Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT Pos Indonesia Bandung

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia Wilayah Bandung

Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah diwujudkan oleh gubernur jendral G.W.Baron

dengan mendirikan kantor pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram dan telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos Telegram (Jawatan PTT) berdasarkan statlad nomor 395 tahun 1906

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang perusahaan Negara Hindia Belanda (Indische bedrijvenweT / IBW). Sejak tahun 1907 jawatan PTT dipegang oleh departemen perusahaan-perusahaan pemerintah (Departement Van Government Bedrijvenment).

Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi. Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengembilan alih kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan


(2)

diperingati setiap tahunnya sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL)

Pada tanggal 27 Desember 1949, Jawatan PTT mulai memusatkan perhatiannya pada pembangunan yang meliputi bidang kepegawaian, keuangan, perbaikan perlengkapan bangunan yang rusak dan pembangunan gedung yang baru. Pada tahun 1960 pemerintah mengadakan reorganisasi alat-alat produksi dan distribusi yang ditujukan kearah pelaksanaan pasal 33 UUD 1945. Untuk itu dikeluarkan UU No.19 prp Tahun 1960. Berdasarkan UU tersebut semua perusahaan yang modal keseluruhanya merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena pemisahan dari kekayaan Negara maupun karena nasionalisasi, nebjadi Perusahaan Negara ( PN ).

Dengan PP No.240 Tahun 1961, dibentuklah perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Dengan PP No.30 Tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi dua perusahaan yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Dengan dikeluarkannya UU No.9 Tahun 1965 Status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikelompokan menjadi 3 status yaitu : Perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).

Selanjutnya status PN Pos dan Giro di ubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasrkan PP No.24 tahun 1978. Kemudian ditetapkan PP No.3 Tahun 1983 yang mengatur tata cara pengawasan dan


(3)

pembinaan Perjan, Perum, dan Persero. Unutk menyesuaikan diri dengan ketentuan baru tersebut, PP No.9 Tahun 1978 yang mengatur tentang Perum Pos dan Giro diganti dengan PP No.24 Tahun 1984.

Dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan jasa pos serta dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha penyelenggaraan jasa pos dan giro, maka Perum Pos dan Giro dirubah statusnya mennjadi PT.Pos Indonesia (Persero) yang diatur melalui PP No.5 Tahun 1995 tertanggal 27 Februari 1995.

Tentang pengalihan status Perum Pos dan Giro menjadi perusahaan Perseroan dengan nama PT.Pos Indonesia (Persero) yang secara resmi telah terdaftar dengan akta notaris Sutjipto., SH No.117 tahun 1995 tanggal 20 Juni 1995.

1.1.1 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia Gambar 1.1

Logo PT Pos Indonesia Lama


(4)

Perum Pos dan Giro, logo lama perusahaan ini terdiri dari unsur padi-kapas yang bersambung dengan banner diatas dengan tulisan R I, banner dibawah dengan tulisan POS & GIRO, mengelilingi unsur lima yang mengurung bola dunia dan burung. Diantara segi-lima dan padi –kapas terdapat arsiran horisontal.

Ide utama pada logo ini adalah burung, sebagai simbol atau tanda yang mewakili merpati pos, konsep pengantaran surat jaman dahulu.

Bola dunia, sebagai simbol dari perputaran dunia dan kekekalan (Cooper J.C. Traditional Symbols, Thames & Hudson, London 1998, hal. 74) merepresentasikan hal hubungan antar negara, internasional, global.

Unsur padi kapas, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, adalah mewakili simbol keadilan sosial dari Pancasila, untuk kelompok tertentu padi melambangkan pangan dan kapas melambangkan sandang

Banner yang bertuliskan R I di atas segilima dan merupakan ujung dari unsur padi-kapas yang melingkari segi-lima, merupakan singkatan dari Republik Indonesia.

Makna yang tertangkap secara semantik dari membaca tanda-tanda ini adalah pekerjaan profesionalitas pos yang dilambangkan dengan burung dan bola dunia terkurung oleh segi-lima dan masih


(5)

dikelilingi oleh padi kapas yang ujung atasnya ada banner bertuliskan R I, yang memberikan kesan bersifat Nasional.

Bisnis Pos adalah bisnis yang berlingkup Internasional, menghubungkan antar negara di dunia, sehingga kesan yang timbul dari logo lama PT. Pos ini adalah profesionalitas Pos yang bersifat internasional dilambangkan dengan burung merpati dan bola dunia, masih terkurung oleh hal-hal yang bersifat Nasional, burung tidak dapat lepas dan bebas.

Gambar 1.2

Logo PT. Pos Indonesia Baru

Sumber : Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010

Pada logo PT. Pos, burung Merpati Pos yang siap terbang mengelilingi dunia telah bebas tak terkurung oleh segi-lima dan padi kapas, berjalan semakin cepat, divisualisasikan dengan sayap yang bergaris – garis horisontal dan proporsi burung yang lebih memanjang dan mengecil di ujung, usaha untuk memvisualisasikan kecepatan. Ukuran burung lebih besar dibandingkan dengan bola dunia, dapat terbaca bahwa burung dapat menguasai dunia. Warna


(6)

jingga digunakan untuk menandakan, sesuatu yang penting, warna ini juga digunakan untuk tiang-tiang pemisah pada perbaikan di jalan tol, seragam tukang parkir, pakaian penerbang, pakaian pendaki gunung, warna yang kontras dengan warna-warna alam yang kebanyakan berwarna hijau, coklat, biru.

Tulisan dengan tipografi bold : POS INDONESIA, adalah nama perusahaan dengan identitas negara, berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha, dengan slogan “Untuk anda kami ada”. untuk menambah kesan mengutamakan pelayanan.

1.1.2 Visi dan Misi PT.Pos Indonesia Bandung

1.1.2.1 Visi

2009 - 2010 : Integrated mail, logistic & financial services infrastructure

2011 - 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistics & financial services.

2014 - 2018 : ASEAN Champion of Postal Industries

1.1.1.3 MISI

Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis


(7)

dan infrastruktur terluas dan terpadu serta mengembangkan hubungan kolaboratif.

1.1.1.4 Tujuan

PT POS INDONESIA mempunyai tujuan memastikan pengontrolan dapat dilakukan baik oleh pihak konsumen sendiri, pengontrolan ini memerlukan biaya investasi yang cukup besar dalam usaha memodernisasi dan tidak tergantung pada " Human Resources " yang terlalu besar. Namun Turnover yang akan diterima dipastikan akan lebih besar karena tujuan utama dari sistem ini untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pada akhirnya untuk membuat masyarakat Indonesioa loyal menggunakan PT POS INDONESIA.

1.2 Sejarah Humas PT.Pos Indonesia Wilayah Bandung

PT. Pos Indonesia adalah perusahaan jasa yang terbesar di Indonesia. Sangat beragam varian jasa yang dikeluarkan oleh Pt.Pos Indonesia. Berawal dari latarbelakang tersebut dan dengan banyaknya jasa yang PT.Pos tawarkan kepada masyarakat sehingga disini harus ada penanganan secara khusus, karena pada kenyataanya pelayanan jasa yang kami berikan tidak selamanya berjalan lancar dikarenakan banyak faktor yang dapat menghambat kelancaran dalam pelayanan jasa kami, baik secara teknis maupun nonteknis.


(8)

Yang dimana dari wakru ke waktu masalah tersebut semakin kompleks.

Oleh karena itu pada Tahun 1997 dibentuklah divisi khusus untuk menangani masalah tersebut yaitu divisi solusi care.

Kemudian seiring perkembangan zaman dan semakin besarnya minat masyarakat terhadap pelayanan PT.Pos Indonesia ini maka divisi solusi care berganti nama dengan costumer service. Selang beberapa waktu divisi costumer service ini berganti nama menjadi

costumer care yang sampai sekarang bertahan. Adapun tugas dari costumer care ini , diantaranya :

a. Tugas Pokok :

1. Menjaga brand image perusahaan.

2. Menerima keluhan pelanggan atas jasa PT.Pos Indonesia 3. Menginformasikan produk jasa PT.Pos Indonesia.

4. Mempublikasikan produk dan jasa PT.Pos Indonesia 5. Memberikan pembinaan kepada para pengguna layanan

PT.Pos Indonesia.

6. Menjembatani kebutuhan informasi untuk kedua belah pihak baik internal maupun eksternal.

7. Menginformasikan kebijaksanaan perusahaan baik secara internal maupun eksternal.


(9)

1.3 Sturktur PT. Pos Indonesia

Gambar 1.3

Struktur Organisasi PT Pos Indonesia

Sumber : Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010

Struktur organisasi PT. Pos Indonesia Pusat, yang dimana PT. Pos Indonesia ini membawahi seluruh kantor pos yang tersebar diseluruh Indonesia.


(10)

Adapun pemegang jawabatan inti PT.Pos Indonesia. Diantaranya adalah :

1. Komisaris Utama :

Daddy Hariadi.

2. Direktur Utama :

I Ketut Mardjana.

3. Wakil Direktur Utama / Direktur Keuangan : Sukatmo Padmosukarso.

4. Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan : Rudiansyah Prawoto.

5. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis : Setyo Riyanto.

6. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Entis Sutisna.

7. Direktur Operasi Suratpos dan Logistik : Ismanto.


(11)

1.4 Struktur Divisi PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung

Sturktur Divisi PT. Pos Indonesia Bandung

Gambar 1.4

Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung

Sumber : Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010

BAG. PENGOLAHAN KOMUNIKASI BAG. LOGISTIK BAG. BINA MUTU DAN PELAYANAN BAG. VERIFIKASI BARANG

BAG. SARANA BAG. TEKNIK SISFO

RK PR

BAG. PEMASARAN BAG. SDM BAG. FILATELI BAG. PEL RETAIL

BAG. POS PLUS BAG. PELAYANAN BAG. KEUANGAN BAG. AKUTANSI KEPALA KANTOR MAN. OPERASIONAL BAG. AUDIT


(12)

1.5 Job Deskriptions

Deskripsi jabatan (job description) masing-masing bagian pada struktur organisasi PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung adalah sebagai berikut :

1. Kepala Kantor :

a. Mengawasi kegiatan penjualan, keuangan, pembelian, administrasi dan umum keadaan kegiatan sesuatu yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. b. Melakukan pengolahan data, analisis dan evaluasi atau

hasil usaha dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna milik perusahaan.

c. Secara periodic mengawasi system pengawasan internal dan melaksanakan pemeriksaan.

d. Memberi masukan kepada staf untuk perbaikan atau penyempurnaan peraturan, ketentuan, sitem prosedur maupun administrasi yang pada umumnya berlaku pada perusahaan.

e. Mengawasi dan memberikan persetujuan pengeluaran dan penerimaan kas agar sesuai dengan anggaran yang sudah di tetapkan.

f. Mengadakan penilaian prestasi kerja bawahannya berdasarkan laporana yang di terima bawahannya.


(13)

g. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan lainnya yang bersifat umum.

2. Bagian Audit :

a. Memeriksa bagian –bagian keuangan, pelayanan dan keagenan, akuntansi, SDM, pengolahan, paket pos, teksifo, filateli, posplus, dan pemasaran.

b. Pemerikasaan kas supervisor keuangan dan pemeriksaan sisi benda pos dan materai (BPM) supervesior keuangan. c. Membuat laporan penyimpanan masing-masing bagian. d. Menyusun laporan eksploitasi.

e. Pemeriksaan tertutup kas tahunan. f. Penyusunan laporan pemeriksaan.

g. Pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP).

3. Manajer Oprasional :

a. Mengolah kelancaran penerimaan, pengiriman dan penyimpanan surat kawat dan telex.

b. Mengelola arsip berdasarkan ketentuan yang berlaku. c. Melaksanakan kegiatan periklanan, pameran dan

acara-acara resmi lainnya.

d. Mengawasi, membina pengetahuan dan mutu kerja bawahannya.


(14)

e. Menyampaikan saran kenaikan gaji / pangkat / jabatan karyawan bawahannya.

f. Meneliti surat-surat, konsep-konsep dan laporan yang ditandatangani oleh kepala kantor pusat dalam melaksanakan tugas.

4. Bagian Pelayanan :

a. Mengatur pelayanan loket penerimaan paket pos peka waktu meliputi paket pos biasa, wesel pos, giro pos, kilat khusus, EMS, Express Post, dan penjualan Benda Pos dan Matrai (BPM).

b. Mengkoordinasikan pekerjaan penerimaan dari kantor lain termasuk pekerjaan pembukuan atau pencatatan pekerjaan.

c. Mengkoordinir persiapan paket pos serta menjaga kelancarannya.

d. Melaksanakan tata usaha umum dan mengawasi loket-loket penerimaan paket pos.

e. Menyiapkan konsep surat-menyurat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pos.

5. Bagian Pelayanan Pos Plus :ss

a. Menerima / menyelesaikan pengaduan pelanggan. b. Memeriksa pertanggungan pengaduan.

c. Memeriksa laporan pengaduan ditambah lampiran serta memeriksa penyimpangan jasa layanan pos.


(15)

d. Mengevaluasi tugas pos plus.

e. Merencanakan perbaikan –perbaikan. f. bagian pelayanan ritel/ keagenan.

6. Bagian pelayanan ritel/ keagenan :

a. Memeriksa seluruh neraca loket dan dokumen sumber setelah diyakini akan kebenarannya.

b. Memeriksa seluruh neraca loket bagian peleyanan retail / keagenan dan dokumen sumber yang berkaitan dengan mutasi pada ahli yang berkaitan.

c. Memeriksa dan menandatangani neraca gabungan yang dibuat oleh kepala urusan bagian pelayanan keagenan/ retail.

d. Membantu kegiatan pemasaran.

e. Memeriksa pencocokan surplus minus tabungan Batara dan tabungan Budaya, serta menandatangani laporannya. f. Memerikasa pembukuan Tabungan Kesejahteraan

Keluarga (TEKESRA) dan Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (KUKESRA) yang akan dicocokan dengan bagian akuntansi, memeriksa laporan surplus TAKESRA dan KUKESRA yang akan dikirim ke BNI 46, serta menandatangani laporannya.


(16)

g. Memeriksa kebenaran dan menandatangani laporan pension.

7. Bagian Filateli :

a. Mengawasi surat-surat.

b. Mengawasi penjualan benda-benda pos. c. Menyusun target unit tahunan.

d. Melakukan pemeriksaan kas berdasarkan pemeriksaan administrasi.

8. Bagian Pengolahan Komunikasi :

a. Menerima, memeriksa, mencatat atau membukukan kiriman pos dan menyerahkan ke bagian administrasi. b. Mengkaji ulang pekerjaan yang telah dilaksanakan. c. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dibagian

pengolahan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain di bidangnya. 9. Bagian Logistik :

a. Mengawasi surat jalan untuk paket pos.

b. Melakukan pengawasan pemeriksaan terhadap paket-paket pos.

c. Menyusun laporan bulanan.

d. Memberi petunjuk dan bimbingan bawahan bila dipandang perlu.


(17)

10.Bagian Verfikasi Barang :

a. Melaksanakan pengendalian operasi seluruh KP VVII sampai dengan KP X, PKK dan agen pos.

b. Mengwasi kebenaran dalam pemeriksaana naskah-naskah pertanggungjawaban dan mencocokan dengan buku perhitungan KP VII sampai dengan KP X di bagian akuntansi.

c. Menandatangani naskah-naskah pertanggungan yang sudah cocok dan diyakini kebenarannya.

d. Memeriksa register-register berharga, baik yang sudah dipakai maupun yang berada dalam persediaan dengan dibantu oleh bagian audit.

e. Melakukan konfrimasi dengan layanan giri pos, Tabanas, Wesel Pos, dan Takesra.

11.Bagian Bina Mutu dan Pelayanan :

a. Menterjemahkan kebijakan mutu menjadi system dan metode pengendalian mutu di KP II bandung.

b. Melakukan analisis dan evaluasi sistem kualitas produk, proses dan pelayanan.

c. Mengendalikan dan mengevaluasi perbaikan sistem prosedur prosedur dan aturan yang lebih efektif dari pandangan menajemen mutu.


(18)

d. Memperbaiki system dan metode mutu produk, proses, prosedur dan aturan berdasarkan system umpan balik (pelanggan, audit, internal, eksternal dll).

12.Bagian Keuangan :

a. Menerima, menyiapkan, membayar atau mengeluarkan uang dan surat berharga, menerima dan memberikan panjar kas ke loket-loket atau kasir, menerima dan menyiapkan pengiriman uang serta membuat neraca harian kas.

b. Menerima, menyiapkan, mengeluarkan dan mempertanggungjawabkan serta penata usahaan benda pos dan matrai, membuat neraca harian benda pos dan matrai termasuk buku atau daftar rekapitulasi penjualan. c. Mengawasi peredaran benda pos materai di loket-loket,

mesin perangko dan system pemperangkoan lainnya baik yang digunakan diloket maupun oleh publik, serta melaksanakan penata usahaan dan pertanggungannya. d. Melaksanakan penyetoran dan pengambilan ke atau dari

bank yang telah ditetapakan dan pentransferan ke rekening direktur keuangan bandung, serta menjaga batas maksimum saldo kas.


(19)

13.Bagian Akuntansi :

a. Memeriksa dokumen sumber pembukuuan.

b. Mengklasifikasikan data dan dokumen sumber untuk melakukan persiapan pembukuan.

c. Membukukan dalam buku harian, buku besar dan jurnal. d. Menyusun neraca dan laporan keuangan.

e. Mengisi, membukukan , menyiapkan dan mengirimkan buku kas umum dan register pembantunya.

14.Bagian Pemasaran :

a. Menyusun rencana kegiatan pemasaraan semua jasa pos dan keagenan serta penyusunan angggaran

b. Melakukan penelitian pasar dan menganalisa setiap masukan baik berdasarkan pengamatan, usulan atau keluhan pelanggan.

c. Melaksanakan negosiasi dan penjualan serta mengusulkan penafsiran atas produk tertentu atau besarnya potongan.

d. Membuat basis data pelanggan dan pesaing.

e. Melakukan pembinaan pelanggan dan menjalin kerja sama dengan pihak lain serta menyelanggarakan jumpa pelanggan bagi konsumen dareah kerjannya.


(20)

g. Memantau kegiatan yang dilakukan pesaing mengevaluasi produk yang ada dan mengusulkan pengembangan produk.

h. Membuat laporan kegiatan pemasaran. 15.Bagian SDM

a. Melakukan dan mengevaluasi pelaksanaan mutasi dan

rolering pegawai.

b. Merancanakan, mengembangkan dan mengatur sumber daya manusia dalam lingkup kerja kantor pos bandung c. Mengurus surat-menyurat dan naskah kepegawaian serta

hal lain yang menyangkut hak dan kewajiban pegawai. d. Melaksanakan tata usaha SDM , pembayaran gaji atau

pension, tunjangan, menyiapkan dan menyelesaikan ongkos perjalanan dinas panjar, tabungan pegawai, serta segala sesuatu yang menyangkut hak-hak pegawai atau pension.

16.Bagian Sarana :

a. Melakukan pembelian barang-barang sarana.

b. Mengelola dan memlihara peralatan, pembangunan dan kendaraan.

c. Mengawasi kebersihan, ketertiban dan keindahan di lingkungan kantor.

d. memantau atau memeriksa gedung-gedung yang akan diajukan untuk diadakan perbaikan.


(21)

e. Mengawasi persediaan barang keperluan dinas dan memeriksa seluruh pekerjaan teknis dan administrasi bagian sarana di KP II dan KP VII sampai KP X.

17.Bagian Teknik Sistem dan Informasi : a. Mengawasi komputerisasi nasional.

b. Mengkoordinasi pengawasan dan pengadministrasian pelanggan Wasantara Net.

c. Melakukan analisis pengembangan peranan laayanan Wasantara Net.

d. Membuat neraca pendapatan Wasantara Net e. Membuat laporan pendapatan Wasantara Net.

f. Membuat laporan kegiatan pemasaran Wasantara Net.

18.Bagian RK ( Rekening Koran) :

a. Melakukan pengelolaaan giro pos dengan setiap mutasi /transaksi yang terjadi kedalam rekening yang terkait dan melaporkan saldonya kepada pemegang rekening.

b. Menjamin kerahasiaan layanan giro yang menyangkut saldo rekening, transaksi yang terjadi, pihak-pihak yang menerima tansaksi dan sebagainya.

c. Mengendalikan dan mengevaluasi mutu layanan giro pos agar senantiasa memberikan kepuasan pelanggan dan mitra kerja.


(22)

d. Melaporkan data-data transaksi dan saldo rekening kepada manajemen.

19.Bagian PRK :

a. Bertanggunjawab atas kelancaran pekrjaan PRK

b. Memeriksa nerca cek, penerimaan GIR-10 dan rekap Gir-5/7

c. Mencocokan neraca cek dan rekap Gir-5/7 dengan neraca gabungan dari PRK.

d. Membuat suasana kerja yang harmonis diantara staf PRK

e. Melakasanakan tugas yang bersifat insidentil dari KAKP/SGG.

1.5.1 Struktur Organisasi Humas PT. Pos Indonesia.

Struktur Organisasi Humas Kantor Pos Bandung


(23)

Tugas yang yang menjadi tanggung jawab ketiga bagian tersebut, diantaranya :

1. Manajer Operasional

a. Mengolah kelancaran penerimaan, pengiriman, dan penyimpangan surat kawat dan telex.

b. Mengelola arsip berdasarkan ketentuan yang berlaku. c. Melaksanakan kegiatan periklanan, pameran dan

acara-acara resmi lainnya.

d. Mengawasi, membina pengetahuan dan mutu kerja bawahannya.

e. Menyampaikan saran kenaikan gaji/pangkat/jabatan karyawan bawahannya.

f. Meneliti surat-surat, konsep-konsep dan laporan yang ditandatangani oleh kepala kantor pusat.

g. Memberikan masukan kepada kepala kantor pusat dalam melaksanakan tugas.

2. Humas

a. Menjaga brand image perusahaan.

b. Mempromosikan produk yang di keluarkan PT. Pos Indonesia.

c. Mengingatkan selalu produk yang dikeluarkan PT. Pos Indonesia.


(24)

d. Perpanjangan tangan antara pihak eksternal PT. Pos Indonesia dengan manajemen PT. Indonesia (internal) e. Memberikan solusi produk layanan/adanya costomer

service. 3. Costumer Service

a. Memberikan informasi produk layanan PT. Pos Indonesia.

b. Menerima keluhan konsumen atas layanan produk PT. Pos Indonesia dan memberikan solusi atas keluhan tersebut.

1.6 Sarana dan Prasarana

Terdapat banyak sarana dan prasarana yang ada di dalam kantor PT.Pos Indonesia yang berguna untuk menunjang pelayanan kepada para pelanggan. Sehingga dalam pelayanan yang disediakan PT.Pos nya pun para pelanggan merasa puas. Diantaranya adalah :


(25)

Tabel 1.1

PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung

No Sarana dan Prasarana Jumlah Ket

1 Komputer 39 Baik

2 Televisi 14 Baik

3 Internet 1 Baik

4 AC 23 Baik

5 Kipas Angiin 30 Baik

6 Meja Karyaawan 43 Baik

7 Meja Publik 24 Baik

8 Kursi Karyawan 58 Baik

9 Kursi Publik 35 Baik

10 Radio 12 Baik

11 Mesin Fax 15 Baik

12 Printer 24 Baik

13 Tanaman Hias 18 Baik

14 Telepon 14 Baik

15 Lemari 39 Baik

Sumber : Bagian Sarana PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010

1.7 Lokasi dan Tempat PKL

PT.Pos Indonesia Bandung ini terletak di Jln. Asia Afrika No 49 Bandung. Penulis memulai praktek kerja lapangan terhitung sejak 5 Agustus 2010 hingga 3 September 2010. Penulis melaksanakan PKL selama 30 hari dimana hari kerja PT.Pos Indonesia wilayah Bandung itu dimulai dari hari Senin hingga Sabtu. Serta hari libur untuk PT.Pos Indonesia Bandung itu sendiri adalah hari Minggu dan hari libur nasional.


(26)

Jam kerja PT.Pos Indonesia Bandung untuk hari Senin hingga Jumat terhitung dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB dan untuk jam kerja di hari Sabtu terhitung dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Penulis diberikan fleksibilitas hari PKL dan jam kerja untuk PKL namun untuk menghargai kebijakan tersebut, penulis lebih memilih untuk melakukan PKL secara full time sesuai hari kerja terkecuali jika pembimbing praktek mengintruksikan penulis untuk merubah jam kerja karena kesibukan beliau dalam melaksanakan kegiatannya.


(27)

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Deskripsi Aktivitas Kerja

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan selama 30 hari terhitung dari tanggal 7 September 2010 hingga 4 Oktober 2010. Dibawah ini adalah aktivitas kerja yang dilakukan oleh penulis selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung yang beralamat di Jln. Asia Afrika No.49 Bandung- Jawa Barat.

Aktivitas yang selama penulis lakukan selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung terbagi dalam dua bagian yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang sering dilakukan penulis selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung, sedangkan kegiatan insedentil adalah kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan sewaktu-waktu yang dilakukan penulis selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung.

Hari kerja untuk PT. Pos Indonesia wilayah Bandung terhitung dari hari Senin sampai Sabtu. Jam kerja untuk PT. Pos Indonesia dari hari Senin hingga Jumat terhitung dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dan di hari Sabtu terhitung dari pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.


(28)

Untuk lebih rinci kegiatan penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Aktivitas Selama PKL

No Hari / Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Selasa , 7-9-2010 o Pengenalan Pos o Insidentil

2 Rabu , 8-9-2010 o Pengenalan Humas

atau customer care

o Insidentil

3 Kamis , 9-9-2010 o Pengarahan

Pekerjaan Humas

o Insedentil

4 Jumat , 10-9-2010 o Libur lebaran o

5 Sabtu , 11-9-2010 o Libur lebaran o

6 Senin , 13-9-2010 o Mengikuti Kegiatan Greeting

o Insedentil

7 Selasa , 14-9-2010 o Melayani

Konsumen

o Rutin

8 Rabu , 15-9-2010 o Melayani

Konsumen

o Rutin

9 Kamis , 17-9-2010 o Melayani

Konsumen

o Rutin

10 Jumat , 18-9-2010 o Sharing Dengan

Kepala Humas

o Insedentil

11 Sabtu , 19-9-2010 o Pengenalan Media o Insedentil

12 Senin , 20-9-2010 o Melayani

Konsumen

o Rutin

13 Selasa, 21-9-2010 o Melayani Konsumen


(29)

14 Rabu , 22-9-2010 o Mengikuti

Konfrensi Pers

o Insendentil

15 Kamis , 23-9-2010 o Tugas Membuat Proposal

o Insendentil

16 Jumat , 24-9-2010 o Merevisi Proposal o Insendentil

17 Sabtu , 25-9-2010 o Melayani

Konsumen

o Rutin

18 Senin , 27-9-2010 o Membuat Brosur o Insendentil

19 Selasa, 28-9-2010 o Melayani

Konsumen

o Rutin

20 Rabu , 29-9-2010 Melayani Konsumen o rutin

21 Kamis , 30-9-2010 o Membuat Press Release

o Insendentil

22 Jumat , 1-10-2010 o Membuat Press Release

o Insendentil

23 Sabtu , 2-10-2010 o Membuat Press Release

o Insendentil

24 Senin , 4-10-2010 o Perpisahan Dengan Staf Humas PT. Pos Indonesia

o Insendentil


(30)

Dibawah ini adalah deskripsi secara rinci selama 30 hari penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Pos Indonesia Wilayah Bandung :

Disini penulis melakukan berbagai kegiatan rutin dan insidentil pada saat melaksanakan praktek kerja lapangan.

2.2 Analisis Deskripsi Kegiatan

2.2.1 Analisis Deskripsi Kegiatan Rutin

1. Melayani Konsumen

Kegiatan melayani konsumen yang dilaksanakan penulis adalah suatu kegiatan yang dalam prakteknya tidak jauh dari keilmuan komunikasi khususnya antar pribadi yang penulis dapatkan selama kuliah. Dimana penulis berinteraksi langsung secara face to face (tatap muka) dengan konsumen. Karena dalam ciri-ciri komunikasi antar pribadi, yang di antaranya :

1. Terjadi pada dua orang 2. Tidak terikat ruang dan waktu 3. Informal

4. Tatap muka

5. Homogen

Selain itu dari keilmuan komunikasi antar pribadi yang dapat penulis terapkan juga keilmuan mengenai komunikasi psikologi juga penulis


(31)

pergunakan dalam keseharian penulis menjalankan aktifitas dalam melayani konsumen.Karena pada kenyataannya penulis sering dihadapkan dengan para konsumen yang beraneka ragam sifatnya. Ada konsumen yang datang hanya sekedar untuk memperoleh informasi mengenai jasa pengiriman yang disediakan kantor pos, kemudian yang lebih harus mendapatkan pelayanan yang extra khusus adalah para konsumen yang datang untuk mengeluh atau komplain mengenai pengiriman jasa yang telah mereka percayakan kepada kantor pos. Maka dari itu dalam penanggulangannya pun berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya. Jadi untuk mengantisipasi itu semua penulis menggunakan teknik komunikasi psikologis untuk menangani apabila penulis menjumpai konsumen yang seperti itu.

2.2.2 Analisis Deskripsi Kegiatan Insidentil

1. Pengenalan Pos

Pada kegiatan ini penulis dikenalkan segala arti dan bentuk dari PT Pos Indonesia yang dibimbing oleh Pak Suyud Suhendar yang memperkenalkan semua tentang pos.

2. Pengenalan Humas atau Customer Service

Pada kegiatan ini penulis diberitahu tentang humas atau


(32)

mendapatkan pengetahuan tentang customer service yang melayani konsumen dan cara kerja mereka.

3. Pengarahan Pekerjaan Humas

Disini penulis mendapatkan pengarahan dari pembimbing PKL apa saja yang harus dilakukan dalam pekerjaan Humas diantaranya melayani konsumen dalam hal keluhan-keluhan dari para konsumen agar mereka puas dengan pelayanan yang diberikan.

4. Pengenalan Media

Pada kegiatan kali in penulis mendapatkan pengetahuan yang baru mengenai salah satu media yang digunakan Kantor Pos Bandung dalam mempublikasikan informasi baru kepada khalayak yaitu menggunakan media cetak koran. Pada saat itu penulis sengaja diajak oleh pembimbing untuk melihat dan mengetahui bagaimana cara pembimbing melakukan pendekatan dengan wartawan dalam proses mempublikasikan informasi kepada khalayak melalui surat kabar tersebut. Yang pada pengaplikasiannya Humas PT Pos Indonesia Kantor Pos Bandung ini harus mempunyai hubungan baik dengan para wartawan, baik wartawan media cetak maupun wartawan media elektronik.


(33)

Karena dilihat dari fungsi atau keuntungannya seorang humas dapat mempublikasikan mengenai sesuatu yang positif dalam perusahaannya tidak akan mengalami kesulitan karena para pekerja media akan dengan senang hati untuk membantu mempublikasikannya.

5. Mengikuti Konferensi Pers

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis ini adalah mengikuti konferensi pers. Konferensi pers yang memperkenalkan produk atau jasa yang baru akan dikenalkan kepada masyarakat luas. Pada kesempatan ini penulis mendapatkan pengalaman berharga dengan mengetahui apa saja yang terjadi didalam konferensi pers.

6. Tugas Membuat Proposal

Pada kegiatan ini penulis mendapatkan tugas membuat proposal. Proposal tentang pengajuan pembuatan perangko baru yang akan dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia.

7. Merivisi Proposal

Pada kegiatan ini penulis melakukan kegiatan merevisi proposal yang salah pada saat akan diberikan kepada pembimbing PKL. Proposal direvisi dengan dibantu oleh pembimbing PKL agar tidak terjadi lagi kesalahan dilain waktu.


(34)

8. Membuat Brosur

Pada kegiatan kali ini penulis ditugaskan untuk membuat brosur mengenai program penerbitan prangko istimewa yang bertemakan makanan tradisonal Indonesia. Namun sebelumnya penulis diberikan arahan dan batasan dalam membuat brosur oleh pembimbing. Dalam kegitan kali ini penulis sangat antusias dalam pembuatan tugas brosur ini, karena penulis sangat menyukai akan hal-hal yang berhubungan dengan desain. Maka dari itu penulis tidak menyia-nyiakan tugas ini. Kemudian pada hari ini penulis tidak seperti biasanya melakukan kegiatan sampai habis jam PKL habis, karena penulis diizinkan untuk pulang.

9. Perpisahan Dengan Staf Humas PT Pos Indonesia

Pada kegiatan terakhir ini penulis pada praktek kerja lapangan adalah perpisahan dengan staf Humas PT Pos Indonesia. Setelah 30 hari dilalui dengan segala kegiatan di PT Pos Indonesia maka hari terakhir diisi dengan perpisahan dengan para staf dan pembimbing PKL


(35)

2.3 Analisi Kegiatan PKL

Penulis menganalisis bahwasannya selama penulis melaksanakan PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung penulis terlibat dalam komunikasi antar personal dan komunikasi massa. Komunikasi antar personal terjadi ketika penulis berbincang dengan pembimbing PKL, para konsumen yang dalam setiap harinya adalah orang yang berbeda. Komunikasi organisasi terjadi ketika penulis melakukan sharing dan diskusi mengenai komuniksai pada saat penulis melakukan kegiatan Greeting.

Semua kegiatan selama penulis melakukan praktek kerja lapangan di Kantor Pos Bandung tidaklah terlepas dari keilmuan komunikasi pada umumnya dan keilmuan kehumasan pada khususnya. Baik semua materi yang diberikan serta semua tugas yang telah diberikan pada penulis semuanya itu berhubungan erat dengan keilmuan komunikasi dan kehumasan. Semua kegiatan yang penulis alami ketika melakukan praktek kerja lapangan di Kantor Pos Bandung adalah gambaran nyata mengenai semua hal dalam ilmu komunikasi dan kehumasan yang telah penulis dapatkan selama penulis menimba ilmu di UNIKOM. Praktek kerja lapangan ini adalah bukti nyata dari materi dan toeri yang penuis dapatkan ketika kuliah, dan dari kegiatan prktek kerja lapangan ini penulis bisa mempraktekan secara langsung dari apa yang telah penulis dapatkan ketika penulis kuliah. Bila dikaitkan dengan teori-teori yang penulis


(36)

paparkan pada point sebelumnya maka Kantor Pos Bandung tidak seluruhnya mempraktekan kiat-kiat kehumasan yang baik, namun penulis telah banyak mendapatkan berbagai pengalaman bahwa meski humas yang dijalanai oleh Kator Pos Bandung tidak state of being, akan tetapi mereka menerapkan kaidah-kaidah keilmuan baik itu komunikasi dan kehumasan dengan efektif dan efisien. Ini seolah tidak ada halangan bagi penulis dan pembimbing PKL untuk mempraktekan semua ilmu kehumasan dalam tiap kegiatan PKL yang penulis laksanakan.

Selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung penulis diajarkan untuk membuat proposal, brosur, press release, kemudian belajar menghadapi konsumen dengan berbagai karakternya, kemudia belajar cara menghadapi media bagaimana menghadapi seorang wartawan dan menyampaikan informasi dengan penggunaan komunikasi yang baik, diajarkan untuk berdiskusi sesuai dengan komunikasi organisasi.

Bagi penulis kegiatan yang diberikan oleh pembimbing PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung sudah sangat berinterpretasi langsung dengan aplikasi ilmu komunikasi selebihnya untuk kehumasan. Seperti contohnya adalah dalam kegiatan melayani konsumen dimana komunikasi yang dilakukan tidak selalu sama antara konsumen satu dengan konsumen yang lainnya. Penulis harus


(37)

memilah dan memilih komunikasi yang dilakukan kepada orang yang berbeda-beda karakternya.

Bagi penulis tugas membuat proposal sangatlah penting dan berguna. Dalam dunia kerja nanti penulis mungkin akan rajin membuat proposal setiap harinya. Maka dari itu struktur proposal yang baik dan benar harus dilatih dari sekarang karena dalam dunia kerja mungkin sudah tidak ada waktu lagi untuk belajar membuat proposal. Dan dalam kegiatan PKL ini penulis mendapatkan ilmu dan pengalaman penting dalam pembuatan proposal.

Penulis lalu diajarkan bagaimana cara berdiskusi yang sopan baik dalam komunikasi antar personal maupun dalam komunikasi organisasi. Diskusi sangat diperlukan dalam dunia kerja yang nyata karena sangat mustahil seseorang bekerja sendiri tanpa membutuhkan orang lain. Dalam hal ini diskusi sangat diperlukan agar komunikasi berjalan efektif. Penulis diajarkan bagaimana caranya menyanggah, memberikan solusi dan mengeluarkan pendapat baik kepada rekan kerja ataupun pada konsumen. selain itu komunikasi antar personal sangat diperlukan ketika penulis masuk ke dunia kerja yang nyata kelak. karena pada dasarnya sifat dan karakter manusia itu berbeda, sekalipun mereka itu kembar siam tapi kepribadian tiap individunya pastilah berbeda, oleh karena itu komunikasi antar personal sangatlah penting.

Melalui kegiatan PKL ini penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan tugas haruslah teliti dan sabar, karena tugas itu adalah


(38)

tanggung jawab kita yang patut untuk di pertanggung jawabkan nantinya oleh kita. Tentunya teguran, cacian dan bantahan yang penulis dapatkan selama penulis melakukan kegiatan PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung ini sangatlah membangun untuk mental penulis dan khususnya pengtahuan dan kemampuan penulis semakin terasah.

Kegiatan PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung yang sangat penulis sukai adalah pada hal yang ada hubungannya dengan komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa. Karena penulis selalu mendapatkan kepuasan khusus apabila komunikasi antar pribadi dapat berjalan lancar. Mengingat dalam kegiatan PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua orang yang datang ke meja tempat penulis bekerja adalah orang-orang dengan segudang pertanyaan, kemarahan dan sanjungan dan membutuhkan jawaban yang tepat guna untuk memenuhi kebutuhan informasinya, tidak hanya konsumen dengan masalah seperti itu saja namun yang lebih menantang lagi ketika penulis dihadapkan kepada para konsumen yang datang dengan segala keluhan atas layanan jasa yang PT. Pos Indonesia berikan. Kemudian yang menjadi kepuasan bagi penulis adalah ketika penulis bisa menjawab serta memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah mereka.


(39)

2.4 Deskripsi Tentang Humas 2.4.1 Pengertian Humas

Public relations terdiri dari kata public dan relations.

Public disini memilki arti sekelompok orang yang menaruh perhatian pada suatu hal yang sama. Sesuatu tersebut dapat berupa minat dan kepentingan. Public ini bisa berarti kelompok kecil atau juga bisa kelompok besar. Sedangkan kata relations

sendiri merupakan inti dari public relations. Relations disini berarti adanya hubungan yang timbal balik atau two way communication.

Humas menurut Fraser P.Seitel, Senior Vice President dan Director of Public AffairsThe Chse Manhattan Bank adalah :

Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur kounikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama suatu organisasi/ perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini public. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan “. (Elvinaro & Soemirat, 2003:13).

Dari definisi di atas dijelaskan bahwa pada dasarnya Public Relationsatau Humas menekankan pada “ fungsi manajemen “ .

ini pemahaman bahwa PR mempunyai fungsi yang tidak mudah, karena seorang PRO (Public Relations Officers) dituntut untuk


(40)

dapat membantu menciptakan dan memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama dengan publiknya.

Definisi tentang Humas dikemukakan oleh W.Emerson Reck, Direktur PR Universitas Colgate bahwa :

Publik relations adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill.(kemauan baik) dari public, kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh. (Elvinaro & Soemirat, 2003:12)

Menurut J.C Scidel, Directur PR, Division of Housing, State New York, mengemukakan bahwa :

Public relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan , pegawai dan public yang luas, kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri asendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan –pernyataan (Elvirano & Soemirat,2003:12)

Sehingga dapat dipahami bahwasanya seorang humas harus mampu dekat dengan orang-orang didalam organisasinya dan juga dekat dengan orang-orang diluar oranisasinya, kemampuan komunikasi yang di atas rata-rata dapat membantu pekerjaan humas dalam setiap aktvitasnya sehingga tujuan-tujuan humas tersebut baik kedalam maupun keluar dapat tercapai.


(41)

2.4.2 Ruang Lingkup Humas

Public Relations memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun eksternal. Oleh karena itu Public Relations harus memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya program yang terstruktur.

Public Relations atau Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations). 2. Hubungan dengan Masyarakat atau Penduduk

(Community Relations).

3. Hubungan dengan Pers atau Media Massa (Press Relations).

4. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government Relations).

5. Hubungan dengan Karyawan atau Pegawai (Employee Relations).

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder

Relations).

Ruang lingkup Public relations dapat diuraikan sebagai berikut :


(42)

1. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations) Hal ini mencakup kegiatan – kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu, menyampaikan pesan-pesan, laporan berkala (melalui brosur, jurnal, surat dan sebagainya), menyelenggarakan acara bersama pelanggan dan menciptakan suasana kenyamanan atau kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan atau tamu.

2. Hubungan dengan Masyarakat atau Penduduk (Community Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk/masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar lokasi pabrik atau perusahaan atau toko atau di sekitar kantor ogrganisasi atau lembaga yang bersangkutan.

3. Hubungan dengan Pers atau Media Massa (Press Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membuat clippings

(guntingan berita dari koran, majalah, dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opini publik) atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu (specific groups opinion), menyampaikan informasi dan pernyataan resmi melalui media massa, menyelenggarakan acara


(43)

jumpa pers (press conference) atau menyususn dan mengedarkan keterangan pers (press release), membina hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa (Surat kabar, TV, Radio, Majalah, Tabloid, dan lain-lain).

4. Hubungan dengan Instansi – instansi Pemerintah (Government Relations)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah atau provinsi atau kabupaten atau kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja, dinas perindustrian, dinas pariwisata, dan lembaga lainnya), upaya-upaya perolehan informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.

5. Hubungan dengan Karyawan atau Pegawai (Employee Relations)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan kedalam (pimpinan dengan karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan tumpang tindih dengan fungsi dan tugas Bagian Kepegawaian (Personalia). Adapula yang secara spesifik sebenarnya merupakan ruang lingkup Kehumasan, yaitu


(44)

menyampaikan kebijakan organisasi atau perusahaan kepada karyawan dan sebaliknya menampung serta memantau aspirasi karyawan untuk disampaikan kepada pimpinan. Dengan demikian, diharapkan tercipta suasana harmonis atau selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations)

Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus berhubungan dengan kegiatan organisasi atau perusahaan atau lembaga (seperti agen-agen, supplier, distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para pemegang saham (Shareholder Relations). (Rudy, 2005 : 85-88).

2.4.3 Fungsi Humas

Fungsi Public Relations dalam bukunya “Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis” yaitu:

1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.


(45)

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

2.4.5 Tujuan Humas

Menurut Soemirat dan Ardianto dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relation, tujuan PR atau Humas adalah :

“Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik” (Soemirat dan ardianto,II00II:89).

Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:


(46)

1. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin

mengenai institusi.

Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat.

2. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.

B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)

1. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi. 2. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan

umumnya dan pendidikan khususnya. 3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.

Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan.

2.4.5 Peranan Public Relations

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama Public Relations pada intinya yaitu :

1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.


(47)

2. Membina relationship,yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. 4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public

Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Effendy, 2008 : 9-11).


(48)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan praktek kerja lapangan (PKL) di PT Pos Indonesia Wilayah Bandung, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. PT POS Indonesia merupakan sebuah Persero yang bergerak dalam bidang mail, logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur terluas dan terpadu serta mengembangkan hubungan kolaboratif. Walaupun belum memiliki divisi khusus kehumasan, namun humas pada instansi ini menjalankan fungsi dan tugas kehumasan dengan baik.

2. PT POS Indonesia (Kantor Pos Bandung) belum memilki Divisi Humas yang State Of Being, namun PT POS Indonesia (Kantor Pos Bandung) dalam kegiatannya sudah melakukan kegiatan kehumasan

3. Terdapat berbagai aktifitas kehumasan yang dilakukan secara rutin dan insidentil dalam menciptakan hubungan kerja yang baik antar setiap karyawan dan juga antara perusahaan dengan masyarakat dan media massa.


(49)

Bahwasanya seorang humas merupakan profesi yang butuh banyak keahlian.

3.2 Saran-Saran

3.2.1 Saran Untuk PT. Pos Indonesia Wilayah

Dengan berbagai kegiatan kehumasan yang beragam dari PT. Pos Indonesia wilayah Bandung, penulis ingin menyampaikan saran bahwa:

1. Akan sangat baik apabila PT. Pos Indonesia wilayah Bandung memliki divisi Humas sendiri yang state of being 2. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia Wilayah Bandung lebih

meningkatkan hubungan yang baik dengan para karyawan dengan mengadakan Coffee atau Tea Morning.

3. Adanya koneksi Internet di setiap ruang kerja yang belum optimal yang mengakibatkan pola kerja yang belum mencapai maksimal karena keterbatasan sarana internet. 3.2.2 Saran Mahasiswa PKL

1. Sebaiknya mahasiswa harus dapat lebih aktif dalam pelaksanaan PKL Bandung

2. Bagi mahasiswa PKL harus disiplin dalam melaksanakan PKL, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.


(50)

3. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL, jadilah mahasiswa yang kreatif dan inovatif, mempunyai inisiatif juga berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya

4. Mahasiswa PKL harus teliti dan tanggung jawab pada tugas yang diberikan dan harus dapat bersosialisasi baik 5. Janganlah lupa untuk berkunjung kembali ke instansi atau

perusahaan dimana kita melaksankan Praktek Kerja Lapangan untuk lebih mempererat tali silaturahmi

6. Jadikan setiap tugas adalah teman karena dari situlah tugas yang diberikan akan jadi ringan walaupun tugas itu sangat berat sekali.

7. Yang paling utama dan sebagai citra diri positif kita selalu tersenyum kepada setiap orang yang ada di depan kita.


(51)

BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Oleh :

Markus NIM : 41807021

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(52)

i

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR GAMBAR...iv

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR LAMPIRAN...vI BAB I Pendahuluan...1

1.1 Sejarah Perusahaan...1

1.1.1 Logo dan Arti Logo PT Pos Indonesia...3

1.1.2 Visi dan Misi PT Pos Indonesia...6

1.1.3 Misi...6

1.1.4 Tujuan...7

1.2 Sejarah Humas PT Pos Indonesia wilayah Bandung...7

1.3 Sruktur PT Pos Indonesia...9

1.4 Struktur Divisi PT Pos Indonesia kantor pos Bandung...11

1.5 Job Description...12

1.5.1 Struktur Organisasi Humas PT Pos Indonesia………...22

1.6 Sarana dan Prasarana...24


(53)

ii

2.2 Analisis Deskripsi kegiatan PKL……….30

2.2.1 Analisis Deskripsi Kegiatan Rutin...30

2.2.2 Analisis Deskripsi Kegiatan Insidentil...31

2.3 Analisis Kegiatan PKL...33

2.4 Deskripsi Tentang Humas...39

2.4.1 Pengertian Humas...39

2.4.2 Ruang Lingkup Humas...41

2.4.3 Fungsi Humas...44

2.4.4 Tujuan Humas...45

2.4.5 Peranan Public Relations...46

BAB III Penutup...48

3.1 Kesimpulan...48

3.2 Saran...49

3.2.1 Saran Untuk PT Pos Indonesia wilayah Bandung…………...49

3.2.2 Saran Mahasiswa PKL………...49

DAFTAR PUSTAKA...50

LAMPIRAN-LAMPIRAN...51


(54)

iii


(55)

iv

Gambar 1.2 Logo PT Pos Indonesia Baru...5 Gambar 1.3 Sruktur Organisasi PT Pos Indonesia...9 Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT Pos Indonesia Kantor Pos Bandung...11


(56)

v

Lampiran 2. Surat Balasan PKL...52

Lampiran 3. Absen PKL...53

Lampiran 4. Berita Acara Bimbingan PKL...54


(57)

Rineka Cipta Sumber Lain :

Arsip PT Pos Indonesia

Arsip penulis selama melakukan PKL

Sumber : Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010 www.ptposindonesia.com


(58)

DATA PRIBADI

Nama : Markus Siagian

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 21 Maret 1989

Alamat : Jln.Ters Holis Cibolerang no 78 rt 03 rw 10 Bandung 40224

Telepon : 085721811113

Email : rifalsandra@yahoo.co.id

Status Marital : Lajang Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Tempat Tahun

TK Rehoboth Bandung 1994 – 1995

SDK Rehoboth Bandung 1995 – 2001

SMPN 11 Bandung 2001 – 2004

SMA Angkasa

Universitas Komputer Indonesia

program study : S1 – Ilmu komunikasi

Konsentrasi : Humas

Bandung Bandung

2004 - 2007 2007 – sekarang


(59)

Kantor Humas PT. Pos Indonesia Wilayah Bandung

Sumber : Dokumentasi arsip PKL, 2010

Tempat Tunggu Antrian Dan Tempat Pelayanan


(60)

ii

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah di berikan kepada kita sehingga saat ini kita masih di berikan kesehatan, semoga apa yang kita lakukan mendapat ridhonya amien.

Laporan Kerja Praktek (PKL) ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang di lakukan di PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG. Penulis buat semat-mata bukan hanya untuk melengkapi perkuliahan atau sesemat-mata-semat-mata hanya untuk mendapatkan program sarjana ilmu komunikasi, tetapi penulis memiliki pemikiran bahwa dengan penyusunan karya tulis ini penulis banyak memperoleh ilmu pengetahuan yang banyak bermanfaat bagi penulis, yang tentunya melalui berbagai proses yang di lakukan baik secara konseptual maupun secara teknis sesuai dengan pokok pembahasan kajian dalam penyusunan karya tulis ini.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebesarannya hamba masih di berikan ke nikmatan, keimanan untuk beribadah kepadanya.

Kepada kedua orang tua dan kakak tercinta atas segala bentuk perjuangan, doa dan dukungannya untuk ananda dalam menjalani proses pendidikan ini dengan baik,


(61)

ananda sayang pada ayah dan ibu semoga segala yang di lakukan untuk ananda menjadi amal ibadah dan ridho Tuhan Yang Maha Esa. Dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth :

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Direjo, Drs., MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang sangat berjasa bagi penulis.

2. Bapak Prof. Dr. J.M Papasi selaku mantan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas computer Indonesia, yang telah mengeluarkan Surat Permohonan PKL.

3. Kepada Drs. Manap Solihat M.Si selaku dosen pembimbing atas segala bimbingannya dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan ini.

4. Kepada Ibu Melly Maulin S.Sos, M.Si Selaku sekertaris Program Studi saya dan wali dosen saya ucapkan terima kasih.

5. Rismawaty, S.Sos., M.Si., Selaku Dosen pembimbing yang telah memberi motivasi dan semua nasihat serta dukungannya terhadap penulis.

6. Kepada Bpk Suyud S selaku pembimbing dari PT. Pos Indonesia Wilayah Bandung atas bimbingan dan informasi yang di berikan selama pelaksanaan maupun penyusunan laporan ini.

7. Kepada para dosen Ilmu Komunikasi terima kasih.


(62)

9. Kepada teman-teman seperjuangan para mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan ’07 atas dukungannya dan kerjasamanya terima kasih.

Namun penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan atau kelemahan. Dalam laporan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dan menghargai segala bentuk saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan laporan ini.

Bandung, Desember 2010


(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)