapan Ikan Pora-pora………... 46


(12)

viii

4.5 Hambatan dalam Kehidupan Ekonomi Penangkap Ikan ……... 54

4.6 Makna atas Status dalam Struktur Sosial Masyarakat…...…….. 57

4.7 Pembahasan... 62 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……… . 64

5.2 Saran……… . 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

ix DAFTAR GAMBAR

1. Ikan Pora-pora ………. 13


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem mata pencaharian hidup adalah salah satu dari ketujuh unsur kebudayaan. Berbicara tentang sistem mata pencaharian adalah lebih menekankan bagaimana cara manusia untuk mempertahankan hidupnya. Semua mahkluk hidup (organisma) menghadapi masalah pokok yang sama, yaitu bagaimana mereka mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, tak terkecuali manusia (Haviland, 1988). Dengan kata lain, bagaimana ia mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.Upaya manusia, dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya,baik kelangsungan hidup secara pribadi maupun kolektif juga menuntut pengembangan pola-pola perilaku yang membantunya untuk dapat memanfaatkan lingkungannya (lingkungan a-biotik, biotik maupun sosial)

Manusia ,budaya ,fungsi dan peran kebudayaan berkaitan dengan pola pikir dan pola kehidupan manusia dalam mempertahankan kehidupannya. Dapat kita lihat pada masyarakat suku Batak Toba di Samosir, tepatnya Desa Simanindo Kecamatan Simanindo ,Kabupaten Samosir.Mayoritas Masyarakat Batak Toba terkenal dengan kegigihannya dalam bekerja untuk menentukan kualitas hidupnya. Dalam kultur masyarakat Batak salah satu falsafah atau orientasinya yaitu Hamoraon (memiliki banyak harta) yang melatar belakangi masyarakat ingin meningkatkan kualitas hidupnya, memperbaiki status sosial dan ekonomi di samping harus menghadapi perubahan yang mempengaruhi kebutuhan semakin meningkat (Simanjuntak 2009:142)


(15)

2

Keadaan alam Samosir mendukung sektor pertanian dan perikanan sebagai sistem mata pencaharian masyarakat Samosir, memiliki tanah yang luas,subur yang belum banyak mengalami pembangunan,seperti di Desa Simanindo ,Kecamatan Simanindo Samosir. Tanah pertanian ditanami Bawang Merah, oleh karena itu dulu masyarakatnya terkenal sebagai masyarakat penanam bawang.Gambaran alam di Samosir juga dapat disimak pada lagu yang berjudul Pulo Samosir,alunan nada-nada indah yang menggambarkan bahwa penduduk Samosir sebagian besar “hidup” dari hasil pertanian : Gok disi hassang, nang eme, nang bawang, rarak do pinahan di dolok i (Disana-di Samosir-berlimpah kacang, padi, bawang, bahkan ternak juga berserak) .Kejayaan Pulau Samosir dikatakan sebagai penghasil Bawang Merah atau disebut “Bawang Samosir”.

Lahan warga bagian darat ditanami bawang, dan persawahannya (sekali setahun) ditanami padi. Hanya sekali setahun karena tadah hujan. Setengah tahun sisanya ada yang dikosongkan dan ada juga yang ditanami palawija ketika iklim masih bisa diprediksi. Beberapa tahun belakangan malah sama sekali tak menentu.Serangan hama membuat petani mengeluh karena cuaca yang tidak menentu. September yang diharapkan sudah basah, di Bonapasogit itu hingga akhir Oktober ternyata masih kerontang. Bawang misalnya, pada dasarnya tidak baik dalam tanah yang terlalu basah, ataupun terlalu kering. Hal ini membuat masyarakat memiliki pola pikir membuat usaha tambahan dalam memenuhi kebutuhan hidup,oleh karena itu menjadi kenyataan bahwa dalam sebagian masyarakat desa, keluarga atau rumah tangga melakukan penganekaragaman mata


(16)

3

pencaharian atau melakukan lebih dari satu mata pencaharian apalagi wilayahnya didukung dengan ketersediaan sumber daya alam.

Kabupaten Samosir terkenal dengan Danau Toba yang dimanfaatkan juga sebagai lahan bermata pencaharian yaitu perikanan. Masyarakat yang tinggal di pesisir Danau Toba memanfaatkan Danau Toba sebagai tempat penangkapan ikan, Danau Toba merupakan ekosistem yang memiliki sumber daya akuatik yang memiliki sumberdaya alam yang bermanfaat bagi manusia. Sumber daya alam akuatik adalah sumber daya alam yang ada hubungan dengan air, misalnya air tanah, danau, sungai, air hujan dan air laut.Di antara komponen biotik , ikan merupakan salah satu organisme akuatik yang dicari masyarakat Simanindo sebagai peluang usaha.Salah satu organisme yang sangat berlimpah di perairan Danau Toba adalah Ikan Pora-pora .

Secara historis keberadaan ikan Pora-pora di Danau Toba diawali oleh Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Presiden RI melakukan penaburan benih ikan di Danau Toba terkait dengan suatu kunjungan perhelatan di Parapat pada 6 Juni 2004 lalu(Batak Pos Online.Com).Penaburan benih tersebut ternyata membawa dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat di pesisir Danau Toba khususnya Desa Simanindo, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Menangkap ikan Pora-pora bagi masyarakat merupakan salah satu usaha keanekaragaman mata pencaharian di desa Simanindo. Pemanfaatan Ikan Pora-Pora lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya di Danau Toba ,selain karena ikan Pora-pora sangat pesat berkembang di perairan Danau Toba juga karena gampang ditangkap.


(17)

4

Kembali ke masa atau zaman purba masyarakat yang hidup dipinggir sungai atau danau memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitar mereka. Pada fase manusia mengenal bercocok tanam,maka menangkap ikan sering dilakukan sebagai mata pencaharian tambahan.Sebaliknya masyarakat nelayan yang menangkap ikan sebagai mata pencaharian hidupnya yang utama, mereka juga. Dari fenomena diversifikasi mata pencaharian tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana masyarakat petani memaknai setiap jenis mata pencaharian yang digeluti dalam konteks hubungannya dengan mata pencaharian yang lain.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Sistem mata pencaharian utama masyarakat Desa Simanindo

2. Keanekaragaman mata pencaharian di desa Simanindo

3. Penaburan Ikan Pora-pora mempengaruhi sistem sosial dan ekonomi masyarakat

Desa Simanindo

4. Keuntungan dari Usaha menangkap Ikan Pora-pora di Danau Toba

5. Hubungan sesama Penangkap Ikan Pora-pora di Desa Simanindo dalam

memanfaatkan sumber daya alam diperairan Danau Toba

6. Diversifikasi mata pencaharian dari bertani bawang menjadi penangkap ikan Pora-pora di Desa Simanindo


(18)

5 1.3 Pembatasan Masalah

Danau Toba sebagai perairan yang cukup luas dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas seperti pertanian,perikanan,perhubungan dan pariwisata.Salah satu jenis ikan yang berlimpah di Danau Toba adalah Ikan Pora-pora ,sehingga di perairan Danau Toba memberi peluang usaha bagi masyarakat sekitar khususnya masyarakat Desa Simanindo Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir .Di mana sistem mata pencaharian sekelompok masyarakat menjadikan penangkapan ikan Pora-pora menjadi salah satu sistem mata pencahariannya.Pada penelitian ini berfokus pada masyarakat Desa Simanindo mengalami diversifikasi mata pencaharian dari bertani bawang menjadi penangkap ikan Pora-pora.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang melatarbelakangi masyarakat melakukan diversifikasi mata

pencaharian di desa Simanindo?

2. Apa keuntungan masyarakat Desa Simanindo mencari ikan Pora-pora?

3. Bagaimana pola pembagian waktu diterapkan masyarakat pada mata pencaharian

yang mereka lakukan?

4. Bagaimana diversifikasi mata pencaharian dari bertani bawang menjadi

penangkap Ikan Pora-pora mempengaruhi status sosial dan ekonomi masyarakat? 1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi masyarakat melakukan diversifikasi mata pencaharian


(19)

6

2. Mengetahui pengaruh ikan Pora-pora yang merupakan salah satu organisme yang

berlimpah di perairan Danau Toba terhadap sistem mata pencaharian bagi masyarakat Desa Simanindo Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir

3. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyikapi dan menjalankan kedua

aktivitas tersebut

4. Untuk mengetahui diversifikasi mata pencaharian mempengaruhi status sosial ekonomi masyarakat.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah baik mereka yang terlibat

langsung dalam rangka pembangunan ekonomi desa

2. Dapat berguna bagi semua pihak bagi pemerintah yang terkait untuk

mengembangkan sistem diversifikasi mata pencaharian yang ada di daerah pedesaan

3. Dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat umum dan juga menjadi

sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


(20)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian atau analisis terhadap studi makna terhadap diversifikasi mata pencaharian, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya penduduk di Desa Simanindo melakukan beberapa

pekerjaan seperti: Sektor pertanian, Menangkap ikan dan usaha kerambah dan sebagian masyarakat melakukan Martikkar atau Berdagang.

2. Petani dan masyarakat desa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan

,karena pertanian merupakan mata pencaharian bagi masyarakat .Tanaman Bawang Merah yang menjadi tanaman andalan masyarakat merupakan komoditas yang sangat penting di era masa kejayaan Bawang Samosir mengalami kerusakan, menuntut masyarakat melakukan diversifikasi tanaman juga seperti tanaman palawija lainnya yaitu Jagung,Cabe ,Tomat dan tanaman keras seperti Kopi dan Coklat.

3. Bukti kejayaan Bawang Samosir adalah adalanya Labuhan Bokkung di

Simanindo yang dulunya mengantar hasil pertanian ke Haranggaol sebagai sentra produksi Bawang Sumatera Utara, dan kondisi tanah yang berbukit-bukit juga menjadi salah satu bukti semua lahan di Simanindo dulunya di tanami tanaman Bawang Merah.

4. Lahan merupakan asset produktif yang sangat penting bagi petani ,karena lahan merupakan sarana bagi petani menjalankan mata


(21)

65

pencahariannya.Lahan yang dimiliki masyarakat Simanindo merupakan hasil pewarisan dari orang tua. Pola pikir masyarakat mengolah tanah sendiri dan berusaha bekerja keras di tanahnya sendiri terbukti ketika masyarakat harus menghadapi krisis Bawang Merah di Samosir

5. Salah satu diversifikasi mata pencaharian yang dilakukan masyarakat

Samosir yaitu membuat usaha salah satu jenis ikan fenomenal di Danau Toba yang awalnya di tabur pada tahun 2004, ikan yang mengalami perkembangbiakan cukup pesat,dan kategori mudah di tangkap yaitu Ikan Pora-pora.Usaha penangkapan Ikan Pora-pora dengan cara menggunakan Doton (Jaring ) dan Sulangat, kerambah Jaring yang menggunakan lampu karena Ikan Pora-pora adalah salah satu jenis ikan yang menyukai cahaya.

6. Diversifikasi Pekerjaan menangkap Ikan, atau usaha kerambah yang

dilakukan sebagai strategi pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan ekonomi antara lain, untuk menanggulangi hambatan-hamabatan dalam rangka mengembangkan pertanian, dan untuk mengarahkan dan meningkatkan pendapatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan komsumsi, dan membuat suatu program perbaikan dan pengembangan lembaga perekonomian.


(22)

66

7. Pekerjaan yang dilakukan masyarakat untuk mengisi waktu luang dan

dapat dinilai sebagai pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan ekonominya. Disamping odal turut mempengaruhi dalam menentukan atau memilih pekerjaan, di dukung pula dengan keterampilan-keterampilan yang mereka miliki. Juga karna adanya hubungan kekerabatan, hubungan kepentingan dan perasaan sebagai saudara untuk mengikut sertakan bekerja pada setiap kegiatan yang ada.

8. Dengan beberapa pekerjaan yang dilakukan dapat meningkatkatkan

kesejahteraan secara relatif dicapai sebagaimana yang telah diperoleh pada masyarakat di Desa Simanindo, dapat mempertahankan pendapatan untuk mempertahan kan keberlangsungan hidup.


(23)

67 5.2 Saran

Adanya permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hingga sekarang ini tetap mewarnai kehidupan mereka. Sehingga dengan melalui suatu pendekatan studi yang menyoroti masalah-masalah ekonomi pedesaan dan bagaimna usahanya untuk menanggapi secara efektif atau pemecahan masalah yang digunakan perlu dikembangkan. Memilih atau melakukan beberapa pekerjaan diusahakan agar masyarakat mampu mengupayakan pengembangan yang harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki dan potensi alam yang tersedia.

1. Sebaiknya masyarakat di motivasi diberi penyuluhan dari pemerintah

untuk melakukan wirausaha pengolahan ikan Pora-pora baik sejenis ikan basah atau kering, supaya pemasaran lebih mudah.

2. Sebaiknya pemerintah mengendalikan penangkapan berlebih (over fishing)

telah terjadi di berbagai wilayah perikanan tangkap dunia, termasuk di perairan Danau Toba. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan tangkap, mengendalikan perikanan tangkap dan mengembangkan perikanan budidaya.

3. Bagi dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi diharapkan dapat

merubah pola pikir mahasiswanya dengan lebih meningkatkan jiwa

kewirausahaan, dengan menambah mata kuliah kewirausahaan.

Menciptakan dunia usaha baru, yang tentunya dapat menciptakan lapangan usaha sendiri maupun orang lain.


(1)

5 1.3 Pembatasan Masalah

Danau Toba sebagai perairan yang cukup luas dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas seperti pertanian,perikanan,perhubungan dan pariwisata.Salah satu jenis ikan yang berlimpah di Danau Toba adalah Ikan Pora-pora ,sehingga di perairan Danau Toba memberi peluang usaha bagi masyarakat sekitar khususnya masyarakat Desa Simanindo Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir .Di mana sistem mata pencaharian sekelompok masyarakat menjadikan penangkapan ikan Pora-pora menjadi salah satu sistem mata pencahariannya.Pada penelitian ini berfokus pada masyarakat Desa Simanindo mengalami diversifikasi mata pencaharian dari bertani bawang menjadi penangkap ikan Pora-pora.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang melatarbelakangi masyarakat melakukan diversifikasi mata

pencaharian di desa Simanindo?

2. Apa keuntungan masyarakat Desa Simanindo mencari ikan Pora-pora?

3. Bagaimana pola pembagian waktu diterapkan masyarakat pada mata pencaharian yang mereka lakukan?

4. Bagaimana diversifikasi mata pencaharian dari bertani bawang menjadi

penangkap Ikan Pora-pora mempengaruhi status sosial dan ekonomi masyarakat? 1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi masyarakat melakukan diversifikasi mata pencaharian


(2)

2. Mengetahui pengaruh ikan Pora-pora yang merupakan salah satu organisme yang berlimpah di perairan Danau Toba terhadap sistem mata pencaharian bagi masyarakat Desa Simanindo Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir

3. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyikapi dan menjalankan kedua

aktivitas tersebut

4. Untuk mengetahui diversifikasi mata pencaharian mempengaruhi status sosial ekonomi masyarakat.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah baik mereka yang terlibat

langsung dalam rangka pembangunan ekonomi desa

2. Dapat berguna bagi semua pihak bagi pemerintah yang terkait untuk

mengembangkan sistem diversifikasi mata pencaharian yang ada di daerah pedesaan

3. Dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat umum dan juga menjadi

sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


(3)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian atau analisis terhadap studi makna terhadap diversifikasi mata pencaharian, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya penduduk di Desa Simanindo melakukan beberapa

pekerjaan seperti: Sektor pertanian, Menangkap ikan dan usaha kerambah dan sebagian masyarakat melakukan Martikkar atau Berdagang.

2. Petani dan masyarakat desa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan ,karena pertanian merupakan mata pencaharian bagi masyarakat .Tanaman Bawang Merah yang menjadi tanaman andalan masyarakat merupakan komoditas yang sangat penting di era masa kejayaan Bawang Samosir mengalami kerusakan, menuntut masyarakat melakukan diversifikasi tanaman juga seperti tanaman palawija lainnya yaitu Jagung,Cabe ,Tomat dan tanaman keras seperti Kopi dan Coklat.

3. Bukti kejayaan Bawang Samosir adalah adalanya Labuhan Bokkung di

Simanindo yang dulunya mengantar hasil pertanian ke Haranggaol sebagai sentra produksi Bawang Sumatera Utara, dan kondisi tanah yang berbukit-bukit juga menjadi salah satu bukti semua lahan di Simanindo dulunya di tanami tanaman Bawang Merah.

4. Lahan merupakan asset produktif yang sangat penting bagi petani ,karena lahan merupakan sarana bagi petani menjalankan mata


(4)

pencahariannya.Lahan yang dimiliki masyarakat Simanindo merupakan hasil pewarisan dari orang tua. Pola pikir masyarakat mengolah tanah sendiri dan berusaha bekerja keras di tanahnya sendiri terbukti ketika masyarakat harus menghadapi krisis Bawang Merah di Samosir

5. Salah satu diversifikasi mata pencaharian yang dilakukan masyarakat Samosir yaitu membuat usaha salah satu jenis ikan fenomenal di Danau Toba yang awalnya di tabur pada tahun 2004, ikan yang mengalami perkembangbiakan cukup pesat,dan kategori mudah di tangkap yaitu Ikan Pora-pora.Usaha penangkapan Ikan Pora-pora dengan cara menggunakan Doton (Jaring ) dan Sulangat, kerambah Jaring yang menggunakan lampu karena Ikan Pora-pora adalah salah satu jenis ikan yang menyukai cahaya.

6. Diversifikasi Pekerjaan menangkap Ikan, atau usaha kerambah yang

dilakukan sebagai strategi pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan ekonomi antara lain, untuk menanggulangi hambatan-hamabatan dalam rangka mengembangkan pertanian, dan untuk mengarahkan dan meningkatkan pendapatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan komsumsi, dan membuat suatu program perbaikan dan pengembangan lembaga perekonomian.


(5)

66

7. Pekerjaan yang dilakukan masyarakat untuk mengisi waktu luang dan

dapat dinilai sebagai pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan ekonominya. Disamping odal turut mempengaruhi dalam menentukan atau memilih pekerjaan, di dukung pula dengan keterampilan-keterampilan yang mereka miliki. Juga karna adanya hubungan kekerabatan, hubungan kepentingan dan perasaan sebagai saudara untuk mengikut sertakan bekerja pada setiap kegiatan yang ada.

8. Dengan beberapa pekerjaan yang dilakukan dapat meningkatkatkan

kesejahteraan secara relatif dicapai sebagaimana yang telah diperoleh pada masyarakat di Desa Simanindo, dapat mempertahankan pendapatan untuk mempertahan kan keberlangsungan hidup.


(6)

5.2 Saran

Adanya permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hingga sekarang ini tetap mewarnai kehidupan mereka. Sehingga dengan melalui suatu pendekatan studi yang menyoroti masalah-masalah ekonomi pedesaan dan bagaimna usahanya untuk menanggapi secara efektif atau pemecahan masalah yang digunakan perlu dikembangkan. Memilih atau melakukan beberapa pekerjaan diusahakan agar masyarakat mampu mengupayakan pengembangan yang harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki dan potensi alam yang tersedia.

1. Sebaiknya masyarakat di motivasi diberi penyuluhan dari pemerintah

untuk melakukan wirausaha pengolahan ikan Pora-pora baik sejenis ikan basah atau kering, supaya pemasaran lebih mudah.

2. Sebaiknya pemerintah mengendalikan penangkapan berlebih (over fishing) telah terjadi di berbagai wilayah perikanan tangkap dunia, termasuk di perairan Danau Toba. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan tangkap, mengendalikan perikanan tangkap dan mengembangkan perikanan budidaya.

3. Bagi dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi diharapkan dapat

merubah pola pikir mahasiswanya dengan lebih meningkatkan jiwa

kewirausahaan, dengan menambah mata kuliah kewirausahaan.

Menciptakan dunia usaha baru, yang tentunya dapat menciptakan lapangan usaha sendiri maupun orang lain.