Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Pekanbaru)

  Enni Savitri Good Corporate Governance

  Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Pekanbaru) Enni Savitri JAM

  Fakultas Ekonomi Universitas Riau Disetujui, Agustus 20 16 Direvisi, Agustus 20 16 Diterima, Juni 20 16 14, 3

  Abstract: This study aimed to analyze the ability of Good Corporate Governance Moderat- ing TheEffect of Audit Management to managerial performance, analyze Good Corporate Governance moderating the effectof internal control to managerial performance. The popu- lation of this studyis all of managerial from 20 banking companiesin Pekanbaru amounted 60 people. The respondents are the Chairman of the Audit Committee, Head of the company’s internal control system and Head of Operations. In this study, sampling was done by the distribution of questionnaires that distributed to the entire managerial banks in Pekanbaru.

  The type of data in this study is primary data. Analysis tool used Moderate Regression Analysis (MRA). The results showed that Good Corporate Governance able to moderate the effectof management audit to managerial performance of banking in Pekanbaru. Good cor- porate governance able to moderate the effect of the internal control to managerial perfor- mance of banks in Pekanbaru.

  Keywords: audit management, good corporate governance, and managerial performance Abstrak: tujuan penelitian ini menganalisa kemampuan Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial, menganalisa Good memoderasi pengaruh pengendalian intern terhadap kinerja manajerial.

  Corporate Governance Populasi penelitian ini yaitu seluruh manajerial dari 20 perusahaan perbankan di Pekanbaru yang berjumlah 60 orang. Responden adalah Ketua Komite Audit, Kepala Sistem pengendalian intern perusahaan dan Kepala Operasional. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan cara pembagian kuisioner yang disebarkan kepada seluruh manajerial perbankan di Pekanbaru. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer. Alat analisa yang digunakan adalah Moderat Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini adalah: 1) Good Corporate mampu memoderasi pengaruh audit manajemen terhadap kinerja manajerial

  Governance perbankan di Pekanbaru. 2) Good corporate governance mampu memoderasi pengaruh pengendalian interen terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru.

  Kata Kunci: audit manajemen, good corporate governance, dan kinerja manajerial Jurnal Aplikasi Manajemen ( JAM) Vol 14 N o 3, 20 16 Terindek s dalam

  Prinsip-prinsip pengelolaan Hal tersebut telah menjadi fenomena baru dalam

  Google Scholar

  perusahaan yang baik (good tata kelola korporasi pasca krisis tahun 1997 (Apriyana,

  corporate governance ), yaitu: 2008:6) bagi pihak ketiga yang berhubungan dengan Enni Savitri, Fakultas Ekono- Alamat Korespondensi: transparansi, pengungkapan, perusahaan, sehingga dapat terlindungi hak dan mi Universitas Riau, DOI: kemandirian, akuntabilitas, kewajibannya, maka melalui pengelolaan perusahaan jam23026332.14.3.13 http: //dx.doi.org/10.18202/ pertanggungjawaban, keadilan yang baik (good corporate governance), sejatinya (Apriyana, 2008:9).

  Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial

  Di Indonesia penerapan dan pengungkapan pengendalian internal pada perusahaan perbankan merupakan pengungkapan wajib (mandatory

  Governance

  Berdasarkan hasil laporan Good Corporate

  nance , pengendalian internal dan pengungkapan informasi.

  Industri perbankan adalah industri yang berbasis kepercayaan. Untuk meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder lainnya bank harus me- ningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya, di antaranya melalui penerapan corporate gover-

  ) yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/2009 yang merupakan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 5/ 8/2003 pasal 2 ayat (2) huruf d dan pasal 13 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yang dijabarkan lebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia nomor 5/22/DPNP tahun 2003 perihal pedoman standar sistem pengendalian intern bagi bank umum, sehingga perusahaan perbankan wajib menerapkan pengendalian internal dalam kegiatan operasinya dan mengungkapkan pengendalian internal secara menyeluruh.

  disclosure

  Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan (Bayangkara, 2008:2). Audit ma najemen adala h pengkajian (review) atas setia p bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut (Bayangkara, 2008:3). Sistem pengendalian intern pada dasarnya merupakan struk- tur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

  tidak hanya diserahkan semata-mata kepada iktikad baik Direksi dan Komisaris (Apriyana, 2008:8), maka suatu perusahaan harus memberikan insentif yang memadai bagi komisaris dan direksi untuk mencapai tujuan perusahaan demi kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya (Apriyana, 2008:9).

  jemen kinerja yang baik dan dipatuhi untuk dikerjakan bersama yang meliputi perancanaan kinerja, pelak- sanaan dan evaluasi kinerja yang berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan.

  mance contract ). Adanya suatu proses siklus mana-

  Manajemen kinerja yang baik menuju organisasi berkinerja tinggi harus memiliki suatu indikator kinerja kunci (key performance indicator) yang terstruktur secara kualitatif, serta jelas batas waktu untuk men- capainya. Semua ukuran kinerja biasanya dituangkan dalam bentuk kesepakatan antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai kontrak kerja (perfor-

  Perhatian terhadap bagaimana menciptakan kinerja manajerial perusahaan yang unggul telah menjadi isu yang menarik bagi para peneliti dan prak- tisi dari tahun ke tahun. Pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan yang baik minimal memiliki kinerja yang baik pula dan juga dapat memberikan solusi pemecahan masalah yang mungkin dihadapi kedepannya.

  akan sangat membantu dalam pemulihan perekonomian suatu negara (Rini, 2013:5). Untuk mewujudkan strategi perusahaan yang baik salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah audit manajemen.

  rate governance

  Pelaksanaan good corporate governancepada sebagian besar perusahaan di Indonesia merupakan awal dari perubahan budaya kerja perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan perlu menyusun pedoman pengelolaan yang baik dan terstruktur. Kinerja keuangan yang baik akan berakibat pula pada perumusan perencanaan strategi perusahaan yang baik, yang akhirnya menghasilkan program kerja yang baik dan berimbas pada keuntungan atau laba perusahaan. Dengan dilaksanakannyagood corpo-

  PT Bank Riau Kepri Tahun 2012 pada Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk telah

  Enni Savitri

  G ood Corp orate

  corporate governance terhadap kinerja manajerial.

  (MRA), yang diguna- kan untuk menentukan pengaruh interaksi antara audit manajemen dan good corporate governance terha- dap kinerja manajerial, pengendalian intern dan good

  Moderat Regression Analysis

  Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan

  Populasi penelitian ini yaitu 20 perusahaan perbankan di Pekanbaru. Sedangkan yang dijadikan responden dari setiap perusahaan perbankan adalah Ketua Komite Audit, Kepala Sistem Pengendalian Intern dan Kepala Operasional. Sehingga sampel penelitian ini berjumlah 60 orang.

  METODE

  Mana jerial

  Mana jemen Kinerja

  G overna nce Audit

  Pengendalian Inter na l

  menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank tepat waktu, mampu bekerja secara independen,memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkupaudit yang ditetapkan. Penerapan audit manajemen yang telah disampaikan Kantor Akuntan Publik Eka Masni, Bustamam & rekan mendapat opini “Wajar Tanpa Syarat”. Pada tahun 2013 bahwa penerapan audit manajemen yang telah disampaikan Kantor Akuntan Publik Abdi Ichjar, BAP & Rekan mendapat opini “Wajar Tanpa Pengecualian”, dan pada tahun 2014 bahwa penerapan audit manajemen yang telah disampaikan Kantor Akuntan Publik Tjahjo, Machdjud Modopuro & rekan tanggal 02 maret 2015 mendapat opini “wajar tanpa pengeculian”.

  H2 : Good Corporate Governance memoderasi pengaruh pengendalian intern terhadap kinerja manajerial

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah H1 : Good Corporate Governance memoderasi pengaruh Audit manajemen terhadap kinerja manajerial

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk menganalisa good corporate governance mampu memoderasi pengaruh audit manajemen terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru, 2) Untuk menganalisa good corporate governance mampu memoderasi pengaruh pengendalian intern terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru.

  mampu memoderasi penga- ruh pengendalian intern terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru.

  corporate governance

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah good corporate governance mampu me- moderasi pengaruh audit manajemen terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru, 2) Apakah good

  Selanjutnya per April 2015 lalu, kinerja perbankan di Riau mengalami pertumbuhan di hampir semua aspek. Kecuali perbankan syariah.Pemimpin Bank Indonesia perwakilan Riau, Mahdi memastikan per- tumbuhan kinerja perbankan di Riau membaik. Pertumbuhan kinerja didominasi oleh perbankan umum.Sementara, tambahnya, kinerja perbankan syariah di Pekanbaru justru berbanding terbalik dengan perbankan umum. Karena kinerja perbankan syariah mengalami penurunan. Penyebab lain penu- runan kinerja bank syariah, karena tidak adanya perluasan jaringan dan tidak banyak produk-produk baru yang disediakan bank syariah (metrotvnews.com, 2015/06/18).

  dalam kegiatan operasional Bank. Namun se- cara keseluruhan penerapan GCG di Bank Riau Kepri perlu mendapat perhatian yang serius dari manajemen Bank.

  nance

  Selanjutnya dari hasil self assessment pelaksa- naan good corporate governanceyang dilakukan Bank Riau Kepri pada tahun 2012 secara keseluruhan penerapan GCG pada Bank Riau termasuk kedalam predikat “baik”. Hasil self assessment yang dilakukan Bank Riau Kepri pada tahun 2013 secara umum penerapan GCG pada Bank Riau termasuk kedalam predikat “cukup baik” dan pada tahun 2014 penerapan GCG pada Bank Riau termasuk kedalam predikat “cukup baik”. Hal ini tercermin dari telah dipenuhinya beberapa prinsip-prinsip good corporate gover-

  Sesuai dengan model penelitian, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan persamaan regresi sebagai berikut:

  Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial

  60-2 = 58 (lihat tabel r dengan df 58) = 0,254. Dan diketahui nilai r hitung

  8 2 (X2)

  10

  10 3 (X3)

  10

  10 4 (Y)

  10

  10 Nilai r tabel diperoleh dengan persamaan N-2 =

  

  Variabel Jumlah Item Valid Item 1 (X1)

  0,254. Artinya seluruh item- item variabel dinyatakan valid. Butir-butir instrumen dianggap valid apabila koefisien korelasi (r hitung) > r tabel/r kritis (0,254).

  Uji Reliabilitas

  Reliabilitas menurut Sekaran dalam Sarjo (2011: 35) adalah mengukur sejauh mana alat ukur dapat dipercaya yang bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item pernyataan di dalam kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha> 0,60. Jika nilai

  Cronbach’s Alpha < 0,60 maka nilai reliabilitas kurang baik. (Sarjono dan Julianita, 2011:35).

  Nilai reliabilitas dalam uji ini adalah pada kolom

  Reliabilitiy Statistics

  (Cronbach’s Alpha). Dan diketahui nilai reliabilitas keempat variabel berada diatas angka 0,60. Artinya adalah bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini reliable atau dapat dipercaya. Nilai alpha cronbach’s untuk audit mana- jemen adalah 0.754, pengendalian intern 0.720, dan kinerja manajerial 0.754.

  8

  Tabel 2. Validitas Item Sumber: Data Olahan, 2016

  a. Hipotesis Pertama Diuji dengan persamaan regresi: Y = a 1 + b 1 X 1 + b 4 X 3 +b 5 X 1 X 3 +

  å = Standar error

   1

  b. Hipotesis Kedua Diuji dengan persamaan regresi: Y = a 2 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 6 X 2 X 3 +

   2 Jika variabel X3 merupakan variabel moderating, maka koefisien b5 dan b6 harussignifikan pada  (tingkat signifikansi yang ditentukan).

  Keterangan: Y = Kinerja Manajerial

  X 1 = Audit Manajemen

  X 2 = Pengendalian Intern

  X 3 = Good Corporate Governance a = Konstanta b( 1 , 2,3,4,5,6) = Koefisien Regresi

  X 1 X 3 = perkalian antara audit manajemen dengan good cor- porate governance yang menggambarkan pengaruh variabel moderating GCG terhadap kinerja manajerial.

  rata-rata variabel X1 sebesar 32,65 dengan nilai minimum 24 dan nilai maksimum 40. Sedangkan nilai rata-rata variabel X2 sebesar 37,6667 dengan nilai minimum 26 dan nilai maksimum 47. Nilai rata-rata variabel X3 sebesar 37,6 dengan nilai minimum 24 dan nilai maksimum 47.Sedangkan nilai rata-rata variabel Y sebesar 39,5 dengan nilai minimum 30 dan nilai maksimum 48.

  X 2 X 3 = perkalian antara pengendalian intern dengan good corporate governance yang menggambarkan pengaruh variabel moderating GCG terhadap kinerja manajerial.

  HASIL Analisis Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Validitas

  Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) dan nilainya dapat dilihat pada hasil pengolahan menggunakan program SPSS pada tabel item-total statistic di kolom

  corrected item-total correlation

  . Suatu pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai r hitung yang merupakan nilai corrected item-total correlation lebih besar dari r tabel.

  Tabel 1. Hasil statistik Deskriptif Sumber: Data Olahan, 2016

  N Min Max Mean Std. Deviation X1 60 24.00 40.00 32.6500 4.30146 X2 60 26.00 47.00 37.6667 4.65293 X3 60 24.00 47.00 37.6000 5.27289 Y 60 30.00 48.00 39.5000 4.58258 Valid N (listwise)

60 Dari hasil uji statistic deskriptif, didapatkan nilai

  Enni Savitri

  Y 0,754 0,60 Reliable Gambar 1. Normal Probability Plot

  Uji Autokorelasi

  Nilai VIF untuk variabel audit manajemen1,074 (<5), variabel pengendalian intern sebesar MRA (<5), variabel good corporate governance1,200 (<5), sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut bebas dari multikolinearitas.

  VIF Keterangan (X1) 0,931 1,074 Bebas (X2) 0,833 1,200 Bebas

  Variabel Tolerance

  Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Data Olahan, 2016

  Berdasarkan grafik normal probability plot, menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal

  Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Var Alpha Konsta Ket X1 0,762 0,60 Reliable X2 0,720 0,60 Reliable

  Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa nilai reliabilitas setiap variabel lebih besar dari keten- tuan yaitu > 0,60. Hal ini berarti bahwa pernyataan untuk seluruh item pernyataan reliable atau dapat dipercaya.

  VIF < 5 maka dianggap tidak terdapat multikolinea- ritas (Ghozali, 2011:33).

  Bila toleransi kecil, berarti menunjukkan nilai VIF akan besar, untuk itu jika VIF > 5 terdapat multikoli- nearitas dengan variable lainnya. Sebaliknya jika nilai

  Multikolinearitas menyatakan bahwa hubungan antar sesama variable independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Ghozali (2011:33) menyatakan bahwa deteksi adanya multikolinearitas dibagi menjadi dua yaitu: (a) besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF sekitar angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1, serta (b) besaran korelasi antar variable indepen- den. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinea- ritas adalah koefisien korelasi antar variabel inde- penden haruslah lemah (dibawah 0,5).

  Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas

  Pengujian normalitas datapenelitian adalah untuk menguji apakahdalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Model regresi yang baikadalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Normalitas distribusi pada penelitian ini dapat dilihat darinormal probability plot. Jika datamenyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsinormalitas (Ghozali, 2005). Pada penelitian ini hasil uji normalitas menun- jukkan bahwa data menyebarmelalui dan mendekati garis diagonal sehingga dikatakan data berdistribusi normal. dan mengikuti arah garis diagonal. Dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

  Uji Normalitas

  Menurut (Ghozali, 2011:45), Autokorelasi adalah korelasi antara residual time series pada waktu yang berbeda. Autokorelasi ini terjadi apabila ada korelasi antara anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Autokorelasi digunakan untuk menguji sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangggu.

  ) sebagai berikut:

  good corporate governance ) dengan variabel terikat (kinerja manajerial).

  governance

  Selanjutnya dapat dijelaskan hasil pengujian hipotesis dari masing-masing variabel bebas (audit manajemen, pengendalian intern, good corporate

  = 60 –3 – 1: 0,05/ 2 = 56 : 0,025 = 1,671 keterangan: n : jumlah sampel k : jumlah variabel bebas 1 : konstan

  ,725 1,723 ,090 X1 ,405 ,117 ,443 3,451 ,001 X2 ,435 ,137 ,400 3,177 ,002 X3 ,532 ,151 ,322 3,532 ,001 a. Dependent Variable: Y Diketahui nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 % (2-tailed) dengan persamaan berikut: t tabel = n – k – 1: alpha/ 2

  1

  Model Unstandardize d Coefficients Standar dized Coeffici ents T Sig. B Std. Error Beta

  Bebas autokorelasi Gambar 2. Scatterplot UJI heteroskedastisitas Tabel 6. Uji Parsial (Uji t) Coefficients a

  Durbin- Watson Kriteria Keterangan 1,767 Antara -2 sampai +2

  Tabel 5. Hasil Uji Durbin Watson Sumber: Data Olahan, 2016

  b. Jika t hitung < t tabel , maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan (pengaruh nyata) antara variabel bebas (audit manajemen, pengendalian intern,

  Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial

  corporate governance ) dengan variabel terikat (kinerja manajerial).

  (audit manajemen, pengendalian intern, good

  Uji t dilakukan untuk melihat apakah dari setiap variabel independent secara parsial berpengaruh nyata terhadap kinerja manajerial. Uji t ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel ,maka terdapat pengaruh yang signifikan (pengaruh nyata) antara variabel bebas

  Hasil Uji Regresi dan Uji Hipotesis

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Artinya model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

  Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat scatter plot dari hasil pengolahan data dari paket statistik dalam komputer yaitu dengan melihat pola scatter plot jika membentuk pola tertentu, maka terdapat heterokedastisitas. Dan jika titik-titiknya menyebar maka tidak terdapat heterokedastisitas.

  Heterokedastisitas diartikan sebagai tidak sama- nya varian bagi variabel independen yang diuji dalam setting yang berbeda. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika varian dari residual suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas (Ghozali, 2011:49). Suatu model penelitian yang baik tidak terdapat heterokedastisitas, dikatakan bila terjadi heterokedastisitas maka model dikatakan kurang efisien.

  Uji Heterokedastisitas

  Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh angka D-W sebesar 1,767 (antara -2 sampai +2). Ini berarti model regresi yang digunakan bebas dari autokorelasi.

  • 1,249
Dari hasil uji regresi tersebut di atas maka dapat konstanta sebesar 0,756 menyatakan bahwa jika variabel bebas dianggap konstan, maka kinerja manajerial 0,756. koefisien regresi untuk variabel

  1 (Constant) ,756 3,537 ,001 H2 Diteri ma Ln_Pengendalian

  Diter ima Ln_Audit Manajemen

  In tern ,237 1,073 ,288 Ln_MRA [X2.X3] ,284 2,680 ,010

  Untuk menguji signifikansi dari variabel inde- penden, jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, dan jika t hitung < t tabel maka Ho diterima. Dari hasil di atas dapat diperoleh t hitung 2,680 t tabel 1.671 dan signifikan 0,010 < 0.05 yang berarti Ho ditolak. Sehingga pada peneli- tian ini interaksi variabel pengendalian intern dan good

  ce berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

  X2X3 yaitu sebesar 0,284. Koefisien regresi yang bernilai positif tersebut menunjukkan bahwa interaksi pengendalian intern dan good corporate governan-

  Enni Savitri

  Tabel 8. Uji MRA Pengendalian Intern terhadap hubungan antara Good Corporate Governance dan Kinerja Manajerial Coefficients a

  Tabel 7. Uji MRA Audit Manajemen terhadap hubungan antara Good Corporate Governance dan Kinerja Manajerial Coefficients a

  Variabel Koefis ien T Sig. Kete rang an 1 (Constant) ,890 4,391 ,000 H1

  a. Dependent Variable: Ln_Kinerja Manajerial Variabel Koefisie n t Sig. Ketera ngan

  Pengaruh pengendalian intern terhadap hubungan antara good corporate governance dan kinerja manajerial

  Pengaruh audit manajemen terhadap hubungan antara good corporate governance dan kinerja manajerial corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial.

  berpengaruh terhadap kinerja manajerial perbankan Pekanbaru.

  nance

  3. Good corporate governance (X3). Diketahui t hitung (3,532) > t tabel (1,671) dan Sig. (0,001) < 0,05. Artinya variabel Good Corporate Gover-

  2. Pengendalian intern (X2). Diketahui t hitung (3,177) > t tabel (1,671) dan Sig. (0,002) < 0,05. Artinya variabel pengendalian intern berpengaruh terha- dap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru.

  1. Audit Manajemen (X1). Diketahui t hitung (3,451)> t tabel (1,671) dan Sig.(0,001) < 0,05. Artinya variabel audit manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru.

  • ,042 -,255 ,799 Ln_MRA [X1 .X3] ,412 4,941 ,000

a. Dependent Variable: Ln_Kinerja Manajerial

  corporate governance di perbankan akan memper-

  kuat audit manajemen dan kinerja perusahaan Terlihat dari indikator yang menjadi alat ukur audit manajemen yaitu baik atau buruknya temuan-temuan yang

  perngaruh audit manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial perbankan di Pekanbaru. Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa semakin baik audit manajemen perusahaan, maka kinerja manaje- rial perbankan akan meningkat. Diterapkannya good

  PEMBAHASAN Good Corporate governance bisa memoderasi

  corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial.

  Dari hasil uji regresi tersebut di atas maka dapat konstanta sebesar 0,890 menyatakan bahwa jika variabel bebas dianggap konstan, maka kinerja mana- jerial 0,890. koefisien regresi untuk variabel X1X3 yaitu sebesar 0,412. Koefisien regresi yang bernilai positif tersebut menunjukkan bahwa interaksi audit manajemen dan good corporate governance berpe- ngaruh positif terhadap kinerja manajerial.

  Untuk menguji signifikansi dari variabel inde- penden, jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, dan jika t hitung < t tabel maka Ho diterima. Dari hasil di atas dapat diperoleh t hitung 4,941 t tabel 1.671 dan signifikan 0,000 < 0.05 yang berarti Ho ditolak. Sehingga pada peneli- tian ini interaksi variabel audit manajemen dan good

  Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial

  diperoleh auditor harus didiskusikan terlebih dahulu dengan manajerial dan manajerial berwenang pada temuan-temuan auditor, dengan demikian laporan audit dapat selalu tepat waktu dan kinerja manajerial akan meningkat.

  Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Soedarsa 2014) yang menyatakan bahwa audit manajemen sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

  Good Corporate Governance bisa memoderasi

  pengaruh Pengendalian intern terhadap kinerja mana- jerial. Semakin baik pelaksanaan pengendalian intern maka semakin baik pula kinerja manjerial. Berhasil- nya pengendalian intern itu sendiri tidak lepas dari lima elemen-elemen yakni pengendalian yang meliputi lingkungan pengendalian, peniliaian resiko, prosedur pengendalian, pemantauan serta informasi dan komu- nikasi perlu ditingkatkan pula dan dievaluasi apakah sudah berjalan dengan baik. Adanya penerapan Good

  Saran kepada peneliti yang akan datang untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan inovasi pada variabel independen atau komponen dari variabel kinerja manajerial. Untuk objek penelitian diusahakan lebih luas cakupannya, maka jawaban akan lebih beragam dan hasil semakin akurat.

  Kepada anggota komite audit, anggota SPI dan operasional, sebaiknya pengetahuan anggota terha- dap penerapan good corporate governance agar dapat lebih dipertingkatkan lagi, sehingga hasil dan manfaat dapat benar-benar dirasakan oleh perusa- haan perbankan.

  Saran

DAFTAR RUJUKAN

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Good

  Corporate Governance bisa memperkuat audit

  KESIMPULANDAN SARAN Kesimpulan

  Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriyanto (2013) yang menyata- kan bahwa pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian lain juga menyatakan bahwa pengendalian intern secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial (Pratolo, 2006).

  pengendalian intern dan manajemen telah mampu melakukan ini dengan baik, maka meningkatkan kinerja manajerial.

  Corporate Governance di perbankan meningkatkan

  Anita, K. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang teradapat di Bursa Efek Indone- sia Tahun 2011 , Jurnal, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

  Andriyanto. 2013. Pengaruh Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Gov- ernance terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada PT. BRI Cabang Jember, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember, Jember.

  Amin, W.T. 2007. Audit Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta. Apriyana, H. 2008, Analisis Yuridis Terhadap Prinsip-

  Prinsip Pengelolaan Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Tesis, Universitas Sebelar Maret, Surakarta.

  Arafat, W. 2008, How to Implement GCG (Good Coprpo- rate Governance) Effectively , Jakarta: Skyrocketing. Bambang, D. 2005. Corporate Governance dan Kinerja:

  Analisis Pengaruh Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap Kinerja , Jurnal, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bayangkara, IBK, 2008, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi , Jakarta: Salemba Empat. Ferdiana, Norma, 2013, Pengaruh Good Corporate Gov- ernance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan di BEI , Jurnal, Unika Widya Mandala, Surabaya.

  manajemen dan kinerja manajerial perbankan karena temuan-temuan yang di peroleh auditor didiskusikan dengan pihak yang bersangkutan, laporan audit selalu tepat waktu, manajerial berwenang pada temuan auditor dan auditor memenuhi kode etik yang telah di tetapkan.Untuk menciptakan pengendalian intern yang efektif maka elemen-elemen pengendalian yang meliputi lingkungan pengendalian, peniliaian resiko, prosedur pengendalian, pemantauan serta informasi dan komunikasi perlu ditingkatkan sehingga memberikan jaminan kepada manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasinya.

  Enni Savitri Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS . Semarang: BP Universitas Diponegoro. Karlen, S. 2007. Good Corporate Governance pada Bank:

  Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris dalam Melaksanakannya . Jakarta: PT Hikayat Dunia.

  Nuning, H. 2012. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran di Daerah (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun) , Jurnal, Universitas Brawijaya, Malang.

  Prasetyono. 2007. Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah dengan Pendekatan Balanced Scorecard berda- sarkan Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (Survei Pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur) , Jurnal, Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Trunojoyo, Madura.

  Rivai, V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori Ke Praktik . Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  Rini, M. 2013, Pengaruh Audit Manajemen dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai

  Variabel Intervening (Studi Pada PT Jamsostek Divisi Regional VI Jawa Timur), Jurnal, Ekonomi Nasional, Surakarta. Soedarsa. 2014. Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya

  Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Gramedia Asri Media Bandar Lampung) , Jurnal, Universitas Bandar Lampung. Sujana, E. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern,

  Pengelolaan Keuangan Daerah dan Komitmen Organisasi Terhadap Penerapan Good Governance (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan), Jurnal, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Suprayitno, G., et al. 2007. Komitmen Menegakkan Good Corporate Governance . Jakarta: IICG. Sutedi, A. 2011. Good Corporate Governance,  Edisi

  Pertama. Jakarta: Sinar Grafika. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance: Pada

  Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya . Bandung: Alfabeta.