Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Pengunjung Wisata Brastagi kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Industri pariwisata adalah industri yang paling pesat perkembangannya di

Dunia pada saat ini. Hal ini dapat kita lihat dari semakin meningkatnya jumlah
wisatawan yang bepergian ke luar negerinya untuk berwisata. Hal ini ditunjang oleh
semakin baiknya kesejahteraan masyarakat di berbagai belahan Dunia dan
bertambahnya waktu luang, stabilitas politik, kampanye turisme dari Negara-Negara.
Sehingga kebutuhan untuk rekreasi dan bersenang-senang semakin tinggi.
Pada tahun 2011 yang lalu, jumlah kunjungan wisatawan internasional
tumbuh 4,4%, dari 939 juta orang di tahun 2010 menjadi 980 juta orang di tahun
2011 (UNWTO, 2012).

Industri pariwisata Dunia tumbuh 6,6% di tahun 2011

dimana untuk Asia Pasifik tumbuh 12,8 %. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 1.1.
berikut ini ;

Tabel 1.1. Pertumbuhan Industri Pariwisata Dunia 2010.
Negara
Dunia
Eropah
Asia dan pasifik
America
Africa
Timur Tengah
Sumber : UNWTO, 2012

2010
6,6%
3,2%
12,8%
6,4%
7,8%
14,8%

Proyeksi 2011
4 – 4,5%

5-6%
5-6%
4-5%
-2 to 1 %
-10 to -5%

Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan Internasional paling tinggi di Dunia
adalah Timur Tengah yaitu sebesar 14,8% diikuti Asia Pasifik yaitu sebesar 12,8%

Universitas Sumatera Utara

dan Afrika sebesar 7,8%. Pertumbuhan pariwisata yang sangat besar di Timur Tengah
disebabkan di Timur Tengah adalah pusat wisata religius dimana tempat suci tiga
agama besar Dunia yaitu Islam, Kristen dan Yahudi ada disana. Tiap tahun menyedot
jumlah kunjungan wisatawan yang luar biasa besar, untuk berziarah atau naik haji.
Sedangkan Asia Pasifik adalah wilayah yang menduduki posisi kedua dalam
pertumbuhan kunjungan wisatawan Dunia disebabkan wilayah ini banyak
menawarkan wisata alam, wisata relijius, wisata sejarah dan wisata budaya yang
sangat memikat. Keindahan Bali adalah yang terindah diDunia. Kemudian ombak
terbesar untuk wisata surfing ada di Bali dan Pulau Nias. Keindahan pantai Pattaya

dan Maladewa. Untuk wisata religius, candi Borobudur adalah candi Budha terbesar
di Dunia, setelah itu ada Angkor Wat di Kamboja dan patung Budha terbesar di
Thailand. Wisata sejarah berupa tempat-tempat nostalgia bagi para keluarga korban
Perang Dunia II yang sisanya masih banyak tersebar di Asia Pasifik.
Sedangkan Indonesia salah satu Negara yang berada di kawasan Asia Pasifik
adalah Negara yang kaya akan sumberdaya alamnya yang terdiri atas Flora dan Fauna
dan kekayaan budaya yang tidak ternilai. Selain itu Indonesia merupakan Negara
dengan suku bangsa yang terbanyak di Dunia yaitu terdapat lebih dari 740 suku
bangsa/ etnis yang menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induknya.
Indonesia memiliki terumbu karang (coral reef) terkaya di Dunia . memiliki species
ikan hiu terbanyak di Dunia dan Indonesia memiliki biodiversity anggrek yang
terbesar di Dunia yaitu sekitar 6 ribu jenis anggrek.

Universitas Sumatera Utara

Dari data pemeringkatan daya saing kepariwisataan Dunia versi World
Economic Forum (WEF) dalam rentang waktu selama tiga tahun 2008-2010, posisi
Indonesia mengalami pergerakan menanjak. Di tahun 2008 Indonesia berada di posisi
ke 80. Kemudian di tahun 2009 sempat turun satu tingkat ke posisi ke 81, untuk
kemudian naik lagi melompat ke posisi ke


74 di tahun 2010 yang lalu.

Bila dibandingkan Negara-Negara lain di kawasan Asia Tenggara, peringkat tersebut
menempati posisi ketiga setelah Singapura (10) dan Malaysia (35). Posisi ke -74
Indonesia masih lebih baik dibandingkan Vietnam (80) dan Filipina (94). Yang
menempati urutan pertama adalah Swiss (1) dan Amerika Serikat di urutan enam (6)
dalam

catatan

World

Economic

Forum

(WEF)

di


tahun

2010.

Ada 14 poin penilaian dalam pemeringkatan WEF tersebut. Masing-masing, yakni
kebijakan dan peraturan; sumberdaya budaya; sumberdaya alam; daya tarik
kepariwisataan; sumberdaya manusia; daya saing harga; infrastruktur ICT
(information and communications technology); infrastruktur pariwisata; infrastruktur
transportasi darat; infrastruktur transportasi udara; prioritas kepariwisataan; kesehatan
dan kebersihan; keamanan dan keselamatan; dan keberlanjutan lingkungan.

Dari sisi Makro Ekonomi, perkembangan pariwisata di Indonesia terus
mengalami kemajuan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yag
terus membaik, dengan rata-rata tumbuh sebesar 6% pertahunnya. Dengan semakin
meningkatnya kesejahteraan masyarakat maka industri pariwisata semakin meningkat

Universitas Sumatera Utara

pula. Kontribusinya terhadap PDB Nasional terus mengalami kenaikan. Hal ini dapat

kita lihat pada tabel 1.2. dibawah ini.
Tabel 1.2. Perkembangan PDB Pariwisata Nasional Indonesia dan Kontribusinya
Terhadap PDB Nasional periode 2005 – 2010

Tahun
2005
2006
2007
2008
2009*
2010**

PDB Nasional
(Milyar
Rupiah)
2.774,28
3.339,22
3.949,32
4.954,03
5.603,87

6.422,91

PDB Pariwisata
Jumlah (Rp.
Kontribusi
Triliun)
(%)
101,69
3,67
118,67
3,55
134,86
3,41
153,17
3,09
173,20
3,09
196,17
3,05


Perkembangan
PDB
Pariwisata (%)
16,69
13,64
13,57
13,07
13,26

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 (diolah)
* Angka sementara
** Angka sangat sementara

Pada Tabel 1.2 terlihat rata-rata kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB
nasional selama periode 2005 – 2010 adalah sebesar 3 %. Dan besaran kontribusi
tersebut terus mengalami penurunan setiap tahunnya walaupun penurunan tersebut
relatif sangat kecil. Tetapi secara absolut, sektor pariwisata terus mengalami kenaikan
rata-rata 13 persen setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata
adalah sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa datang, dengan
tujuan untuk meraup devisa yang sebesar-besarnya agar memberikan kontribusi yang

besar terhadap Produk Nasional Bruto (PDB).

Hal ini disebabkan persaingan yang ketat dalam industri pariwisata, baik yang
di kawasan ASEAN maupun Asia Pasifik dan bahkan Dunia.

semakin majunya

Universitas Sumatera Utara

industri pariwisata Negara-Negara pesaing Indonesia seperti Malaysia, Singapura dan
Thailand bahkan Vietnam dalam merebut wisatawan mancaNegara untuk berkunjung
ke Negaranya.

Gambar 1.1. Jumlah kunjungan wisatawan ke Negara-Negara ASEAN 2008- 2011
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2007 (diolah)
Dari gambar diatas terlihat bahwa industri pariwisata Indonesia adalah
peringkat keempat saat ini di ASEAN. Hal ini disebabkan pusat pertumbuhan saat ini
adalah Asia. Pertumbuhan ini sebaiknya didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, di antaranya konektivitas, airlines, airport, dan kemudahan memperoleh
visa. Sementara itu, Amerika mengalami penurunan jumlah wisawatan dikarenakan

sistemnya yang dinilai terlalu ketat dan cenderung mempersulit wisatawan. Baru-baru
ini Presiden Obama mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika akan memperbaiki
sistem pelayananan untuk wisatawan.

Universitas Sumatera Utara

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengakui bahwa pariwisata adalah
sektor yang tahan terhadap krisis. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan NegaraNegara Asia termasuk Indonesia, sektor ini menopang kebutuhan ekonomi Negaranya
di tengah pergolakan ekonomi global saat ini. Hal serupa juga terjadi di Spanyol,
Yunani dan Amerika, pertumbuhan sektor pariwisata Negara-Negara tersebut
mencapai 9%, 15% dan 5%.

Gambar. 1.2. Jumlah Kunjungan Wisatawan MancaNegara Bulanan ke Indonesia
Tahun 2010-2011.

Sumber : Kementrian Pariwisata & Industri Kreatif Indonesia, 2012.

Jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia terus mengalami kenaikan yang
signifikan. Tahun 2010 jumlah wisatawan mancaNegara yang datang ke Indonesia
berjumlah 7.002.994 orang, mengalami kenaikan sebesar 10,74% dari tahun

sebelumnya. Dengan penerimaan devisa sebesar 7,6 Milyar dollar AS yang
mengalami kenaikan sebesar 20,7% dibanding tahun sebelumnya. (Kementrian
Pariwisata & Industri Kreatif Indonesia, 2012).
Para pakar berpendapat bahwa industri pariwisata Dunia memiliki prospek
yang sangat cerah di masa yang akan datang. Dan boleh jadi pada suatu saat industri
Universitas Sumatera Utara

ini akan menjadi industri terbesar melampaui industri minyak dan gas bumi
serta industri lainnya. Menurut data dan perkiraan World Tourism International
selama tahun 2011 tercatat sejumlah 980.000.000 juta kunjungan wisatawan
internasional.
Menurut Situmorang (2003), hal tersebut memperkuat analisis selama ini, bahwa
pariwisata akan terus berkembang di seluruh Dunia sejalan dengan peningkatan taraf
hidup masyarakat di berbagai wilayah Dunia. Begitupun daerah Sumatera Utara
dengan pertumbuhan mencapai 6,3% di tahun 2011 sangat potensial sebagai motor
penggerak pariwisata tanah air. Ada beberapa destinasi wisata di Sumut yang dapat
diandalkan untuk menjaring wisatawan diantaranya Brastagi, Parapat, Kota Medan,
Sungai Asahan, Kota Sibolga dan Pulau Nias. Brastagi mengandalkan pemandangan
alamnya dan pemandian air panasnya. Kota Parapat dengan danau tobanya, danau
terbesar di Dunia. Sungai Asahan dengan arung jeramnya yang konon adalah arung
jeram nomer tiga terbaik di Dunia (travel.kompas.com). Kota Sibolga dengan Pulau
Mursala. Dan Pulau Nias dengan ombaknya yang tinggi dan olahraga selancar di
Pantai Sorake, Nias Selatan.

Begitupun konstribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Sumatera Utara terus
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.3. PDRB Sumut Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
dan Kontribusi Masing Masing Sektor 2008-2010 (Milyar Rupiah)
No.

Lapangan

2008

%

2009

%

2010

%

Usaha
1.

Pertanian

48.871,56

22,8

54.431,19

23,0

63.181,84

22,89

2.

Pertambangan

2.980,89

1,39

3.229,57

1,37

3.789,75

1,37

dan penggalian
3.

Industri

51.640,68

24,1

55.050,58

23,2

63.293,45

22,9

4.

Listrik, gas dan

2.073,31

0,97

2.324,64

0,98

2.609,89

0,95

air.
5.

Bangunan

12.762,99

5,97

14.901,55

6,30

17.519,79

6,35

6.

Perdagangan,

41.281,12

19,3

44.941,66

19,01

52.384,32

19,0

18.568,82

8,6

21.040,75

8,9

24.907,45

9,0

14.409,71

6,7

15.728,68

6,6

18.203,83

6,6

21.342,41

9,9

24.704,99

10,4

29.809,88

10,8

hotel dan
restauran.
7.

Pengangkutan
dan komunikasi

8.

Keuangan,
asuransi, usaha
persewaan
bangunan &
tanah.

9.

Jasa
kemasyarakatan,
sosial

&

perorangan
Total

213.931,70

236.353,62 100,00 275.700,21 100,00

Sumber : BPS Sumut, 2011
Dari tabel PDRB Sumut tahun 2010 diatas dapat kita lihat bahwa kontribusi
sektor pariwisata terhadap PDRB Sumut menempati posisi ketiga yaitu perdagangan,
hotel dan restauran sebesar 19,0%, posisi pertama adalah sektor industri sebesar
22,90% dan di posisi kedua adalah sektor pertanian sebesar 22,89%.

Berarti

Universitas Sumatera Utara

kontribusi sektor pariwisata cukup signifikan terhadap Produk Domestik Bruto
(PDRB) provinsi Sumatera Utara.
Sebagai daerah yang berada disekitar Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung
serta Danau Toba, Kabupaten Karo menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata di
Propinsi Sumatera Utara.

Pada tahun 2009 jumlah wisatawan yang datang ke

Kabupaten Karo mencapai 501.048 orang yang terdiri dari 54.109 orang wisatawan
mancaNegara dan 446.939 orang wisatawan domestik. (Dinas Pariwisata Kab. Karo,
2012). Sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 8,01% menjadi
541.219 orang yang terdiri dari 52.346 wisatawan asing dan 488.873 wisatawan
domestik.
Tabel 1.4. Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kab. Karo Tahun 2007-2011
Tahun

Wisatawan

Total

Domestik

Asing

2007

405.313

44.687

450.000

2008

434.658

45.342

480.000

2009

446.939

54.109

501.048

2010

488.873

52.346

541.219

2011

496.752

53.471

550.223

Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karo, 2011
Salah satu tujuan wisata di Kabupaten Karo yang sangat terkenal adalah
Brastagi. Setiap musim liburan, Brastagi menjadi daerah tujuan wisata yang paling
dituju. Tidak hanya oleh masyarakat Medan, tetapi juga daerah lainnya di Sumatera
Utara . Ratusan ribu pengunjung tersedot ke kota yang hanya berjarak sekitar 66
kilometer (km) dari Medan ini. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Pemkab Karo,
hingga akhir 2011, jumlah pengunjung yang masuk ke berbagai objek wisata di
daerah tersebut mencapai 550.223 orang. Jumlah ini naik dibandingkan tahun
Universitas Sumatera Utara

sebelumnya yang tercatat sebanyak 541.219 orang. Tahun 2012 mendatang, Pemkab
Karo optimistis mampu menggaet wisatawan masuk ke Brastagi sebanyak 750.000
orang,baik domestik maupun mancaNegara. Brastagi terletak di ketinggian sekitar
4.594 kaki dari permukaan laut (dpl) dan dikelilingi barisan Gunung-Gunung,
memiliki udara yang sejuk dengan hamparan pertaniannya yang indah, luas, dan
hijau. Ini menjadikan kota ini sebagai tujuan utama wisata dari Medan, khususnya
menjelang Tahun Baru dan hari-hari libur. Keunggulan komparatif pariwisata
Kabupaten Karo dibandingkan daerah lainnya di Sumut adalah posisi Kota Brastagi
yang strategis dan dapat dijadikan pintu gerbang perjalanan wisata ke daerah lain
seperti ke Parapat, Bahorok, dan Silalahi. Sarana akomodasi menuju ke daerah
tersebut juga sangat memadai, memiliki alam yang indah dan sejuk, serta daya tarik
budayanya yang khas dan unik.Selain itu, hasil pertaniannya yang khas sebagai daya
tarik wisata agro juga merupakan nilai tersendiri bagi kawasan ini.Memiliki banyak
keunikan alam seperti air panas alam (Lau Debuk- Debuk), air terjun (Sipisopiso),
Gunung berapi (Sibayak dan Sinabung), bukit (Gundaling), gua, danau, dan lainnya.
Namun, dari seluruh objek wisata tersebut, Bukit Gundaling yang paling banyak
dikunjungi, khususnya saat hari libur. Bukit Gundaling terletak di tengah Brastagi
dan berjarak hanya 3 km dari Kota Brastagi. Untuk mencapai bukit tersebut, dapat
dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan sado, sebuah kendaraan khas yang
ditarik seekor kuda. Bukit ini menawarkan keindahan tamannya yang cocok untuk
bersantai sekaligus berolah raga. Panorama Gunung Api yang masih aktif ini dengan
aktivitas vulkaniknya yang mengagumkan juga bisa dinikmati dari puncak Bukit
Gundaling. Brastagi juga memiliki daya tarik dari sisi bangunan tradisionalnya
seperti rumah adat,

Universitas Sumatera Utara

melengkapi Brastagi menjadi lebih utuh sekaligus sebagai wisata budaya. Sebagai
kota wisata, Brastagi pun memanjakan pengunjungnya dengan menyediakan berbagai
fasilitas. Sarana perhotelan lengkap di sini. Hotel-hotel berbintang dengan harga
bervariasi menawarkan desain yang rata-rata menunjukkan ciri khas budaya setempat.
Kepala

Dinas

Pariwisata

Pemkab.

Karo,

Dinasti

Sitepu

saat

dihubungi

mengatakan,untuk menarik wisatawan ke depan, Dinas Pariwisata Pemkab. Karo
akan melakukan promosi lebih luas lagi di berbagai event.
Pariwisata di Tanah Karo khususnya daerah tujuan wisata Brastagi, disamping
potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan juga sangat perlu diperhatikan, faktorfaktor apa sebenarnya yang menyebabkan orang ingin berkunjung ke daerah tujuan
wisata tersebut, juga faktor-faktor apa yang menyebabkan orang enggan datang
mengunjungi daerah wisata di Brastagi.
Faktor meningkatnya pendapatan masyarakat Sumatera Utara. Ditunjang oleh
meningkatnya pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Utara berarti meningkatnya
pendapatan penduduk Sumut, semakin meningkatnya pendapatan semakin besar pula
keinginan

untuk

bersenang-senang

dan

memanfaatkan

waktu

luang

serta

liburan/rekreasi.
Dengan demikian peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
wisatawan untuk berkunjung ke Brastagi di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera
Utara.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirangkum beberapa
permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian ini sebagai berikut ;
1) Apakah jumlah pengeluaran wisatawan berpengaruh terhadap intensitas
kunjungan wisata ke Brastagi.
2) Apakah pendapatan wisatawan berpengaruh terhadap intensitas kunjungan
wisata ke Brastagi ?.
3) Apakah jumlah anggota keluarga wisatawan berpengaruh terhadap intensitas
kunjungan wisata ke Brastagi ?.
4) Apakah besarnya biaya perjalanan wisatawan berpengaruh terhadap intensitas
kunjungan wisata ke Brastagi ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang
memberikan pengaruh terhadap pengunjung wisata Brastagi Kabupaten Karo
sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1) Menganalisis pengaruh dari jumlah pengeluaran wisatawan terhadap
intensitas kunjungan wisata ke Brastagi Kab. Karo.
2) Menganalisis pengaruh dari pendapatan wisatawan terhadap intensitas
kunjungan wisata ke Brastagi Kab. Karo.
3) Menganalisis pengaruh dari jumlah anggota keluarga wisatawan terhadap
intensitas kunjungan wisata ke Brastagi Kab. Karo.
4) Menganalisis pengaruh dari biaya perjalanan wisatawan terhadap intensitas
kunjungan wisata ke Brastagi Kab. Karo.

Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya
terhadap pariwisata di Brastagi Kab. Karo dan khususnya memberikan manfaat
sebagai berikut ;
1) Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kabupaten Karo dalam
menetapkan kebijakannya di bidang pariwisata.
2) Sebagai referensi bagi mereka yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pariwisata Brastagi Kab. Karo.
3) Untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di bidang pariwisata.

Universitas Sumatera Utara