Pengetahuan Dan Perilaku Dokter Gigi Terhadap Tindakan Pencabutan Gigi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Kecamatan Medan Selayang Periode Januari-Februari 2014
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Rizky Annisa Amris Lubis Tempat/Tanggal Lahir : Medan/17 April 1992 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Setia Budi Pasar II Komp.
Taman Harapan Indah C-18 Medan Orangtua Ibu : Roswita Dewi, S.Pd Ayah : Drs. Nasril Amris Lubis, S.H., M.Hum
Riwayat Pendidikan 1. 1996 – 1998 : TK Yayasan Pendidikan Harapan, Medan 2. 1998 – 2004 : SD Yayasan Pendidikan Harapan, Medan 3. 2004 – 2007 : SMP Yayasan Pendidikan Harapan, Medan 4. 2007 – 2010 : SMAN 1 Medan 5. 2010 – 2014 : S-1 Fakultas Kedokteran Gigi USU, Medan 6. 2014 – 2015 : Kepaniteraan Klinik FKG USU, Medan
LAMPIRAN 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL Nomor : Tanggal :
PENGETAHUAN DAN PERILAKU DOKTER GIGI TERHADAP
TINDAKAN PENCABUTAN GIGI PADA PENDERITA DIABETESMELITUS DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG
PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2014
PETUNJUK PENGISIAN :1. Pengisian kuesioner dilakukan oleh dokter gigi yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi yang membuka praktik di Kecamatan Medan Selayang.
2. Jawablah setiap pertanyaan yang tersedia dengan melingkari jawaban yang dianggap benar.
3. Semua pertanyaan harus dijawab.
4. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban.
5. Bila ada pertanyaan yang kurang mengerti silahkan ditanyakan kepada peneliti.
PENGETAHUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus?
a. Keadaan peninggian kadar kreatinin yang menunjukkan penurunan laju filtrasi glomerulus.
b. Keadaan peninggian kadar glukosa darah yang kronik yang menghasilkan defisiensi insulin.
c. Simptom klinis yang kompleks dimana terjadinya penyempitan pembuluh darah koroner.
2. Terdapat berapa jenis klasifikasi Diabetes Mellitus?
a. 2 jenis
b. 3 jenis
c. 4 jenis
3. Apa penyebab terjadinya Insulin-dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)? a. Defisiensi insulin karena adanya penghancuran autoimun- mediasi pada sel beta pankreas yang memproduksi insulin.
b. Kerusakan pada sekresi insulin yang terganggu, kerusakan pada reseptor insulin, dan kerusakan pada penyerapan glukosa pada hati yang berkontribusi terhadap intoleransi insulin.
c. Adanya derajat intoleran glukosa dengan onset atau pertama kali dikenali pada masa kehamilan.
4. Apa penyebab terjadinya Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus?
a. Defisiensi insulin karena adanya penghancuran autoimun- mediasi pada sel beta pankreas yang memproduksi insulin.
b. Kerusakan pada sekresi insulin yang terganggu, kerusakan pada reseptor insulin, dan kerusakan pada penyerapan glukosa pada hati yang berkontribusi terhadap intoleransi insulin.
c. Adanya derajat intoleran glukosa dengan onset atau pertama kali dikenali pada masa kehamilan.
5. Apakah tanda-tanda Diabetes Mellitus yang biasanya muncul? a. Sesak napas, tekanan darah meninggi, dan mudah lelah.
b. Mual, muntah, sulit tidur, dan kram otot.
c. Poliuria, polidipsia, dan polifagia.
6. Apa sajakah komplikasi oral Diabetes Mellitus di rongga mulut? a. Penyakit periodontal, xerostomia, lichen planus, dan BMS.
b. Gingivitis, osteomyelitis, stomatitis, dan halitosis.
c. Glossitis, leukoplakia, kehilangan gigi, dan karsinoma verukosa.
7. Kapankah waktu terbaik untuk melakukan pencabutan gigi pada pasien dengan Diabetes Mellitus? a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Malam hari
8. Pada kondisi apa suatu prosedur pencabutan gigi harus dihindari pada pasien Diabetes Mellitus? a. Pasien sudah makan dan meminum obat antidiabetes
b. Memiliki kadar gula darah > 70 mg/dL atau < 150 mg/dL
c. Memiliki kadar gula darah < 70 mg/dL atau > 150 mg/dL
9. Prosedur pencabutan gigi harus dihindari apabila kadar gula darah Sudah menjadi rendah. Kapankah saat itu terjadi? a. Pada pagi dan siang hari
b. Pada siang dan malam hari c. Pada pagi dan malam hari
10. Bagaimanakah hubungan antara Diabetes Mellitus dengan proses penyembuhan luka dan infeksi? a. Pasien dengan diabetes terkontrol akan mengalami penyembuhan lebih cepat dan cenderung tidak mengalami infeksi sehingga memerlukan pemberian profilaksis antibiotik
b. Pasien dengan diabetes tidak terkontrol akan mengalami penyembuhan lebih lambat dan cenderung mengalami infeksi sehingga memerlukan pemberian profilaksis antibiotik
c. Pasien dengan diabetes tidak terkontrol akan mengalami penyembuhan lebih lambat dan tidak mengalami infeksi sehingga tidak memerlukan pemberian profilaksis antibiotik
11. Apakah jenis anestesi lokal yang dapat diberikan pada pasien Diabetes Mellitus? a. Adrenalin
b. Noradrenalin
c. Tergantung sediaan yang ada di praktek dokter gigi
12. Obat-obat apakah yang harus dihindari untuk diberikan pada pasien Diabetes Mellitus? a. Analgesik dosis rendah dan sedatif
b. Obat antidepresan
c. Kortikosteroid dan aspirin
13. Apakah suplai yang harus ada di praktek dokter gigi dalam menangani pasien Diabetes Mellitus? a. Analgesik dan anestesi
b. Obat-obatan anti-depresan dan insulin c. Larutan glukosa dan larutan salin
14. Keadaan darurat apa yang mungkin terjadi pada pasien Diabetes Mellitus? a. Poliuria, polidipsia, dan polifagia
b. Syok insulin dan ketoasidosis
c. Glikogenolisis
15. Pada saat kapankah hipoglikemia muncul pada pasien Diabetes Mellitus? a. Pada saat gula darah pasien < 55 mg/100 mL
b. Pada saat gula darah pasien = 55 mg/100 mL
c. Pada saat gula darah pasien > 55 mg/100 mL
16. Bagaimanakah sebaiknya diet yang harus disarankan dokter gigi pada pasien penderita diabetes mellitus setelah melakukan pencabutan gigi? a. Diet diubah sebelum pencabutan gigi
b. Diet diubah setelah pencabutan gigi
c. Diet tidak diubah sebelum dan sesudah pencabutan gigi PERILAKU
1. Apakah Anda menanyakan riwayat medis pasien ketika pasien akan melakukan pencabutan gigi? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Apakah Anda merawat kondisi patologis sistemik yang diderita oleh pasien terlebih dahulu sebelum melakukan pencabutan gigi? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah Anda melakukan penaksiran risiko operatif pada pasien yang menderita Diabetes Mellitus terhadap komplikasi jangka pendek dan jangka panjang?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Apakah Anda melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah terakhir pada pasien Diabetes Mellitus sebelum melakukan pencabutan gigi? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Apakah Anda melakukan pencabutan gigi terhadap pasien Diabetes Mellitus pada siang hari? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6. Apakah Anda melakukan profilaksis antibiotik setiap kali akan melakukan pencabutan gigi pada pasien Diabetes Mellitus? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
7. Apakah Anda menggunakan obat anestesi yang mengandung adrenalin
ketika akan melakukan pencabutan gigi pada pasien Diabetes Mellitus?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
8. Apakah Anda melakukan pencabutan gigi pada pagi hari terhadap pasien Diabetes Mellitus? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
9. Apakah Anda memberikan profilaksis antibiotik pada pasien Diabetes Mellitus terkontrol? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
10. Apakah Anda memberikan obat-obatan yang mengandung kortikosteroid pada pasien Diabetes Mellitus setelah pencabutan gigi? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
11. Apakah Anda menunda pencabutan gigi jika kadar gula darah pasien rendah atau tidak terkontrol? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
12. Apakah Anda memberikan larutan salin atau glukosa pada pasien
Diabetes Mellitus saat pasien tersebut mengalami syok insulin pada saat pencabutan gigi berlangsung? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
13. Apakah Anda menyarankan perubahan diet pada pasien setelah pencabutan gigi dilakukan? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
14. Apakah Anda melakukan tes skrining terhadap pasien Diabetes Mellitus sebelum melakukan pencabutan gigi? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
15. Apakah Anda melakukan pencabutan gigi ketika pasien sedang dalam keadaan flu? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
16. Apakah Anda melakukan profilaksis antibiotik pada pasien Diabetes Mellitus terkontrol? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
LAMPIRAN 3 Frequency Table
Definisi DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu 58 100.0 100.0 100.0
Patofisiologi DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
36
62.1
62.1
62.1 Tidaktahu
22
37.9 37.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
Klasifikasi DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
35
60.3
60.3
60.3 Tidaktahu
23
39.7 39.7 100.0 Total 58 100.0 100.0
TandadanGejala DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu 58 100.0 100.0 100.0
Komplikasi Oral Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
52
89.7
89.7
89.7 Tidaktahu
6
10.3 10.3 100.0 Total 58 100.0 100.0
WaktuPencabutan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
49
84.5
84.5
84.5 Tidaktahu
9
15.5 15.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
Diet
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
28
48.3
48.3
48.3 Tidaktahu
30
51.7 51.7 100.0 Total 58 100.0 100.0
Infeksi
Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tahu
47
81.0
81.0
81.0 Tidaktahu
11
19.0 19.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
PemberianAnestesiLokal Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tahu 58 100.0 100.0 100.0
KGD SaatPencabutan
15
74.1 Tidaktahu
74.1
74.1
43
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
Suplai yang HarusDimiliki
6.9 6.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
4
93.1 Tidaktahu
93.1
93.1
54
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
19.0 19.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
PemberianObat
19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tahu
39
67.2
67.2
67.2 Tidaktahu
32.8 32.8 100.0 Total 58 100.0 100.0
11
Penyembuhan Luka
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
47
81.0
81.0
81.0 Tidaktahu
25.9 25.9 100.0
Suplai yang HarusDimiliki
Frequency Table Menanyakanriwayatmedis
1
98.3 TidakPernah
29.3
29.3
17
69.0 Kadang-kadang
69.0
69.0
40
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
Merawatkondisipatologispasien
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu 58 100.0 100.0 100.0
19.0 19.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
11
81.0 Tidaktahu
81.0
81.0
47
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
KeadaanDarurat DM
25.9 25.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
15
74.1 Tidaktahu
74.1
74.1
43
1.7 1.7 100.0 Total 58 100.0 100.0
Memperkirakanrisikooperatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
48
82.8
82.8
82.8 Kadang-kadang
10
17.2 17.2 100.0 Total 58 100.0 100.0
Memeriksa KGD sebelumpencabutan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
34
58.6
58.6
58.6 Kadang-kadang
24
41.4 41.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Mencabutgigipadasianghari
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
3
5.2
5.2
5.2 Kadang-kadang
52
89.7
89.7
94.8 TidakPernah
3
5.2 5.2 100.0 Total 58 100.0 100.0
Memberikanprofilaksisantibiotikpadasetiappasien DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
21
36.2
36.2
36.2 Kadang-kadang
34
58.6
58.6
94.8 TidakPernah
3
5.2 5.2 100.0 Total 58 100.0 100.0
Memberikananestesi yang mengandung adrenalin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
1
1.7
1.7
1.7 Kadang-kadang
4
6.9
6.9
8.6 TidakPernah
53
91.4 91.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Pemberianobat yang mengandungkortikosteroid
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang
5
8.6
8.6
8.6 TidakPernah
53
91.4 91.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Menundapencabutanjika KGD rendah / tidakterkontrol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tahu
57
98.3
98.3
98.3 Tidak
1
1.7 1.7 100.0 pernah Total 58 100.0 100.0
Memberikanlarutansalin / glukosajika KGD padakeadaandarurat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
18
31.0
31.0
31.0 Kadang-kadang
21
36.2
36.2
67.2 TidakPernah
19
32.8 32.8 100.0 Total 58 100.0 100.0
Menyarankanperubahan diet sebelum / sesudahpencabutan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
22
37.9
37.9
37.9 Kadang-kadang
12
20.7
20.7
58.6 TidakPernah
24
41.4 41.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Melakukantesskriningsebelumpencabutan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
17
29.3
29.3
29.3 Kadang-kadang
26
44.8
44.8
74.1 TidakPernah
15
25.9 25.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
Melakukanpencabutanjikapasiensedangsakit
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang
4
6.9
6.9
6.9 TidakPernah
54
93.1 93.1 100.0 Total 58 100.0 100.0
Mencabutgigipadapagihari
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
7
12.1
12.1
12.1 Kadang-kadang
49
84.5
84.5
96.6 TidakPernah
2
3.4 3.4 100.0
Mencabutgigipadapagihari
58
53.4
72.4 TidakPernah
16
27.6 27.6 100.0 Total 58 100.0 100.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pengetahuan perilaku N
58 Normal Parameters
31
a,,b
Mean
12.69
39.55 Std. Deviation 1.789 2.597 Most Extreme Differences Absolute .172 .155
Positive .098 .099 Negative -.172 -.155
Kolmogorov-Smirnov Z 1.312 1.178 Asymp. Sig. (2-tailed) .064 .124 a. Test distribution is Normal.
53.4
19.0 Kadang-kadang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
84.5
7
12.1
12.1
12.1 Kadang-kadang
49
84.5
96.6 TidakPernah
19.0
2
3.4 3.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Memberikanprofilaksisantibiotikpada DM terkontrol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Selalu
11
19.0
b. Calculated from data.
- Sig. (2-tailed) .001 N
- 1
Percent Valid Baik
2
96.6 Kurang
36.2
36.2
21
60.3 Cukup
60.3
60.3
35
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Correlations Descriptive Statistics
Frequency Table pengetahuan
58 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
58
Sig. (2-tailed) .001 N
58 Perilaku Pearson Correlation .430
58
58 Correlations pengetahuan perilaku pengetahuan Pearson Correlation 1 .430
58 Perilaku 39.55 2.597
Mean Std. Deviation N pengetahuan 12.69 1.789
3.4 3.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Perilaku
Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik
50
86.2
86.2
86.2 Cukup
8
13.8 13.8 100.0 Total 58 100.0 100.0
Crosstabs pengetahuan * PerilakuCrosstabulation
Perilaku Baik Cukup Total pengetahuan Baik Count
33
2
35 % within pengetahuan 94.3% 5.7% 100.0% % of Total 56.9% 3.4% 60.3%
Cukup Count
17
4
21 % within pengetahuan 81.0% 19.0% 100.0% % of Total 29.3% 6.9% 36.2%
Kurang Count
2
2 % within pengetahuan .0% 100.0% 100.0% % of Total .0% 3.4% 3.4%
Total Count
50
8
58 % within pengetahuan 86.2% 13.8% 100.0% % of Total 86.2% 13.8% 100.0%