Hubungan Nilai Antropometri dengan Kadar Gula Darah.

Hubungan

Nilai Antropometri
dengan Kadar Glukosa Darah

iF
$l1srr.Tc?ft{)6PtfrlaaH

dapafl0,05); dan dengan RLPF Q186

{IMT), Lingkar

(p>0,05). Trdak adanya respon-

Pinggang (LP), dan Rasio Ling-

dm 1ang mempunyai kadar gula
danh lebih dari 120 mg% dan

were {etermined enzimaticcally. The resuhs of fte study
showd that obese population


Massa Tubuh

kar Pinggnng-Panggul (RIPP)
mempunyai hubungan erat

was A,3Vo;

fi ,60/o; arfr 24,4Va

hanyaterdapatl.43olor@onden

based on BMI, WC and WHR

dengan kadar gula damh. Fe-

yang kadar gula darahnla antara

systematically. As estimated


png berijuan untuk

110 mgo/o hingga 120 mgP/o ke-

sa darah dalam penelitian ini.

by correlation analysis, the
mnelation value (r) between
fasting blood glucose wi*r BMI
was 0.101 (p>0,05), wi8t WC
wm 0,168 (p>Q05) and with

Abstract

lhe

nelitian

-


melihat hubungan nilai anbo-

mungkinan menyebabkan tidak

pometri dengan kadar gula

terdapafrya hubungan anhra

danh telah dilakukan terhadap
70 penduduk dewasa yang

ant'oprreff i dengan kadar gluke

n-rlai

WHR was 0,186 (p>0,05).
resuHs imply that there

berusia 20 tahun ke atas di
Kabupaten Padang Pariaman.


hriaman adalah salah

Some studies have consis-

satu kabupaten di Sumatem
Earat yang konsumsi kelapa

tenUy found rebtionship befiruen

Padang

dan ikannya cukup tinggi. Nilai

anthropometric indices such aE
Body Mass Index (BMI), Waist

anbopomebi yang diukur ada.

Circumference (WC),


and

Waist

(IMl),

to Hip Ratio (WHR) wih serum

Lingkar Pinggang (LPi, dan
gul (RLPF). Kadarglulcm darah

blmd glucme. A s&dy has been
done to invatigate the relationship between anthroPometric

puasa diukur secara enzimatik.

indices and serum blood

Hasil peneliban menunjukkan


arnong 70 adult, age 20 and over

jumlah penderib obese ber-

in Padang Pariaman ppulation.
Padang Pariaman is one of sub

lah

Indek

Massa Tubuh

Rasb Lingkar Pinggang-pang-

dasarkan

IMr


fiebih dad

2$

adalah 34,3olo; berdasa*an LP
berjumlah 38,60lo; dan

berdmr-

kan RLPP berjumlah 24,4o/o.
Dari hasil analisis kolelasi dF

Fendahuluan
Obesitas merupakan keiainan mebbolisme yang pal-

ing sering diderita manusia.
Saat ini, penderita obesitas
Ci dunia terus meningkat. Pe'
nelitian sejak tahun 1990-an
rnenunjukkan terjadinya peningkabn prevalensi obesitas

:i Asia. Lebih dari 59o pen:.rduk Asia menderib obesitas

gluco*

aie no correlation between
anthropometric indices with
blood glucose among adultage
in both

mgt and women in this

study, No one had serum blood

glucose over 120 mgo/o and

only 1,43olo had serum blod
glucose between 110 120

-


mgo/o may

oplained the incon-

sistent resulb in this

stud.

Keywords:
obe

-i

Index, Wal*

I

fasting blood glumse,

pmvince in West Sumaia where


sity, My

coconut and fish are commonlY

Grrumference, Walst Hip Ratio

consumed. The an&roPme&ics

Mass

I

r

indices were Body Mass Index

dan lebih dan 20o/o menderita
bent badan lebih.'z Penduduk
Indonesia sendiri, pada 1997

dikebhui 4,7olo menderih obe-

daemh perut yang lebih sering
disebut sebagai obesihs sentral
atau obesitas abdominal. Salah

satu cara untuk mengukur

sitas dan penderih terbanyak
adalah wanih.3
Obesitas didefi nisikan sebagai penimbunan lemak ber-

distribusi lemak dalam tubuh
adalah dengan metode anfoP-

lebihan dalam Bringan tubuh.+s
Penimbunan ini dapat terjadi di

untuk menentukan obesitas
seluruh tubuh dan Lingkar

seluruh tubuh atau ditemPattempat tertentu, misalnya di

Pinggang serta Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul untuk me-

I{I'R ITIDRAWATY LIPOEMI

rilTAH$IDURI

ometri, yaihr dengan mengukur

Indeks Masia Tubuh (IMT)

EII

YERUEL AJUGNflAIT{ EDWARD, DAil

Fakullas KeddGran

Universitasfudas

nentukan obesitas sentral.aj'6
Pada Penderita obesitas

Sampel sebesar 70 orang
sampel berasal dari PoPulasi

diketahui terjadi berbagai

pada kedua

dea tersebut

Yang

an antara variabel lMeks Mas-

sa Tubuh, Lingkar Pirqgang
dan Rasio Lingkar Pinggarig-

gangguan metabolisme, di

memenuhi kkeria dan diPilih

antaranYa diabetes melitus tiPe

secara

2, hipertensi, PenPkit jantung'
dan batu emPedu' BesarnYa

ria sampel adalah lakilaki dan

Panggul Yang masing-masir4
merupakan Yariabel X dengar
kadar glukosa darah Puas;

perempuan berusia di- atas

yang merupakan variabel

risiko menderita PenYakit-

20 bhun, belum menoPause,
tidak diketahui sedang hamil
dan mengidap suatu PenYakit

digunakan uji korelasi dengar
derajat kePercaYaan 95olo dar

penyakit ini sebanding dengan
besar penumPukan lemak Yang

aak sedehana' Krit*

batas kemaknaan P25 kg/m') sebesar
34,3o/o. Penderita obesitas
dari seluruh responden Pria
sebesar 20olo dan Penderita
obesitas dari seluruh respon-

**

Lingi{aN Fing*a:!*"li#:"9$'il

: -:a.

Hubungan Nilai AntroPometri
dengan Kadar Glukosa Darah

Keterangan:

* : pria 0,05). Uji korelasi antara

lamin penderita obesitas, hasil
yang didapat sesuai dengan

Lingkar Pinggang dengan kadar
glukosa darah Pada kelomPok

hasil penelitian DePartemen
Kesehatan tahun 1997, Yaitu
jumlahnya meningkat Pada

penderita obesitas berjumlah

pria dan wanila mendaPatkan

29,1o/o,sedangkan dari seluruh
responden pna 6,70/o.

wanita.3

nilai

pada kedua kelomPok ti-

dak bermakna secara statistik
(p>0,05 untuk Pria rnaupun

b. Lingkar Pinggang (LP) Dan
Rasio Lingkar Pinggang'Fanggul
n|oIO lllAEE OEtlrIE

wanita).

Uji korelasi antara Rasio
Lingkar Pinggang-Panggul

toleransi glukosa terganggu
(kadargula darah Puasa 110125 mgldl) sebanYak 1,430/o

dengan kadar glukosa darah

didapat dengan nilai

terdapat pada resPonden wani-

83,06+11,12.

keberartian koefisien korelasi

r

memiliki kadar glukosa normal
(