BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP di Yayasan Pendidikan X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

  mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah dengan meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan. Guru merupakan salah satu komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus (Jasmani Asf, 2013).

  Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah yang berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai- nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.

  Sejalan dengan amanat UU RI tentang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Untuk mengetahui keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan penilaian kinerja dengan kriteria penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

  Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Maler (dalam Kusumastuti, 2001) bahwa kinerja sebagai unjuk kerja adalah keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ilyas (2001) juga menyatakan bahwa kinierja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel didalam organisasi.

  Kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas, serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Gibson et.al., 2007).

  Sehubungan dengan itu Raharja (2004) mengungkapkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja. Selanjutnya Hadari Nawawi (2006: 63) mengatakan bahwa kinerja “adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”. Sedangkan menurut Mangkunegara (2007: 155) mengatakan “ bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya”.

  Mangkuprawira (2007) juga menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

  Dengan demikian, dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai kinierja, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang, secara kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya dalam periode tertentu berdasarkan standar hasil kerja yang telah ditetapkan.

  Berkenaan dengan standar hasil kinerja guru, Piet A Sahertian (dalam Rusman, 2010: 51) menjelaskan bahwa “standar guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti bekerja dengan siswa secara individual, persiapan dan perencanaan pembelajaran, melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar dan kepemimpinan yang aktif dari guru”.

  Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan seorang pengurus Yayasan Pendidikan X, kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru SMP di sekolah X pada tahun pelajaran 2011/ 2012 adalah berdasarkan Permenag PAN & RB No.16 Tahun 2009 yang dinyatakan dalam bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 butir 3, bahwa indikator penilaian kinerja guru meliputi Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian Hasil Pembelajaran, Melatih dan Membimbing Siswa, dan Tugas Tambahan. Sebagaimana tertera pada tabel 1 berikut ini:

  Tabel 1 Indikator Penilaian Kinerja Guru SMP di Sekolah X Tahun 2011/2012

  No. Program Materi Penilaian Skor Nilai

  1

  2

  3

  4 1.

  a.

   Perencanaan Program tahunan

  Pembelajaran b.

  Prgram Semester c. Silabius d.

  RPP e. KKM f.

  Agenda Harian Guru g.

  Jadwal tatap Muka h. Absensi Siswa i. Kalender Pendidikan j. Buku Nilai 2.

  a.

   Pelaksanaan Pendahuluan

  Pembelajaran b.

  Kegiatan inti melalui tatap muka, penugasan,terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur kegiatan tatap muka yang dilakukan melalui : 1)

  Eksporasi 2)

  Elaborasi 3)

  Konfirmasi c. Penutup 3.

  a.

   Penilaian Hasil Dafar nilai sesuai dengan

  Pembelajaran standar penilaian b.

  Melakukan tes dengan Ulanagan Harian, UTS, UAS, UKK c. Melakukan Penilaian ahlak mulia dan kepribadian d.

  Melakukan penilaian psikomotor e.

  Melakukan analisis ulangan harian f.

  Remedial dan Pengayaan g.

  Instrumen tes setiap KD h. Bank Soal i. Kartu Soal j. Analisis Penilaian 4.

  a.

   Melatih dan Melatih dan membimbing siswa

  Membimbing dalam remedial dan pengayaan Siswa b.

  Membimbing siswa dalam pengembangan diri melalui BK dan kegiatan esktra Kurikuler c. Kegiatan KIR 5.

  a.

   Tugas Wakil Kepala sekolah

  Tambahan b.

  Wali kelas c. Pembina Ekstra Kurikuler d.

  Piket e. Pembina Osis f. Pustakawan g.

  Laboratorium J u m l a h Jumlah total …………….

  Sumber : Permenag PAN & RB No.16 Tahun 2009.

  Hasil penilaian kinerja guru SMP di YayasanPendidikan X dilakukan Pengawas Binaan untuk periode tahun pelajaran 2011/2012, tertera pada tabel 2 dibawah ini:

  Tabel 2 Kinerja guru periode T.P. 2011/2012

  No Kategori Jumlah Persentase (%)

  1 Amat baik 4 13,3 %

  2 Baik 24 83,0 %

  3 Cukup 2 3, 7 %

  4 Kurang 0 % 30 100 %

  Sumber : Penilaian Guru SMP Sekolah X tahun 2011/2012

  Dari tabel 2 terlihat bahwa yang memperoleh penilaian kinerja dengan kategori Amat Baik sebanyak 4 orang (13,3%), kategori Baik sebanyak 24 orang (83,0%), kategori Cukup sebanyak 2 orang (3,7%), dan tidak ada yang memperoleh kategori kurang. Dengan demikian penilaian kinerja untuk ke 30 orang guru SMP di Yayasan Pendidikan X periode tahun pelajaran 2011/2012 cenderung pada kategori Baik, namun tetap ada yang memperoleh kategori cukup. Jadi dapat dikatakan kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X pada tahun pelajaran 2011/2012 belum optimal.

  Pada tahun pelajaran 2012/2013 terjadi perubahan peraturan penilaian kinerja guru, yaitu mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Permendikbud ) Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja guru disekolah X, berdasarkan bab III dan bab IV Permendikbud No.65 Tahun 2013, meliputi Perencanaan Pembelajaran dan Pelaksanaan Pembelajaran.

  Pada bab IV butir 2 Permendikbud tersebut, dinyatakan penilaian kinerja guru dilakukan oleh Pengawas Manajerial dan Kepala Sekolah dalam bentuk supervisi dan manajerial. Namun dari hasil wawancara penulis dengan Pengawas Manajerial dan kepada seorang pengurus Yayasan, penilaian kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X hanya dilakukan oleh seorang Pengawas Manajerial, bukan dengan Kepala Sekolah; walaupun di dalam Permendikbud RI No.65 Tahun 2013 Bab IV butir 2 dinyatakan penilaian kinerja guru dilakukan oleh Pengawas Manajerial dan Kepala Sekolah. Hal ini disebabkan karena Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang belum pernah membuat Surat Keputusan Penugasan kepada kepala sekolah untuk menilai kinerja guru SMP khususnya di Yayasan Pendidikan X tersebut. Saat ini Kepala Sekolah hanya menerima Surat Penetapan Tugas sebagai guru dan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah dari Yayasan. Berikut ini Indikator- indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja guru tahun pelajaran 2012/2013.

  

Tabel 3 Indikator Penilaian Kinerja Guru SMP di Sekolah X

Tahun 2012/2013

  No. Aspek Indikator Pencapaian Skor Nilai

  1

  2

  3

  4

  1. Perencanaan Silabus Pembelajaran a.

  Identitas mata pelajaran b.

  Identitas sekolah c. Kompetensi inti d.

  Kompetensi dasar e. Tema f. Materi pokok g.

  Pembelajaran h. Penilaian i.

  Alokasi waktu j. Sumber belajar 2.

  A. Pelaksanaan Pendahuluan

  Pembelajaran 1.

  Menyiapkan peserta didik 2. Mengajukan pertanyaan pertanyaan 3. Menjelaskan tujuan Pembelajaran 4. Menyampaikan cakupan materi B.

  Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi) 1.

   Eksplorasi a.Melibatkan peserta didik mencari informasi b.menggunakan beragam pendekatan pembelajaran

  c. mempasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik d.melibatkan peserta didik secara aktif e.memfasilitasi peserta didi melakukan percobaan di Lab.

2. Elaborasi

  a.membiasakan peserta didik membaca b.pemberian tugas, diskusi c.memberi kesempatan utk berpikir d.memfasilitasi pembelajaran kooperatif dan kolaboratif e. memfasilitasi peserta didik berkompetisi f.membuat laporan eksplorasi

  g. melakukan pameran, turnamen, dan festival

  h. menumbuhkan rasa percaya diri 3.

   Konfirmasi

  a.memberikan umpan balik positif b.memberikan konfirmasi terhdp hasil eksplorasi dan elaborasi c.melakukan refeksi

  d. memperoleh pengalaman bermakna

  e. berfungsi sebagai narasumber f.membantu menyelesaikan masalah g.dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi h. memberikan informasi i. memberikan motivasi kpd peserta didik C.

  Kegiatan Penutup a.membuat rangkuman b.melakukan penilaian / refleksi

  c. memberikan umpan balik terhdp proses d. merencanakan tindak lanjut

  e. menyampaikan rencana pembelajaran J u m l a h Jumlah total ……………….

  .

  Sumber : Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013.

  Hasil penilaian kinerja guru SMP di YayasanPendidikan X dilakukan Pengawas Binaan untuk periode tahun pelajaran 2012/2013, tertera pada tabel 4 dibawah ini:

  Tabel 4 Kinerja guru periode T.P. 2012/2013

  No Kategori Jumlah Persentase (%)

  1 Amat baik 2 6,7 %

  2 Baik 10 33,3 %

  3 Cukup 12 40 %

  4 Kurang 6 20 % 30 100 %

  Sumber : Penilaian Guru Sekolah X tahun 2012/2013

  Berdasarkan kategori penilaian kinerja guru SMP di sekolah X pada tahun 2012/2013, yang mendapat nilai Amat Baik sebanyak 2 orang (6,7%), kategori nilai Baik sebanyak 10 orang (33,3%), kategori nilai Cukup sebanyak 12 orang (40%) dan kategori nilai Kurang sebanyak 6 orang (20%). Jadi dapat disimpulkan penilaian kinerja guru SMP di sekolah X periode tahun

  pelajaran 2012/2013 cenderung memperoleh nilai Cukup, yang berarti kinerja guru-guru tersebut belum optimal. Melihat kondisi kinerja pada tabel 2 dan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan format penilaian kinerja guru SMP di sekolah X kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X dapat dikatakan belum optimal. Oleh sebab itu perlu di teliti hal hal yang mempengaruhi kinerja, agar dapat dilakukan upaya upaya pengembangan kinerja guru dengan tepat.

  Menurut Mitchel (dalam Sinambela, 2006) kinerja yang baik akan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu tingkat kemampuan dan motivasi kerja yang baik.

  Hal ini sejalan dengan pendapat Mangkunegara (2007) yang mengatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi atau dengan kata lain, “performance = ability + motivation”.

  Berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi kinerja di atas, hasil penelitian yang dilakukan oleh Bodroastuti (2012) tentang Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja (Studi pada Guru SMK Palapa Semarang) memperlihatkan bahwa kemampuan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Palapa Semarang.

  Penelitian yang dilakukan oleh Musafir (2007) berjudul Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pemerintah propinsi Gorontalo, menunjukan bahwa faktor kemampuan paling besar pengaruhnya terhadap kinierja pegawai dibanding faktor motivasi dan secara simultan kemampuan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinierja.

  Penelitian lain dilakukan oleh Anggreini (2008) mengenai Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel motivasi dan kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syachroni (2013) Tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kinerja Guru SMA Negeri 4 Kota Jambi (The Analysis Of Factors That Affect Teacher Performance at State

  

Senior High School 4 In Jambi City ) memperlihatkan bahwa faktor

kemampuan berpengaruh sebesar 87,6% terhadap kinerja guru.

  Penelitian yang dilakukan oleh Eriyadi (2004) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja (Prihantoro,2012).

  Berdasarkan beberapa pendapat dan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan dan motivasi mempengaruhi kinerja.

  Zain (dalam Milman Yusdi, 2010) mengatakan kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001) mendefenisikan kemampuan sebagai dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.

  Hal ini sejalan dengan pernyataan Robbins (2001) yang menyebutkan kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam menjalankan suatu pekerjaan. Selanjutnya Gordon (dalam Mulyasa, 2003) mengemukakan kemampuan yaitu sesuatu yang dimilki oleh seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

  Menurut teori Keith Davis dalam Mangkunegara (2007), kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +

  

skill ). IQ adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan.

  Pengetahuan (knowledge) berarti segala sesuatu yang diketahui yaitu kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal pelajaran. Ketrampilan (Skill) adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

  Sejalan dengan pendapat Keith Davis dalam Mangkunegara (2007)

seperti tersebut diatas Sutermeister (dalam Supriyanto, 2011) menyatakan

kemampuan adalah faktor penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (Knowledge) dan keterampilan

(Skill) yang dimiliki seseorang.

  Seperti telah dijelaskan sebelumnya yang menentukan kinerja

seseorang adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Sehubungan dengan

itu motivasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi

peningkatan kinerja. (Sinungan, 2000).

  Menurut Gibson (2000) motivasi berasal dari kata motif artinya dorongan kebutuhan sehingga motivasi selalu bertolak pada tingkat kebutuhan, dengan kata lain dorongan dan keinginan manusia untuk melakukan sesuatu didalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

  Sedangkan Fillmore H. Stanford (dalam Mangkunegara, 2002) mendefinisikan motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Demikian pula Gray (dalam Winardi, 2002) menyatakan

  

motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi

  seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

  Selanjutnya Mulyasa (2003) menyatakan motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

  Arep & Tanjung (2003) menyatakan motivasi merupakan suatu dorongan atau daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

  Sementara menurut Ryan dan Deci (2000), motivasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi intrinsik mengacu pada melakukan sesuatu karena adanya ketertarikan atau hal yang menyenangkan. Sedangkan motivasi ektrinsik yaitu melakukan sesuatu karena dapat menghasilkan sesuatu yang berguna.

  Demikian pula Armstrong (dalam Wukir, 2013) mengemukakan dua tipe motivasi, yaitu:

1. Motivasi intrinsik: faktor yang datang dari diri sendiri yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.

  2. Motivasi ekstrinsik: faktor yang datang dari luar diri atau yang dilakukan orang lain untuk memotivasi seseorang. Motivasi ektrinsik mempunyai pengaruh yang cepat dan kuat namun biasanya tidak bertahan lama.

  Merujuk teori-teori tentang kinerja, kemampuan dan motivasi diatas maka kondisi kinerja guru guru di Yayasan Pendidikan X yang belum optimal. dapat dianalisa dengan meneliti besarnya pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru guru di Yayasan Pendidikan X tersebut.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka peneliti membuat suatu rumusan masalah yaitu ”Apakah terdapat pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru di Yayasan Pendidikan X ?”.

  C.Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

  D.Keaslian Penelitian

Penelitian di Yayasan Pendidikan X belum pernah dilakukan oleh

  peneliti lain. Penelitian ini menekankan upaya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X. Telah banyak dilakukan penelitian tentang topik yang sama, tetapi dengan tujuan, subjek dan tempat penelitian yang berbeda.

  Penelitian tersebut memberi kesimpulan bahwa kemampuan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Keaslian penelitian ini merupakan hasil dari pemikiran penulis dengan mengambil panduan referensi dari buku-buku, jurnal, hasil interview dan sumber lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

E. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis :

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data-data empiris mengenai pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X. Selain itu, untuk berbagi dasar pengetahuan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang sama.

  Manfaat Praktis : a.

  Bagi Guru

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, gambaran dan wacana mengenai pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

  b.

  Bagi Yayasan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh kemampuan dan motivasi, dan menjadi pertimbangan dalam upaya peningkatan kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

F. Sistematika Penulisan 1.

BAB I : PENDAHULUAN. : Dalam bab ini memuat Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, keaslian penelitian dan Manfaat Penelitian.

  2. BAB II : KAJIAN TEORITIS. Berisikan mengenai tinjauan kritis yang menjadi acuan dalam pembahasan permasalahan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan, motivasi dan kinerja guru.

  3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini berisikan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu identifikasi variabel, definisi operasional, subjek penelitian, instrumen dan alat ukur yang digunakan, metode pengambilan sampel dan metode analisis data.

  4. BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Berisikan uraian mengenai analisa data dan pembahasan yang dikaitkan dengan teori yang ada.

  5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN. Berisikan uraian kesimpulan sebagai jawaban permasalahan yang diungkapkan berdasarkan hasil penelitian dan saran penelitian yang meliputi saran metodologis dan saran praktis.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budaya - Tradisi Pertanian Dan Tantangan Globalisasi (Studi Kasus Kelangsungan Tradisi Pertanian Pada Masyarakat Karo)

0 0 46

BAB II PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN A. Pengertian Perjanjian Pengangkutan dan Asas-Asas Pengangkutan Menurut Hukumnya - Tinjauan YuridisTanggungjawab PT. Kereta Api Indonesia Dalam Pengangkutan CPO PTPN IV Kebun Air Batu (Studi Pada PT. Kereta Api

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan YuridisTanggungjawab PT. Kereta Api Indonesia Dalam Pengangkutan CPO PTPN IV Kebun Air Batu (Studi Pada PT. Kereta Api Medan)

0 0 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA KONSUMEN MELALUI IKLAN H. Tinjauan Umum Tentang Hukum Perlindungan Konsumen 1. Beberapa Peristilahan dalam Hukum Perlindungan Konsumen - Perlindungan Konsumen atas I

0 6 58

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Konsumen atas Informasi yang Tidak Benar Mengenai Undian Berhadian pada Kegiatan Perbankan (Studi Pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Medan)

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Air - Perbandingan Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Alum (Tawas) Dalam Mempertahankan Ph Pada Air Sungai Belawan Di Pdam Hamparan Perak

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Singkong - Analisis Kadar Timbal(Pb) Pada Tepung Tapioka Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP di Yayasan Pendidikan X

0 0 6

BAB II KAJIAN TEORITIS A.Kinerja 1. Pengertian - Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP di Yayasan Pendidikan X

0 0 18