Kerja Aparatur Disbudparpora Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Prvinsi Riau dalam Menyampaikan Informasi Pacu Jalur pada Masyarakat

  

Kinerja Aparatur Disbudparpora Permerintah Kabupaten Kuantan

Singingi Provinsi Riau Dalam Menyampaikan Informasi Pacu jalur pada

masyarakat

LAPORAN KKL

  Diajukan sebagai Laporan Kuliah Kerja Lapangan di Disbudparpora Permerintah Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

  Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

  Lampiran 4 Riwayat Hidup

1. Identitas Diri

  a. Nama Penulis : Rizky Adillah

  b. Tempat danTanggal Lahir : Pekanbaru, 24 Maret 1991

  c. Status Perkawinan : Belum Nikah

  d. Nama Ayah : Mas’ud

  e. Pekerjaan Ayah : PNS

  f. Nama Ibu : Anidar e. Perguruan Tinggi UNIKOM Jurusan Ilmu Pemerintahan : 2009 s/d Sekarang

3. Pendidikan Non Formal

  a. Seminar e-KTP Gunan : Bersertifikat meningkatkan pelayanan publik oleh Prodi ilmu Pemerintahan 2012

  b. Yamaha music school : tidak bersertifikat Sekolah Musik .

  c. PSPS Pekanbaru U-15 : tidak bersertifikat Sepak bola

  d. PRAPON Riau 2011 Sepak : tidak bersertifikat bola

  DAFTAR ISI Halaman

  KATA PENGANTAR...................................................................................... iii DAFTAR ISI................................................................................................... v DAFTAR vii TABEL………………………………………………………............... viii DAFTAR GAMBAR……………………………………..………………............ ix DAFTAR LAMPIRAN…………………………………..……………….............

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................

  1 1.2 Kegunaan Laporan KKL.......................................................................

  4 1.3 Metode KKL..........................................................................................

  4 1.3.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................

  5

  1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan KKL

  6 ……………….…………...

  1.4.1 Gambaran Umum Kab. Kuansing Dan Letak Geografis Kab.

  Kuansing.....................................................................................

  6 1.4.1.2 Kepadatan Penduduk......................................................

  7 1.4.2 Visi Dan Misi Kab. Kuansing.......................................................

  7

  BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kegiatan KKL...............................................................................

  28 3.2 Pembahasan KKL..................................................................................

  31 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan..........................................................................................

  43 4.2 Saran...................................................................................................

  44 DAFTAR PUSTAKA 45 …………………………………………………….…….

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  46 ……………………………………………………..

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1.

  Jadwal Penelitian……………………………………………

  16

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Peta Kab. Kuansing

  6 ……………………………………………

  11 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Dispubparpora Kab. Kuansing ………..

Gambar 1.3 Gambar Pacu Jalur

  13 ……………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Form Aktivitas Harian KKL Di Disbudparpora Kab. Kuansing Lampiran 2 Surat Perizinan KKL di Disbudparpora Kab. Kuansing

  …… Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan KKL.. ………………..

  Lampiran 4 Berit Acara Bimbingan ……………...................................... Lampiran 5 Riwayat Hidup ……………..………………..………………..

  47

  49

  50

  51

  53

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan ke Khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan tanggung jawab untuk menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini, serta shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Pada Laporan KKL ini saya sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unikom menyusun dan menulis laporan hasil pelaksanaan KKL yang sudah lakukan selama sebulan di salah satu instansi pemerintahan daerah, tepat nya di Kantor Dinas Budaya ,Pariwisata Pemuda Dan Olahraga . Dengan mengambil judul

  

Kinerja Aparatur Dinas Budaya ,Pariwisata Pemuda Dan Olahraga

Dalam Menyampaikan Informasi Pacu jalur Kab. Kuantan Singingi ,

  saya mendapat banyak pelajaran dan pengalaman baru selama pelaksanaan KKL di instansi tersebut, saya menjadi mengetahui bagaimana kerja di salah satu Instansi Pemerintahan.Penyusunan Laporan KKL ini, dimaksudkan sebagai salah satu kewajiban untuk menyelesaikan perkuliahan di program studi Ilmu Pemerintahan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

  3 Maifadal Muin S.Sos. MM Selaku Kepala Dinas Budaya ,Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi.

  4 Edwar, S.Sos. M.Si Selaku Pembimbing instansi KKL di Kantor Dinas Budaya ,Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi.

  5 Semua pihak yang telah mendukung dan membantu, semoga menjadi amal baik di hari nanti.

  Saya menyadari masih adanya kelemahan dan kekurangan serta keterbatasan dalam penyusunan Laporan KKL ini. Akhir kata saya berharap semoga Laporan KKL ini dapat berguna bagi saya pada khusus nya dan pembaca pada umumnya.

  45

  DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan (2001) Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.

  Yogyakarta:Gajah Mada Press. Burhan Metode Deskriftip : (Burhan bungin,2001:124). Metode penelitian kualitatif

  (Sugiono,2005:1)

  Handoko, T. Hani (2003) Aparatur Negara (Edisi 2). BPFE-Yogyakarta Sedarmayanti (1995) Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung:Ilham jaya. Sugiono (2005) Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :Andi Offset Wahab, Solichin Abdul. 2005. Analisis Kebijaksanaan:Dari Formulasi ke

  Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: PT. Bumi Aksara

  Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi:Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi. Yogyakarta:Graha Ilmu. Mahmudi Manajemen Kinerja Sektor Publik (Mahmudi, 2005:92). H.A.S. Moenir Manajemen Umum di Indonesia (dalam Moenir, 2006:166).

  46

  Dokumen-dokumen 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

  Tanggerang: Ramdina Prakarsa.

  2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Asa Mandiri.

  3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

  Rujukan Elektronik http:/ /disbudparpora.kuansing.go.id/ Disbudparpora Kabupaten Kuantan Singingi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perkembangan globalisasi di negara Indonesia sangatlah cepat terutama di bidang teknologi informasi.Teknologi informasi merupakan suatu acuan bagi Negara Indonesia dalam menghadapi era globalisasi. Perkembangan teknologi yang ada di suatu Pemerintahan disebut dengan

  e-Government. Pemerintah memfokuskan diri pada teknologi, khususnya

  pengembangan e-Government yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak dan serba cepat menuntut Pemerintah untuk lebih meningkatkan kinerja aparaturnya sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Lemahnya pelayanan aparatur pemerintah, menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya fungsi pelayanan kepada masyarakat. Kebiasaan yang akhirnya menjadi budaya negatif, berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh aparatur pemerintah sehingga kurang dapat berjalan secara efektif dan berkomunikasi secara langsung kepada siapapun yang dikehendaki tanpa dibutuhkan perantara apapun.

  Pesatnya perkembangan sistem informasi menuntut kita harus selalu mengikuti trend sistem informasi sekarang dan masa yang akan datang. Salah satu implikasi nyata yang dirasakan dari percepatan tersebut saat ini adalah munculnya berbagai bidang baru yang menuntut penguasaan teknologi informasi didalamnya.

  Sistem Informasi yang berkembang pesat sekarang ini sangat mempengaruhi bagaimana pemerintah dimasa modern harus bersikap dalam melayani masyarakatnya. Inilah alasan lain mengapa di Disbuparpora kuantan singingi provinsi Riau dipaksa untuk mulai mengkaji fenomena yang ada agar yang bersangkutan dapat secara benar dan efektif mereposisikan peranan dalam melayani masyarakat.

  Dunia informasi merupakan suatu fenomena didalam kehidupan baik di Disbuparpora Kuantan Singingi Provinsi Riau maupun dilingkungan masyarakat. Hal ini karena semakin majunya suatu negara atau daerah maka harus semakin efektif pelayanan sistem informasi baik dari segi sektor ekonomi , politik, perdagangan , budaya maupun sosial, oleh sebab itu, di dinas Pariwisata Kuantan singingi provinsi Riau dalam meningkatakan setiap orang, tetapi digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cepat, lengkap dan akurat. Perkembangan sistem informasi memberi dampak pada bidang pelayanan dan penyampaian informasi dari dinas Disbudparpora provinsi Riau kepada masyarakat.

  Website merupakan salah satu media yang saat ini banyak

  digunakan dalam penyampaian informasi disuatu negara, kota, kantor maupun sarana pribadi. Perkembangan website yang semakin lama semakin maju dan diperluas pemanfaatannya sebagai media komunikasi jarak jauh baik secara langsung maupun tidak langsung yang cepat dan dinamis.

  Fasilitas-fasiltas, tampilan website yang dinamis, data-data yang lengkap terutama informasi yang berhubungan dengan Disbudparpora provinsi Riau khususnya informasi yang ditampilkan dalam web site menjadi media penyampaian informasi dan promosi mengenai keunggulan di Dinas Pariwisata Provinsi Riau.

  Maksud dan tujuan pengambilan judul agar masyarakat dapat dengan,mundah,cepat dan akurat mendapatkan informasi pacu jalur baik dari informasi pendaftaran yang mencakup persyaratan dapat di ketahui tanpa harus datang langsung ke Disbudparpora kuantan singing dan selain

1.2 Kegunaan KKL

  Hasil kegunaan penulisan ini diharapkan memiliki kegunaan yang bersifat teoritis dan praktis, sebagai berikut :

  1. Guna teoritis, dalam rangka mengembangkan konsep-konsep atau teori- teori melalui penulisan ke lapangan. Dimana dalam penulisan ini, diharapkan akan memberikan sumbangan ilmu serta dapat dijadikan bahan tinjauan awal untuk melakukan penulisan serupa dimasa yang akan datang.

  2. Guna praktis, diharapkan penulisan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas kinerja pegawai di Dinas Pariwisata Kab. Kuantan Singingi Provinsi Riau, khususnya dibidang informasi pacu jalur dalam memberikan pelayanan informasi secara efektif dan efesien.

1.3. Metode KKL

  Sesuai dengan masalah yang ditulis pada laporan KKL ini, khususnya yang berhubungan dengan yang terjadi sekarang, maka dasar- dasar yang digunakan adalah dengan mencari kebenaran dalam penulisan berdasarkan suatu metode. Metode tersebut dapat lebih mengarahkan penyusun dalam melakukan penulisan dan pengamatan secara benar. dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan bukti-bukti yang ada untuk dianalisa dan interpretasi terhadap data tersebut.

1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

  Penulis menggunakan berbagai macam data, untuk memperjelas usulan penelitian, data diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut : a) Observasi

  Penulis menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi yaitu menulis, melihat langsung kelapangan dengan pengamatan dan mencatat terhadap gejala-gejala yang berhubungan dengan informasi pacu jalur dalam menunjang efektivitas kinerja pegawai di Dinas Pariwisata Kab. Kuantan Singingi Provinsi Riau .

  b) Studi Pustaka Penggunaan studi pustaka sangat dibutuhkan penulis untuk menambah wawasan berkenaan dengan teori-teori yang digunakan. Studi pustaka merupakan pengambilan data berupa referensi berdasarkan buku yang berkaitan dengan e-government, sistem informasi Kepegawaian dan kinerja kepegawaian. Studi pustaka inididapat dari buku, artikel dan dokumentasi untuk dikumpulkan sebagai teori yang dijadikan landasan dalam menyusun

1.4 Lokasi dan Waktu KKL

  

1.4.1 Gambaran Umum dan Letak Geografis Kab.Kuansing Provinsi Riau

Gambar 1.1 (Peta Kab. Kuansing) Sumber :

   Lintang Selatan dan 101 02 - 101

  55 Bujur Timur.Adapun batas-batas Kabupatenadalah: Sebelah Utara dengan Kabupaten Kampar dan PelalawanSebelah Selatan dengan Propinsi JambiSebelah Barat dengan Propinsi Sumatera BaratSebelah Timur dengan Kabupaten Indragiri Hulu Dilihat dari batas

  • – batas kabupaten yang langsung berbatasan dengan 2 (dua) Propinsi yaitu Propinsi Jambi dan Sumatera Barat . Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi Kabupaten Kuantan Singingi apabila dapat memanfaatkan peluang yang ada.

  1.4.1 Kepadatan Penduduk

  Kabupaten Kuantan Singingi dibagi kedalam 12 kecamatan, 11 kelurahan dan 198 desa. Jumlah penduduk Kuantan Singingi berdasarkan sensus penduduk tahun 2006 adalah 249.606 jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk adalah 47,98 jiwa/km².

  1.4.2 Visi dan Misi Kabupaten KuantanSingingi Tahun 2011-2016

  VISI :

  4. Membangun hubungan yang harmonis sekaligus meningkatkan respondan kepekaan aparat pemerintah kabupaten kuantan singing terhadap lapisan masyarakat.

  5. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dalam menjalankan usahanya di kabupaten kuantan singingi,

  6. Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan dalam masyarakat antar penduduk maupun antar wilayah.

  7. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai.

  8. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam melalui optimalisasi agrobisnis dan agroindustri dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar secara berkesinambungan

  9. Peningkatan implementasi desentralisasi dan otonomi di daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayananpublik .

  10. Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan melestarikan adat serta budaya daerah danbudaya nasional di lingkungan masyarakat kabupaten kuantan singingi..

  

1.4.2.1 Susunan oraganisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga terdir dari

  Kepala Dinas

  Dinas merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah .

  1 Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan ,memimpin ,mengkoordinasikan ,membina ,mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan urusan pemerintahaan bidang Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga.

  2 Kepala Dinas dan Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi.

  a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.

  b. Penyusunan rencana program dan anggaran di bidang kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.

  c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugasdibidang Kebudayaan, Pariwisata , Pemuda dan Olahraga.

  d. Pemberian kajian teknis perizinan dan/atau Rekomendasi;

  e. Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.

  f. Pembinaan, Pemantauan,Pengawasan,dan Pengendalian serta monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Kebudayaan , Pariwisata

  Pengendalian serta Evaluasi Penyusunan program dan anggaran , ketatausahaan , pembinaan kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan, Ke humasan, serta Keuangan.

  3. Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2) , menyelenggarakan fungsi:

  a. Pengelolaan Data;

  b. Penyusunan Program dan anggaran bidang program, umum dan keuangan;

  c. Pengkoordinasian penyusunan program dan anggaran Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;

  d. Penyelenggaraan Ketatausahaan;

  e. Pembinaan Kepegawaian;

  f. Pengelolaan Sarana dan Prasarana;

  g. Penyelenggarakan urusan rumah tangga dan perjalanan Dinas;

  h. Penyelenggaraan fungsi Kehumasan; i. Pengelolaan Keuangan; j. Pengkoordinasian dan Pelaksanaan monitoring, Evaluasi dan pelaporan ; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang dan fungsinya.

  4. Sekretaris dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

  

1.4.2.2 Stuktur Organisasi Dinas Kebudaya , Pariwisata , Pemuda dan Olahraga

Kab. Kuantan Singingi

  Struktur organisasi diperlukan dalam memberikan kemudahan dan memberikan kejelasan dalam bentuk kerangka mengenai gambar berbagai hubungan kerja antara aparatur dinas Disbudparpora Kab. Kuantan singing Provinsi Riau serta menentukan tanggung jawabnya masing-masing anggota dalam suatu wadah organisasi. Berikut struktur organisasi Disbudparpora Kab.Kuantan Singingi Provinsi Riau

Gambar 1.2 StrukturOrganisasi

1.4.2.3 Pacu Jalur

  Di awal abad ke-17, jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir. Saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar-benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40 orang.Kemudian muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu. Baru pada 100 tahun kemudian, warga melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antarjalur yang hingga saat ini dikenal dengan nama Pacu Jalur. Pada awalnya, pacu

  Gambar1.3 PacuJalur

  Sumber :

1.4.3 Jadwal Penelitian

  Dalam menyusun laporan KKL ini penulis melaksanakan selama 10 bulan, mulai dari observasi lokasi KKL sampai seminar KKL seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

  Tahun 2012

Waktu Kegiatan Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb

  Observasi Lokasi KKL Pengajuan Judul KKL Penyusunan Usulan KKL Pengajuan Surat ke Tempat KKL Pelaksanaan KKL Bimbingan KKL Pengumpulan Laporan KKL Persiapan Swminar KKL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kinerja

  Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Sementara itu kinerja sebagai kata benda mengandung arti “Thing done” (suatu hasil yang telah dikerjakan). Menurut Simamora (2002:423) Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, performance atau job

  

performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering disingkat menjadi

performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga prestasi

  kerja. Kinerja atau prestasi kerja (performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Prestasi kerja (performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun mutunya.

  Pengertian di atas menyoroti kinerja berdasarkan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan. Sejalan dengan Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul Sumber Daya Manusia dan Produktivitas

  16 bersangkutan secara legal, tida melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika.

  Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut (Bastian,2001:329). Hasil kerja yang dicapai oleh seorang aparatur, yang menjalankan tugas penuh tanggung jawab, dapat mempermudah arah penataan organisasi pemerintahan. Akibatnya akan tercapai peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam menjalankan tugas organisasi, baik itu dalam lembaga pemerintahan maupun swasta. Kinerja berasal dari bahasa job performance atau actual perpormance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang atau suatu institusi).

  Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Job Performance), secara etimologis performance berasal dari kata to perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Wibowo mengatakan bahwa:

  Pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja/prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja

  17 menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Sedangkan Handoko (1992:785) mendefinisikan penilaian kinerja atau prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi aparatur. Kegiatan ini dapat mempengaruhi keputusan- keputusan pimpinan dan memberikan umpan balik kepada para aparatur tentang pelaksanaan kerja mereka. Pengertian lain menurut Maluyu S.P. Hasibuan bahwa:

  “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” (Hasibuan, 2001:34) Pengertian kinerja menurut Hasibuan di atas bahwa untuk mencapai sebuah kinerja, seorang aparatur harus memiliki kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu agar dapat barjalan seperti yang diharapkan. Menurut Anwar Prabu Mangkunagara :

  “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai negeri dalam melaksanakan tugas nya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada nya” (Mangkunegara,2006:67).

  Pengertian kinerja menurut Hasibuan di atas bahwa untuk mencapai

  18 ada disuatu organisasi atau instansi pemerintah. Meningkatkan kinerja dalam sebuah organisasi atau instansi pemerintah merupakan tujuan atau target yang ingin dicapai oleh organisasi dan instansi pemerintah dalam memaksimalkan suatu kegiatan.

  Berdasarkan pengertian kinerja dari ahli diatas, dapat ditafsirkan bahwa kinerja pegawai erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan keahlian dalam bekerja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh semangat kerjanya.

  Kinerja berasal dari kata ìto performî yang artinya melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Sementara itu dalam praktek manajemen sumber daya manusia banyak terminologi yang muncul dengan kata kinerja yaitu evaluasi kinerja (performance evaluation), dikenal juga dengan istilah penilaian kinerja (performance appraisal, performance rating, performance assessment, employe evaluation, rating, efficiency rating, service rating) pada dasarnya merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi job performance.

  19 menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.

  ‘Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan agaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi” (Wibowo, 2007:7).

  Berdasarkan pengertian di atas bahwa hasil yang dicapai oleh seorang aparatur menurut ukuran profesionalisme dalam pekerjaannya diaplikasikan dalam prilaku, kecerdasan dan kemampuan sesuai dengan peranan, kegiatan dan tugas yang telah ditentukan. Pengertian lain menurut Maluyu S.P. Hasibuan bahwa:

  “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” (Hasibuan, 2001:34)

  .

  Berdasarkan pengertian diatas maka kinerja adalah Hasil kerja yang dicapai oleh aparatur suatu instansi dalam menjalankan tugasnya dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, output, outcome,

  

benefit, maupun impact dengan tanggung jawab dapat mempermudah arah

  penataan organisasi pemerintahan. Adanya hasil kerja yang dicapai oleh

  20 Adapun pengertian kinerja aparatur yang dikemukakan oleh Agus

  Dharma dalam bukunya Manajemen Prestasi yaitu sebagai berikut: “Kinerja aparatur adalah sesuatu yang dicapai oleh aparatur, prestasikerja yang diperhatikan oleh aparatur, kemampuan kerja dikaitkan dengan penggunaan peralatan kantor”. (Dharma, 1991:105)

  Sejalan dengan pengertian tersebut, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya “Evaluasi Kinerja SDM”, mengatakan bahwa: “Kinerja aparatur adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang aparatur dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. (Mangkunegara,2005:9).

  Sedangkan pengertian kinerja aparatur menurut Bambang Kusriyanto yang dikutip oleh Harbani Pasolong dalam bukunya Teori

  Administrasi Publik adalah “Kinerja aparatur adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi”.

  (Pasolong, 2007:175) Berdasarkan pengertian kinerja aparatur dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat ditafsirkan bahwa kinerja aparatur erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat

  21 tidak lepas dari aparatur sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan, hal ini sesuai dengan pendapat Soerwono Handayaningrat yang mengatakan bahwa:

  “Aparatur ialah aspek-aspek administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan atau negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Aspek-aspek administrasi itu terutama ialah kelembagaan atau organisasi dan kepegawaian (Handayaningrat,1982:154). Aparatur menurut definisi diatas dikatakan bahwa aparatur merupakan organisasi kepegawaian dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau negara dalam melayani masyarakat. Aspek-aspek administrasi merupakan kelembagaan atau organisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

  Setyawan Salam dalam buku yang berjudul Manajemen Pemerintahan Indonesia yang menjelaskan bahwa : ”Aparatur Pemerintah adalah pekerja yang digaji pemerintah melaksanakan tugas-tugas teknis pemerintahan melakukan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan ketentuan yang berlaku” (Setyawan, 2004:169).

  Berdasarkan pengertian di atas, maka aparatur pemerintahan merupakan seseorang yang digaji oleh pemerintah untuk melaksanakan

  22 kelembagaan atau organisasi dan kepegawaian. Maka dalam penyelenggaraan pemerintahan atau negara dibutuhkan suatu alat untuk mencapai tujuan organisasi, maksud alat disini adalah seorang aparatur atau pegawai yang ada dalam suatu pemerintahan atau negara.

  Kinerja aparatur tidak lepas dari apa yang dinamakan dengan sumber daya manusia. SDM Merupakan salah satu faktor penunjang dalam menjalankan tugas kepegawaian bagi aparatur. Setiap aparatur mempunyai tugas menjalankan fungsi organisasi dan pemerintahan dengan baik dan terarah, berikut pengertian tentang sumberdaya aparatur.

  Sumber daya aparatur menurut Badudu dan Sutan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, adalah terdiri dari kata sumber yaitu, tempat asal dari mana sesuatu datang, daya yaitu usaha untuk meningkatkan kemampuan, sedangkan

  “aparatur yaitu pegawai yang bekerja di pemerintahan. Jadi,sumber daya aparatur adalah kemampuan yang dimilki oleh pegawai untuk melakukan sesuatu”. (Badudu dan Sutan, 1996:1372).

  Berdasarkan pendapat di atas, bahwa sumber adaya aparatur merupakan sesuatu yang dimiliki seorang pegawai yang berkemampuan untuk melakukan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya. Sumber

  23 Berdasarkan pendapat di atas, bahwa A merupakan kinerja seseorang sesuai dengan jabatan yang diberikan kepadanya. Tugas yang diberikan kepada orang tersebut harus dipertanggung jawabkan, karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan serta pekerjaan yang diberikan kepadanya tidak boleh ditinggalkan sebelum pekerjaan itu selesai.

  Setiap aparatur pemerintahan dalam menjalankan kinerjanya, harus selalu dilandasi dengan tanggung jawab, dalam melaksanakan tugasnya agar dapat menciptakan kualitas kinerja yang optimal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada umumnya. Sebuah lembaga pemerintah tidak lepas dari aparatur sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan, hal ini sesuai dengan pendapat Soerwono Handayaningrat yang mengatakan bahwa:

  “Aparatur ialah aspek-aspek administrasi yang diperlukan untuk dalam penyelenggaraan pemerintahan atau negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam organisasi. Aspek-aspek administrasi itu terutama ialah kelembagaan atau organisasi dan kepegawaian” (Soerwono,1982:154).

  Aparatur menurut definisi diatas dikatakan bahwa aparatur merupakan organisasi kepegawaian dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau negara dalam melayani masyarakat. Aspek-aspek administrasi

  24 kadang-kadang seiring tapi tidak sejalan yaitu tuntutan kebutuhan politis, tuntutan kebutuhan profesionalisme dan tuntutan kebutuhan hidup layak.

  Penggunaan teknologi dan informasi pada lembaga pemerintah akan berdampak pada peningkatan kinerja aparatur pemerintah dan menghasilkan kualitas kerja yang produktif dan tepat guna. Peningkatan tersebut tidak akan lancar, jika tidak diimbangi dengan kinerja yang efektif. aparatur negara untuk meningkatkan kualitas, kemampuan, dan kesejahteraan manusianya, serta terwujudnya kepegawaian negara yang berkualitas, memiliki kemampuan profesional keahlian dan keterampilan, kepemimpinan, serta semangat pengabdian dan disiplin yang tinggi taat dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasar- kan Pancasila dan UUD 1945

  Seterusnya motivasi menjadikan dorongan bagi karyawan untuk lebih bergairah dalam melakukan pekerjaannya. Manajer memfasilitasi motivasi kepada karyawan dengan insentif berupa uang, memberikan pengakuan, menetapkan tujuan menantang, menetapkan standar terjangkau, meminta umpan balik, memberikan kebebasan melakukan pekerjaan termasuk waktu melakukan pekerjaan, menyediakan sumber daya yang diperlukan dan menghapuskan tindakan yang mengakibatkan disintensif. Kinerja aparatur

  25 “Kinerja Aparatur adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Mangkunegara (2006:67).

  Motivasi kenerja aparatur dilihat dari dua segi yang berbeda, Pertama, kalau dilihat dari segi aktif atau dinamis, motivasi kerja tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, dalam mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

  Aparatur merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pemerintahan disamping faktor lain seperti uang, alat-alat yang berbasis teknologi misalnya komputer dan internet. Oleh karena itu, sumber daya aparatur harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi pemerintahan untuk mewujudkan profesional pegawai dalam melakukan pekerjaan. Pendapat tersebut mengemukakan bahwa aparatur merupakan aspek-aspeka dministrasi yang diperlukaan oleh pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan atau Negara.

2.4 Indikator Kinerja Aparatur

  26 Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi public, muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanaan yang diterima dari organisasi publik. Dengan demikian kepuasan dari masyarakat bisa mejadi parameter untuk menilai kinerja organisasi publik.

  3. Responsivitas kemampuan organisasi untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Responsivitas perlu dimasukan ke dalam indikator kinerja karena menggambarkan secara langsung kemampuan organisasi pemerintah dalam menjalankan misi dan tujuannya.

  4. Responsibilitas Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi,baik yang eksplisit maupun implisit.

  5. Akuntabilitas Akuntabilitas publik menunjukkan pada berapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat berapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. (Dwiyanto, 2008:50-51).

  Berdasarkan pengertian kinerja pemerintahan di atas, maka kinerja pemerintahan berarti sekelompok orang dalam organisasi dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan atau sekumpulan orang dan individu yaitu pegawai negeri yang berada pada badan atau lembaga pemerintah yang menjalankan fungsi atau

  27 yang berupa fisik maupun non fisik yang diharapkan oleh suatu organisasi atau instansi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

  Kedua, hasil adalah mengukur pencapaian atau hasil yang terjadi karena pemberian layanan. segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Maka segala sesuatu kegiatan yang dilakukan atau dilaksanakan pada jangka menengah oleh suatu organisasi atau instansi harus dapat memberikan efek langsung dari kegiatan tersebut.

  Ketiga, kaitan usaha dengan pencapaian adalah ukuran efisiensi yang mengkaitkan usaha dengan keluaran pelayanan. Berdasarkan pengertian diatas, maka Mengukur sumber daya yang digunakan atau biaya per unit keluaran, dan memberi informasi tentang keluaran di tingkat tertentu dari penggunaan sumber daya, menunjukan efisiensi relatif suatu unit jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya, tujuan yang ditetapkan secara internal, norma atau standar yang bias diterima atau hasil yang bisa dicapai oleh organisasi yang setara.

  Keempat, informasi penjelas adalah suatu informasi yang harus disertakan dalam pelaporan kinerja yang mencakup informasi kuantitatif dan naratif. Membantu pengguna untuk memahami ukuran kinerja yang

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN KKL

3.1 HASIL KEGIATAN KKL

  Selama melaksanakan KKl di Disbudparpora Kabupaten Kuantan Singingi banyak sekali kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan. Semua kegiatan penulis lakukan berdasarkan instruksi dari pembimbing Disbudparpora Kabupaten Kuantan Singing , namun ada juga kegiatan yang penulis lakukan secara fleksibel .

  Hari pertama tanggal 10 Juli 2012 jam 07.00 WIB Penulis melapor kepada kepala Dinas kebudayaan pariwisata,pemuda dan olahraga untuk meminta izin agar bisa diterima untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di Dinas kebudayaan pariwisata,pemuda dan olahraga Proses perizinan ini tidak terlalu sulit karena pada saat itu kadis atau kepala dinas berada di tempat dan kepala dinas langsung menemaptkan Penulis di bagian umun dan program, pada hari pertama saya mempelajari program-program dan kegiatan di budparpora Kab. Kuantan Singingi.

  Hari kedua tanggal 11 Juli 2012 pukul 07.00 WIB hari ini pertama kali Penulis melakukan apel pagi yang langsung di pimpin kepala dinas dipakai untuk acara pembukaan pacu jalur tahun 2012 yang menjadi kewajiban disbudparpora dalam hal penyelengaraan selain menyusun recana kebutuhan baju melayu Penulis juga di tugaskan untuj menyusun rencana kebutuhan pacu jalur tahun 2012.

  Hari kelima Tanggal 16 Juli 2012 hari ini adalah hari senin, dan pegawai seluruh dinas di perkantoran Kuantan singingi melaksanakan apel berasama yang di ikuti oleh semua intansi pemerintahan Kab. Kuantan singing yang langsung di pimpin oleh bupati Kuansing. karena tidak diharuskan mengikuti upacara ini Penulis hanya menunggu di kantor sampai upacara selesai, setelah semua pegawai kembali saya di tugaskan untuk menyusun agaran dana untuk pengadaan baju melayu dan baju kerja dilapangan pacu jalur tahun 2012

  Hari keenam Tanggal 17 Juli 2012 apel pagi hari seperti biasanya setelah apel pagi Penulis ditugaskan untuk saya di tugaskan untuk membuat jadwal dan time scedul pelaksanaan pacu jalur tahun 2012.

  Hari ketujuh Tanggal 18 Juli 2012 pukul 07.00 WIB apel pagi hari seperti biasanya setelah apel pagi Penulis ditugaskan untuk mengetik dokumen pengadaan kostruktur pembangunan rumah godang desa tratak air hitam tahun 2012 yang akan di lelang ke kontraktor.

  Hari kesepuluh Tanggal 23 Juli 2012 pada hari ini kembali semua instansi pemrintahan melakukan upacara bersama di lapangan pemkab Kuansing yang lansung di pimpin bupati Kuantan singingi Penulis hanya menunggu di kantor sampai upacara selesai, hari ini saya di perintahkan untuk membuat berita acara pelelangan hasil (pejelasan pelelangan pada disbudparpora tahun 2012) banyak hal yang tidak Penulis pahami dalam mebuat berita acara ini.

  Hari kesebelas Tanggal 24 Juli 2012 hari ini Penulis membuat laporan realisasi fisik pelaksanaan kegiatan pada disbudparpora bulan juli 2012

  Hari keduabelas Tanggal 25 Juli 2012 aktivitas Penulis pada hari ini menyebarkan undangan pacu jalur 2012 di pekanbaru undangan ini di berikan ke dinas-dinas provinsi dan kota di pekanbaru agar dapat hadir disaat pembukaan pacu jalur tahun 2012.

  Hari ketigabelas Tanggal 26 Juli 2012 kegiatan Penulis pada hari ini tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya mengetik daftar hadir pegawai pada dinas budparpora Kab. Kuansing bulan juli tahun 2012.

  Hari keempatbelas Tanggal 27 Juli 2012 kegiatan Penulis pada hari ini adalah membuat rekapitulasi daftar hadir pegawai di dinas budparpora bahwa kuliah kerja lapangan Penulis telah selesai pada hari ini tanggal 31 juli 2012

  

3.2 keluaran (Output) Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan

Olahraga Kab. Kuantan Singingi Dalam Menyampaikan Informasi Pacu Jalur Pada Masyarakat

  Tekonologi dan informasi merupakan realita yang harus dihadapi dan tidak dapat dihindari di era modern. Pesatnya perkembangan teknologi informasi akan membawa dampak perubahan pola pikir dan cara pandang masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan yang menginginkan adanya kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju merupakan peluang bagi setiap instansi pemerintahan dan lembaga pemerintahan untuk dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dalam rangka meningkatkan pembangunan di tingkat nasional maupun daerah. Upaya untuk mengefektifkan penggunaan teknologi dan informasi dilembaga pemerintahan merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh informasi sehingga setiap masyarakat mudah mendapatkan informasi. merupakan salah satu dorongan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang kehidupan menandai perubahan peradaban manusia menuju masyarakat informasi. Kinerja Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi dalam melaksanakan, memanfaatkan, mengembangkan dan mengambil langkah-langkah pelayanan yang akurat dan cepat dalam menyampaikna informasi pacu jalur perlu diwujudkan. Melalui Informasi pacu jalur yang bertujuan untuk mewujudkan penggunaan sistem informasi pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi dalam melayani masyarakat. Penggunaan menyampaikan Informasi pacu jalur menginginkan adanya kinerja dan langkah-langkah yang jelas dalam rangka mewujudkan pembangunan di bidang Informasi pacu jalur yang ada di Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi.

  Penggunaan menyampaikan Informasi pacu jalur diharapkan dapat menggali kinerja yang lebih optimal Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi. Instruksi ini merupakan jalur khusus untuk perbaikan serta memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap tujuan organisasi.

  Kinerja aparatur menjadi tanggung jawab dari suatu kegiatan berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria yang dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan output instansi dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan output di masa akan datang.

  Keluaran (output) sebagai suatu hasil yang dihasilkan langsung dirasakan dari suatu kegiatan yang berupa fisik atau pun non fisik. Suatu kegiatan yang berupa fisik maupun non fisik yang dihasilkan oleh Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Keluaran (output) meliputi, pertama kualitas Pelayanan yang diberikan adalah bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan oleh Dinas Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi, kedua kuantitas pelayanan yang diberikan adalah bagaimana kuantitas pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kebudayaan , Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kab. Kuantan Singingi.