DAMPAK PERISTIWA KERUSUHAN MEI 1998 TERHADAP MASYARAKAT TIONGHOA DI KELURAHAN PERDAGANGAN.

(1)

DAMPAK PERISTIWA KERUSUHAN MEI 1998 TERHADAP MASYARAKAT TIONGHOA DI KELURAHAN PERDAGANGAN

Oleh :

NOVIANI SORAYA NIM 3103121060

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI Diajukan Untuk

Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Noviani Soraya. Nim 3103121060. Dampak Peristiwa Mei 1998 Terhadap Masyarakat Tionghoa Di Kelurahan Perdagangan. Skripsi S1. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui awal kedatangan dan keberadaan masyarakat etnis Tionghoa ke kota perdagangan. (b) mengetahui peristiwa Mei 1998 di kota perdagangan (c) Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan peristiwa Mei 1998 terhadap psikologis dan sosial ekonomi masyarakat Tionghoa di kelurahan Perdagangan. Untuk mempermudah penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian lapangan (field reseach) dengan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, cara atau tahnik penelitiannya membuat deskripsi sejelas-jelasnya mengenai Peristiwa Mei 21998 di Kelurahan Perdagangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer ( data-data yang berhubungan langsung dengan sejarah Kelurahan Perdagangan, dan pelaku serta saksi peristiwa Mei 1998) dan data sekunder( buku-buku yang mendukung). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara dengan masyarakat Tionghoa yang mengalami peristiwa Mei 1998 di kelurahan Perdagangan, yang dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awal kedatangan masyarakat Tionghoa di Perdagangan berkaitan erat dengan mitos tentang asal usul Perdagangan serta dengan adanya sungai Bah Bolon dan kerajaan Bandar. Peristiwa Mei 1998 di Perdagangan dipicu oleh adanya kelangkaan bahan pangan di pasaran. Kelangkaan ini semakin diperparah dengan melonjaknya harga-harga akibat naiknya harga BBM mencapai 100% pada saat itu. Peristiwa ini, menjadi penyebab kerusuhan yang terjadi selama 1 hari yaitu tanggal 6 Mei 1998. Warga Kelurahan Perdagangan yang memanfaatkan situasi dengan cara merusak pertokoan di Kota Perdagangan dan menjarah isi toko-toko tersebut. Peristiwa 6 Mei 1998 yang terjadi di Kelurahan Perdagangan ini membawa dampak secara psikologi dan sosial ekonomi bagi masyarakat Tionghoa khususnya yang kehilangan harta benda akibat penjarahan, bahkan kehilangan nyawa. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa, Peristiwa 6 Mei 1998 di kelurahan Perdagangan memberi dampak secara sosial ekonomi dan psikologi bagi masyarakat Tionghoa hingga saat ini.


(6)

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kelak kita harapkan syafaatnya di hari kemudian kelak.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Sejarah. Penulis menyadari dalam hal penulisan baik teori pendukung, sistem penulisan, kata-kata dan isi dari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan wawasan, pengetahuan, waktu dan dana yang dimiliki penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Kepada Allah SWT dan para pembaca atas segala kesalahan-kesalahan dalam penulisan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak andil orang-orang yang telah membantu penulis baik dalam bentuk materi, moril dan do’a. untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hadjar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED)

2. Kepada Bapak Drs. H. Restu, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial. Dan kepada Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan pendidikan sejarah dan Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku sekertaris jurusan pendidikan sejarah.

4. Dra. Flores Tanjung, MA sebagai dosen pembimbing skripsi saya, yang selalu memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Drs. Ponirin, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik dan sebagai penguji ahli dan sebagai dosen penguji saya.


(7)

5. Seluruh dosen-dosen di Jurusan Pendidikan sejarah yang telah memberikan penulis pendidikan yang sangat berharga selama kurang lebih empat tahun dan seluruh staf pegawai yang ada di Fakultas Ilmu Sosial.

6. Teristimewa kepada kedua Orang Tua, terutama mama penulis yang telah banyak memberikan bantuan materi, tenaga, semangat dan do’a dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Gelar Sarjana.

7. Terimakasih kepada keluarga terkasih, Taufik Kurnianto dan Yusfik Kurniawan, serta M.Septian Dwiyanto yang telah memberikan semangat dan dukungan baik moril dan materil.

8. Teman-temanku tersayang Sisjayanti Astrini, Dini Astri Suci, Dewi Rahayu, Rini Suryani, Dessy Maharani, Jefri Duan Sinulingga, Dwita Angriani, Nurhasanah, Elviyanto, dan Aisyah terimakasih atas semangat dan bantuan nya selama ini.

9. Untuk seluruh teman-teman yang saya sayangi di kelas B-Reguler 2010 yang sudah menghabiskan waktu untuk berada dikelas yang sama selama empat tahun.

Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat memenuhi fungsi yang semestinya.

Medan, Agustus 2014 Penulis

NOVIANI SORAYA NIM. 3103121060


(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... BAB I : PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 3

C. RumusanMasalah ... 3

D. TujuanMasalah ... 4

E. ManfaatPenelitian ... 4

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Konseptual ... 5

1. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 di Perdagangan ... 5

2. Masyarakat Tionghoa di Perdagangan ... 7

3. Dampak Psikologi dan Sosial ... 10

B. KerangkaBerfikir... 12

C. Penelitian Yang Relevan ... 14

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian... 16

B. LokasiPenelitian ... 16

C. Populasi dan sampel ... 17

D. Sumber Data ... 18

1. Data Primer ... 18

2. Data Sekunder ... 18

E. TeknikPengumpulan Data ... 19

1. Wawancara ... 19

2. Observasi ... 19

3. Studi Pustaka ... 20

F. TeknikAnalisa Data ... 20

1. Mengelompokkan Data ... 20

2. Menganalisis Data ... 20

3. MembuatKesimpulan ... 20


(9)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 21

1. Lingkungan Geografis Kelurahan Perdagangan ... 21

2. Penduduk Kelurahan Perdagangan ... 23

3. Perekonomian Kelurahan Perdagangan ... 27

4. Pemerintahan Kelurahan Perdagangan ... 29

B. Awal Masuknya Masyarakat Tionghoa Ke Perdagangan ... 31

1. Asal-usul Nama Perdagangan ... 32

2. Kerajaan Bandar ... 34

3. Sungai Bah Bolon ... 37

C. Kerusuhan 6 Mei 1998 Di Kelurahan Perdagangan ... 40

1. Faktor Penyebab Runtuhnya Rezim Orde Baru ... 46

2. Persepsi Masyarakat Perdagangan Terhadap Etnis Tionghoa ... 48

a.pada Masa Orde Baru ... 49

b.pada masa Reformasi ... 52

D. Dampak Kerusuhan Mei 1998 di Perdagangan ... 54

1. Kehidupan Sosial Masyarakat Tionghoa pasca kerusuhan Mei 1998 di Perdagangan... 57

2. Psikologi Masyarakat Tionghoa pasca kerusuhan Mei 1998 Di Perdagangan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang multi etnis dan multi agama. Salah satu etnis yang terdapat di Indonesia adalah etnis Tionghoa (Tionghwa). Leluhur orang Tionghoa-Indonesia bermigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun silam melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk.

Meskipun telah menetap selama ribuan tahun di Indonesia, etnis Tionghoa mengalami masalah dalam menentukan jati diri mereka. Kendati etnis Tionghoa telah tinggal di negeri ini secara turun-temurun, sebagian bahkan bisa ditarik garis genealogisnya hingga tahun 1600-an, banyak orang Indonesia memandang dan memeperlakukan merekan sebagai orang luar atau orang asing.

Pada masa Orde Baru etnis Tionghoa memperoleh hak-hak istimewa untuk mengembangkan ekonomi Indonesia (dan kekayaan mereka sendiri), namun anehnya etnis Tionghoa dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia. Kedudukannya berada di bawah warga pribumi, yang secara tidak langsung menghapus hak-hak asasi mereka dalam bidang sosial, budaya, bahasa, politik, hak masuk perguruan tinggi negeri, hak mendapat pelayanan publik bahkan hak menjadi pegawai negeri. Diskriminasi yang disengaja dan berkelanjutan ini


(11)

membuat etnis Tionghoa terus-menerus merasa sebagai “orang asing” dan berada dalam posisi rentan untuk dimusuhi secara kelas dan etnis.

Pada tahun 1998, ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi Asia muncul tekanan kuat dari masyarakat yang menuntut presiden Suharto mengundurkan diri. Namun, pemerintah malah menjadikan etnis Tionghoa sebagai kambing hitam krisis ekonomi dan menuntut mereka bertanggung jawab. Akibatnya kerusuhan anti-Tionghoa dalam skala besar meledak di beberapa kota di Indonesia pada Mei 1998.

Peristiwa Mei 1998 juga berdampak terhadap masyarakat Tionghoa yang berada di provinsi Sumatera Utara, khususnya di kota Perdagangan kecamatan Bandar kabupaten Simalungun. Dalam peristiwa ini toko-toko milik etnis Tionghoa dijarah dan dibakar, banyak orang Tionghoa diserang bahkan dibunuh oleh orang pribumi.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat, apa dampak yang ditimbulkan dari peristiwa Mei 1998 terhadap kehidupan masyarakat Tionghoa baik secara positif maupun negatif terhadap masyarakat Tionghoa yang ada di kota Perdagangan khususnya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Dampak Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 Terhadap masyarakat Tionghoa Di Kelurahan Perdagangan.


(12)

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut:

1. Awal kedatangan dan keberadaan masyarakat Tionghoa di kota Perdagangan

2. Faktor penyebab pecahnya kerusuhan Mei 1998 di kota Perdagangan

3. Dampak peristiwa kerusuhan Mei 1998 terhadap masyarakat Tionghoa di kota Perdagangan.

C. Rumusan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang dampak peristiwa Mei 1998 terhadap masyarakat Tionghoa, maka peneliti merasa perlu mengadakan perumusan masalah untuk mempermudah beberapa kajian dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah kedatangan masyarakat Tionghoa ke kota Perdagangan ?

2. Bagaimana terjadinya kerusuhan Mei 1998 di kota Perdagangan?

3. Apa dampak peristiwa kerusuhan Mei 1998 terhadap masyarakat Tionghoa di kota Perdagangan?


(13)

D. Tujuan Penelitian

Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian beorientasi kepada tujuan tertentu, dalam kaitan ini maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui awal kedatangan dan keberadaan masyarakat etnis Tionghoa ke kota perdagangan.

2. Untuk mengetahui peristiwa Mei 1998 di kota perdagangan.

3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan peristiwa Mei 1998 terhadap psikologis dan ekonomi masyarakat Tionghoa di kota Perdagangan.

E. Manfaat Penelitian

Setelah peneltian ini di rampungkan diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Memberikan wawasan baru tentang peristiwa Mei 1998 di kota Perdagangan

2. Memberi informasi yang lebih jelas mengenai dampak peristiwa Mei 1998

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan dengan topik Penelitian ini.


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ... 22

Tabel 2 ... 24

Tabel 3 ... 25

Tabel 4 ... 26


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan pada Bab-Bab sebelumnya peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Peristiwa Mei 1998 di Perdagangan dipicu oleh adanya kelangkaan bahan pangan di pasaran. Kelangkaan ini semakin diperparah dengan melonjaknya harga-harga akibat naiknya harga BBM mencapai 100% pada saat itu.

2. Penyebab krisis moneter yang terjadi pada Kelurahan Perdagangan merupakan imbas dari krisis yang terjadi pada pemerintah pusat di Jakarta. Krisis moneter menyebabkan Pemerintah Indonesia menaikkan harga bahan bakar minyak, naiknya harga ini menyebabkan ikut naiknya harga barang kebutuhan pokok, akibatnya membuat sulit masyarakat Kota Perdagangan dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari mereka.

3. Dari peristiwa inilah, menyebabkan Kota Perdagangan mengalami kerusuhan yang terjadi selama 1 hari yaitu tanggal 6 Mei 1998. Warga Kelurahan perdagangan yang memanfaatkan situasi dengan cara merusak pertokoan di Kota Perdagangan dan menjarah isi toko-toko tersebut.


(16)

4. Peristiwa 6 Mei 1998 yang terjadi di Kelurahan Perdagangan ini membawa dampak secara psikologi dan sosial bagi masyarakat Tionghoa khususnya yang kehilangan harta benda akibat penjarahan, bahkan kehilangan nyawa pada peristiwa tersebut.

2. SARAN

1. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus saling menghormati baik dengan sesama warga pribumi maupun dengan warga keturunan Tionghoa, jangan sampai perbedaan tersebut membuat kita menjadi saling memusuhi. Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kota Perdagangan tanggal 6 Mei 1998, jangan sampai terulang lagi, karena, selain warga keturunan Tionghoa yang menjadi korban, juga menyebabkan warga kelurahan Perdagangan juga mengalami kesulitan dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari mereka dikarenakan langkanya barang kebutuhan pokok akibat dijarah oleh para penjarah.

2. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan para pembaca bisa menambah pengetahuan tentang peristiwa kerusuhan yang pernah terjadi di kelurahan Perdagangan pada bulan Mei 1998. Dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah untuk lebih menyukai sejarah di Sumatera Utara.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun 2014. Kecamatan Bandar

Dalam Angka 2014. Koordinat Statistik KecamatanBandar.

Cribb, Robert dan Audrey, Kahin. 2012. Kamus Sejarah Indonesia. Jakarta :

Komunitas Bambu.

Ginting, Paham dan Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Filsafat Ilmu dan

Metode Riset. Medan. USU Press.

Haris, Syamsudin. 1999. Reformasi Setengah Hati. Jakarta : Erlangga Hoon, Chang Yau. 2012. Identitas Tionghoa : Pasca-Soeharto budaya,

politik dan media. Jakarta : LP3S.

Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta:PT.Aneka Cipta.

Liem, Yusiu. 2000. Prasangka Terhadap Etnis Cina. Jakarta: Djambatan. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya.

Santoso, Topo. 1999. Krisis Dan Kriminalitas Pasca Reformasi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Pers.

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta : LP3S.

Suryadinata, Leo. 1984. Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta:PT.Grafiti Pers.


(18)

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. Tentang Revisi

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.

Zon, Fadli.2004. Politik Huru-Hara Mei 1998. Jakarta : Institute for policy studies (IPS).


(1)

Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian beorientasi kepada tujuan tertentu, dalam kaitan ini maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui awal kedatangan dan keberadaan masyarakat etnis Tionghoa ke kota perdagangan.

2. Untuk mengetahui peristiwa Mei 1998 di kota perdagangan.

3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan peristiwa Mei 1998 terhadap psikologis dan ekonomi masyarakat Tionghoa di kota Perdagangan.

E. Manfaat Penelitian

Setelah peneltian ini di rampungkan diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Memberikan wawasan baru tentang peristiwa Mei 1998 di kota Perdagangan

2. Memberi informasi yang lebih jelas mengenai dampak peristiwa Mei 1998

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan dengan topik Penelitian ini.


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ... 22

Tabel 2 ... 24

Tabel 3 ... 25

Tabel 4 ... 26


(3)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan pada Bab-Bab sebelumnya peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Peristiwa Mei 1998 di Perdagangan dipicu oleh adanya kelangkaan bahan pangan di pasaran. Kelangkaan ini semakin diperparah dengan melonjaknya harga-harga akibat naiknya harga BBM mencapai 100% pada saat itu.

2. Penyebab krisis moneter yang terjadi pada Kelurahan Perdagangan merupakan imbas dari krisis yang terjadi pada pemerintah pusat di Jakarta. Krisis moneter menyebabkan Pemerintah Indonesia menaikkan harga bahan bakar minyak, naiknya harga ini menyebabkan ikut naiknya harga barang kebutuhan pokok, akibatnya membuat sulit masyarakat Kota Perdagangan dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari mereka.

3. Dari peristiwa inilah, menyebabkan Kota Perdagangan mengalami kerusuhan yang terjadi selama 1 hari yaitu tanggal 6 Mei 1998. Warga Kelurahan perdagangan yang memanfaatkan situasi dengan cara merusak pertokoan di Kota Perdagangan dan menjarah isi toko-toko tersebut.


(4)

4. Peristiwa 6 Mei 1998 yang terjadi di Kelurahan Perdagangan ini membawa dampak secara psikologi dan sosial bagi masyarakat Tionghoa khususnya yang kehilangan harta benda akibat penjarahan, bahkan kehilangan nyawa pada peristiwa tersebut.

2. SARAN

1. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus saling menghormati baik dengan sesama warga pribumi maupun dengan warga keturunan Tionghoa, jangan sampai perbedaan tersebut membuat kita menjadi saling memusuhi. Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kota Perdagangan tanggal 6 Mei 1998, jangan sampai terulang lagi, karena, selain warga keturunan Tionghoa yang menjadi korban, juga menyebabkan warga kelurahan Perdagangan juga mengalami kesulitan dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari mereka dikarenakan langkanya barang kebutuhan pokok akibat dijarah oleh para penjarah.

2. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan para pembaca bisa menambah pengetahuan tentang peristiwa kerusuhan yang pernah terjadi di kelurahan Perdagangan pada bulan Mei 1998. Dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah untuk lebih menyukai sejarah di Sumatera Utara.


(5)

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun 2014. Kecamatan Bandar

Dalam Angka 2014. Koordinat Statistik KecamatanBandar.

Cribb, Robert dan Audrey, Kahin. 2012. Kamus Sejarah Indonesia. Jakarta :

Komunitas Bambu.

Ginting, Paham dan Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Medan. USU Press.

Haris, Syamsudin. 1999. Reformasi Setengah Hati. Jakarta : Erlangga Hoon, Chang Yau. 2012. Identitas Tionghoa : Pasca-Soeharto budaya,

politik dan media. Jakarta : LP3S.

Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta:PT.Aneka Cipta.

Liem, Yusiu. 2000. Prasangka Terhadap Etnis Cina. Jakarta: Djambatan. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya.

Santoso, Topo. 1999. Krisis Dan Kriminalitas Pasca Reformasi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Pers.

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta : LP3S.

Suryadinata, Leo. 1984. Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta:PT.Grafiti Pers.


(6)

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. Tentang Revisi

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.

Zon, Fadli.2004. Politik Huru-Hara Mei 1998. Jakarta : Institute for policy studies (IPS).