Efek Sari Kukusan Kembang Kol (Brassica oleracea var.botrytis DC) Terhadap Gambaran Histopatologis Kolon Pada Mencit Model Kolitis.
iv
Krizia Callista, 2010. Pembimbing: Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
Ulcerative Colitis (UC) merupakan salah satu kelainan yang termasuk pada Inflammatory Bowel Disease (IBD) dalam bentuk inflamasi kronis yang terjadi
akibat reaksi oksidatif yang ditandai dengan kerusakan mukosa dan ulserasi rektum yang menyebar secara proksimal. Dextran Sulphate Sodium (DSS) yang diberikan secara oral dapat menginduksi terjadinya UC pada mencit dengan gambaran klinik yang serupa dengan manusia. Kembang kol merupakan sayuran yang dapat mengurangi kerusakan pada kolon bahkan dipercaya dapat menjadi terapi preventif untuk UC.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kembang kol terhadap gambaran histopatologi jaringan kolon mencit model kolitis.
Penelitian dilakukan pada mencit galur Balb/C jantan berumur 8 minggu, dibagi dalam 6 kelompok perlakuan (n=5). Kelompok negatif hanya diberi akuades, kelompok kontrol DSS diberikan DSS 2,5% (w/v), kelompok kontrol kembang kol hanya diberikan sari kukusan kembang kol tanpa diinduksi kolitis, dosis perlakuan dengan sari kukusan kembang kol berturut-turut adalah 0,5 mL, 1,0 mL, dan 1,5 mL selama 14 hari dan diinduksi kolitis (DSS 2,5%) selama 7 hari. Parameter penelitian yang diamati adalah gambaran histopatologis jaringan kolon bagian proksimal, medial, dan distal, dengan pewarnaan
Hematoxylin-Eosin. Data dianalisis dengan menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann Whitney U
(α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,002) pada kolon medial dan distal antara kelompok perlakuan dosis 0,5 mL, 1,0 mL, dan 1,5 mL, dengan kelompok kontrol DSS untuk perbesaran 10x10 dan 10x40.
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sari kukusan kembang kol dapat mengurangi kerusakan histopatologis jaringan kolon pada mencit model kolitis.
Kata Kunci : Ulcerative Colitis (UC), Sari Kukusan Kembang Kol, Dextran
(2)
v
Krizia Callista, 2010. Supervisor: Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
Ulcerative colitis (UC) is a form of Inflammatory Bowel Disease (IBD),
chronic inflammation that resulted by oxidative reaction characterized by mucosal damage and ulceration, particularly in rectum and extend proximally. Oral administration of Dextran Sulphate Sodium (DSS) solution can cause acute inflammatory reaction and ulceration in the entire colon similar to that observed in UC patients. Cauliflower is the vegetable which believed can reduce tissue damage in colon and useful as preventive therapy for UC.
The aim of this study is to investigate the effect of cauliflower steam juice towards histopathological colon feature in the model of colitis mice.
Eight weeks old Balb/C male mice were divided into 6 groups. Negative control was given distilled water, DSS control group was DSS-induced colitis by given DSS orally at day 7 to day 14. Cauliflower steam juice were given with respectively dose 0,5 mL, 1,0 mL, and 1,5 mL for 14 days, and were induced by DSS 2,5% (w/v) for 7 days after. Cauliflower control group was only given cauliflower steam juice without colitis induction. The parameter were observed in this study are histopathological analysis of proximal, medial, and distal colon feature with HE staining.
Based on Kruskal-Wallis and continued with Mann-Whitney U (α=0,05) statistical analyzed, the result showed that medial and distal colon of 0,5 mL, 1,0 mL, and 1,5 mL groups were considered statistically significant (p=0,002) compare to DSS group both of 10x10 and 10x40.
As conclusion, cauliflower steam juice could reduce histopathological colon tissue damage in the model of colitis mice.
Key Words : Ulcerative Colitis (UC), Cauliflower Steam Juice, Dextran Sulphate Sodium (DSS)
(3)
viii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolon ... 6
2.1.1 Anatomi Kolon ... 6
2.1.2 Histologi Kolon ... 7
2.1.3 Vaskularisasi Kolon ... 9
(4)
ix
2.2.2.4 Patogenesis Ulcerative Colitis ... 18
2.2.2.5 Terapi Ulcerative Colitis ... 19
2.3 Dextran Suphate Sodium (DSS) ... 20
2.4 Radikal Bebas dan Antioksidan ... 22
2.4.1 Radikal Bebas ... 22
2.4.2 Antioksidan ... 22
2.5 Kembang Kol ... 24
2.5.1 Taksonomi Kembang Kol ... 24
2.5.2 Morfologi Kembang Kol ... 25
2.5.3 Kandungan Kembang Kol ... 26
2.5.4 Sulphoraphane ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan/ Subjek Penelitian ... 30
3.1.1 Alat Penelitian ... 30
3.1.2 Bahan Penelitian ... 31
3.1.3 Subjek Penelitian ... 31
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
3.2 Metode Penelitian ... 32
3.2.1 Desain Penelitian ... 32
3.2.2 Variabel Penelitian ... 32
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 32
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 33
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 34
3.2.4 Prosedur Kerja ... 34
(5)
x
3.2.6.1 Kriteria Uji ... 40
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.2 Pembahasan ... 55
4.3 Pengujian Hipotesis ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN ... 63
(6)
xi
Tabel 2.3 Kandungan Spesifik Kembang Kol ... 27 Tabel 4.1 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Proksimal ... 42 Tabel 4.2 Median Skoring Histopatologis Kolon Proksimal Berdasarkan Uji
Statistik Kruskal Wallis ... 44 Tabel 4.3 Hasil Uji Histopatologis Kolon Bagian Proksimal dengan Metode
Statistik Mann Whitney U ... 44 Tabel 4.4 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Medial ... 46 Tabel 4.5 Median Skoring Histopatologis Kolon Medial Berdasarkan Uji Statistik
Kruskal Wallis ... 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Histopatologis Kolon Bagian Medial dengan Metode Statistik
Mann Whitney U ... 49
Tabel 4.7 Median Skoring Histopatologis Kolon Bagian Distal ... 51 Tabel 4.8 Median Skoring Histopatologis Kolon Distal Berdasarkan Uji Statistik
Kruskal Wallis ... 53
Tabel 4.9 Hasil Uji Histopatologis Kolon Bagian Distal dengan Metode Statistik
(7)
xii
Gambar 2.4 Gambaran Histopatologis Mukosa Kolon Ulcerative Colitis ... 15
Gambar 2.5 Kanker Invasif pada Usus ... 16
Gambar 2.6 Patogenesis Crohn’s Disease dan Ulcerative Colitis ... 19
Gambar 2.7 Senyawa Dextran Sulfate Sodium ... 22
Gambar 2.8 Peran antioksidan dalam mencegah kerusakan sel ... 23
Gambar 2.9 Kembang Kol ... 26
Gambar 2.10 Aktivasi Nrf-2 oleh Chemopreventive Agents dan Mekanisme dalam Inhibisi Enzim Pro-Inflamasi ... 29
Gambar 2.11 Struktur Sulphoraphane ... 29
Gambar 4.1 Grafik Median Skoring Histopatologis Kolon Proksimal ... 43
Gambar 4.2 Grafik Median Skoring Histopatologis Kolon Medial ... 47
(8)
xiii
Perlakuan Kontrol DSS ... 64
Lampiran 3 Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Kembang Kol ... 65
Lampiran 4 Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 1 ... 66
Lampiran 5 Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 2 ... 67
Lampiran 6 Histopatologis Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 3 ... 68
Lampiran 7 Uji Statistik Kruskal Wallis ... 69
Lampiran 8 Uji Statistik Mann Whitney U ... 71
Lampiran 9 Skoring Histopatologis Kolon ... 72
Lampiran 10 Perhitungan Dosis ... 78
Lampiran 11 Alat dan Bahan yang Digunakan ... 79
(9)
Histopatologi Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Negatif
Mukosa tampak normal (10x10)
Nodus Limfatikus/ Plaque Peyer’s (10x10)
(10)
Histopatologi Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol DSS
Dinding sangat tipis (10x10)
Mukosa tipis dengan Sel Goblet (10x10)
(11)
Histopatologi Kolon Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Kembang Kol
Dinding tebal, mukosa normal (10x10)
Dinding tebal, mukosa normal (10x10)
(12)
Histopatologi Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 1
Dinding tipis (10x10)
Hiperproliferasi epitel (10x10)
(13)
Histopatologi Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 2
Dinding tebal, mukosa normal (10x10)
Hiperproliferasi epitel (10x10)
(14)
Histopatologi Kolon Mencit Kelompok Perlakuan 3
Dinding tebal, mukosa normal (10x10)
Hiperproliferasi epitel (10x40)
(15)
Kruskal-Wallis Test
Proksimal 10x10
Medial 10x10
Distal 10x10
(16)
Medial 10x40
Distal 10x40
(17)
Uji Statistik Mann Whitney U
Kolon Perlakuan Perbesaran Mann
Whitney U
Assymp. Sign
(2-tailed)
Perlakuan Perbesaran Mann
Whitney U
Assymp. Sign
(2-tailed)
Proksimal KN-DSS 10x10 2.500 0.017 KN-DSS 10x40 2.500 0.017
KN-KC 12.500 1.000 KN-KC 12.500 1.000
KN-C1 7.500 0.134 KN-C1 7.500 0.136
KN-C2 2.500 0.017 KN-C2 2.500 0.017
KN-C3 10.000 0.317 KN-C3 5.000 0.053
DSS-KC 2.500 0.017 DSS-KC 2.500 0.017
DSS-C1 6.500 0.166 DSS-C1 5.000 0.095
DSS-C2 9.000 0.408 DSS-C2 9.000 0.408
DSS-C3 4.500 0.065 DSS-C3 7.000 0.214
KC-C1 7.500 0.134 KC-C1 7.500 0.136
KC-C2 2.500 0.017 KC-C2 2.500 0.017
KC-C3 10.000 0.317 KC-C3 5.000 0.053
C1-C2 8.500 0.356 C1-C2 6.500 0.180
C1-C3 10.000 0.513 C1-C3 9.500 0.496
C2-C3 5.500 0.106 C2-C3 9.500 0.496
Medial KN-DSS 10x10 .000 0.005 KN-DSS 10x40 .000 0.004
KN-KC 12.500 1.000 KN-KC 12.500 1.000
KN-C1 5.000 0.054 KN-C1 5.000 0.053
KN-C2 12.500 1.000 KN-C2 12.500 1.000
KN-C3 12.500 1.000 KN-C3 7.500 0.136
DSS-KC .000 0.005 DSS-KC .000 0.004
DSS-C1 .000 0.008 DSS-C1 .000 0.007
DSS-C2 .000 0.005 DSS-C2 .000 0.004
DSS-C3 .000 0.005 DSS-C3 .000 0.006
KC-C1 5.000 0.054 KC-C1 5.000 0.053
KC-C2 12.500 1.000 KC-C2 12.500 1.000
KC-C3 12.500 1.000 KC-C3 7.500 0.136
C1-C2 5.000 0.054 C1-C2 5.000 0.053
C1-C3 5.000 0.054 C1-C3 8.000 0.309
C2-C3 12.500 1.000 C2-C3 7.500 0.136
Distal KN-DSS 10x10 .000 0.005 KN-DSS 10x40 .000 0.004
KN-KC 12.500 1.000 KN-KC 12.500 1.000
KN-C1 7.500 0.134 KN-C1 7.500 0.134
KN-C2 12.500 1.000 KN-C2 12.500 1.000
KN-C3 12.500 1.000 KN-C3 12.500 1.000
DSS-KC .000 0.005 DSS-KC .000 0.004
DSS-C1 .000 0.007 DSS-C1 .000 0.006
DSS-C2 .000 0.005 DSS-C2 .000 0.004
DSS-C3 .000 0.005 DSS-C3 .000 0.004
KC-C1 7.500 0.134 KC-C1 7.500 0.134
KC-C2 12.500 1.000 KC-C2 12.500 1.000
KC-C3 12.500 1.000 KC-C3 12.500 1.000
C1-C2 7.500 0.134 C1-C2 7.500 0.134
C1-C3 7.500 0.134 C1-C3 7.500 0.134
(18)
72
10x40
prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
8 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
9 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
10 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
median 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
rata-rata 0 0 0,4 0 0 0,3 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0
st dev 0 0 0,5163978 0 0 0,4830459 0 0 0 0 0 0,5163978 0 0 0
KONTROL NEGATIF
lapang pandang
mencit
1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
median 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
rata-rata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0 0
(19)
73
10x40
prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist
1 0 3 3 0 4 3 1 4 3 0 1 1 1 3 4
2 0 3 3 0 4 3 1 4 4 1 1 1 2 3 4
3 0 3 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4
4 0 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4
5 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 4
6 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 4
7 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 5
8 1 4 4 0 4 4 1 5 4 1 2 2 3 4 5
9 1 4 5 1 5 4 1 6 4 1 2 2 3 4 6
10 2 4 5 2 5 5 2 6 5 1 2 2 3 4 6
median 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 3 4 4
rata-rata 0,7 3,7 4 0,3 4,2 3,9 1,1 4,5 4 0,9 1,8 1,8 2,5 3,8 4,6
st dev 0,6749486 0,4830459 0,6666667 0,6749486 0,421637 0,5676462 0,3162278 0,8498366 0,4714045 0,3162278 0,421637 0,421637 0,7071068 0,421637 0,843274
KONTROL DSS
lapang pandang
mencit
1 2 3 4 5
4 1 3 4 0 3 4 1 4 4 1 1 2 2 4 3
5 1 3 4 0 3 4 1 4 4 1 2 2 2 4 3
6 1 3 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4
7 1 4 4 0 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4
8 1 4 5 0 4 4 1 5 4 1 2 2 3 4 5
9 2 4 5 0 4 5 2 5 4 1 2 3 3 4 6
10 2 4 5 1 5 6 2 6 5 2 3 3 3 4 6
median 1 3 4 0 3,5 4 1 4 4 1 2 2 2 4 3,5
rata-rata 0,9 3,3 4,1 0,1 3,6 4,1 1,2 4,3 4 0,8 1,7 2,1 2,2 3,9 4
(20)
74
10x40
prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3
median 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
rata-rata 0,2 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,1 0,1 0 0,1 0,1 0,3 0,1 0,2 0,6
st dev 0,421637 0,3162278 0,3162278 0,3162278 0,421637 0,421637 0,3162278 0,3162278 0 0,3162278 0,3162278 0,4830459 0,3162278 0,421637 1,0749677
KONTROL CAULI
lapang pandang
mencit
1 2 3 4 5
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
9 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 2
10 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 1 1 1 3
median 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
rata-rata 0,1 0 0 0,1 0,1 0,2 0,2 0,4 0 0 0 0,4 0,1 0,1 0,5
(21)
75 10x40
prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1
5 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
6 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 2 1
7 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 2 1
8 1 0 0 1 0 1 0 1 4 1 2 1 0 2 1
9 1 1 1 1 0 1 1 1 4 1 2 1 1 3 1
10 2 1 1 1 1 1 1 1 5 1 2 1 1 5 1
median 0,5 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1,5 1
rata-rata 0,6 0,2 0,2 0,6 0,1 0,4 0,2 0,6 1,7 0,3 1,1 0,3 0,2 1,9 1
st dev 0,6992059 0,42163702 0,421637021 0,51639778 0,31622777 0,51639778 0,421637021 0,516397779 1,888562063 0,483045892 0,875595036 0,483045892 0,421637021 1,286683938 0
PERLAKUAN 1
lapang pandang
mencit
1 2 3 4 5
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
5 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1
6 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 1
7 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 2 1
8 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 2 1
9 1 0 1 1 0 1 1 3 3 1 2 0 1 3 1
10 1 1 1 2 1 1 1 5 5 1 2 1 1 3 1
median 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0,5 0 1 1,5 1
rata-rata 0,6 0,1 0,2 0,4 0,1 0,2 0,4 1,2 1,2 0,3 0,7 0,1 0,6 1,7 0,8
(22)
76
10x40
prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
6 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
7 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
8 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
9 1 0 0 2 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 5 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1
median 1 0 0 1 0 0 0,5 0 0 1 0 0 0 0 0
rata-rata 0,7 0,1 0,1 1,2 0,1 0,2 0,5 0 0,2 1 0,4 0,4 0,2 0,3 0,3
st dev 0,4830459 0,3162278 0,3162278 1,4757296 0,3162278 0,421637 0,5270463 0 0,421637 0,4714045 0,5163978 0,5163978 0,421637 0,4830459 0,4830459
PERLAKUAN 2
lapang pandang
mencit
1 2 3 4 5
4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
6 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
7 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
8 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
9 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
10 2 1 1 5 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1
median 1 0 0 0,5 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
rata-rata 0,7 0,2 0,2 1 0,3 0,2 0,7 0,1 0 0,9 0,2 0,1 0,3 0,2 0,1
(23)
77
10x40
prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist prox med dist
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
6 0 1 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
7 1 1 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
8 1 1 1 1 2 0 1 0 0 1 1 1 2 1 1
9 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 1 1 2 1 1
10 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1
median 0 0,5 0 0,5 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
rata-rata 0,5 0,5 0,3 0,5 1 0,2 0,7 0,1 0,1 0,3 0,4 0,3 0,9 0,5 0,3
st dev 0,7071068 0,5270463 0,4830459 0,5270463 1,0540926 0,421637 0,6749486 0,3162278 0,3162278 0,4830459 0,6992059 0,4830459 0,875595 0,7071068 0,4830459
PERLAKUAN 3
lapang pandang
mencit
1 2 3 4 5
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1
9 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
10 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1
median 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
rata-rata 0,3 0,2 0,2 0,4 0,6 0,3 0,7 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3 0,2 0,4 0,3
(24)
Perhitungan Dosis
Dosis Kembang Kol
Dosis manusia = 500 gr
Dosis untuk mencit 20 g = 500 gr x 0,0026 = 1,3 gr ≈ 1,5 gr Perlakuan 1 = 1,5 gr = 0,5 cc
Perlakuan 2 = 3,0 gr = 1,0 cc Perlakuan 3 = 6,0 gr = 1,5 cc
DSS
Cairan DSS yang digunakan adalah 2,5 gr dilarutkan dengan akuades 100 ml sehingga didapatkan larutan DSS 2,5 %. Larutan ini diberikan pada mencit dengan air minum.
(25)
Alat dan Bahan yang Digunakan
Timbangan Panci Kukusan
Sonde Tabung Ukur
(26)
Kembang Kol dibungkus Kembang Kol setelah
Aluminium Foil Dikukus
Kukusan Kembang Kol diperas Sari Kukusan Kembang Kol
Aqua Bidest Steril
Per
(27)
Kandang Mencit Pengukuran Berat Mencit
Sari Kukusan Kembang Kol Sonde
(28)
83
Nama : Krizia Callista
NRP : 0710020
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Oktober 1988
Alamat : Jl. Sukamekar II no. 12
Riwayat Pendidikan :
- TK Santa Ursula I Jakarta (1993-1995)
- SD Santa Ursula I Jakarta (1995-2001)
- SMP Santa Ursula I Jakarta (2001-2004)
- SMA Santa Ursula I Jakarta (2004-2007)
- Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (2007-sekarang)
(29)
1
Masyarakat pada masa modern saat ini banyak yang memiliki penyakit sistem pencernaan salah satunya adalah radang pada usus besar. Salah satu pencegahan yang dapat diterapkan adalah dengan konsumsi bahan alami. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kembang kol sebagai bahan penelitian karena kembang kol merupakan salah satu tanaman herbal, yang mempunyai efek samping lebih sedikit dibandingkan dengan obat-obatan. Selain itu, harga kembang kol relatif murah, sehingga masyarakat umum dapat menggunakan kembang kol untuk mencegah terjadinya radang pada usus besar.
Inflamasi adalah suatu respons protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan setempat (Kumar et al., 2005). Inflamasi kronik merupakan faktor risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker, dan terlihat pada pasien kanker yang sebelumnya menderita idiopathic inflammatory
bowel disease. Bentuk IBD yang paling sering adalah ulcerative colitis (UC) dan Crohn’s disease (CD) (Meira et al., 2008). UC memiliki epidemiologi yang
tersebar di seluruh dunia, tetapi biasanya ditemukan di daerah tropik dan negara industri. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dan orang kulit putih daripada pria dan orang kulit berwarna. Penderita UC biasanya berusia antara 20 sampai 40 tahun, namun tidak tertutup kemungkinan menyerang penderita yang lebih muda ataupun lebih tua (Kumar et al., 2005). Inflamasi yang terjadi pada mukosa kolon dan rektum pasien UC bersifat progresif, bahkan dapat menyebabkan kanker kolon (Dieleman et al., 1998).
Salah satu penyebab UC adalah radikal bebas. Radikal bebas merupakan sekelompok bahan kimia baik atom maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal bebas ini juga merupakan suatu
(30)
elektron bebas (Sjamsul Arief, 2007).
Antioksidan merupakan suatu substansi yang dibutuhkan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan bekerja dengan cara melengkapi kekurangan elektron pada radikal bebas serta menghambat reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif (Wikipedia, 2006).
Brassica oleracea var. botrytis DC yang biasa disebut sebagai kembang kol
merupakan salah satu sayuran yang dapat mengurangi kerusakan pada kolon bahkan dapat menjadi terapi preventif untuk UC. Kembang kol mengandung asam folat, serat, air, dan vitamin C. Kembang kol juga mengandung sulphoraphane yang merupakan inflamasi, indole-3-carbinol yang berfungsi sebagai anti-estrogen untuk menekan proses pertumbuhan tumor. Kembang kol dilaporkan mengandung glucosinolates yang dapat meningkatkan kerja hati dalam mendetoksifikasi (Kong et al., 2006).
Glucosinolates yang inaktif akan berubah menjadi sulphoraphane yang aktif
oleh enzim myrosinase dalam usus. Setelah diabsorbsi dan masuk ke aliran darah,
sulphoraphane akan mengaktifkan phase-II-detoxification enzymes. Enzim-enzim
yang termasuk adalah Glutathione S-Transferase (GST), Quinone Reductase (QR), dan Glucuronosyl Transferases (GT). Enzim-enzim ini akan meregulasi metabolisme tubuh sehingga menghambat pembentukan radikal bebas (Basten et
al., 2002).
Mencit model kolitis dalam penelitian ini akan diberikan Dextran Sulphate
Sodium yang mempunyai efek inflamasi. Dextran Sulphate Sodium (DSS)
merupakan suatu derivat polianion dekstran, yang merupakan hasil dari reaksi esterifikasi senyawa dekstran dengan asam klorosulfat. DSS yang diberikan secara oral melalui air minum selama beberapa hari menyebabkan lesi pada epitel kolon dan inflamasi akut seperti penyakit UC pada manusia. Infiltrasi sel inflamasi akan bertambah pada mukosa. Sel inflamasi seperti makrofag, neutrofil, dan eosinofil akan muncul, radang dan abses pada kripta akan terjadi, lalu dapat terjadi erosi bahkan ulserasi pada mukosa (Stevceva et al., 2006).
(31)
peranan kembang kol dalam mengurangi reaksi inflamasi pada kolon mencit model kolitis.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah sari kukusan kembang kol berperan dalam mengurangi kerusakan jaringan kolon mencit model kolitis.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Pemanfaatan sari kukusan kembang kol sebagai tanaman yang dapat mengurangi reaksi inflamasi pada kolon mencit model kolitis.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Mengetahui efek sari kukusan kembang kol terhadap perubahan histopatologis jaringan kolon mencit model kolitis.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian adalah memperluas wawasan pembaca tentang tanaman kembang kol dalam pencegahan terhadap kolitis, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas secara optimal.
(32)
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Patogenesis inflammatory bowel disease (IBD) masih belum dipahami secara keseluruhan. Percobaan yang dilakukan adalah dengan menginduksi mencit dengan Dextran Sulphate Sodium (DSS) yang diberikan lewat air minum. DSS menyebabkan kolitis akut dan kronik yang perubahannya mirip UC pada manusia. Mekanisme patogenesis kolitis belum sepenuhnya terungkap, namun diduga merupakan suatu efek toksik yang langsung bekerja pada sel epitelial dan proses ini dimediasi oleh limfosit (Kim et al., 2006).
UC merupakan inflamasi kronis pada kolon yang ditandai dengan adanya kerusakan mukosa dan ulserasi rektum yang menyebar sampai proksimal. Kerusakan mukosa dan ulserasi rektum akan menimbulkan gejala klinik seperti adanya diare yang disertai lendir dan darah dalam onset waktu singkat atau lama (Kumar et al., 2005).
Kembang kol mengandung vitamin B1, B2, B6, C, asam folat, niasin, dan asam pantotenat, dan merupakan sumber penting protein, kalium, kalsium, besi, magnesium, fosfor, dan zink, serta sangat baik sebagai sumber serat makanan. Sayur ini mengandung sedikit lemak jenuh, dan mengandung sangat sedikit kolesterol (kurang dari 1 g per kg). Selain itu kembang kol juga mengandung flavonoid, derivat hydroxycinnamoyl, glucosinolate, dan sulphoraphane (SFN) (Tjeertes, 2004).
SFN yang terdapat dalam kembang kol dapat mengurangi risiko kolitis, bahkan dapat mengurangi perkembangan kolitis (Kong, 2006). SFN adalah suatu
isothiocyanate yang terdapat pada sayuran dan tinggi kandungannya di dalam
kembang kol (Payrastre, 2000). SFN ini akan mencegah kolitis dengan merangsang apoptosis dan menghambat proliferasi sel-sel inflamasi (Kong, 2006).
Glucosinolates yang inaktif akan berubah menjadi sulphoraphane yang aktif
dengan enzim myrosinase dalam usus. Setelah diabsorbsi dan masuk ke aliran darah, sulphoraphane akan mengaktifkan phase-II-detoxification enzymes.
(33)
Enzim-Reductase (QR), dan Glucuronosyl Transferases (GT). Enzim-enzim ini akan
meregulasi metabolisme tubuh sehingga menghambat pembentukan radikal bebas (Basten et al., 2002).
Sulphoraphane mempunyai efek untuk perlindungan sel terhadap kerusakan
DNA yang dapat menyebabkan mutasi sel. Selain fungsi proteksi, sulphoraphane juga dapat menginduksi phase-2-enzymes yang merupakan sistem pertahanan tubuh dan dapat mengeliminasi zat toksik. Efek lainnya adalah menghambat perkembangbiakkan bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyebabkan ulkus peptikum dan kanker lambung (Opti Grow, 2009).
Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui apakah sari kukusan kembang kol (Brassica oleracea var. botrytis DC) dapat mengurangi reaksi inflamasi pada kolon mencit yang diinduksi kolitis
dengan DSS.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Sari kukusan kembang kol (Brassicaoleracea var. botrytis DC) mengurangi
kerusakan histopatologis jaringan kolon mencit model kolitis. 1.6Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium sungguhan, dengan disain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif.
Parameter yang diamati adalah gambaran histopatologis kolon bagian proksimal, medial, dan distal pada mencit model kolitis yang dinilai berdasarkan kriteria skoring kerusakan epitel kolon mencit. Data dianalisis secara statistik dengan Kruskal Wallis-H dan dilanjutkan dengan Mann Whitney-U.
(34)
58
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sari kukusan kembang kol (Brassicaoleracea var. botrytis DC) mengurangi
kerusakan histopatologis jaringan kolon mencit model kolitis terutama kolon bagian medial dan distal.
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis maksimal dari sari kukusan kembang kol terutama untuk kolon bagian medial dan distal.
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek toksik dari kembang kol.
Diperlukan uji klinis untuk menerapkan penggunaan kembang kol dalam mengurangi reaksi inflamasi pada kolitis.
(35)
59
Amersham. 2010. Dextran Sulphate Sodium Salt.
http://www.apczech.cz/pdf/DF_Dextran_Sulfaphate.pdf. Diunduh 14 Juli 2010.
Basten G.P., Bao Y., Williamson G. 2002. Sulforaphane and its gluthatione
conjugate but not sulforaphane nitrile induce UDP- glucuronosyl transferase (UGT1A1) and gluthatione transferase (GSTA 1) in cultured cells. Carcinogenesis. 23 (8). p. 1399-1404.
Dieleman L.A., Palmen M.J., Akol H., Biomena E., Pena A.S., Meuwissen S.G., et al. 1998. Chronic Experimental Colitis Induced by Dextran Sulphate
Sodium (DSS) in Characterized by Th1 and Th2 Cytokines. Clin. Exp. Immunol. 114: 385-91.
Drake R.L., Vogi W., Mitchell A.W.M. 2005. Grays Anatomy. 2nd ed. China: Elsevier Churchill Livingstone. p. 279.
Fahey J. et al. 2002. Sulforaphane inhibits extracellular, intracellular and
antibiotic-resistant strains of Helicobacter pylori and prevents benzo(a)pyrene-induced stomach tumours. Proc Natl.Acad.Sci.Vol.99(11) 7610-7615.
Friedman, S., Blumberg, R.S.. 2005. Inflammatory bowel disease. In: Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longgo, D.L., Eugene, B., Hauser, S.L., Jameson, L.J., et
al. Harisson’s principles of internal medicine, 16th ed. New York: MC Graw
Hill. p. 1776-89.
Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22 ed. USA: McGraw-Hill
Companies. p.491-508.
Gartner L.P, Hiatt J.L. 2007. Color Textbook of Histology. 3th ed. Philadelphia: W.B Saunders Company. p.398-40.
Guezada M., Asencio M., Valle J.M., Aguilera J.M. 2004. Antioxidant activity
of crude extract, alkaloid fraction, and flavonoid faction from Boldo Peumus
Boldus Molina Leaves. “Food Sci” 69: C371-C376.
Heiss E., Herhaus C., Klimo K., Bartsch H., Gerhauser C. 2001. Nuclear
factor kappa B is a molecular target for sulforaphane-mediated anti-inflammatory mechanisms. J Biol Chem 276:32008-32015. doi:10.1074/jbc.M104794200.
(36)
Kanisius.
Kierszenbaum A.L. 2007. Histology and cell biology. 2nd ed. Canada: Elsevier Mosby p. 464-82.
Kim T.W., Seo J. N., Sun Y. H., Park H. J., Kim J. H., Kim J. Y., et al. 2006.
Involvement of Lymphocytes in Dextran Sulphate Sodium-Induced Experimental Colitis. World Journal of Gastroenterology, 12 (2): 302-305.
Kong R.A.N., et al. 2006. Broccoli, cauliflower, and genetic cancer:
Sulforaphane shown to inhibit the occurrence of hereditary colon cancer. Rutgers University.
Kumar V., Abbas A. K., Fausto N. 2005. Acute and Chronic Inflammation. In:
Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.: Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 47-87.
_____________________________. 2005. The Gastrointestinal Tract. In:
Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.: Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 849-851.
Kwon K.H., et al. 2007. Cancer chemoprevention by phytochemicals: potential
molecular targets, biomarkers and animal models. Acta Pharmacologica Sinica 28, 1409-1421.
Lin H.J., et al. 1998. Glutathione transferase null genotype, broccoli, and lower
prevalence of colorectal adenomas. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 1998; 7: 647-52.
Martins N.B., Peppercorn M.A. 2004. Inflammantory Bowel Disease. Am J
Manag Care. 10: 544-552.
Meira L.B., Bugni J.M., Green S.L., Lee C., Pang B., Borenshtein D., et al. 2008. DNA damage induced by chronic inflammation contributes to colon
carcinogenesis in mice. JCI, 118(7): 2516-25.
Moore, K.L., Daley, II A.F. 2006. Clinically oriented anatomy, 5th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p. 271-81, 193-98.
MP-Biomedicals. 2008. Dextran sulphate sodium salt.
http://mpbio.com/index.php. Diunduh tanggal 15 Juli 2010.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. 2006.
Ulcerative colitis. http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/colitis/. Diunduh tanggal 8 Juli 2010.
(37)
Ong ASH, Niki E., Packer L. 1995. Nutrition, Lipids, and Disease. Hal. 1-7. ISBN:0935315640. Illnois: AOCS Champaign Pr.
Ovalle W.K. and Nahirney P.C. 2008. Netter’s Essential Histology.
Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 304-305.
Payrastre L.G., et al. 2000. Sulforaphane, a Naturally Occuring Isothiocyanate,
Induces Cell Cycle Arrest and Apoptosis in HT29 Human Colon Cancer Cells. Cancer Research 60, 1426-1433.
Popivanova B.K., Kitamura K., Wu Y., Kondo T., Kagaya T., Kaneko S., et
al. 2008. Blocking TNF-α in Mice Reduces Colorectal Carcinogenesis Associated with Chronic Colitis. The Journal of Clinical Investigation. Vol. 118 (2): 560-570.
Ritz S.A., Wan J., Diaz-Sanchez D. 2007. Sulforaphane-stimulated phase II
enzyme induction inhibits cytokine production by airway epithelial cells stimulated with diesel extract. Am J Physiol Lung Cell Mol Physiol 292:L33-L39. doi:10.1152/ajplung.00170.2006.
Sjamsul Arief. 2007. Radikal Bebas. www.pediatrik.com. Diunduh tanggal 15 Juli 2010.
Stevceva, L., Pavli, P., Husband, A., Ramsay, A., Doe, W.F.. 2001. Dextran
sulphate sodium-induced colitis is ameliorated in interleukin 4 deficient mice. Genes & Immunity. 2: 306-19.
Surh Y.J., Kundu J.K., Na H.K. 2008. Nrf2 as a Master Redox Switch in
Turning on the Cellular Signaling Involved in the Induction of Cytoprotective Genes by Some Chemoprotective Phytochemicals. Planta Med. 74:1526-1539.
Tjeertes, P. 2004. Brassica oleracea L. (Brussels sprouts) [Internet] Record from
Protabase. http://database.prota.org/search.htm. Diunduh tanggal 15 Juli
2010.
Woo K.J., Kwon T.K. 2007. Sulforaphane suppresses lipopolysaccharide
induced cyclooxygenase 2 (COX 2) expression through the modulation of multiple targets in COX-2 gene promoter. Int Immunopharmacol 7:1776-1783.
Yuesheng Z., Thomas W.K., Cheon-Gyu C., Gary H.P., and Paul T. 1994.
Anticarcinogenic activities of sulforaphane and structurally related synthetic norbonyl isothiocyanates. Vol. 91, pp. 3147-3150.
(38)
Anticarcinogenic activities od sulforaphane and structurally related synthentic norbonyl isothiocyanates. Department of Pharmacology and Molecular Sciences, John Hopkins University MD 21205.
http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=BROLI. USDA. 2010. Plants Profile. Diunduh tanggal 14 Juli 2010.
www.broccoli\nutritional-benefits.php.htm, 2010. Diunduh tanggal 8 Juli 2010. http://database.prota.org/dbtw-wpd/exec/dbtwpub.dll?. Protabase Record
Display. Diunduh tanggal 7 Juli 2010.
http://www.hopkins-gi.org/GDL_Disease.. 2009. Histology of Collitis. Diunduh tanggal 8 Juli 2010.
http://www.hopkins-gi.org/GDL_Disease. 2009. Etiologi Ulcerative Collitis. Diunduh tanggal 8 Juli 2010.
http://freepatentsonline.com. 2008. Dextran sulphate sodium salt. Diunduh tanggal 9 Juli 2010.
http://optigrow.com. 2009. Sulphoraphane. Diunduh tanggal 10 Juli 2010.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/25/Cauliflower.JPG. Diunduh tanggal 6 Juli 2010.
http://digestive.niddk.nih.gov. 2008. Ulcerative Colitis. Diunduh tanggal 4 Juli 2010.
en.wikipedia.org/wiki/Antioxidant. 2006. Antioxidant. Diunduh tanggal 4 Juli 2010.
(1)
5
enzim yang termasuk adalah Glutathione S-Transferase (GST), Quinone Reductase (QR), dan Glucuronosyl Transferases (GT). Enzim-enzim ini akan meregulasi metabolisme tubuh sehingga menghambat pembentukan radikal bebas (Basten et al., 2002).
Sulphoraphane mempunyai efek untuk perlindungan sel terhadap kerusakan DNA yang dapat menyebabkan mutasi sel. Selain fungsi proteksi, sulphoraphane juga dapat menginduksi phase-2-enzymes yang merupakan sistem pertahanan tubuh dan dapat mengeliminasi zat toksik. Efek lainnya adalah menghambat perkembangbiakkan bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyebabkan ulkus peptikum dan kanker lambung (Opti Grow, 2009).
Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui apakah sari kukusan kembang kol (Brassica oleracea var. botrytis DC) dapat mengurangi reaksi inflamasi pada kolon mencit yang diinduksi kolitis dengan DSS.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Sari kukusan kembang kol (Brassicaoleracea var. botrytis DC) mengurangi kerusakan histopatologis jaringan kolon mencit model kolitis.
1.6Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium sungguhan, dengan disain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif.
Parameter yang diamati adalah gambaran histopatologis kolon bagian proksimal, medial, dan distal pada mencit model kolitis yang dinilai berdasarkan kriteria skoring kerusakan epitel kolon mencit. Data dianalisis secara statistik dengan Kruskal Wallis-H dan dilanjutkan dengan Mann Whitney-U.
(2)
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sari kukusan kembang kol (Brassicaoleracea var. botrytis DC) mengurangi kerusakan histopatologis jaringan kolon mencit model kolitis terutama kolon bagian medial dan distal.
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis maksimal dari sari kukusan kembang kol terutama untuk kolon bagian medial dan distal.
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek toksik dari kembang kol.
Diperlukan uji klinis untuk menerapkan penggunaan kembang kol dalam mengurangi reaksi inflamasi pada kolitis.
(3)
59
DAFTAR PUSTAKA
Amersham. 2010. Dextran Sulphate Sodium Salt.
http://www.apczech.cz/pdf/DF_Dextran_Sulfaphate.pdf. Diunduh 14 Juli 2010.
Basten G.P., Bao Y., Williamson G. 2002. Sulforaphane and its gluthatione conjugate but not sulforaphane nitrile induce UDP- glucuronosyl transferase (UGT1A1) and gluthatione transferase (GSTA 1) in cultured cells. Carcinogenesis. 23 (8). p. 1399-1404.
Dieleman L.A., Palmen M.J., Akol H., Biomena E., Pena A.S., Meuwissen S.G., et al. 1998. Chronic Experimental Colitis Induced by Dextran Sulphate Sodium (DSS) in Characterized by Th1 and Th2 Cytokines. Clin. Exp. Immunol. 114: 385-91.
Drake R.L., Vogi W., Mitchell A.W.M. 2005. Grays Anatomy. 2nd ed. China: Elsevier Churchill Livingstone. p. 279.
Fahey J. et al. 2002. Sulforaphane inhibits extracellular, intracellular and antibiotic-resistant strains of Helicobacter pylori and prevents benzo(a)pyrene-induced stomach tumours. Proc Natl.Acad.Sci.Vol.99(11) 7610-7615.
Friedman, S., Blumberg, R.S.. 2005. Inflammatory bowel disease. In: Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longgo, D.L., Eugene, B., Hauser, S.L., Jameson, L.J., et al. Harisson’s principles of internal medicine, 16th ed. New York: MC Graw Hill. p. 1776-89.
Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22 ed. USA: McGraw-Hill Companies. p.491-508.
Gartner L.P, Hiatt J.L. 2007. Color Textbook of Histology. 3th ed. Philadelphia: W.B Saunders Company. p.398-40.
Guezada M., Asencio M., Valle J.M., Aguilera J.M. 2004. Antioxidant activity of crude extract, alkaloid fraction, and flavonoid faction from Boldo Peumus
Boldus Molina Leaves. “Food Sci” 69: C371-C376.
Heiss E., Herhaus C., Klimo K., Bartsch H., Gerhauser C. 2001. Nuclear factor kappa B is a molecular target for sulforaphane-mediated anti-inflammatory mechanisms. J Biol Chem 276:32008-32015. doi:10.1074/jbc.M104794200.
(4)
60
Hery Winarsy. 2007. Antioksidan Alami & Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
Kierszenbaum A.L. 2007. Histology and cell biology. 2nd ed. Canada: Elsevier Mosby p. 464-82.
Kim T.W., Seo J. N., Sun Y. H., Park H. J., Kim J. H., Kim J. Y., et al. 2006. Involvement of Lymphocytes in Dextran Sulphate Sodium-Induced Experimental Colitis. World Journal of Gastroenterology, 12 (2): 302-305. Kong R.A.N., et al. 2006. Broccoli, cauliflower, and genetic cancer:
Sulforaphane shown to inhibit the occurrence of hereditary colon cancer. Rutgers University.
Kumar V., Abbas A. K., Fausto N. 2005. Acute and Chronic Inflammation. In: Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.: Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 47-87.
_____________________________. 2005. The Gastrointestinal Tract. In: Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.: Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 849-851.
Kwon K.H., et al. 2007. Cancer chemoprevention by phytochemicals: potential molecular targets, biomarkers and animal models. Acta Pharmacologica Sinica 28, 1409-1421.
Lin H.J., et al. 1998. Glutathione transferase null genotype, broccoli, and lower prevalence of colorectal adenomas. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 1998; 7: 647-52.
Martins N.B., Peppercorn M.A. 2004. Inflammantory Bowel Disease. Am J Manag Care. 10: 544-552.
Meira L.B., Bugni J.M., Green S.L., Lee C., Pang B., Borenshtein D., et al. 2008. DNA damage induced by chronic inflammation contributes to colon carcinogenesis in mice. JCI, 118(7): 2516-25.
Moore, K.L., Daley, II A.F. 2006. Clinically oriented anatomy, 5th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p. 271-81, 193-98.
MP-Biomedicals. 2008. Dextran sulphate sodium salt. http://mpbio.com/index.php. Diunduh tanggal 15 Juli 2010.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. 2006. Ulcerative colitis. http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/colitis/. Diunduh tanggal 8 Juli 2010.
(5)
61
Ong ASH, Niki E., Packer L. 1995. Nutrition, Lipids, and Disease. Hal. 1-7. ISBN:0935315640. Illnois: AOCS Champaign Pr.
Ovalle W.K. and Nahirney P.C. 2008. Netter’s Essential Histology. Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 304-305.
Payrastre L.G., et al. 2000. Sulforaphane, a Naturally Occuring Isothiocyanate, Induces Cell Cycle Arrest and Apoptosis in HT29 Human Colon Cancer Cells. Cancer Research 60, 1426-1433.
Popivanova B.K., Kitamura K., Wu Y., Kondo T., Kagaya T., Kaneko S., et
al. 2008. Blocking TNF-α in Mice Reduces Colorectal Carcinogenesis
Associated with Chronic Colitis. The Journal of Clinical Investigation. Vol. 118 (2): 560-570.
Ritz S.A., Wan J., Diaz-Sanchez D. 2007. Sulforaphane-stimulated phase II enzyme induction inhibits cytokine production by airway epithelial cells stimulated with diesel extract. Am J Physiol Lung Cell Mol Physiol 292:L33-L39. doi:10.1152/ajplung.00170.2006.
Sjamsul Arief. 2007. Radikal Bebas. www.pediatrik.com. Diunduh tanggal 15 Juli 2010.
Stevceva, L., Pavli, P., Husband, A., Ramsay, A., Doe, W.F.. 2001. Dextran sulphate sodium-induced colitis is ameliorated in interleukin 4 deficient mice. Genes & Immunity. 2: 306-19.
Surh Y.J., Kundu J.K., Na H.K. 2008. Nrf2 as a Master Redox Switch in Turning on the Cellular Signaling Involved in the Induction of Cytoprotective Genes by Some Chemoprotective Phytochemicals. Planta Med. 74:1526-1539.
Tjeertes, P. 2004. Brassica oleracea L. (Brussels sprouts) [Internet] Record from Protabase. http://database.prota.org/search.htm. Diunduh tanggal 15 Juli 2010.
Woo K.J., Kwon T.K. 2007. Sulforaphane suppresses lipopolysaccharide induced cyclooxygenase 2 (COX 2) expression through the modulation of multiple targets in COX-2 gene promoter. Int Immunopharmacol 7:1776-1783.
Yuesheng Z., Thomas W.K., Cheon-Gyu C., Gary H.P., and Paul T. 1994. Anticarcinogenic activities of sulforaphane and structurally related synthetic norbonyl isothiocyanates. Vol. 91, pp. 3147-3150.
(6)
62
Zhang Y., Kensler T.W., Cho C.G., Posner G.H., and Talalay P. 2009. Anticarcinogenic activities od sulforaphane and structurally related synthentic norbonyl isothiocyanates. Department of Pharmacology and Molecular Sciences, John Hopkins University MD 21205.
http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=BROLI. USDA. 2010. Plants Profile. Diunduh tanggal 14 Juli 2010.
www.broccoli\nutritional-benefits.php.htm, 2010. Diunduh tanggal 8 Juli 2010. http://database.prota.org/dbtw-wpd/exec/dbtwpub.dll?. Protabase Record
Display. Diunduh tanggal 7 Juli 2010.
http://www.hopkins-gi.org/GDL_Disease.. 2009. Histology of Collitis. Diunduh tanggal 8 Juli 2010.
http://www.hopkins-gi.org/GDL_Disease. 2009. Etiologi Ulcerative Collitis. Diunduh tanggal 8 Juli 2010.
http://freepatentsonline.com. 2008. Dextran sulphate sodium salt. Diunduh tanggal 9 Juli 2010.
http://optigrow.com. 2009. Sulphoraphane. Diunduh tanggal 10 Juli 2010.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/25/Cauliflower.JPG. Diunduh tanggal 6 Juli 2010.
http://digestive.niddk.nih.gov. 2008. Ulcerative Colitis. Diunduh tanggal 4 Juli 2010.
en.wikipedia.org/wiki/Antioxidant. 2006. Antioxidant. Diunduh tanggal 4 Juli 2010.